Anda di halaman 1dari 27

Trombositosis Esensial

Oleh Laura Putri Risty

Pembimbing: Bambang Eko Wahyono


• Trombositosis Esensial diperkirakan terjadi pada 400 orang dari
1,000,000 populasi.
• Median usia terdiagnosis Trombositosis esensial adalah 65-70 tahun.
TE sering terdiagnosa pada dekade ketiga atau keempat kehidupan
selain itu rerata usia pasien adalah 50 tahun dengan perbandingan
pria dan perempuan 39%: 61%.
• Prevalensi trombositosis esensial pada perempuan lebih tinggi
dibandingkan laki-laki dengan perbandingan Pria dan perempuan
39%:61%.
• Mortalitas pasien dengan Esensial Trombositosis pada 1 tahun
pertama adalah sebesar 12% dari 3611 pasien, sedangkan pada
penelitian Wolansky, angka mortalitas pada satu dekade pertama
adalah sebesar 40.1% dari total 322 pasien
• kematian pada penderita ini biasanya disebabkan oleh komplikasi
trombotik.

McLorman, Donald, 2006


Birgegard, 2018
Identitas Pasien
• Nama Pasien : Ny R
• Umur : 49 Tahu
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Agama/suku : Islam/Jawa
• Nama Orang Tua : Ny. Supiah/Tn Nukiran
• Alamat : Melati, Rt3, Moropelang, Babat, Lamongan
• Tanggal pemeriksaan : 21/5/2018
• Ruang Rawat inap : Marwah 17.2
• Keluhan Utama
Lemas seluruh badan
• RPS
lemas dirasakan sejak 1 bulan ini. Selain lemas pasien juga mengatakan
sering merasakan pusing dan perasaan seperti akan pingsan sejak 7
hari SMRS. Pasien mengeluhkan nyeri sepanjang BAK dan tiap BAK
disertai darah bergumpal-gumpal diantara kencing. BAB dalam batas
normal. Pasien juga mengeluhkan Nyeri di kedua kaki (+) kadang terasa
nyeri kadang panas dan gringgingan.
• RPD
pasien mengatakan sudah mulai sering merasakan badan lemas sejak 4
bulan ini. +3 bulan yang lalu pasien pernah melakukan terapi stem cell,
2 bulan yang lalu pasien menjalani operasi Hemoroid. Pasien
mengatakan pernah menjalani operasi pemasangan dan pengambilan
DJ stent 4x sekitar 2.5 tahun yang lalu serta abortus 3 kali dari 4
kehamilan. Tidak ditemukan riwayat keluhan yang serupa pada
keluarga pasien.
Keadaan Umum
• Keadaan Umum : Lemah
• Kesadaran : Compos Mentis
• GCS : E4 V5 M6

Vital Sign
• Tekanan Darah : 131/86 mmHg
• Nadi : 81 x/menit, kuat reguler
• RR : 22 x/menit
• Suhu : 36,8 °C
Status Generalis
• Kepala : Normosefalus, tanda trauma (-), anemis (-), ikterus (-)
cyanosis (-), dyspneu (-), pupil bulat isokor, reflex cahaya
+/+, pupil bulat isokor diameter 3mm/3mm,hematom(-)
stomatitis (-), rash (-)
• Leher : Tidak ada deviasi trakea, pembesaran KGB (-) dan tidak
ada peningkatan JVP
Thorax
• Paru-paru
• Inspeksi : Gerak dada simetris kanan-kiri.
• Palpasi : Stem fremitus normal simetris kanan-kiri.
• Perkusi : Sonor kedua lapang paru.
• Auskultasi : Vesikuler (+), wheezing (-), ronkhi (-)

• Jantung
• Inpeksi : Iktus kordis tidak tampak
• Palpasi : Iktus kordis tidak teraba.
• Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
• Auskultasi : S1 S2 tunggal, murmur (-),gallop (-)
Abdomen
• Inspeksi : Distended -, ascites -,collateral vein (-), caput
medusa (-),
• Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium -, hepar lien ttb
• Perkusi : timpani, shifting dullness (-)
• Auskultasi : bising usus (+) normal

Genitalia
Tidak dievaluasi

Ekstremitas
• Inspeksi : Deformitas(-) oedem (-)
• Palpasi : Hangat, kering, merah, CRT<2 detik
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Laboratorium
• Leukosit : 15.5 MCV : 76.50
• Neutropil : 79.1 MCH : 25.60 pg
• Limfosit : 10.3 MCHC : 33.50
• Monosit : 2.8 Hb : 12,2 g/dl
• Eosinopil : 6.5 RDW-CV : 12 %
• Basofil : 1,3 LED 1 : 68 mm/jam
• Eritrosit : 4.76 LED 2 : 95 mm/jam
• Hematokrit : 36.4%
• Trombosit : 534.000/ul
• Mutasi JAK2V617F
Farmako terapi
• Asering 1500cc/24jam
• Ranitidine 2x50mg IV
• Ceftriaxone 2x1gr IV
• Na metamizole 3x1 ampul
• Tromboreductin 2x1
PEMBAHASAN
Definisi
Trombositosis esensial adalah kelainan klonal
sel induk hematopoietic multipotensial,
termasuk kelainan mieloproliferatif dengan
ekspresi fenotipe predominan pada jalur
megakariosit dan trombosit.
(Wahid, 2015 & McLorman,2006)
Patofisiologi
Pada keadaan normal trombosit memiliki
reseptor (c-mpl) dan akan berikatan dengan
Thrombopoietin (TPO). Bila kondisi jumlah
trombosit menurun, maka ikatan tidak
terbentuk dan TPO bebas bertambah dan akan
merangsang Megakariopoiesis
 meningkatkan produksi Trombosit.
TPO ligan resesptor c-mpl (reseptor mulai dr sel induk hingga trombosit. (Wahid, 2015 & McLorman,2006)
• Pada Trombositosis Esensial terjadi
kelainan berupa produksi Trombosit
yang berlebihan akibat Mutasi JAK2
V617F pada JAK-STAT Signaling
Pathway).
• JAK2 merupakan gen yang
mengisntruksikan proses phosporilasi
protein dalam proses pertumbuhan
dan proliferasi sel. JAK2 merupakan
bagian dari JAK/STAT pathway yg
mentransmisikan sinyal dari ekstra sel
ke inti sel
• JAK2 Sendiri memiliki peran khusus
dalam mengatur produksi sel darah
dari Hematopoietic stem cell.
(Fleischman, 2013)
(Beer, 2016 & McLorman,2006)
JAK2 memiliki domain aktif berupa JAK Homology 1 (JH1), JAK Homology 2
(JH2), SRC Homology 2 (SH2) dan Amino terminal FERM (4-point-1 Erzin,
Radizin, Moesin) homology domain.

Interaksi pada domain JAK2 FERM oleh thrombopoietin  kontak dengan


domain sitoplasmik yang kemudian akan mengkatalis proses fosforilasi
tyrosine,  recruitment molecule STAT (Signal Transduser and Activator
or Transcription)  terfosforilasi oleh JAK membentuk homodimer

Homodimer ditranslokasikan  nucleus sel dimana homodimer ini akan


bertindak sebagai faktor transkripsi.

(Beer, 2016 & McLorman,2006)


Domain JH2 memiliki fungsi autoinhibisi bila tidak
terdapat ikatan ligan. Kelainan pada domain ini akan
mengakibatkan terganggunya proses autoinhibisi,

aktivasi JAK secara terus-menerus yang peningkatan


proliferasi sel.

Dengan demikian mutasi JAK2 secara garis besar


akan mengakibatkan meningkatnya proliferasi,
hipersensitivitas sitokin, dan terganggunya proses
inhibisi
(Beer, 2016 & McLorman,2006)
Manifestasi Klinis
Manifestasi Perdarahan: Manifestasi Trombosis:
• Hematoma (Easy bruising) • Eritromelalgia
• Perdarahan saluran Cerna (Prymary site of • Transient Ischemic Retina
bleeding) • TIA
• Other Site of Bleeding (Kulit, Mata, Gusi, • Angina pectoris
Traktus Urinarius, persendian, dan Otak) • IMA
• Perdarahan biasanya tidak parah hingga • DVT
membutuhkan transfusi • CVA
• Risiko perdarahan meningkat pada pasien • Abortus berulang
dengan jumlah trombosit 1-1.5 Juta/uL
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DL
• Peningkatan jumlah platelet
• Neutrophilic Leukocytosis
HDT
• Peningkatan jumlah platelet
• Platelet Besar, Hypogranular dan bergumpal
Profil Koagulasi
• PT dan aPTT dapat Normal

Bleeding Time
• Dapat memanjang
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Bone Marrow Biopsy


• Hypercellular Marrow
• Giant Megakaryocite, hyperlobulated nuclei

Genetic Studies
• Mutasi JAK2 V617F, CALR, dan MPL
DIAGNOSIS
Kriteria Trombositosis Esensial menurut BCSH Guideline
A1 Jumlah hitung platelet >450x109/L
A2 Adanya mutasi pada JAK, CALR, atau MPL
A3 Tidak ditemukannya kelainan Myeloid lain seperi PV, PMF, CML dan
MDS
A4 Tidak ada penyebab trombositosis reaktif
A5 Biopsi Sumsum tulang menunjukkan peningkatan jumlah
megakaryocyte dan peningkatan morrfologi. Reticulin biasanya tidak
meningkat.
Terapi:
HIGH RISK: • Hydroxycarbamide
• Usia>60 tahun • Low dose Aspirin
• Riw. Trombosis • Anegrelide
• Jumlah Platelet lebih • Interferon alpha
>1500x10^9/L
• Obesitas
• Carvas RF (Smoking,
HT, Dislipidemia)
• JAK2 Mutation
Terapi:
LOW RISK:
• Usia >40 tahun
• Terapi aspirin saja bila tidak ada riwayat ulkus peptik.
• Penggunaan Clopidogrel dan Diiridamol dapat dipertimbangkan, bila
ada kontraindikasi

MILD risk:
• Usia 40-60  tanpa memiliki resiko yang tetera pada pasien resiko
tinggi.
• Pasien-pasien ini biasanya hanya mendapatkan terapi aspirin daja
atau kombinasi aspirin dengan hydroxycarbamide
•Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai