NIM : P 2784118081
-Penaksiran lekosit dilakukan pada counting area, tergantung dari jenis mikroskop
yang dipakai (ukuran FN = Field Number nya). Untuk FN-18 : bila jumlah
lekosit per lap.pandang sekitar 15-35 → jumlah lekosit normal. Untuk FN-22 :
bila jumlah lekosit per lap.pandang sekitar 22-50 → jumlah lekosit normal.
Bila dijumpai normoblas dalam jumlah cukup banyak (≥10 dalam 100 lekosit) →
perlu dilakukan koreksi terhadap hasil hitung lekosit, karena inti normoblas akan
ikut terhitung sebagai lekosit : tentukan jumlah normoblas disamping 100 lekosit,
misalnya N. Koreksi lekosit = 100/100+N) x Hitung lekosit.
2.2 Lekosit :
Anisositosis : adalah kondisi penyakit pada sel darah merah dimana mempunyai
perbedaan ukurannya. Sel darah merah tampak dengan ukuran tidak sama. Sel darah merah
secara normal memiliki diameter sekitar 6.2-8.2 mikro meter. Ukuran sel darah merah bisa
lebih besar, atau lebih kecil dari parameter normal. Penyebab anisositosis adalah anemia.
Terdapat beberapa jenis anemia yang memicu anisositosis, yakni anemia defisiensi besi,
anemia sel sabit, anemia megaloblastik, anemia pernisiosa dan thalasemia. Penegakkan
diagnosis anisositosis mudah yakni dengan analisis mikroskopik darah tepi dari individu.
Selama pemeriskaan mikroskopik, sel darah merah bisa tampak lebih besar (makrositosis),
lebih kecil (mikrositosis) atau keduanya, (ada yang besar dan ada yang kecil). Gejala dari
penyakit ini adalah lemah lesu, kulit pucat, dan nafas cepat.
Poikilositosis : Poikilositosis diamati ketika sel darah merah berbeda bentuknya karena
abnormalias sel darah merah. Perbedaan ini meliputi bentuk sabit, burr, tetesan air mata, dan
bentuk elips. Sel darah merah ini lebih datar dan mungkin terkandung penonjolan di
permukaan selnya, serta berbeda dengan bentuk normalnya. Pada anemia, poikilositosis
dapat menyebabkan penyakit liver, penyakit sel darah turunan dan alkoholism. Poikilositosis
didiagnosis melalui pmeriksaan mikroskipik sel darah merah. Jika bentuk abnormal
diidentifikasi, melalui pemeriksaan langsung. Poikilositosisi juga menunjukkan defisiensi
vitamin B12 dan asam folat. Beberapa tipe poikilositosis berdasarkan bentuk sel darah
merah : spherosit, stromatosit (elips), condosit, leptosit dan sel sabit.
Anisositosis Poikilositosis
Pada anisositosis, sel darah merah memiliki Pada poikilositosis, sel darah merah
ukuran tidak sama, dan dapat terlihat lebih memiliki bentuk sel abnormal. Mereka tidak
besar atau lebih kecil memiliki bentuk standard.
Ukuran sel darah merah menjadi prediktor Bentuk sel darah merah menjadi prediktor
Contoh : Contoh :
6. Mengapa metode manual dianggap metode referen dan jelaskan prinsip metode
automatic.
Metode manual : karena metode manual merupakan pemeriksaan hematologi yang
lengkap, pelaksanaannya akan sangat mendukung diagnosa penyakit, yakni dengan
menilai dan menghitung jenis leukosit, eritrosit, hemoglobin, hematokrit, dan trombosit
secara bersama-sama.
Prinsip kerja hematologi analyzer : didasarkan pada sistem flow cytometer. Hal yang
dimaksud dengan sistem flow cytometer adalah sistem yang memungkinkan darah
sampel dapat mengalir melalui suatu celah yang sangat sempit hingga sel darah yang
melaluinya dapat lewat satu persatu. Dengan demikian, jumlah sel dapat dihitung. Selain
itu, ukuran dari sel darah juga dapat diketahui. Selain menggunakan metode tersebut,
pengukuran juga dilakukan dengan sistem spektrofotometri yaitu mengetahui tingkat
penyerapan sinar yang terjadi karena interaksi larutan sampel darah yang dilewati suatu
sinar dengan panjang gelombang tertentu. Alat ini bekerja untuk memberikan data berupa
jumlah, volume, konsentrasi, sampai dengan informasi yang lebih detail seperti bagian
intraseluler darah.