Keperawatan Jiwa
Disusun Oleh:
Azharia Lathifah
2114201009
3A
PADANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari dengan keterbatasan yang kami miliki sebagai manusia biasa,
namun karena tugas ini adalah amanah, maka tersususnlah hasil pemikiran kami
yang mungkin masih jauh dari sutu kesempurnaan untuk itu kami mengharapkan
kritik dan pesan demi menyempurnakan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Gangguan jiwa adalah sindrom pola perilaku individu yang berkaitandengan suatu
gejala penderitaan dan pelemahan didalam satu atau lebih fungsipenting dari
manusia, yaitu fungsi psikologik, perilaku, biologik, gaangguantersebut
mempengaruhi hubungan antara dirinya sendiri dan juga masyarakat(Maramis,
2010).
1. Usia
Pada usia menginjak dewasa,dimana pada usia inimerupakan
usia yang produktif, dimana seseorang dituntut untukmenghadapi
dirinya sendiri secara mandiri, masalah yang dihadapijuga semakin
banyak, bukan hanya masalah dirinya sendiri tetapijuga harus
memikirkan anggota keluarganya.
2. Tidak bekerja
Tidak mempunyai pekerjaan mengakibatkan seseorangtidak
mempunyai penghasilan dan gagal dalam
menunjukanaktualisasi dirinya, sehingga seseorangtidak bekerja
tdakmempunyai kegiatan dan memungkinkan mengalami harga
dirirendah yang berdampak pada gangguan jiwa.
3. Kepribadian yang tertutup
Seseorang yang memiliki kepribadian tertutupcenferung
menyimpan permasalahannya sendiri sehinggamasalah yang
dihadapi akan semakin menumpuk. Hal iniyang membuat
seseorang tidak bisa menyelesaikanpermasalahan dan enggan
mengungkapkan sehinggamenimbulkan depresi dan mengalami
gagguan jiwa.
4. Putus obat
Pada beberapa penelitian menunjukan bahwaseseorang
dengan gangguan jiwa harus minum obat seumurhidup, terkadang
klien merasa bosan, dan kurangpengetahuan akan
menghentikan minum obat dan merasasudah sembuh.
5. Pengalaman yang tidak menyenangkan
Pengalaman tidak menyenangkan yang daialamimisalnya
adanya aniaya seksual, aniaya fisik, dikucilkan oleh masyarakat
atau kejadian lain akan memicu seseorang mudahmengalami
ganguan jiwa
6. Konflik dengan teman atau keluarga
Seseorang yang memepunyai konflik dengan keluargamisalnya
karena harta warisan juga dapat membuat seseorangmengalami
gangguan jiwa. Konflik yang tidak terselesaikandengan teman atau
keluarga akan memicu stressor yangberlebihan. Apabila
seseorang mengalami stressor yangberlebihan namun
mekanisme kopingnya buruk, makakemungkinan besar
sesorang akan mengalami gangguan jiwa
2.4 Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa
Tanda dan gejala yang muncul pada pasien dengan gangguan jiwamenurut
Maramis tahun 2010 diantaranya:
Normal dan Abnormal
Abnormal berarti menyimpang dari yang normal. Seseuatu
dikatakanabnormal apabila terdapat suat norma, dan seseorang tersebut
telahmenyimpang dari batas-batas norma
Gangguan Kesadaran
Kesadaran mrupakan kemampuan individu dalam
mengadakanpembatasan terhadap lingkungannya serta dengan dirinya
sendiri(melalui panca inderanya).apabila kesadaran tersebut baik
makaorientasi (waktu, tempat, dan orang) dan pengertian yang baik
sertapemakaian informasi yang masuk secara efektfif (melalui ingatan
danpertimbangan). Kesadaran menurun adalah suatu keadaan
dengankemampuan persepsi, perhatian dan pemikiran yang berkurang
secarakeseluruhan (secara kwantitatif). Kesadaran yang berubah atau
tidaknormal merupakan kemampuan dalam mengadakan
hubungandengan dunia luar dan dirinya sendiri sudah terganggu dalam
taraftidak sesuai kenyataan.
Gangguan Ingatan
Ingatan berdasarkan tiga proses yaitu, pencatatan atau
regristasi(mencatat atau meregristasi sesuatu pengalaman didalam
susunansaraf pusat); penahanan atau retensi (menyimpan atau
menahancatatan tersebut) ; dan pemanggilan kembali atau “recall”
(mengigatatau mengeluarkan kembali catatan itu). Gangguan ingatan
terjadiapabila terdapat gangguan pada salah satu atau lebih dari
ketigausnsur diatas.
Gangguan Orientasi
Gangguan orientasi atau Disorientasi timbul sebagai akibat
gangguankesadarandan dapat menyangkut waktu, tempat, atau
orang.Gangguan Afek dan Emosi. Afek ialah nada
perasaan,menyenangkan atau tidak (seperti kebanggan, kekecewaan,
kasihsayang) yang menyertai suatu pikiran dan biasanya
bermanifestasiafek ke luar dan disertai oleh banyak komponen
fisiologik. Emosiadalah manifestasi fek ke luar dan dsertai oleh banyak
komponenfisiologi dan berlansung relatif tidak lama. Seseorang
dikatakan telahmengalami gangguan afek atau emosi yaitu dapat
berupa depresi,kecemasan, eforia, anhedonia, kesepian, kedangkalan,
labil, danambivalensi.
Gangguan Psikomotor
Psikomotor merupakan gerakan badan yang dipengaruhi
olehkeadaan jiwa, gangguan psikomotor dapat berupa:
o Hipokinesia atau hipoaktivitas : gerakan atau aktivitas
berkurang
o Stupor Katatonic : reaksi terhadap lingkungan sangat
berkurang,gerakan dan aktivitas menjadi sangat lambat.
o Katalepsi : mempertahankan posisi tubuh secara kaku
posisibadan tertentu.
o Fleksibilitas serea : memetahankan posisi badan yang
dibuatpadanya oleh orang lain.
o Hiperkinesia : pergerakan atau aktivitas yang berlebihan
o Gaduh gelisah katatonik : aktivtas motorik yang
kelihatannyatidak bertujuan, yang berkali-kali dan
seakan-akan tidakdipengaruhi oelh rangsangan dari luarg)
o Berisikap aneh : dengan sengaja mengambil sikap atau
posisibadan yang tidak wajarh)
o Grimas : miik yang aneh dan berulang-ulangi)
o Stereotype : gerakan salah satu anggota badan yang berkali-
kalidan tidak bertujuan.
o Gangguan proses berfikirProses berfikir meliputi proses
pertimbangan, pemahaman, ingatanserta penalaran.g.Gangguan
persepsih.Gangguan intelegensii.Gangguan kepribadian.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Gangguan jiwa atau penyakit kejiwaan adalah pola psikologis
atauperilaku yang pada umumnya terkait dengan stress atau kelainan jiwa
yangtidak dianggap sebagai bagian dari perkembangan normal
manusia. Gangguan tersebut didefinisikan sebagai kombinasi
afektif, perilaku,komponen kognitif atau persepsi yang berhubungan
dengan fungsi tertentupada daerah otak atau sistem saraf yang
menjalankan fungsi sosial manusia.Penemuan dan pengetahuan tentang
kondisi kesehatan jiwa telah berubahsepanjang perubahan waktu dan
perubahan budaya, dan saat ini masihterdapat perbedaan tentang definisi,
penilaan dan klasifikasi, meskipunkriteria pedoman standar telah
digunakan secara luas. Lebih dari sepertigaorang di sebagian besar negara-
negara melaporkan masalah pada satu waktupada hidup mereka yang
memenuhi kriteria salah satu atau beberapa tipeumum dari kelainan jiwa
3.2. Saran
Calon perawat harus mengetahui cara berkomunikasi dengan baik pada
pasien terutama pada pasien yang mengalami gangguan kejiwaan.
DAFTAR PUSTAKA
Budi Anna Keliat & Mustikasari. (2013) Gambaran Klien Perilaku Kekerasan di
RumahSakit Jiwa Pusat Jakarta. Jurnal Fakultas Ilmu Kesehatan. Keperawatan
Jiwa. Budiman. (2010). Jumlah Gangguan Jiwa. http://www.suarabandung.com.
diakses padatanggal 9 Agustus 2016. Djamaludin. (2010). Buku ajar keperawatan
jiwa. Jakarta: Salemba Medika. Dwi Isyani. (2012) Gambaran Karakteristik Klien
Yang Dirawat di Rumah SakitKhusus Dadi Makassar. Jurnal Fakultas Ilmu
Kesehatan. Kusumawati, F & Hartono Y. (2011). Buku Ajar Keperawatan Jiwa.
Jakarta: SalembaMedika.Maramis, W.F. (2010). Ilmu kedokteran jiwa, Erlangga
Universitas Press.Wahyu, S. (2012). Buku saku keperawatan jiwa. Yogyakarta:
Nuha Medika. Wahyuni, Sri. (2011). “Hubungan Lama Hari Rawat Dalam
Kemampuan PasienMengontrol Halusinasi” Jurnal Ners Indonesia. Vol. 1. No.2.
Wanadadi. (2014). Pengertian Pekerjaan Profesi dan Profesional. Diakses pada
tanggal27 Juli 2016