PANDUAN PENYUSUNAN
STUDI KASUS
Disusun oleh:
1
2
4. Kerangka Penulisan
Kerangka penulisan naskah KTI Desain Studi Kasus adalah sebagai berikut :
BAGIAN AWAL
Bagian awal KTI desain studi kasus terdiri atas :
1) Sampul depan CONTOH JUDUL: ASUHAN KEPERAWATAN
DIABETES MELITUS DENGAN LUKA GANGREN ..................
DI RS ....
2) Sampul dalam
3) Surat Pernyataan
4) Lembar Persetujuan Pembimbing
5) Lembar Penetapan Penguji
6) Lembar Pengesahan Penguji
7) Kata Pengantar
8) Daftar Isi
9) Daftar Tabel
10) Daftar Gambar
11) Daftar Arti lambang, singkatan dan istilah
12) Daftar Lampiran
13) Abstrak
BAGIAN INTI
Bagian inti KTI desain studi kasus memuat hal sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Batasan Masalah
1.3. Tujuan
1.3.1Tujuan Umum
1.3.2Tujuan Khusus
1.4. Manfaat
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan
3.2 Batasan istilah (Definisi operasional)
3.3 Unit Analisis (parisipan, minimal 2)
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.5 Pengumpulan Data
3.6 Uji Keabsahan Data
3.7 Analisa Data
3.8 Etik Penelitian
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian
4.1.2 Karakteristik Partisipan (identitas pasien)
4.1.3 Data Asuhan Keperawatan
1) Pengkajian
2) Diagnosis
3) Perencanaan
4) Pelaksanaan
5) Evaluasi
2
3
4.2 Pembahasan
1) Pengkajian
2) Diagnosis
3) Perencanaan
4) Pelaksanaan
5) Evaluasi
3
4
BAB 1
PENDAHULUAN
4
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka memuat uraian yang sistematik teori dasar yang relevan, fakta, hasil
penelitian sebelumnya, yang berasal dari pustaka muthakhir yang memuat teori, proposisi,
konsep atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan.
Teori dan fakta yang digunakan seharusnya diambil dari sumber primer. Mencantumkan
nama sumbernya. Tata penulisan kepustakaan harus sesuai dengan ketentuan pada panduan
yang digunakan.
Tinjauan Pustaka terdiri dari definisi, konsep penyakit, patofisiologi, penatalaksanaan,
dan konsep asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi)
BAB 3
METODE PENELITIAN
5
6
6
7
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Memuat keseluruhan hasil yang telah dilaksanakan dan selanjutnya dibuat pembahasan
sesuai dengan kaidah pembahasan :
4.1 Hasil
4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian
A. Pengkajian
Contoh tabel:
1) Identitas pasien dan Hasil Anamnesis
Nama
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Status
Dst .....
Dx Medis
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat Penyakit dahulu
Riwayat Keluarga
dst
7
8
S
N
TD
P
GCS
Dll
Pemeriksaan Fisik (6 B)
B1. Breathing
B2. Bleeding
B3. Brain
B4. Bladder
B5. Bowel dan Reproduksi
B6. Bone - muskoloskeletal
Lab
x-ray
Invasive dst
ANALISIS MASALAH
Kasus 1
Data Subyektif:
Data Obyektif
Kasus 2
Data Subyektif:
Data Obyektif
Dst
8
9
KASUS 2
9
10
B. Diagnosis Keperawatan
Dst
Kasus 2
Data Subyektif:
Data Obyektif
Dst
C. Perencanaan
Kasus 1
1.
2.
Dst
Kasus 2
1.
2.
Dst
10
11
Kasus 1 Jam
Jam
DST
Kasus 2 Jam
Jam
dst
DST
11
12
KASUS 2
12
13
E. Evaluasi
Kasus 1
1.Diagnosis 1
2. dx ........
S
O
A
P
Kasus 2
1. dx 1
2. dx 2...........
