Anda di halaman 1dari 8

LEARNING OBJECTIVE

SKENARIO 6, BLOK 8

DISUSUN OLEH :
NAMA : UMI EKA RAHAYU
STAMBUK : N10119149
KELOMPOK : 12 (DUA BELAS)

PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020/2021
1. Klasifikasi dari diagnosis ?
Jawab :
 Klasifikasi Skizofrenia
Skizofrenia dapat digolongkan menjadi dua jenis yakni
positif dan negatif. Kebanyakan klien dengan gangguan ini
mengalami campuran kedua jenis gejala.
a. Gejala positif meliputi halusinasi, waham, asosiasi
longgar, dan perilku yang teratur atau aneh
b. Gejala negatif meliputi emosi tertahan (efek datar),
anhedonia, avilisi,alogia, dan menarik diri.
Terdapat beberapa jenis dari skizofrenia adalah :
 kizofrenia paranoid
Gejala yang mencolok ialah waham primer, disertai dengan
waham waham sekunder dan halusinasi. Dengan
pemeriksaan yang teliti ternyata adanya gangguan proses
berfikir, gangguan afek emosi dan kemauan.
a. Cirri-ciri utama adalah waham yang simetris atau
halusinasi pendengaran
b. Individu ini dapat penuh curiga, argumentative, kasar, dan
agresif. c. Perilaku kurang regresif, kerusakan lebih sedikit,
dan prognosisinya lebih baik disbanding jenis-jenis lain.

 Skizofrenia hebefrenik (Disorganized schizophrenia)


Permulaannya perlahan-lahan atau subakut dan sering
timbul pada masa remaja atau antara 15-25 tahun. Gejala
yang menyolok ialah gangguan proses berfikir, gangguan
psikomotor seperti menerims, neologisme atau perilaku
kekanak-kanakan sering terdapat, waham dan halusinasi
banyak sekali.
a. Cirri-ciri utamanya adalah percakapan dan perilaku yang
kacau serta afek yang datar atau tidak tepat, gangguan
asosiasi juga banyak terjadi.
b. Individu tersebut juga mempunyai sikap yang aneh,
mengabaikan hygiene dan penampilan diri.
c. Awitan biasanya terjadi sebelum usia 25 tahun dapat
bersifat kronis

2. Pengertian abstraksi ?
Jawab :abstraksi suatu peristiwa, gambaran mental suatu objek,
kata-kata, dan simbol yang memiliki makna tertentu (Ratna,
2010:108). Menurut Cooper & Emory (1996:33), "konsep
adalah abstraksi, generalisasi dari sejumlah gejala dengan ciri-
ciri yang sama". Dengan demikian, konsep adalah kumpulan
pendapat, pengertian-pengertian, ide-ide, kata-kata, abstraksi,
dan gambar umum terhadap sesuatu objek yang dikaji dan
dianalisis. Konsep yang digunakan dalam konteks ini yaitu
konsep hegemoni/kontra hegemoni, konsep pengembangan,
dan konsep kawasan wisata.

Sumber :dwi novidiantoko.2018.Bawomataluo destinasi


wisata nias pulau impian :Deepublish Publisher.
3. Multiaxis dari gangguan jiwa ?
Jawab :
4. Diagnosis multiaksial terdiri dari 5 aksis, yaitu sebagai berikut:
1. Aksis I: Gangguan klinis. Termasuk Kondisi lainnya yang
dapat merupakan fokus perhatian klinis.
2. Aksis II: Gangguan kepribadian. Termasuk retardasi mental.
3. Aksis III: Kondisi medis umum atau gangguan fifik yang
berhubungan dengangangguan mental.
4. . Aksis IV: Problem psikososial dan lingkungan, biasanya
setahun sebelumnya, seperti tidak punya pekerjaan,
perceraian, problem keuangan, korban penelantaran anak,
dan yang lainnya.
5. Aksis V: Penilaian fungsi secara global (GAF, Global
Assesment of Functional Scale)yang merupakan pengukuran
fungsi umum (kisaran skala 1 sampai 100), dan digunakam
dalam melaksanakan penatalaksanaan serta meramalkan
hasil.

