Anda di halaman 1dari 2

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

2022/2023

Nama : Angelia Sintya Priskila Talumikir


NIM : 210100394
Kelas :A
Mata Kuliah : Kesehatan Mental dan Psikopatologi

JAWABAN
1. Gangguan Kepribadian Ambang atau Borderline Personality Disorder adalah kondisi
psikologis dimana seseorang mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosinya.,
biasanya ditandai dengan perubahan mood yang mendadak, tidak percaya diri, dan sulit
menjalani hubungan sosialnya. Pengidap biasanya rentan melukai diri sendiri dan tidak
jarang berpotensi melakukan upaya bunuh diri. Penyebab terjadinya gangguan ini belum
pasti, namun diperkirakan yang memicu kondisi seperti ini karena mengalami pelecehan
dan trauma. Ciri-ciri dari gangguan ini :
- Emosi yang tidak stabil dan juga perubahan suasana hati yang tidak stabil, contohnya
bisa merasakan sangat percaya diri namuh tiba-tiba merasa putus asa.
- Sering merasa sulit mempertahankan hubungan.
- Sering melakukan tidakan tanpa memikirkan resikonya.
- Selalu bergantung dengan orang lain.
- Selalu berpikir untuk melakukan tindakan-tindakan yang dapat membahayakan diri
sendiri.
- Memiliki rasa takut akan kesepian dan penolakan.
2. Perbedaan Bipolar dengan Gangguan Depresi :
- Depresi, perasaan sedih yang mendalam disertai dengan perasaan hampa, merasa
putus asa dan seakan-akan tidak mempunyai tujuan hidup lagi. Seiring berjalannya
waktu, depresi dapat menyebabkan masalah tidur, perubahan nafsu makan dan sulit
berkonsentrasi.
- Bipolar, ditandai dengan perubahan suasana hati secara ekstrem, bisa merasa
emosinya begitu rendah atau depresi, bisa juga merasa emosinya tinggil atau mania.
Ciri-ciri yang muncul pada diri Marshanda :
- Susah untuk stabil
- Terlalu senang
- Sangat besinergi
- Terlalu sensitif
- Depresi
- Ngomongnya jadi cepat
3. Biasanya orang yang mencoba bunuh diri diawali dengan kecemasan, putus asa, depresi
sampai pada tingkat yang tidak masuk akal karena pikirannya dipenuhi dengan putus asa
sehingga tidak bisa berpikir posisif, kemudian biasanya membuat surat waisat, terlihat
cemas, menghindari perkumpulan, mengalami perununan drastic, kemudian melakukan
sesuatu yang berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
4. Obsessive-Compulsive Disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan pengidapnya
melakukan kegiatan berulang-ulang untuk mengurangi kecemasan dalam pikirannya.
Dinamkia terjadinya gangguan ini adalah merasa takut secara berlebihan terhadap kuman,
virus, atau kotoran. Kemudian kesulitan dalam menghadapi ketidakpastian, berperilaku
agresif secara umum, memiliki keinginan untuk menata barang atau benda tertentu
dengan tepat dan simetris.

Anda mungkin juga menyukai