Disusun oleh: Amirudin (7319007) Elok Dewi Prastyani (7319012) Mira Kartikasari (7319017) Rani Sulistyani (7319023) Latar Belakang Keluarga adalah lingkungan tempat melakukan aktivitas dan interaksi dalam kehidupan. Dan, Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Sehingga Friedman, (2008) menjelaskan bahwa salah satu fungsi dan peran keluarga yaitu, keluarga sebagai perawat kesehatan, dimana keluarga berfungsi untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan seperti gangguan jiwa dan gangguan kesehatan yang lainnya, sehingga keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah tersebut. Lanjutan...... Secara umum dampak yang dirasakan oleh keluarga dengan adanya anggota keluarga mengalami gangguan jiwa adalah tingginya beban ekonomi, beban emosi keluarga, stres terhadap perilaku pasien yang terganggu. Kurangnya tindakan keluarga dalam menangani pasien gangguan jiwa ini diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan keluarga mengenai gangguan jiwa. Salah satu faktor penyebab terjadinya kekambuhan pada klien ODGJ adalah kurang peran serta keluarga dalam perawatan terhadap anggota keluarga yang mengalami gangguan. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya pendidikan kesehatan untuk keluarga yang merawat klien gangguan jiwa. Konsep Keluarga 1. Pengertian Keluarga Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Friedman, 2010). 2.Fungsi Keluarga Menurut Friedman, M.M., Bowden, V.R., & Jones(2014) fungsi keluarga terbagi menjadi lima antara lain : A.Fungsi afektif (The affective function). Lanjutann.... b. Fungsi sosialisasi c. Fungsi reproduksi (The reproduction function) d. Fungsi ekonomi (The economic fungtion). e. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (The health care function) Tugas Kesehatan Keluarga Menurut Friedman (2010) sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas- tugas dalam bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, yaitu : a. Mengenal masalah kesehatan keluarga b. Mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat Lanjutann.... c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit d. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan e. Pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada Keluarga mampu memanfaatkan faililitas kesehatan yang ada di masyarakat seperti bidan desa, kader ataupun mantri untuk bertanya, belajar, didampingi selama perawatan dan dibantu dalam rujukan apabila klien memerlukan rujukan. Struktur Keluarga Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantarannya adalah (Setiadi,2008): • Patrilineal • Matrilineal • Matrilokal • Patrilokal • Keluarga kawinan Peran Keluarga Menurut Friedman (2010) peran keluarga dapat diklasifikasi menjadi dua kategori, yaitu peran formal dan peran informal. Peran formal adalah peran eksplisit yang terkadung dalam struktur peran keluarga. Peran informal bersifat tidak tampak dan diharapkan memenuhi kebutuhan emosional keluarga dan memelihara keseimbangan keluarga. Berbagai peranan yang terdapat dalam keluaraga adalah : 1. Peran formal Peran parental dan pernikahan, diidetifikasi menjadi delapan peran yaitu peran sebagai provider (penyedia), peran sebagai pengatur rumah tangga, peran perawatan anak, peran sosialisasi anak, peran rekreasi, peran persaudaraan (kindship), peran terapeutik (memenuhi kebutuhan afektif), dan peran seksual. 2. Peran informal Terdapat berbagai peran informal yaitu peran pendorong, pengharmonis, insiator- kontributor, pendamai, pioner keluarga, penghibur, pengasuh keluarga, dan perantara keluarga Tahap Perkembangan Berdasarkan konsep Duvall dan Miller, tahapan perkembangan keluarga dibagi menjadi 8: • Keluarga Baru (Berganning Family) • Keluarga dengan anak pertama < 30bln (child bearing) • Keluarga dengan anak pra sekolah • Keluarga dengan anak sekolah (6-13 tahun) • Keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun) • Keluarga dengan anak dewasa • Keluarga usia pertengahan (middle age family) Konsep ODGJ 1. Pengertian Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Menurut UU No. 18 tahun 2014 pasal 1, orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/ perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan fungsi orang sebagai manusia (Kemenkes, 2014). Lanjutann..... 2. Etiologi Penyebab ODGJ secara umum dapat ditinjau dari beberapa sudut, yaitu berdasarkan tahap berfungsinya dan sumber asalnya (Bihaqi et al, 2005 dalam Halida, 2015 : A. Tahap Berfungsinya Penyebab perilaku abnormal menurut tahap berfungsinya dapat dibedakan oleh Colemen, Butcher, dan Carson (dalam Baihaqi et al. 2005) sebagai berikut : 1. Penyebab Primer Lanjutann.... 2.Penyebab yang menyiapkan 3. Penyebab pencetus 4. Penyebab yang menguatkan 5. Sirkulasi factor-faktor penyebab Lanjutann.... B. Sumber Asal Penyebab perilaku abnormal berdasarkan sumber asalnya dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu factor biologis, osikososial, dan sosialkultur. • Factor Biologis • Factor Psikososial • Factor Sosiokultural Macam- Macam Odgj Menurut pedoman diagnostic dari PPDGJK III (Maslim, 20010) dalam Halida 2015, ODGJ dapat di bagi menjadi beberapa : • Gangguan mental organic • Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif • Skizofrenia • Gangguan suassana • Gangguan neurotic, gangguan stomatoform, dan gangguan terkait stress • Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologi dana factor fisik • Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa • Retrdasi mental • Gangguan perkembangan pskologis • Gangguaan perilaku dan emosional dengan onset biasanya pada masa kanak dan remaja Patofisiologi Penderita yang mengalami gangguan jiwa biasanya memiliki perilaku kekerasan terhadap dirinya maupun orang lain, mengalami ISOS (suka menyendiri) serta memiliki pikiran halusinasi dengan gangguan proses piker waham. Biasanya pada pasien yang memiliki perilaku kekerasan dapat menyebabkan ketidakkefektifnya regimen terapeutik akibat kurang terpaparnya informasi yang akan menjadikan perilaku kekerasan cenderung berseiko. Dan juga ketidakefektifan regimen terapeutik bisa menjadikan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit yang akan mengakibatkan ketidakmampuan koping keluarga. Sedangkan penderita yang mengalami ISOS (suka menyendiri) pasien biasanya lebih tertutup dan jarang bergaul/ bersosialisasi dengan orang lain maka dari itu akan menjadikan menurunnya motivasi perawatan dirinya sendiri mereka berfikir perawatan terhadap dirinya itu tidak penting,. Tidak lain dnegan pasien yang memiliki pikiran halusinasi dapat menjaadikan resiko menciderai diri, orang lain, bahkan keluarganya sendiri juga dapat di ciderai. Manifestasi Klinis Menurut Baihaqi et al. 2005 (dalam halide, 2015) tanda dam gejala orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : • Gangguan persepsiManifestasi • Gangguan perhatian • Gangguan ingatan • Gangguan orientasi • Gangguan berpikir • Gangguan kesadaraan • Gangguan emosi • Gangguan prikomotor Penatalaksanaan A. Farmakologi a) Pasien dengan ekspresi marah perlu perawatan dan pengobatan mempunyai dosis efektif tinggi contohnya: chlorpromazine HCL yang berguna untuk mengendalikan psikomotornya. Bila tidak ada dapat di bergunakan dosis efektif rendah. Contohnya trifluoperasineestelasine, bila tidak ada juga maka dapat digunakan transquilizer bukan obat ant psikotik seperti neuroleptika. Tetapi meskipun demikian keduanya mempunyai efek anti tegang, anti cemas, dan anti agitasi.(Eko Prabowo, 2014: hal 145) b) Terapi okupasi Terapi ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh petugas terhadap rehabilitasi ssetelah dilakukannya seleksi dan ditentukan program kegiatannya (Eko Prabowo, 2014: hal 145) Lanjutann.... c) Peran serta keluarga d) Terapi somatic e) Terapi kerja listrik Pencegahan Gangguan jiwa dapat dicegah dengan sejumlah tindakan untuk senantiasa menjaga kesehatan jiwa atau mental anda. Berikut adalah beberapa hal yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan jiwa. • Cukup tidur • Meluangkan waktu untuk diri sendiri • Aktif berolahraga • Kelola stress • Menjalankan diet sehat • Membangun kepercayaan diri • Bersosialisaasi • Meminta bantuan PENGKAJIAN . Pengkajian pada keluarga dengan gangguan jiwa : • Struktur dan karakteristik keluarga • Sosial ekonomi dan budaya • Faktor lingkungan • Riwayat kesehatan dan medis dari setiap anggota keluarga • Psikososial keluarga diagnosis keperawatan . Berdasar Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia penulisan diagnosa keperawatan yang muncul pada masalah tersebut manajemen kesehatan keluarga tidak efektif. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif adalah pola penanganan masalah kesehatan dalam keluarga tidak memuaskan untuk memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga, dan Perilaku kekerasan. DIAGNOSA YANG DI AMBIL : 1. Perilaku kekerasan bd ketidakmampuan mengendalikan dorongan marah 2. Manajemen keluarga tidak efektif bd kondisi ekonomi perencanaan tindakan Askep Keluarga • Luaran utama: Kontrol diri Kode: (L.09076) • Definisi: kemampuan untuk mengendalikan atau mengatur emosi, pikiran, dan perilaku dalam menghadapi masalah • kriteria hasil dan skala: • Verbalisasi ancaman kepada orang lain / 5 • Verbalisasi umpatan / 5 • Perilaku menyerang / 5 • Perilaku melukai diri sendiri / orang lain / 5 • Perilaku agresif / 5 • Suara keras / 5 Lanjutan... • Luaran 2 : manajemen kesehatan • Kode : L.12104 • Definisi: kemampuan menangani masalah kesehatan keluarga secara optimal untuk memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga • kriteria hasil dan skala: • Kemampuan menjelaskan masalah kesehata yang dialami / 5 • Aktivitas keluarga mengatasi masalah kesehatan tepat / 5 • Tindakan untuk mengurangi faktor resiko / 5 Intervensi / Tindakan yang dilakukan • Intervensi utama: manajemen pengendalian marah Kode: 1.09290 • Definisi: mengidentifikasi dan mengelola ekspresi marah dengan cara adaptif dan tanpa kekerasan. • Tindakan keperawatan: Observasi : penyebab kemarahan, perilaku thd ekspresi, monitor potensi agresif tidak konstruktif dan lakukan tindakan sebelum agresif. Terapeutik : Gunakan pendekatan, fasilitasi mengekspresikan marah secara adaptif, cegah kerusakan akibat marah, menerapkan strategi marah. Edukasi : Jelaskan makna, fungsi marah, frustasi, dan respon marah. Ajarkan menggunakan strategi marah Intervensi / Tindakan yang dilakukan • Intervensi 2 : dukungan koping keluarga Kode: 1.09260 • Definisi: memfasilitasi peningkatan nilai nilai, minat dan tujuan dalam keluarga • Tindakan keperawatan : Observasi : Indentifikasi respon emosional saat ini, beban prognosis, harapan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan Terapeutik : Dengarkanlah masalah, perasaan, dan pertanyaan keluarga. Diskusikan dan fasilitasi keluarga untuk ,menyelesaikan konflik. Edukasi : informasikan kemajuan pasien secara berkala, fasilitas perawatan yang tersedia.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita