PRAKTIKUM
PATOLOGI KLINIK
1|PatologiKlinikFakultasKedokteranUnikaSoegijapranata
Daftar Isi
2|PatologiKlinikFakultasKedokteranUnikaSoegijapranata
MATERI PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK
MODUL 4.2
3|PatologiKlinikFakultasKedokteranUnikaSoegijapranata
I. DARAH TEPI ABNORMAL
PENDAHULUAN
Sediaan hapus darah tepi (SADT) merupakan sarana penting untuk diagnosis,
pemantauan, serta uji penyaring untuk menentukan pemeriksaan lanjutan yang
diperlukan.
4|PatologiKlinikFakultasKedokteranUnikaSoegijapranata
Arah baca/ perhitungan SADT
PEMBESARAN MIKROSKOP
Lensa Obyektif 10x :
Orientasi semua zona
Periksa ada tidaknya sel abnormal
Estimasi jumlah leukosit
Distribusi eritrosit
Lensa Obyektif 40x :
Hitung jenis lekosit
Morfologi eritrosit
Lensa obyektif 100x (harus dengan oil imersi) :
Estimasi jumlah trombosit
Mengkonfirmasi sel abnormal
Benda inklusi lebih jelas
Pembagian zona dan arah gerakan lapang pandang mikroskop sama seperti pada
pembacaan darah tepi normal (lihat gambar).
6|PatologiKlinikFakultasKedokteranUnikaSoegijapranata
HAL-HAL YANG PERLU DILAPORKAN PADA GAMBARAN DARAH TEPI :
I. SERI ERITROSIT
BENTUK-BENTUK ABNORMAL : (termasuk benda inklusi)
a. Kelainan ukuran/anisositosis:
Ukuran eritrosit dibagi menjadi 3:
Normositik: diameter rerata 7,5 µm dengan variasi ringan. Pada
pemeriksaan mikroskopis setara dengan inti limfosit kecil
Mikrositik: eritrosit berukuran lebih kecil dari normal, berkaitan
dengan MCV rendah (< 80 fL), kecuali terdapat variasi ukuran
bermakna
Makrositik: eritrosit berukuran lebih besar dari normal (MCV >
100 fL)
Kelainan ukuran/anisositosis: ukuran eritrosit yang tinggi berkaitan
dengan RDW yang tinggi pada pemeriksaan hematologi automatik.
Anisositosis dibagi menjadi 3:
Anisositosis ringan : 1-2 variasi
Misal : normosit & mikrosit
Anisositosis sedang : 2-3 variasi
Misal : mikrosit, normosit, makrosit
Anisositosis berat : 4 variasi / lebih
Misal : mikrosit, normosit, makrosit, megalosit
b. Kelainan bentuk sel/poikilositosis dibagi menjadi 3 :
Poikilositosis ringan : 1-2 variasi
Misal : normosit, ovalosit
Poikilositosis sedang : 2-3 variasi
Misal : normosit, ovalosit, target sel
Poikilositosis berat : lebih dari 4 variasi
Misal : ovalosit, burr cell, tear drop cell, target sell, stomatosit
7|PatologiKlinikFakultasKedokteranUnikaSoegijapranata
Gambar : Kelainan ukuran (anisositosis ) dan bentuk (poikilositosis)
eritrosit ( Sumber : Hoffbrand AV)
c. Kelainan warna:
Normokromik : central pallor meliputi 1/3 bagian tengah
eritrosit
Hipokromasi : central pallor melebar >1/3 bagian tengah
eritrosit , misal anulosit / sel cincin
Hiperkromasi : central pallor menyempit
Polikromasi : adanya variasi pewarnaan sel pada lapangan
pandang, dimana tampak bersamaan normokrom dan hiperkrom atau
normokrom dan sperosit atau normokrom dan retikulosit (warna
lebih gelap)
d. Sel eritrosit berinti
dilaporkan : beberapa sel eritrosit berinti / 100
Misalnya 10/100 lekosit
Normal : tidak ditemukan eritrosit berinti dalam darah tepi
e. Benda inklusi eritrosit :
Basophilic stippling : granula halus dan kasar keunguan pada
sitoplasma SDM
Pappenheimer bodies : granula keunguan mengkelompok timbunan
besi
Howell Jolly Bodies : granula keunguan, 1 atau 2.
