Tim Pengajar :
Khoirul Anwar, SGz, Msi
Almira Nuraelah, SGz, MSi
01 Pendahuluan
02 Tujuan Pratikum
03 Pengamatan Pratikum
Pendahuluan
Kreatinin adalah produk antara hasil peruraian kreatinin otot dan fosfokreatinin yang
diekskresikan melalui ginjal.
Produksi kreatinin konstan selama masa otot konstan. Kreatinin diekskresi oleh
ginjal dan konsentrasinya dalam darah sebagai indikator fungsi ginjal.
Kreatin fosfat diubah menjadi kreatinin dengan katalisasi enzim kreatin kinase (CK)
dalam sintesis Adenosin Triphospat (ATP) dari Adenosin Diphosphat (ADP).
Sejumlah kecil kreatin diubah secara irreversibel menjadi kreatinin, yang akan
dikeluarkan oleh ginjal.
Pendahuluan
Pemeriksaan Kreatinin
Pemeriksaan Estimated
glomerular Filtration Rate
(eGFR)
Peningkatan urea plasma menunjukkan kegagalan ginjal dalam melakukan fungsi filtrasinya.
Kondisi gagal ginjal yang ditandai dengan kadar ureum plasma sangat tinggi dikenal dengan istilah
uremia.
Keadaan ini dapat berbahaya dan memerlukan hemodialisa atau tranplantasi ginjal.
Pengukuran ureum serum dapat dipergunakan untuk mengevaluasi fungsi ginjal, status hidrasi,
menilai keseimbangan nitrogen, menilai progresivitas penyakit ginjal, dan menilai hasil
hemodialisa.
Pendahuluan
Ureum adalah produk limbah dari pemecahan protein dalam tubuh. Siklus urea
( disebut juga siklus ornithine) adalah reaksi pengubahan ammonia (NH3)
menjadi urea (CO(NH2)2).
Hati menjadi pusat pengubahan ammonia menjadi urea terkait fungsi hati
sebagai tempat menetralkan racun.
Urea bersifat racun sehingga dapat membahayakan tubuh apabila menumpuk
di dalam tubuh.
Meningkatnya urea dalam darah dapat menandakan adanya masalah pada
ginjal.
Tujuan
B. Pengambilan Darah
• Darah vena
Prosedur Pemeriksaan Kreatinin dan BUN
Vortex
Mikropipet Fotometer klinikal
Prosedur Pemeriksaan Kreatinin dan BUN
E. Prosedur BUN
Reagen 1 diambil sebanyak 400 μl dengan mikropipet masukan ke dalam
mikrotube, kemudian ditambahkan dengan reagen 2 sebanyak 100 μl,
homogenkan menggunakan vortex, lalu ditambahkan 5 μl serum darah
lalu di vortex kemudian diukur dengan spektrofotometer klinikal.
Prosedur Pemeriksaan Kreatinin dan BUN
E. Prosedur BUN
Reagen 1 diambil sebanyak 400 μl dengan mikropipet masukan ke dalam
mikrotube, kemudian ditambahkan dengan reagen 2 sebanyak 100 μl,
homogenkan menggunakan vortex, lalu ditambahkan 5 μl serum darah
lalu di vortex kemudian diukur dengan spektrofotometer klinikal.
Prosedur Pemeriksaan Kreatinin dan BUN
Kadar kreatinin dan kadar urea nitrogen harus dipertimbangkan ketika mengevaluasi
fungsi ginjal. Apabila terjadi peningkatan atau penurunan yang signifikan, hasil dapat
dibandingkan dengan rasio BUN : Kreatinin sebelum mengevaluasi fungsi ginjal
Pengamatan
Jurnal :
Judul : Impaired Amino Acid Metabolism and Its Correlation with Diabetic
Kidney Disease Progression in Type 2 Diabetes Mellitus
Penulis : Huanhuan Zhu, Mengqiu Bai, Xishao Xie, Junni Wang, Chunhua
Weng, Huifen Dai, Jianghua Chen, Fei Han, and Weiqiang Lin
Jurnal : Nutrients 2022, 14, 3345. https://doi.org/10.3390/nu14163345
TERIMA KASIH