Anda di halaman 1dari 25

Kelompok 1

Divisi Phaeophyta
Dosen Pengampu
Dra. Harlis, M.Si.
Retni Sulistyoning B, S.Pd., M.Si.

Della Octavia Tamira A1C419062


Ni Pt Ike Vidya Dhara A1C419102
Muhamad Ilham Romadhan A1C419029
Phaeophyta

Phaeophyta merupakan alga coklat, warna alga yang coklat disebabkan oleh
adanya pigmen coklat (fukosantin) yang secara dominan menyelubungi warna
hijau dari klorofil.
Karakteristik
• Sebagian besar autotrof
• Bersifat Multiseluler
• Kebanyakan eukariota
• Cadangan makanan berupa laminarin dan manitol.
• Dinding sel mengandung selulose dan asamalginat.
• Memiliki bagian thallus
• Thallus berbentuk tegak, bercabang atau berfilamen
• Bentuk tubuhnya seperti tumbuhan tinggi,mempunyai talus
(tidak ada bagian akar, batang dandaun) dimana ukuran tulusnya mulai darimakroskopik
Habitat
• Alga/ganggang coklat ini umumnya tinggal di laut yang agak dingin dan sedang.
• Biasanya melekat pada batu-batuan dengan alat pelekat (semacam akar). Ada yang
hidup sebagai epifit pada talus lain. Tapi ada juga yang hidup sebagai endofit.
Reproduksi

• Seksual : Oogami / Isogami

• Aseksual : Pembentukan Zoospora berflagel

Fragmentasi
kLASIFIKASI
Divisi Phaeophyta

Kelas Isogeneratae Kelas Heterogeneratae Kelas Cyclosporeae

Sub kelas Sub kelas


Haplostichineae Polystichineae Ordo Fucales
Ordo Ectocarpales
Ordo Sphacelarialis
Ordo Tilopteridales
Ordo Cutleriales Ordo Chordariales Ordo Punctariales
Ordo Dictyotales Ordo Sporochnales Ordo Dictyosiphonales
Ordo Desmarestiales Ordo Laminariales
Kelas Isogenerate
• Merupakan golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturunan
isomorfik.
• Sporofit dengan gametofit mempunyai bentuk dan ukuran yang
sama secara morfologi, dapat menghasilkan zoozpora, aplanospora
atau spora netral
• Memiliki siklus hidup dengan dua generasi bergantian yang identik
dalam struktur vegetatif.
Ordo Ectocarpales

• Memiliki thalus serabut, bercabang, dengan pembelahan sel tidak


terlokalisasi.
• Cabang-cabang talus berdiri bebas dari satu sama lain atau mungkin
lateral
• Pergantian talus yang trichotallic yaitu dengan pembelahan sel terletak
pada dasar dari satu atau beberapa filamen.
Ordo Sphacelariales

Stypocaulon scoparium

• Alga ini melekat pada batu atau pada ganggang lainnya.

• Beberapa spesies memiliki rambut multiseluler dimana sel-sel

tersebut di atur dalam baris uniseriate.


Ordo Dictyotales

• Memiliki pergantian isomorfik generasi di mana thalli yang tergerak,


diratakan dengan pertumbuhan yang dilakukan oleh apikal tunggal pada
puncak masing-masing cabang.
• Mempunyai tallus yang berbentuk pita dan bercabang-cabang menggarpu
contohnya: Dictyota dichotoma
Ordo Cutleriales

Cutleria multifida

• Sporofit mempunyai bentuk yang berlainan. Sporofit berbentuk


lembaran kecil dan melekat pada substrat dengan perantara rhizoid.
• Pertumbuhan terjadi pada tepi thallus bagian atas yang mempunyai
rambut yang uniseriate.
Ordo Tilopteridales

Halosiphon tomentosus

• Memiliki talus yang bebas dan bercabang


Kelas Heterogeneratae
● Pada Heterogeneratae sporofit biasanya berukuran makroskopik dan

memepunyai bentuk tertentu

● Gametofit berfilamen dan berukuran mikroskopis.

