Anda di halaman 1dari 11

ROTAVIRUS

 
dr. Abu Rohiman, MS., Sp.MK(K)
OUT-LINE
• Aspek Virologi Rotavirus
• Epidemiologi Infeksi Rotavirus
• Sindroma Klinis Infeksi Rotavirus
• Diagnosis Laboratorium Infeksi Rotavirus
• Prevensi dan Terapi Infeksi Rotavirus
Aspek Virologi Rotavirus

Sumber: Fields Virology 6th ed


Aspek Virologi Rotavirus

• Segmen RNA  6 VP (VP1-4, VP6, VP7) & 6 NSP (NSP1-6)


• Fungsi NSP
– replikasi virus
– Interaksi dengan protein pejamu
– membantu patogenesis
– respon imun terhadap infeksi
• VP7 (lapisan luar virus) &VP4 (spike)  Induksi antibodi netralisasi
• NSP3  penyebaran sistemik
• NSP2 (dengan NSP5 dan 6)  viroplasma sitoplasma
• NSP4  enterotoksin
Aspek Virologi Rotavirus

Sumber: Fields Virology 6th ed


Aspek Virologi Rotavirus

• Rotavirus diklasifikasikan menjadi tujuh grup A – G


• Rotavirus grup A secara serologis dibagi menjadi empat grup
• Klasifikasi serotipe
– Antibodi terhadap VP7  serotipe G
– Antibodi terhadap VP4  serotipe P - sering menjadi genotipe
• Empat kombinasi penyebab penyakit manusia antara lain G1
P[8], G2, G3, dan G2 P[4]
Epidemiologi Infeksi Rotavirus

• Rotavirus merupakan penyebab tersering • Infeksi rotavirus sering


diare berat pada anak
– 4 dari 5 anak menderita diare rotavirus
terjadi pada musim dingin
– 1 dari 7 anak memerlukan perawatan • Infeksi umumnya terjadi
medis pada anak umur 6 bulan
• Angka kematian sampai 2 tahun
– AS: 20 - 50 kematian/tahun
– Seluruh dunia: 500.000 kematian di
• Transmisi bersifat fekal
seluruh dunia oral
• Studi multisenter Indonesia: • 90% --> antibodi serum
– Penyebab tersering diare berat < 5
tahun
terhadap rotavirus pada
– 60% dari 2240 kasus rawat inap umur 3 tahun
– 41% kasus rawat jalan
– Strain terbanyak: tipe P[6] (G1P[6]
dan G9P[6]) serta untypeable
Sindroma Klinis Infeksi Rotavirus

• Inkubasi: 1 - 3 hari
• Sindrom klinis: diare akut, muntah,
demam, dan dehidrasi
• Faktor resiko enterokolitis nekrosis
• Hasil lab --> muntah dan dehidrasi
• Manifestasi ekstraintestinal: ensefalitis,
ensefalopati, kejang ringan, myositis,
dan paralisis seperti polio  jarang
Diagnosis Laboratorium Infeksi Rotavirus

• Diagnosis akurat: deteksi virus, antigen virus, atau respon serologik yang
spesifik
• Sel kultur rotavirus  sampel tinja  Rotavirus grup A  jarang untuk
diagnosis karena lama dan memerlukan teknis laboratorium yang intensif
• Deteksi antigen virus pada sampel tinja --> Enzyme immunoassay dan
aglutinasi latex
• Partikel virus pada spesimen dapat dideteksi dengan mikroskop elektron
• RT-PCR  deteksi & genotipe rotavirus
• Pemeriksaan serologis  ELISA  penelitian epidemiologis & vaksin
Prevensi dan Terapi Infeksi Rotavirus
PREVENSI TERAPI
• Menjaga higiene • Suportif: mencegah dehidrasi dan
• Disinfeksi permukaan terkontaminasi --> komplikasinya
o-phenylphenol 0.1% & ethanol 79% – Terapi utama: rehidrasi oral dengan larutan
standar WHO
• Mencuci tangan rutin
– Muntah berat - cairan parenteral

VAKSINASI
• Imunoterapi oral dan antirotavirus
• RotaTeq : mengandung VP4 atau VP7
®
imunoglobulin belum direkomendasikan
dari lima rotavirus yang berbeda • Penggunaan probiotik belum direkomendasikan
• Rotarix® : rotavirus manusia yang • Penggunaan terapi simptomatik diare tidak
dilemahkan  mengandung satu strain direkomendasikan
• Pemberian vaksin diberikan secara oral • Suplementasi zinc direkomendasikan di negara
pada umur 2, 4, dan 6 bulan berkembang
• Pemberian makanan dini sesuai umur
direkomendasikan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai