Anda di halaman 1dari 10

Nama : Ince Gunawan Rahman

Stambuk : N10119150

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Yodium yang rasannya agak pahit, merupakan unsur halogen yang terberat
dan aktif, didapatkan pada tumbuhan laut dan mata air/sumber air garam (brine).
Yodium sebagai bahan galian didapatkan berasosiasi dengan cekungan minyak
bumi dan terdapat juga pada mata air garam. Kadar yodium yaitu rata-rata 56.6
ppm. Sebagai mata air yodium bercampur dengan garam NaCl. Yodium termasuk
dalam mikro mineral esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga
kestabilan kesehatan (Sukandarrumidi,2018).

Sumber yodium terbesar berasal dari beragam bahan pangan, berupa


sayur-sayuran dan bermacam bahan pangan dari laut. Yodium yang berasal dari
makanan dan minuman setelah dicerna disaluran pencernaan akan masuk kedalam
aliran darah dan segera diterima oleh kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid adalah suatu
kelenjar yang agak besar terdapat dileher depan bagian bawah. Di sini yodium
diubah menjadi tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang mengatur semua aktivitas
berbagai organ tubuh, mengotrol cepatnya pertumbuhan tubuh seseorang dan juga
befungsi untuk membantu proses metabolisme, bahkan menentukan berapa lama
seseorang bertahan untuk hidup. Jika konsumsi yodium didalam tubuh sangat
rendah maka kelenjar tiroid akan melakukan upaya dengan cara membesarkan
kelenjarnya sehingga dapat menyebabkan timbulnya benjolan pada leher yang
biasanya disebut penyakit hipotiroid. Meski sama-sama mengalami
pembengkakan pada bagian leher, hipotiroid berbeda dengan penyakit gondok.
Tanda-tanda lain akibat hipotiroid ialah kelopak mata tampak lebih cembung,
maka kelihatan suram, rambut kasar, lidah bengkak, dan suara parau. Lebih parah
lagi apabila sampai ibu hamil kekurangan hormon tiroid, dikhawatirkan bayinya
akan mengalami cretenisma, yaitu badan dibawah ukuran normal. Akibat lain
kekurangan hormon tiroid adalah adanya keterlambatan perkembangan jiwa dan
kurangnya tingkat kecerdasan. Kalau kekurangan yodium bisa berakibat
sedemikian rupa bukan berarti kelebihan yodium menjadi lebih cerdas. Kelebihan
yodium pun berdampak negatif, dalam dunia medis kelebihan yodium didalam
tubuh dikenal sebagai hipertiroid, hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid terlalu
aktif memproduksi hormon tiroksin, biasanya ditandai dengan gejalah seperti
merasa gugup, lemah, sensitif terhadap panas, sering berkeringat, hiperaktif, berat
badan menurut, nafsu makan meningkat, jari-jari tangan bergetar, jantung
berdebar-debar, bola mata menonjol, serta denyut nadi bertambah cpat serta tidak
beraturan. Untuk itu perlu “dosis” yodium yang tepat. Paling aman dan ideal
adalah cukup, dalam arti tidak lebih dan tidak kurang. Untuk memenuhi
kecukupan yodium sebaiknya didalam menu sehari-hari sertakan bahan-bahan
pangan yang berasal dari laut, seperti ikan, kerang-kerangan, udang, rumput laut,
dan aneka jenis hasil olahannya (Sukandarrumidi,2018).

Kebutuhan yodium pada manusia sekitar 40-120 mikrogram/hari untuk


anak sampai umur 10 tahun, 150 mikrogram/hari untuk orang dewasa. Untuk
wanita hamil dan menysui di anjurkan tambahan masing-masing 25
mikrogram/hari dan 50 mikrogram/hari. Untuk itu, perlu diperhatikan menu
makan apa yang dihidangkan agar tubuh sehat dan berkembang dengan baik
(Sukandarrumidi,2018).

Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) adalah gangguan akibat


kekurangan konsumsi yodium sehingga mempengaruhi kelangsungan hidup dan
kualitas manusia, terutama pada pertumbuhan anak.1 Anak usia sekolah
merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan menuju remaja. Rendahnya
asupan yodium dalam pangan akan menimbulkan dampak salah satunyaadalah
gangguan pertumbuhan fisik dan kretin (Mahardika,2019).

