Anda di halaman 1dari 4

Ciri-ciri Tumbuhan Lumut

Lumbut hidup di tempat yang lembab dan basah , hidup menempel atau epifit. Lumut
mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof. Lumut belum memiliki berkas pembuluh
sejati, artinya belum memiliki jaringan pengangkut air dan makanan yang dapat dibedakan
antara xilem dan floem. Struktur mirip akar pada lumut disebut rhizoid, yang berfungsi
sebagai penyerap hara. Daun umumnya tersusun rapat menutupi batang yang terdiri dari
beberapa lapis sel yang disebut mikrofil. Pada tumbuhan lumut terdapat gametangia atau alatalat kelamin, yaitu alat kelamin jantan disebut anteridium yang menghasilkan spermatozoid
dan alat kelamin vetina disebut arkegonium yang menghasilkan ovum.

Reproduksi Tumbuhan Lumut


Berikut ini gambar siklus reproduksi lumut :

sumber : www.google.com
Keterangan Gambar :
1. Gametofit (n), yaitu badan penghasil gamet. Anteridium dan arkegonium terpisah.
2. Fertilisasi terjadi di dalam arkegonium, terbentuk zigot (2n).
3. Terjadi mitosis sehingga tumbuh menjadi embrio (2n).
4. Sporofit muda (2n) dalam arkegonium.
5. Sporofit dewasa (2n) tumbuh pada ujung gametofit betina. Sporofit adalah badan
penghasil spora. Meiosis terjadi di dalam sporangium dan spora haploid berkembang.
Spora akan berkecambah melalui pembelahan mitosis.

6. membentuk protonema (n) tumbuh dan berdiferensiasi membentuk gametofit dewasa


(n)
Tumbuhan lumut dalam proses reproduksinya mengalami pergiliran yang teratur antara fase
vegetatif dan fase generatif. Proses ini disebut dengan metagenesis. Berikut adalah skema
metagenesis tumbuhan lumut :

sumber : www.google.com

Klasifikasi Tumbuhan lumut


Tumbuhan lumut (Bryophyta) dikelompokan kedalam tiga kelas, yaitu :
Lumut Hati (Hepaticopsida)
Tubuh berupa talus yang terbagi menjadi dua lobus seperti bentuk hati hewan dan
mempunyai rizoid. Gametofit membentuk anteridium dan arkegonium yang berbentuk seperti
payung. Pertumbuhan sporofit terbatas karena tidak mempunyai jaringan meristematik. pada
sporangianya terdapat sel yang berbentuk gulungan atau elatera. reproduksi aseksual dengan
tunas, fragmentasi, maupun dengan gema atau kuncup berbentuk seperti mangkuk di
permukaan gametofit, dan reproduksi seksual dengan oogami. Tumbuhan lumut yang
termasuk dalam Hepaticopsida antara lain Marchantia polymorpha, Porrella, Ricciocarpus
nutans, dan Lunularia sp.
Berikut gambar struktur lumut hati Marchantia polymorpha dan bagian-bagiannya :
,

sumber : www.google.com

Lumut Tanduk (Anthoceratopsida)


Bentuk tubuh berupa talus, sporofit berupa kapsul memanjang, dan gametofit berupa talus
yang lebar, tipis dengan tepi yang berkeluk. Rizoid berada pada bagian ventral. Sel nya hanya
mempunyai satu kloroplas. Contohnya Antoceros laevis.
Berikut gambar struktur lumut tanduk Anthoceros laevis.

sumber : www.google.com
Lumut Daun/Musci (Bryopsida)
Musci sering juga disebut lumut sejati, Bentuk menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, ada
bagian seperti akar berupa rizoid, batang yang berdiri tegak, bercabang dan daun kecil.
Habitat di atas tanah, tembok, dan tempat terbuka. reproduksi dengan spora dan membentuk
gamet. Contoh dari Musci antara lain Polytrichum juniperinum, Furaria, Poganatum
cirratum, Aerobrycis longgissima, Sphagnum sp. (lumut gambut), Polytrichum commune, dan
Andraea petrophila.

Manfaat dan Peran Tumbuhan Lumut

Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen,


penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons) dan sebagai penyerap
polutan.

Pada ekosistem alami, lumut bersama lumut kerak (Lichenes) menjadi tumbuhan
perintis yang tumbuh pertama di tempat-tempat gersang, seperti pada batu atau celah
batu. Di tempat ini, lumut-lumut membuka lahan baru untuk tempat hidup tanaman
lain, seperti tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji lainnya.

Bantalan lumut di hutan-hutan berfungsi menyerap air hujan atau salju yang meleleh,
sehingga mencegah banjir atau kekeringan di musim panas.

Lumut gambut (Sphagnum) yang tumbuh pada habitat semi akuatik seperti dekat
kolam alami, danau, payau, pegunungan basah, dapat dikeringkan untuk bahan bakar
dan pupuk.

Beberapa lumut seperti Marchantia polymorpha digunakan sebagai obat tradisional


penyakit peradangan ringan di hati.

lumut jenis Sphagnum setelah dibersihkan dan disterilkan digunakan sebagai


pengganti kapas (banyak digunakan pada zaman Perang Dunia 1).

Sphagnum juga menghasilkan parafin, asam asetat, tar, amoniak, sebagai hasil
samping yang digunakan dalam industri.

Anda mungkin juga menyukai