Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN IMPLEMENTASI KOMUNITAS

INTERVENSI PROMOSI KESEHATAN TENTANG DIET TB PADA


PENDERITA TB DI RT 3/ RW 6 DESTAMAR
KEL. KAMPUNG JAWA

OLEH KELOMPOK AGREGAT TB


LOKAL IIIB:

1. BUNGA CITRA LESTARI


2. DHINIYAH FITRI
3. RAFI WAHYU KURNIAWAN
4. SENTOT EKO HADIYATMO

PROGRAM STUDI D.III KEPERAWATAN SOLOK


POLITEKNIK KESEHATAN PADANG
TAHUN 2020
SESI 2 TENTANG DIET TB PADA PENDERITA TB DI DESTAMAR
RT3/RW 6 KELURAHAN KAMPUNG JAWA

1. Latar Belakang

Tuberculosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh


basil/kuman TBC (Micobacterium Tuberkulosis). TBC bukan penyakit
keturunan, kutukan atau guna-guna. Sebagian kuman TBC menyerang
paru-paru tetapi dapat juga mengenai bagian tubuh lainnya.

TBC dapat diobati dengan antibiotik. Namun berobat saja tanpa


memastikan asupan nutrisi yang baik tetap berisiko membuat penyakit
TBC susah sembuh. Pasalnya, tubuh tidak memiliki cukup energi untuk
mampu melawan infeksi tersebut sepenuhnya. Maka dari itu, harus sebisa
mungkin berusaha mencukupi nutrisi untuk TBC dengan makan sehat
seimbang. Kekurangan gizi dapat membuat penyakit TBC semakin parah
dan semakin lama untuk bisa sembuh.

Dengan menerapkan pola makan sehat, dapat turut membantu


tubuh dalam melawan infeksi juga turut menjaga status gizi, sehingga
pasien penderita TBC akan lebih cepat sembuh. Penderita TBC harus
makan yang banyak. Walaupun pada umumnya penderita TBC mengalami
penurunan nafsu makan, mual, dan muntah karena pengaruh obat-obatan
yang dikonsumsinya, tapi konsumsi makanan yang cukup juga menjadi
salah satu syarat kesembuhan pasien TBC. Pemenuhan nutrisi untuk
pasien TBC bertujuan untuk menjaga berat badan dan juga untuk
memperkuat sistem kekebalan tubuh penderita.

Dari uraian di atas, maka kelompok tertarik untuk memberikan


penyuluhan tentang diet untuk penderita TB di RT.002 RW.00 Kel.
Kampung Jawa.
2. Tujuan Implementasi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan : Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113)
2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan 1 X 30, diharapkan pengetahuan
penderita TB meningkat tentang diet TB.
2.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1X30 menit,
penderita TB dapat menjelaskan kembali tentang :
2.2.1 Diet TB
3. Materi
5 kelompok makanan dalam piring kita, terdiri dari:
a. Sumber karbohidrat
Pasien TBC sangat membutuhkan banyak energi yang diperoleh
dari makanan sumber karbohidrat. Energi yang didapat dari
makanan tersebut digunakan sebagai bahan bakar sel-sel dalam
tubuh untuk melakukan tugasnya. Tentunya, sel-sel dalam tubuh
kita membutuhkan banyak energi untuk melawan infeksi.
Karbohidrat juga digunakan tubuh untuk menjaga berat badan atau
status gizi. Berat badan yang kurang pada pasien TBC dapat
membuat kondisi pasien penderita TBC lebih buruk. Kebutuhan
karbohidrat pada pasien TBC lebih dari kebutuhan karbohidrat
pada orang normal. Sumber karbohidrat bisa didapatkan dari nasi,
bubur, nasi tim, kentang, roti, dan lainnya.
b. Sumber protein hewani
Kebutuhan protein juga dibutuhkan pasien TBC lebih banyak
daripada orang normal. Protein digunakan tubuh untuk mencegah
dan mengurangi kerusakan jaringan dan juga untuk menjaga berat
badan pasien agar masih dalam rentang normal. Sel-sel yang
berperan dalam melawan infeksi tentu membutuhkan sumber
protein untuk memperkuat serangannya. Kita harus mendapatkan
sumber protein dari dua sumber, yaitu sumber hewani dan sumber
nabati. Sumber hewani, contohnya ayam, daging tanpa lemak,
ikan, seafood, susu, keju, telur, dan sebagainya.
c. Sumber protein nabati
Sama seperti sumber protein hewani, sumber protein nabati juga
diperlukan tubuh untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Sehingga, tubuh lebih mampu melawan infeksi dari penyakit TBC.
Sumber protein nabati, misalnya tahu, tempe, kacang merah,
kacang hijau, kacang kedelai, dan masih banyak lagi.
d. Sayuran
Dalam sayuran, kita bisa mendapatkan berbagai vitamin dan
mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih lagi bagi yang
menderita TBC. Vitamin dan mineral, terutama yang kaya akan
antioksidan (seperti vitamin A dan vitamin C), mampu membantu
tubuh dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Hal ini penting
untuk mempercepat penyembuhan pasien TBC. Jangan lupa untuk
memenuhi piring kita dengan sayuran, seperti bayam, buncis, daun
singkong, kacang panjang, labu siam, dan masih banyak lagi jenis
sayuran lainnya yang dapat dikonsumsi.
e. Buah-buahan
Tidak lupa adalah buah-buahan. Buah juga mengandung banyak
vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan untuk membantu
tubuh melawan infeksi. Kita bisa memakan langsung buah-buahan
atau bisa dibuat jus sebagai minuman. Pasien TBC bisa memakan
jenis buah-buahan yang disuka, tidak ada pantangan.
Pastikan dalam satu kali makan, memenuhi kelima kelompok
makanan tersebut dalam piring Anda. Idealnya, pasien TBC makan
makanan utama sebanyak 3 kali dalam sehari dan 2 kali makanan selingan
di antara makanan utama. Makanan selingan bisa berupa roti, susu, buah,
salad sayur, dan makanan sehat lainnya cukup dalam porsi kecil.
Yang harus dihindari saat menderita TBC adalah kita menerapkan
pola hidup sehat dengan mengonsumsi berbagai macam makanan sehat,
melakukan olahraga teratur, mendapatkan waktu tidur yang cukup, dan
meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk. Yang tidak kalah penting
adalah selalu rutin mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter.Semua
hal ini bisa membantu pasien penderita TBC lebih cepat sembuh dari
penyakit TBC.
Beberapa kebiasaan yang harus dikurangi atau hindari saat
menderita TBC adalah:
a. Batasi konsumsi minuman berkafein, seperti kopi, dan minuman bersoda.
b. Batasi konsumsi makanan dengan lemak tinggi, seperti daging berlemak
dan jeroan.
c. Hentikan kebiasaan merokok dan jauhi asap rokok. Rokok dapat
memperburuk kondisi paru-paru.
d. Hentikan juga kebiasaan minum alkohol. Alkohol dapat meningkatkan
risiko kerusakan hati, selain dari beberapa obat yang dikonsumsi untuk
mengobati TBC.

4. Persiapan Implementasi Keperawatan Komunitas


4.1 Metode
4.1.1 Ceramah
4.1.2 Tanya Jawab
4.2 Media
3.2.1 Lembar Balik
4.3 Waktu dan Tempat
Hari : Kamis / 12 Maret 2020
Tempat : dirumah penderita TB
Waktu : Jam 10.00 WIB
Sasaran : penderita Tb dan keluarga
5. Pelaksanaan Kegiatan

Penanggung jawab : ABD. Gafar,S.Kep,MPH

Moderator : Dhiniyah Fitri

Leader : Rafi Wahyu Kurniawan

Observer : Sentot Eko Hadiyatmo

Fasilitator & Dokumentasi : Bunga Citra Lestari


5.1 Peran Moderator
5.1.1 Membuka acara dan perkenalkan diri dan anggota tim terapi
serta menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
5.1.2 Mengarahkan responden dalam penyuluhan
5.1.3 Menetapkan dan mejelaskan aturan penyuluhan
5.2 Peran Penyaji
5.2.1 Menjelaskan materi mengenai topik dan pembahasan
5.2.2 Mempertahankan sikap aktif responden
5.2.3 Mempertahankan perhatian responden terhadap penyaji dan
materi yang diberikan
5.2.4 Mempertahankan adanya feedback antara penyaji dan
responden
5.3 Peran Observer
5.3.1 Mengobservasi respon klien
5.3.2 Mengamati dan mencatat semua proses yang terjadi dan semua
perubahan perilaku klien (jumlah anggota yang hadir, yang
terlambat, daftarhadir, yang member ide, dan pendapat, topic
diskusi, respon verbal dan non verbal)
5.3.3 Memberi umpan balik pada kelompok
5.3.4 Mengidentifikasi strategi yang digunakan penyaji
5.3.5 Memprediksi respon anggota kelompok
5.4 Peran Fasilitator
5.4.1 Membantu penyaji memfasilitasi anggota untuk berperan aktif
dan memotivasi anggota kelompok
6. Setting

6.1 Klien dan keluarga duduk bersama dalam ruangan.


6.2 Rumah penderita TB
7. Setting tempat
Tim penyaji dan klien duduk bersama di ruang dan membentuk setengah
lingkaran :

Keterangan gambar:

: Klien : Observer

: Penyaji : keluarga

: Moderator

: Fasilitator

8. Mekanisme Kegiatan

No Waktu Kegiatan Terapis Kegiatan Peserta


.
1 - Perencanaan -
a. Persiapan materi
b. Persiapan media/alat yang
digunakan
c. Setting tempat penyuluhan dan
peserta
d. Pembagian tugas Tim penyuluhan
2 10 menit Pelaksanaan: - Menjawab
a. Orientasi salam
1) Salam terapeutik - Mendengarkan
- Moderator mengucapkan dan
salam memperhatikan
- Memperkenalkan diri dan - Menjawab
anggota kelompok dan pertanyaan
pembimbing (jika ada) Mendengarkan
2) Evaluasi dan
- Menanyakan perasaan klien memperhatika
saat ini n
3) Kontrak
- Menjelaskan tujuan
kegiatan yaitu
menyampaikan topik
percakapan tentang diet TB
- Menjelaskan aturan main
sebagai berikut:
 Jika ada klien yang ingin
meninggalkan
kelompok, harus
meminta izin kepada
Tim penyuluhan
 Lama kegiatan 30 menit
 Setiap klien mengikuti
kegiatan dari awal
sampai akhir
3 10 menit b. Kerja - Mengikuti
1) Penyaji menanyakan kepada kegiatan sesuai
klien apakah sudah tahu dan aturan
paham mengenai konsep TB di penyuluhan
antaranya : diet TB - Mendengarkan
2) Penyaji menjelaskan mengenai dan melihat
konsep TB di antaranya : diet - Menjawab
TB - Remaja
3) Memberi kesempatan klien percaya diri
untuk bertanya
4 10c) Tahap terminasi - Membicarakan
1) Evaluasi pendapatnya
a. Moderator menanyakan - Menyetujui
perasaan klien setelah atau memberi
mengikuti penyuluhan mendapat
b. Moderator memberikan pujian tentang rencana
atas keberhasilan kelompok selanjutnya
2) Memberikan rencana tindak lanjut.
Kontrak yang akan datang,
moderator membuat kesepakatan
dengan klien untuk kontrak
penyuluhan berikutnya.
8.1 Kontrak yang akan datang
1) Menyemangati kegiatan
penyuluhan yang akan datang,
yaitu pengobatan TB
2) Menyepakati waktu dan tempat.

9. Evaluasi Implementasi
9.1 Kriteria Struktur
9.1.1 Waktu mulai penyuluhan jam 10.00 WIB
9.1.2 Persiapan media alat disiapkan beberapa hari sebelum
penyuluhan.
9.1.3 Persediaan media berupa lembar balik
9.1.4 Tim berjumlah 4 orang, terdiriatas 1 moderator, 1 penyaji, 1
fasilitator dan 1 observer.
9.2 Kriteria Proses
9.2.1 Penderita dan keluarga mendengarkan materi yang
disampaikan
9.2.2 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat sebelum
penyuluhan selesai
9.2.3 Peserta menyimpulkan jawaban dari beberapa pertanyaan yang
diberikan
9.2.4 Lingkungan tenang.
9.3 Evaluasi Proses
9.3.1 Peserta memahami 75% tentang diet TB

Solok, 12 Maret 2020


Ketua Kelompok

( Rafi Wahyu Kurniawan)

Anda mungkin juga menyukai