Anda di halaman 1dari 2

FORMAT PENGKAJIAN SISTEM PERKEMIHAN

Pengkajian
1. Riwayat kesehatan sekarang:
2. Pengkajian pola Gordon
- Pola kebutuhan eliminasi BAK
3. Pola eliminasi
a. Kaji frekuensi, urgensi, dan jumlah urine output.
b. Kaji perubahan warna urin.
c. Kaji adanya darah dalam urin.
d. Disuria; kapan keluhan ini terjadi : pada saat urinasi, pada awal urinasi, atau akhir urinasi.
e. Hesitancy; mengejan : nyeri selama atau sesudah urinasi.
f. Inkontinensia (stress inkontinensia; urge incontinence; overflow incontinence; inkontinensia
fungsional). Adanya inkontinensia fekal menunjukkan tanda neurologik yang disebabkan oleh gangguan
kandungkemih.
g. Konstipasi dapat menyumbat sebagian urethra, menyebabkan tidak adekuatnya pengosongan
kandung kemih.
4. Pola nutrisi – metabolik
a. Kaji jumlah dan jenis cairan yang biasa diminum pasien : kopi, alkohol, minuman berkarbonat.
Minuman tersebut sering memperburuk keadaan inflamasi system perkemihan.
b. Kaji adanya dehidrasi ; dapat berkontribusi terjadinya infeksi saluran kemih, pembentukkan batu
ginjal, dan gagal ginjal.
c. Kaji jenis makanan yang sering dikonsumsi pasien. Makanan yang mengandung tinggi protein dapat
menyebabkan pembentukkan batu saluran kemih. Makanan pedas memperburuk keadaan inflamasi
system perkemihan.
d. Kaji adanya anoreksia, mual, dan muntah. Keadaan tersebut dapat mempengaruhi status cairan.
e. Kaji kebiasaan mengkonsumsi suplemen vitamin, mineral, dan terapi herbal.
5. Pemeriksaan Fisik
- Inspeksi:
Warna: , turgor kulit: , distensi ( ), bengkak ( ), luka ( ),
- Auskultasi:
6. Pemeriksaan ginjal
Kanan:
palpasi
perkusi
Kiri:
palpasi
perkusi
7. Pemeriksaan vesika urinaria
Palpasi:
Perkusi:
6. Pemeriksaan meatus urinaria:
Kemerahan ( ), bengkak ( ), luka ( ), discharge/cairan ( )

Hasil:
Analisa:

Anda mungkin juga menyukai