Anda di halaman 1dari 27

PENYELESAIAN 

LAPORAN AUDIT 

DAN LAPORAN AUDITOR 
 

131120000922  Sri Agustina Basuki 
131120000963  Heny Novita Sari 
131120000999  Trisna Ardilla Ayuwulandari 
131120001033  Wulandari 
131120001045  Luthfie Ningsih 
131120001107  Aizzatul Mauludatis Silviana 

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara 
DAFTAR ISI


DAFTAR ISI................................................................................................................. i

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

I.I Latar belakang................................................................................................... 1

I.II Rumusan Masalah ......................................................................................... 2

I.III Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 1

II.I Pekerjaan Penyelesaian Audit ....................................................................... 1

II.II Mengevaluasi Temuan Kredit ....................................................................... 9

II.III BERKOMUNIKASI DENGAN KLIEN .................................................... 13

II.IV TANGGUNG JAWAB SETELAH AUDIT ............................................... 15

BAB III KESIMPULAN .......................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 1

i
BAB I
PENDAHULUAN

I.I Latar belakang

Tahap penyelesaian audit sangat mempengaruhi keberhasilan hasil


audit. Tahap penyelesaian audit sangat penting dan dilaksanakan setelah
pelaksanaan audit terhadap berbagai siklus. Berbagai prosedur yang
diterapkan dalam tahap penyelesaian audit dapat menghasilkan bukti
tambahan yang mempengaruhi kesimpulan audit. Prosedur – prosedur yang
diterapkan pada tahap penyelesaian audit mempunyai beberapa karakteristik
khusus, yaitu :
a. Prosedur – prosedur tersebut tidak mengacu kesiklus transaksi
maupun saldo rekening tertentu
b. Prosedur – prosedur tersebut dilaksanakan setelah tanggal neraca
c. Prosedur – prosedur tersebut sangat memerlukan pertimbangan
subyektif auditor
d. Prosedur – prosedur tersebut biasanya dilaksanakan oleh manajer
audit atau akuntan senior yang berpengalaman
Dalam tahap penyelesaian audit, auditor bekerja dalam keterbatasan
waktu karena umumnya klien menginginkan untuk memperoleh laporan
audit secepat mungkin. Auditor harus menggunakan waktu guna membuat
pertimbangan professional yang baik dan menyatakan pendapat yang tepat.
Tanggung jawab auditor dalam menyelesaikan audit dibagi menjadi tiga
kategori, yakni menyelesaikan pekerjaan lapangan, mengevaluasi temuan,
dan berkomunikasi dengan klien.

Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor
I.II Rumusan Masalah

Dengan latar belakang tersebut kami merumuskan masalah yang


menjadi topik dalam pembahasan dalam makalah ini yaitu :
1. Bagaimana proses penyelesaian Audit?
2. Bagaimana tahapan dalam penyelesaian Audit?
3. Bagaimana proses penyelesaian pekerjaan lapangan dan peristiwa
kemudian?
4. Bagaimana jenis laporan Audit yang disampaikan Auditor?
5. Bagaimana tanggung jawab auditor setelah melakukan proses
audit?

I.IIITujuan Penulisan

Dengan memiliki rumusan masalah dalam penulisan makalah ini,


maka penyusun dapat mempelajari tema ini dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui proses penyelesaian Audit
2. Menjelaskan tahapan dalam penyelesaian Audit
3. Menjelaskan perbedaan proses penyelesaian pekerjaan lapangan
dan peristiwa kemudian
4. Menjelaskan jenis laporan audit yang dibuat oleh Auditor
5. Menjelaskan tanggung jawab sebagai Auditor setelah proses audit

Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor
BAB II
PEMBAHASAN

II.I Pekerjaan Penyelesaian Audit

Setelah semua unsur laporan keuangan telah selesai diaudit, auditor


harus me-review kertas kerja yang dibuatnya dengan cara membandingkan
dengan kuesioner pengendalian intern dan program pengujian subtantif,
untuk memperoleh keyakinan bahwa semua informasi yang diperlukannya
sebagai dasar penyusunan laporan audit telah terkumpul seluruhnya.
Peristiwa – peristiwa ekonomi yang signifikan tersebut harus dimasukkan
dalam laporan audit, untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan yang
akan digunakan sebagai rujukan utama keputusan bisnis pengguna laporan
keuangan.
Dalam penyelesaian pekerjaan audit terbagi menjadi dua bagian yaitu
yang pertama adalah penyelesaian pekerjaan lapangan dan peristiwa
kemudian. Berikut terdapat lima prosedur yang dapat dilakukan oleh auditor
untuk mendapatkan bukti audit tambahan dalam proses penyelesaian
pekerjaan lapangan :
1. Menyempurnakan pekerjaan lapangan
Periode peristiwa kemudian adalah periode yang dihitung
sejak tanggal neraca sampai dengan tanggal berakhirnya pekerjaan
lapangan (tanggal laporan audit). Ada dua jenis peristiwa
kemudian, yaitu tipe peristiwa kemudian I dan tipe peristiwa
kemudian II. Tipe peristiwa kemudian I meliputi peristiwa yang
memberikan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi
yang ada pada tanggal neraca dan berdampak terhadap taksiran
yang melekat dalam proses penyusunan laporan keuangan.
Contohnya peristiwa yang dikelompokkan kedalam tipe pertama,

Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor
yang memerlukan penyesuaian dan pengungkapan dalam laporan
keuangan adalah :
a) Kerugian akibat piutang tak tertagih yang disebabkan adanya
pelanggan yang mengalami kesulitan keuangan dan menuju
kepailitan sesudah tanggal neraca, merupakan indikasi keadaan
yang ada pada tanggal neraca
b) Penyelesaian tuntunan hukum baik yang dilakukan klien maupun
yang ditujukan pada klien, yang jumlahnya berbeda dengan
jumlah utang atau piutang yang dicatat, membutuhkan
penyesuaian laporan keuangan jika peristiwa yang menimbulkan
tuntunan tersebut telah terjadi atau ada sebelum tanggal neraca
c) Penghentian operasi perusahaan cabang dengan rugi terestimasi
yang diakibatkan oleh kondisi yang ada sebelum tanggal neraca

Tipe peristiwa kemudian II meliputi peristiwa – peristiwa


yang memberikan tambahan bukti yang berhubungan dengan
kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca yang dilaporkan, tetapi
kondisi tersebut ada sesudah tanggal neraca. Contoh peristiwa yang
dikelompokan kedalam tipe kedua, yang tidak memerlukan
penyesuaian, tetapi memerlukan pengungkapan dalam laporan
keuangan, adalah :
a) Penjualan obligasi maupun penerbitan saham baru
b) Akuisisi pada perusahaan laba
c) Kerugian aktiva tetap yang disebabkan kebakaran yang terjadi
setelah tanggal neraca
d) Business combination misalnya perusahaan klien
akan merger dengan sebuah perusahaan lain
e) Perubahan struktur modal
f) Pengumuman dividen saham ataupun dividen kas yang lain dari
biasanya

Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor
Subsequent event yang harus diaudit terdiri dari subsequent
collection dan subsequent payment. Subsequent Collection
merupakan penagihan sesudah tanggal neraca sampai mendekati
selesainya pekerjaan lapangan/audit field work, serta dilaksanakan
dalam pemeriksaan piutang dan barang dalam perjalanan.
Sedangkan Subsequent Payment merupakan pembayaran sesudah
tanggal neraca sampai mendekati selesainya audit field work, serta
dilaksanakan pada saat pemeriksaan hutang dan biaya yang masih
harus dibayar.
Prosedur audit yang dapat dilakukan auditor berkaitan dengan
peristiwa kemudian, antara lain:
a) Membaca dan menganalisis laporan keuangan interim terbaru
setelah tanggal neraca serta membandingkannya dengan laporan
keuangan tahunan
b) Mengajukan pertanyaan kepada manajer atau eksekutif perusahaan
mengenai apakah laporan keuangan interim telah disajikan dengan
dasar yang sama dengan penyusunan laporan keuangan tahunan
c) Mengajukan pertanyaan kepada pejabat atau eksekutif yang
bertanggung jawab tasa masalah keuangan dan akuntansi.
d) Membaca notulen rapat para pemegang saham, direktur, komite
resmi lainnya
e) Mengajukan pertanyaan kepada konsultan hukum klien mengenai
adanya tuntutan hukum, klaim, dan keputusan pengendalian
f) Mendapatkan surat representasi dari manajer yang berwenang
mengenai peristiwa kemudian yang perlu penyesuaian dan
pengungkapan, yang bertanggal sama dengan tanggal laporan audit.
g) Mengajukan pertanyaan tambahan
h) Melaksanakan beberapa prosedur yang dipertimbangkan perlu dan
semestinya dilakukan.
Dalam hal ini, auditor dapat mengeluarkan laporan audit
sebagai berikut (tergantung materialitas peristiwa kemudian) yaitu

Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor
pendapat tidak wajar apabila peristiwa kemudian sangat material
dan pendapat menolak memberikan pendapat.
Beberapa hal yang harus dilakukan akuntan publik, sebelum
suatu pemeriksaan akuntan dinyatakan selesai:
1) Seluruh kertas kerja pemeriksaan harus diparaf oleh pembuatnya
dan direview oleh atasannya
2) Hasil review harus didokumentasikan dalam suatu review notes
dan harus dijawab oleh staf yang direview (reviewee) secara
tertulis
3) Daftar audit adjustment harus disusun, lengkap dengan indeks
working papernya, diskusikan dengan klien
4) Audit adjustment yang sudah disetujui klien harus diposting ke
masing-masing kertas kerja yang berkaitan
5) Draft report disusun oleh auditor in-charge (pimpinan tim audit),
direview oleh audit manager dan audit partner
6) Sebelum kertas kerja pemeriksaan dan draft report di review
oleh audit manager dan audit partner, maka audit supervisor
harus menyusun notes to PPM (catatan untuk Partner, Principal
dan Manager)
7) Setelah draft report direview dan disetujui PPM, diskusikan
dengan klien. Jika klien setuju, buat final audit report.
8) Sebelum laporan audit diserahkan kepada klien, auditor harus
meminta Surat Pernyataan Langganan dari klien. Tanggal surat
harus sama dengan tanggal selesainya audit field work dan
tanggal laporan audit.
9) Auditor membuat draft management letter, setelah direview dan
disetujui PPM, diskusikan dengan klien. Klien setuju, buat
management letter final untuk klien
10) Tahap akhir, selesaikan urusan pelunasan audit fee
11) Dalam audit working papers, cantumkan “catatan untuk audit
tahun berikutnya”.

Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor
12) Opini yang diberikan, tergantung hasil pemeriksaan
13) Dalam mereview kertas kerja pemeriksaan, KAP sebaiknya
mempunyai daftar “Audit Working Papers Review Guide”

2. Menelaah Notulen rapat


Notulen rapat para pemegang saham, direktur, komite resmi
lainnya (komite keuangan dan komite audit) dapat berisi hal – hal
yang secara signifikan berkaitan erat dengan audit yang
dilaksanakan, misalnya otorisasi pengeluaran obligasi, 0torisasi
pengeluaran saham baru, otorisasi pembelian kembali saham
sendiri, otorisasi pembayaran dividen, dan otorisasi penghentian
jenis produk tertentu. Kelima hal tersebut berpengaruh pada asersi
– asersi managemen dalam laporan keuangan. Informasi yang
diperoleh dari penelaahan tersebut dapat menyebabkan auditor
melakukan pengujian substantif tambahan atau meminta klien
mengungkapkan peristiwa kemudian dalam laporan keuangan.

3. Mengajukan Pertanyaan Atau Konfirmasi Kepada Penasihat


Hukum Klien
Pengajuan pertanyaan atau konfirmasi dilakukan untuk
memperoleh bukti mengenai keberadaan tuntutan hukum, klaim,
dan keputusan pengadilan yang mempengaruhi usaha dan keuangan
klien dimasa datang. Kadang kejadian ekonomi lebih
mempengaruhi posisi keuangan daripada suatu transaksi kas atau
transaksi lainnya. Sebagai contoh adalah kewajiban kontinjensi.
Kontinjensi adalah keadaan, situasi, atau kondisi yang
meliputi ketidak pastian yang mungkin melibatkan keuntungan atau
kerugian dimasa datang. Perlakuan akuntansi terhadap kontinjensi
kerugian dapat dicatat sebagai contingent liability (kewajiban
bersyarat) diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
maupun tidak dicatat.

Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor
Kontinjensi dapat timbul karena ketidakpastian jumlah pajak
terhutang, pemberian generasi produk, maupun adanya tuntutan
hukum, klaim, dan keputusan pengadilan. Dalam hal ini auditor
harus menghimpun bahan bukti mengenai keberadaan keadaan,
situasi, atau kondisi yang meliputi ketidakpastian yang mungkin
mengakibatkan kerugian pada perusahaan sebagai akibat adanya
tuntutan hukum, klaim, dan keputusan pengadilan; periode atau
waktu terjadinya kejadian yang menyebabkan tindakan hukum
tersebut; tingkat kemungkinan hasil yang tidak menguntungkan;
dan jumlah kerugian potensial
Prosedur yang dapat dilaksanakan auditor untuk proses ini
adalah :
a) Mengajukan Pertanyaan kepada dan diskusi dengan manajemen
b) Membaca notulen rapat dewan komisaris
c) Menelaah perjanjian kontrak atau pinjaman
d) Konfirmasi dengan bank mengenai ada nya jaminan (agunan)
pinjaman
e) Auditor meminta manajemen perusahaan
Surat pertanyaan audit kepada ahli hukum klien merupakan
sarana utama bagi auditor untuk mendapatkan informasi
pendukung oleh manajemen. Surat tersebut harus dikirimkan oleh
manajemen kepada setiap ahli hukum yang telah ditugaskan oleh
klien. Jawaban ahli hukum tidak mempunyai pengaruh terhadap
laporan auditor dimana seorang auditor dapat mengeluarkan suatu
laporan standar dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Hal ini
dapat terjadi apabila jawabannya menunjukkan bahwa berdasarkan
penyelidikan yang layak atas masalah yang dihadapi, terdapat
probabilitas yang tinggi atas hasil yang menguntungkan serta
masalah yang dihadapi adalah tidak material.

Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor
4. Menghimpun surat representasi klien
Auditor diwajibkan untuk mendapatkan representasi tertulis
tertentu dari manajemen dalam memenuhi sandar pekerjaan
lapangan. Hal ini dapat dicapai melalui surat representasi klien.
Management representations menjelaskan bahwa representasi
merupakan bagian dari barang bukti tetapi bukan pengganti
penerapan prosedur audit yang diperlukan untuk mendapatkan
dasar yang layak atas suatu pendapat. Representasi manajemen
harus dapat mengkonfirmasikan representasi lisan yang diberikan
kepada auditor, mendokumentasikan kelayakan yang berkelanjutan
dari representasi tersebut dan mengurangi kemungkinan
kesalahpahaman mengenai representasi manajemen.
Surat representasi klien berisi representasi mengenai laporan
keuangan, kelengkapan informasi, pengakuan, pengukuran, dan
pengungkapan serta peristiwa kemudian. Apabila auditor menerima
surat representasi dan mampu mendukung representasi manajemen,
maka suatu laporan audit standar dapat dikeluarkan. Tetapi, jika
ada keterbatasan pada lingkup audit yang menyebabkan auditor
tidak menerima surat representasi, maka akan mengakibatkan
penyimpangan dari laporan standar auditor baik melalui pendapat
wajar dengan kualifikasi maupun penolakan pemberian pendapat.
Representasi klien melengkapi dan mendukung prosedur
audit lainnya. Isi representasi klien meliputi pengakuan manajemen
mengenai tanggungjawabnya untuk laporan keuangan dengan
prinsip akuntansi yang berterima umum, tersedianya catatan
keuangan dan data yang berkaitan, kelengkapan dan tersedianya
semua notulen rapat, tidak terdapat kesalahan dalam laporan
keuangan dan transaksi yang tidak tercatat, informasi mengenai
transaksi antar pihak yang memiliki hubungan istimewa,
ketidakpatuhan dengan berbagai isi perjanjian kontrak yang
mungkin berdampak pada laporan keuangan, informasi mengenai

Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor
peristiwa kemudian, ketidakberesan yang melibatkan karyawan dan
manajemen, dan komunikasi dari instansi pemerintah atau
pelaporan keuangan.

5. Melaksanakan prosedur analitis komprehensif


Prosedur analitis disyaratkan dalam penyelesaian audit
sebagai review keseluruhan atas laporan keuangan. Tujuan dari
review keseluruhan adalah untuk membantu auditor
menilai kesimpulan yang dicapai dalam audit dan dalam
mengevaluasi penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Dalam melakukan review keseluruhan, auditor membaca laporan
keuangan dan catatan serta mempertimbangkan kelayakan bukti
yang diperoleh dalam menanggapi saldo dan hubungan yang tidak
biasa serta tidak terduga yang diantisipasi dalam perencanaan audit
dan diidentifikasi selama audit dalam pengujian substantive.
Dalam melakukan review keseluruhan atas kewajaran
penyajian laporan keuangan, data perusahaan dapat dibandingkan
dengan (1) hasil yang diharapkan entitas berdasarkan dinamika
bisnis yang mendasarinya, (2) data yang tersedia mengenai kinerja
industri, dan (3) data non keuangan yang relevan seperti unit yang
diproduksi atau dijual serta jumlah karyawan. Prosedur ini
dilaksanakan dengan membandingkan data perusahaan dengan
hasil perusahaan yang diharapkan misalnya seperti yang tercantum
dalam anggaran, membandingkan data perusahaan dengan data
industri, dan dengan data non keuangan yang relevan seperti
jumlah produksi atau jumlah tenaga kerja
Suatu review keseluruhan biasanya akan membandingkan
kinerja keuangan entitas yang dilaporkan dengan sasaran
strategisnya atas pendapatan, pelanggan, dan pangsa pasar atas
efisiensi dari proses inti serta kesesuaian ukuran non keuangan

Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor
dengan gambaran keseluruhan yang dilaporkan dalam laporan
keuangan.

II.IIMengevaluasi Temuan Kredit

Tujuan auditor dalam mengevaluasi temuan-temuan ada dua.


Diantaranya untuk menentukan jenis pendapat yang harus dinyatakan dan
untuk menentukan apakah GAAS telah dipenuhi dalam audit. Untuk
mencapai tujuan tersebut, auditor menyelesaikan langkah-langkah berikut
ini:
1) Membuat Penilaian Akhir Atas Materialitas Dan Risiko Audit
Prasyarat yang esensial dalam memutuskan suatu pendapat
yang akan dikeluarkan adalah penilaian akhir atas materialitas dan
risiko audit. Titik tolak untuk melakukan proses ini adalah
menjumlahkan salah saji-salah saji yang ditemukan ketika
memeriksa semua akun yang belum dikoreksi oleh klien.
Penentuan auditor atas salah saji dalam suatu akun dapat mencakup
komponen berikut:
a. Salah saji yang belum dikoreksi yang secara spesifik diidentifikasi
melalui pengujian substantif atas rincian transaksi dan saldo
b. Proyeksi salah saji yang belum dikoreksi yang diestimasi melalui
teknik sampling audit
c. Estimasi salah saji yang dideteksi melalui prosedur analitis dan
dikuantifikasi oleh prosedur audit lainnya
Semua komponen yang terdapat dalam suatu akun dikenal
sebagai salah saji yang mungkin, sementara jumlah salah saji yang
mungkin dalam semua akun disebut sebagai salah saji agregat yang
mungkin. Penilaian auditor atas salah saji agregat yang mungkin
dapat mencakup pengaruh dari semua salah saji yang mungkin
belum dikoreksi selama periode sebelumnya terhadap laporan
keuangan periode berjalan. Data yang telah diakumulasi kemudian

Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor
dibandingkan dengan pertimbangan pendahuluan auditor mengenai
materialitas yang dibuat ketika merencanakan audit. Dalam
merencanakan audit, auditor menetapkan tingkat risiko audit yang
dapat diterima. Jika salah saji agregat meningkat, maka risiko
bahwa laporan keuangan mengandung salah saji yang material juga
meningkat. Jika auditor merasa bahwa risiko audit tidak dapat
diterima, maka auditor harus melaksanakan pengujian substantif
tambahan dan meyakinkan klien untuk melakukan koreksi yang
diperlukan untuk mengurangi risiko salah saji yang material
Langkah selanjutnya dalam proses ini adalah menentukan
pengaruh jumlah seluruh salah saji pada laba bersih dan elemen
laporan keuangan lain yang terkait dengan salah saji, seperti aktiva
lancar dan utang lancar. Penentuan salah saji oleh auditor dalam
suatu akun meliputi beberapa komponen berikut:
a. Salah saji yang tidak dikoreksi yang terdeteksi melalui pengujian
substantive (known misstatement).
b. Proyeksi salah saji yang tidak dikoreksi, yang diperkirakan melalui
teknik sampling audit.
c. Estimasi salah saji yang dideteksi melalui prosedur analitis, dan
yang dikuantifikasikan dengan prosedur audit lainnya.

2) Mengevaluasi Kelanjutan Usaha


Auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah ada
keraguan yang substansial tentang kemampuan klien untuk
mempertahankan kelanjutan usahanya selama suatu periode waktu
yang layak, yaitu tidak melebihi satu tahun di luar tanggal laporan
keuangan yang sedang diaudit. Jika auditor merasa yakin bahwa
terdapat keraguan yang substansial mengenai kemampuan
perusahaan untuk mempertahankan kelanjutan usahanya, maka
auditor harus mendapatkan informasi mengenai rencana
manajemen untuk mengurangi pengaruh kondisi atau peristiwa

10

Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor
tersebut dan menilai kemungkinan bahwa rencana tersebut dapat
diterapkan secara efektif. Tetapi jika auditor menyimpulkan
terdapat keraguan yang substansial mengenai kelanjutan usaha,
maka auditor harus mempertimbangkan kelayakan pengungkapan
mengenai kemungkinan ketidakmampuan entitas untuk
melanjutkan kegiatan usahanya dalam periode waktu yang layak
dan menyertakan suatu paragraph penjelasan dalam laporan audit
untuk mencerminkan kesimpulannya.
Jika auditor menyimpulkan tidak ada keraguan yang
substansial, maka auditor tetap harus mempertimbangkan
kebutuhan akan pengungkapan. Beberapa informasi yang mungkin
diungkapkan mencakup:
a) Kondisi atau peristiwa bersangkutan yang menimbulkan
penilaian atas keraguan yang substansial mengenai
kemampuan entitas untuk mempertahankan kelanjutan
usahanya selama periode waktu yang layak.
b) Kemungkinan pengaruh kondisi dan peristiwa tersebut
c) Evaluasi manajemen atas signifikansi dari kondisi-kondisi dan
peristiwa serta faktor-faktor yang dapat mengurangi
d) Kemungkinan penghentian operasi
e) Rencana managemen (ternasuk informasi keuangan prospektif
yang relevan)
f) Informasi tentang pemulihan atau klasifikasi jumlah aktiva
yang tercatat atau jumlah klasifikasi kewajiban

3) Melakukan Review Teknis Atas Laporan Keuangan


Sebelum mengeluarkan laporan audit atas klien, review
teknis harus dilakukan atas laporan tersebut oleh partner yang
bukan anggota tim audit dengan laporan daftar periksa tersebut
mencakup hal-hak yang berkenaan dengan bentuk dan isi dari

11

Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor
masing-masing laporan keuangan dasar termasuk pengungkapan
yang disyaratkan.

4) Merumuskan Pendapat Dan Membuat Naskah Laporan Audit


Dalam penyelesaian audit, auditor perlu memisahkan temuan-
temuan dengan mengikhtisarkan dan mengevaluasinya untuk tujuan
menyatakan pendapar atas laporan keuangan secara keseluruhan.
Tanggung jawab akhir atas langkah-langkah tersebut terletak pada
partner yang melakukan tugas tersebut. Sebelum mengambil
keputusan akhir tentang pendapat, biasanya diadakan konferensi
dengan klien.

5) Melakukan review akhir atas kertas kerja


Review akhir atas kertas kerja dilakukan untuk mengevaluasi
pekerjaan yang dilakukan, bukti yang diperoleh, dan kesimpulan
yang dibuat oleh penyusun kertas kerja. Review tambahan atas
kertas kerja dapat dilakukan pada akhir pekerjaan lapangan oleh
anggota tim audit. Manager bertugas mereview kertas kerja yang
disipakan oleh auditor senior dan mereview beberapa atau semua
kertas kerja yang direview oleh auditor senior. Sedangkan partner
yang bertanggungjawab atas penugasan bertugas mereview kertas
kerja yang disipakan oleh manager dan mereview kertas kerja
lainnya atas dasar selektif.
Review yang dilakukan oleh partner atas kertas kerja dirancang
untuk mendapatkan kepastian bahwa :
 Pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan adalah akurat dan lengkap
 Pertimbangan yang dilakukan oleh bawahan adalah layak dan tepat
pada situasi bersangkutan
 Penugasan audit telah diselesaikan sesuai dengan kondisi dan
syarat yang ditetapkan dalam surat penugasan

12

Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor
 Semua pertanyaan tentang akuntansi, auditing, dan pelaporan
signifikan yang timbul selama audit telah diselesaikan dengan tepat
 Kertas kerja mendukung pendapat auditor
 GAAS dan kebijakan serta prosedur pengendalian mutu kantor
akuntan telah dipenuhi.

