Anda di halaman 1dari 35

raktikum Ekofisiologi Tumbuhan

Kelompok 4 :
Meli Kurniasari (A1C419033)
Della Octavia Tamira (A1C419062)
Triana Putri Silalahi (A1C419064)
Musdahlipah (A1C419069)

Dosen Pengampu :
Dr. Dra. Upik Yelianti, M.S.
Dr. Pinta Murni, M.Si.
Dra. Muswita, M.Si.
Jenis-Jenis Tanah

Tanah Podsolik
Tanah Kebun Tanah Rawa Merah Kuning
(PMK)
Lokasi : Kebun Pertanian
Lokasi : Rawa Belakang FKIP Lokasi : Citra Raya CIty
UNJA

Luas Plot : 1 M X IM
Tanah Kebun
• Tanah ini memiliki ciri berwarna kehitaman
• Sangat subur, memiliki kandungan mineral yang tinggi, dan kaya
akan unsur hara.
• Mengandung banyak unsur organik.
• Tidak mengeras setelah ditanami.
• Punya kelembaban tinggi, bahkan di musim kemarau.
• Bertekstur lempung
• Dapat ditumbuhi oleh berbagai tanaman
• Kaya dengan biota tanah
Tanah Rawa
• Tanah rawa memilki ciri berupa tanah yang jenuh untuk jangka waktu tertentu sehingga
kelebihan air dan dapat mengakibatkan kadar oksigen tanah menjadi terbatas.
• Tanah pada rawa ditumbuhi oleh berbagai vegetasi dari jenis semak-semak sampai
pohon-pohonan

• Tanah di lahan rawa dapat pula berupa aluvial atau gambut.


 Tanah aluvial merupakan endapan yang terbentuk dari campuran bahan-bahan seperti
lumpur, humus, dan pasir dengan kadar yang berbedabeda.
 Tanah gambut merupakan hasil pelapukan bahan organik seperti dedaunan, ranting kayu
 Tanah gambut memiliki ciri-ciri berwarna hitam, memiliki kandungan air dan
kandungan organik yang tinggi.
Tanah Podsolik Merah
Kuning (PMK)
● Tanah podsolik merah kuning adalah tanah yang terbentuk
dari batuan kuarsa.
● Tanah ini terdiri dari berbagai tekstur, mulai dari pasir
hingga bebatuan kecil.
● Tanah podolik merah kuning ini memiliki ciri-ciri berwarna
merah sampai kuning,
● Memiliki sifat yang mudah basah dan mudah mengalami
pencucian oleh air hujan
● Tekstur tanahnya berlempung dan berpasir
● Memiliki ph yang rendah
● Memiliki daya simpan unsur hara yang sangat rendah
● Kadar bahan organik yang rendah dan hanya terdapat di
permukaan tanah
Tanah Podsolik Merah Kuning
(PMK)
• Tanah PMK mempunyai sifat fisika dan kimia yang buruk, sehingga
kandungan bahan organik rendah
• Memilki kandungan Mn, Al dan Fe+ yang tinggi, mengakibatkan
ketersediaan fosfor bagi tanaman kurang.
• Memiliki tingkat kemasaman tanah yang tinggi dapat mempengaruhi
ketersediaan berbagai unsur hara (Burhanuddin, 2016, p. 48).

• Untuk memperbaiki kondisi tanah PMK dapat menggunakan seperti kapur,


pengapuran dapat meningkatkan pH tanah
• Selain itu dapat pula dengan menggunakan kompos, dan dapat pula
menggunakan pupuk kandang banyak mengandung unsur hara makro
seperti Ca, Mg, S, N, P, dan K.
Identifikasi Tumbuhan
Prosedur Pelaksanaan Praktikum
Identifikasi Tumbuhan
1. Ditentukan 3 tempat dengan jenis tanah yang berbeda, yaitu tanah
liat, tanah kebun dan tanah rawa.
2. Dibuat plot 1 x 1 m untuk ketiga jenis tanah
3. Dilakukan identifikasi jenis tumbuhan yang ada pada setiap plot yang
dibuat
Identifikasi Tumbuhan
Plot Tanah Liat Plot Tanah Kebun Plot Tanah Rawa
1 x 1m 1 x 1m 1 x 1m

Jenis tanaman Jenis tanaman Jenis tanaman


2 jenis 2 jenis 6 jenis
Tanah Liat
Gleichenia linearis (Resam)
● Akar serabut, merimpang dan merayap di permukaan tanah
● daun menyirip atau menggarpu, urat tulang daun bebas. Tepian
daun rata, permukaan daun licin. Sori pada sisi bawah daun,
berbentuk bulat dan telanjang.
● Peletakan daunnya dikotom
● Arah tumbuh tegak lurus dengan batang bulat
● Hidup secara terestrial di tempat terbuka, seperti tebing, tepi sungai
da jurang.
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Filicinae
Ordo : Filiciales
Famili : Gleicheniaceae
Genus : Gleichenia
Spesies : Gleichenia lineris
Tanah Liat

Senggani (Melastoma candidum D. )


● Memiliki percabangan banyak
● Baun tunggal, bertangkai, letaknya berhadapan bersilang, berbentuk
bulat telur dengan ujung lancip, permukaan daun kaku dan kasar, dengan
3 tulang daun melengkung
● Bunga berbentuk periuk dengan jumlah bunga 4-18 bunga/ helai berwara
ungu,
● Biji kecil hanya berupa bintik-bintik cokelat
Klasifikasi: ● Habitat: tumbuh liar pada tempat yang mendapat cukup sinar matahari
Kingdom : Platae seperti semak belukar, lereng gunung, perkebuanan gersang, di daearah
Divisi : Spermatophyta tanah liat terbuka.
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Myrtales
Famili : Melastomataceae
Genus : Melastoma
Spesies : Melastoma candidum D.
Tanah Kebun
Euphorbia graminea Jacq.
Menurut irsyam, dkk (2019 : 12), E. gramine a memiliki ciri-cirii:
● Memiliki cabang menyegiempat
● Susunan daun berseling dan berhadapan , daun bertangkai
panjang, helaian daun bervariasi,
● Kelenjar nektar serta gantilan pada bunga betina berwarna putih
● Bakal buah berwarna hijau
● Habitat: tumbuh menggulma biasanya tumbuh di daerah lahan
pertanian dan lahan terbengkalai, tepi jalan, dan daerah sekitar
Klasifikasi:
aliran air.
Kingdom : Plantae ● Dapat menghasilkan biji dalam jumlah yang besar sehingga
Divisi : Magnoliophyta mampu ternaturalisasi dan membentuk populasi yang mapan di
Kelas : Magnoliopsida daerah sebaran baru
Ordo : Euphorbiales
Genus : Euphorbia
Spesie s : Euphorbia graminea Jacg.
Tanah Kebun
Rumput bambu (Pogonatherum
crinitum (Thunb.) Kunth)
● Merupakan tanaman semak berukuran kecil
● Daun kecil bentuk langset melebar, berwarna hijau
● Letak daun berseling, permukaan daun berambut, tepi daun rata,
pangkal daun menyempit menjadi tangkai menempel pada batang,
tulang daun sejajar dan menonjok kepermukaan bawah daun
● Bunga berupa bulir kecil berberntuk jala
klasifikasi:
● Berkembangbiak dengan akar tunas
Kingdom : Plantae ● Habitat: Banyak ditemukan sebagai spesies tutupan lahan seperti
Divisi : Magnoliophyta ladang atau perkebunan, hutan hujan, padang rumput, daerah
terbuka, atau di daerah rindang yang tidak terlalu kering ataupun
Kelas : Liliopsida
basah
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Pogonatherum
Spesies : Pogonatherum crinitum (Thunb.) Kunth
Tanah Rawa Harendong/senduduk bulu
(Clidemia hirta)
● Memiliki batang dan daunyang dihiasi duri-duri halus menyerupai
rambut
● Permukaan daun berwarna hijau berkilat, daun lebar dan
meruncing pada ujung membentuk bujur, urat daun kecil serta
berbetuk petak di atas daun
● Dapat berbunga sepanjang tahun.
● Bunga berbentuk jambak dihujung ranting, berwarna putih/merah
jambu
Klasifikasi: ● Buah buni dengen ukuran kecil dan berkelompok
Kingdom : Plantae ● Berkembangbiak dengan dua cara : biji benih dan keratan batang
Divisi : Magnoliophyta kelas ● Sejenis tumbuhan renek yg biasa dijumpai di kawasan semak
: Magnoliopsida
samun & belukar
Ordo : Myrtales ● Habitat: tumbuh pada tanah lembab dengan lokasi terbuka dan
Famili : Melastomataceae
tanah dengan kandungan humus tinggii
Genus : Clidemia
Spesies : Clidemia hirta
Tanah Rawa Pimenta racemosa (Mill.)
● Pohon tegak, batang dapat berdiamater hingga 20cm, kulit batang
abu-abu hingga cokklat muda
● Daun lebat, berbentuk kolom, berwarna hiau tua, daun bersebrangan,
mempunyai bau aromatik, tangkai daun panjang, lamina berbentuk
elips- lonjong, dasar menipis, tepi meliengkung, tulang rusuk daun
cekung dan vena lateral menonjol di kedua permukaan
● pembungaan subterminal
● Habitat: dapat tumbuh di daerah hutan dengan curah hujan tinggi atau
Klasifikasi: di tempat yang lembab
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Pimenta
Spesies : Pimenta racemosa (Mill.)
Piresia goeldii Swallen
Tanah Rawa ● Merupakan tanaman semak berukuran kecil
● Daun kecil bentuk langset melebar, berwarna
hijau
● Letak daun berseling, permukaan daun
mengkilat, tepi daun rata, pangkal daun
menyempit menjadi tangkai menempel pada
batang,
● Habitat: Banyak ditemukan sebagai spesies
tutupan di daerah air tergenang seperti rawa
atau tempat yang lembab hutan hujan.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Piresia
Spesies : Piresia goeldii Swallen
Tanah Rawa
Macaranga tanarius (L.)
● Sejenis pohon dengan batang tegak, bebas cabang
● Pohon lapis bawah atau tumbuh dibawah kanopi hutan
● Batang cokelat muda dan berambut apabila tumbuh di dataran
rendan dan gundul apabila tumbuh di pegunungan
● Daun berjenis tunggal berbentuk hati agak bulat, bertangkau nyata
● Daun duduk berselang seling, berurat kentara, daun muda berambut
halus
● Tanaman uni dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun
● Habitat : tumbuh di beragai tempat, hutan, di sepnjang sungai,
Klasifikasi : rawa, pantai dan di lereng pegunungan
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Macaranga
Spesies : Macaranga tanarius (L.)
Mull. Arg.
Tanah Rawa
Sterculia coccinea
● Habitat : tumbuh melimpah pada daerah tropis dan sub tropis
● Salah satu tumbuhan berbunga yang berpotensi sebagai
antioksidan
● Merupakan jenis pohon berbatang tegak dan mengalami
percabanagn
● Letak daun berseling dan berwarna hijau tua

Klasifkasi :

Kingdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta
Tanah Rawa
Scindapsus sp.
● Merupakan tumbuhan dengan habitus herba
● Banyak difungsikan sebagai tanaman hias
● Tumbuh liar di hutan
● Batang bentuk bulat dan sukulen
● Bentuk daun ovate dan lanset, tulang daun, menyirip,
ujung daun meruncing, permukaan daun licin

Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arales
Famili :Araceae
Genus : Scindapsus
Spesies : Scindapsus sp.
Kapasitas Lapang Tanah
-Tanah kebun -Tanah rawa -Tanah Liat
Pengertian Kapasitas Lapang
● Kapasitas lapang adalah jumlah air
maksimum yang dapat disimpan oleh suatu
tanah.

● Menurut Haridjaja (2013:53), Kadar air


kapasitas lapang didefinisikan sebagai kadar
air tanah saat air drainase sudah berhenti
atau hampir berhenti mengalir karena
adanya gaya gravitasi setelah sebelumnya
tanah tersebut mengalami jenuh sempurna.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kapasitas Lapang Tanah
Menurut Khumairah (2021 : 114), adapun faktor yang
mempengaruhi kapasias lapang tanah ialah :
 Tekstur tanah
 Kandungan bahan organik tanah
 Jenis mineral
 Struktur tanah
 Sifat tanah yang terletak di bawah lapisan tanah
Pelaksanaan Praktikum Kapasitas
Lapang Tanah
Hari/Tanggal pelaksanaan praktikum :
Alat dan Bahan :
- 3 jenis tanah yang telah dikeringkan/diangin-
anginkan (Tanah kebun, tanah rawa dan tanah liat)
- Plastik/polibag
- Air
- Timbangan
- Alat tulis
Prosedur kerja Praktikum Kapasitas Tanah Lapang

NO. Foto Keterangan


1. Disiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan
dalam pelaksanaan
praktikum kapasitas tanah
lapang

2. Di timbang setiap jenis


tanah dan disamakan
beratnya, dan sebelum itu
ditimbang dahulu
plastik/tempat tanah.

Tanah Liat Tanah Rawa Tanah Kebun


NO. Foto Keterangan
3. Dilakukan pengamatan
• Air sebanyak 200ml kapasitas tanah lapang
untuk masing- setiap jenis tanah
masing pengukuran 1. Tanah kebun
jenis tanah 2. Tanah rawa
3. Tanah liat

• Air yang digunakan pada


Di siram perlahan-lahan
pengukuran kapasitas
air ke dalam plastik lapang ini 200ml
masing-masing jenis
tanah. Dilakukan satu
persatu

• Di tunggu tanah menjadi


basah/lembab secara merata, dan
ditunggu tetes air keluar dari ujung
plastik yang telah diberi lubang pada
ujung plastik, lalu di hitung jumlah air
yang tersisa. Selanjutnya dicari
kapasitas lapang tersebut.
Hasil Praktikum Kapasitas Tanah Lapang
Data Percobaan :

