Anda di halaman 1dari 41

1.

Rafli Arga Prasetya


(K71161 )
2. Rahma Natatama
(K7116
3. Yunita Sari
(K7116220)

Kelompok 8
Kelas 4C
ANAK LAMBAN BELAJAR
ANAK BERKESULITAN BELAJAR SPESIFIK
ANAK AUTIS

Jun Akizaki
The Power of PowerPoint – thepopp.com
Peta Konsep

Pengertian Anak
Lamban Belajar
Faktor penyebab Anak Lamban
Belajar
Karakteristik Anak Lamban
Belajar Ciri-ciri pada Anak Lamban
belajar
Tipe Anak Lamban
Belajar Pembelajaran khusus
pada Anak Lamban
Belajar

The Power of PowerPoint | thepopp.com 3


Anak Lamban Belajar

Jun Akizaki
The Power of PowerPoint – thepopp.com
Pengertian

Anak Lamban
Belajar

Lamban belajar (slow learner) adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah anak normal, tetapi
tidak termasuk anak tunagrahita (biasanya memiliki IQ sekitar 80-85).
Dalam beberapa hal anak ini mengalami hambatan atau keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan
kemampuan untuk beradaptasi, tetapi lebih baik dibanding dengan yang tunagrahita. Mereka membutuhkan waktu
belajar lebih lama dibanding dengan sebayanya. Sehingga mereka memerlukan layanan pendidikan khusus.
5
Faktor-faktor penyebab anak lamban belajar

a. Faktor Prenatal dan b. Faktor biologis dan


Genetik Keturunan
(1) kelainan kromosom yang (1) ibu hamil mengonsumsi obat-obatan
menyebabkan kelainan fisik dan fungsi yang merugikan janin atau ibu alkoholis,
kecerdasan, (2) gangguan biokimia dalam pengguna narkotika dan zat aditif dengan
tubuh, seperti galactosemia dan dosis berlebih yang dapat mempengaruhi
phenylketonuria, dan (3) kelahiran memori jangka pendek anak, (2) keadaan
prematur, di mana organ tubuh bayi belum gizi ibu yang buruk saat hamil, (3) radiasi
siap berfungsi maksimal, sehingga terjadi sinar X, dan (4) faktor Rhesus.
keterlambatan proses perkembangan.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
6
lanjutan

d. Faktor Postnatal dan


c. Faktor natal Lingkungan
Kondisi kekurangan oksigen saat proses (1) malnutrisi, (2) trauma fisik akibat jatuh
kelahiran karena proses persalinan yang atau kecelakaan, dan (3) beberapa
lama atau bermasalah, sehingga penyakit, seperti meningitis dan
menyebabkan transfer oksigen ke otak enchepalis. Faktor lingkungan yang dapat
bayi terhambat. menyebabkan anak lamban belajar adalah
stimulasi yang salah, sehingga anak tidak
dapat berkembang optimal.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
7
Karakteristik Anak Lamban Belajar (Slow Learner)

a. Intelegensi b. Bahasa c. Emosi


Dari segi intelegensi anak-anak Anak-anak lamban belajar Anak-anak lamban belajar memiliki
lamban belajar berada pada mengalami masalah dalam emosi yang kurang stabil, cepat
kisaran 70-90 yang biasanya berkomunikasi baik dalam marah dan meledak-ledak serta
mengalami kesulitan pada semua menyampaikan ide dan gagasan sensitif.
mata pelajaran, terutama pada maupun dalam memahami
hafalan dan pemahaman, percakapan orang lain.

d. Sosial e. Moral
Anak-anak lamban belajar dalam Moral seseorang akan berkembang seiring
bersosialisasi biasanya kurang kematangan kognitifnya, anak-anak lamban
baik. Saat bermain, mereka belajar tahu aturan yang berlaku, tetapi tidak
memilih jadi pemain pasif atau paham untuk apa peraturan tersebut dibuat. Hal
penonton dan terkadang lebih tersebut disebabkan kemampuan memori
senang bermain dengan anak mereka terbatas sehingga sering lupa.
dibawah usia mereka.
The Power of PowerPoint |
thepopp.com
8
Ciri-ciri anak lamban belajar

Rata-rata prestasi belajarnya rendah (kurang dari 6).


1

Menyelesaikan tugas-tugas akademik sering terlambat


2 dibandingkan teman-teman seusianya.

Daya tangkap terhadap pelajaran lambat.


3

Emosinya kurang terkendali, suka mementingkan diri sendiri.


4

Kemampuan berpikirnya rendah, sehingga lamban dalam


5 memecahkan masalah sederhana

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
9
Pembelajaran khusus bagi Anak Lamban Belajar

Waktu yang lebih lama dibanding anak pada umumnya.


1

Ketelatenan dan kesabaran guru untuk tidak terlalu cepat dalam memberikan
2 penjelasan.

Memperbanyak latihan dari pada hafalan dan pemahaman.


3

Menuntut digunakannya media pembelajaran yang variatif oleh guru.


4

Diperlukan adanya pengajaran remedial.


5

The Power of PowerPoint | thepopp.com 10


ANAK BERKESULITAN
BELAJAR SPESIFIK
(specific learning disabilities)
PENGERTIAN

Menurut the United States Office of Education tahun 1977


Kesulitan belajar spesifik adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses
psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ujaran atau
bahasa tulisan, gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam bentuk
kemampuan yang tidak sempurna dalam mendengarkan, berfikir, berbicara, membaca,
menulis, mengeja, atau menghitung
PENGERTIAN

Menurut Association for Children dan Adult with Learning Disabilities


Kesulitan belajar spesifik adalah suatu kondisi kronis yang diduga bersumber neurologis
yang secara selektif mengganggu perkembangan, integrasi, dan atau kemampuan verbal
dan atau non verbal
KESIMPULAN

Anak berkesulitan belajar adalah individu yang


mengalami gangguan dalam suatu proses
psikologis dasar, disfungsi system syaraf pusat,
atau gangguan neurologis yang dimanifesasikan
dalam kegagalan-kegagalan nyata dalam
pemahaman, gangguan mendengarkan, berbicara,
membaca, mengeja, berpikir, menulis, berhitung,
atau ketrampilan sosial.
JENIS ANAK BERKESULITAN BELAJAR
SPESIFIK

DISLEKSIA

DISGRAFIA

DISKALKULIA
DISLEKSIA

Kelainan dengan dasar kelainan neurobiologis dan


ditandai dengan kesulitan dalam mengenali kata
dengan tepat atau akurat dalam pengejaan dan
dalam kemampuan mengode symbol
DISLEKSIA

Ketidakmampuan belajar yang terutama


mengenai dasar berbahasa tertentu
yang mempengaruhi kemampuan
mempelajari kata-kata dan membaca
meskipun anak memiliki tingkat
kecerdasan rata-rata atau diatas rata-
rata, motivasi dan kesempatan
pendidikan yang cukup serta
penglihatan dan pendengaran yang
normal.
KARAKTERISTIK

Anak disleksia suka mengulang bagian pada kata. Misalnya


1
“kemampuan” menjadi kemamampuan

Mengalami kekeliriuan ketika membaca seperti huruf “p” dianggap


2 “q” dan huruf “b” dianggap “d”.

Suka menukarkan pemahaman kosep. Misalnya bingung terhadap


3 pemahaman konsep atas dengan bawah, depan dengan belakang,
dan sebagainya
KARAKTERISTIK

4 Anak disleksia dapat dilihat pada usia sekolah tingkat dasar

5 Mereka akan menghadapi masalah membaca yang lambat

Sering membalik kata-kata, misalnya buku dibaca “duku”, bau dengan buah, buta
6
dengan batu, dan lainnya

7 Harus membaca berulang kali untuk mengerti apa yang ia baca


DISGRAFIA

Gangguan disgrafia mengacu kepada anak


yang mengalami hambatan dalam menulis,
meskipun intelegensianya normal atau
bahkan diatas rata-rata dan dia tidak
mengalami gangguan dalam motoric maupun
visual.
KARAKTERISTIK

Tidak konsisten dalam Ukuran dan bentuk huruf dalam


1 membuat bentuk huruf 4 tulisannya tidak proporsional

Hasil tulisannya jelek dan Berbicara kepada diri sendiri


2 tidak terbaca 5 ketika sedang menulis

Penggunaan huruf besar dan Cara menulis tidak konsisten


3 huruf kecil masih tercampur 6 dan tidak mengikuti arus
KARAKTERISTIK

7 Sering salah menulis huruf b dengan d, p dengan q, v dengan u dan sebagainya

Kesulitan dalam mengkomunikasikan satu ide, pengetahuan, atau


8
pemahamannya dalam bentuk tulisan

Sulit memegang pensil dengan mantap. Biasanya posisi tangan hampir


9
menempel dengan kertas

Walaupun hanya diminta menyalin contoh tulisan, anak tetap mengalami


10
kesulitan
“Tulisan tangan
pengidap disgrafia”
DISKALKULIA

Gangguan kemampuan berhitung yang


mengarah pada bidang studi matematika

Biasanya anak tidak memahami proses


matematis yang ditandani dengan adanya
kesulitan mengerjakan tugas yang
melibatkan angka atau symbol matematis
KARAKTERISTIK

a.Biasanya anak tidak memahami proses matematis yang ditandai dengan


kesulitan mengerjakan tugas yang melibatkan angka atau symbol matematis
b.Sering salah mengoperasikan hitungan atau bilangan
c.Sering salah membilang secara berurutan
d.Sulit membedakan bangun geometri
e.Anak kesulitan dalam menggunakan konsep waktu. Seorang anak diskalkulia
akan bingung mengurutkan masa lampau dan masa sekarang
KARAKTERISTIK

f. Kurangnya pemahaman anak tentang nilai tempat, seperti


satuan, puluhan, ratusan dan seterusnya
g. Anak sulit untuk memfokuskan diri khususnya pada mata
pelajaran matematika. Akan tetapi memiliki kemampuan
berbahasa yang normal baik berbal, membaca, menulis
maupun mengingat.
h. Memberikan jawaban yang berubah-ubah saat diberikan
pertanyaan seputar penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian
i. Anak sulit menggunakan hitungan matematis dalam
kehidupan sehari-hari
1. Pengertian Autis
Autis dari kata auto, yang berarti sendiri, dengan
demikian dapat diartikan seorang anak yang hidup
dalam dunianya. Autisme adalah gangguan
perkembangan saraf yang kompleks dan ditandai
dengan kesulitan dalam interaksi sosial, komunikasi,
dan perilaku terbatas, berulang-ulang dan karakter
stereotip.
2. Penyebab Autis
Diet

Perubahan saluran pencernaan

Keracunan merkuri

Ketidakmampuan tubuh menggunakan vitamin dan


mineral dengan benar

Sensivitas vaksin
3. Tanda, Gejala, dan Diagnosis
Autisme

b. Keterampilan
a. Komunikasi
sosial

c. Reaksi terhadap
lingkungan sekitar
a. Komunikasi
– Tidak berbicara atau sangat terbatas.
– Kehilangan kata-kata sebelum bisa mengatakan.
– Kesulitan mengekspresikan keinginan dan kebutuhan dasar.
– Kurang dapat membangun kosakata.
– Bermasalah mengikuti arah atau menemukan benda-benda yang bernama.
– Mengulangi apa yang dikatakan (echolalia).
– Bermasalah menjawab pertanyaan.
– Ucapan yang terdengar berbeda karena nada tinggi.
b. Keterampilan sosial
– Kontak mata buruk dengan orang atau benda.
– Kurang dalam bermain keterampilan.
– Menjadi terlalu fokus pada suatu topik atau benda-benda yang menarik bagi
mereka.
– Masalah dalam berteman.
– Menangis,marah, tertawa, atau tertawa tanpa alasan yang diketahui atau pada
waktu yang salah.
– Menyukai sentuhan atau pelukan.
c. Reaksi terhadap lingkungan
sekitar
– Gerakan tangan goyang, mengepakkan atau lainnya (bergerak sendiri tanpa disadari).
– Tidak memperhatikan hal-hal yang dilihat atau didengar.
– Bermasalah terhadap perubahan dalam rutinitas.
– Menggunakan benda-benda dengan cara yang tidak biasa.
– Tidak takut terhadap bahaya nyata.
– Menjadi sangat sensitif atau tidak cukup sensitif terhadap sentuhan, cahaya, atau
suara (misalnya, tidak menyukai suara keras atau hanya merespons ketika suara yang
sangat keras, disebut juga gangguan integrasi sensorik).
– Kesulitan makan (hanya menerima makanan yang dipilih, menolak tekstur makanan
tertentu).
– Gangguan tidur.
4. Ciri-ciri Anak Autis
– Mengalami hambatan di dalam bahasa.
– Kesulitan dengan mengenal dan merespon emosi dengan isyarat sosial.
– Kekakuan dan miskin dalam mengekspresikan perasaan.
– Kurang memiliki perasaan dan empati.
– Sering berperilaku di luar kontrol dan meledak-ledak.
– Secara menyeluruh mengalami masalah dalam perilaku.
– Kurang memahami akan keberadaan dirinya sendiri.
– Keterbatasan dalam mengekspresikan diri.
– Berperilaku monoton dan mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan
lingkungan.
Dari melihat beberapa gejala dan tanda tersebut dijadikan pedoman
dalam diagnosis autisme. Tim termasuk dokter anak, ahli saraf,
terapis okupasi, terapis fisik, dan spesialis perkembangan. SLPs
memainkan peran kunci karena masalah dengan keterampilan sosial
dan komunikasi sering menjadi gejala pertama autisme. Seorang anak
dengan autis juga mungkin dilakukan tes pendengaran dan beberapa
tes lain untuk memastikan bahwa masalah tidak disebabkan oleh
beberapa kondisi lain.
5. Pembelajaran Khusus untuk
Anak Autis
– Diperlukan adanya pengembangan strategi untuk belajar dalam setting
kelompok.
– Perlu menggunakan beberapa teknik di dalam menghilangkan perilaku-perilaku
negatif yang muncul dan mengganggu kelangsungan proses belajar secara
keseluruhan (stereotip).
– Guru perlu mengembangkan ekspresi dirinya secara verbal dengan berbagai
bantuan.
– Guru terampil mengubah lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan
bagi anak, sehingga tingkah laku anak dapat dikendalikan pada hal yang
diharapkan.
6. Terapi Autis

a. Intervensi
b. Pengobatan
pendidikan/perilaku

c. Terapi lain d. Prognosis


a. Intervensi
pendidikan/perilaku
Terapis menggunakan keterampilan terstruktur dan
intensif yang berorientasi pada sesi pelatihan dalam
membantu anak-anak mengembangkan keterampilan
sosial dan bahasa, seperti analisis perilaku terapan.
Konseling keluarga bagi orang tua dan saudara
kandung anak-anak dengan autis sering membantu
dalam mengatasi tantangan tertentu dari hidup
dengan seorang anak dengan autisme.
b. Pengobatan

Obat Antipsikotik

Anti Depresi

Obat stimulants dan hiperaktivitas

Obat gangguan pencernaan

Terapi menggunakan zat untuk menghilangkan logam berat dari tubuh


c. Terapi lain
Ada sejumlah terapi kontroversial atau intervensi yang
tersedia, tetapi hanya sedikit, jika ada, maka harus
didukung oleh penelitian ilmiah. Orang tua harus
berhati-hati sebelum mengadopsi setiap perawatan.
Meskipun intervensi diet telah membantu pada
beberapa anak, orang tua harus memperhatikan status
gizi anak mereka.
d. Prognosis
Kini, dengan terapi yang tepat, banyak gejala autisme
dapat dilakukan perbaikan, meskipun sebagian besar
orang akan memiliki beberapa gejala sepanjang hidup
mereka. Kebanyakan orang dengan autisme dapat hidup
dengan keluarga mereka atau di masyarakat. Secara
keseluruhan prognosis autis tergantung pada tingkat
keparahan autisme dan tingkat terapi orang yang
menerima.
Thank You for
Any Questions?
Watching!

Anda mungkin juga menyukai