8|PatologiKlinikFakultasKedokteranUnikaSoegijapranata
Cabot rings (cincin cabot) : benang tipis warna ungu berbentuk cincin
atau angka 8
10|PatologiKlinikFakultasKedokteranUnikaSoegijapranata
Semua stadium sel tampak (hiatus leukemikus negatif)
Kronis leukemia :
Chronic Myelogenous Leukemia /CML (Leukemia mielositik kronik)
Chronic Lymphoblastic Leukemia/CLL (Leukemia limfoblastik kronik)
e. Shift to the left
gambaran pergeseran ke kiri pada hitung jenis leukosit)
Misalnya pada : infeksi bakteri
Eosinofil Basofil Staf Segmen Limfosit Monosit
LEFT RIGHT
Staf meningkat >20% : Segmen meningkat >70%
- Leukemia - Leukemia
- Infeksi - Infeksi
f. Hiatus Leukemikus :
Pada hitung jenis bentuk muda (sel blas) banyak sekali dan bentuk
yang lebih tua sedikit sekali (myelosit & metamielosit), sedang bentuk tua
banyak sekali (segmen) sehingga seakan-akan terjadi kekosongan
hitung jenis.
g. Tanda-tanda keganasan umum :
Sel : Ukuran abnormal
Bergerombol
Monoton
Inti : : Bercelah
Berlekuk-lekuk
Multinukleus (inti tidak hanya satu)
Megaloblastoid
Hipersegmentasi
11|PatologiKlinikFakultasKedokteranUnikaSoegijapranata
Terdapat lobus 6 buah/lebih
Pada defisiensi B12/asam folat
4. Dohle Bodies :
small blue granulo netrofil
pada infeksi, keracunan, luka bakar
5. Neutrofil degenerasi dengan inti piknotik :
nukleus menggumpal, kromatin tidak tampak.
6. Pelger-huet Anomali :
Leukosit neutrofil berlobus 2
7. Vakuolisasi neutrofil :
Menunjukkan proses fagositosis aktif pada infeksi bakteri
8. Auer-Rods :
batang merah ungu pada sel mieloblas
terdapat pada leukemia akut
9. Smudge cell/basket sel :
Leukosit yang mati, sisa inti
10. Giant Lisosom :
Benda Supras
terdapat pada leukemia akut
12|PatologiKlinikFakultasKedokteranUnikaSoegijapranata
III. SERI TROMBOSIT
Gambaran darah tepi seri trombosit
1. Estimasi jumlah (menurut Barbara Brown)
2. Bentuk Abnormal
1. ESTIMASI JUMLAH
Menurut Barbara Brown
a. Cara estimasi :
i. Dengan pembesaran 10 x
ii. Hitung jumlah trombosit /LPB,
iii. lakukan minimal 3 kali (dalam lapangan pandangan yang
berbeda), hitung reratanya.
iv. Perhitungan :
Estimasi jumlah trombosit = rerata trombosit x 20.000
v. Pada jumlah trombosit 150.000 – 400.000/mm3 sama
dengan 8 – 20 trombosit / LPB (40x)
b. Trombositopenia :
Jumlah trombosit yang menurun pada preparat darah
tepi.
Terdapat pada :
ITP (Idiopatic Thrombocytopenic Purpura)
Leukemia
Anemia aplastik
Obat-obatan/bahan kimia
Hipoplasi megakariosit konginetal
Sindrom Fankoni
Sindrom Aldrich
DIC (Disseminated intravascular coagulation)
c. Trombositosis :
Kenaikan jumlah trombosit
Terjadi pada :
Perdarahan
Trauma
Anemia defisiensi besi
2. BENTUK ABNORMAL
a. Bentuk trombosit normal :
Ukuran 1 – 4 mikrometer
Sitoplasma biru muda
Granula ditengah (tidak jelas)
13|PatologiKlinikFakultasKedokteranUnikaSoegijapranata
b. Bentuk abnormal
1. Giant platelet / trombosit 2. Seperti ular
raksasa
c. Kelainan ukuran dan bentuk :
Pada perdarahan bentuk dan ukuran bisa besar
Menggumpal oleh karena darah membeku pada waktu
pembuatan preparat darah tepi
14|PatologiKlinikFakultasKedokteranUnikaSoegijapranata
2. Kelainan bentuk/ poikilositosis
3. Hiperkromasi
4. Hipokromasi
5. Polikromasi
2. SERI LEUKOSIT
SERI GRANULOSIT
Mieloblas
Promielosit
Mielosit
Metamielosit
Staf
Segmen
15|PatologiKlinikFakultasKedokteranUnikaSoegijapranata
Diffrensiasi dan maturasi Granulosit
(Sumber Hoffbrand AV)4
SERI LIMFOSIT
Prolymphocyte
Small lymphocute
Medium lymphocyte
Large lymphocyte
16|PatologiKlinikFakultasKedokteranUnikaSoegijapranata
Gambar preparat darah tepi limfosit :1 Prolymhocyte 2. Immunoblast 3. Small
lymphocyte 4. Large lymphocyte
(Sumber Hoffbrand AV)4
SERI MONOSIT
Monoblas
Promonosit
Monosit
17|PatologiKlinikFakultasKedokteranUnikaSoegijapranata
SERI PLASMOSIT
Plasmoblas
Proplasmosit
Plasmosit
SERI TROMBOSIT
Megakarioblas
Promegakariosit
Megakariosit
Trombosit
18|PatologiKlinikFakultasKedokteranUnikaSoegijapranata
LAPORAN PRAKTIKUM DARAH TEPI ABNORMAL
Tujuan :
Mengetahui jenis/bentuk abnormal pada darah tepi dan melaporkan hasilnya
dengan benar
Prinsip pemeriksaan :
1. Hitung jenis lekosit
2. Gambaran Darah Tepi
a. Lekosit
b. Eritrosit
c. Trombosit
Bahan / Materi Preparat sediaan apus darah tepi
1. AML 2. CML
3. ALL 4. CLL
5. Lekositosis 6. Leukopenia
7. Thalassemia
Alat dan Bahan :
Mikroskop
Oil Imersi
19|PatologiKlinikFakultasKedokteranUnikaSoegijapranata
2. CML : Chronic Myeloid Leukemia
Lekositosis : 100.000 – 500.000/mm3
Hitung jenis :
mieloblas dan promielosit ada 5%
mielosit, metamielosit, batang, segmen banyak
jadi hiatus lekemikus negatif (semua stadium ada)
Eritrosit : kurang
Retikulosit normal / sedikit meninggi
Kadang-kadang Basofil dan Eosinofil meningkat
3. ALL (Acute Lymphoblastic Leukemia)
Lekosit predominan limfoblas : jumlah 50-90%
Gambaran Limfoblas:
Sel besar, inti besar
Sitoplasma relatif sedikit
Kromatin inti agak gelap
Nukleoli 1 – 2
Bentuk limfosit tua sedikit
4. CLL (Chronic Lymphoblastic Leukemia)
Lekosit : Lekositosis
Predomimam limfosit kecil 65 – 75%
Stadium lanjut : limfosit kecil 95 – 98 %
Limfoblas sedikit
Limfosit besar sedikit
Kadang-kadang tampak gambaran monoton
5. Leukositosis
Jumlah leukosit dalam darah tepi meingkat
Jumlah leukosit > 12.000/mm3
Variasi bentuk sel : neutrofilia, eosinofilia, basofilia, limfositosis,
monositosis
6. Reaksi Leukemoid
Gambaran darah perifer seperti leukemia
Lekositosis jarang > 50.000/mm3
Bentuk sel tidak khas (normal)
Banyak bentuk matang, ada bentuk muda
Anemia tidak berat dan bersifat sementara
Terdapat pada : infeksi berat, hemolisis cepat, luka bakar
7. Limposit plasma biru :
Merupakan bentuk limfosit atipik
Limfosit dangan sitoplasma kebiruan
20|PatologiKlinikFakultasKedokteranUnikaSoegijapranata
Inti bervariasi
Menyerupai inti monosit (monositoid)
Menyerupai plasmosit (Plasmositoid)
Mempunyai nukleoli (blastoid)
Dijumpai pada penyakit virus, khususnya DHF
Dilaporkan dalam : jumlah sel / 100 lekosit
8. Thalassemia
Eritrosit menunjukkan gambaran bentuk dan ukuran yang abnormal
Anisositosis berat (makrosit, mikrosit)
Poikilositosis berat :
Target sel
Schistocyt
Basofilik Stipling
dll
Cara kerja :
1. Pasang preparat pada mikroskop
2. Lakukan pemeriksaan dengan lensa obyektif 10x, 40x dan 100x
3. Lakukan hitung jenis leukosit
4. Gambarkan masing-masing sel yang ditemukan (identifikasi)
21|PatologiKlinikFakultasKedokteranUnikaSoegijapranata
PEMERIKSAAN HITUNG RETIKULOSIT
Retikulosit adalah sel darah merah muda yang terdapat dalam sumsum tulang dan
sebagian kecil dapat masuk ke sirkulasi perifer, masih mengandung inti dan
residual RNA.
Tujuan:
- Untuk mengetahui dan memahami metode pemeriksaan jumlah retikulosit
dengan pengecatan supravital.
- Untuk mengetahui dan memahami interpretasi pemeriksaan jumlah
retikulosit
Metode:
Hitung retikulosit umumnya menggunakan metode pewarnaan supravital
(Methylene Blue atau Brilliant Cresyl Blue) menyebabkan ribosom akan terlihat
sebagai filamen berwarna biru.
Prinsip:
Retikulosit diwarnai dengan cara supravital, jumlahnya dibandingkan dengan
jumlah eritrosit, dinyatakan dalam %.
Cara Kerja:
Masukkan 3 tetes larutan BCB kedalam tabung aliquot lalu tambahkan 3
tetes darah
22|PatologiKlinikFakultasKedokteranUnikaSoegijapranata
Inkubasi selama 15 menit pada suhu kamar supaya retikulosit cukup
menyerap zat warna
Setelah inkubasi selesai buat sediaan apus diatas slide/objek glass dari
larutan diatas
Periksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 100x, baca dalam 1000
23|PatologiKlinikFakultasKedokteranUnikaSoegijapranata
DAFTAR PUSTAKA
24|PatologiKlinikFakultasKedokteranUnikaSoegijapranata