Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN IMPLEMENTASI KOMUNITAS

INTERVENSI PROMOSI KESEHATAN TENTANG PENGOBATAN TB


PADA PENDERITA TB DI RT 3/ RW 6 DESTAMAR
KEL. KAMPUNG JAWA

OLEH KELOMPOK AGREGAT TB


LOKAL IIIB:

1. BUNGA CITRA LESTARI


2. DHINIYAH FITRI
3. RAFI WAHYU KURNIAWAN
4. SENTOT EKO HADIYATMO

PROGRAM STUDI D.III KEPERAWATAN SOLOK


POLITEKNIK KESEHATAN PADANG
TAHUN 2020
SESI 3 TENTANG PENGOBATAN TB PADA PENDERITA TB DI
DESTAMAR RT3/RW 6 KELURAHAN KAMPUNG JAWA

1. Latar Belakang

Penyakit infeksi merupakan problem yang cukup besar di


Indonesia, salah satunya adalah infeksi saluran pernapasan. Infeksi saluran
pernapasan merupakan penyebab kematian dan masalah yang di timbulkan
masih cukup berat sehingga memberi ancaman kesehatan di masyarakat
baik masa kini maupun masa yang akan datang.

Tuberkolosis Paru merupakan penyakit infeksi yang disebabkan


oleh basil mycobacterium Tuberkolosis yang telah menginfeksi seper tiga
penduduk Dunia. Pada tahun 1993 mencanangkan kedaruratan global
penyakit TBC, karena pada sebagian besar di Dunia penyakit TBC tidak
terkendali ini di sebabkan banyaknya penderita yang tidak berhasil di
sembuhkan, terutama penderita menular ( BTA Positif ).
Pada tahun 1995 di perkirakan setiap tahun terjadi sekitar 9 juta
penderita baru TBC dengan kematian 3 juta orang. Di negara-negara
berkembang kematian TBC merupakan 55 % dari seluruh kematiaan, yang
sebenarnya dapat di cegah. Di perkirakan 95 % penderita TBC berada di
negara berkembang, 75 % diantaranya penderita TBC di derita oleh
kelompok usia produktif ( 15-50 tahun).
Penyakit TBC di Indonesia merupakan masalah utama kesehatan
masyarakat. Tahun 1995 hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT )
menunjukkan bahwa pwnyakit TBC merupakan penyebab kematian nomor
3 setelah penyakit Kardiovaskuler dan penyakit saluran pernapasan pada
semua kelompok umur dan urutan pertama dari golongan penyakit infeksi.
Tahun 1995-1998, cakupan penderita TBC dengan strategi DOTS baru
mencapai sekitar 10 % dan error rate lebih besar. Pemeriksaan
laboratorium belum di hitung dengan baik meskipun cure rate lebih besar
dari 85 %. Tahun 1999, WHO memperkirakan setiap tahun terjadi 583
ribu kasus baru TBC dengan kematian TBC sekitar 140 ribu. Secara kasar
diperkirakan setiap 100 ribu penduduk Indonesia terdapat 130 penderita
Paru ( TBC Paru BTA Positif ).
Dari uraian di atas, maka kelompok tertarik untuk memberikan
penyuluhan tentang pengobatan tuberculosis pada penderita TB di RT.002
RW.00 Kel. Kampung Jawa.

2. Tujuan Implementasi Keperawatan


Diagnosa Keperawatan : Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113)
2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan 1 X 30, diharapkan pengetahuan
penderita TB meningkat tentang pengobatan TB.
2.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1X30 menit,
penderita TB dapat menjelaskan kembali tentang :
2.2.1 Pengobobatan TB
2.2.2 Obat untuk TB
2.2.3 Efek Samping Obat TB
2.2.4 Enam Benar Minum Obat
2.2.5 PMO (Pengawasan Minum Obat)
3. Materi
3.1 Pengobatan TB
Pasien diberikan obat selama 6-8 bulan, diminum secara
teratur, sesuai dengan dosis yang diberikan dan sebaiknya obat
diminum dalam keadaan perut kosong di pagi hari
Tahap pemberian obat:
Tahap awal: 2 bulan atau 3 bulan diminum setiap hari Tahap
lanjutan: bulan atau 5 bulan diminum 3x/minggu.Bila tidak patuh
dapat menyebabkan pasien menjadi resistan terhadap Obat Anti TBC
(OAT) atau yang paling parah menyebabkan kematian
Obat TBC gratis disediakan oleh pemerintah, dapat diperoleh di
Puskesmas, Fasyankes lainnya (petugas dapat memberikan informasi
Fasyankes yang menyediakan obat TBC gratis dan berkualitas)
3.2 Obat TB
3.2.1 isoniazid 100 mg dan 300 mg
indikasi : untuk terapi semua bentuk TB aktif ,
disebabkan kuman yang peka dan untuk profilaksis yang
beresiko tinggi mendapatkan infeksi.
kontraindikasi : riwayat hipersesnsitifitas atau
infeksi adversus, termasuk demam, artritis, cedera hati,
kerusakan hati akut dan kehamilan.

3.2.2 rifampisin 450 mg

indikasi : untuk obat anti tuberculosis yang


dikombinasikan dengan anti tuberculosis lain untuk terapi
awal maupun ulang.
3.2.3 pirazinamid 500 mg
indikasi : untuk terapi tuberculosis dalam kombinasi
dengan anti tuberculosis lain.
kontraindikasi : gangguan fungsi hati parah,
porfiria, dan hipersensitivitas.
3.2.4 etambutol 250 mg dan 500 mg
indikasi : sebagai terapi kombinasi tuberculosis
dengan obat lain sesuai regimen pengobatanjika diduga ada
resistensi, dianjurkan untuk anak-anak usia 6 tahun.
kontraindikasi : hipersesnsitivitas terhadap
etambutol seperti neuretis optik.
3.2.5 streptomisin 1,5 gr
indikasi : sebagai kombinasi pada pengobatan TB
bersama isoniazid, rifampisin, dan pirazinamid.

kontraindikasi : hipersensitivitas terhadap


streptomisin sulfat atau aminoglikosida

3.3 Efek samping Obat

Ada sebagian pasien TBC mengalami efek samping ringan


setelah minum obat anti TBC yaitu :
3.3.1 Hilang nafsu makan, mual, sakit perut
3.3.2 Nyeri sendi
3.3.3 Kesemutan sampai rasa terbakar di kaki
3.3.4 Warna kemerahan pada air seni (urine ), jika ini terjadi tidak
apa-apa.

Jika timbul gejala tersebut, jangan berhenti minum obat anti TBC
tetapi mintalah pertolongan kepada petugas kesehatan atau dokter
setempat.

Tetapi jika setelah minum obat anti TBC timbul gejala :


a. Gatal-gatal dan warna kemerahan pada kulit
b. Gangguan keseimbangan tubuh
c. Gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran
Kulit kuning tanpa penyebab lainnya,
3.4 Enam Benar Minum Obat
3.4.1 Benar pasien
3.4.2 Benar obat
3.4.3 Benar dosis
3.4.4 Benar cara pemberian
3.4.5 Benar waktu
3.4.6 Benar dokumentasi

3.5 PMO (Pengawas Menelan Obat)

Tugas PMO :
3.5.1 Mengawasi penderita TB Paru agar menelan obat secara
teratur sampai selesai pengobatan.
3.5.2 Memberi dorongan kepada penderita agar menelan obat
secara teratur.
3.5.3 Mengingatkan penderita untuk periksaq ulang dahak pda
waktu-waktu yang telah ditentukan.
3.5.4 Memberi penyuluhan pada anggota keluarga penderita TB
Paru yang mempunyai gejala-gejala tersangka TB Paru
segera memeriksakan diri ke unit pelayanan kesehatan.

3 Persiapan Implementasi Keperawatan Komunitas


3.3 Metode
3.3.1 Ceramah
3.3.2 Tanya Jawab
3.4 Media
3.2.1 Lembar Balik
3.5 Waktu dan Tempat
Hari : Jum at / 13 Maret 2020
Tempat : dirumah penderita TB
Waktu : Jam 11.00 WIB
Sasaran : penderita Tb dan keluarga
4 Pelaksanaan Kegiatan

Penanggung jawab : ABD. Gafar,S.Kep,MPH

Moderator : Sentot Eko Hadiyatmo

Leader : Bunga Citra Lestari

Observer : Dhiniyah Fitri

Fasilitator & Dokumentasi : Rafi Wahyu Kurniawan

4.3 Peran Moderator


4.3.1 Membuka acara dan perkenalkan diri dan anggota tim terapi serta
menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
4.3.2 Mengarahkan responden dalam penyuluhan
4.3.3 Menetapkan dan mejelaskan aturan penyuluhan
4.4 Peran Penyaji
4.4.1 Menjelaskan materi mengenai topik dan pembahasan
4.4.2 Mempertahankan sikap aktif responden
4.4.3 Mempertahankan perhatian responden terhadap penyaji dan materi
yang diberikan
4.4.4 Mempertahankan adanya feedback antara penyaji dan responden
4.5 Peran Observer
4.5.1 Mengobservasi respon klien
4.5.2 Mengamati dan mencatat semua proses yang terjadi dan semua
perubahan perilaku klien (jumlah anggota yang hadir, yang
terlambat, daftarhadir, yang member ide, dan pendapat, topic
diskusi, respon verbal dan non verbal)
4.5.3 Memberi umpan balik pada kelompok
4.5.4 Mengidentifikasi strategi yang digunakan penyaji
4.5.5 Memprediksi respon anggota kelompok
4.6 Peran Fasilitator
4.6.1 Membantu penyaji memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan
memotivasi anggota kelompok
5 Setting
5.3 Klien dan keluarga duduk bersama dalam ruangan.
5.4 Rumah penderita TB
6 Setting tempat
Tim penyaji dan klien duduk bersama di ruang dan membentuk setengah
lingkaran :
Keterangan gambar:

: Klien : Observer

: Penyaji : keluarga

: Moderator

: Fasilitator

7 Mekanisme Kegiatan

No Waktu Kegiatan Terapis Kegiatan Peserta


.
1 - Perencanaan -
a. Persiapan materi
b. Persiapan media/alat yang
digunakan
c. Setting tempat penyuluhan dan
peserta
d. Pembagian tugas Tim penyuluhan
2 10 menit Pelaksanaan: - Menjawab
a. Orientasi salam
1) Salam terapeutik - Mendengarkan
- Moderator mengucapkan dan
salam memperhatikan
- Memperkenalkan diri dan - Menjawab
anggota kelompok dan pertanyaan
pembimbing (jika ada) Mendengarkan
2) Evaluasi dan
- Menanyakan perasaan klien memperhatika
saat ini n
3) Kontrak
- Menjelaskan tujuan
kegiatan yaitu
menyampaikan topik
percakapan tentang
pengobatan TB
- Menjelaskan aturan main
sebagai berikut:
 Jika ada klien yang ingin
meninggalkan
kelompok, harus
meminta izin kepada
Tim penyuluhan
 Lama kegiatan 30 menit
 Setiap klien mengikuti
kegiatan dari awal
sampai akhir
3 10 menit b. Kerja - Mengikuti
1) Penyaji menanyakan kepada kegiatan sesuai
klien apakah sudah tahu dan aturan
paham mengenai konsep TB di penyuluhan
antaranya : pengobatan TB, - Mendengarkan
Obat TB, Efek samping obat dan melihat
TB, Enam benar minum obat, - Menjawab
Pengawas minum obat, - Remaja
2) Penyaji menjelaskan mengenai percaya diri
konsep TB di antaranya : pengo
batan TB, Obat TB, Efek
samping obat TB, Enam benar
minum obat, Pengawas minum
obat
3) Memberi kesempatan klien
untuk bertanya
4 10c) Tahap terminasi - Membicarakan
1) Evaluasi pendapatnya
a. Moderator menanyakan - Menyetujui
perasaan klien setelah atau memberi
mengikuti penyuluhan mendapat
b. Moderator memberikan pujian tentang rencana
atas keberhasilan kelompok selanjutnya
2) Memberikan rencana tindak lanjut.
Kontrak yang akan datang,
moderator membuat kesepakatan
dengan klien untuk kontrak
penyuluhan berikutnya.
7.3 Kontrak yang akan datang
1) Menyemangati kegiatan
penyuluhan yang akan datang,
yaitu modifikasi Lingkugan
Pada Penderita TB
2) Menyepakati waktu dan tempat.

8 Evaluasi Implementasi
8.3 Kriteria Struktur
8.3.1 Waktu mulai penyuluhan jam 11.00 WIB
8.3.2 Persiapan media alat disiapkan beberapa hari sebelum
penyuluhan.
8.3.3 Persediaan media berupa lembar balik
8.3.4 Tim berjumlah 4 orang, terdiriatas 1 moderator, 1 penyaji, 1
fasilitator dan 1 observer.
8.4 Kriteria Proses
8.4.1 Penderita dan keluarga mendengarkan materi yang disampaikan
8.4.2 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan
selesai
8.4.3 Peserta menyimpulkan jawaban dari beberapa pertanyaan yang
diberikan
8.4.4 Lingkungan tenang.
8.5 Evaluasi Proses
8.5.1 Peserta memahami 75% tentang pengobatan TB
8.5.2 Peserta memahami 75% tentang obat pada pasien TB
8.5.3 Peserta memahami 75% tentang efek samping obat TB
8.5.4 Peserta memahami 75% tentang enam benar minum obat
8.5.5 Peserta memahami 75% tentang PMO (pengawas minum obat)

Solok, 12 Maret 2020


Ketua Kelompok

( Rafi Wahyu Kurniawan)

Anda mungkin juga menyukai