Anda di halaman 1dari 59

Hipertensi

Dr. Fredia Heppy, Sp.PD

1
Systolik Diastolik
Klasifikasi
(mmHg) (mmHg)
Normal <120 Dan <80

Pre hipertensi 120-139 atau 80-89

Hipertensi stage 1 140-159 atau 90-99

Hipertensi stage 2 160 Atau 100

JNC VII. JAMA 2003;289:2560-2572 2


Etiologi hipertensi

Idiopatik Sekunder

Hipertensi
primer/ Hipertensi
sekunder
esensial

Ada peranan Akibat


faktor penyakit
genetik /obat
3
Hipertensi Esensial
(SKDI level 4A)

4
Hipertensi esensial

Disebut juga
90-95% Sering
hipertensi
hipertensi diturunkan
primer

Ada faktor
> 50% berusia
genetik
> 65 tahun
mono/poligenik

5
Patofisiologi hipertensi

6
Gejala klinis hipertensi
Gejala bisa:
Umumnya tak pusing, sakit
bergejala kepala, gangguan
penglihatan

Gejala kerusakan
target organ

7
Kerusakan target organ tubuh
Hipertropi VKi(LVH)gagal jantung
Jantung Angina/MCI

Stroke
Otak Transient ischemic attack (TIA)

Ginjal Penyakit ginjal kronik

Arteri Peripheral vascular disease (PVD)

Mata Retinopati hipertensi


8
Faktor risiko kardiovaskuler yang
memperburuk hipertensi
Kurang
Rokok obesitas
gerak

Wanita>65th
dislipidemia DM Laki-
laki>55th

Keluarga
penyakit KV
dini
9
Evaluasi pasien hipertensi

Evaluasi bertujuan untuk:


Menilai pola
hidup dan Mencari
Mencari
faktor risiko KV penyebab
kerusakan
dan adanya kenaikan
target organ
penyakit tekanan darah
penyerta

10
Evaluasi pasien Hipertensi

Anamnesis keluhan pasien

RPD dan RPK

Pemeriksaan fisik dan


penunjang

11
Anamnesis

Indikasi Faktor risiko Gejala


Lama adanya HT
sekunder:
keluarga kerusakan
menderita DM target
PCD
hipertensi Obes organ:
PGK
dan Rokok Otak,
Aldosteron
derajat Obat-obatan
Pola makan jantung,
Feokroma- kepribadian ginjal, arteri
hipertensi
sitoma perifer

12
PEMERIKSAAN FISIK

Pengukuran TD Konfirmasi Pengukuran TD


rutin setelah 5 tekanan darah berdiri pd
istiiahat di lengan kiri geriatri

Pengukuran 24 Pengukuran
jam oleh pasien

13
Pemeriksaan penunjang

Darah rutin GDP Profil lipid

Kalium
Asam urat Faal ginjal
serum

Urinalisis EKG Funduskopi

14
Pengobatan hipertensi

Tujuan pengobatan:

TD morbiditas Meghambat
dan laju
< 140/90 Pengobatan
mortalitas
Non DM
penyakit penyakit
faktor risiko
< 130/85 kardiovaskule protein
DM r sistem glomerulus

15
TERAPI

Non
Farmakologis

Farmakologis

16
Non farmakoterapi


Stop rokok BB Garam
alkohol

diet
Exercise
tinggi serat

17
Non Farmakoterapi

18
Farmakoterapi

Jenis obat anti hipertensi:


Diuretik:
Tiazid ACE
CCB ARB
Loop inhibitor blocker
diuretik

19
Pemilihan obat hipertensi

Sosial ekonomi

Faktor risiko dan indikasi compelling

Kerusakan target organ dan penyakit


penyerta

Variasi respon individu

Interaksi dengan obat lain yang dimakan


20
Indikasi compelling
Merupakan indikasi memaksa atau
pertimbangan khusus berupa:
Gagal
jantung Resiko
dan penyak DM PGK
paska koroner
infark
21
OBAT antihipertensi

22
Tata laksana berdaraskan JNC VII

23
Terapi pilihan berdasarkan Compelling
indikasi

Compelling indikasi Terapi pilihan awal


Gagal jantung Tiazid, BB, ACEI, ARB,
aldosteron antagonis
Paska infark BB, ACEI,ald antabonis
Risiko peny. pembuluh Tiazid, BB, ACEI, CCB
darah koroner
Diabetes ACEI/ARB, CCB, BB, tiazid
PGK ACEI, ARB
Pencegahan strok Tiazid, ACEI
berulang
24
Terapi kombinasi

25
Pemantauan / evaluasi pasien
Pasien dikontrol setiap bulan setelah
mendapat obat

Setelah TD tercapai, pasien lanjut makan


obat 3-6 bulan

Jika 6 bulan target tak tercapai rujuk ke


spesialis

Pengobatan umumnya seumur hidup


jangan turunkan obat terlalu cepat

26
Strategi meningkatkan kepatuhan

Tingkatkan kepercayaan pasien dg


empati dan motivasi

Pertimbangkan latar belakang budaya


dan kondisi pasien dalam pengobatan

Beritahu TD pasien, target yang harus


dicapai, risiko jika tidak mengontrol TD

27
Hipertensi sekunder
(SKDI level 3A)

28
Definisi

Hipertensi sekunder peningkatan


tekanan darah yang disebabkan
oleh penyakit tertentu atau akibat
obat-obatan

29
Epidemiologi

Angka kejadian Hipertensi


hanya 10% dari renovaskuler
totoal hipertensi yang terbanyak

Obat-obatan
bisa
menginduksi
hipertensi
30
Etiologi hipertensi sekunder

31
Hipertensi pada penyakit ginjal

GNA
Akut
Nefropati
Hipertensi membranasea
pada penyakit
ginjal CKD stage III-
V
Kronik
Vaskulitis,
skleroderma

32
PATOGENESIS HIPERTENSI
GNA
Na-K-ATPase
duktus Reabsorbi Na
koligentes

Retensi Na Hipertensi

33
Patogenesis hipertensi pada
CKD

Kerusakan pelepasan
glomerulus dan renin di juksta Renin
interstisial glomerulus

Angiotensin dan Vasokonstriksi


aldosteron dan retensi Hipertensi
cairan

34
Gejala klinis

Gejala Peningkatan
penyakit ginjal tekanan
kronik darah

35
Pengobatan

Penyakit
glomurulus
ACEI/ARB

Diuretik
CKD
ACEI/ARB dan CCB
36
Hipertensi Renovaskular

Penyebab tersering hipertensi


sekunder pada usia muda

angka kejadian 1% populasi

Sering hipertensi tak


terkendali dengan 3 obat

37
Etiologi

Lesi aterosklerotik a. renalis

Displasia fibromuskular a. renalis

Penyakit vaskuler: Takayasu, aneurisma, av


fistula, arteritis radiasi dan emboli

38
Patofisiologi
Fase akut

Faktor Konstriksi
etiologi a. renalis RAA

Hipertensi

39
Patofisiologi
Fase
kronik
AT II
SRAA
aldosteron

Stenosis a. Hipoperfusi
Atropi
tubular TD
renalis renal
Fibrosis
interstitial

Ginjal Tek. Intra


kontralateral glomeruar
40
GEJALA KLINIS
Sulit dibedakan dg hipertensi esensial

Usia muda>>, resisten dg 3 obat maligna dan


edem paru berulang

Gagguan ginjal tanpa penyebab jelas

Perburukan fungsi ginjal yang diobati dengan


ACEI/ARB
Pemeriksaan fisik ditemukan bruit pada a
renalis ki/ka atau keduanya

41
Pemeriksaan penunjang
Darah, urin rutin, fungsi
ginjal

Aktivitas renin basal post


terapi captopril

Renogram dan arteriografi

42
Diagnosis

Gejal Renogram/
labor
klinis arteriografi

43
Terapi

Non farmakoterapi

Farmakoterapi

Operatif

44
Farmakoterapi

Hampir sama dengan hipertensi


esensial

Stenosis
Stenosis unilateral
Bilateral
Ginjal Jika buruk:
ACE/ARB
kontralateral ACEI/ARB
kontraindikasi
baik: ACEI/ARB kontraindikasi
45
Operatif

Angioplasti per
kutan

Revaskularisasi

46
Rujukan pasien

Untuk diagnosis
pasti

Untuk tindakan
invasif
47
Hiperaldosteron primer
Penemu: Conn disebut
sindroma Conn sindroma
akibat hipersekresi
aldosteron yang terdiri dari:

Hipertensi, aldosteron,
kalium plasma,
eksresi kalium urin

48
Etiologi

Hiperplasia adrenal

Adenoma adrenal

Malignancy adrenal

49
Gejala klinis
Hipertensi sering tak
terkendali

Hipokalemia berulang
lemah

Ganguan irama jantung

50
Patofisiologi

Adenoma/ Kanal
Hiper natrium
hiperlasi duktus
aldosteron
adrenal koligentes

Reabsorbsi
Na dan Hipertensi
cairan

51
Pemeriksaan anjuran
Darah, urin rutin, elektrolit dan
fungsi ginjal

Aldosteron dan plasma renin activity


(PRA)

Aldosteron/PRA> 100

Aldosteron urin > 24g/24 jam

52
Terapi

Antagonis aldosteron

Non selektif: spironolakton 12,5-


25 mg, 1x1 hari

Selektif: eplerenon 25-50 mg


2x1/hari

53
Feokromasitoma

Merupakan Jarang terjadi


hipertensi dengan
endokrin Insiden < 1 %

54
Gejala klinis
Hipertensi

Headche

Hiper
5H
metabolisem
hiperglikemia

hiperhidrosis
55
Diagnosis

Klinis 5 H

Labor: GD, katekolamin

CT scan: kelainan adrenal

56
Terapi

Non farmako terapi

Farmako terapi

operatif

57
Farmakoterapi

Alfa blocker: klonidin

Beta blocker:
propanolol, bisoprolol dll

58
59

Anda mungkin juga menyukai