● Sporofit dari Heterogeneratae dapat menghasilkan zoospora atau spora netral.

● Berdasarkan struktur vegetatif dari sporofit Heterogeneratae dibagi menjadi

dua subkelas, Haplostichineae dan Polystichineae.


Subclass Haplostichineae

• Sporofit dari Haplostichineae terdiri dari filament.


• Perkembangan dengan isogami, anisogami dan
oogami
• sporofit dapat menghasilkan sporangia netral atau
uniclocular
Ordo Chordariales

• Sporofit filamen bercabang tidak nyata


dan dipadatkan menjadi talus
pseudoparenchymatous.
• gametofit yang dikenal adalah isogami.

• Contoh: Leathesia difformis

• Dapat ditemukan pada bebatuan atau


hidup sebagai epifit pada alga lain
Ordo Sporochnales

• Memiliki sporofit dimana


masing-masing cabang berakhir
dalam seberkas rambut
• Gametofit berukuran mikroskopis
dan bersifat oogami
• Dapat ditemukan pada perairan
autralia
• Contohnya: Carpomitra castata
Ordo Desmarestiales

• Pada thallus memiliki filamen tunggal


pada setiap puncak tumbuh
• Gametofit bersifat mikroskopis dan
oogami.
• Habitatnya di air laut yaitu dapat
ditemukan utara Atlantik dan perairan
utara Pasifik sebagai kontras dengan
Antartika dan wilayah sekitarnya.
• Contohnya
Desmarestia ligulata
Subclass Polystichineae

• Sporofit dari Polystichineae memiliki thalus parenchymatous


dimana pertumbuhan dengan pembagian sel kabisat.
• Sporofit dapat menghasilkan zoospora atau spora netral
• Gametofit berukuran mikroskopis dan berfilamen
• Reproduksi secara seksual bersifat isogami, anisogami, dan oogami
Ordo Dictyosiphonales

• Memiliki thalus bercabang


• pertumbuhan dimulai oleh sel apikal
tunggal.
• Sporofit biasanya menghasilkan
sporangia unilokular saja.
• Gametofit bersifat mikroskopis dan
isogami
• Termaksud alga tahunan yang hidup
secara epifit dengan alga lain.
• Contohnya
Dictyosophon foeniculaceus
Ordo Punctariales

• Sporofit yang berukuran sedang,


• Tumbuh dengan cara pembelahan
sel
• Gametofit adalah filamen
mikroskopis yang bersifat
isogami atau anisogamy
• Contohnya :
Soranthera ulvoidea (balon laut)
Ordo Laminariales

• Habitatnya di lautan beriklim dingin


• Sporofit dibagi menjadi pelekat, tangkai, dan
helaian
• Sporofit mempunyai sporangia yang unilokuler
dan terkumpul dalam suatu sorus pada permukaan
lembaran
• Gamitofit berupa filamen yang mikroskopik dan
bersifat diesius
• Perkembangbiakan secara seksual bersifat oogami
• Contohnya Macrocystis pyrifera
Kelas Cyclosporeae

Fucus vesiculosus

Ordo Fucales
Peranan
1) Macrocytis pyrifers
Menghasilkan iodine (unsur yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit gondok).
2) Laminaria, Fucus, Ascophylum dapat menghasilkan asam alginat. Alginat biasanya
digunakan sebagai pengental pada produk makanan (sirup, salad, keju, eskrim) serta
pengentalan dalam industri ( lem, tekstil,kertas, tablet antibiotik, pasta gigi) dan
pengentalan produk kecantikan (lotion, krim wajah).
3) Macrocytis juga dibuat sebagai makanan suplemen untuk hewan ternak karena kaya
komponen Na, P, N, Ca
4) Dapat digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung bahan-bahan mineral
seperti potasium dan hormon seperti auxin dan sylokinin yang dapat meningkatkan daya
tumbuh tanaman untuk tumbuh, berbunga dan berbuah.
Te r i m a k a s i h

Anda mungkin juga menyukai