S
O
A
P
Contoh: Evaluasi
4.2 PEMBAHASAN
Berisi perbandingan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus yang disajikan untuk
menjawab tujuan khusus dari penelitian. Setiap temuan perbedaan diuraikan dengan
konsep. Pembahasan disusun sesuai dengan tujuan khusus. Pembahasan berisi tentang
13
14
mengapa (why) dan How (bagaimana). Urutan penulisan berdasarkan paragraph adalah F-
T-O (Fakta - Teori - Opini). Dapat menggunakan alur P-I-C-O-T (P: patient,
karakteristik pasien; I: Implementasi; C: comparation; O: Outcome; dan T - Theory
(dikaitkan dgn teori yang ada).
4.2.1 Pengkajian
4.2.2 Diagnosis Keperawatan
4.2.3 Perencanaan
4.2.4 Tindakan
4.2.5 Evaluasi
14
15
15
16
DST
16
17
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawabau dari masalah dalam studi kasus.
Penulisan Kesimpulan dengan menggunakan kalimat (Subyek Predikat obyek
Keterangan)
Isi Kesimpulan
1. Pengkajian
2. Diagnosis
3. Perencanaan
4. Tindakan
5. Evaluasi
5.2 Saran
Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan dan penggunaan praktis. Sekurang-kurangnya memberi saran bagi peneliti
selanjutnya, sebagai hasil hasil pemikiran penelitian atas keterbatasan penelitian yang
dilakukan. Saran diharapkan spesifik mengacu pada hasil penelitian dan operasional
dalam pelaksanaannya (kapan, siapa, dan dimana)
BAGIAN AKHIR
Bagian akhir usulan penelitian meliputi :
1. Daftar pustaka (lihat cara penulisan kepustakaan)
2. Lampiran
17
18
DIABETES MELITUS
Nama Pasien: Umur: Berat Badan: Tinggi Badan: Nomor Rekam
…………………………………………… …………… ……………..kg …………..cm …………………
……… …
Diagnosis Awal: Kode ICD 10 : …………………… Rencana rawat : …… hari
……………………………….
R. Rawat Tgl/Jam Tgl/Jam Lama Kelas: Tarif/hr
Aktivitas Pelayanan …………… masuk: keluar: Rwt …….. (Rp):
. ……………… ……………… ……... ………….
. . hari
Hari Rawat Hari Rawat Hari Rawat Hari Rawat Hari Rawat Hari Rawat
1 2 3 4 5 6
Hari Sakit: Hari Sakit: Hari Sakit: Hari Sakit: Hari Sakit: Hari Sakit:
… … … … … …
Diagnosis:
Penyakit Utama Diabetes Melitus
Penyakit Penyerta (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Hipertensi (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
(+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Dislipidemia
(+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Congective heart
failure
Komplikasi
Ketoasidosis metabolik (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Status hipergliemia (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
hyperosmolar
Hipoglikemia (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Makroangiopati (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
pembuluh darah koroner
Makroangiopati
pembuluh darah tepi (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Makroangiopati
pembuluh darah otak (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Retinopati diabetik (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Nefropati diabetik (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Neuropati (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Kaki diabetik (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Disfungsi ereksi (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Asessm Klinis:
en
Pemeriksaan dokter (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Konsultasi
Interna (+)/(-)
Cardio (+)/(-)
Bedah (+)/(-)
Syaraf (+)/(-)
Anestesi (+)/(-)
Gizi (+)/(-)
Pemeriksaan Penunjang:
Darah rutin (+)/(-)
GDS (+)/(-)
GDP/GD2JPP (+)/(-) (+)/(-)
HbA1C (+)/(-)
Profile lipid, (+)/(-)
Ureum/Creatinin (+)/(-)
SGOT/SGPT (+)/(-)
Serum ekeltrolit (+)/(-)
Blood gas analysis (+)/(-)
EKG (+)/(-)
Ro Thorax (+)/(-)
18
19
Tindakan:
Oksigenasi (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Pasang IV line (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) Aff iv line
Hidrasi cairan (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Pasang kateter (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) Aff kateter
Obat obatan:
Drip insulin sesuai (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) Rencan
a
algoritme ……. pulang :
Unit/jam (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Drip bicnat …..meq Obat
(+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) oral
dalam NaCl 0,9%500
cc (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Drip kalium …..meq
dalam NaCl 0,9% 500
cc (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Insulin short acting 3 (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
x… (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
unit sub cutan (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Insulin long acting 0 – (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
0–
0 - … unit subcutan
Antihipertensi
Statin 1 x …. mg
Obat antidiabetik oral
D40% bolus
…………………………
..
