dr. Abu Rohiman, MS., Sp.MK(K)
OUT-LINE
• Aspek Virologi Rotavirus
• Epidemiologi Infeksi Rotavirus
• Sindroma Klinis Infeksi Rotavirus
• Diagnosis Laboratorium Infeksi Rotavirus
• Prevensi dan Terapi Infeksi Rotavirus
Aspek Virologi Rotavirus
• Inkubasi: 1 - 3 hari
• Sindrom klinis: diare akut, muntah,
demam, dan dehidrasi
• Faktor resiko enterokolitis nekrosis
• Hasil lab --> muntah dan dehidrasi
• Manifestasi ekstraintestinal: ensefalitis,
ensefalopati, kejang ringan, myositis,
dan paralisis seperti polio jarang
Diagnosis Laboratorium Infeksi Rotavirus
• Diagnosis akurat: deteksi virus, antigen virus, atau respon serologik yang
spesifik
• Sel kultur rotavirus sampel tinja Rotavirus grup A jarang untuk
diagnosis karena lama dan memerlukan teknis laboratorium yang intensif
• Deteksi antigen virus pada sampel tinja --> Enzyme immunoassay dan
aglutinasi latex
• Partikel virus pada spesimen dapat dideteksi dengan mikroskop elektron
• RT-PCR deteksi & genotipe rotavirus
• Pemeriksaan serologis ELISA penelitian epidemiologis & vaksin
Prevensi dan Terapi Infeksi Rotavirus
PREVENSI TERAPI
• Menjaga higiene • Suportif: mencegah dehidrasi dan
• Disinfeksi permukaan terkontaminasi --> komplikasinya
o-phenylphenol 0.1% & ethanol 79% – Terapi utama: rehidrasi oral dengan larutan
standar WHO
• Mencuci tangan rutin
– Muntah berat - cairan parenteral
VAKSINASI
• Imunoterapi oral dan antirotavirus
• RotaTeq : mengandung VP4 atau VP7
®
imunoglobulin belum direkomendasikan
dari lima rotavirus yang berbeda • Penggunaan probiotik belum direkomendasikan
• Rotarix® : rotavirus manusia yang • Penggunaan terapi simptomatik diare tidak
dilemahkan mengandung satu strain direkomendasikan
• Pemberian vaksin diberikan secara oral • Suplementasi zinc direkomendasikan di negara
pada umur 2, 4, dan 6 bulan berkembang
• Pemberian makanan dini sesuai umur
direkomendasikan
Terima Kasih