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium dianggap penting karena terkait


dengan gangguan perkembangan mental dan kecerdasan yang berpengaruh besar
pada kualitas sumber daya manusia di kemudian hari.Golongan kimiawi yang
disebut goitrogen diduga juga berpengaruh atas terjadinya GAKY.8 Tiosianat dan
isotiosianat yang terdapat dalam sayuran kol, kubis, sawi, lobak, brokoli, secara
langsung menghambat uptake yodida organik oleh kelenjar tiroid (Wardani,2018)

Balita mengalami siklus pertumbuhan dan perkembangan yang


membutuhkan zat gizi yang lebih besar dibanding dengan kelompok umur yang
lain, sehingga balita lebih rentan mengalami masalah gizi (Muliah,2017).

Penyebab kondisi tersebut antara lain karena pada saat fase balita terjadi
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, disamping itu balita juga
biasanya memiliki gangguan nafsu makan, serta mendapat asupan zat gizi yang
tidak sesuai kuantitas atau kualitasnya (Muliah,2017).

Gizi kurang (underweight) dan gizi buruk dapat menyebabkan gangguan


jasmani dan kesehatan pada balita (Muliah, 2017). Kejadian gizi buruk akan
menyebabkan daya tahan tubuh anak menurun dan anak juga akan lebih mudah
terkena penyakit infeksi. Gizi buruk yang terjadi pada anak apabila tidak ditangani
dengan baik dan cepat karena dapat mempengaruhi kualitas generasi selanjutnya
(Muliah,2017).

Penyebab masalah gizi yang terjadi pada anak sangat beragam,


diantaranya yaitu kurangnya asupan, penyakit yang diderita, pola asuh dan masih
banyak penyebab lainnya. Apabila terjadi ketidaksesuaian antara jumlah zat gizi
yang masuk dengan kebutuhan tubuh maka akan mendorong balita mengalami
masalah gizi (Muliah,2017).

Salah satu masalah pola asuh anak yang dapat menyebabkan kurang gizi
adalah anak tidak ditimbang secara teratur.Anak yang mengalami Kurang Energi
Protein (KEP) atau gizi buruk biasanya menderita kekurangan Vitamin A sebagai
akibat asupan zat gizi yang kurang, termasuk salah satunya yaitu vitamin A.
Penggunaan garam beryodium dapat mempengaruhi status gizi anak karena
yodium merupakan salah satu zat gizi yang berperan dalam pertumbuhan anak
(Muliah,2017).

Selain itu, perilaku ibu dalam memiihgaram akan menentukan


konsumsiyodiumpada rumah tangga. TingkatkonsumsiYodiumini pada akhirnya
akanberpengaruh terhadapstatusyodium. Penggunaan garamberyodiumdi rumah
tangga mempunyaimanfaat yang penting untuk mencegahpenyakit gondok dalam
keluarga (Murniati,2017).

1.2 TUJUAN
Untuk menentukan kandngan iodin pada sampel garam iodium diukur dengan
titrasi iodometri
BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 ALAT DAN BAHAN

2.2.1 ALAT
1. tabung reaksi
2. rak tabung reaksi
3. mikropipet
4. pipet tetes
5. gelas erlenmeyer

2.2.2 BAHAN
1. 10 gr garam
2. 30 ml air distalasi
3. 1 ml 2 N H2SO4
4. 5 ml 10% KI
5. Larutan sodium tiosulfat (Na2S2O3)
6. 2 ml larutan pati
7. Volume Na2S2O3
8. Air

2.2 PROSEDUR
1. Ditimbang 10 gr garam, lalu diisi dalam erlenmeyer dengan dekat
2. Dilarutkan garam dengan 30 ml air distalasi
3. Ditambahkan air distalsi hingga volume akhir 50 mL
4. Ditambahkan 1 mL 2 N H2SO4
5. Ditambahkan 5 ml 10% KI
6. Erlenmeyer ditutup kemudian disimpan di ruang/tempat gelap selama 10
menit
7. Dititrasi dengan larutan sodium tiosulfat (Na2S2O3)
8. Ditambahkan 2 mL larutan pati
9. Dilanjutkan titrasi
10. Menghitung konsentrasi iodin
BAB III

HASIL DAN ANALISIS

Tabel3.1
No Sampel Keterangan

hasil yang didapatkan


1 larutan berubah menjadi
Garam dolphin warna ungu tua hampir
kehitam dikarenakan garam
dolphin mengandung
babnyak iodin

2 Hasil yang di dapatkan


Garam kapal larutan berubah menjadi
ungu dikarenakan garam
kapal mengandung iodin

3 Hasil yang di dapatkan


Garam talise larutan tidak berubah warna
di karenakan garam talise
tidak mengandung iodin
BAB IV

PEMBAHASAN
Yodium sebenarnya suatu hal yang sepele karena diperlukan oleh tubuh
manusia dalam jumlah kecil tetapi berkurangnya dalam jangka waktu sekian lama
bisa menyebabkan penyakit gondok, walaupun masyarakat mengkonsumsi garam
setiap waktu tetapi masih ada yang terkena penyakit gondok, hal ini bisa
disebabkan karena kurangnya mengkonsumsi garam beryodium.

Yodium adalah mineral yang terdapat di alam, baik tanah maupun air yang
merupakan zat gizi micro yang diperlukan oleh tubuh manusia untuk membentuk
hormon tiroksin, yodium juga diperlukan tubuh dalam jumlah yang sangat kecil
tetapi mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencegah penyakit gondok.

Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) adalah sekumpulan gejala


yang timbul karena tubuh kekurangan yodium dalam jangka waktu yang lama.
Kekurangan unsur yodium terutama dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang
keadaan tanah dan airnya miskin unsur yodium akibatnya penduduk yang tinggal
di daerah tersebut kekurangan yodium.Faktor lainnya adalah karena Ibu kurang
tau akan pentingnya garam beryodium bagi tubuh, selain itu disebabkan karena
kurangnya kelurga tentang manfaatnya konsumsi garam beryodium. Pada tingkat
ringan pembesaran kelenjar gondok akibat kekurangan yodium dapat mengurangi
kecantikan, tetapi perkembangan yang masih membesar akan menimbulkan
keluhan-keluhan sesak nafas dan kesulitan menelan, selain itu dapat
mengakibatkan gangguan syaraf dan badan menjadi kerdil, retardasi mental, bisu
tuli atau lumpuh. Pada tingkat yang lebih berat dapat berakibat dengan jantung
lebih meningkat dan merasa cepat lelah, pada wanita dapat menjadi gangguan
kesuburan, mentruasi tidak teratur, keguguran dan sebagainya.

Gangguan Akibat KekuranganYodium(GAKY) merupakan salah


satumasalah kesehatan masyarakat yangserius mengingat dampaknya sangat
besarterhadap kelangsungan hidup dan kualitassumber daya manusia. Selain
berupapembesaran kelenjar gondok danhipotiroidi, kekuranganYodiumjika
terjadipada wanita hamil mempunyai risikoterjadinya abortus, lahir mati,
sampaicacat bawaan. Jika terjadi pada bayi yanglahir akan mengakibatkan
gangguanperkembangan syaraf, mental dan fisikyang disebut kretin. Semua
gangguan inidapat berakibat pada rendahnya prestasibelajar anak usia sekolah,
rendahnyaproduktifitas kerja pada orang dewasaserta timbulnya berbagai
permasalahansosial ekonomimasyarakat yang dapatmenghambat pembangunan.
Kadaryodiumdalam garam akanturun bila terjadi kerusakan, sehinggatidak
bisa mempertahankan mutunyahingga ke tingkat konsumen. Kerusakan inidapat
terjadi selama penyimpanan digudang atau di warung. Penyimpanan danteknik
penyimpanan yang kurangmemadai akan mempengaruhi kualitasgaram
beryodium. Bila kualitas garamberyodium(kadaryodium) menurun
makamempengaruhi konsumsiYodiumdanpada akhirnya mempengaruhi
statusyodiumpada seseorang.

Pada praktikum kali ini kami membahas dan mempraktikumkan metode


titrimetri untuk menentukan kandungan garam iodium. prinsip percobaan meliputi
dua tahap, yang pertama pembebasan iodin bebas dari garam. Penambahan H2SO4
membebaskan iodin bebas dari iodate dalam samppel garam. KI berlebih
ditambahkan untuk membantu melarutkan iodine bebas yang cukup tidak larut
dalam air murni di bawah kondisi normal. Yang kedua titrasi iodine bebas dengan
tiosulfat. Iodine bebas dikonsumsi oleh sodium tiosulfat pada tahap titrasi. Jumlah
tiosulfat yang digunakan proporsional (sesuai) dengan jumlah iodine bebas yang
dibebaskan dari garam. Pati ditambahkan sebagai indikator eksternal (tidak
langsung) dari reaksi ini dan bereaksi dengan iodine bebas untuk menghasilkan
warna biru/ungu tua. Ketika ditambahkan pada akhir titrasi (yaitu, ketika hanya
sedikit iodin bebas tersisa) hilangnya warna biru atau titik akhir, yang terjadi
dengan titrasi lebih jauh, mengindikasikan bahwa iodine bebas yang tersisa telah
dikonsumsi/digunakan oleh tiosulfat.

Adapun hasil yang didapatkan dari praktikum ini diujikan 3 percobaan,


percobaan pertama titrasi pada garam dolphin mendapatkan hasil larutan berubah
warna menjadi ungu tua kehitaman dikarenakan pada garam dolpin mengandung
banyak iodin, percobaan kedua titrasi pada garam kapal mendapatkan hasil larutan
berubah menjadi warna ungu dikarenakan pada garam kapal mengandung iodin,
dan percobaan terkahir titrasi pada garam talise, hasil yang didapatkan tidak
terjadi perubahan warna dikarenakan garam talise tidak mengandung iodin.
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
1. Yodium yang berasal dari makanan dan minuman setelah dicerna disaluran
pencernaan akan masuk kedalam aliran darah dan segera diterima oleh kelenjar
tiroid.
2.gangguan akibat kurang yodium (gaky) adalah gangguan akibat kekurangan
konsumsi yodium sehingga mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas
manusia.
3.kebutuhan yodium pada manusia sekitar 40-120 mikrogram/hari untuk anak
sampai umur 10 tahun, 150 mikrogram/hari untuk orang dewasa.
4.kadar yodium yaitu rata-rata 56.6 ppm.
5.tiroksin adalah hormon yang mengatur semua aktivitas berbagai organ tubuh,
mengotrol cepatnya pertumbuhan tubuh seseorang dan juga befungsi untuk
membantu proses metabolisme, bahkan menentukan berapa lama seseorang
bertahan untuk hidup.

5.2 SARAN

Adapun saran saya untuk departemen Biokimia agar tiap-tiap kelompok


lebih di bimbing dalam pelaksanaan praktikum untuk mengurangi kesalahan yang
terjadi selama praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Wardani,D,S., dkk. 2018. HUBUNGAN KONSUMSI GARAM BERYODIUM


DAN ZAT GOITROGENIK DENGAN KEJADIAN GANGGUAN AKIBAT
KEKURANGAN YODIUM (GAKY) PADA ANAK SEKOLAH DASAR
TAHUN 2017. Jurnal kesehatan masyarakat (e-Journal) Volume 6 (4) : 2356-
3346. Viewed on 29 february 2020, from : http://jurnal.undip.ac.id.

Sukandarrumidi,2018. GEOLOGI MEDIS. Yogyakarta: gadjah mada


universitypress.

Mahardika,P,T,N., dkk. 2019. PERBEDAAN KADAR EKSKRESI YODIUM


URIN (EYU), KONSUMSI GARAM BERYODIUM, DAN TINGGI BADAN
ANAK BARU SEKOLAH(TBABS) (Studi di Daerah Replete dan Non-replete
GAKY Kabupaten Magelang). Jurnal kesehatan masyarakat (e-journal). Vol 7 (1)
: 2356-3346. Viewed on 29 february 2020, from : http://jurnal.undip.ac.id.

Muliah,N. 2017. HUBUNGAN FREKUENSI PENIMBANGAN,


PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM, DAN PEMBERIAN VITAMIN A
DENGAN KEJADIAN UNDERWEIGHT PADA BALITA DI PROVINSI
JAWA TIMUR. Jurnal media gizi Indonesia. Vol 12 (1) : 40-46. Viewed on 29
february 2020,from : http://jurnal.unand.ac.id.

Murniati., dkk. 2017. TES YODIUM KELUARGA UNTUK MENINGKATKAN


PEMAHAMANMASYARAKAT TENTANG GARAM BERYODIUM
DANGANGGUANAKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY).Jurnal Abdi
Insani Unram. Vol 4 (1) :22-25).viewed on 29 february 2020, from :
http://jurnal.anand.ac.id.

Anda mungkin juga menyukai