Anda di halaman 1dari 16

• Anemia penyakit kronik (APK) adalah anemia

yang paling umum pada pasien rawat inap di


seluruh dunia.
• APK merupakan anemia yang sering terjadi pada
pasien dengan infeksi kronik, penyakit autoimun,
kanker, dan penyakit ginjal kronik (chronic kidney
disease, CKD).

• Sampai saat ini mekanisme molekular dan


patogenesis kelainan distribusi besi pada APK
tidak sepenuhnya diketahui.
Definisi Anemia Penyakit Kronik
 Merupakan bentuk anemia derajat ringan sampai sedang
yang terjadi akibat infeksi kronis, peradangan, trauma
dan penyakit neoplastik yang telah berlangsung 1–2
bulan dan tidak disertai penyakit hati, ginjal dan
endokrin.
 Ditandai dengan kelainan metabolisme besi, sehingga
terjadi hipoferemia dan penumpukan besi di makrofag.
 Ditandai oleh kadar Hb berkisar 7-11 g/dl, kadar Fe serum
menurun disertai TIBC (Total Iron Binding Capacity)
yang rendah, cadangan Fe yang tinggi dijaringan serta
produksi sel darah merah berkurang.4Selain itu, indeks
dan morfologi eritrosit yang normositik normokrom
atau micrositik hipokrom ringan (MCV jarang <75 fL).5
ANEMIA AKIBAT PENYAKIT KRONIS (APK)
Anemia disebabkan oleh
hasil mekanisme Hypoproliferative anemia
terganggunya yang berkembang akibat
pemanfataan besi penyakit sistematik atau
peradangan
: fx iron ↓ , tissue iron N/↑

APK
Kelainan darah karena
kondisi medis kronis yang
mempengaruhi produksi dan
ANEMIA
proses pembentukan sel
darah merah
INFLAMASI
Normal Anemia Penyakit Kronik

TIBC 250-400 <200

Kandungan Fe di makrofag ++ +++

Feritin serum 20-200 >100

Reseptor transferin serum 8-28 8-28

Fe plasma 70-90 30
Indeks eritrosit MCV:80–96fl Normositik normokrom
MCH:27–32pg
Mikrositik hipokrom
Retikulosit 0,5–1,5 % Dalam batas normal atau sedikit
meningkat
PATOMEKANISME APK Disregulasi
homeostasis
besi

Ggn
Masa hidup proliferasi
eritrosit
memendek
APK sel2
progenitor
eritroid

Respon
menurun
thd
eritropoetin
REGULASI HEPCIDIN
REGULASI
REGULASI YG TERKAIT
DIPICU OLEH INFLAMASI
ERITROPOESIS

JALUR

-
REGULASI SINYAL
TERKAIT
CADANGAN + MANDATORI

BESI

+
HEPCIDIN
+
UNDERLYING CAUSES OF ACD
ASSOCIATED DISEASES ESTIMATED PREVALENCE
INFECTION (ACUTE & CHRONIC) 18-95 %
Viral infection (including HIV)
Bacterial
Parasitic
Fungal
CANCER 30-77 %
Hemathologic
Solid tumor
AUTOIMMUNE 8-71 %
RA
SLE
Vasculitis
Sarcoidosis
IBD
Chronic rejection after solid organ 8-70 %
transplantation
Chronic kidney disease and inflamation 23-50 %
An exclusion Grade of severity
diagnose depending on the
underlying disease

Diagnosis of ACD

• Commonly mild to moderate anemia


• Normochromic normocitic
• Ret count N/↓
• Serum Fe↑ but no ↑ TIBC
• Ferritin ↑
• sTfR/logferritin < 1
DIAGNOSIS
Anemia Penyakit Anemia Defisiensi Kombinasi
Kronik Besi

Hemoglobin Biasanya <9g/dl Bervariasi Bervariasi

BANDING MCV Menurun/N Menurun Menurun

MCH Menurun/N Menurun Menurun

Besi serum Rendah Rendah Rendah

TIBC Normal atau rendah Selalu tinggi Bervariasi

Feritin >25 atau sering >50 <12 Sering <12

Besi sumsum Normal atau tinggi Kosong Kosong


tulang

Sideroblas Kurang Sangat kurang Sangat kurang

Respon besi Tidak ada Baik Sebagian

Reseptor Meningkat Meningkat Meningkat


Transferin
ANEMIA

Bukti inflamasi klinis/laboratoris

Saturasi Transferrin <16%

Singkirkan penyebab anemia lainnya

Ferritin <30 ng/ml Ferritin 30-100 ng/ml Ferritin >100 ng/ml

Pengukuran sTfR

sTfR/logferritin >2 sTfR/logferritin <1

ADB APK & ADB APK

Algoritme untuk diagnosis banding dari anemia defisiensi besi,


Anemia akibat penyakit kronis & Anemia defisiensi besi dan akibat
penyakit kronis
Serum Feritin dan reseptor transferin mengalami perubahan saat terjadi
penurunan cadangan besi atau defisiensi besi deplesi

1. tahap pertama feritin mengalami penurunan (<22 ug/L), sedangkan


reseptor transferin yang tersisa masih stabil.

2. Tahap kedua feritin mengalami penurunan lebih berat dan baru


terjadi peningkatan reseptor transferin (>2,75 ug/L).

3. Tahap ketiga merupakan tahap anemia defisiensi besi dengan


keadaan penurunan feritin lebih berat dan peningkatan reseptor
tranferin juga lebih tinggi.
• Serum Feritin menggambarkan bagian cadangan besi, sedangkan reseptor
transferin menggambarkan bagian fungsional besi. Perubahan feritin lebih
bervariasi akibat pengaruh inflamasi,
• bukti terakhir juga menunjukkan perbedaan reseptor transferin berbeda pada
keadaan defisiensi besi dibandingkan dengan defisiensi besi di penyakit
kronis.
• Di penyakit kronis, reseptor transferin meningkat tetapi tidak setinggi yang
terdapat di anemia defisiensi besi murni.

Dengan cut of Point :


• 1 – 2 : Anemia Campuran
• > 2 : ADB
• < 1 : APK

Anda mungkin juga menyukai