Anda di halaman 1dari 4

LEARNING OBJECTIVE

SKENARIO 1
“ADA APA DENGAN DIRIKU”

NAMA : FERRY ANUGRAH


STAMBUK : N 101 19 148
KELOMPOK: 12

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
1. klasifikasi dari diagnosis?
jawab:
Gejala umum Skizofrenia adalah delusi, halusinasi, pikiran kacau, serta mengalami
perubahan perilaku sehingga penderita tidak dapat membedakan kenyataan dan
pikirannya sendiri., jenis-jenis penyakit Skizofrenia adalah:
1. Skizofrenia Paranoid : adalah salah satu tipe skizofrenia ketika pengidapnya
mengalami delusi bahwa orang lain ingin melawan dirinya atau anggota keluarganya.
Sementara, paranoid adalah jenis skizofrenia dengan kasus yang paling sering terjadi.
2. Skizofrenia Hebefrenikdalah sindrom heterogen yang ditandai dengan pola fikir yang
tidak teratur. Gejala yang menyolok ialah gangguan proses berfikir, gangguan kemauan
dan adanya depersenalisasi dan sering terdapat, waham, halusinasi serta menarik diri.
3. Skizofrenia Katatonik : adalah salah satu jenis skizofrenia, yang membuat pasien
mengalami periode sedikit bergerak, dan periode terlalu aktif tanpa sebab.Pada periode
sedikit bergerak, penderita juga umumnya tidak dapat mengikuti instruksi dari orang lain.
4. Skizofrenia Tak Terinci : Seseorang dengan perilaku katatonik yang juga memiliki
delusi atau halusinasi, dapat didiagnosis menderita skizofrenia tak terinci.
5. Depresi pasca-Skizofrenia : episode depresi yang muncul setelah penyakit skizofrenia
terlewati. Dalam kondisi ini, beberapa gejala alam perasaan (suasana hati) khas
skizofrenia masih terjadi di bawah kadar normal
6. Skizofrenia Residual : keadaan kronis dari skizofrenia dengan riwayat sedikitnya satu
episode psikotik yang jelas dan gejala-gejala berkembang kearah gejala negative yang
lebih menonjol.
7. Skizofrenia Simpleks : suatu tipe skizofrenia yang tidak lazim yang dicirikan pada
perkembangan yang perlahan, namun bersifat progresif dari gejala negatif skizofrenia,
seperti ketidakmampuan untuk memenuhi tuntutan masyarakat, dan penurunan kinerja
secara menyeluruh.
sumber:
Silvia,A., Muhammad,T,F., Mochammad,A,F.2018.Klasifikasi Penyakit Skizofrenia dan
Episode Depresi Pada Gangguan Kejiwaan Dengan Menggunakan Metode Support
Vector Machine (SVM). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Vol. 2, No. 11,viewed on 17 maret 2022( https://j-ptiik.ub.ac.id )

2. pengertian abstraksi?
jawab:
Pikiran Abstrak : Gangguan dalam formulasi konsep; cara pasien
mengkonsepsualisasikan atau menggunakan ide-idenya, (misalnya membedakan antara
apel dan pear, abnormalitas dalam mengartikan peribahasa yang sederhana, misalnya ;
“Batu-batu berguling tidak dikerumuni lumut”; jawabannya mungkin konkrit.
Memberikan contoh- contoh yang spesipik terhadap ilustrasi atau arti) atau sangat abstrak
(memberikan penjelasan yang umum) ; kesesuaian dengan jawaban.
sumber :
skilllab unhas.2015.BUKU PANDUAN MAHASISWA TEHNIK KETERAMPILAN
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL.( https://med.unhas.ac.id )

3. multiaxis dari gangguan jiwa


jawab:
ada lima sumbu yang berbeda. Aksis I terdiri dari gangguan kesehatan mental dan
penyalahgunaan zat (SUD); Aksis II dicadangkan untuk gangguan kepribadian dan
keterbelakangan mental; Axis III digunakan untuk mengkode kondisi medis umum; Aksis
IV adalah untuk mencatat masalah psikososial dan lingkungan (misalnya, perumahan,
pekerjaan); dan Axis V adalah penilaian fungsi keseluruhan yang dikenal sebagai GAF.
Skala GAF dijatuhkan dari DSM-5 karena kurangnya kejelasan konseptual (yaitu,
termasuk gejala, risiko bunuh diri, dan kecacatan dalam deskriptor) dan sifat psikometrik
yang dipertanyakan
sumber:
Rockville.2016.
DSM-IV to DSM-5 Changes: Overview – NCBI .( https://www.ncbi.nlm.nih.gov)

4. prognosis darigangguan jiwa


jawab:
prognosis skizofrenia dapat dilihat berdasarkan faktor berikut, yaitu: usia onset penyakit,
sifat munculnya onset, ada atau tidaknya faktor prepitasi, riwayat sosial, riwayat seksual,
riwayat pekerjaan, bentuk gejala yang dialami penderita, status pernikahan, riwayat
keluarga, ada tidaknya gangguan neurologis atau trauma, riwayat remisi dan relaps, serta
sistem pendukung yang didapatkan oleh penderita..
Prognosis pada laki-laki cenderung lebih buruk daripada perempuan.8 Buruknya
prognosis pada laki-laki dikaitkan dengan respon yang buruk pada pengobatan, dan
tingkat keresistenan yang tinggi. Tingginya tingkat keresistenan terhadap pengobatan
skizofrenia pada laki-laki karena tingkat sensitivitas dari reseptor dopamin terhadap
antagonisme dopamin neuroleptik yang lebih besar pada wanita, hal tersebut
kemungkinan karena efek antidopaminergik dari esterogen alami.8 Selain itu, usia onset
skizofrenia terjadi lebih dini pada pria dibanding wanita dan secara umum, hasil akhir
pasien skizofrenik wanita lebih baik dibanding hasil akhir pasien skizofrenik pria.
sumber:
Widyarti1,,E,P.,Limantara,S.,Husnul,K.2019.GAMBARAN FAKTOR PROGNOSIS
PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM .
Homeostasis, Vol. 2 No. 3.viewed on 17 maret 2022( https://ppjp.ulm.ac.id )

5. pemeriksaan fisik mental


jawab;
pemeriksaan fisik mental :
1. Penampilan : Posture, sikap, pakaian, perawatan diri, rambut, kuku, sehat, sakit, marah,
takut, apatis, bingung, merendahkan, tenang, tampak lebih tua, tampak lebih muda,
bersifat seperti wanita, bersifat seperti laki-laki, tanda-tanda kecemasan–tangan basah,
dahi berkeringat, gelisah, tubuh tegang, suara tegang, mata melebar, tingkat kecemasan
berubah-ubah selama wawancara atau dengan topik khusus.
2. Perilaku dan aktivitas psikomotorik : Cara berjalan, mannerisme, tics, gerak–isyarat,
berkejang-kejang (twitches), stereotipik, memetik, menyentuh pemeriksa, ekopraksia,
janggal / kikuk (clumsy), tangkas (agile), pincang (limp), kaku, lamban, hiperaktif,
agitasi, melawan (combative), bersikap seperti lilin (waxy)
3. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif, penuh perhatian, menarik perhatian,
menantang (frack), sikap bertahan, bermusuhan, main-main, mengelak (evasive), berhati-
hati (guarded)
sumber:
skilllab unhas.2015.BUKU PANDUAN MAHASISWA TEHNIK KETERAMPILAN
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL.( https://med.unhas.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai