Anda di halaman 1dari 4

Organ dan Sistem Reproduksi Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Amongguru.com. Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan terestrial


atau hidup di daratan. Lumut dapat dengan mudah ditemukan pada tempat lembab
dan teduh.
Bentuk tubuh lumut ada yang berupa lembaran dan ada juga yang mirip tumbuhan
kecil. Akar sederhana pada lumut disebut rizoid.
Rizoid tersebut berfungsi untuk menyerap air dan garam mineral, serta untuk
melekat pada habitatnya. Tumbuhan lumut hanya tumbuh memanjang dan tidak
tumbuh membesar.
Lumut merupakan kelompok tumbuhan yang masih sederhana, karena belum
memiliki akar, batang, dan daun yang sejati.

Secara umum lumut dikelompokkan menjadi tiga, yaitu lumut hati, lumut tanduk, dan
lumut daun.
(a) Lumut Hati; (b) Lumut Tanduk; (c) Lumut Daun

Organ Reproduksi Tumbuhan Lumut


Gametofit adalah bentuk tumbuhan lumut yang tapak hijau, berbentuk lembaran, dan
membentuk alat kelamin yang menghasilkan gamet.
Sel kelamin jantan dihasilkan oleh sel jantan yang disebut anteridium dan sel
kelamin betina dihasilkan oleh sel kelamin betina yang disebut arkegonium.
Lumut yang memiliki dua alat kelamin (anteridium dan arkegonium) disebut berumah
satu (monoesis) atau homotalus.
Sedangkan lumut yang hanya memiliki satu jenis alat kelamin disebut berumah dua
(diesis) atau heterotalus.
Sistem Reproduksi Tumbuhan Lumut
Di dalam siklus hidupnya, lumut akan mengalami pergiliran keturunan (metagenesis)
antara generasi gametofit yang berkromosom haploid (n) dengan generasi sporofit
yang berkromosom diploid (2n).

Tumbuhan Angiospermae, Gymnospermae, dan tumbuhan paku dapat dijumpai


pada tahap sporofit. Akan tetapi, tumbuhan lumut yang sering kita jumpai berada
pada tahap gametofit.
Reproduksi seksual (generatif) tumbuhan lumut dimulai ketika spora berkecambah
menghasilkan protonema. Protonema kemudian tumbuh menjadi tumbuhan lumut.
Dari ujung batang berkembang organ reproduksi betina (arkegonium) dan organ
reproduksi jantan (anteridium).
Arkegonium menghasilkan sel telur atau ovum, sedangkan anteridium menghasilkan
sperma yang berflagela dua.
Sperma kemudian berenang untuk membuahi sel telur. Pembuahan akan dapat
berlangsung dengan baik apabila lingkungannya basah dan berair. Hasil pembuahan
tersebut membentuk zigot.
Zigot selanjutnya tumbuh menjadi sporofit yang bersifat haploid (n). Pada saat
sporofit masak (umur 3 – 6 bulan) akan membentuk tangkai panjang (seta).
Ujung seta berupa kapsul yang disebut dengan sporogonium. Di dalam sporogonium
terdapat spora.
Ketika spora telah masak, kapsul pelindungnya akan pecah, sehingga spora dapat
dibebaskan. Spora yang dibebaskan tersebut akan berkecambah dan memulai
siklus hidup lumut kembali.
Tumbuhan lumut mengalami reproduksi aseksual (vegetatif) melalui kuncup atau
gemmae dan melakukan fragmentasi.
Fragmentasi terjadi ketika tumbuhan lumut melepaskan sebagian tubuhnya untuk
menjadi individu baru.

Lumut Sebagai Tumbuhan Perintis


Meskipun tumbuhan lumut memerlukan kondisi yang lembab untuk tumbuh dan
bereproduksi, banyak jenis lumut yang dapat bertahan dalam kondisi yang kering
dalam kurun waktu yang cukup lama.
Mereka dapat tumbuh pada tanah yang tipis dan pada tanah di tempat tumbuhan
lain tidak dapat tumbuh. Spora dari lumut akan dibawa oleh angin.
Spora akan tumbuh menjadi tumbuhan baru jika ada air dan beberapa komponen
pendukung lainnya.
Sering kali lumut merupakan tumbuhan yang pertama kali tumbuh pada lingkungan
yang sudah rusak misalnya akibat aliran lava atau akibat kebakaran hutan. Oleh
karena itu, lumut juga disebut organisme pioner atau tumbuhan perintis.
Sebagai tumbuhan pioner, lumut akan tumbuh dan mati membentuk nutrisi tanah.
Proses ini bersamaan dengan pelapukan bebatuan akibat panas, angin (pelapukan
fisika), dan zat kimia lain seperti zat asam atau oksigen (pelapukan kimia) yang
akhirnya membentuk tanah, sehingga pada akhirnya tumbuhan lain dapat tumbuh
pada daerah tersebut.
Beberapa lumut juga dapat membantu menyimpan nitrogen dalam tanah dan
menyimpan air. Kelompok lumut lainnya juga dapat digunakan sebagai obat
hepatitis, seperti kelompok lumut hati Marchantia polymorpha.
Beberapa kelompok dari lumut daun seperti Sphagnum yang sudah lapuk dapat
digunakan sebagai bahan bakar seperti batu bara.
Demikian ulasan mengenai organ dan sistem reproduksi tumbuhan lumut
(Bryophyta). Terima kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat.
Soal diskusi kelompok

1. Jelaskan cara reproduksi tumbuhan lumut!


2. Sebutkan jenis-jenis tumbuhan lumut?
3. Kenapa lumut disebut tumbuhan perintis?jelaskan!

Anda mungkin juga menyukai