Anda di halaman 1dari 8

Nama : Meilana Masidayu

NIM : 20/459130/KT/09295
Matkul : Dendrologi
Dosen : Dr. Winastuti Dwi Atmanto, M.P.

POHON MELINJO

KLASIFIKASI

Taksonomi
• Kingdom : Plantae
• Sub Kingdom : Viridiplantae
• Super Divisi : Embryophyta
• Divisi : Tracheophyta
• Kelas : Gnetopsida
• Sub Kelas : Gnetidae
• Ordo : Gnetales
• Famili : Gnetaceae
• Genus : Gnetum
• Spesies : Gnetum Gnemon
IDENTIFIKASI
1. Akar

 Akar pada tanaman melinjo ini adalah akar tunggang yang


mampu menembus tanah sedalam 3 sampai 5 meter.
 Akar tanaman ini memiliki fungsi yang sama dengan akar – akar
dari tanaman lainnya,
 Akar pokok tumbuh ke berbagai sisi.
 Pohon melinjo yang tumbuh dari hasil perbanyakan seperti
cangkok dan stek tidak berakar tunggang.
2. Batang

 Morfologi batangnya berbentuk silindris.


 Batang melinjo berkayu dan bercabang.
 Morfologi pangkal batangnya melebar, tidak berbanir
 Warna kulit luar abu–abu kusam atau coklat keabu-abuan.
 Warna batang dalam putih kekuning-kuningan.
 Tekstur kulitnya halus.
 Tanaman ini merupakan tanaman yang dapat tumbuh cukup
besar dan tinggi, yaitu sekitar 15 sampai 25 meter.
3. Daun dan tajuk

Deskripsi daun melinjo :


 Daun tidak lengkap : Daun melinjo hanya terdiri dari helaian
daun dan tangkai daun saja, tidak memiliki pelepah daun.
 Daun tunggal : hanya memiliki satu helaian pada tiap satu
tangkainya.
 Bentuk daun jorong/oval : Daun melinjo memiliki perbandingan
Panjang : Lebar => 1,5-2 : 1
Deskripsi tajuk pohon melinjo :
 Tajuk pohon melinjo membentu silinder seperti halnya pohon
damar dan pohon kayu putih.
 Tajuknya bentuk kubah kubah memanjang.
 Kerapatan tajuk sedang.
 Warna tajuk hijau mengikuti warna daun.
4. Bunga

 Warna bunganya hijau kekuning kuningan.


 Tidak memiliki bunga sejati karena bukan termasuk tumbuhan
berbunga. Hanya memiliki bagian yang mirip dengan bunga.
 Bunga Majemuk (Planta Multiflora) : Setiap satu tangkai
memiliki banyak bunga.
 Letak bunga di ketiak daun (Flos lateralis/axilaris)

5. Buah
 Bukan merupakan buah sejati (semu (Fructus spurius)), berupa
biji melinjo yang mana terbungkus oleh kulit luar (selapis aril)
yang berdaging.
 Buah tunggal : berasal dari 1 bakal buah
 Buahnya keras berbentuk jorong
 Warna buah berubah berangsur-angsur dari hijau lalu kunung,
kemudian menjadi merah.
 Ukuran biji melinjo pada umumnya
 Buah berasal dari dasar bunga bersama
6. Biji
 Tanaman biji terbuka (gymnospermae).
 Biji melinjo memiliki Panjang 2-2,5 cm dengan bentuk
lonjong.
 Biji melinjo diselimuti oleh selaput luar yang keras,
selaput dalam dan diselubungi juga oleh tenda bunga
yang berdaging.
 Pada bakal biji terdapat 3 lapisan pelindung yaitu :
perianth, integument luar, dan integument dalam.
 Hasil tumbuhan yang berasal dari biji lebih tahan
terhadap kekeringan dan umur lebih Panjang.