Nutrisi: Diet sesuai
Diet DM 25-30 kcal/kgBB/hari + anjuran gizi
factor penyesuaian (usia > 40 tahun,
status gizi, stress metabolic, hamil)
Mobilisasi:
Semi fowler (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Duduk (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Aktif (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Hasil (Outcome):
Klinis :
Penurunan (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
kesadaran (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Hipertensi (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Sesak (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Nyeri dada (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Hipoglikemia (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-) (+)/(-)
Kaki diabetic
Pendidikan/Renc
ana
Pemulangan: (+)/(-) (+)/(-)
Perjalanan penyakit
(+)/(-) (+)/(-)
dan rencana terapi (+)/(-)
Penjelasan diet
makanan
Penjelasan untuk
kontrol rutin
Varians:
Jumlah Biaya
Perawat (PPJP) Diagnosis Akhir: Kode ICD Jenis Tindakan: Kod
…………………… 10 e
PPDU: …………… Utama Diabetes Melitus ……….. Pasang infus …
…
PPDS: …………… Penyerta Hipertensi ……….. Oksigenasi …
19
20
…
Dokter Dislipidemia ……….. Pemasangan kateter …
…
Penanggung CHF ……….. ………………………………… …
…… …
Jawab Pasien Komplikasi Ketoasidosis ……….. ………………………………… …
(DPJP):
metabolik …… …
19
20
20
21
DIABETES MELITUS
1. Pengertian Penyakit metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia akibat defek pada :
(Definisi) 1. Kerja insulin (resistensi insulin) di hati (peningkatan produksi gula
hepatic) dan di jaringan perifer (otot dan lemak).
2. Sekresi insulin oleh sel beta pancreas
3. Atau keduanya.
Klasifikasi Diabetes Melitus (DM) :
1. DM tipe 1 (destruksi sel beta, umumnya diikuti defisiensi insulin
absolut)
2. DM tipe 2 (umumnya mulai dari resistensi insulin)
3. DM tipe lain (defek genetic pada fungsi sel beta, defek genetic pada
kerja insulin, penyakit eksokrin pancreas, endokrinopati, diindusi obat,
infeksi, bentuk lain immune mediated DM, sindrom genetic lain)
4. DM gestasional
2. Anamnesis Keluhan klasik : poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang
tidak dapat dijelaskan sebabnya.
Keluhan lain berupa : lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan
disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulvae pada wanita.
4. Kriteria 1. Keluhan klasik ditemukan dengan gula darah sewaktu > 200 mg/dl.
Diagnosis 2. Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl dengan keluhan klasik.
3. Kadar gula plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa oral (TTGO) ≥ 200
mg/dl (TTGO dilakukan dengan standar WHO, menggunakan beban
glukosa yang setara dengan 75 gram glukosa anhidrus yang dilarutkan
dalam air).
4. Pemeriksaan HBA1c ≥ 6,5%, jika dilakukan pada sarana laboratorium
yang terstandarisasi dengan baik.
5. …………………………………………………………………………….........................
5. Diagnosis ……………………………………………………………………………………………….
6. Diagnosis 1. Hiperglikemia reaktif
Banding 2. Toleransi glukosa terganggu
3. Toleransi glukosa puasa terganggu
7. Pemeriksa 1. Gula darah puasa dan 2 jam post prandial
an 2. HbA1C
3. Profile lipid pada keadaan puasa (kolesterol total, HDL, LDL, dan
Penunjang
trigliserida)
4. Kreatinin serum
5. Urinalisa : proteinuria, keton, sedimen
6. Elektrokardiogram
7. Foto sinar –X dada
21
22
.................................... ......................................
.......................................................
22