Harnavi Harun
Anatomy of the Kidney
FIBROUS CAPSULE
CORTEX
PYRAMID
PAPILA
RENAL CALYX
RENAL PELVIS
RENAL ARTERY
RENAL VEIN
URETER
2
Fungsi Ginjal
Fungsi regulasi: mengontrol komposisi dan volume
cairan tubuh
Memelihara keseimbangan asam basa
Fungsi endokrin
- renin
- erythropoietin
- active vitamin D3
Semakin meningkat:
Populasi usia lanjut
NKF.KDOQI
ESRD: Insiden dan Prevalensi
Greatest Increase from Diabetic ESRD
100,000
Incidence of New Patients
All ESRD
80,000
60,000
40,000
Diabetes
20,000
Hypertension
Glomerulonephritis
0
1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998
Diabetes is the most common cause in Caucasians, Hispanics, Asians, and overall.
Among African-Americans, hypertension is the most common cause of ESRD.
NKF.KDOQI
Mortalitas
Prognosis gagal ginjal masih suram.
> 63.000 kematian pasien dengan ESRD pada tahun
1998,
Kematian tahunan pada pasien dialisis >20%.
Harapan hidup lebih pendek 7.1-11.5 tahun untuk usia
40-44 tahun, dan 2,7-3.9 tahun untuk usia 60-64
tahun.
NKF.KDOQI
Annual mortality (%)
100
Dialysis
10
1
General population
0.1 Male
Female
0.01 Black
White
25–34 35–44 45–54 55–64 65–74 75–84 85
Age (years)
Klasifikasi
NKF-K/DOQI.2002
Faktor Risiko
NKF-K/DOQI.2002
Etiologi
Amerika Serikat tahun 1995-1999 Indonesia tahun 2000
No. Penyebab Insiden No. Penyebab Insiden
(%) (%)
1 Diabetes mellitus 44 1 Glomerulonefritis 46,39
Tipe 1 : 7 %
Tipe 2 : 37 %
2 Hipertensi dan penyakit 27 2 Diabetes mellitus 18,65
pembuluh darah besar
3 Glomerulonefritis 10 3 Obstruksi dan infeksi 12,85
4 Nefritis interstitial 4 4 Hipertensi 8,46
5 Kista dan penyakit bawaan 3 5 Sebab lain 13,65
lain
6 Penyakit sistemik (lupus, 2
vaskulitis)
7 Neoplasma 2
8 Tidak diketahui 4
Patofisiologi
Etiologi yang Mekanisme progresif
mendasari Penurunan massa
Kompleks imun ginjal
Mediator Hiperfiltrasi dan
peradangan hipertrofi dari
(glomerulonefritis) nefron yang tersisa
Paparan racun
(penyakit tubulus
ginjal & interstitium
)
Harrisons Principles of Internal Medicine. 17th Ed. 2008
Patofisiologi PGK pada awalnya tergantung pada
penyakit yang mendasarinya, namun pada
perkembangan selanjutnya proses yang terjadi kurang
lebih sama.(
Ketika LFG turun dibawah batas kritis, PGK
cenderung berkembang menjadi penyakit ginjal tahap
akhir
Kebocoran
Berkurangn Hipertensi protein
Angiotens
ya jumlah sistemik lewat
in II
nefron glomerulu
s
↑ekspresi growth
Glomeruloskle
mediators I inflamasi
rosis
/ fibrosis
Selanjutnya
Patofisiologi sindrom uremik dapat dibagi menjadi:
akumulasi racun ginjal yang biasanya mengalami
ekskresi melalui ginjal, termasuk produk-produk dari
metabolisme protein;
hilangnya fungsi ginjal lain, seperti keseimbangan
cairan dan elektrolit dan regulasi hormon, dan
peradangan sistemik progresif beserta konsekuensi
vaskuler dan gizi
Manifestasi Klinis
Tanda dan Gejala
Awalnya tanpa gejala spesifik
hanya terdeteksi sebagai creatinin serum atau proteinuria
Lindquist AL, Rhee PE, Bazari H. Renal Failure in: Pocket Medicine 4th ed. Sabatine
MS ed, 2011
Hiperparatiroidisme sekunder
PO4, Ca, Calcitriol PTH BMD-CKD
3 35-70
4 70-100
5 150 - 300
Lindquist AL, Rhee PE, Bazari H. Renal Failure in: Pocket Medicine 4th ed. Sabatine
MS ed, 2011
Tatalaksana Hiper-PTH sekunder (1)
Pengikat fosfat diberikan bersamaan dengan makanan
Block GA, Martin KJ, de Francisco ALM, et.al. NEJM. 2004; 350:
1516
Endstage Renal Disease (ESRD)
ESRD
Pasien membutuhkan terapi pengganti ginjal:
Hemodialisis
Peritoneal dialysis
Transplantasi ginjal
47
Kesimpulan
Terdapat peningkatan insiden dan prevalensi gagal ginjal,
dengan hasil yang buruk dan membutuhkan biaya tinggi.
Meskipun dengan kemajuan di bidang dialisis dan
transplantasi, prognosis gagal ginjal masih suram.
Ketika LFG turun dibawah batas kritis, PGK cenderung
berkembang menjadi penyakit ginjal tahap akhir (PGTA).
Penting untuk mengidentifikasi faktor yang meningkatkan
risiko PGK, bahkan pada individu dengan LFG normal.
Intervensi harus dilakukan dalam upaya untuk
menstabilkan atau memperlambat penurunan fungsi ginjal