EKOLOGI
Melinjo (Gnetum gnemon L.), adalah tanaman asli Asia Tenggara, khususnya
Indonesia. Habitat tumbuhan ini tersebar dari Assam (India) sampai ke Fiji
(Pasifik). Tanaman melinjo dapat tumbuh pada tanah-tanah liat/lempung,
berpasir dan berkapur, tetapi tidak tahan terhadap tanah yang tergenang air
atau yang berkadar asam tinggi dan dapat tumbuh dari ketinggian 0 – 1.200
m. Melinjo tumbuh liar di hutan-hutan hujan. Melinjo dapat ditemukan di
daerah yang kering sampai tropis. Untuk tumbuh dan berkembang, melinjo
tidak memerlukan tanah yang bernutrisi tinggi atau iklim khusus. Melinjo
dapat beradaptasi dengan rentang suhu yang luas. Hal inilah yang
menyebabkan melinjo sangat mudah untuk ditemukan di berbagai daerah
kecuali daerah pantai karena tumbuhan ini tidak dapat tumbuh di daerah yang
memiliki kadar garam yang tinggi. Di Indonesia tumbuhan melinjo tidak hanya
dapat dijumpai di hutan dan perkebunan saja. Di beberapa daerah tumbuhan
melinjo ditumbuhkan di pekarangan rumah atau kebun rumah dan
dimanfaatkan oleh penduduk secara langsung.

HABITUS pohon
Tanaman Melinjo termasuk kedalam Gnetum yang berhabitus pohon dengan
ciri batang silindris tidak rata dengan diameter mencapai 10 – 20 cm, tinggi
mencapai 15 – 25 m, bentuk tajuk silinder, kerapatan tajuk sedang, kulit luar
halus, mempunyai akar tunggang, tipe daun tunggal menyirip, berbiji terbuka
dengan pohon berumah dua yang selalu hijau.
Hal ini membantu setiap tanaman melinjo berfungsi sebagaimana mestinya,
dengan menyesuaikan bentuk morfologinya dengan lingkungan tempat
tinggalnya.

CIRI KHUSUS

Warna
Kayu berwarna putih kekuning-kuningan waktu baru di tebang, tetapi menjadi
kecoklatan saat sudah kering.

Tekstur
Tekstur kayu halus dan merata

Arah serat
Arah serat lurus (tidak memuntir)

Panjang serat
0,5 – 2 mm

Serabut
Serabut merupakan komponen utama penyusun kayunya.

Kesan raba
Permukaan kayu halus

Kilap
Permukaan kayu tidak mengkilap

Bau
Kayu melinjo memiliki bau khas segar seperti buah melinjonya.

MANFAAT
 Daun-daun muda, bunga dan kulit buah (muda dan tua) biasa diolah
menjadi sayur.
 Biji Melinjo dapat dimakan kering, dimasak, atau diawetkan menjadi
kerupuk (Emping). Emping merupakan panganan hasil industri rumah
tangga dan berperan penting bagi perekonomian masyarakat di Jawa.
 Selain itu, pohon Melinjo yang memiliki perakaran kuat ini juga baik
ditanam untuk pemulihan kembali areal kritis.
 Di Jawa Tengah, Melinjo ditanam untuk merehabilitasi lahan dan
konservasi tanah di sepanjang Daerah Aliran Sungai Gobeh.
 Spesies ini telah direkomendasikan sebagai tanaman penghijauan.
 Kayunya dapat dipakai sebagai bahan kontruksi, kualitas II
 Dapat digunakan sebagai bahan baku industry pulp-kertas, karena
mengandung sedikit lignin dan panjang serabut yang memadai.

DAFTAR PUSTAKA

Gudiwidayanto dan Sri Nugroho. (2004). Variasi Sifat Dasar Pada Kedudukan

Aksial dan Radial serta Potensi Pemanfaatan Kayu Melinjo. Jurnal

Buletin Agro Industri 52-61

Abdurahim, dkk. 2005. Atlas Indonesia. Bogor : Departemen Kehutanan

Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

Anda mungkin juga menyukai