Kelompok Berat Tanah Volume air Kapasitas Lapang


(vol/berat)
Kelompok 4 - Liat (400gr) 170 ml 0,425
- Kebun (400gr) 150 ml 0,375
- Rawa (400gr) 150 ml 0,375
Kelompok 1 - Liat (893gr) 240 ml 3,72
- Kebun (700gr) 225 ml 3,11
- Rawa (242gr) 40 ml 6,05
Kelompok 2 - Liat (170gr) 65 ml 0,78
- Kebun (170gr) 80 m 0,41
- Rawa (170gr) 170 ml 1
Kelompok 3 - Liat (160gr) 20 ml 0,125
- Kebun (160gr) 70 ml 0,43
- Rawa (160gr) 150 ml 0,93
Hasil Praktikum Kapasitas Tanah Lapang

Dari data yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa :


• Kapasitas tanah lapang pada setiap jenis tanah memiliki persentase yang berbeda-beda
• Kapasitas tanah lapang dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya tekstur tanah, kandungan
bahan organik dan jenis mineral tanah, struktur tanah
• Dari praktikum yang dilakukan dapat diketahui bahwa tanah yang bertekstur kasar mempunyai
daya menahan air yang lebih kecil dibandingkan dengan tanah yang bertekstur halus.
Tanaman Ternaungi
dan
Tidak Ternaungi
 Setiap tanaman memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menerima cahaya. Beberapa
jenis tanaman mampu tumbuh dan berproduksi dengan baik bila ternaungi hingga batas
tertentu.

 Naungan berfungsi untuk mengurangi radiasi yang diterima daun dan mengurangi kehilangan air
sehingga kelayuan dan kekeringan dapat dihindari.

Prosedur Pengamatan
• Dipilih satu jenis tanaman
• Diambil 3 daun yang ternaungi dan 3 daun yang terpapar (ukuran/ umur yang sama)
• Identifikasi perbedaan morfologi daun ternaungi dan terpapar
Pucuk Merah

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Class : Magnoliopsida
Ordo : Mytales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium oleana
Karakteristik Pucuk Merah

 Warna daun tanaman pucuk merah biasanya terdiri dari warna


hijau, kuning, oranye dan merah.

 Bentuk daunnya tunggal, kecil dan agak memanjang


menyerupai jarum.

 Ukuran tangkai sangat pendek, permukaan daun bagian atas


mengkilap dan tumbuh berhadapan. Ukuran daun pucuk
merah panjang ± 6 cm dan lebar ± 2 cm dengan pertulangan
daunnya menyirip, bunga majemuk tersusun dalam malai
berkarang terbatas.
Hasil Perbedaan Daun Ternaungi dan Terpapar

Terpapar

• Ukuran daun : lebih lebar


Ukuran Daun A : P (8,5), L(2,2)
Ukuran Daun B : P (9), L (2,5)
Ukuran Daun C : P (8,5), L (2,7)
• Warna Daun : Hijau Kekuningan
• Tebal Daun : Lebih tebal dan kaku
• Kelenturan Helaian Daun: Tidak Lentur
• Tangkai Daun : Lebih Pendek
Hasil Perbedaan Daun Ternaungi dan Terpapar

Ternaungi

• Ukuran daun : Lebih Memanjnag


Ukuran Daun A : P (8,4), L(2,3)
Ukuran Daun B : P (8,3), L (2)
Ukuran Daun C : P (8,4), L (2,1)
• Warna Daun : Hijau Pekat
• Tebal Daun : Tipis & Tidak kaku
• Kelenturan Helaian Daun: Lebih Lentur
• Tangkai Daun : Lebih Panjang
Hasil Perbedaan Daun Ternaungi danTerpapar

Berdasarkan pengamatan mengenai daun ternaungi dan terpapar maka dapat disimpulkan,

1. Pada daun yang ternaungi memiliki karakteristik daun yang lebih tipis dari pada daun yang terpapar. Dikarenakan jaringan
palisade dan jaringan spons yang berkurang, dan sebaliknya pada daun terpapar jaringan palisade dan jaringan spons
meningkat karena mendapatkan intensitas cahaya dan meningkatkan laju fotosintesis.

2. pada intensitas cahaya yang terlalu tinggi juga dapat menurunkan laju fotosintesis, dikarenakan adanya fotooksidasi klorofil
yang berlangsung cepat dan dapat merusak klorofil

3. Secara fisiologis cahaya mempunyai pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh secara langsung
melalui fotosintesis dan secara tidak langsung melalui pertumbuhan dan perkembangan tanaman akibat respon metabolik
yang langsung.

4. Respon tumbuhan terdahap intensitas cahaya tinggi dapat menguntungkan atau merugikan. Dikarenakan tumbuhan memiliki
ambang batas terhadap intensitas cahaya yang dterima
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai