Anda di halaman 1dari 66

KEMENTERIAN

KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

Petunjuk Teknis
PEMBERIAN IMUNISASI
ROTAVIRUS (RV)

Kementerian Kesehatan RI 2023


KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

Petunjuk Teknis
PEMBERIAN IMUNISASI
ROTAVIRUS (RV)

Kementerian Kesehatan RI 2023


Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

KATA
KATA PENGANTAR
PENGANTAR

Puji
Pujisyukur
syukurkami
kamipanjatkan
panjatkankepada
kepadaTuhanTuhanYang
YangMahaMahaEsa Esaatas
atasRahmat
Rahmatdan dan
Karunia-Nya
Karunia-Nyasehingga
sehinggaBukuBukuPetunjuk
PetunjukTeknisTeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)ini
ini
dapat
dapatdiselesaikan.
diselesaikan.
Penyakit
Penyakitdiare
diaremerupakan
merupakanmasalah
masalahkesehatan
kesehatandi didunia
duniatermasuk
termasukIndonesia.
Indonesia.
Diare
Diarejuga
jugadapat
dapatmenimbulkan
menimbulkanmasalahmasalahstunting
stuntingpada
padaanakanakkarena
karenazat zatmikro
mikroyangyang
dibutuhkan
dibutuhkanoleh olehtubuh
tubuhuntuk
untuktumbuh,
tumbuh,hilanghilangkarena
karenainfeksi
infeksidiare
diareyangyangberulang.
berulang.
Data
DataSurvei
SurveiStatus
StatusGizi
GiziIndonesia
Indonesia(SSGI)
(SSGI)tahun
tahun2021
2021menunjukkan
menunjukkanprevalensi
prevalensi
diare
diarepada
padabalita
balita9,8%
9,8%(Balitbangkes,
(Balitbangkes,2021).
2021).Data
DataProfil
ProfilKesehatan
KesehatanIndonesia
Indonesia20202020
menyatakan
menyatakan bahwa bahwa diare
diare menjadi
menjadi penyumbang
penyumbang kematian
kematian nomor nomor dua dua setelah
setelah
pneumonia
pneumoniapada padakelompok
kelompokanak anakusiausia2929hari
hari--11
11bulan
bulanyaitu
yaitu9,8%
9,8%kematian,
kematian,dan dan
pada
padakelompok
kelompokanak anakbalita
balita(12
(12––5959bulan)
bulan)sebesar
sebesar4,55%.
4,55%.
Berdasarkan
Berdasarkan data data dari
dari Indonesian
Indonesian Rotavirus
Rotavirus Surveillance
Surveillance Network
Network (IRSN),
(IRSN),
Rotavirus
Rotavirussebagai
sebagaipenyebab
penyebabutamautamadiarediarecair
cairakut
akutpada
padabalita
balitadiare
diareyang
yangdirawat
dirawat
inap,
inap,tahun
tahun2001-2008
2001-2008sebesar
sebesar58%,
58%,tahun
tahun2009-2011
2009-2011sebesar
sebesar52% 52%dan danpada
padatahun
tahun
2012-2016
2012-2016 sebesar
sebesar 45%.45%. Dari
Dari data
data rawat
rawat jalan
jalan didi 33 RS
RS (RSHS,
(RSHS, RS RS Sardjito,
Sardjito, RSRS
Mataram)
Mataram)tahuntahun2006
2006ditemukan
ditemukanRotavirus
Rotavirus41% 41%(Soenarto
(Soenartoet etal,
al,2017).
2017).
Melihat
Melihattingginya
tingginyabeban
bebanpenyakit
penyakitkarena
karena diare
diareRotavirus
Rotavirus dan danrekomendasi
rekomendasi
dari
dari WHO
WHO dan dan ITAGI
ITAGI maka
maka perlu
perlu segera
segera dilakukan
dilakukan pemberian
pemberian vaksin vaksin Rotavirus
Rotavirus
dalam
dalam program
program imunisasi
imunisasi nasional.
nasional. Pemberian
Pemberian imunisasi
imunisasi Rotavirus
Rotavirus akan akan
dilaksanakan
dilaksanakan secara
secara bertahap
bertahap didi mulai
mulai tahun
tahun 2022.
2022. Rencana
Rencana ini ini telah
telah tercantum
tercantum
dalam
dalam Comprehensive
Comprehensive Multi Multi Year
Year Plan
Plan (cMYP)
(cMYP) Program
Program Imunisasi
Imunisasi Nasional
Nasional tahun
tahun
2022
2022--2024
2024dandanKeputusan
KeputusanMenteri
MenteriKesehatan
KesehatanRepublik
RepublikIndonesia
IndonesiaNomorNomorHK.01.
HK.01.
07/Menkes/1139/2022.
07/Menkes/1139/2022.
Petunjuk
Petunjuk teknis
teknis pemberian
pemberian imunisasi
imunisasi RV RV merupakan
merupakan acuan acuan dan dan referensi
referensi
bagi
bagi petugas
petugas kesehatan
kesehatan dan dan pihak-pihak
pihak-pihak yang yang terkait
terkait dalam
dalam pelaksanaan
pelaksanaan
pemberian
pemberianimunisasi
imunisasiRV. RV. Ucapan
Ucapanterima
terimakasih
kasihdisampaikan
disampaikankepada kepadasemuasemuapihakpihak
terlibat
terlibat yang
yangtelah
telahmeluangkan
meluangkanwaktu,waktu,tenaga,
tenaga,pikiran
pikirandalam
dalam menyusin
menyusinpetunjuk
petunjuk
tekhnis
tekhnisPemberian
Pemberian imunisasi
imunisasi RVRV ini.
ini. Semoga
Semoga petunjuk
petunjuk teknis
teknisini ini bermanfaat
bermanfaat bagi bagi
upaya
upayapeningkatan
peningkatankesehatan
kesehatananak-anak
anak-anakIndonesia.
Indonesia.
Jakarta,
Jakarta,14 14Oktober
Oktober2022 2022
Direktur
DirekturJenderal
JenderalP2P P2P

Dr.
Dr.dr.
dr.Maxi
MaxiRein
ReinRondonuwu,
Rondonuwu,DHSM,
DHSM,MARS
MARS

iii
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

TIM PENYUSUN

Pelindung:
Direktur Jenderal P2P
Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS
Penasehat:
Direktur Pengelolaan Imunisasi
Dr. Prima Yosephine, MKM
Penanggung Jawab:
Ketua Tim Kelompok Kerja Substansi Imunisasi Tambahan dan Khusus
dr. Gertrudis Tandy, MKM
Kontributor:
Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K)
Prof. Dr. Hindra Irawan Satari, dr., SpA(K), MTrop., Paed
Dr. Jarir At-Thobari, DPharm, PhD
Dr. dr. Julitasari Sundoro, MSc-PH
dr. Sherli Karolina, MKM
dr. Devi Anisiska, MKM
drg. Antony Azarsyah, MKM
dr. Novayan� Rumambo Tangirerung
Ananta Rahayu, SKM, MKM
Lulu Ariyantheny Dewi, SKM, MIPH
Sekar Astrika Fardani, SKM
Hashta Mesya, SST, S.Si, Apt
Yusneri, SKM, MM
Victoria Indrawa�, SKM, M. Sc
Andini Wisdhanorita, SKM, M.Epid
Mariana Eka Rosida, SKM
dr. Sri Hartoyo, M. Epid

iv
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

dr. Dyan Sawitri


dr. Sulistya Widada
dr. Cornelia Kelyombar
Reza Isfan, SKM, MKM
Edy Purwanto SKM, M.Epid
dr. Ira, M. Epid
dr. Eksi Wijayan�, M.Epid
Ra�h Oktri Nanda, SKM
Anggun Pra�wi, SKM, M.Epid
Agus�na Saranga, SKM
Junghans Sitorus, SKM, MKM
Diany Litasari, SKM, M.Epid
Rudy E Hutagalung
Intan Endang, SKM, MKM
Winitra Rahmani Astradiningrat, S.Sos
dr. Tri Setyan�, M.Epid
WHO Indonesia
Unicef Indonesia
CHAI Indonesia
CDC Indonesia

v
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR----------------------------------------------------------------------------------iii

TIM PENYUSUN -------------------------------------------------------------------------------------iv

DAFTAR ISI-------------------------------------------------------------------------------------------- vi

DAFTAR SINGKATAN ----------------------------------------------------------------------------- viii

DAFTAR ISTILAH------------------------------------------------------------------------------------- x

SURAT KEPUTUSAN PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN IMUNISASI ROTAVIRUS ------ xii

BAB I PENDAHULUAN ----------------------------------------------------------------------1

A. LATAR BELAKANG----------------------------------------------------------------------1
B. TUJUAN ---------------------------------------------------------------------------------3
C. SASARAN--------------------------------------------------------------------------------3
D. RUANG LINGKUP ----------------------------------------------------------------------3
E. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROGRAM IMUNISASI RV -----------------------------4

BAB II PERSIAPAN PEMBERIAN IMUNISASI ROTAVIRUS -------------------------------5

A. SASARAN PEMBERIAN IMUNISASI ---------------------------------------------------5


B. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN -----------------------------------------------5
C. MIKROPLANING ------------------------------------------------------------------------5
D. PENINGKATAN KAPASITAS PETUGAS KESEHATAN---------------------------------8
E. PROMOSI KESEHATAN ----------------------------------------------------------------9
F. EVALUASI PERSIAPAN --------------------------------------------------------------- 14

BAB III PELAKSANAAN PEMBERIAN IMUNISASI ROTAVIRUS ------------------------ 15

A. VAKSIN ROTAVIRUS YANG AKAN DIGUNAKAN ----------------------------------- 15


B. DISTRIBUSI VAKSIN, PERALATAN PENDUKUNG DAN LOGISTIK ----------------- 15

vi
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

C.
C. MANAJEMEN
MANAJEMENVAKSIN
VAKSINDAN
DANLOGISTIK
LOGISTIK----------------------------------------------
----------------------------------------------16
16
D. JADWAL,
D. JADWAL,DOSIS,
DOSIS,CARA
CARAPEMBERIAN
PEMBERIANDAN DANKONTRA
KONTRAINDIKASI
INDIKASI-------------------
-------------------20
20
E.E. MANAJEMEN
MANAJEMENLIMBAH
LIMBAH---------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------23
23

BAB
BABIV
IVSURVEILANS
SURVEILANSKEJADIAN
KEJADIANIKUTAN
IKUTANPASCA
PASCA IMUNISASI
IMUNISASI(KIPI)
(KIPI)------------------
------------------25
25

A.
A. PENGERTIAN
PENGERTIAN-------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------2525
B.
B. KEJADIAN
KEJADIANIKUTAN
IKUTANPASCA
PASCAIMUNISASI
IMUNISASIVAKSIN
VAKSINROTAVIRUS
ROTAVIRUSYANG YANGMUNGKIN
MUNGKIN
TERJADI DANDAN
TERJADI ANTISIPASINYA
ANTISIPASINYA ------------------------------------------------------- 26
------------------------------------------------------------ 26
C.
C. PELACAKAN
PELACAKANKIPI
KIPI ---------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------- 27
27
D. PENGENALAN
D. PENGENALANDANDANPENANGANAN
PENANGANANANAFILAKTIK
ANAFILAKTIK--------------------------------
--------------------------------30
30

BAB
BABVVPENCATATAN
PENCATATANDAN
DANPELAPORAN
PELAPORAN ------------------------------------------------
------------------------------------------------34
34

A.
A. PENCATATAN
PENCATATANDAN
DANPELAPORAN
PELAPORANCAKUPAN
CAKUPANIMUNISASI
IMUNISASI-------------------------
-------------------------35
35
B. PENCATATAN
B. PENCATATANDAN
DANPELAPORAN
PELAPORANVAKSIN
VAKSINDAN
DANLOGISTIK
LOGISTIKIMUNISASI
IMUNISASI-----------
-----------37
37
C. PENCATATAN
C. PENCATATANDAN
DANPELAPORAN
PELAPORANMONITORING
MONITORINGSUHU
SUHU---------------------------
---------------------------39
39

BAB
BABVI
VIMONITORING
MONITORINGDAN
DANEVALUASI
EVALUASI--------------------------------------------------
--------------------------------------------------40
40

A.
A. MONITORING
MONITORING------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------40
40
B.
B. EVALUASI
EVALUASI-----------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------43
43

LAMPIRAN
LAMPIRAN––LAMPIRAN
LAMPIRAN -----------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------44
44

LAMPIRAN
LAMPIRAN1:
1:PENCATATAN
PENCATATANHASIL
HASILIMUNISASI
IMUNISASIDIDIPRAKTIK
PRAKTIKBIDAN/
BIDAN/PRAKTIK
PRAKTIK
DOKTER/RUMAH
DOKTER/RUMAHSAKIT/FASILITAS
SAKIT/FASILITASPELAYANAN
PELAYANANKESEHATAN
KESEHATANSWASTA
SWASTA--------------
-------------- 44
44
LAMPIRAN
LAMPIRAN2:
2:REGISTER
REGISTERIMUNISASI
IMUNISASIBAYI
BAYIDAN
DANBADUTA
BADUTA---------------------------------
--------------------------------- 45
45
LAMPIRAN
LAMPIRAN3:
3:FORMAT
FORMATPELAPORAN
PELAPORANSTOK
STOKVAKSIN
VAKSINDAN
DANLOGISTIK
LOGISTIK--------------------
-------------------- 46
46
LAMPIRAN4.
LAMPIRAN 4.GRAFIK
GRAFIKMONITORING
MONITORINGSUHU
SUHUREFRIGERATOR
REFRIGERATOR(SUHU
(SUHU22⁰C ⁰C––88⁰C)----
⁰C)---- 4747
LAMPIRAN
LAMPIRAN5.
5.GRAFIK
GRAFIKMONITORING
MONITORINGSUHU
SUHUFREEZER
FREEZER(SUHU
(SUHU-15 -15⁰C⁰CSD
SD-25
-25⁰C)
⁰C)-----
----- 48
48

vii
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

DAFTAR
DAFTAR SINGKATAN
SINGKATAN

APD
APD ::Alat
AlatPelindung
PelindungDiri
Diri
ASIK
ASIK ::Aplikasi
AplikasiSehat
SehatIndonesiaKU
IndonesiaKU
CDC
CDC ::Centers
Centersfor
forDisease
DiseaseControl
Controland
andPrevention
Prevention
COVID-19
COVID-19 ::Coronavirus
CoronavirusDisease
Disease2019
2019
Ditjen
DitjenP2P
P2P ::Direktorat
DirektoratJenderal
JenderalPencegahan
Pencegahandan
danPengendalian
PengendalianPenyakit
Penyakit
DLH
DLH ::Dinas
DinasLingkungan
LingkunganHidup
Hidup
DO
DO ::Drop
DropOut
Out
DPRD
DPRD ::Dewan
DewanPerwakilan
PerwakilanRakyat
RakyatDaerah
Daerah
DPT-HB-Hib
DPT-HB-Hib ::Difteri
DifteriPertusis
PertusisTetanus
TetanusHepatitis
HepatitisBB&&Haemophillus
Haemophillus
Influenza
Influenzatype
typeBB
DQS
DQS ::Data
DataQuality
QualitySelf-assessment
Self-assessment
E.E.coli
coli ::Escherichia
Escherichiacoli
coli
EEFO
EEFO ::Early-Expiry-First-Out
Early-Expiry-First-Out
EVM
EVM ::Effective
EffectiveVaccine
VaccineManagement
Management
IoT
IoT ::Internet
Internetof
ofThings
Things
IP
IP ::Indeks
IndeksPemakaian
Pemakaian
IRL
IRL ::Imunisasi
ImunisasiRutin
RutinLengkap
Lengkap
IRSN
IRSN ::Indonesian
IndonesianRotavirus
RotavirusSurveilance
SurveilanceNetwork
Network
ITAGI
ITAGI ::Indonesian
IndonesianTechnical
TechnicalAdvisory
AdvisoryGroup
Groupon
onImmunization
Immunization
KIA
KIA ::Kesehatan
KesehatanIbu
Ibudan
danAnak
Anak
KIPI
KIPI ::Kejadian
KejadianIkutan
IkutanPaska
PaskaImunisasi
Imunisasi
Komnas
KomnasPP-
PP- ::Komisi
KomisiNasional
NasionalPengkajian
Pengkajian&&Penanggulanan
PenanggulananKejadian
Kejadian
KIPI
KIPI Ikutan
IkutanPasca
PascaImunisasi
Imunisasi
KPI
KPI ::Key
KeyPerformance
PerformanceIndicator
Indicator
LSM
LSM ::Lembaga
LembagaSwadaya
SwadayaMasyarakat
Masyarakat
MMD
MMD ::Musyawarah
MusyawarahMasyarakat
MasyarakatDesa
Desa
OPV
OPV ::Oral
OralPolio
PolioVaksin
Vaksin

viii
vii
vii
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

PCV
PCV ::Pneumococcal
PneumococcalConjugated
ConjugatedVaccine
Vaccine
PD3I
PD3I ::Penyakit
Penyakityang
yangDapat
DapatDicegah
Dicegahdengan
denganImunisasi
Imunisasi
PIE
PIE ::Post
PostIntroduction
IntroductionEvaluation
Evaluation
PISP
PISP ::Penyakit
PenyakitInfeksi
InfeksiSaluran
SaluranPencernaan
Pencernaan
POLRI
POLRI ::Polisi
PolisiRepublik
RepublikIndonesia
Indonesia
PPI
PPI ::Pencegahan
Pencegahandan
danPengendalian
PengendalianInfeksi
Infeksi
PWS
PWS ::Pemantauan
PemantauanWilayah
WilayahSetempat
Setempat
RA
RA ::Readiness
ReadinessAssessment
Assessment
RCA
RCA ::Rapid
RapidConvenience
ConvenienceAssessment
Assessment
Riskesdas
Riskesdas ::Riset
RisetKesehatan
KesehatanDasar
Dasar
RV
RV ::Rotavirus
RotavirusVaksin
Vaksin
SBBK
SBBK ::Surat
SuratBukti
BuktiBarang
BarangKeluar
Keluar
SCID
SCID ::Severe
SevereCombined
CombinedImmunodeficiency
ImmunodeficiencyDisease
Disease
SISI ::Surviving
SurvivingInfant
Infant
SIP
SIP ::Surat
SuratIzin
IzinPraktik
Praktik
SMD
SMD ::Survey
SurveyMawas
MawasDiri
Diri
SMILE
SMILE ::Sistem
SistemMonitoring
MonitoringImunisasi
Imunisasidan
danLogistik
Logistiksecara
secaraElektronik
Elektronik
SOP
SOP ::Standar
StandarProsedur
ProsedurOperasional
Operasional
SRS
SRS ::Sample
SampleRegistration
RegistrationSystem
System
STR
STR ::Surat
SuratTanda
TandaRegistrasi
Registrasi
TNI
TNI ::Tentara
TentaraNasional
NasionalIndonesia
Indonesia
TP-PKK
TP-PKK ::Tim
TimPenggerak
PenggerakPemberdayaan
Pemberdayaandan
danKesejahteraan
KesejahteraanKeluarga
Keluarga
TPSLB3
TPSLB3 ::Tempat
TempatPenyimpanan
PenyimpananSementara
SementaraLimbah
LimbahB3
B3
UNICEF
UNICEF ::United
UnitedNations
NationsChildren's
Children'sFund
Fund
VAR
VAR ::Vaccine
VaccineArrival
ArrivalReport
Report
VVM
VVM ::Vaccine
VaccineVial
VialMonitor
Monitor
WHO
WHO ::World
WorldHealth
HealthOrganization
Organization

ix
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

DAFTAR
DAFTAR ISTILAH
ISTILAH

Cool
CoolPack
Pack :: Disebut
Disebut juga
juga kotak
kotak dingin
dingin cair
cair merupakan
merupakan wadah
wadah plastik
plastik
berbentuk
berbentuksegiempat,
segiempat,besar
besarataupun
ataupunkecil
kecilyang
yangdiisi
diisidengan
dengan
airyang
air yangkemudian
kemudiandidinginkan
didinginkanpada
padasuhu
suhu2200CCdalam
dalamlemari
lemari
esselama
es selama24
24jam.
jam.
Diare
Diare :: Suatu
Suatu kondisi
kondisi dimana
dimana seseorang
seseorang buang
buang air
air besar
besar dengan
dengan
kondisi
kondisi lembek
lembek atau
atau cair
cair bahkan
bahkan dapat
dapat berupa
berupa air
air saja
saja dan
dan
frekuensinya
frekuensinya lebih
lebih sering
sering dari
dari biasanya,
biasanya, biasanya
biasanya tiga
tiga kali
kali
atau
ataulebih
lebihdalam
dalamsatu
satuhari
hari
Evaporator
Evaporator :: Bagian
Bagian dari
dari lemari
lemari es
es yang
yang berfungsi
berfungsi sebagai
sebagai penguapan
penguapan
freon,
freon,sehingga
sehinggadaerah
daerahsekitarnya
sekitarnyamenjadi
menjadilebih
lebihdingin.
dingin.
KIPI
KIPI :: Kejadian
Kejadian Ikutan
Ikutan Pasca
Pasca Imunisasi
Imunisasi atau
atau yang
yang dikenal
dikenal sebagai
sebagai
KIPI
KIPI merupakan
merupakan kejadian
kejadian medik
medik yang
yang terjadi
terjadi setelah
setelah
imunisasi
imunisasi dan
dan diduga
diduga berhubungan
berhubungan dengan
dengan imunisasi.
imunisasi.
Kejadian
Kejadianini
inidapat
dapatberupa
berupareaksi
reaksivaksin,
vaksin,kesalahan
kesalahanprosedur,
prosedur,
koinsiden,
koinsiden, reaksi
reaksi kecemasan,
kecemasan, atau
atau hubungan
hubungan kausal
kausal yang
yang
tidak
tidakdapat
dapatditentukan.
ditentukan.
Vaksin
Vaksin :: Produk
Produk biologi
biologi yang
yang berisi
berisi antigen
antigen berupa
berupa mikroorganisme
mikroorganisme
yang
yangsudah
sudahmati,
mati, masih
masihhidup
hiduptapi
tapidilemahkan,
dilemahkan,masih
masihutuh
utuh
atau
atau bagiannya,
bagiannya, atau
atau berupa
berupa toksin
toksin mikroorganisme
mikroorganisme yang
yang
telah
telah diolah
diolah menjadi
menjadi toksoid
toksoid atau
atau protein
protein rekombinan,
rekombinan,
ditambahkan
ditambahkandengan
denganzat
zatlainnya,
lainnya,yang
yangbila
biladiberikan
diberikankepada
kepada
seseorangakan
seseorang akanmenimbulkan
menimbulkankekebalan
kekebalanspesifik
spesifiksecara
secaraaktif
aktif
terhadappenyakit
terhadap penyakitinfeksi
infeksitertentu.
tertentu.
Freezeer
Freezeer :: Tempat
Tempat yang
yang digunakan
digunakan untuk
untuk penyimpanan
penyimpanan vaksin
vaksin pada
pada
suhu
suhu-15
-1500CCsd
sd-25
-2500CC
Vaccine
Vaccine :: Tempat
Tempat yang
yang digunakan
digunakan untuk
untuk menyimpan
menyimpan vaksin
vaksin dengan
dengan
refrigerator
refrigerator suhu
suhu2200CCs/d
s/d8800C.
C.

x
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Vaccine
Vaccinecarrier
carrier :: Alat
Alat untuk
untuk membawa
membawa vaksin
vaksin dari
dari Puskesmas
Puskesmas ke
ke Posyandu
Posyandu
atau
atau tempat
tempat pelayanan
pelayanan imunisasi
imunisasi lainnya
lainnya yang
yang dapat
dapat
mempertahankan
mempertahankansuhu
suhu2200CCs/d
s/d8800C.
C.

xi
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

SURAT
SURAT KEPUTUSAN
KEPUTUSAN PETUNJUK
PETUNJUK TEKNIS
TEKNIS PEMBERIAN
PEMBERIAN
IMUNISASI
IMUNISASI ROTAVIRUS
ROTAVIRUS

xii
xixi
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

xiii
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

xiv
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

BAB
BAB II PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

A.
A. LATAR
LATARBELAKANG
BELAKANG
Penyakit
Penyakit diare
diare merupakan
merupakan masalah
masalah kesehatan
kesehatan didi dunia
dunia termasuk
termasuk
Indonesia.
Indonesia.Menurut
MenurutWHO
WHOdan
danUNICEF,
UNICEF,terjadi
terjadisekitar
sekitar1,7
1,7milyar
milyarkasus
kasusdiare
diarepada
pada
anak
anak dan
dan525.000
525.000 balita
balitameninggal
meninggal karena
karenadiare
diaredidiseluruh
seluruh dunia
dunia setiap
setiaptahun
tahun
(https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diarrhoeal-disease).
(https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diarrhoeal-disease).
Rotavirus
Rotavirusdan
danE.E.coli
colimerupakan
merupakandua
duapenyebab
penyebabtersering
terseringkejadian
kejadiandiare
diaresedang
sedang
sampai
sampai berat
berat didi negara-negara
negara-negara berkembang
berkembang(https://www.who.int/news-
(https://www.who.int/news-
room/fact-sheets/detail/
room/fact-sheets/detail/diarrhoeal-disease).
diarrhoeal-disease).
Data
Data Survei
Survei Status
Status Gizi
Gizi Indonesia
Indonesia (SSGI)
(SSGI) tahun
tahun 2021
2021 menunjukkan
menunjukkan
prevalensi
prevalensi diare
diare pada
pada balita
balita 9,8%
9,8% (Balitbangkes,
(Balitbangkes, 2021).
2021). Data
Data Profil
Profil Kesehatan
Kesehatan
Indonesia
Indonesia 2020
2020 menyatakan
menyatakan bahwa
bahwa diare
diare menjadi
menjadi penyumbang
penyumbang kematian
kematian
nomor
nomordua
duasetelah
setelahpneumonia
pneumoniapada
padakelompok
kelompokanak
anakusia
usia29
29hari
hari--11
11bulan
bulanyaitu
yaitu
9,8%
9,8%kematian,
kematian,dan
danpada
padakelompok
kelompokanak
anakbalita
balita(12
(12––59
59bulan)
bulan)sebesar
sebesar4,55%.
4,55%.
Penelitian
Penelitian Balitbangkes,
Balitbangkes, Kemenkes
Kemenkes RI
RI juga
juga menyatakan
menyatakan bahwa
bahwa 5,5%
5,5% kematian
kematian
bayi
bayi29
29hari
hari--11
11bulan
bulandisebabkan
disebabkanoleh
olehdiare
diare(Sample
(SampleRegistration
RegistrationSystem
System(SRS))
(SRS))
Tahun
Tahun2018.
2018.
Berdasarkan
Berdasarkandata
datadari
dariIndonesian
IndonesianRotavirus
RotavirusSurveillance
SurveillanceNetwork
Network(IRSN),
(IRSN),
Rotavirus
Rotavirussebagai
sebagaipenyebab
penyebabutama
utamadiare
diarecair
cairakut
akutpada
padabalita
balitadiare
diareyang
yangdirawat
dirawat
inap,
inap, tahun
tahun 2001-2008
2001-2008 sebesar
sebesar 58%,
58%, tahun
tahun 2009-2011
2009-2011 sebesar
sebesar 52%
52% dan
dan pada
pada
tahun
tahun2012-2016
2012-2016sebesar
sebesar45%.
45%.Dari
Daridata
datarawat
rawatjalan
jalandidi33RS
RS(RSHS,
(RSHS,RS
RSSardjito,
Sardjito,
RS
RSMataram)
Mataram)tahun
tahun2006
2006ditemukan
ditemukanRotavirus
Rotavirus41%
41%(Soenarto
(Soenartoet
etal,
al,2017).
2017).
Selain
Selain hal
hal tersebut
tersebut diatas,
diatas, diare
diare juga
juga dapat
dapat menimbulkan
menimbulkan masalah
masalah
stunting
stuntingpada
padaanak
anakkarena
karenazat
zatmikro
mikroyang
yangdibutuhkan
dibutuhkanoleh
olehtubuh
tubuhuntuk
untuktumbuh,
tumbuh,
hilang
hilangkarena
karenainfeksi
infeksidiare
diareyang
yangberulang.
berulang.Berbagai
Berbagaiupaya
upayatelah
telahdilakukan
dilakukandalam
dalam
mengatasi
mengatasi permasalahan
permasalahan diare
diare ini,
ini, diantaranya
diantaranya melalui
melalui perbaikan
perbaikan higiene
higiene dan
dan
sanitasi
sanitasilingkungan
lingkunganserta
sertapenanganan
penanganandiare
diaredengan
denganoralit
oralitdan
danzink,
zink,tetapi
tetapibelum
belum
memberikan
memberikanhasil
hasilyang
yangmaksimal.
maksimal.

1
11 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Berdasarkan
BerdasarkanWHO
WHOPosition
PositionPaper
Papertahun
tahun2021,
2021,WHO
WHOmerekomendasikan
merekomendasikan
untuk
untuk melakukan
melakukan pemberian
pemberian imunisasi
imunisasi Rotavirus
Rotavirus (RV)
(RV) pada
pada bayi
bayi ke
ke dalam
dalam
program
program imunisasi
imunisasi nasional
nasional pada
pada semua
semua negara,
negara, terutama
terutama didi negara-negara
negara-negara
dengan
dengan tingkat
tingkat kematian
kematian terkait
terkait Rotavirus
Rotavirus Gastroenteritis
Gastroenteritis (RVGE)
(RVGE) yang
yang tinggi.
tinggi.
Data
Data global
global sampai
sampai April
April 2020
2020 menunjukkan
menunjukkan terdapat
terdapat 107
107 negara
negara telah
telah
memasukkan
memasukkan RV
RV ke
ke dalam
dalam National
National Immunization
Immunization Program
Program (NIP)
(NIP) dengan
dengan
cakupan
cakupan39%
39%dan
danmasih
masihsekitar
sekitar77
77juta
jutaanak
anakdididunia
dunia(41%)
(41%)belum
belummendapatkan
mendapatkan
imunisasi
imunisasi RV.
RV. Menurut
Menurut CDC,
CDC, pemberian
pemberian vaksin
vaksin Rotavirus
Rotavirus didi US
US menunjukkan
menunjukkan
penurunan
penurunankasus
kasusdiare
diareyang
yangsignifikan
signifikansejak
sejakRV
RVdigunakan
digunakantahun
tahun2006,
2006,dengan
dengan
mencegah
mencegah 40.000
40.000 sampai
sampai 50.000
50.000 kasus
kasus diare
diare balita
balita yang
yang dirawat
dirawat inap.
inap. Oleh
Oleh
karena
karena itu,
itu, pemberian
pemberian imunisasi
imunisasi RV
RV harus
harus menjadi
menjadi bagian
bagian dari
dari strategi
strategi
komprehensif
komprehensif pengendalian
pengendalian penyakit
penyakit diare.
diare. Dalam
Dalam rekomendasi
rekomendasi ITAGI
ITAGI tahun
tahun
2021,
2021,ITAGI
ITAGIjuga
jugamerekomendasikan
merekomendasikanagar
agarpemberian
pemberianimunisasi
imunisasiRV
RVdapat
dapatsegera
segera
dilaksanakan
dilaksanakanpada
padatahun
tahun2022
2022di
diIndonesia
Indonesiadan
dandiperluas
diperluassecara
secarabertahap.
bertahap.
Vaksin
Vaksin Rotavirus
Rotavirus (RV)
(RV) merupakan
merupakan vaksin
vaksin hidup
hidup yang
yang dilemahkan
dilemahkan (live
(live
attenuated)
attenuated)yang
yangdiberikan
diberikansecara
secaraoral,
oral,yang
yangdapat
dapatbereplikasi
bereplikasididiusus
ususmanusia
manusia
untuk
untuk menghasilkan
menghasilkan respons
respons imun.
imun. Hasil
Hasil dari
dari penelitian
penelitian yang
yang dilaksanakan
dilaksanakan didi
Meksiko
Meksikodan
danBrazil
Braziltahun
tahun2021
2021diketahui
diketahuiterjadinya
terjadinyapenurunan
penurunanangka
angkakematian
kematian
balita
balita karena
karena diare
diare sebesar
sebesar 46%
46% didi Meksiko
Meksiko dan
dan 22%
22% didi Brazil
Brazil setelah
setelah
dilaksanakan
dilaksanakanprogram
programimunisasi
imunisasiRV.
RV.
Dengan
Dengan mempertimbangkan
mempertimbangkan tingginya
tingginya beban
beban penyakit
penyakit diare
diare dan
dan telah
telah
adanya
adanya beberapa
beberapa studi
studi tentang
tentang diare
diare yang
yang disebabkan
disebabkan oleh
oleh Rotavirus
Rotavirus serta
serta
rekomendasi
rekomendasi dari
dari WHO
WHO dan
dan Komite
Komite Penasihat
Penasihat Ahli
Ahli Imunisasi
Imunisasi Nasional
Nasional
(Indonesian
(IndonesianTechnical
TechnicalAdvisory
AdvisoryGroup
Groupon
onImmunization/ITAGI)
Immunization/ITAGI)dan
dantersedianya
tersedianya
vaksin
vaksinyang
yangaman
amandan
danefektif,
efektif,serta
sertameningkatkan
meningkatkankualitas
kualitashidup
hidupanak
anakbangsa,
bangsa,
maka
maka perlu
perlu dilakukan
dilakukan pemberian
pemberian imunisasi
imunisasi RV
RV sebagai
sebagai upaya
upaya komprehensif
komprehensif
pencegahan
pencegahandiare
diarepada
padabayi
bayidi
diIndonesia.
Indonesia.
Berkenaan
Berkenaan hal
hal tersebut
tersebut maka
maka akan
akan dimulai
dimulai pelaksanaan
pelaksanaan pemberian
pemberian
imunisasi
imunisasiRV
RVdengan
dengansasaran
sasaranpada
padabayi
bayididi21
21kabupaten/kota
kabupaten/kotatahun
tahun2022
2022yang
yang

2
22 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

kemudian
kemudianakan
akandiperluas
diperluassecara
secarabertahap
bertahapke
kekabupaten/kota
kabupaten/kotalainnya.
lainnya.Untuk
Untukitu
itu
perlu
perlu disusun
disusun petunjuk
petunjuk teknis
teknis pelaksanaan
pelaksanaan pemberian
pemberian imunisasi
imunisasi RV
RV sebagai
sebagai
acuan
acuandalam
dalampelaksanaannya.
pelaksanaannya.

B.
B. TUJUAN
TUJUAN
1.
1. Tujuan
TujuanUmum:
Umum:
Petunjuk
Petunjukteknis
teknisini
inisebagai
sebagaiacuan
acuanpelaksanaan
pelaksanaanpemberian
pemberianimunisasi
imunisasiRV
RV
2. Tujuan
2. Tujuankhusus:
khusus:
a.a. Melaksanakan
Melaksanakanpersiapan
persiapanimunisasi
imunisasiRV
RV
b.
b. Melaksanakan
Melaksanakanpemberian
pemberianimunisasi
imunisasiRV
RV
c.c. Melaksanakan
Melaksanakanpemantauan
pemantauandan
danpenanggulangan
penanggulanganKIPI
KIPI
d.
d. Melaksanakan
Melaksanakanpencatatan
pencatatandan
danpelaporan
pelaporan
e.
e. Melaksanakan
Melaksanakanmonitoring
monitoringdan
danevaluasi
evaluasi

C.
C. SASARAN
SASARAN
Sasaran
Sasaran petunjuk
petunjukteknis
teknis ini
iniadalah
adalah pengelola
pengelola program
programimunisasi,
imunisasi,logistik
logistik
dan
dan program
program terkait
terkait lainnya
lainnya didi Kementerian
Kementerian Kesehatan,
Kesehatan, Dinas
Dinas Kesehatan
Kesehatan
provinsi,
provinsi,Dinas
DinasKesehatan
Kesehatankabupaten/kota,
kabupaten/kota,Puskesmas,
Puskesmas,dan
danfasilitas
fasilitaskesehatan
kesehatan
lainnya.
lainnya.

D.
D. RUANG
RUANGLINGKUP
LINGKUP
Ruang
Ruanglingkup
lingkupkegiatan
kegiatanini
inimeliputi:
meliputi:
1.
1. Persiapan
PersiapanPemberian
Pemberianimunisasi
imunisasiRV
RV
2.
2. Pelaksanaan
PelaksanaanPemberian
Pemberianimunisasi
imunisasiRV
RV
3.
3. Pemantauan
Pemantauandan
danPenanggulangan
PenanggulanganKejadian
KejadianIkutan
IkutanPasca
PascaImunisasi
Imunisasi
4.
4. Pencatatan
Pencatatandan
danPelaporan
Pelaporan
5.
5. Monitoring
Monitoringdan
danEvaluasi
Evaluasi

3
RI
RI 33 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

E. KEBIJAKAN
E. KEBIJAKANDAN
DANSTRATEGI
STRATEGIPROGRAM
PROGRAMIMUNISASI
IMUNISASIRV
RV
Kebijakan
Kebijakandan
danstrategi
strategiprogram
programimunisasi
imunisasiRV
RVadalah
adalahsebagai
sebagaiberikut:
berikut:
1.
1. Pemberian
Pemberianimunisasi
imunisasiRV
RVdidiIndonesia
Indonesiadilaksanakan
dilaksanakansecara
secara bertahap
bertahapdimulai
dimulai
pada
pada tahun
tahun 2022
2022 didi 21
21 kab/kota
kab/kota dengan
dengan mempertimbangkan:
mempertimbangkan: 1)
1) angka
angka
morbiditas
morbiditasdan
danmortalitas
mortalitasdiare
diareyang
yangtinggi
tinggipada
padabalita;
balita;2)
2)kesiapan
kesiapansumber
sumber
daya
dayadaerah
daerahdalam
dalampelaksanaan
pelaksanaanimunisasi.
imunisasi.
2.
2. Sasaran
Sasaranpemberian
pemberianimunisasi
imunisasiRV
RVdimulai
dimulaipaling
palingcepat
cepatpada
padaanak
anakusia
usia22bulan
bulan
yang
yang diberikan
diberikan sebanyak
sebanyak 33 dosis
dosis dengan
dengan jarak
jarak 44 minggu
minggu antar
antar dosis,
dosis, dan
dan
imunisasi
imunisasiRV
RVdosis
dosisterakhir
terakhirpada
padaanak
anakusia
usia66bulan
bulan(sesuai
(sesuaidengan
denganvaksin
vaksinyang
yang
akan
akandigunakan).
digunakan).
3.
3. Penyelenggaraan
Penyelenggaraan imunisasi
imunisasi dilaksanakan
dilaksanakan secara
secara terpadu
terpadu dengan
dengan lintas
lintas
program
program dan
dan lintas
lintas sektoral
sektoral dalam
dalam hal
hal tenaga,
tenaga, sarana,
sarana, dan
dan dana
dana mulai
mulai dari
dari
tingkat
tingkatpusat
pusatsampai
sampaitingkat
tingkatpelaksana.
pelaksana.
4.
4. Seluruh
Seluruh kebutuhan
kebutuhan vaksin
vaksin dibebankan
dibebankan pada
pada APBN,
APBN, sedangkan
sedangkan biaya
biaya
operasional
operasional dibebankan
dibebankan pada
pada APBN,
APBN, APBD
APBD dan
dan sumber
sumber lainnya
lainnya yang
yang tidak
tidak
mengikat.
mengikat.

4
44 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

BAB
BAB IIII PERSIAPAN
PERSIAPAN PEMBERIAN
PEMBERIAN IMUNISASI
IMUNISASI ROTAVIRUS
ROTAVIRUS

A.
A. SASARAN
SASARANPEMBERIAN
PEMBERIANIMUNISASI
IMUNISASI
1.
1. Sasaran
Sasaranpemberian
pemberianimunisasi
imunisasiRV
RVadalah
adalahbayi
bayiusia
usia2,
2,3,
3,dan
dan44bulan
bulandengan
dengan
interval
intervalminimal
minimal44minggu
mingguantar
antardosis.
dosis.
2.
2. Pemberian
Pemberian imunisasi
imunisasi RV
RV dosis
dosis terakhir
terakhir pada
pada bayi
bayi usia
usia 66 bulan
bulan (sesuai
(sesuai
dengan
denganvaksin
vaksinyang
yangakan
akandigunakan).
digunakan).

B.
B. TEMPAT
TEMPATDAN
DANWAKTU
WAKTUPELAKSANAAN
PELAKSANAAN
Pemberian
Pemberian imunisasi
imunisasi RV
RV dilakukan
dilakukan bersamaan
bersamaan dengan
dengan pelaksanaan
pelaksanaan
imunisasi
imunisasirutin
rutinlainnya
lainnyasesuai
sesuaidengan
denganjadwal
jadwalyang
yangditentukan.
ditentukan.
Pelayanan
Pelayanan imunisasi
imunisasi RV
RV dapat
dapat dilaksanakan
dilaksanakan didi Posyandu
Posyandu dan
dan fasilitas
fasilitas
pelayanan
pelayanankesehatan
kesehatanmilik
milikpemerintah
pemerintahatau
ataumilik
milikmasyarakat/swasta
masyarakat/swastaseperti:
seperti:
1.
1. Puskesmas,
Puskesmas,Puskesmas
PuskesmasPembantu;
Pembantu;
2. Rumah
2. RumahSakit;
Sakit;
3.
3. Klinik,
Klinik,praktik
praktikdokter
doktermandiri,
mandiri,praktik
praktikmandiri
mandiribidan;
bidan;
4.
4. Fasilitas
Fasilitaspelayanan
pelayanankesehatan
kesehatanlainnya
lainnyayang
yangmemberi
memberipelayanan
pelayananimunisasi,
imunisasi,
dan
dan
5.
5. Pos
Pospelayanan
pelayananimunisasi
imunisasilainnya
lainnya

Jadwal
Jadwal pelayanan
pelayanan imunisasi
imunisasi RV
RV dilaksanakan
dilaksanakan bersamaan
bersamaan dengan
dengan jadwal
jadwal
imunisasi
imunisasi rutin
rutin dan
dan perlu
perlu diatur
diatur agar
agar tidak
tidak terjadi
terjadi penumpukan
penumpukan sasaran
sasaran serta
serta
jadwal
jadwalyang
yangdisusun
disusundiinformasikan
diinformasikankepada
kepadamasyarakat.
masyarakat.

C. MIKROPLANING
C. MIKROPLANING
Penyusunan
Penyusunan mikroplaning
mikroplaning imunisasi
imunisasi RV
RV merupakan
merupakan bagian
bagian dari
dari
mikroplaning
mikroplaning program
program imunisasi
imunisasi rutin,
rutin, mengacu
mengacu pada
pada Pedoman
Pedoman Praktis
Praktis
Manajemen
ManajemenImunisasi
Imunisasidi
diPuskesmas.
Puskesmas.

5
RI
RI 55 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Komponen
Komponenmikroplaning
mikroplaningimunisasi
imunisasiRV
RVyang
yangperlu
perludiperhatikan
diperhatikanadalah:
adalah:
1. Data
1. Data sasaran,
sasaran, yaitu
yaitu bayi
bayi usia
usia 22 bulan
bulan yang
yang ada
ada didi wilayah
wilayah kerja
kerja masing-
masing-
masing.
masing.
2. Perhitungan
2. Perhitungan kebutuhan
kebutuhan vaksin
vaksin dan
dan logistik,
logistik, yang
yang digunakan
digunakan untuk
untuk
mengetahuikebutuhan
mengetahui kebutuhanstok
stokvaksin
vaksindan
danlogistik.
logistik.
3. Inventarisasi
3. Inventarisasi peralatan
peralatan rantai
rantai dingin
dingin (cold
(cold chain
chain inventory),
inventory),
menginventarisasi jumlah
menginventarisasi jumlah dan
dan kondisi
kondisi cold
cold chain
chain (untuk
(untuk penyimpanan
penyimpanan dan
dan
distribusi vaksin)
distribusi vaksin) yang
yang ada
ada saat
saat ini,
ini, serta
serta menghitung
menghitung kebutuhan
kebutuhan di
di tingkat
tingkat
provinsi, kabupaten/kota
provinsi, kabupaten/kota maupun
maupun Puskesmas,
Puskesmas, serta
serta upaya
upaya mengatasi
mengatasi
pemenuhannya.
pemenuhannya.

1. Penentuan
1. PenentuanSasaran
Sasaran
Penentuansasaran
Penentuan sasarandalam
dalamrangka
rangkapemberian
pemberianimunisasi
imunisasiRV
RVdilakukan
dilakukanmelalui
melalui
Perhitunganestimasi/proyeksi
Perhitungan estimasi/proyeksiserta
sertapendataan
pendataanlangsung
langsungoleh
olehpuskesmas.
puskesmas.
Estimasisasaran
Estimasi sasaranditentukan
ditentukandengan
denganmenghitung
menghitungjumlah
jumlahbayi
bayiyang
yangbertahan
bertahan
hidup(Surviving
hidup (SurvivingInfant).
Infant).

Surviving
SurvivingInfant
Infant(SI)
(SI)=Jumlah
=Jumlahlahir
lahirhidup
hidup––(Angka
(AngkaKematian
KematianBayi
Bayixxjumlah
jumlah
lahir
lahirhidup)
hidup)

Contohperhitungan
Contoh perhitungansasaran:
sasaran:
Misalnyadi
Misalnya diProvinsi
ProvinsiAATahun
Tahun2023:
2023:
Jumlahlahir
•• Jumlah lahirhidup:
hidup:45.000
45.000
AngkaKematian
•• Angka KematianBayi:
Bayi:27/1.000
27/1.000KH
KH
Makajumlah
Maka jumlahSurviving
SurvivingInfant
InfantdidiProvinsi
ProvinsiA:
A:
==45.000
45.000––(27/1000
(27/1000xx45.000)
45.000)==45.000
45.000––1.215
1.215==43.785
43.785bayi
bayi

6
66 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Catatan
Catatanpenting
pentingkhusus
khususawal
awalpelaksanaan:
pelaksanaan:
•• Perhitungan
Perhitunganestimasi
estimasisasaran
sasaranmemperhatikan
memperhatikanwaktu
waktudimulainya
dimulainya
pelaksanaan
pelaksanaankegiatan,
kegiatan,sehingga
sehinggatidak
tidakmenghitung
menghitungsasaran
sasaran11tahun.
tahun.
•• Pendataan
Pendataanlangsung
langsungdilakukan
dilakukanuntuk
untukmemperoleh
memperolehdata
dataindividu
individubayi
bayiusia
usia22
bulan
bulanterhitung
terhitungpada
padatanggal
tanggalmulai
mulaipelaksanaan.
pelaksanaan.

2.
2. Perhitungan
PerhitunganKebutuhan
KebutuhanVaksin
Vaksindan
danLogistik
Logistik
a.
a. Kebutuhan
Kebutuhanvaksin
vaksindan
dandropper
dropper
Kebutuhan
Kebutuhan vaksin
vaksin dihitung
dihitung dengan
dengan mempertimbangkan
mempertimbangkan jumlah
jumlah sasaran,
sasaran,
jumlah
jumlah pemberian,
pemberian, target
target cakupan
cakupan dan
dan Indeks
Indeks Pemakaian
Pemakaian (IP).
(IP). Jumlah
Jumlah
dropper
droppersesuai
sesuaidengan
denganjumlah
jumlahvial
vialvaksin.
vaksin.
Kemasan
Kemasanvaksin
vaksinRV
RVadalah
adalahmulti
multidosis
dosis(5
(5dosis
dosisper
pervial)
vial)dengan
denganIP
IPadalah
adalah
3,85.
3,85.
jumlah
jumlahsasaran
sasaranxx33dosis
dosisxxtarget
target//tahun
tahun
Kebutuhan
Kebutuhanvial
vialvaksin
vaksinRV
RV ==
Indeks
IndeksPemakaian
Pemakaian(IP)
(IP)

Contoh
Contohperhitungan
perhitunganvaksin
vaksinRV
RVTahun
Tahun2023:
2023:
Misalnya
Misalnyajumlah
jumlahSISIdidiKabupaten
KabupatenB:
B:1.000
1.000bayi
bayi
Maka
Makausul
usulkebutuhan
kebutuhanvaksin
vaksinRV
RV::

b.
b. Kebutuhan
KebutuhanPerlengkapan
PerlengkapanAnafilaktik
Anafilaktik
Perlengkapan
Perlengkapananafilaktik
anafilaktikmerupakan
merupakankomponen
komponenpenting
pentingdalam
dalampelayanan
pelayanan
imunisasi
imunisasisebagai
sebagaiantisipasi
antisipasiterjadinya
terjadinyaKIPI
KIPIserius
serius(syok
(syokanafilaktik).
anafilaktik).Setiap
Setiap
tempat
tempat pelayanan
pelayanan imunisasi
imunisasi harus
harus menyediakan
menyediakan minimal
minimal 11 set
set
perlengkapan
perlengkapan anafilaktik
anafilaktik sehingga
sehingga jumlah
jumlah kebutuhan
kebutuhan perlengkapan
perlengkapan
anafilaktik
anafilaktikdisesuaikan
disesuaikandengan
denganjumlah
jumlahtempat
tempatpelayanan
pelayananimunisasi.
imunisasi.

7
RI
RI 77 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

c.c. Kebutuhan
Kebutuhanlogistik
logistikPPI
PPI(Pencegahan
(Pencegahandan
danPengendalian
PengendalianInfeksi)
Infeksi)
Kebutuhan
Kebutuhan logistik
logistikPPI
PPItermasuk
termasuk didi dalamnya
dalamnya adalah
adalahAlat
Alat Pelindung
Pelindung Diri
Diri
(APD).
(APD). Ketentuan
Ketentuan alat
alat pelindung
pelindung diri
diri mengacu
mengacu pada
pada Petunjuk
Petunjuk Teknis
Teknis
Pelayanan
Pelayanan Imunisasi
Imunisasi Pada
Pada Masa
Masa Pandemi
Pandemi COVID-19
COVID-19 meliputi
meliputi masker
masker
medis,
medis,sabun
sabununtuk
untukmencuci
mencucitangan
tanganatau
atausarung
sarungtangan
tanganbila
bilatersedia
tersediadan
dan
Alat
AlatPelindung
PelindungDiri
Diri(APD)
(APD)lain
lainbila
bilatersedia.
tersedia.

D.
D. PENINGKATAN
PENINGKATANKAPASITAS
KAPASITASPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN
Kegiatan
Kegiatanpelatihan
pelatihanatau
atauorientasi
orientasidalam
dalamrangka
rangkapemberian
pemberianimunisasi
imunisasiRV
RV
dilaksanakan
dilaksanakan sebelum
sebelum pelaksanaan
pelaksanaan kegiatan
kegiatan dimulai.
dimulai. Dilakukan
Dilakukan secara
secara
berjenjang
berjenjang dari
dari tingkat
tingkat provinsi,
provinsi, kabupaten/kota
kabupaten/kota sampai
sampai puskesmas.
puskesmas.
Peningkatan
Peningkatan kapasitas
kapasitas dapat
dapat dilakukan
dilakukan dalam
dalam bentuk
bentuk orientasi,
orientasi, workshop,
workshop,
ataupun
ataupunpelatihan
pelatihanterstruktur.
terstruktur.
1. Sasaran
1. SasaranPelatihan
Pelatihan
Sasaran
Sasarankegiatan
kegiatanpeningkatan
peningkatankapasitas
kapasitasadalah:
adalah:
a.a. Tingkat
Tingkat provinsi,
provinsi, Kabupaten/Kota:
Kabupaten/Kota: yaitu
yaitu petugas
petugas pengelola
pengelola program
program
imunisasi,
imunisasi, petugas
petugas surveilans
surveilans KIPI,
KIPI, petugas
petugas pengelola
pengelola logistik,
logistik, petugas
petugas
pengelola
pengelolaprogram
programkesehatan
kesehatankeluarga,
keluarga,petugas
petugaspengelola
pengelolaprogram
programyang
yang
berkaitan
berkaitan Program
Program Penyakit
Penyakit Infeksi
Infeksi Saluran
Saluran Pencernaan
Pencernaan (PISP),
(PISP), serta
serta
petugas
petugaspromosi
promosikesehatan
kesehatandi
ditingkat
tingkatprovinsi
provinsidan
dankabupaten/kota.
kabupaten/kota.
b.
b. Tingkat
Tingkatfasyankes
fasyankes(pemerintah
(pemerintahdan
danswasta),
swasta),yaitu
yaitupara
parapetugas
petugaskesehatan
kesehatan
seperti
seperti dokter,
dokter, bidan,
bidan, dan
dan perawat
perawat yang
yang ditunjuk
ditunjuk sebagai
sebagai pemberi
pemberi
layanan
layanan imunisasi,
imunisasi, petugas
petugas pengelolaan
pengelolaan logistik,
logistik, petugas
petugas promosi
promosi
kesehatan.
kesehatan.
2. Materi
2. MateriPeningkatan
PeningkatanKapasitas
Kapasitas
Materi
Materipeningkatan
peningkatankapasitas
kapasitasmeliputi:
meliputi:
a.a. Tujuan
Tujuandan
danstrategi
strategipelaksanaan
pelaksanaanpemberian
pemberianimunisasi
imunisasiRV
RV
b.
b. Melakukan
Melakukanpersiapan
persiapanpemberian
pemberianimunisasi
imunisasiRV
RV
c.c. Melakukan
Melakukanpemberian
pemberianimunisasi
imunisasiRV
RV
d.
d. Melaksanakan
Melaksanakanpemantauan
pemantauandan
danpenanggulangan
penanggulanganKIPI
KIPI

8
88 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

e.
e. Pencatatan
Pencatatandan
danpelaporan
pelaporanhasil
hasilpelaksanaan
pelaksanaanimunisasi
imunisasiRV
RV
f.f. Monitoring
Monitoringdan
dansupervisi
supervisipelaksanaan
pelaksanaanpemberian
pemberianimunisasi
imunisasiRV
RV

E.
E. PROMOSI
PROMOSIKESEHATAN
KESEHATAN

Kebutuhan
Kebutuhan
Petugas
Petugaskesehatan
kesehatan Masyarakat
Masyarakat
Sasaran
Sasarandatang
datanguntuk
untuk Memahami
Memahamialasan
alasankuat
kuatpentingnya
pentingnyaimunisasi
imunisasi
mendapatkan
mendapatkanlayanan
layananimunisasi
imunisasi RV
RVdan
danakibat
akibatdampak
dampakjika
jikatidak
tidakmelakukan
melakukan
RV,
RV,sehingga
sehinggacakupan
cakupanIRLIRLnaik
naik imunisasi
imunisasiRVRV
Isi
Isihal
halberikutnya
berikutnyasesuai
sesuai Isi
Isihal
halberikutnya
berikutnyadapat
dapatdilihat
dilihatdari
dariHasil
HasilSurvey
Survey
kebutuhan
kebutuhanyang
yangdiingini
diinginidi
di Mawas
MawasDiri
Diri(SMD)
(SMD)terkait
terkaitMasalah
MasalahImunisasi
Imunisasididi
wilayah
wilayahkerja
kerjamasing
masing Puskesmas/Posyandu
Puskesmas/Posyanduatau ataudata
dataperilaku
perilakudan
dan
non
nonperilaku
perilakulain
lainpenyebab
penyebabtidaktidakhadir
hadirdalam
dalam
layanan
layananIRL
IRLtermasuk
termasukimunsasi
imunsasiRV RV

1.
1. Penyuluhan
PenyuluhanKesehatan/Komunikasi
Kesehatan/KomunikasiInformasi
Informasidan
danEdukasi
Edukasi
KIE
KIE menggunakan
menggunakan kombinasi
kombinasi teknologi
teknologi informasi,
informasi, pendekatan
pendekatan dan
dan
proses
proses secara
secara fleksibel
fleksibel dan
dan partisipatif.
partisipatif. Titik
Titik awal
awal KIE
KIE adalah
adalah memberikan
memberikan
kontribusi
kontribusidalam
dalampemecahan
pemecahanmasalah
masalahimunisasi
imunisasiatau
ataumembangun
membangundukungan
dukungan
dari
dari sasaran
sasaran terhadap
terhadap sebuah
sebuah isu
isu yang
yang terkait
terkait dengan
dengan program
program imunisasi.
imunisasi.
Kegiatan
Kegiatan penyuluhan
penyuluhan kesehatan
kesehatan merupakan
merupakan proses
proses yang
yang direncanakan
direncanakan
bertujuan
bertujuan memotivasi
memotivasi sasaran
sasaran mengadopsi
mengadopsi sikap
sikap atau
atau perilaku
perilaku baru,
baru,
sehingga
sehinggamau
maumemanfaatkan
memanfaatkanlayanan
layananimunisasi
imunisasirutin
rutinyang
yangada.
ada.
Sasaran:
Sasaran:
•• Orang
Orangtua
tuabayi
bayiusia
usia2,
2,3,
3,44bulan
bulan(Surviving
(SurvivingInfant)
Infant)dan
dananggota
anggotakeluarga
keluarga
dewasa
dewasayang
yangturut
turutmengasuh
mengasuhbayi
bayidi
diwilayah
wilayahkerja
kerjamasing-masing
masing-masing
•• Anggota
Anggota masyarakat
masyarakat yang
yang dapat
dapat berpartisipasi
berpartisipasi menyebarluaskan
menyebarluaskan
informasi
informasiserta
sertamengedukasi
mengedukasidengan
denganmenggunakan
menggunakankomunikasi
komunikasiefektif.
efektif.
Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan
kesehatan yang
yang baik
baik dilakukan
dilakukan adalah
adalah Penyuluhan
Penyuluhan
Partisipatif
Partisipatif yang
yang merupakan
merupakan kegiatan
kegiatan terencana
terencana berupa
berupa edukasi
edukasi dengan
dengan
perencanaan,
perencanaan,pelaksanaan
pelaksanaandan
danevaluasinya
evaluasinyamelibatkan
melibatkansasaran
sasaranpenyuluhan
penyuluhan
secara
secaraaktif
aktif

9
RI
RI 99 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Dalam
Dalam perencanaan:
perencanaan: Identifikasi
Identifikasi masalah
masalah dan
dan kebutuhan
kebutuhan yang
yang
menjadi
menjadi titik
titik tolak
tolak perencanaan
perencanaan penyuluhan
penyuluhan harus
harus yang
yang dirasakan
dirasakan dan
dan
dinyatakan
dinyatakan oleh
oleh masyarakat
masyarakat setempat.
setempat. Contoh
Contoh identifikasi
identifikasi masalah
masalah dan
dan
kebutuhan
kebutuhanseperti
sepertitabel
tabelberikut
berikutini:
ini:

Masalah
MasalahImunisasi
Imunisasi
Menurut
MenurutPetugas
PetugasKesehatan
Kesehatan Menurut
MenurutMasyarakat
Masyarakat
•• Cakupan
CakupanImunisasi
ImunisasiRutin
Rutin •• Sibuk
Sibukbekerja
bekerjasehingga
sehinggatidak
tidak
Lengkap
Lengkap(IRL)
(IRL)termasuk
termasuk sempat
sempatmembawa
membawabayibayidiimunisasi
diimunisasi
imunisasi
imunisasiRV
RVmasih
masihrendah
rendah
•• Masalah
Masalahlain
laindi
diwilayah
wilayahkerja
kerja •• Isikan
Isikanhal
halberikutnya
berikutnyadapat
dapatdilihat
dilihat
dari
dariHasil
HasilSMD
SMDterkait
terkaitMasalah
Masalah
Imunisasi
ImunisasididiPuskesmas/Posyandu
Puskesmas/Posyandu
atau
ataumelakukan
melakukanSMDSMD

Dalam
Dalam pelaksanaan:
pelaksanaan: Sasaran
Sasaran penyuluhan
penyuluhan merupakan
merupakan pelaku
pelaku utama
utama
yang
yang harus
harus mengenali
mengenali potensi
potensi (pengetahuan,
(pengetahuan, keterampilan,
keterampilan, pengalaman)
pengalaman)
yang
yangada
adapada
padadirinya
dirinyasehingga
sehinggadapat
dapatdiberdayakan
diberdayakansecara
secaraoptimal.
optimal. Fungsi
Fungsi
penyuluh
penyuluh adalah
adalah sebagai
sebagai fasilitator
fasilitator yang
yang menggali
menggali dan
dan mengembangkan
mengembangkan
potensi
potensimasyarakat.
masyarakat.Masyarakat
Masyarakatdiajak
diajakuntuk
untukmenyadari
menyadari(bukan
(bukandigurui)
digurui)apa
apa
saja
sajamanfaat
manfaatlayanan
layananIRL
IRLtermasuk
termasukimunisasi
imunisasiRV.
RV.

10
10
10 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Potensi
Potensisasaran
sasaran Kegiatan
Kegiatan Metode
Metode Materi
Materi
Individu:
Individu: Kunjungan
Kunjunganrumah
rumah •• Komunikasi
Komunikasi •• Pengenalan
Pengenalan
Ibu/pengasuh
Ibu/pengasuhbayi
bayi Antar
Antar tentang
tentangdiare.
diare.
lainnya
lainnya Pribadi
Pribadidan
dan •• Pentingnya
Pentingnya
Konseling
Konseling imunisasi
imunisasiRV,
RV,
manfaat
manfaatdan
dan
akibat
akibatapabila
apabila
tidak
tidakdiimunisasi
diimunisasi
Kelompok:
Kelompok: Diskusi
DiskusiKelompok
Kelompok •• Penyuluhan
Penyuluhan •• Pengenalan
Pengenalan
Pengajian,
Pengajian,PKK,
PKK, Terarah
Terarah kelompok
kelompok tentang
tentangdiare.
diare.
Arisan
ArisanRT/RW
RT/RW Permainan/
Permainan/ •• Diskusi
Diskusi •• Pentingnya
Pentingnya
Games
Games Tanya
TanyaJawab
Jawab imunisasi
imunisasiRV,
RV,
•• Curah
Curah manfaat
manfaatdan
dan
pendapat
pendapat akibat
akibatapabila
apabila
tidak
tidakdiimunisasi
diimunisasi
Massa:
Massa: Pertemuan
Pertemuan •• Penyuluhan
Penyuluhan •• Pengenalan
Pengenalan
Masyarakat
Masyarakatpada
pada kemasyarakatan;
kemasyarakatan; massa;
massa; tentang
tentangdiare.
diare.
umumnya,
umumnya, Ibadah
Ibadahbersama,
bersama, Ceramah
Ceramah •• 55W,
W,11HH
Komunitas
Komunitaspeduli
peduli Acara
Acarahajatan
hajatan umum,
umum, mengenai
mengenai
kesehatan/
kesehatan/ sosialisasi
sosialisasi Imunisasi
ImunisasiRV
RV
perkumpulan
perkumpulankader
kader •• Musyawarah
Musyawarah
Masyarakat
Masyarakat
Desa
Desa(MMD)
(MMD)
Isilah
Isilahsesuai
sesuaidengan
dengansituasi
situasidan
dankondisi
kondisisasaran
sasarandan
danMasyarakat
Masyarakatsetempat
setempat

Dalam
Dalam tahap
tahap evaluasi:
evaluasi: Pendapat
Pendapat masyarakat
masyarakat menentukan
menentukan apakah
apakah
semua
semua yang
yang dilakukan
dilakukan tepat
tepat atau
atau berhasil
berhasil atau
atau kurang
kurang berhasil.
berhasil. Untuk
Untuk
memudahkan
memudahkan evaluasi,
evaluasi, buatlah
buatlah terlebih
terlebih dahulu
dahulu instrumen
instrumen evaluasi
evaluasi
pelaksanaan
pelaksanaan kegiatan
kegiatan berdasarkan
berdasarkan tujuan,
tujuan, sasaran,
sasaran, metode
metode dan
dan materi
materi
penyuluhan,
penyuluhan, target
target sasaran,
sasaran, Key
Key Performance
Performance Indicator
Indicator (KPI):
(KPI): mengukur
mengukur
efektivitas
efektivitas kegiatan
kegiatan dan
dan kinerja
kinerja dalam
dalam mencapai
mencapai tujuannya.
tujuannya. Contoh
Contoh
instrumen
instrumenevaluasi
evaluasiseperti
sepertitabel
tabelberikut
berikutini:
ini:

11
RI
RI 11
11 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Dalam
Dalampenyuluhan
penyuluhanpartisipatif
partisipatifanggota
anggotamasyarakat
masyarakatadalah
adalahmitra
mitrakerja
kerja
penyuluh
penyuluhuntuk
untukbekerjasama
bekerjasamaberupaya
berupayamencapai
mencapaitujuan.
tujuan.Sebagai
Sebagaifasilitator,
fasilitator,
penyuluh
penyuluh wajib
wajib melayani
melayani anggota
anggota masyarakat
masyarakat dengan
dengan baik
baik agar
agar mereka
mereka
dapat
dapat “belajar”
“belajar” dan
dan berdaya
berdaya dengan
dengan lebih
lebih cepat
cepat dan
dan berhasil.
berhasil. Penyuluh
Penyuluh didi
lapangan
lapangan harus
harus menyusun
menyusun program
program penyuluhan
penyuluhan dengan
dengan melakukan
melakukan
improvisasi,
improvisasi,inovasi,
inovasi,inisiatif,
inisiatif,dengan
denganmemperhatikan
memperhatikanpotensi-potensi
potensi-potensisosial,
sosial,
ekonomi
ekonomidan
danbudaya
budayamasyarakat
masyarakatsetempat.
setempat.

2. Advokasi
2. Advokasidan
danKemitraan
Kemitraandalam
dalamPemberdayaan
PemberdayaanMasyarakat
Masyarakat

Pesan
PesanKunci
Kunci
Imunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotaviruspenting
pentingmencegah
mencegahstunting
stuntingdan
dankematian
kematianpada
padabayi
bayiakibat
akibat
diare
diareberat
berat

Dalam
Dalam proses
proses pemberdayaan
pemberdayaan individu,
individu, keluarga
keluarga dan
dan masyarakat
masyarakat
kegiatan
kegiatan advokasi
advokasi dan
dan kemitraan
kemitraan penting
penting dilakukan
dilakukan dalam
dalam meningkatkan
meningkatkan
akses
akses ke
ke pelayanan
pelayanan imunisasi
imunisasi rutin.
rutin. Advokasi
Advokasi dilakukan
dilakukan sebagai
sebagai upaya
upaya atau
atau
proses
proses yang
yang terencana
terencana untuk
untuk mendapatkan
mendapatkan komitmen
komitmen dan
dan dukungan
dukungan dari
dari
pihak-pihak
pihak-pihak yang
yang terkait
terkait (tokoh-tokoh
(tokoh-tokoh masyarakat
masyarakat informal
informal dan
dan
formal/jajaran
formal/jajaran pemerintah)
pemerintah) agar
agar masyarakat
masyarakat berdaya
berdaya untuk
untuk akses
akses ke
ke
pelayanan
pelayanan imunisasi
imunisasi rutin.
rutin. Selama
Selama proses
proses advokasi,
advokasi, perlu
perlu diperhatikan
diperhatikan
bahwa
bahwa sasaran
sasaran advokasi
advokasi hendaknya
hendaknya diarahkan/
diarahkan/ dipandu
dipandu untuk
untuk menempuh
menempuh
tahapan-tahapan:
tahapan-tahapan:

12
12
12 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

(1)
(1) memahami
memahamidan
danmenyadari
menyadaripersoalan
persoalanyang
yangdiajukan,
diajukan,
(2)
(2) tertarik
tertarikuntuk
untukikut
ikutberperan
berperandalam
dalampersoalan
persoalanyang
yangdiajukan,
diajukan,
(3)
(3) mempertimbangkan
mempertimbangkansejumlah
sejumlahpilihan
pilihankemungkinan
kemungkinandalam
dalamberperan,
berperan,
(4)
(4) menyepakati
menyepakatisatu
satupilihan
pilihankemungkinan
kemungkinandalam
dalamberperan,
berperan,dan
dan
(5)
(5) menyampaikan
menyampaikanlangkah
langkahtindak
tindaklanjut.
lanjut.

Jika
Jika kelima
kelima tahapan
tahapan tersebut
tersebut dapat
dapat dicapai
dicapai selama
selama waktu
waktu yang
yang
disediakan
disediakanuntuk
untukadvokasi,
advokasi,maka
makadapat
dapatdikatakan
dikatakanadvokasi
advokasitersebut
tersebutberhasil.
berhasil.
Langkah
Langkah tindak
tindak lanjut
lanjut didi akhir
akhir perbincangan
perbincangan (misalnya
(misalnya dengan
dengan membuat
membuat
disposisi
disposisipada
padausulan
usulanyang
yangdiajukan)
diajukan)menunjukkan
menunjukkanadanya
adanyakomitmen
komitmenuntuk
untuk
memberikan
memberikan dukungan.
dukungan. Selama
Selama perbincangan,
perbincangan, seorang
seorang advokator
advokator terus
terus
memantau
memantaurespon
responsasaran
sasaranadvokasi.
advokasi.
Advokasi
Advokasi dilakukan
dilakukan melalui
melalui jejaring,
jejaring, artinya
artinya sebelum
sebelum melakukan
melakukan
advokasi,
advokasi,sang
sangadvokator
advokatorterlebih
terlebihdulu
dulumengembangkan
mengembangkankemitraan
kemitraandengan
dengan
sejumlah
sejumlah pihak
pihak yang
yang potensial.
potensial. Advokasi
Advokasi harus
harus dilakukan
dilakukan secara
secara terus
terus
menerus
menerus sampai
sampai pihak-pihak
pihak-pihak yang
yang terkait
terkait (stakeholders)
(stakeholders) yang
yang diadvokasi
diadvokasi
memberikan
memberikandukungan.
dukungan.
Bahan
Bahan advokasi
advokasi harus
harus mencakup
mencakup hal-hal
hal-hal sebagai
sebagai berikut:
berikut: sesuai
sesuai
dengan
dengansasaran
sasaran(latar
(latarbelakang
belakangpendidikan,
pendidikan,jabatan,
jabatan,budaya,
budaya,kesukaan,
kesukaan,dan
dan
lain-lain),
lain-lain),serta
sertasesuai
sesuaidengan
denganlama
lamawaktu
waktuyang
yangdisediakan
disediakanuntuk
untukadvokasi.
advokasi.
Kemitraan
Kemitraan dikembangkan
dikembangkan antara
antara petugas
petugas kesehatan
kesehatan didi berbagai
berbagai
tingkatan
tingkatan mulai
mulai dari
dari Dinas
Dinas Kesehatan
Kesehatan Provinsi,
Provinsi, Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota dan
dan
Puskesmas
Puskesmas dengan
dengan sasarannya
sasarannya dalam
dalam pelaksanaan
pelaksanaan pemberdayaan
pemberdayaan dan
dan
advokasi.
advokasi.Di
Disamping
sampingitu,
itu,kemitraan
kemitraanjuga
jugadikembangkan
dikembangkanuntuk
untukmeningkatkan
meningkatkan
efektivitas
efektivitas promosi
promosi kesehatan.
kesehatan. Petugas
Petugas kesehatan
kesehatan didi berbagai
berbagai tingkatan
tingkatan
harus
harusbekerjasama
bekerjasamadengan
denganberbagai
berbagaipihak
pihakterkait
terkaityang
yangpotensial
potensialmendukung
mendukung
imunisasi
imunisasiRV
RVseperti
sepertimisalnya
misalnyaorganisasi
organisasiprofesi,
profesi,pemuka
pemukaagama,
agama,organisasi
organisasi
masyarakat,
masyarakat, LSM,
LSM, media
mediamassa,
massa, dunia
dunia usaha,
usaha, lintas
lintassektor
sektor terkait
terkait dan
dan lain-
lain-
lain.
lain.

13
RI
RI 13
13 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Pesan
PesanKunci
Kunci
•• Imunisasi
ImunisasiRV
RVaman
amandan
danefektif
efektifmengurangi
mengurangirisiko
risikokematian
kematiandan
danstunting
stuntingpada
pada
bayi
bayiakibat
akibatdiare
diareberat
berat
•• Kerjasama!
Kerjasama!Sukseskan
Sukseskanimunisasi
imunisasiRV
RVyang
yangdapat
dapatmencegah
mencegahdiare
diareberat
berat dan
dan
stunting
stuntingpada
padabayi
bayi

F.F. EVALUASI
EVALUASIPERSIAPAN
PERSIAPAN
Sebelum
Sebelum memulai
memulai melaksanakan
melaksanakan introduksi
introduksi vaksin
vaksin baru,
baru, dianjurkan
dianjurkan
melakukan
melakukanevaluasi
evaluasikesiapan
kesiapanyang
yangbertujuan
bertujuanuntuk:
untuk:
Menganalisapersiapan
•• Menganalisa persiapanintroduksi
introduksivaksin
vaksinbaru
barudan
dandukungan
dukunganyang
yang
diperlukandaerah
diperlukan daerah
Menjadipanduan
•• Menjadi panduandalam
dalammeningkatkan
meningkatkankesiapan
kesiapandaerah
daerahuntuk
untuk
melaksanakanintroduksi
melaksanakan introduksivaksin
vaksinbaru.
baru.
Evaluasi
Evaluasiini
inidapat
dapatmenggunakan
menggunakandaftar
daftartilik
tilikasesmen
asesmenkesiapan
kesiapan(Readiness
(Readiness
Assessment/RA)
Assessment/RA) berupa
berupa rangkaian
rangkaian pertanyaan
pertanyaan untuk
untuk melihat
melihat kesiapan
kesiapan Dinas
Dinas
Kesehatan
Kesehatan Provinsi,
Provinsi, Dinas
Dinas Kesehatan
Kesehatan Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota dan
dan Puskesmas
Puskesmas yang
yang
dapat
dapatdilihat
dilihatmelalui
melaluitautan
tautandibawah
dibawahini:
ini:
https://link.kemkes.go.id/DaftarTilikAsesmenKesiapanRotavirus.
https://link.kemkes.go.id/DaftarTilikAsesmenKesiapanRotavirus.

14
14
14 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

BAB
BAB III
III PELAKSANAAN
PELAKSANAAN PEMBERIAN
PEMBERIAN IMUNISASI
IMUNISASI
ROTAVIRUS
ROTAVIRUS
A.
A. VAKSIN
VAKSINROTAVIRUS
ROTAVIRUSYANG
YANGAKAN
AKANDIGUNAKAN
DIGUNAKAN
Jenis
Jenis vaksin
vaksin yang
yang digunakan
digunakan dalam
dalam pelaksanaan
pelaksanaan pemberian
pemberian imunisasi
imunisasi
Rotavirus
Rotavirusadalah
adalahORV116E
ORV116Edengan
denganserotipe
serotipeG9P[11]
G9P[11]dan
dankemasan
kemasanmultidosis
multidosis(5
(5
dosis
dosisper
pervial).
vial).

B.
B. DISTRIBUSI
DISTRIBUSIVAKSIN,
VAKSIN,PERALATAN
PERALATANPENDUKUNG
PENDUKUNGDAN
DANLOGISTIK
LOGISTIK
Pendistribusian
Pendistribusian vaksin
vaksin RV,
RV, peralatan
peralatan pendukung,
pendukung, dan
dan logistik
logistik harus
harus
dilakukan
dilakukandan
dandikelola
dikelolasesuai
sesuaidengan
denganprosedur
proseduryang
yangditetapkan
ditetapkanuntuk
untukmenjamin
menjamin
kualitas
kualitas yang
yang baik,
baik, agar
agar mampu
mampu memberikan
memberikan kekebalan
kekebalan yang
yang optimal
optimal kepada
kepada
sasaran.
sasaran. Distribusi
Distribusi peralatan
peralatan pendukung,
pendukung, dan
dan logistik
logistik harus
harus disertai
disertai dengan
dengan
dokumen
dokumenpengiriman
pengirimanberupa
berupaSurat
SuratBukti
BuktiBarang
BarangKeluar
Keluar(SBBK).
(SBBK).Distribusi
Distribusivaksin
vaksin
RV
RVharus
harusdisertai
disertaidengan
denganVaccine
VaccineArrival
ArrivalReport
Report(VAR)
(VAR)dan
danPacking
PackingSlip.
Slip.
Pendistribusian
Pendistribusianvaksin
vaksinwajib
wajibmenggunakan
menggunakancold
coldbox
boxatau
atauvaccine
vaccinecarrier
carrier
yang
yangsesuai
sesuaistandar
standarWHO/PQS,
WHO/PQS,sebagai
sebagaiberikut:
berikut:
1.
1. Provinsi
Provinsi ke
ke Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota menggunakan
menggunakan cold
cold box
box yang
yang disertai
disertai penahan
penahan
suhu
suhudingin
dinginberupa
berupacold
coldpack/ice
pack/icepack
pack
2.
2. Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota ke
ke puskesmas
puskesmas menggunakan
menggunakan cold
cold box
box atau
atau vaccine
vaccine carrier
carrier
disertai
disertaicold
coldpack/ice
pack/icepack
pack
3.
3. Puskesmas
Puskesmaske
ketempat
tempatpelayanan
pelayananvaksin
vaksindibawa
dibawamenggunakan
menggunakanvaccine
vaccinecarrier
carrier
yang
yangdiisi
diisicool
coolpack
pack
Catatan:
Catatan:
Jika
Jika pendistribusian
pendistribusian bersamaan
bersamaan dengan
dengan vaksin
vaksin freeze
freeze sensitive
sensitive maka
maka
pendistribusian
pendistribusianmenggunakan
menggunakanpenahan
penahansuhu
suhuberupa
berupacool
coolpack.
pack.
Dropper
Dropper didistribusikan
didistribusikan bersama
bersama dengan
dengan logistik
logistik imunisasi
imunisasi rutin
rutin lainnya,
lainnya, tidak
tidak
dimasukkan
dimasukkanke
kedalam
dalamcold
coldbox/vaccine
box/vaccinecarrier.
carrier.

15
RI
RI 15
15 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Pada
Pada masa
masa pandemi
pandemi COVID-19
COVID-19 melakukan
melakukan penataan
penataan vaksin
vaksin didi vaccine
vaccine
refrigerator
refrigeratoratau
atautempat
tempatpenyimpanan
penyimpananvaksin
vaksinlainnya
lainnyawajib
wajibmenggunakan
menggunakanmasker
masker
bedah/masker
bedah/maskermedis
medisdan
danapabila
apabiladiperlukan
diperlukanmemakai
memakaisarung
sarungtangan.
tangan.Sebelum
Sebelumdan
dan
sesudah
sesudah menangani
menangani vaksin
vaksin dan
dan logistik
logistik vaksinasi
vaksinasi lainnya
lainnya wajib
wajib cuci
cuci tangan
tangan pakai
pakai
sabun
sabun dan
dan air
air mengalir
mengalir atau
atau menggunakan
menggunakan hand
hand sanitizer.
sanitizer. Penyimpanan
Penyimpanan vaksin
vaksin
serta
sertalogistik
logistikvaksinasi
vaksinasilainnya
lainnyamengacu
mengacupada
padaStandar
StandarProsedur
ProsedurOperasional
Operasional(SPO)
(SPO)
yang
yangberlaku.
berlaku.

Gambar3.1.
Gambar 3.1.Penyimpanan
PenyimpananVaksin
Vaksindi
didalam
dalamVaccine
VaccineCarrier
Carrier

C.
C. MANAJEMEN
MANAJEMENVAKSIN
VAKSINDAN
DANLOGISTIK
LOGISTIK
1.
1. Manajemen
ManajemenStok
StokVaksin
Vaksin
Manajemen
Manajemen stok
stok vaksin
vaksin yang
yang efektif
efektif penting
penting untuk
untuk memastikan
memastikan
ketersediaan
ketersediaan vaksin
vaksin dalam
dalam jumlah
jumlah yang
yang cukup
cukup sepanjang
sepanjang waktu
waktu serta
serta
pengelolaan
pengelolaan vaksin
vaksin yang
yang baik
baik untuk
untuk menjaga
menjaga kualitasnya.
kualitasnya. Setiap
Setiap transaksi
transaksi
vaksin,
vaksin, baik
baik penerimaan
penerimaan maupun
maupun pengeluaran
pengeluaran harus
harus dicatat
dicatat pada
pada buku
buku
manajemen
manajemen logistik
logistik vaksin
vaksin dan
dan aplikasi
aplikasi sistem
sistem pencatatan
pencatatan dan
dan pelaporan
pelaporan
berbasis
berbasis elektronik.
elektronik. Untuk
Untuk menjamin
menjamin ketersediaan
ketersediaan vaksin,
vaksin, setiap
setiap tingkat
tingkat
penyimpanan
penyimpanan harus
harus menghitung
menghitung stok
stok minimal
minimal untuk
untuk menentukan
menentukan waktu
waktu
permintaan
permintaan vaksin
vaksin dan
dan stok
stok maksimal
maksimal untuk
untuk menentukan
menentukan batas
batas disetiap
disetiap
tingkat
tingkatpenyimpanan,
penyimpanan,sebagai
sebagaiberikut:
berikut:
a.a. Tingkat
Tingkatprovinsi
provinsistok
stokmaksimal
maksimaladalah
adalah33bulan
bulantermasuk
termasukstok
stokminimal
minimal
untuk11bulan,
untuk bulan,
b. Tingkat
b. Tingkatkabupaten/kota
kabupaten/kotastok
stokmaksimal
maksimaladalah
adalah22bulan
bulantermasuk
termasukstok
stok
minimaluntuk
minimal untuk11bulan,
bulan,dan
dan

16
16
16 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

c.c. Tingkat
TingkatPuskesmas
Puskesmasstok
stokmaksimal
maksimaladalah
adalah11bulan
bulandan
dan11minggu,
minggu,
termasuk
termasukstok
stokminimal
minimaluntuk
untuk11minggu.
minggu.
2.
2. Manajemen
ManajemenRantai
RantaiDingin
Dingin
Penanganan
Penangananvaksin
vaksinyang
yangbaik
baikmembutuhkan
membutuhkanpenyimpanan
penyimpananyang
yangtepat.
tepat.
Secara
Secaraumum,
umum,prinsip-prinsip
prinsip-prinsippenyimpanan
penyimpanandan
danpenanganan
penangananvaksin
vaksinberikut
berikut
ini
ini harus
harus diperhatikan
diperhatikan dalam
dalam mengelola
mengelola vaksin
vaksin RV:
RV: Tingkat
Tingkat Provinsi
Provinsi dan
dan
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota vaksin
vaksin disimpan
disimpan dalam
dalam freezer
freezer pada suhu -- 25
pada suhu 25 00CC sampai
sampai
dengan--15
dengan 1500C,
C,masa
masakadaluarsa
kadaluarsasesuai
sesuaidengan
dengantanggal
tanggalyang
yangtertera
terteradalam
dalam
kemasan
kemasanvaksin.
vaksin.
Catatan:
Catatan:
Bila
Bila vaksin
vaksin mencair
mencair pada
pada kondisi
kondisi tertentu
tertentu (misalnya
(misalnya pada
pada saat
saat distribusi,
distribusi,
gempa
gempabumi,
bumi,pemadaman
pemadamanlistrik),
listrik),maka
makavaksin
vaksindapat
dapatdisimpan
disimpankembali
kembalipada
pada
suhu
suhubeku.
beku.
a.a. Tingkat
Tingkatfasilitas
fasilitaspelayanan
pelayanankesehatan
kesehatanvaksin
vaksindisimpan
disimpandalam
dalamrefrigerator
refrigerator
suhu
suhu22--8800C,
C,vaksin
vaksindapat
dapatbertahan
bertahanselama
selama66bulan.
bulan.
b.
b. Vaksin
Vaksinharus
harusterlindungi
terlindungidari
darisinar
sinarmatahari.
matahari.
c.c. Vaksin
Vaksin RV
RV dilengkapi
dilengkapi dengan
dengan Vaccine
Vaccine Vial
Vial Monitor
Monitor (VVM).
(VVM). Penjelasan
Penjelasan
VVM
VVMdalam
dalamgambar
gambardibawah
dibawahini:
ini:

Gambar
Gambar3.2.
3.2.Vaccine
VaccineVial
VialMonitor
Monitor(VVM)
(VVM)

d.
d. Setiap
Setiapvial
vialdisimpan
disimpanberdasarkan
berdasarkannomor
nomorbatch.
batch.
e.
e. Perhatikan
Perhatikantanggal
tanggalkadaluarsa
kadaluarsavaksin.
vaksin.Jangan
Jangangunakan
gunakanvaksin
vaksinyang
yangsudah
sudah
kadaluarsa.
kadaluarsa.Terapkan
Terapkanprinsip
prinsipvaksin
vaksindengan
denganwaktu
waktukadaluarsa
kadaluarsalebih
lebihcepat
cepat
maka
makadigunakan
digunakanterlebih
terlebihdahulu
dahulu(early-expiry-first-out/EEFO).
(early-expiry-first-out/EEFO).

17
RI
RI 17
17 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

3.
3. Penyimpanan
PenyimpananDropper
Dropper
Dropperdisimpan
Dropper disimpan pada
padasuhu
suhu ruangan
ruangan bersamaan
bersamaandengan
dengan logistik
logistik imunisasi
imunisasi
lainnyauntuk
lainnya untukmenghindari
menghindarikerusakan
kerusakanpada
padasaat
saatpelayanan.
pelayanan.
4. Pengelolaan
4. PengelolaanVaksin
VaksinPada
PadaSaat
SaatPelayanan
Pelayanan
a.a. Petugas
Petugas imunisasi
imunisasi menyiapkan
menyiapkan vaksin
vaksin RV
RV sejumlah
sejumlah sasaran
sasaran dan
dan
memastikanvaksin
memastikan vaksinberkualitas
berkualitasbaik.
baik.Vaksin
Vaksindibawa
dibawamenggunakan
menggunakanvaccine
vaccine
carrieryang
carrier yangdilengkapi
dilengkapidengan
dengancool
coolpack.
pack.
b. Saat
b. Saatpelayanan,
pelayanan,vaccine
vaccinecarrier
carrierjangan
janganterpapar
terpaparsinar
sinarmatahari
mataharilangsung.
langsung.
Pastikanvaccine
Pastikan vaccinecarrier
carrierdalam
dalamkeadaan
keadaanbersih
bersihsebelum
sebelumdigunakan.
digunakan.
c.c. Vaksin
Vaksinyang
yangakan
akandipakai
dipakaiharus
harusmemiliki
memilikikualitas
kualitasbaik
baikyaitu
yaitumemiliki
memilikiVVM
VVM
AAatau
atauB,
B,belum
belumkadaluarsa,
kadaluarsa,label
labelmasih
masihutuh,
utuh,dan
dantidak
tidakterendam
terendamair.
air.
d. Vaksin
d. Vaksin yang
yang telah
telah dibuka
dibuka ditulis
ditulis dan
dan tanggal
tanggal waktu
waktu buka
buka dan
dan harus
harus
ditempatkan pada
ditempatkan pada busa
busa dalam
dalam vaccine
vaccine carrier
carrier saat
saat menunggu
menunggu sasaran
sasaran
berikutnya
berikutnya

Gambar
Gambar3.3
3.3Busa
Busadalam
dalamvaccine
vaccinecarrier
carrier

18
18
18 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

5.
5. Pengelolaan
PengelolaanVaksin
VaksinSetelah
SetelahPelayanan
Pelayanan
a.
a. Hitung
LuarHitung kembali
Gedungkembali dan
dan catat
catat vaksin
vaksin RV
RV yang
yang digunakan,
digunakan, pastikan
pastikan vial
vial yang
yang
a. masih
masihutuh
Hitung utuhdan
danyang
kembali dan sudah
yangcatat digunakan
sudahvaksin
digunakan dibawa
dibawa
RV yang kembali
kembalike
digunakan, kepuskesmas.
puskesmas.
pas�kan vial yang
masih utuh dan yang sudah digunakan dibawa kembali ke puskesmas.

b.
b. Vaksin
Vaksin yang
yang belum
belum terbuka
terbuka diberi
diberi tanda
tanda dan
dan dibawa
dibawa kembali
kembali ke
ke ruang
ruang
penyimpananuntuk
penyimpanan untukdisimpan
disimpandididalam
dalamvaccine
vaccinerefrigerator
refrigeratorpada
padasuhu
suhuyang
yang
direkomendasikan. Vaksin
direkomendasikan. Vaksin tersebut
tersebut didahulukan
didahulukan penggunaannya
penggunaannya pada
pada
pelayananberikutnya.
pelayanan berikutnya.
Vial
Vial vaksin
c.c. Vaksinvaksin dan
dan
RV yang aplikator
aplikator
sudah dibukayang
yang telah
hanyatelah digunakan
dapat digunakandimasukkan
digunakan dimasukkan ke
ke dalam
sebelum 6 jam dalam
kantong
kantong
d. Vial khusus
vaksin danlimbah
khusus limbah medis
medis
aplikator warna
warna
yang kuning,
telahkuning,atau
ataukantong
digunakan kantongwarna lain
warnake
dimasukkan lainyang
yang
dalam
diberi
diberitanda
kantong tandalimbah
limbah
khusus medis.
medis.
limbah Kantong
warnatersebut
Kantong
medis kuning, disimpan
tersebut disimpan
atau ditempat
ditempat
kantong warnayang
lainaman
yang aman
yang
dan
dan jauh
diberi tandadari
jauh dari jangkauan
jangkauan
limbah pengunjung
pengunjung
medis. Kantong terutama
disimpananak-anak,
terutama
tersebut anak-anak, sebelum
sebelum
ditempat yang aman
dikelola/dimusnahkan
dikelola/dimusnahkan
dan sesuai dengan
denganaturan
sesuaipengunjung
jauh dari jangkauan aturanyang
yangberlaku.
terutamaberlaku.
anak-anak, sebelum
d. Vaccine
Vaccine carrier
carrier disimpan
d. dikelola/dimusnahkan
disimpan kembali
kembali
sesuai dengandidiaturan
ruang penyimpanan
ruangyang berlaku. dalam
penyimpanan dalam kondisi
kondisi
bersih
bersih didi
e. Vaccine Puskesmas
Puskesmas
carrier atau
disimpanatau Fasilitas
Fasilitas
kembali Pelayanan
Pelayanan
di ruang Kesehatan,
Kesehatan,
penyimpanan sedangkan
dalamsedangkan
kondisi
coolpack
bersih didapat
coolpack dapatdimasukkan
atauke
dimasukkan
Puskesmas kedalam
dalamvaccine
Fasilitas vaccinerefrigerator
refrigerator
Pelayanan untuk digunakan
untuksedangkan
Kesehatan, digunakan
pada
padahari berikutnya.
haridapat
coolpack berikutnya.
dimasukkan ke dalam vaccine refrigerator untuk digunakan
pada hari berikutnya.

Dalam Gedung
Vaksin sisa yang telah digunakan, dapat disimpan kembali pada suhu 20 – 80C
dan masih bisa digunakan hingga 28 hari ke depan dengan syarat droper
ditutup kembali, VVM masih dalam kondisi A atau B, belum melewa� tanggal
19
RI
RI kadaluarsa, dan �dak terendam air. 11 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
pada hari berikutnya.

Dalam Gedung Petunjuk


PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis
VaksinPemberian
sisa yangImunisasi Rotavirus (RV)
telah digunakan, dapat disimpan kembali pada suhu 20 – 80C
dan masih bisa digunakan hingga 28 hari ke depan dengan syarat droper
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)
D. JADWAL,
D. JADWAL, DOSIS,
DOSIS,CARA
ditutup kembali, CARAPEMBERIAN
PEMBERIAN
VVM masih DAN
DANKONTRA
dalam kondisi KONTRA
A atau B, INDIKASI
INDIKASI
belum melewa� tanggal
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)
RI 1.kadaluarsa,
1. JadwalPemberian
Jadwal Pemberian imunisasi
dan �dakimunisasi
terendam RV
RVair.
Imunisasi
ImunisasiRVRVdiberikan
diberikansebanyak
sebanyak33dosis.
dosis.Dosis
Dosispertama
pertamadiberikan
diberikanpada
pada
D. JADWAL, DOSIS, CARA PEMBERIAN DAN KONTRA INDIKASI
bayi
bayi usia
usia 22 bulan,
bulan, dosis
dosis kedua
kedua diberikan
diberikan pada
pada bayi
bayi usia
usia 33 bulan
bulan dan
dan dosis
dosis
1. Jadwal Pemberian imunisasi RV
ketiga
ketigadiberikan
diberikanpada
padabayi
bayiusia
usia44bulan.
bulan.
Imunisasi RV diberikan sebanyak 3 dosis. Dosis pertama diberikan pada
Imunisasi
Imunisasi RVRV dosis
dosis pertama
pertama (RV1)
(RV1) dan
dan dosis
dosis kedua
kedua (RV2)
(RV2) diberikan
diberikan
bayi usia 2 bulan, dosis kedua diberikan pada bayi usia 3 bulan dan dosis
bersamaan
bersamaandengan
denganvaksin
vaksinDPT-HB-Hib,
DPT-HB-Hib,OPV OPVdan
danPCV.
PCV.Kemudian
Kemudiandosis
dosisketiga
ketiga
ketiga diberikan pada bayi usia 4 bulan.
(RV3)
(RV3)diberikan
diberikanbersamaan
bersamaandengan
denganvaksin
vaksinDPT-HB-Hib,
DPT-HB-Hib,OPV OPVdan danIPV.
IPV.
Imunisasi RV dosis pertama (RV1) dan dosis kedua (RV2) diberikan
Tabel3.1.
Tabel 3.1.Jadwal
Jadwalimunisasi
imunisasidalam
dalamimunisasi
imunisasiRV RV
bersamaan dengan vaksin DPT-HB-Hib, OPV dan PCV. Kemudian dosis ketiga
USIA
USIAANAK
ANAK JENIS
JENISIMUNISASI
IMUNISASI
(RV3)<24
<24jam
jam bersamaan
diberikan Hepatitis
Hepatitis
dengan00vaksin
(HB0)
(HB0) DPT-HB-Hib, OPV dan IPV.
11bulan
bulan BCG,
BCG,OPV1
OPV1
Tabel 3.1. Jadwal imunisasi dalam imunisasi RV
22bulan
bulan DPT-HB-Hib
DPT-HB-Hib1, 1,OPV
OPV2,2,PCV 1,RV1
PCV1, RV1
USIA
33bulan
bulan ANAK DPT-HB-Hib
DPT-HB-Hib2, JENIS
2,OPVIMUNISASI
OPV3,3,PCV 2,RV2
PCV2, RV2
4<24 jam
4bulan
bulan Hepatitis
DPT-HB-Hib
DPT-HB-Hib 0 (HB0)
3,
3,OPV
OPV44dan IPV,RV3
danIPV, RV3
1 bulan
99bulan
bulan BCG, OPV1
Campak-Rubela
Campak-Rubela
2
12 bulan
12bulan
bulan DPT-HB-Hib
PCV
PCV33 1, OPV 2, PCV 1, RV1
3
18 bulan
18bulan
bulan DPT-HB-Hib
Campak-Rubela,
Campak-Rubela,2, OPV 3, PCV 2, 4RV2
DPT-HB-Hib
DPT-HB-Hib 4
4 bulan
Kelas
Kelas 11 DPT-HB-Hib
Campak-Rubela,
Campak-Rubela, DT4 dan IPV, RV3
3, OPV
DT
9 bulan
Kelas
Kelas 22 Campak-Rubela
Td
Td
12 bulan
Kelas
Kelas 55 PCVHPV
Td,
Td, 3
HPV
18 bulan
Kelas
Kelas 66 Campak-Rubela,
HPV
HPV DPT-HB-Hib 4
KetKelas 1
Ket::Imunisasi
ImunisasiRV Campak-Rubela,
RVharus
harusdilengkapi DT lambat
dilengkapipaling
paling lambatsampai
sampaibayibayiberusia
berusia66
Kelas 2 Td
bulan
bulan
Kelas 5 Td, HPV
Kelas 6 HPV
Ket : Imunisasi RV harus dilengkapi paling lambat sampai bayi berusia 6
2.
2. Dosis
Dosisdan
danCara
CaraPemberian
Pemberian
bulan
Imunisasi
ImunisasiRV
RVdiberikan
diberikansecara
secaraoral
oraldengan
dengandosis
dosis0,5
0,5ml
ml(5
(5tetes)
tetes)pada
pada
usia
usia2,
2,33dan
dan44bulan,
bulan,terintegrasi
terintegrasidengan
denganpemberian
pemberianimunisasi
imunisasirutin
rutinlainnya.
lainnya.
2. Dosis dan Cara Pemberian
Imunisasi
Imunisasi polio
polio oral
oral diberikan
diberikan terlebih
terlebih dahulu
dahulu kemudian
kemudian diikuti
diikuti dengan
dengan
Imunisasi RV diberikan secara oral dengan dosis 0,5 ml (5 tetes) pada
pemberian
pemberianimunisasi
imunisasiRV
RVdan
dandilanjutkan
dilanjutkandengan
denganimunisasi
imunisasisuntik.
suntik.
usia 2, 3 dan 4 bulan, terintegrasi dengan pemberian imunisasi rutin lainnya.
Imunisasi polio oral diberikan terlebih dahulu kemudian diikuti dengan
pemberian imunisasi RV dan dilanjutkan dengan imunisasi suntik.

20
11 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI

20
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Pemberian
Pemberianimunisasi
imunisasiRV
RV pada
padamasa
Petunjuk masa
Teknisadaptasi
adaptasikebiasaan
kebiasaan
Pemberian Imunisasibaru
baru mengacu
mengacu
Rotavirus (RV)
pada
padaPetunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPelayanan
PelayananImunisasi
ImunisasiRutin
Rutinpada
padaMasa
MasaPandemi
PandemiCOVID-
COVID-
19
19dengan
denganlangkah
langkah––langkah
langkahsebagai
sebagaiberikut:
berikut:
Pemberian imunisasi RV pada masa adaptasi kebiasaan baru mengacu
a.a. Lakukan
Lakukanskrining
skriningkesehatan,
kesehatan,pastikan
pastikanbayi
bayidalam
dalamkondisi
kondisisehat
sehatdan
dantidak
tidak
pada Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi Rutin pada Masa Pandemi COVID-
memiliki
memilikikontra
kontraindikasi.
indikasi.
19 dengan langkah – langkah sebagai berikut:
b.
b. Mencuci
Mencucitangan
tangandengan
dengansabun
sabundan
danair
airmengalir
mengaliratau
ataumenggunakan
menggunakanhand
hand
a. Lakukan skrining kesehatan, pastikan bayi dalam kondisi sehat dan tidak
sanitizer
sanitizersebelum
sebelumdandansesudah
sesudahmelakukan
melakukanimunisasi
imunisasipada
padasetiap
setiapsasaran
sasaran
memiliki kontra indikasi.
imunisasi.
imunisasi.
b. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand
c.c. Siapkan
Siapkanvaksin
vaksinRV
RVyang
yangakan
akandigunakan.
digunakan.
sanitizer sebelum dan sesudah melakukan imunisasi pada setiap sasaran
imunisasi.
c. Siapkan vaksin RV yang akan digunakan.

Catatan:
Catatan:
Dropperyang
Dropper yangdigunakan
digunakanharus
harusdropper
dropperyang
yangdisediakan
disediakankhusus
khususuntuk
untuk
vaksinRV
vaksin RVdari
dariprodusen
produsenyang
yangsama.
sama.

Catatan:
Dropper yang digunakan harus dropper yang disediakan khusus untuk
vaksin RV dari produsen yang sama.

21
RI
RI 22 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)


Petunjuk Teknis Pemberian
d. Bayi Imunisasi
diposisikan yangRotavirus
nyaman, (RV)
digendong dengan posisi bayi setengah
duduk sehingga pada saat diteteskan tidak tersedak dan tidak muntah.
d. Bayi
d. Bayi diposisikan
diposisikan yang
yang nyaman,
nyaman, digendong
digendong dengan
dengan posisi
posisi bayi
bayi setengah
setengah
Berikan vaksin RV secara oral sebanyak 5 tetes tanpa menyentuh mulut
duduk sehingga
duduk sehingga pada
pada saat
saat diteteskan
diteteskan tidak
�dak tersedak
tersedak dan
dan tidak
�dak muntah.
muntah.
bayi.
Berikanvaksin
Berikan vaksin RV
RV secara
secara oral
oral sebanyak
sebanyak 55 tetes
tetes tanpa
tanpa menyentuh
menyentuh mulut
mulut
bayi.
bayi.

e. Vaksin RV yang sudah dibuka hanya dapat digunakan sebelum 6 jam.


f. Catat hasil layanan imunisasi RV dengan menuliskan tanggal pemberian
e. Catat hasil
e. Vaksin RV yanglayanan
sudahimunisasi RV dengan
dibuka hanya dapat menuliskan tanggal 6pemberian
digunakan sebelum jam.
dan no batch vaksin pada buku register kohort/rekam medis dan buku
dan no
f. Catat batch
hasil vaksin
layanan pada buku
imunisasi register menuliskan
RV dengan kohort/rekam medispemberian
tanggal dan buku
KIA, dan dicatat secara elektronik dalam Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK)
KIA,no
dan danbatch
dicatat secara
vaksin elektronik
pada dalam Aplikasi
buku register Sehat IndonesiaKu
kohort/rekam medis dan (ASIK)
buku
g. Pengantar dan/atau orangtua diminta menunggu selama 30 menit
Pengantar
f. KIA, dan dicatatdan/atau orangtua dalam
secara elektronik diminta menunggu
Aplikasi selama 30 (ASIK)
Sehat IndonesiaKu menit
setelah diberikan imunisasi untuk memantau apabila terjadi reaksi
setelah diberikan
g. Pengantar dan/atauimunisasi
orangtuauntuk memantau
diminta menunggu apabila
selamaterjadi reaksi
30 menit
anafilaksis.
anafilaksis.
setelah diberikan imunisasi untuk memantau apabila terjadi reaksi
h. Sampaikan kepada orangtua apabila di rumah terdapat gejala atau
g. anafilaksis.
Sampaikan kepada orangtua apabila di rumah terdapat gejala atau
keluhan pada anak maka perlu segera dibawa ke Puskesmas atau fasilitas
keluhan pada
h. Sampaikan anak maka
kepada perlu apabila
orangtua segera dibawa ke Puskesmas
di rumah terdapat atau
gejalafasilitas
atau
pelayanan kesehatan terdekat.
pelayanan
keluhan pada kesehatan
anak maka terdekat.
perlu segera dibawa ke Puskesmas atau fasilitas
i. Ingatkan pengantar dan/atau orangtua jadwal imunisasi berikutnya.
h. pelayanan kesehatandan/atau
Ingatkan pengantar terdekat.orangtua jadwal imunisasi berikutnya.
3. Kontraindikasi RV
3. i.Kontraindikasi RV
Ingatkan pengantar dan/atau orangtua jadwal imunisasi berikutnya.
• Hipersensitifitas terhadap komponen vaksin.
3. Kontraindikasi
• Hipersensi�fitas RV terhadap komponen vaksin.
• Severe combined immunodeficiency disease (SCID).
•• Hipersensitifitas
Severe combinedterhadap komponendisease
immunodeficiency vaksin. (SCID).
• Riwayat intususepsi
•• Severe
Riwayatcombined
intususepsi immunodeficiency disease (SCID).
4. Perhatian Khusus
4. •Perha�an
RiwayatKhusus
intususepsi
• Penderita defisiensi imun dan kontak erat dengan penderita defisiensi
4. Perhatian
• PenderitaKhusus
defisiensi imun dan kontak erat dengan penderita defisiensi
imun, pemberian imunisasi dapat dikonsultasikan dengan dokter ahli.
• Penderita defisiensi
imun, pemberian imun dan
imunisasi kontak
dapat erat dengan
dikonsultasikan penderita
dengan defisiensi
dokter ahli.
• imun, pemberian
Demam, imunisasi
infeksi saluran dapat dikonsultasikan
pencernaan, dengan
maka pemberian dokter ditunda.
imunisasi ahli.

3 Direktorat Pengelolaan Imunisasi, Kementerian Kesehatan RI

22
33 DirektoratPengelolaan
Direktorat PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)
Petunjukmaka
• Demam, infeksi saluran pencernaan, Teknispemberian
Pemberian imunisasi
Imunisasi Rotavirus
ditunda. (RV)

• Demam, infeksi
E. MANAJEMEN LIMBAH saluran pencernaan, maka pemberian imunisasi ditunda.

Manajemen limbah berkoordinasi dengan pengelola program


E. MANAJEMEN LIMBAH
kesehatan lingkungan. Pelaksanaan imunisasi selain menjamin sasaran
Manajemen limbah berkoordinasi dengan pengelola program
mendapatkan kekebalan, juga menghindarkan penyebaran penyakit terhadap
kesehatan lingkungan. Pelaksanaan imunisasi selain menjamin sasaran
petugas dan masyarakat. Langkah-langkah pembuangan limbah medis:
mendapatkan kekebalan, juga menghindarkan penyebaran penyakit terhadap
• Menyiapkan kantong plastik kuning atau plastik lain dan tempat sampah
petugas dan masyarakat. Langkah-langkah pembuangan limbah medis:
tertutup.
• Menyiapkan kantong plastik kuning atau plastik lain dan tempat sampah
• Melapisi tempat sampah dengan plastik kuning atau plastik lain dengan
tertutup.
label/logo limbah medis/infeksius.
• Melapisi tempat sampah dengan plastik kuning atau plastik lain dengan
• Masukkan limbah berupa vial vaksin yang sudah dipakai atau dibuka dan
label/logo limbah medis/infeksius.
dirusak label kemasannya dengan cara melepas atau mencoret barcode
• Masukkan limbah berupa vial vaksin yang sudah dipakai atau dibuka dan
label/informasi vaksin dengan spidol permanen atau bolpoint yang tidak
dirusak label kemasannya dengan cara melepas atau mencoret barcode
mudah dihapus, masker, sarung tangan, APD lainnya ke dalam plastik kuning
label/informasi vaksin dengan spidol permanen atau bolpoint yang tidak
atau plastik lain dengan label/logo limbah medis/infeksius. Bila kantong
mudah dihapus, masker, sarung tangan, APD lainnya ke dalam plastik kuning
plastik sudah ¾ penuh segera diikat dan diganti dengan yang baru.
atau plastik lain dengan label/logo limbah medis/infeksius. Bila kantong
• Menempatkan limbah medis/infeksius di Tempat Penyimpanan Sementara
plastik sudah ¾ penuh segera diikat dan diganti dengan yang baru.
Limbah B3 (TPSLB3) yang dilengkapi dengan lemari pendingin (suhu < 0 0C)
• Menempatkan limbah medis/infeksius di Tempat Penyimpanan Sementara
bila menyimpan lebih dari 48 jam.
Limbah B3 (TPSLB3) yang dilengkapi dengan lemari pendingin (suhu < 0 0C)
• Pengangkutan limbah medis/infeksius ke TPSLB3 dilakukan secara hati-hati
bila menyimpan lebih dari 48 jam.
sehingga tidak terjadi tumpahan atau ceceran.
• Pengangkutan limbah medis/infeksius ke TPSLB3 dilakukan secara hati-hati
• Pengolahan limbah medis dilakukan dengan beberapa alternatif yaitu:
sehingga tidak terjadi tumpahan atau ceceran.
a. Bekerja sama dengan perusahaan pengolah berizin
• Pengolahan limbah medis dilakukan dengan beberapa alternatif yaitu:
b. Menggunakan insinerator, atau autoclave atau microwave yang
a. Bekerja sama dengan perusahaan pengolah berizin
dilengkapi pencacah. Abu insinerator, atau residu autoclave atau
b. Menggunakan insinerator, atau autoclave atau microwave yang
microwave dapat dikelola dengan enkapsulasi/inertisasi (solidifikasi),
dilengkapi pencacah. Abu insinerator, atau residu autoclave atau
kemudian disimpan di lokasi yang telah disepakati dengan Dinas
microwave dapat dikelola dengan enkapsulasi/inertisasi (solidifikasi),
Lingkungan Hidup (DLH)/pihak berwenang setempat
kemudian disimpan di lokasi yang telah disepakati dengan Dinas
Lingkungan Hidup (DLH)/pihak berwenang setempat
23
RI 4 Direktorat Pengelolaan Imunisasi, Kementerian Kesehatan RI

23
RI
RI 4 Direktorat Pengelolaan Imunisasi, Kementerian Kesehatan RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

c.c. Untuk
Untuk daerah
daerah yang
yang tidak
tidak terjangkau
terjangkau perusahaan
perusahaan pengangkut
pengangkut dan
dan
pengolahlimbah
pengolah limbahB3,
B3,dapat
dapatdilakukan
dilakukanpenguburan
penguburandengan
dengankonstruksi
konstruksipada
pada
Permenkes LHK
Permenkes LHK P.56/2015
P.56/2015 (ukuran
(ukuran minimal
minimal 11 meter
meter kubik)
kubik) dan
dan
berkoordinasidengan
berkoordinasi denganDLH/
DLH/pihak
pihakberwenang
berwenangsetempat.
setempat.

24
55 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

BAB
BAB IV
IV SURVEILANS
SURVEILANS KEJADIAN
KEJADIAN IKUTAN
IKUTAN PASCA
PASCA
IMUNISASI (KIPI)
IMUNISASI (KIPI)
A. PENGERTIAN
A. PENGERTIAN
Kejadian
KejadianIkutan
IkutanPasca
PascaImunisasi
Imunisasi yang
yangselanjutnya
selanjutnya disingkat
disingkat KIPI
KIPI adalah
adalah
kejadian
kejadian medik
medik yang
yang terjadi
terjadi setelah
setelah imunisasi,
imunisasi, menjadi
menjadi perhatian
perhatian dan
dan diduga
diduga
berhubungan
berhubungandengan
denganimunisasi.
imunisasi.Dapat
Dapatberupa
berupagejala,
gejala,tanda,
tanda,hasil
hasilpemeriksaan
pemeriksaan
laboratorium
laboratoriumatau
ataupenyakit.
penyakit.
Meningkatnya
Meningkatnyajumlah
jumlahpemberian
pemberianimunisasi
imunisasiakan
akanmeningkatkan
meningkatkanjumlah
jumlah
laporan
laporan KIPI.
KIPI. KIPI
KIPI yang
yang tidak
tidak tertangani
tertangani dengan
dengan baik
baik dapat
dapat berdampak
berdampak pada
pada
kepercayaan
kepercayaan masyarakat
masyarakat terhadap
terhadap program
program imunisasi,
imunisasi, sehingga
sehingga dapat
dapat
menurunkan
menurunkan cakupan
cakupan imunisasi.
imunisasi. Keadaan
Keadaan ini
ini dapat
dapat menyebabkan
menyebabkan tidak
tidak
terbentuknya
terbentuknya kekebalan
kekebalan kelompok
kelompok (herd
(herd immunity)
immunity) yang
yang berisiko
berisiko terjadinya
terjadinya
peningkatan
peningkatan kasus
kasus penyakit
penyakit yang
yang dapat
dapat dicegah
dicegah dengan
dengan imunisasi
imunisasi (PD3I)
(PD3I) dan
dan
kejadian
kejadian luar
luar biasa
biasa (KLB).
(KLB). Dalam
Dalam menghadapi
menghadapi hal
hal tersebut
tersebut penting
penting dilakukan
dilakukan
surveilans
surveilans KIPI,
KIPI, untuk
untuk mengetahui
mengetahui apakah
apakah kejadian
kejadian tersebut
tersebut berhubungan
berhubungan
dengan
dengan vaksin
vaksin yang
yang diberikan
diberikan ataukah
ataukah terjadi
terjadi secara
secara kebetulan
kebetulan (koinsiden).
(koinsiden).
Surveilans
Surveilans KIPI
KIPI tersebut
tersebut sangat
sangat membantu
membantu program
program imunisasi,
imunisasi, khususnya
khususnya
memperkuat
memperkuat keyakinan
keyakinan masyarakat
masyarakat akan
akan pentingnya
pentingnya imunisasi
imunisasi dan
dan keamanan
keamanan
vaksin.
vaksin.
KIPI
KIPIdikategorikan
dikategorikanmenjadi
menjadidua,
dua,yaitu
yaituKIPI
KIPIserius
seriusdan
dannon-serius,
non-serius,dengan
dengan
penjelasan
penjelasansebagai
sebagaiberikut:
berikut:
1.
1. KIPI
KIPI serius
serius adalah
adalah setiap
setiap kejadian
kejadian medik
medik setelah
setelah imunisasi
imunisasi yang
yang
menyebabkan
menyebabkanrawat
rawatinap,
inap,kecacatan,
kecacatan,kematian,
kematian,tuntutan
tuntutanmedikolegal
medikolegalserta
serta
yang
yang menimbulkan
menimbulkan keresahan
keresahan didi masyarakat.
masyarakat. Dilaporkan
Dilaporkan segera
segera 1x24
1x24 jam
jam
setiap
setiap ada
ada kejadian
kejadian dan
dan secara
secara berjenjang,
berjenjang, dilengkapi
dilengkapi investigasi
investigasi oleh
oleh
pengelola
pengelolaprogram
programimunisasi
imunisasididiDinkes
DinkesKab/Kota/Provinsi
Kab/Kota/Provinsiuntuk
untukselanjutnya
selanjutnya
dilakukan
dilakukankajian
kajianoleh
olehPokja/Komda
Pokja/KomdaPP
PP––KIPI
KIPIserta
sertarekomendasi
rekomendasioleh
olehKomnas
Komnas
PP
PP -- KIPI.
KIPI. Hasil
Hasil kajian
kajian dan
dan rekomendasi
rekomendasi berupa
berupa klasifikasi
klasifikasi yaitu
yaitu reaksi
reaksi yang
yang
berkaitan
berkaitan dengan
dengan produk
produk vaksin
vaksin dan
dan defek
defek kualitas
kualitas vaksin,
vaksin, kekeliruan
kekeliruan

25
RI
RI 11 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

prosedur
prosedur pemberian
pemberian imunisasi,
imunisasi, reaksi
reaksi kecemasan
kecemasan yang
yang berlebihan
berlebihan
(immunization stress
(immunization stress related
related response/ISRR),
response/ISRR), kejadian
kejadian koinsiden,
koinsiden, dugaan
dugaan
hubungan kausal
hubungan kausal kuat
kuat tetapi
tetapi tidak
tidak cukup
cukup bukti
bukti (indeterminate),
(indeterminate), dan
dan
hubungankausal
hubungan kausalyang
yangtidak
tidakdapat
dapatditentukan
ditentukanpenyebabnya
penyebabnya(unclassifiable).
(unclassifiable).
2. KIPI
2. KIPI non-serius
non-serius adalah
adalah setiap
setiap kejadian
kejadian medik
medik setelah
setelah imunisasi
imunisasi dan
dan tidak
tidak
menimbulkanrisiko
menimbulkan risikopotensial
potensialpada
padakesehatan
kesehatansisipenerima.
penerima.Dilaporkan
Dilaporkanrutin
rutin
setiapbulan
setiap bulanbersamaan
bersamaandengan
denganhasil
hasilcakupan
cakupanimunisasi.
imunisasi.

B.
B. KEJADIAN
KEJADIANIKUTAN
IKUTANPASCA
PASCAIMUNISASI
IMUNISASIVAKSIN
VAKSINROTAVIRUS
ROTAVIRUSYANG
YANG
MUNGKIN
MUNGKINTERJADI
TERJADIDAN
DANANTISIPASINYA
ANTISIPASINYA
Vaksin
VaksinRV
RVyang
yangdigunakan
digunakandalam
dalamprogram
programimunisasi
imunisasinasional
nasionaltermasuk
termasuk
vaksinyang
vaksin yang aman
aman dan
dan efektif.
efektif. Secara
Secara umum,
umum, vaksin
vaksintidak
tidak menimbulkan
menimbulkan reaksi
reaksi
simpang pada
simpang pada tubuh,
tubuh, atau
atau apabila
apabila terjadi,
terjadi, hanya
hanya menimbulkan
menimbulkan reaksi
reaksi ringan.
ringan.
Vaksinasi memicu
Vaksinasi memicu kekebalan
kekebalan tubuh
tubuh dengan
dengan menyebabkan
menyebabkan sistem
sistem kekebalan
kekebalan
tubuh penerima
tubuh penerima bereaksi
bereaksi terhadap
terhadap antigen
antigen yang
yang terkandung
terkandung dalam
dalam vaksin.
vaksin.
Demam,muntah,
Demam, muntah,buang
buangair
airbesar
besarcair
cair(diare)
(diare)dapat
dapatterjadi
terjadisebagai
sebagaibagian
bagiandari
dari
respon imun
respon imun terhadap
terhadap imunisasi
imunisasi RV.
RV. Apabila
Apabila orang
orang tua/pengantar
tua/pengantar anak
anak
menyatakan bahwa
menyatakan bahwa terdapat
terdapat gejala
gejala klinis
klinis setelah
setelah pemberian
pemberian imunisasi
imunisasi RV
RV
namun dapat
namun dapat diatasi
diatasi didi rumah
rumah dan
dan tidak
tidak menimbulkan
menimbulkan risiko
risiko potensial
potensial pada
pada
kesehatananak,
kesehatan anak,maka
makahal
haltersebut
tersebutdapat
dapatdikategorikan
dikategorikansebagai
sebagaikasus
kasusKIPI
KIPINon-
Non-
serius.
serius.
Pencatatandan
Pencatatan danpelaporan
pelaporanKIPI
KIPIserius
seriusdan
dannon
nonserius
seriusdilakukan
dilakukanmelalui
melalui
laman web
laman web keamanan
keamanan vaksin
vaksin oleh
oleh petugas
petugas surveilans
surveilans KIPI
KIPI yang
yang telah
telah ditunjuk
ditunjuk
olehfasilitas
oleh fasilitaskesehatan.
kesehatan.Apabila
Apabilaterdapat
terdapatkendala
kendaladalam
dalampelaporan
pelaporanKIPI
KIPISerius
Serius
melalui laman
melalui laman web
web keamanan
keamanan vaksin
vaksin (https://keamananvaksin.kemkes.go.id),
(https://keamananvaksin.kemkes.go.id),
maka
maka untuk
untuk sementara
sementara dapat
dapat dilakukan
dilakukan secara
secara manual
manual menggunakan
menggunakan format
format
standaryang
standar yangdapat
dapatdiunduh
diunduhpada
padatautan
tautanhttps://bit.ly/formkipi
https://bit.ly/formkipiLaporan
Laporansegera
segera
dikirim
dikirim secara
secara berjenjang
berjenjang kepada
kepada Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan cq.
cq. Direktorat
Direktorat
Pengelolaan
Pengelolaan Imunisasi
Imunisasi serta
serta Komnas
Komnas PP-KIPI
PP-KIPI melalui
melalui email:
email:

26
22 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

komnasppkipi@gmail.com.
komnasppkipi@gmail.com. Namun
Namun pencatatan
pencatatan dan
dan pelaporan
pelaporan KIPI
KIPI serius
serius
melalui
melaluilaman
lamanweb
webkeamanan
keamananvaksin
vaksintetap
tetapharus
harusdilakukan.
dilakukan.
Khusus
Khusus untuk
untuk pelaporan
pelaporan KIPI
KIPI non-serius
non-serius secara
secara manual,
manual, laporan
laporan
dilakukan
dilakukanpada
padabulan
bulanberikutnya
berikutnyabersamaan
bersamaandengan
denganlaporan
laporancakupan
cakupanimunisasi.
imunisasi.
Namun
Namun pelaporan
pelaporan KIPI
KIPI non-serius
non-serius melalui
melalui laman
laman web
web keamanan
keamanan vaksin
vaksin bisa
bisa
dilakukan
dilakukankapanpun
kapanpunsesuai
sesuaidengan
denganwaktu
waktupelaksanaan
pelaksanaanimunisasi.
imunisasi.Alur
Alurkegiatan
kegiatan
penemuan
penemuandan
danpelaporan
pelaporankasus
kasusKIPI
KIPINon-serius
Non-seriusdilakukan
dilakukanseperti
sepertipada
padagambar
gambar
berikut
berikutdibawah
dibawahini.
ini.

Gambar
Gambar3.1.
3.1.Skema
SkemaPenemuan
Penemuandan
danPelaporan
PelaporanKasus
KasusKIPI
KIPINon-serius
Non-serius

C.
C. PELACAKAN
PELACAKANKIPI
KIPI
Pelacakan
Pelacakan kasus
kasus KIPI
KIPI mengikuti
mengikuti standar
standar prinsip
prinsip pelacakan
pelacakan yang
yang telah
telah
ditentukan,
ditentukan,dengan
denganmemperhatikan
memperhatikankaidah
kaidahpelacakan
pelacakankasus,
kasus,vaksin,
vaksin,teknik
teknikdan
dan
prosedur
prosedur imunisasi,
imunisasi, serta
serta melakukan
melakukan perbaikan
perbaikan berdasarkan
berdasarkan temuan
temuan yang
yang
didapat.
didapat.
Pelacakan
Pelacakan KIPI
KIPI yang
yang dilakukan
dilakukan selama
selama masa
masa pandemi COVID-19 harus
pandemi COVID-19 harus
dilaksanakan
dilaksanakan sesuai
sesuai prinsip
prinsip protokol
protokol kesehatan.
kesehatan. Pelacakan
Pelacakan KIPI
KIPI serius
serius secara
secara
lengkap
lengkap dapat
dapat dilihat
dilihat pada
pada Permenkes
Permenkes yang
yang berlaku
berlaku tentang
tentang Penyelenggaraan
Penyelenggaraan

27
RI
RI 33 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Imunisasi
Imunisasidan
dandisesuaikan
disesuaikandengan
denganKepmenkes
KepmenkesNomor
NomorHK.01.07/MENKES/6424
HK.01.07/MENKES/6424
/2021Tentang
/2021 TentangPetunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPelaksanaan
PelaksanaanVaksinasi
VaksinasiDalam
DalamRangka
RangkaPenanggu
Penanggu
langanPandemi
langan PandemiCorona
CoronaVirus
VirusDisease
Disease2019
2019(COVID-19).
(COVID-19).
Langkah-LangkahPelacakan
Langkah-Langkah PelacakanKIPI
KIPIsesuai
sesuaitabel
tabelberikut:
berikut:

28
44 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Tabel
Tabel4.1.
4.1.Langkah-langkah
Langkah-langkahdalam
dalampelacakan
pelacakanKIPI
KIPI

Langkah
Langkah Tindakan
Tindakan
Pastikan
Pastikaninformasi
informasipada
pada •• Dapatkan
Dapatkancatatan
catatanmedik
medikkasuskasus(atau
(ataucatatan
catatanklinis
klinislain)
lain)
laporan
laporan •• Periksa
Periksainformasi
informasitentang
tentangkasus kasusdari
daricatatan
catatanmedik
medikdandandokumen
dokumenlainlain
•• Isi
Isisetiap
setiapkelengkapan
kelengkapanyang yangkurang
kurangdaridariformulir
formulirlaporan
laporanKIPI
KIPI
•• Tentukan
Tentukaninformasi
informasidari darikasus
kasuslainlainyang
yangdibutuhkan
dibutuhkanuntuk untukmelengkapi
melengkapi
pelacakan
pelacakan
Lacak
Lacakdan
danKumpulkan
Kumpulkan Tentang
Tentangkasus
kasus
data
data •• Kronologis
Kronologisimunisasi
imunisasisaat saatini
iniyang
yangdiduga
didugamenimbulkan
menimbulkanKIPI KIPI
•• Riwayat
Riwayatmedis
medissebelumnya,
sebelumnya,termasuktermasukriwayat
riwayatimunisasi
imunisasisebelumnya
sebelumnya
dengan
denganreaksi
reaksiyangyangsama samaatau
ataureaksi
reaksialergi
alergiyang
yanglain
lain
•• Riwayat
Riwayatkeluarga
keluargadengan
dengankejadian
kejadianyangyangsama
sama
Tentang
Tentangkejadian
kejadian
•• Kronologis,
Kronologis,deskripsi
deskripsiklinis
klinisdan
dansetiap
setiaphasil
hasillaboratorium
laboratoriumyang yangrelevan
relevan
dengan
denganKIPIKIPIdandanpenegakan
penegakandiagnosis
diagnosisdaridarikejadian
kejadianikutan
ikutan
•• Tindakan
Tindakanyang yangdidapatkan,
didapatkan,apakahapakahdirawat
dirawatinap/jalan
inap/jalandan danbagaimana
bagaimana
hasilnya
hasilnya
Tentang
Tentangvaksin
vaksinyangyangdiduga
didugamenimbulkan
menimbulkanKIPI: KIPI:
•• Tuliskan
Tuliskanjenis
jenisvaksin
vaksindan dannonobatch
batchvaksin
vaksin
•• Prosedur
Prosedurpengiriman
pengirimanvaksin, vaksin,
•• Kondisi
Kondisipenyimpanan,
penyimpanan,
•• Keadaan
Keadaanvaccine
vaccinevialvialmonitor,
monitor,
•• Catatan
Catatansuhusuhupadapadalemari
lemaries es(vaccine
(vaccinerefrigerator).
refrigerator).
Tentang
Tentangkondisi
kondisianak anaklainnya:
lainnya:
•• Adakah
Adakahanak anaklain
lainyang
yangmendapat
mendapatimunisasi
imunisasidaridarivaksin
vaksindengan
dengannomor
nomor
batch
batchyang
yangsamasamadan danmenimbulkan
menimbulkangejala gejalayang
yangsama
sama
•• Adakah
Adakahanak anaklain
lainyang
yangtidak
tidakmendapat
mendapatimunisasi
imunisasidan danmemiliki
memilikigejala
gejala
yang
yangsama
sama
Menilai
Menilaipelayanan
pelayanan •• Penyimpanan
Penyimpananvaksin vaksin(termasuk
(termasukvial vialvaksin
vaksinyang
yangtelah
telahdibuka),
dibuka),distribusi
distribusi
dengan
denganmenanyakan
menanyakan dan
danpembuangan
pembuanganlimbah limbah
tentang
tentang •• Penyimpanan
Penyimpanankit kitanafilaktik
anafilaktik
•• Pelatihan
Pelatihanpraktek
praktekimunisasi,
imunisasi,supervisi
supervisidandanpelaksana
pelaksanaimunisasi
imunisasi
Mengamati
Mengamatipelayanan
pelayanan •• Apakah
Apakahpelayanan
pelayananimunisasi
imunisasidilakukan
dilakukandalam
dalamjumlah
jumlahlebih
lebihbanyak
banyakdari
dari
yang
yangdirencanakan
direncanakan
•• Bagaimana
Bagaimanapenyimpanan
penyimpananvaksin vaksindalam
dalamlemari
lemaripendingin
pendingin
•• Prosedur
Prosedurimunisasi
imunisasi(penyimpanan
(penyimpananvaksin, vaksin,teknik
teknikpemberian
pemberianimunisasi,
imunisasi,
pembuangan
pembuanganlimbah) limbah)
Rumuskan
Rumuskanklasifikasi
klasifikasi ••Kemungkinan
Kemungkinanpenyebab penyebabkejadian
kejadiantersebut
tersebut
lapangan
lapangan ••Lakukan
Lakukanuji ujisterilitas
sterilitasdan dantoksisitas
toksisitasvaksin
vaksin(jika
(jikadiperlukan)
diperlukan)
Membuat
Membuatkesimpulan
kesimpulan
Pelacakan
Pelacakan ••Buat
Buatkesimpulan
kesimpulanpenyebab
penyebabKIPI
KIPI
••Lengkapi
Lengkapiformulir
formulirinvestigasi
investigasiKIPI
KIPI
••Lakukan
Lakukantindakan
tindakankoreksi
koreksidan
danrekomendasikan
rekomendasikantindakan
tindakanlebih
lebihlanjut
lanjut

29
RI
RI 11 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)

Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

D.
D. PENGENALAN
PENGENALANDAN
DANPENANGANAN
PENANGANANANAFILAKTIK
ANAFILAKTIK
Reaksi
Reaksi anafilaktik
anafilaktik adalah
adalah reaksi
reaksi hipersensitivitas
hipersensitivitas sistemik
sistemik yang
yang berat,
berat,
terjadi dengan
terjadi dengan cepat
cepat (umumnya
(umumnya 5–30
5–30 menit
menit sesudah
sesudah pemberian
pemberian imunisasi),
imunisasi),
serius, dan
serius, dan dapat
dapat menyebabkan
menyebabkan kematian.
kematian. Reaksi
Reaksi anafilaktik
anafilaktik menjadi
menjadi risiko
risiko
padasetiap
pada setiappemberian
pemberianvaksinasi,
vaksinasi,obat,
obat,makanan
makanandan
danlainnya,
lainnya,dan
danmerupakan
merupakan
KIPIserius
KIPI seriusyang
yangharus
harusmendapat
mendapatpenanganan
penanganansegera.
segera.Jika
Jikareaksi
reaksitersebut
tersebutcukup
cukup
hebat dapat
hebat dapat menimbulkan
menimbulkan syok
syok yang
yang disebut
disebut sebagai
sebagai syok
syok anafilaktik.
anafilaktik. Syok
Syok
anafilaktikmembutuhkan
anafilaktik membutuhkanpertolongan
pertolongancepat
cepatdan
dantepat.
tepat.Tata
Tatalaksana
laksanamulai
mulaidari
dari
penegakan diagnosis
penegakan diagnosis sampai
sampai pada
pada terapi
terapi dilakukan
dilakukan di
di tempat
tempat kejadian,
kejadian, dan
dan
setelahtanda-tanda
setelah tanda-tandavital
vitaldari
darikasus
kasusstabil
stabilbaru
barudipertimbangkan
dipertimbangkanuntuk
untukdirujuk
dirujuk
ke rumah
ke rumah sakit
sakit terdekat.
terdekat. Setiap
Setiap petugas
petugas pelaksana
pelaksana imunisasi
imunisasi harus
harus sudah
sudah
kompetendalam
kompeten dalammengenali
mengenalidan
danmenangani
menanganireaksi
reaksianafilaktik.
anafilaktik.
Gambaran atau
Gambaran atau gejala
gejala klinik
klinik suatu
suatu reaksi
reaksi anafilaktik
anafilaktik berbeda-beda
berbeda-beda
sesuai dengan
sesuai dengan berat
berat atau
atau ringannya
ringannya reaksi
reaksi antigen-antibodi
antigen-antibodi atau
atau tingkat
tingkat
sensitivitasseseorang.
sensitivitas seseorang.Namun
Namunpada
padatingkat
tingkatyang
yangberat
beratberupa
berupasyok
syokanafilaktik,
anafilaktik,
gejalayang
gejala yangmenonjol
menonjoladalah
adalahgangguan
gangguansirkulasi
sirkulasidan
dangangguan
gangguanrespirasi.
respirasi.

30
25
25 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)

Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Gambar
Gambar4.2.
4.2.Gejala
Gejaladan
danTanda
TandaSyok
SyokAnafilaksis
Anafilaksis

Kriteria
KriteriaA.
A.Satu
Satugejala
gejalamuncul
muncultiba-tiba
tiba-tibadalam
dalammenit
menitsampai
sampaijam
jammelibatkan
melibatkankulit
kulit
jaringan
jaringanmukosa
mukosaatauataukeduanya
keduanya(Mis:
(Mis:bercak
bercakmerah
merahdiseluruh
diseluruhtubuh
tubuhterasa
terasagatal
gatal
dan
danpanas
panasbibir
bibirlidah
lidahdan
danuvula
uvulabengkak)
bengkak)
Ditambah
Ditambahsedikitnya
sedikitnyasatu
satudari
darikeadaan
keadaanberikut:
berikut:
Gejala
Gejalapada
padapernafasan
pernafasan(Mis:
(Mis:sesak
sesak Tekanan
Tekanandarah
darahmenurun
menurunmendadak
mendadak
nafas,
nafas,mengi,
mengi,batuk,
batuk,stridor,
stridor, atau
atautimbulnya
timbulnyagejala
gejaladisfungsi
disfungsiorgan
organ
hipoksemia)
hipoksemia) seperti
sepertihipotonia
hipotonia(kolaps),
(kolaps),inkontinensia
inkontinensia
ATAU
ATAUkriteria
kriteriaB.
B.dua
duaatau
ataulebih
lebihdari
darikeadaan
keadaanberikut
berikutyang
yangmuncul
munculmendadak
mendadak
setelah
setelahpajanan
pajananalergen
alergenatau
ataupemicu
pemiculainnya
lainnya

Gejala
Gejalamuncul
muncultiba-tiba
tiba-tiba Gejala
Gejalapada
pada TekananTekanandarah
darah Gejala
Gejala
dalam
dalamhitungan
hitunganmenit
menit pernapasan
pernapasan menurun menurun pencernaan
pencernaanyang yang
sampai
sampaijam,jam,melibatkan
melibatkan (Misal: (Misal:sesak
sesak mendadak
mendadakatau atau timbul
timbulmendadak
mendadak
kulit,
kulit,jaringan
jaringanmukosa,
mukosa, napas, napas,batuk
batuk timbulnya
timbulnyagejala
gejala (Misal:
(Misal:nyeri
nyeri
atau
ataukeduanya
keduanya(Misal:
(Misal: hipoksemia)
hipoksemia) disfungsi
disfungsiorgan
organ perut
perutsampai
sampai
bercak
bercakmerah
merahdidiseluruh
seluruh seperti
sepertihypotonia
hypotonia kram
krammuntah)
muntah)
tubuh,
tubuh,terasa
terasagatal
gataldan
dan kolep
kolepInkontinensia
Inkontinensia
panas,
panas,serta
sertabibir,
bibir,lidah,
lidah,
dan
danuvula
uvulabengkak)
bengkak)
ATAU
ATAUkriteria
kriteriaC.C.Tekanan
Tekanandarah
darahberkurang
berkurangsetelah
setelahpajanan
pajananalergen
alergenyang
yangdiketahui
diketahui
untuk
untukpasien
pasien(dalam
(dalamhitungan
hitunganmenit
menitsampai
sampaijam)jam)
Bayi
Bayidan
dananak-anak
anak-anaktekanan
tekanandarah
darahsistolik
sistolikrendah
rendahspesifik
spesifikusia
usiaatau
atau pengurangan
pengurangan
tekanan
tekanandarah
darahsistolik
sistolikyang
yanglebih
lebihbesar
besardari
dari30%
30%
Keterangan:
Keterangan:
•• Sebagai
Sebagaicontoh:
contoh:imunologik
imunologiknamun
namunindependen
independenIgE IgEatau
ataunon
nonimunologik
imunologik
(aktivasi
(aktivasisel
selmast
mastlangsung)
langsung)
•• Sebagai
Sebagaicontoh:
contoh:setelah
setelahsengatan
sengatanserangga
seranggaberkurangnya
berkurangnyatekanan
tekanandarah
darah
dapat
dapatmenjadi
menjadisatu-satunya
satu-satunyamanifestasi
manifestasianafilaksis
anafilaksisatau
atausetelah
setelahimunoterapi
imunoterapi
alergen
alergenbercak
bercakmerah
merahgatal
gataldiseluruh
diseluruhtubuh
tubuhdapat
dapatmenjadi
menjadimanifestasi
manifestasiawalawal
satu-satunya
satu-satunyadari darianafilaksis
anafilaksis
•• Tekanan
Tekanandarah
darahsistolik
sistolikrendah
rendahpada
padaanak
anakdiartikan
diartikansebagai
sebagaitekanan
tekanandarah
darah
yang
yangkurang
kurangdari
dari7070mmHg
mmHguntuk
untukusia
usia11bulan
bulan--11tahun
tahun
•• Frekuensi
Frekuensidenyut
denyutjantung
jantungnormal
normalbervariasi
bervariasidari
dari80
80sampai
sampai140
140xx//menit
menit
untuk
untukusia
usia1-2
1-2tahun
tahun

31
RI
RI 26
26 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)

Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan terhadap
terhadap syok
syok anafilaksis
anafilaksis harus
harus dilakukan
dilakukan dengan
dengan
tepat dan
tepat dan cepat.
cepat. Untuk
Untuk itu,
itu, dalam
dalam setiap
setiap pelayanan
pelayanan harus
harus disediakan
disediakan
perlengkapan anafilaktik
perlengkapan anafilaktikyang
yang lengkap,
lengkap,stetoskop,
stetoskop,tensimeter
tensimeter(dengan
(dengan ukuran
ukuran
bayi dan
bayi dan anak)
anak) dan
dan oxymeter
oxymeter (bila
(bila tersedia).
tersedia). Isi
Isi dari
dari perlengkapan
perlengkapan anafilaktik
anafilaktik
terdiridari:
terdiri dari:
1. Epinefrin
1. Epinefrinampul
ampul1:
1:1000
1000
2. Spuit
2. Spuit11ml
ml
3. Infus
3. Infusset
set
4. Jarum
4. Jaruminfus:
infus:untuk
untukbayi
bayidan
danbalita
balita
5. Larutan
5. Larutaninfus
infus(NaCl
(NaCl0.9%
0.9%atau
atauDekstrose
Dekstrose5%)
5%)
6. Tabung
6. Tabungberisi
berisioksigen
oksigen

32
27
27 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)

Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

1.1. Miliki
Milikiprotokol
protokolgawat
gawatdarurat
darurattertulis
tertulisuntuk
untukmengenal
mengenal
anafilaksis
anafilaksisbeserta
besertatatalaksananya
tatalaksananyadandanlatih
latihsecara
secararutin
rutin
2.2. Sedapat
Sedapatmungkin,
mungkin,jauhkan
jauhkanbayi
bayidari
daripaparan
paparanfaktor
faktor
pemicu,
pemicu,yangyangkemungkinan
kemungkinanmenjadi
menjadipemicu
pemicugejala
gejala
3.3. Nilai
Nilaijalan
jalannafas,
nafas,pernafasan,
pernafasan,dandansirkulasi
sirkulasi(airway,
(airway,
breathing,
breathing,circulation),
circulation),status
statusmental,
mental,kulit,
kulit,dan
danberat
berat
badan
badan
4.4. Pada
Padasaat
saatyang
yangsama,
sama,panggil
panggilbantuan
bantuantimtimresusitasi
resusitasi
(jika
(jikakejadian
kejadiandidirumah
rumahsakit)
sakit)atau
atautim
timmedis
medisgawat
gawat
darurat
darurat(jika
(jikakejadian
kejadiandidiluar
luarrumah
rumahsakit/komunitas)
sakit/komunitas)
5.5. Posisikan
Posisikanbayi
bayiterlentang
terlentangatau
atausetengah
setengahberbaring
berbaring

6.6. Beri
Beriinjeksi
injeksiepinefrin
epinefrin(adrenalin)
(adrenalin)secara
secaraintramuskuler
intramuskuler
pada
padaregio
regiotengah
tengahpaha
pahabagian
bagiandepan
depandengan
dengandosis
dosis0,01
0,01
mg/kg
mg/kglarutan
larutan1:1000
1:1000(1(1mg/ml),
mg/ml),maksimum
maksimum0,3 0,3mg.
mg.
Catat
Catatwaktu
waktupemberian
pemberiandandandosis,
dosis,ulangi
ulangi5–15
5–15menit
menit
kemudian
kemudianbilabiladiperlukan.
diperlukan.Kebanyakan
Kebanyakanpasien
pasienakan
akan
menunjukkan
menunjukkanrespon
responsetelah
setelah1–2
1–2dosis.
dosis.
7.7. Bila
Biladiperlukan,
diperlukan,berikan
berikanoksigen
oksigendengan
dengankecepatan
kecepatan
tinggi
tinggi(8-10
(8-10L/menit)
L/menit)dengan
denganmasker
maskerkhusus
khususbayi
bayi

8.8. Buat
Buatakses
aksesintravena
intravenamenggunakan
menggunakanjarum
jarumdan
danmulai
mulai
pemberian
pemberianresusitasi
resusitasicairan
cairandengan
denganlarutan
larutanNaCl
NaCl0,9%
0,9%
dengan
dengandosis
dosis10-20
10-20ml/kg
ml/kgselama
selama5–10
5–10menit
menit

9.9. Pantau
Pantautekanan
tekanandarah,
darah,denyut
denyutdan
danfungsi
fungsijantung,
jantung,
status
statuspernafasan,
pernafasan,serta
sertakadar
kadaroksigen
oksigensesering
seseringmungkin
mungkin
dalam
dalaminterval
intervalyang
yangteratur
teratur

10.
10.Bila
Biladiperlukan,
diperlukan,lakukan
lakukanresusitasi
resusitasijantung
jantungparu
parudengan
dengan
teknik
teknikkompresi
kompresidada
dadamenggunakan
menggunakansatu satutangan
tangan
dengan
denganfrekuensi
frekuensi100
100kali
kaliper
permenit
menitkedalaman
kedalamansekitar
sekitar
55cm
cmsecara
secarakontinu
kontinudan
danberikan
berikannapas
napasbuatan
buatandengan
dengan
kecepatan
kecepatan15–20
15–20kali/menit
kali/menit
Gambar
Gambar4.3.
4.3.Langkah-langkah
Langkah-langkahdalam
dalamPenanganan
PenangananSyok
SyokAnafilaktik
Anafilaktik
Sumber
Sumber(dengan
(denganmodifikasi):
modifikasi):Simon,
Simon,FER,
FER,&&Sampson,
Sampson,HA.
HA.Anaphylaxis:
Anaphylaxis:Unique
Uniqueaspects
aspectsof
ofclinical
clinical
diagnosisand
diagnosis andmanagement
managementinininfants
infants(birth
(birthto
toage
age22years).
years).JJAllergy
AllergyClin
ClinImmunol
Immunol2015(135):1125-
2015(135):1125-
31.
31.

33
RI
RI 28
28 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)

Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

BAB
BAB VV PENCATATAN
PENCATATAN DAN
DAN PELAPORAN
PELAPORAN

Salah satu
Salah satu kebijakan
kebijakan program
program imunisasi
imunisasi dalam
dalam upaya
upaya memberikan
memberikan
pelayanan imunisasi
pelayanan imunisasi yang
yang bermutu
bermutu adalah
adalah dilaksanakannya
dilaksanakannya pencatatan
pencatatan dan
dan
pelaporanyang
pelaporan yangakurat,
akurat,lengkap,
lengkap,tepat
tepatwaktu
waktudan
danterus-menerus.
terus-menerus.Pencatatan
Pencatatandan
dan
pelaporan sangat
pelaporan sangat penting
penting dilakukan
dilakukan untuk
untuk dapat
dapat mendokumentasikan
mendokumentasikan rangkaian
rangkaian
prosesdan
proses danhasil
hasilkegiatan.
kegiatan.Selain
Selainmendokumentasikan
mendokumentasikandan
danmenunjang
menunjangpelayanan
pelayanan
imunisasi, pencatatan
imunisasi, pencatatan dan
dan pelaporan
pelaporan juga
juga menjadi
menjadi dasar
dasar untuk
untuk mendukung
mendukung
pengambilan keputusan
pengambilan keputusan dalam
dalam perencanaan,
perencanaan, pelaksanaan
pelaksanaan kegiatan,
kegiatan, maupun
maupun
monitoringevaluasi.
monitoring evaluasi.Setiap
Setiapfasilitas
fasilitaspelayanan
pelayanankesehatan
kesehatanyang
yangmenyelenggarakan
menyelenggarakan
pelayananimunisasi
pelayanan imunisasiharus
harusmelakukan
melakukanpencatatan
pencatatandan
danpelaporan
pelaporansecara
secararutin
rutindan
dan
berkala, serta
berkala, serta dilakukan
dilakukan secara
secara berjenjang
berjenjang kepada
kepada Menteri
Menteri Kesehatan,
Kesehatan, melalui
melalui
DinasKesehatan
Dinas KesehatanProvinsi
Provinsidan
danDinas
DinasKesehatan
KesehatanKabupaten/Kota
Kabupaten/Kotasesuai
sesuaiwaktu
waktuyang
yang
telahditetapkan.
telah ditetapkan.
BerdasarkanPeraturan
Berdasarkan PeraturanMenteri
MenteriKesehatan
KesehatanNomor
Nomor12
12Tahun
Tahun2017,
2017,ada
adalima
lima
komponenyang
komponen yangharus
harusdicatat
dicatatdan
dandilaporkan
dilaporkandalam
dalampelaksanaan
pelaksanaanimunisasi,
imunisasi,yaitu
yaitu
cakupan imunisasi,
cakupan imunisasi, stok
stok dan
dan pemakaian
pemakaian vaksin
vaksin dan
dan logistik,
logistik, monitoring
monitoring suhu,
suhu,
kondisiperalatan
kondisi peralatancold
coldchain,
chain,dan
dankejadian
kejadianikutan
ikutanpasca
pascaimunisasi
imunisasi(KIPI).
(KIPI).Setiap
Setiapjenis
jenis
laporanharus
laporan harusmemenuhi
memenuhistandar
standarsebagai
sebagaiberikut:
berikut:
Lengkap
Lengkap Semua
Semuavariabel
variabeltelah
telahlengkap
lengkapterisi
terisi(tidak
(tidakada
adayang
yangkosong)
kosong)dan
dan
semua
semuatempat
tempatpelayanan
pelayanantelah
telahmengirimkan
mengirimkanlaporan
laporan
Tepat
TepatWaktu
Waktu Laporan
Laporandisampaikan
disampaikansesuai
sesuaidengan
denganwaktu
waktuyang
yangtelah
telah
ditentukan
ditentukan
Akurat
Akurat Data
Datayang
yangdilaporkan
dilaporkansesuai
sesuaidengan
dengankondisi
kondisiyang
yangsebenarnya
sebenarnya

Setiapkomponen
Setiap komponenpelaksanaan
pelaksanaanimunisasi
imunisasiyang
yangharus
harusdicatat
dicatatdan
dandilaporkan,
dilaporkan,
pencatatan dan
pencatatan dan pelaporan
pelaporan menggunakan
menggunakan format
format atau
atau instrumen
instrumen yang
yang sudah
sudah
ditetapkan. Penggunaan
ditetapkan. Penggunaan instrumen
instrumen tersebut
tersebut sebagai
sebagai standardisasi
standardisasi atau
atau
penyeragaman format
penyeragaman format pencatatan
pencatatan dan
dan pelaporan
pelaporan pelaksanaan
pelaksanaan imunisasi
imunisasi dari
dari

34
29
29 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)

Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

semua
semua tingkatan,
tingkatan, sehingga
sehingga memudahkan
memudahkan pada
pada saat
saat kegiatan
kegiatan pencatatan
pencatatan
pelaporan,
pelaporan,kompilasi,
kompilasi,dan
dananalisa
analisakarena
karenajenis
jenisdata
datayang
yangtersedia
tersediaseragam.
seragam.
Adapun
Adapun instrumen
instrumen yang
yang digunakan
digunakan dalam
dalam kegiatan
kegiatan pencatatan
pencatatan dan
dan
pelaporan
pelaporanadalah
adalahsebagai
sebagaiberikut:
berikut:

A.
A. PENCATATAN
PENCATATANDAN
DANPELAPORAN
PELAPORANCAKUPAN
CAKUPANIMUNISASI
IMUNISASI
Pencatatan
Pencatatandan
danpelaporan
pelaporancakupan
cakupanimunisasi
imunisasiRV
RVmerupakan
merupakanbagian
bagianyang
yang
tidak
tidak terpisahkan
terpisahkan dari
dari pencatatan
pencatatan dan
dan pelaporan
pelaporan imunisasi
imunisasi rutin
rutin lainnya.
lainnya.
Pencatatan
Pencatatandan
danpelaporan
pelaporanpelayanan
pelayananimunisasi
imunisasiRV
RVdilakukan
dilakukansecara
secaraelektronik
elektronik
dengan
denganmenggunakan
menggunakanaplikasi
aplikasiSehat
SehatIndonesiaku (ASIK)pada
Indonesiaku(ASIK) padasaat
saatpelayanan.
pelayanan.
Disamping
DisampingASIK,
ASIK,instrumen
instrumenyang
yangdigunakan
digunakanuntuk
untukmelakukan
melakukanpencatatan
pencatatan
hasil
hasilpelayanan
pelayananimunisasi
imunisasiRV
RVdidiPuskesmas
Puskesmasadalah
adalahbuku
bukuKesehatan
KesehatanIbu
Ibudan
danAnak
Anak
(KIA)
(KIA)dan
danregister
registerkohort
kohortbayi
bayi(Gambar
(Gambar5.1).
5.1).Pencatatan
Pencatatanharus dilakukansegera
harusdilakukan segera
pada
pada saat
saat pelayanan,
pelayanan, tidak
tidak ditunda
ditunda dan
dan diisi
diisi secara
secara lengkap
lengkap sesuai
sesuai kolom
kolom
pencatatan
pencatatanhasil
hasilpelayanan
pelayananimunisasi
imunisasiyang
yangtersedia.
tersedia.

Gambar
Gambar5.1.
5.1.Buku
BukuKIA
KIA

35
RI
RI 30
30 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)

Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

BULAN
BULAN
UMUR
UMUR
00 11 22 33 44 55 66 77 88 99 10
10 11
11 1212 18
18 23
23 24-60
24-60
JENIS
JENISVAKSIN
VAKSIN TANGGAL
TANGGALPEMBERIAN
PEMBERIANDAN
DANPARAF
PARAFPETUGAS
PETUGAS
Hepatitis
HepatitisBB(<24
(<24Jam)
Jam)
No
NoBatch:
Batch:
BCG
BCG
No
NoBatch:
Batch:
Polio
Poliotetes
tetes11
No
NoBatch:
Batch:
DPT-HB-Hib
DPT-HB-Hib11
No
NoBatch:
Batch:
Polio
PolioTetes
Tetes22
No
NoBatch:
Batch:
Rota
RotaVirus
Virus(RV)1
(RV)1
No
NoBatch:
Batch:
PCV
PCV11
No
NoBatch:
Batch:
DPT-HB-Hib
DPT-HB-Hib22
No
NoBatch:
Batch:
Polio
PolioTetes
Tetes33
No
NoBatch:
Batch:
Rota
RotaVirus
Virus(RV)2
(RV)2
No
NoBatch:
Batch:
PCV2
PCV2
No
NoBatch:
Batch:
DPT-HB-Hib
DPT-HB-Hib33
No
NoBatch:
Batch:
Polio
PolioTetes
Tetes44
No
NoBatch:
Batch:
Polio
PolioSuntik
Suntik(IPV)
(IPV)11
No
NoBatch:
Batch:
Rota
RotaVirus
Virus(RV)
(RV)33
No
NoBatch:
Batch:
Campak
Campak–Rubella
–Rubella(MR)
(MR)
No
NoBatch:
Batch:
Polio
PolioSuntik
Suntik(IPV)
(IPV)2.2.
No
NoBatch:
Batch:
*Japanese
*JapaneseEncephalitis
Encephalitis(JE)
(JE)
No
NoBatch:
Batch:
PCV3
PCV3
No
NoBatch:
Batch:
DPT-HB-Hib
DPT-HB-HibLanjutan.
Lanjutan.
No
NoBatch:
Batch:
Campak
Campak-Rubella
-Rubella(MR)
(MR)
Lanjutan
Lanjutan
No
NoBatch:
Batch:

**imunisasi
imunisasiJEJEdiberikan
diberikandidiprovinsi
provinsiendemis
endemis

36
31
31 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)

Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Keterangan:
Keterangan:
Jadwal
JadwalTepat
TepatPemberian
PemberianImunisasi
Imunisasi
Waktu
Waktuyang
yangmasih
masihdidiperbolehkan
perbolehkanuntuk
untukpemberian
pemberianImunisasi
Imunisasi
Waktu
WaktuPemberian
PemberianImunisasi
Imunisasibagi
bagianak
anakdiatas
diatas11tahun
tahunyang
yangbelum
belumlengkap
lengkap
(Imunisasi
(ImunisasiKejar)
Kejar)
Waktu
Waktuyang
yangtidak
tidakdiperbolehkan
diperbolehkanuntuk
untukpemberian
pemberianImunisasi
Imunisasi

Hasil
Hasil pelayanan
pelayanan imunisasi
imunisasi RV
RV didi praktik
praktik bidan,
bidan, praktik
praktik dokter,
dokter, klinik,
klinik,
rumah
rumah sakit
sakit atau
atau fasilitas
fasilitas pelayanan
pelayanan kesehatan
kesehatan lainnya,
lainnya, data
data hasil
hasil pelayanan
pelayanan
dicatat
dicatat pada
pada buku
buku KIA
KIA dan
dan diisi
diisi secara
secara lengkap
lengkap sesuai
sesuai format
format pada
pada tabel
tabel 5.1.
5.1.
Apabila
Apabila pada
pada buku
buku KIA
KIA belum
belum terdapat
terdapat baris
baris untuk
untuk imunisasi
imunisasi RV,
RV, maka
maka
pencatatan
pencatatanhasil
hasillayanan
layananimunisasi
imunisasidituliskan
dituliskansecara
secaramanual
manualpada
padabaris
bariskosong
kosong
diditabel
tabelpencatatan
pencatatanimunisasi
imunisasipada
padabuku
bukuKIA
KIAtersebut.
tersebut.Data
Datatersebut
tersebutkemudian
kemudian
disampaikan
disampaikan ke
ke puskesmas
puskesmas yang
yang ada
ada didi wilayah
wilayah kerjanya
kerjanya dalam
dalam bentuk
bentuk form
form
pencatatan
pencatatan hasil
hasil pelayanan
pelayanan imunisasi
imunisasi rutin
rutin pada
pada anak
anak didi klinik/rumah
klinik/rumah
sakit/fasilitas
sakit/fasilitaspelayanan
pelayananswasta
swasta(lampiran
(lampiran1)
1)untuk
untukdimasukan
dimasukanke
kedalam
dalamregister
register
kohort
kohortbayi
bayi(lampiran
(lampiran2).
2).

B. PENCATATAN
B. PENCATATANDAN
DANPELAPORAN
PELAPORANVAKSIN
VAKSINDAN
DANLOGISTIK
LOGISTIKIMUNISASI
IMUNISASI
Pencatatan
Pencatatan vaksin
vaksin dan
dan logistik
logistik imunisasi
imunisasi lainnya
lainnya harus
harus dilakukan
dilakukan oleh
oleh
setiap
setiapfasilitas
fasilitaspelayanan
pelayanankesehatan
kesehatanyang
yangmemberikan
memberikanpelayanan
pelayananimunisasi
imunisasiRV
RV
menggunakan
menggunakanvaksin
vaksinprogram.
program.Pencatatan
Pencatatanyang
yangdilakukan
dilakukanmeliputi
meliputipencatatan
pencatatan
vaksin
vaksinmenggunakan
menggunakanbuku/kartu
buku/kartuyang
yangberbeda
berbedauntuk
untuksetiap
setiapjenisnya
jenisnyadan
dansebisa
sebisa
mungkin
mungkin dilakukan
dilakukan terpisah
terpisah untuk
untuk setiap
setiap nomor
nomor batch.
batch. Sebagai
Sebagai contoh,
contoh, jika
jika
vaksin
vaksinRV
RVyang
yangtersedia
tersediaterdiri
terdiridari
dari33nomor
nomorbatch
batchmaka
makajumlah
jumlahkartu
kartustok
stokyang
yang
digunakan
digunakanuntuk
untukmencatat
mencatatstok
stokdan
danpemakaian
pemakaianvaksin
vaksinRV
RVadalah
adalah33kartu
kartustok.
stok.
Selain
Selain itu,
itu, juga
juga diperlukan
diperlukan dokumen
dokumen pencatatan
pencatatan berupa
berupa Vaccine
Vaccine Arrival
Arrival
Report
Report (VAR)
(VAR) dan
dan Surat
Surat Bukti
Bukti Barang
Barang Keluar
Keluar (SBBK)
(SBBK) sebagai
sebagai kelengkapan
kelengkapan
administrasi
administrasi pada
pada saat
saat melakukan
melakukan penerimaan
penerimaan dan
dan pengeluaran
pengeluaran vaksin
vaksin dan
dan
logistik
logistik imunisasi.
imunisasi. Dokumen
Dokumen VAR
VAR dan
dan SBBK
SBBK harus
harus diisi
diisi lengkap
lengkap sesuai
sesuai kolom
kolom
yang
yangtersedia.
tersedia.