II.III BERKOMUNIKASI DENGAN KLIEN

1. Mengkomunikasian hal-hal yang berkaitan dengan


pengendalian internal.
Auditor bertugas untuk menyampaikan kondisi-kondisi yang
dapat dilaporkan, yang didefinisikan sebagai hal yang merupakan
kekurangan yang signifikan dalam perancangan atau operasi
pengendalian internal,yang dapat berpengaruh buruk terhadap
kemampuan organisasi untuk mencatat, memproses,
mengikhtisarkan dan melaporkan data keuangan yang konsisten
dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan.
Auditor tidak berkewajiban untuk mencari kondisi yang dapat
dilaporkan. Tetapi, auditor mungkin menemukan kondisi yang
dapat dilaporkan melalui pertimbangannya atau pemahamannya
atas unsur-unsur SPI dan penerapan prosedur audit terhadap saldo
maupun transaksi
Komunikasi sebaiknya dilaksanakan dalam bentuk suatu
laporan tertulis. Distribusi tersebut harus dibatasi pada komite
audit, manajemen dan anggota organisasi klien lain yang
berwenang. Laporan tersebut harus:
a. Mengindikasikan kegunaan audit laporan keuangan. Adalah
memberikan pendapat atas laporan keuangan, bukan menyediakan
mengenai struktur pengendalian intern klien.
b. Mencakup definisi reportable condition
c. Mencakup pembatasan distribusi laporan

13

Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor
2. Mengkomunikasikan Hal-hal Yang Berkenaan Dengan
Pelaksanaan Audit (komite audit)
Auditor bertanggungjawab untuk menyampaikan hal-hal
tertentu berkenaan dengan pelaksanaan audit kepada mereka yang
bertanggung jawab mengawasi proses pelaporan keuangan.
Komunikasi dapat berbentuk lisan atau tertulis. Komunikasi dengan
komite audit meliputi masalah-masalah berikut:
a. Tanggung jawab auditor berdasarkan standar pengauditan yang
ditetapkan Ikatan Akuntansi Indonesia
b. Kebijakan akuntansi yang signifikan termasuk pilihan dan
perubahan kebijakan akuntansi serta metode akuntansi yang
digunakan untuk transaksi yang tidak biasa.
c. Pertimbangan manajemen dan estimasi akuntansi termasuk dasar
pertimbangan yang dilakukan, dan proses pembuatan estimasi.
d. Penyesuaian audit yang signifikan yang berdampak signifikan atas
proses pelaporan satuan usaha.
e. Ketidaksepakatan dengan manajemen
f. Konsultasi dengan akuntan lain mengenai masalah akuntansi dan
pengauditan.
g. Kesulitan yang dijumpai selama pelaksanaan audit

3. Menyiapkan surat managemen


Management letter berisi rekomendasi-rekomendasi yang
tidak disyaratkan untuk dikomunikasikan dengan komite audit.
Rekomendasi tersebut biasanya berkaitan erat dengan usaha
peningkatan efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan klien oleh
karena itu, management letter menunjukkan pelayanan yang
diberikan auditor agar klien puas. Pelayanan ini menunjukkan
adanya perhatian auditor terhadap kesejahteraan dan masa depan
klien.

14

Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor
Management letter dapat mencakup komentar atas:
a. Struktur pengendalian intern, yang bukan termasuk reportable
condition.
b. Sumber daya manajemen seperti kas, persediaan, dan investasi
c. Masalah perpajakan.

II.IV TANGGUNG JAWAB SETELAH AUDIT

Tanggung jawab setelah audit meliputi pertimbangan:


a. Peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal laporan audit dan
tanggal dipublikasikannya laporan audit.
b. Penemuan fakta-fakta baru. Fakta-fakta baru yang ditemukan
mungkin mempengaruhi penyajian laporan keuangan yang akan
berakibat menyesatkan para pengguna laporan keuangan.
c. Penemuan adanya prosedur yang tidak dilaksanakan. Prosedur yang
belum dilaksanakan akan mempengaruhi tingkat efektivitas audit.
Bila efektivitas audit lemah ada kemungkinan auditor tidak dapat
mencapai tingkat risiko deteksi yang direncanakan.

Peristiwa Kemudian Yang Terjadi Antara Tanggal Laporan Audit


Dan Tanggal Dipublikasikannya Laporan Audit
Auditor tidak mempunyai tanggung jawab untuk mengajukan
pertanyaan atau melaksanakan suatu prosedur audit apapun selama
periode waktu ini guna menemukan peristiwa kemudian yang
material. Akan tetapi, jika pengetahuan tentang peristiwa semacam
itu menarik perhatian auditor, maka ia harus mempertimbangkan
apakah perlu melakukan pengungkapan atau penyesuaian atas
laporan keuangan untuk peristiwa itu.
Apabila penyesuaian diperlukan dan manajemen secara layak
mengubah laporan tersebut, maka auditor dapat mengeluar laporan
audit standar. Apabila pengungkapan yang diperlukan dibuat oleh

15

Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor
manajemen, auditor juga dapat mengeluarkan laporan standar
asalkan laporan itu diberi tanggal agar sesuai dengan tanggal
peristiwa kemudian.
Tanggal ganda adalah praktik yang paling umum karena
memberi tanggal kembali atas keseluruhan laporan akan
memperluas tanggung jawab auditor secara keseluruhan di luar
penyelesaian pekerjaan lapangan. Ketika memberi tanggal kembali,
auditor harus memperpanjang prosedur review atas peristiwa
kemudian sampai tanggal terakhir.

Penemuan Fakta-Fakta Baru


Apabila penyelidikan auditor menunjukkan adanya fakta
tersebut, dan auditor yakin bahwa informasi tersebut penting bagi
keandalan laporan keuangan, auditor harus mengambil langkah-
langkah untuk mencegah pengandalan (pemanfaatan) dimasa
datang atas laporan audit. Langkah-langkah tersebut meliputi:
a. Memberitahu (tertulis) klien bahwa laporan audit tidak dapat lagi
dikaitkan dengan laporan keuangan.
b. Memberitahu (tertulis) badan yang berwenang seperti BAPEPAM
bahwa laporan audit tidak dapat diandalkan lagi.
c. Memberitahu (tertulis) melalui badan berwenang (BAPEPAM)
kepada setiap individu yang diketahui mengandalkan laporan
keuangan, bahwa laporan audit tidak dapat diandalkan lagi.

Penemuan Adanya Prosedur Yang Tidak Dilaksanakan


Setelah tanggal laporan audit, ada kemungkinan auditor
menyimpulkan bahwa satu atau lebih prosedur audit, yang
dianggap perlu sesuai keadaan, tidak dilaksanakan selama
pelaksanaan audit. Standar pengauditan tidak mensyaratkan auditor
untuk melaksanakan penelaahan pos audit (setelah audit berakhir)

16

Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor
atas pekerjaan lapangan. Meskipun demikian, penemuan adanya
prosedur audit yang tidak dilaksanakan dapat diketahui melalui:
a. Pelaksanaan program pengendalian kualitas Kantor Akuntan
Publik
b. Pelaksanaan peer review
Sebagai contoh, auditor tidak melaksanakan penelaahan notulen
rapat dan verifikasi kesesuaian saldo.

17

Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor
BAB III
KESIMPULAN

Auditor harus menggunakan waktu guna membuat pertimbangan


professional yang baik dan menyatakan pendapat yang tepat. Tanggung
jawab auditor dalam menyelesaikan audit dibagi menjadi tiga kategori,
yakni menyelesaikan pekerjaan lapangan, mengevaluasi temuan, dan
berkomunikasi dengan klien. Tahap penyelesaian audit merupakan tahap
yang penting untuk memastikan audit yang berkualitas. Langkah-langkah
yang dilaksanakan dalam penyelesaian perkerjaan lapangan mencakup
melakukan review atas peristiwa kemudian, membaca notulen rapat,
mendapatkan bukti mengenai litigasi, klaim dan penilaian, mendapatkan
surat representasi klien, dan melakukan prosedur analitis.
Tujuan auditor dalam mengevaluasi temuan-temuan ada dua.
Diantaranya untuk menentukan jenis pendapat yang harus dinyatakan dan
untuk menentukan apakah GAAS telah dipenuhi dalam audit. Untuk
mencapai tujuan tersebut, auditor menyelesaikan langkah-langkah,
diantaranya membuat penilaian akhir atas materialitas dan risiko audit,
mengevaluasi kelanjutan usaha, melakukan review teknis atas laporan
keuangan, merumuskan pendapat dan membuat naskah laporan audit.
Auditor bertugas untuk menyampaikan kondisi-kondisi yang dapat
dilaporkan, yang didefinisikan sebagai hal yang merupakan kekurangan
yang signifikan dalam perancangan atau operasi pengendalian internal,yang
dapat berpengaruh buruk terhadap kemampuan organisasi untuk mencatat,
memproses, mengikhtisarkan,dan melaporkan data keuangan yang
konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan. Selain itu,
Auditor bertanggungjawab untuk menyampaikan hal-hal tertentu berkenaan
dengan pelaksanaan audit kepada mereka yang bertanggung jawab
mengawasi proses pelaporan keuangan.

18

Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim dan Totok Budisantoso. 2004. Auditing 2- Dasar-dasar Prosedur


Pengauditan Laporan Keuangan Edisi 3, UPP AMP YKPN:Yogyakarta
Agus, Sukrisno. 2012. “Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik”. Jilid 1. Edisi Keempat, Salemba Empat:Jakarta

Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor
Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor

Penyelesaian Audit
PENYELESAIAN AUDIT
&
Laporan Auditor

Wednesday, 15 Juni 2016 Tahapan Penyelesaian oleh Auditor

Penyelesaian Pekerjaan  Penyelesaian Pekerjaan 
Audit Lapangan
a. Penyempurnaan pekerjaan lapangan
b. Mempelajari notulen rapat
Penyelesaian Pekerjaan  c. Konfirmasi terhadap klien
Lapangan d. Menghimpun surat representasi terhadap klien
e. Melaksanakan prosedur analitis komprehensif

Peristiwa Kemudian

Penyempurnaan Pekerjaan  Penyempurnaan Pekerjaan 
Lapangan Lapangan
Beberapa peristiwa yang berhubungan dengan kondisi yang berkaitan  Beberapa peristiwa yang berhubungan dengan kondisi yang tidak
dengan tanggal neraca : berkaitan dengan tanggal neraca :

a. Kerugian piutang tak tertagih a. Penjualan Obligasi maupun penerbitan saham baru
b. Penyelesaian tuntutan hukum b. Akuisisi  pada perusahaan Laba
c. Penghentian Operasi perusahaan Cabang c. Perubahan Struktur Modal

1
Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor

Mempelajari Notulen 
Konfirmasi terhadap Klien
Rapat
a. Otorisasi Pengeluaran Obligasi
Prosedur yang dilakukan oleh Auditor :
b. Otorisasi pengeluaran saham baru
c. Otorisasi pembelian kembali saham sendiri
a. Mengajukan Pertanyaan kepada dan diskusi dengan manajemen
d. Otorisasi pembayaran deviden
b. Membaca notulen rapat dewan komisaris
c. Menelaah perjanjian kontrak atau pinjaman
d. Konfirmasi dengan bank mengenai ada nya jaminan (agunan) 
pinjaman
e. Auditor meminta manajemen perusahaan

Menghimpun Surat  Pelaksanaan Prosedur 
Representative Klien Analitis Komprehensif
Membandingkan data perusahaan dengan hasil perusahaan yang
Dalam surat ini berisi mengenai laporan keuangan, kelengkapan diharapkan.
informasi, pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan serta peristiwa misalnya seperti yang tercantum dalam anggaran, membandingkan
kemudian data perusahaan dengan data industri dan dengan data non keuangan
yang relevan.

Berkomunikasi dengan 
Peristiwa Kemudian
Klien
a. Komunikasi berkaitan dengan pengendalian Internal a. Peristiwa kemudian yang berhubungan dengan estimasi akuntansi
b. Komunikasi berkaitan dengan Pelaksanaan Audit b. Peristiwa kemudian yang tidak berhubungan dengan estimasi 
c. Menyiapkan Surat Managemen akuntansi

2
Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor

Tanggung Jawab setelah 
Evaluasi Temuan Audit
Proses Audit
a. Penilaian akhir atas materialitas dan Risiko Audit
b. Evaluasi Kelanjutan Usaha
a. Peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal laporan audit dan 
c. Review teknis atas Laporan Keuangan
tanggal dipublikasikannya laporan audit.
d. Merumuskan pendapat dan Membuat naskah Laporan Audit
b. Penemuan fakta‐fakta baru
e. Review akhir atas Kertas Kerja Audit
c. Penemuan adanya prosedur yang tidak dilaksanakan

Aspek Pertimbangan 
LAPORAN AUDITOR
Perumusan Opini

Materialitas
Kebijakan 
Akuntansi
Bukti Audit
Perumusan Opini dan Jenis
Laporan Auditor
Pengungkapan dalam 
Laporan Keuangan

Laporan Auditor Bentuk Opini

Dipengaruhi oleh faktor berikut :
Opini tanpa Modifikasian

a. Kerangka pelaporan keuangan yang digunakan


b. Persyaratan tambahan yang mungkin ada, seperti yang ditetapkan
oleh ketentuan perundangan Opini Modifikasian
c. Adanya informasi tambahan

3
Penyelesaian Audit dan Laporan Auditor

Opini tanpa Modifikasi Opini Modifikasi

Pendapat yang tidak dimodifikasi atas laporan keuangan dibuat sesuai a. Opini wajar dengan Pengecualian
dengan kerangka penyajian wajar kecuali ditetapkan lain oleh b. Opini tidak wajar
ketentuan perundang‐undangan, menggunakan rasa, yang dipandang c. Opini tidak menyatakan Pendapat
ekuivalen dengan:

a. Laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang


material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku, atau
b. Laporan keuangan memberikan gambaran yang benar dan wajar
sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

Ringkasan Opini  Bentuk Opini Wajar 
Modifikasi dengan Pengecualian
Pertimbangan Auditor tentang seberapa Pervasifnya 
dampak atau kemungkinan dampak terhadap Laporan 
Keuangan

Sifat, hal yang Material, tetapi tidak Material dan Pervasif


menyebabkan modifikasi pervasif
terhadap opini auditor
Laporan Keuangan Opini wajar dengan Opini tidak Wajar
mengandung kesalahan pengecualian
penyajian material
Ketidakmampuan untuk Opini wajar dengan Opini tidak menyatakan 
memperoleh bukti audit Pengecualian Pendapat
yang cukup dan tepat

Bentuk Opini tidak 
Bentuk Opini tidak Wajar
menyatakan Pendapat

Anda mungkin juga menyukai