PROSES TERJADINYA GANGGUAN JIWA 5. Olga Deliazaen (1420122089)
6. Pazira (1420122091) DALAM PERSPEKTIF KEPERAWATAN JIWA DEFINISI Gangguan jiwa adalah sindrom pola perilaku individu yang berkaitan dengan suatu gejala penderitaan dan pelemahan didalam satu atau lebih fungsi penting dari manusia, yaitu fungsi psikologik, perilaku, biologik, gaangguan tersebut mempengaruhi hubungan antara dirinya sendiri dan juga masyarakat (Maramis, 2010). Gangguan jiwa adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami gangguan dalam pikiran,perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia ( UU.RI No.18, 2014) Perspektif Keperwatan Jiwa Perspektif keperawatan jiwa adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadi kerangka dasar dalam praktik keperawatan jiwa. Setiap individu memiliki harkat dan martabat, sehingga masing masing individu perlu dihargai. Tujuan individu meliputi : tumbuh, sehat, otonomi dan aktualisasi diri. Masing masing individu berpotensi untuk berubah, karena kita tahu bahwa manusia adalah makhluk holistik yang kebutuhannya berbeda. Semua prilaku individu itu bermakna meliputi : pikiran, persepsi, perasaan dan tindakan. Faktor Yang Menyebabkan Gagguan Jiwa 1. Faktor – factor somatic (somatogenik) atau organobiologis yaitu: Neroanatomi, Nerofisiologi .Nerokimia dan Tingkat kematangan dan perkembangan organic 2. Faktor – faktor psikologik (psikogenik) atau psikoedukatif – a. Interaksi ibu-anak: normal(rasa percaya dan rasa aman) atau abnormal bedasarkan kekurangan, distorsi, dan keadaan yang terputus(perasaan tak percaya dan kebimbangan) – b. Peranan ayah – c. Persaingan antara saudara kandung d. Intelegensi – e. Hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan dan masyarakat – f. Kehilangan yang menngakibatkan kecemasan, depresi, rasa malu atau rasasalah – 3. Faktor-faktor sosio-budaya(sosiogenik) atau sosiokultural yaitu:. Kestabilan keluarga, Pola mengasuh anak . Tingkat ekonomi dan Perumahan : perkotaan lawan pedesaan . Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa – Tanda dan gejala yang muncul pada pasien dengan gangguan jiwa menurut Maramis tahun 2010 diantaranya: 1. Normal dan Abnormal – 2. Gangguan Kesadaran – 3. Gangguan ingatan – 4. Gangguan Orientasi – 5. Gangguan Psikomotor Klasifikasi Gangguan Jiwa Sistem klasifikasi pada ICD (International Classification of Disease) dan DSM (Diagnostic and Sttistical Manual of Mental Disorer) menggunakan sistem kategori. ICD menggunakan sistem aksis tunggal (uniaksis), yang mencoba menstandartkan diagnosis menggunakan definisi deskriptif dari berbagai sindrom, serta memberikan pertimbangan untuk diagnosa banding. Kriteria diagnosis pada DSM menggunakan sistem multtiaksis, yag menggambarkan berbagai gejala yang harus ada agar diagnosis dapat ditegkakan. Macam-macam program pengobatan untuk pasien dengan gangguan jiwa Pada pasien dengan gangguan jiwa dibutuhkan beberapa pengobatan untuk memulihkan kondisi jiwanya dan mencegah terjadinya kekambuhan, beberapa terapi pengobatan pada pasien gangguan jiwa menurut buku Ajar Keperawatan Jiwa tahun 2015, diantaranya – 1. Psikofarmaka – Psikofarmaka adalah berbagai jenis obat yang bekerja pada susunan saraf pusat. Efek utamanya pada aktivitas mental dan perilaku, yang biasanya digunakan untuk pengobatan gangguan kejiwaan. – 2. Kejang Listrik – Terapi kejang listrik adalah suatu prosedur tindakan pengobatan pada pasien gangguan jiwa, menggunakan aliran listrik untuk menimbulkan bangkitan kejang umum, berlangsung sekitar 25–150 detik dengan menggunakan alat khusus yang dirancang aman untuk pasien. – 3. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) – Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan terapi yang bertujuan mengubah perilaku pasien dengan memanfaatkan dinamika kelompok. – 4. Terapi Kognitif – Terapi kognitif adalah terapi jangka pendek dan dilakukan secara teratur, yang memberikan dasar berpikir pada pasien untuk mengekspresikan perasaan negatifnya, memahami masalahnya, mampu mengatasi perasaan negatifnya, serta mampu memecahkan masalah tersebut. – 5. Terapi Keluarga – Terapi keluarga adalah suatu cara untuk menggali masalah emosi yang timbul kemudian dibahas atau diselesaikan bersama dengan anggota keluarga, dalam hal ini setiap anggota keluarga diberi kesempatan yang sama untuk berperan serta dalam menyelesaikan masalah – 5. Terapi Keluarga – Terapi keluarga adalah suatu cara untuk menggali masalah emosi yang timbul kemudian dibahas atau diselesaikan bersama dengan anggota keluarga, dalam hal ini setiap anggota keluarga diberi kesempatan yang sama untuk berperan serta dalam menyelesaikan masalah – 7. Terapi Perilaku – Perilaku akan dianggap sebagai hal yang maladaptif saat perilaku tersebut dirasa kurang tepat, mengganggu fungsi adaptif, atau suatu perilaku tidak dapat diterima oleh budaya setempat karena bertentangan dengan normayang berlaku. Dalam menunjang tercapainya kesembuhan tidak hanya terapi yang dibutuhkan, tetapi juga program pengobatan pada pasien gangguan jiwa, menurut Psychiatric-Mental Health Nursing tahun 2015 macam- macam pengobatan pada pasien gangguan jiwa diantaranya:Pengobatan rawat inap dirumah sakit dan Pengobatan rawat jalan TERIMAKASIH