Sumber:Nuryati,. Kresnowati, L. 2018. Kalsifikasi dan


Kodefikasi Penyakit dan Masalah Terkait III. Kementrian
KesehatanRepublikIndonesia.From:http://bppsdmk.kemkes.
go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Klasifikasi-
Kodefikasi-Penyakit-Masalah-Terkait-III_SC.pdf

1. Prognosis dari gangguan jiwa ?


Jawab:    
Dalam Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa
III (PPDGJ III),definisi skizofrenia dijelaskan sebagai
gangguanjiwa yang ditandai dengan distorsi khas
danfundamental dalam pikiran dan persepsi yangdisertai
dengan adanya afek yang tumpul atau tidak wajar. prognosis
dari masing-masing jenis skizofrenia berbeda.Prognosis jenis
katatonik yang paling baik darisemua jenis. Sering penderita
dengan skizofrenia katatonik sembuh dan kembali ke
kepribadian prepsikotik. Kemudian menyusulprognosis jenis
paranoid. Banyak dari penderita ini dikembalikan ke
masyarakat. Skizofreniahebrefenik dan skizofrenia simpleks
mempunyai prognosis yang sama jelek. Biasanya penderita
dengan jenis skizofrenia ini menuju ke arahkemunduran mental
 
Sumber:
Kurnia,F.Y.P., Tyaswati, J.E. 2015. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kekambuhan pada Pasien Skizofrenia di RSD
dr. Soebandi Jember. Volume 3 No.3. viewed on 16 Maret
2022. From: unej.ac.id.

5. Pemeriksaan fisik mental ?


Jawab :
 Gambaran umum
1. Penampilan
2. perilaku dan aktifitas psikomotor
3. sikap terhadap pemeriksa
 emosi dan afek
1. mood
2. afek
3. Kesesuaian
 bicara
 gangguan persepsi
 Pikiran
1. proses atau bentuk pikiran
2. isi pikiran
 sensorium dan kognitif
1. kesiagaan dan tingkat kesedaran
2. orientasi
3. daya ingat
4. konsentrasi dan perhatian
5. kapasitas untuk membaca dan menulis
6. kemampuan visuospasial
7. pikiran abstrak
8. sumber imformasi dan kecerdasan
 pengendalian implus
 pertimbangan dan tilikan
 reliabilitas
( damayanti ,2021)
a. Perilaku umum: penampilan, perilaku di bangsal sejak masuk
rumah sakit, sikap terhadap rumah sakit, perawat, dokter,
pasien lain. Kegiatan, makan, dan tidur.
b. Berbicara: uraikan cara pasien berbicara, bukan apa yang
dibicarakan. Banyak atau sedikit, berbicara spontan atau hanya
menjawab pertanyaan, kecepatan, koherensi. Jika ada kelainan
berikan contoh percakapannya.
c. Afek: tidak hanya kegembiraan atau kesedihan, tetapi
iritabilitas, kebingungan, ketakutan atau ansietas. Datar dan
berubah-ubah, penyebab perubahan. Sesuai atau tidak sesuai.
Sikap terhadap masa depan.Pikiran tentang bunuh diri.
d. Pola pikir: mampu berpikir dalam bentuk abstrak (ujilah
dengan berbagai pepatah dan catat jawabannya) secara konstan
dengan alur bicara yang tidak terputus-putus. Apakah pasien
mengalami bloking tekanan atau kemiskinan isi pikir?
e. Isi pikir: Uraikan dengan lengkap isi pikir, problem dan
preokupasi. Daftarkan kekuatiran-kekuatiran utama.
f. Waham dan salah interpretasi: keraguan terhadap lingkungan,
'T deas of reference, 'persecution'. Adakah waham nihilistik,
kebesaran, bersalah, hipokondirasis, kemiskinan, dsb
g. Halusinasi dan kelainan persepsi lainnya (pendengaran,
visual, taktil, dsb). Cara penerimaan, sumber dan sifatnya,
timbulnya saat sendiri atau malam hari, khayalan, perubahan
dalam diri (derealisasi, depersonalisasi).
h. Fenomena obsesi: isi obsesi dan seberapa kuat dia
mempertahankannya. Kesadaran terhadap keanehan yang dia
lakukan. Hubungannya dengan keadaan emosi. Hubungan
dengan tindakan kompulsif dan keagamaan.
i. Orientasi: mengetahui nama, identitas, tempat waktu, tanggal,
orang lain, lingkungan rumah sakit.
j. Daya ingat: dapat dinilai dari kemampuan pasien menjelaskan
riwayatnya. Tes daya ingat pasien terhadap kejadian baru
terjadi dan yang sudah lama, daya ingat terhadap daftar angka,
nama dan alamat-beri waktu sekitar lima menit untuk membaca
dan menghafalkan.
k. Daya ingat kalimat, misal: "Satu hal yang dapat membuat
negara menjadi kaya dan besar adalah terjaminnya kecukupan
penyediaan kayu". Perhatikan pengulangan yang dilakukannya
disaat menghafalkan kalimat tersebut.(adrianto,2012)

Sumber : Adrianto. 2012. Psikiatri. Jakarta: EGC

sumber : Damayanti. 2021. Caring perawat gawat darurat.


Jakarta : Yayasan kita menulis

Anda mungkin juga menyukai