37
RI
RI 32
32 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)

Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Gambar
Gambar5.2.
5.2.Vaccine
VaccineArrival
ArrivalReport
Reportatau
atauVAR
VAR

Gambar5.3
Gambar 5.3Contoh
ContohSurat
SuratBukti
BuktiBarang
BarangKeluar
Keluar
Gambar
Gambar5.3.
5.3.Contoh
ContohSurat
SuratBukti
BuktiBarang
BarangKeluar
Keluar

Stok
Stok dan
dan pemakaian
pemakaian vaksin
vaksin dan
dan logistik
logistik imunisasi
imunisasi didi setiap
setiap tingkatan
tingkatan
harus
harusdilaporkan
dilaporkansecara
secaraberjenjang.
berjenjang.Apabila
Apabilabelum
belumterdapat
terdapatsistem
sistempelaporan
pelaporan
secara
secara elektronik,
elektronik, pelaporan
pelaporan dilakukan
dilakukan secara
secara manual
manual menggunakan
menggunakan format
format
yang
yangterdapat
terdapatpada
padaLampiran
Lampiran3.
3.
Pencatatan
Pencatatan dan
dan pelaporan
pelaporan pemakaian
pemakaian vaksin
vaksin dan
dan logistik
logistik imunisasi
imunisasi didi
seluruh
seluruh jenjang
jenjang administrasi
administrasi juga
juga dilakukan
dilakukan secara
secara elektronik
elektronik dengan
dengan
menggunakan
menggunakan aplikasi
aplikasi Sistem
Sistem Monitoring
Monitoring Imunisasi
Imunisasi dan
dan Logistik
Logistik secara
secara
Elektronik
Elektronik(SMILE).
(SMILE).

38
33
33 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)

Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

C. PENCATATAN
C. PENCATATANDAN
DANPELAPORAN
PELAPORANMONITORING
MONITORINGSUHU
SUHU
Puskesmas
Puskesmas dan
dan seluruh
seluruh fasilitas
fasilitas pelayanan
pelayanan kesehatan
kesehatan yang
yang melakukan
melakukan
pelayanan
pelayanan imunisasi
imunisasi RV,
RV, serta
serta Dinas
Dinas Kesehatan
Kesehatan Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota dan
dan Dinas
Dinas
Kesehatan
Kesehatan Provinsi
Provinsi harus
harus melakukan
melakukan pencatatan
pencatatan hasil
hasil monitoring
monitoring suhu.
suhu.
Instrumen
Instrumen yang
yang digunakan
digunakan untuk
untuk monitoring
monitoring suhu
suhu adalah
adalah grafik
grafik monitoring
monitoring
suhu
suhuyang
yangdihasilkan
dihasilkandari
daripencatatan
pencatatansuhu
suhuyang
yangdicatat
dicatatsecara
secaraberkala
berkaladua
duakali
kali
sehari
sehari (pagi
(pagi dan
dan sore),
sore), termasuk
termasuk hari
hari libur
libur dan
dan sabtu-minggu.
sabtu-minggu. Setiap
Setiap satu
satu
vaccine
vaccine refrigerator
refrigerator harus
harus memiliki
memiliki satu
satu grafik
grafik pencatatan
pencatatan suhu.
suhu. Pencatatan
Pencatatan
suhu
suhu dapat
dapat dilakukan
dilakukan dengan
dengan menggunakan
menggunakan temperature
temperature logger
logger dan
dan juga
juga
teknologi
teknologiInternet
Internetof
ofThings
Things(IoT)
(IoT)yang
yangterintegrasi
terintegrasidengan
denganaplikasi
aplikasiSMILE.
SMILE.Grafik
Grafik
monitoring
monitoring suhu
suhu (lampiran
(lampiran 44 dan
dan lampiran
lampiran 5)
5) ini
ini dibuat
dibuat untuk
untuk mencatat
mencatat hasil
hasil
pemantauan
pemantauan suhu
suhu selama
selama satu
satu bulan
bulan dan
dan dilengkapi
dilengkapi dengan
dengan catatan
catatan atau
atau
keterangan
keterangan kejadian
kejadian penting/
penting/ alarm.
alarm. Pada
Pada akhir
akhir bulan,
bulan, petugas
petugas yang
yang
bertanggung
bertanggung jawab
jawab melakukan
melakukan monitoring
monitoring suhu
suhu harus
harus melaporkan
melaporkan hasilnya
hasilnya
kepada
kepada pimpinan
pimpinan masing-masing.
masing-masing. Pimpinan
Pimpinan melakukan
melakukan evaluasi
evaluasi terhadap
terhadap
laporan
laporanmonitoring
monitoringsuhu
suhuyang
yangdisampaikan
disampaikanoleh
olehpetugas
petugaspengelola
pengelolacold
coldchain
chain
untuk
untuk selanjutnya
selanjutnya menandatangani
menandatangani sebagai
sebagai bentuk
bentuk persetujuan
persetujuan atas
atas laporan
laporan
monitoring
monitoringsuhu
suhutersebut.
tersebut.

39
RI
RI 34
34 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)

Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

BAB
BAB VI
VI MONITORING
MONITORING DAN
DAN EVALUASI
EVALUASI

Monitoring
Monitoring dan
dan evaluasi
evaluasi pelaksanaan
pelaksanaan pemberian
pemberian imunisasi
imunisasi RV
RV merupakan
merupakan
bagian
bagian yang
yang tidak
tidak terpisahkan
terpisahkan dan
dan dapat
dapat dilakukan
dilakukan bersamaan
bersamaan dengan
dengan kegiatan
kegiatan
monitoring
monitoring evaluasi
evaluasi imunisasi
imunisasi rutin
rutin lainnya.
lainnya. Monitoring
Monitoring dan
dan evaluasi
evaluasi merupakan
merupakan
komponen
komponenpenting
pentingdalam
dalamprogram
programimunisasi
imunisasidan
danmenjadi
menjadisalah
salahsatu
satufungsi
fungsipenting
penting
dalam
dalam manajemen
manajemen program.
program. Kegiatan
Kegiatan ini
ini dilakukan
dilakukan melalui
melalui suatu
suatu proses
proses
pengamatan
pengamatansistematik
sistematiksecara
secararutin
rutindan
danperiodik
periodikdengan
denganmenggunakan
menggunakaninstrumen
instrumen
standar.
standar. Tujuannya
Tujuannya adalah
adalah untuk
untuk menilai
menilai apakah
apakah pelaksanaan
pelaksanaan imunisasi
imunisasi berjalan
berjalan
sesuai
sesuai dengan
dengan prosedur
prosedur yang
yang ditetapkan.
ditetapkan. Monitoring
Monitoring dan
dan evaluasi
evaluasi didi tingkat
tingkat
Puskesmas
Puskesmas dilaksanakan
dilaksanakan sejalan
sejalan dengan
dengan tahapan
tahapan manajemen
manajemen Puskesmas
Puskesmas yaitu
yaitu
Pengawasan,
Pengawasan,Pengendalian
Pengendaliandan
danPenilaian
PenilaianKinerja
KinerjaPuskesmas
Puskesmas(P3).
(P3).

A.
A. MONITORING
MONITORING
Monitoring
Monitoring adalah
adalah suatu
suatu kegiatan
kegiatan pemantauan
pemantauan untuk
untuk mengetahui
mengetahui
pencapaian
pencapaiankemajuan
kemajuanprogram
programimunisasi
imunisasiapakah
apakahprogram
programsudah
sudahdilaksanakan
dilaksanakan
seperti
seperti yang
yang direncanakan,
direncanakan, termasuk
termasuk kendala
kendala dan
dan hambatan
hambatan yang
yang dialami.
dialami.
Pelaksanaan
Pelaksanaan monitoring
monitoring dalam
dalam Program
Program imunisasi
imunisasi RV
RV dapat
dapat dilakukan
dilakukan secara
secara
rutin
rutin(harian,
(harian,mingguan
mingguandan
danbulanan)
bulanan)maupun
maupunperiodik
periodik(waktu
(waktutertentu
tertentusesuai
sesuai
kebutuhan
kebutuhan dengan
dengan tujuan
tujuan tertentu)
tertentu) yang
yang berhubungan
berhubungan dengan
dengan pelaksanaan
pelaksanaan
kegiatan
kegiatanoperasional
operasionalseperti
sepertipencapaian
pencapaiancakupan
cakupanimunisasi,
imunisasi,penggunaan
penggunaandana,
dana,
penggunaan
penggunaan waktu,
waktu, dan
dan sumber
sumber daya
daya lain.
lain. Monitoring
Monitoring didi tingkat
tingkat Puskesmas
Puskesmas
dapat
dapat dilaksanakan
dilaksanakan bersamaan
bersamaan dengan
dengan program
program lain
lain melalui
melalui forum
forum lokakarya
lokakarya
mini
minibulanan
bulananmaupun
maupuntriwulan.
triwulan.Pelaksanaan
Pelaksanaanmonitoring
monitoringharus
harusdilakukan
dilakukansecara
secara
berjenjang
berjenjangpada
padasemua
semuatingkatan
tingkatanadministrasi
administrasimeliputi
meliputitingkat
tingkatpusat,
pusat,provinsi,
provinsi,
kabupaten/kota,
kabupaten/kota,dan
danPuskesmas.
Puskesmas.
Monitoring
Monitoring berkaitan
berkaitan erat
erat dengan
dengan pelaporan,
pelaporan, karena
karena melibatkan
melibatkan
pengumpulan
pengumpulan data,
data, pengolahan,
pengolahan, analisis
analisis data
data dan
dan penyajian
penyajian hasil
hasil berupa
berupa
informasi
informasiyang
yangdibutuhkan
dibutuhkandalam
dalamperencanaan
perencanaandan
danpengambilan
pengambilankeputusan.
keputusan.

40
35
35 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)

Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Beberapa
Beberapa alat
alat pemantauan
pemantauan untuk
untuk pelaksanaan
pelaksanaan Program
Program imunisasi
imunisasi RV
RV
yang
yangharus
harusdimiliki,
dimiliki,diketahui
diketahuidan
dandipahami
dipahamioleh
olehpetugas
petugasimunisasi
imunisasiyaitu:
yaitu:
1.
1. Pemantauan
PemantauanWilayah
WilayahSetempat
Setempat(PWS)
(PWS)
Alat
Alat pemantauan
pemantauan ini
ini berfungsi
berfungsi untuk
untuk memonitor
memonitor kecenderungan
kecenderungan
pencapaian
pencapaian cakupan
cakupan program
program dalam
dalam periode
periode tertentu
tertentu (kuantitas
(kuantitas program)
program)
agar
agar dapat
dapat segera
segera dilakukan
dilakukan koreksi
koreksi dan
dan tindak
tindak lanjut.
lanjut. Untuk
Untuk dapat
dapat
membuat
membuatPWS
PWSyang
yangbaik
baikmaka
makaperlu
perlumelakukan
melakukanpengumpulan,
pengumpulan,pengolahan
pengolahan
dan
dan analisis
analisis data
data cakupan
cakupan disetiap
disetiap jenjang
jenjang dari
dari tiap-tiap
tiap-tiap unit
unit terkecil
terkecil
pelayanan
pelayanan (desa/kelurahan)
(desa/kelurahan) hingga
hingga ke
ke tingkat
tingkat pusat.
pusat. Analisa
Analisa dilakukan
dilakukan
secara
secaraberkala
berkaladengan
denganmembandingkan
membandingkancapaian
capaiancakupan
cakupanbaik
baiksetiap
setiapbulan,
bulan,
setiap
setiap tiga
tiga bulan,
bulan, setiap
setiap enam
enam bulan
bulan atau
atau tahunan.
tahunan. Dengan
Dengan ini
ini pengelola
pengelola
program
program imunisasi
imunisasi puskesmas
puskesmas dapat
dapat menilai
menilai kecenderungan
kecenderungan dari
dari cakupan
cakupan
imunisasi
imunisasi didi wilayahnya,
wilayahnya, serta
serta dapat
dapat mengidentifikasi
mengidentifikasi masalah
masalah yang
yang
menghambat
menghambat pelayanan
pelayanan imunisasi.
imunisasi. Analisa
Analisa PWS
PWS dapat
dapat dilihat/dilakukan
dilihat/dilakukan
dengan
denganmemanfaatkan
memanfaatkandashboard
dashboardASIK
ASIKatau
ataudilakukan
dilakukansecara
secaramanual.
manual.
Ada
Ada beberapa
beberapa komponen
komponen yang
yang dapat
dapat dilihat
dilihat dalam
dalam melakukan
melakukan
analisa,
analisa,antara
antaralain:
lain:
a.
a. Cakupan
Cakupanimunisasi
imunisasiRV
RV
Cakupan
Cakupanimunisasi
imunisasiRV
RVdidapatkan
didapatkandengan
denganmenghitung
menghitungpersentase
persentaseantara
antara
jumlah
jumlah sasaran
sasaran yang
yang sudah
sudah mendapatkan
mendapatkan imunisasi
imunisasi RV
RV dibandingkan
dibandingkan
dengan
denganjumlah
jumlahtarget
targetsasaran.
sasaran.
Rumus
Rumusmenghitung
menghitungcakupan
cakupanimunisasi
imunisasiRV:
RV:

Keterangan:
Keterangan:
aa== Jumlah
Jumlahsasaran
sasaranyang
yangtelah
telahmendapatkan
mendapatkanimunisasi
imunisasiRV
RVdalam
dalamkurun
kurun
waktu
waktutertentu
tertentu(numerator)
(numerator)
bb== Jumlah
Jumlahtarget
targetsasaran
sasarandalam
dalamkurun
kurunwaktu
waktutertentu
tertentu(denominator)
(denominator)

41
RI
RI 36
36 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)

Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Perhitungan
Perhitungan cakupan
cakupan imunisasi
imunisasi RV
RV dapat
dapat dilakukan
dilakukan setiap
setiap bulan
bulan untuk
untuk
memastikan
memastikan pencapaian
pencapaian setiap
setiap bulannya
bulannya berjalan
berjalan sesuai
sesuai target
target untuk
untuk
dapat
dapatmencapai
mencapaicakupan
cakupanpada
padaakhir
akhirtahun.
tahun.

b. PemanfaatanVaksin
b. Pemanfaatan Vaksin
Setiap
Setiapdosis
dosisvaksin
vaksinRV
RVdiupayakan
diupayakandapat
dapatdiberikan
diberikankepada
kepadasetiap
setiapsasaran
sasaran
agar
agarvaksin
vaksindapat
dapatdimanfaatkan
dimanfaatkansecara
secaralebih
lebihefisien.
efisien.Untuk
Untukmenentukan
menentukan
tingkat
tingkat pemanfaatan
pemanfaatan vaksin
vaksin RV
RV dalam
dalam setiap
setiap kemasan
kemasan perlu
perlu dihitung
dihitung
indeks
indekspemakaian
pemakaianvaksin
vaksinRV,
RV,yang
yangdapat
dapatdilihat
dilihatmelalui
melaluiaplikasi
aplikasiSMILE.
SMILE.
Rumus:
Rumus:

c.c. Menilai
Menilaipemanfaatan
pemanfaatanimunisasi
imunisasiRV
RV
Pada
Pada tahun
tahun pertama
pertama pelaksanaan
pelaksanaan pemberian
pemberian imunisasi
imunisasi RV,
RV, perlu
perlu
dilakukan
dilakukan pemantauan
pemantauan terhadap
terhadap pemanfaatan
pemanfaatan imunisasi
imunisasi RV
RV dengan
dengan
menghitung
menghitung Drop
Drop Out
Out (DO)
(DO) antara
antara imunisasi
imunisasi RV
RV dosis
dosis pertama
pertama dengan
dengan
dosis
dosisketiga.
ketiga.Pada
Padatahun
tahunberikutnya,
berikutnya,pemantauan
pemantauanpemanfaatan
pemanfaatanimunisasi
imunisasi
dilakukan
dilakukan mengacu
mengacu pada
pada penghitungan
penghitungan Drop
Drop Out
Out (DO)
(DO) rate
rate imunisasi
imunisasi
rutin.
rutin.
Rumus:
Rumus:

d.
d. Perbandingan
Perbandingandengan
dengancakupan
cakupanjenis
jenisimunisasi
imunisasilain
lain
Monitoring
Monitoring dan
dan evaluasi
evaluasi juga
juga dapat
dapat dilakukan
dilakukan dengan
dengan membandingkan
membandingkan
cakupan
cakupan imunisasi
imunisasi RV
RV yang
yang ada
ada didi dashboard
dashboard ASIK
ASIK dengan
dengan cakupan
cakupan
imunisasi
imunisasi lain
lain yang
yang pemberiannya
pemberiannya dilakukan
dilakukan bersamaan
bersamaan atau
atau hampir
hampir
berdekatan.
berdekatan. Misalnya
Misalnya membandingkan
membandingkan antara
antara cakupan
cakupan imunisasi
imunisasi RV
RV
dengan
dengancakupan
cakupanimunisasi
imunisasiPolio
Poliotetes
tetes(OPV)
(OPV)dan
danimunisasi
imunisasiDPT-HB-Hib.
DPT-HB-Hib.

42
37
37 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)

Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

2.
2. Supervisi
SupervisiSuportif
Suportif
Supervisi
Supervisimerupakan
merupakanrangkaian
rangkaiankegiatan
kegiatanyang
yangdilakukan
dilakukansecara
secaraberkala
berkaladan
dan
berkesinambungan
berkesinambungan meliputi
meliputi pemantauan,
pemantauan, pembinaan,
pembinaan, dan
dan pemecahan
pemecahan
masalah
masalah serta
serta tindak
tindak lanjut.
lanjut. Kegiatan
Kegiatan ini
ini dilakukan
dilakukan menggunakan
menggunakan form
form
standar
standar yang
yang dapat
dapat diunduh
diunduh melalui
melalui https://linktr.ee/data_analytics_team
https://linktr.ee/data_analytics_team
untuk
untuk melihat
melihat apakah
apakah program
program atau
atau kegiatan
kegiatan dilaksanakan
dilaksanakan sesuai
sesuai dengan
dengan
standar
standardalam
dalamrangka
rangkamenjamin
menjamintercapainya
tercapainyatujuan
tujuankegiatan
kegiatanimunisasi.
imunisasi.
Selain Supervisi
Selain Supervisi Suportif
Suportif (SS),
(SS), kegiatan
kegiatan monitoring
monitoring lainnya
lainnya yang
yang perlu
perlu
dilaksanakan yaitu
dilaksanakan yaitu Data
Data Quality
Quality Self-assessment
Self-assessment (DQS),
(DQS), Rapid
RapidConvenience
Convenience
Assessment
Assessment (RCA)
(RCA) dan
dan Effective
Effective Vaccine
Vaccine Management
Management (EVM).
(EVM). Kegiatan
Kegiatan
monitoring
monitoring ini
ini dilaksanakan
dilaksanakan terintegrasi
terintegrasi dengan
dengan kegiatan
kegiatan monitoring
monitoring
imunisasi
imunisasirutin
rutinlainnya.
lainnya.

B.
B. EVALUASI
EVALUASI
Evaluasi
Evaluasi diperlukan
diperlukan untuk
untuk melihat
melihat hasil
hasil pelaksanaan
pelaksanaan kegiatan,
kegiatan,
mengidentifikasi
mengidentifikasi hambatan
hambatan pelaksanaan,
pelaksanaan, dukungan,
dukungan, hasil
hasil cakupan
cakupan dan
dan lain
lain
sebagainya.
sebagainya.Semakin
Semakincepat
cepatevaluasi
evaluasidilakukan,
dilakukan,maka
makasemakin
semakincepat
cepatditemukan
ditemukan
hambatan
hambatandan
dantindak
tindaklanjut
lanjutpenyelesaian
penyelesaianmasalahnya,
masalahnya,sehingga
sehinggatarget
targetcakupan
cakupan
dapat
dapat dicapai.
dicapai. Evaluasi
Evaluasi bisa
bisa dilakukan
dilakukan secara
secara rutin
rutin maupun
maupun secara
secara periodik
periodik
sesuai
sesuaidengan
dengankebutuhan.
kebutuhan.Ada
Adabeberapa
beberapakegiatan
kegiatandalam
dalampelaksanaan
pelaksanaanevaluasi
evaluasi
pada
pada introduksi
introduksi vaksin
vaksin baru
baru antara
antara lain
lain melalui
melalui pertemuan
pertemuan evaluasi,
evaluasi,
pelaksanaan
pelaksanaan post
post introduction
introduction evaluation
evaluation (PIE)
(PIE) dan
dan evaluasi
evaluasi dampak
dampak melalui
melalui
kegiatan
kegiatansurveilans.
surveilans.

43
RI
RI 38
38 Direktorat
DirektoratPengelolaan
PengelolaanImunisasi,
Imunisasi,Kementerian
KementerianKesehatan
KesehatanRI
RI
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran 1: Pencatatan Hasil Imunisasi di Praktik Bidan/ Praktik Dokter/Rumah Sakit/Fasilitas Pelayanan Kesehatan Swasta

44
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Direktorat Pengelolaan Imunisasi, Kementerian Kesehatan RI


39

Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)


Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Lampiran 2: Register Imunisasi Bayi dan Baduta

45
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Direktorat Pengelolaan Imunisasi, Kementerian Kesehatan RI


40
Petunjuk
PetunjukTeknis
TeknisPemberian
PemberianImunisasi
ImunisasiRotavirus
Rotavirus(RV)
(RV)

Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Lampiran
Lampiran3:
3:Format
FormatPelaporan
PelaporanStok
StokVaksin
Vaksindan
danLogistik
Logistik
FORMATPELAPORAN
FORMAT PELAPORANSTOK
STOKVAKSIN
VAKSINDAN
DANLOGISTIK
LOGISTIK

Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

46
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

Lampiran 4. Grafik Monitoring Suhu Refrigerator (suhu 2 0C – 8 0C)

47
42 Direktorat Pengelolaan Imunisasi, Kementerian Kesehatan RI
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)
Lampiran 5. Grafik Monitoring Suhu Freezer (suhu -15 ⁰C sd -25 ⁰C)
No. Alat : Dioperasikan Tgl/Bln/Thn :
Merk dan Tipe : Lokasi penempatan :

Grafik Pencatatan Suhu Tempat Penyimpanan Vaksin Freezer


Bulan / Tahun :
Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
°C P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S
Waktu
-8
-9
-10
-11
-12
-13
-14
-15
-16
-17
-18
-19
-20
-21
-22

48
Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV)

-23
-24
-25
-26
-27
-28
-29
-30
-31
-32
Maksimum °C
Minimum °C
Inisial
▲ -15°C
Waktu
▼ -25°C
Waktu
Provinsi : Bulan : Catatan:
Kab/Kota : Tahun :
Puskesmas : Supervisor :
Diperlukan tindakan: (harus ditandatangani oleh petugas yang berwenang)

Penjelasan
Inisial : Inisial petugas pemantau suhu yang menyelesaikan pembacaan di formulir
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai