Dosen Pembimbing
Ir. Elfien Herrianto, M.P.
Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Indah Rahmawati (1810211002)
2. Afiga Risma Winda Pranesti (1810211006)
3. Angga Dwi Nursandi (1810211018)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Biosistematika Kingdom Plantae: Paku”. Dan
juga kami berterima kasih pada Bapak Ir. Elfien Herrianto, M.P selaku Dosen
mata kuliah Biosistematika Tumbuhan yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................
1.3 Tujuan ..........................................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 .......................................................................................................................
2.2 .......................................................................................................................
2.3........................................................................................................................
2.4........................................................................................................................
2.5........................................................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan paku termasuk tumbuhan tertua di dunia karena ditemukan
sebagai fosil dalam batu berusia 420 juta tahun. Fosil tumbuhan paku dari
zaman Karbon, sekitar 360-268 juta tahun lalu, merupakan penyusun
sebagian besar batu bara. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan darat yang
telah memilki akar, batang, dan daun sesungguhnya. Oleh karena itu,
tumbuhan paku termasuk kelompok Cormophyta berspora. Tumbuhan paku
(Pteridophyta) digolongkantumbuhan tingkat rendah, karena meskipun
tubuhnya sudah jelas memiliki kormus serta mempunyai sistem pembuluh
tetapi belum menghasilkan biji dan alat perkembangbiakan yang utama
adalah spora.
Sebagai tumbuhan tingkat rendah, Pteridophyta lebih maju dari
pada Bryophyta sebab sudah ada sistem pembuluh, sporofitnya hidup bebas
dan berumur panjang, sudah ada akar sejati, dan sebagian sudah merupakan
tumbuhan heterospor. Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi
dari kingdom Plantae yang anggotanya memiliki akar, batang, dan daun
sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku sering disebut
juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang,
daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga
disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki
pembuluh pengangkut.
1.2 Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Tumbuhan paku (Pteridophyta) ?
2. Apa saja ciri-ciri Tumbuhan paku (Pteridophyta) ?
3. Bagaimana daur hidup dari Tumbuhan paku (Pteridophyta) ?
4. Bagaimana habitat dari Tumbuhan paku (Pteridophyta) ?
5. Apa manfaat dari Tumbuhan paku (Pteridophyta) ?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Tumbuhan paku (Pteridophyta).
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari Tumbuhan paku (Pteridophyta).
3. Untuk mengetahui daur hidup dari Tumbuhan paku (Pteridophyta).
4. Untuk mengetahui habitat dari Tumbuhan paku (Pteridophyta).
5. Untuk mengetahui manfaat dari Tumbuhan paku (Pteridophyta).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Paku purba
memiliki struktur tubuh yang relatif masih sangat sederhana, dengan
tinggisekitar 30 cm – 1 m. Sporofit pada umumnya tidak memiliki daun
dan akar sejati, tetapimemilikirizoma yang dikelilingi rizoid. Pada paku
purba yang memiliki daun, ukuran daun kecil(mikrofil) dan berbentuk
seperti sisik. Batang bercabang-cabang dikotomus, berklorofil, dansudah
memiliki sistem vaskuler (pembuluh) untuk mengangkut air serta garam
mineral.Sporangium dibentuk di ketiak ruas batang. Sporangium
menghasilkan satu jenis spora dengan bentuk dan ukuran yang sama
(homospora).
Lycopsida (paku
kawat/paku rambut) disebut juga club moss (lumut gada) atau ground pine
(pinus tanah),tetapi sebenarnya bukan merupakan lumut atau pinus. Bagian
tubuh Lycopsida yang mudah dilihat merupakan generasi sporofitnya
(2n).Sporofittersusun dari sel-sel yang mengandung klorofil dan memiliki
daun berbentuk seperti rambut atausisik yang tersusun rapat pada
batang.Batang berbentuk seperti kawat pada ujung cabang-cabang batang
terdapat sporofil dengan struktur berbentuk gada (strobilus) yang
mengandung sporangium.Sporangium menghasilkan spora.Lycopsida ada
yang menghasilkan satu jenis spora(homospora), misalnya Lycopodium sp
ada pula yang menghasilkan dua jenis spora (heterospora) misalnya
Selaginella sp
3. Sphenopsida (Paku Ekor Kuda)
Sphenopsida disebut paku ekor kuda(horsetail) karena memiliki
percabangan batang yang khas berbentuk ulir atau lingkaran sehingga
menyerupai ekor kuda.Paku ekor kuda seringtumbuh di tempat
berpasir.Sporofitnya berdaun kecil (mikrofil) atau berbentuk sisik,
warnanya agak transparan dan tersusun melingkar pada batang. Batang
sphenopsida berongga dan beruas-ruas.Batang tampak keras karena
tersusun oleh sel-sel dengan dinding sel mengandung silika(sehingga
dikenal juga sebagai scouring rushes atau ampelas, yang dapat digunakan
sebagai bahan penggosok).Batang memiliki rizoma pada ujung beberapa
batang terdapat strobilus yangdi dalamnya terdapat sporangia. Sporangium
menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannyasama, tetapi ada yang
berjenis jantan maupun betina, sehingga paku ekor kuda disebut sebagai
paku peralihan.
4. Pteropsida (Paku Sejati)