Anda di halaman 1dari 4

OBSERVASI TANAMAN LUMUT (◕ᴗ◕✿)

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian:
a. Penasaran
b. Tugas Sekolah.
1.2 Tujuan Penelitian:
a. Tujuan Utama dari Aku melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam
lagi tentang cara hidup tanaman Lumut, yang terdiri dari
1. Siklus Hidup Lumut
2. Pertumbuhan Lumut pada suatu Lingkungan
3. Ke Efektifan Air beras pada Tanaman Lumut
4. Kehidupan Lumut Pada suatu Lingkungan

BAB II : LANDASAN TEORI


1.TEORI
2.1 Pendahuluan
Pada penelitian kali ini Jenis Lumut yang diObservasi adalah Lumut daun, tumbuhan yang
termasuk dalam devisi Bryophyta (nama ilmiah). Tumbuhan ini merupakan tumbuhan tidak
berpembuluh dan tumbuhan berspora. Lumut ini disebut sebagai lumut sejati, karena memiliki
bagian-bagian utama tumbuhan yang lengkap, yaitu Akar (rizoid), Batang, dan Daun. Lumut daun
merupakan tumbuhan kecil yang mempunyai batang semu dan tumbuhnya tegak. Lumut ini tidak
melekat pada substratnya, tetapi mempunyai rizoid yang melekat pada tempat tumbuhnya. Bentuk
daunnya berupa lembaran yang tersusun spiral.

2.2 Habitat
Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik mengalami
kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput-rumput, di atas batu cadas, batang
pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam air. Kebanyakan lumut ini tumbuh
di rawa-rawa yang membentuk rumpun atau bantalan yang dari tiap-tiap tahun tampak
bertambah luas sedangkan bagian bawah yang ada dalam air mati berubah menjadi gambut
yang membentuk tanah gambut. Karena habitatnya sangat luas, maka tubuhnya pun
mempunyai struktur yang bermacam-macam.

Di daerah kering, badan lumut ini dapat berbentuk seperti bantalan, sedangkan yang hidup di
tanah hutan dapat berbentuk seperti lapisan permadani. Lumut di daerah lahan gambut dapat
menutupi tanah sampai beribu kilometer.

Lumut ini hampir tidak pernah mengisap air dari dalam tanah, tetapi justru banyak
melindungi tanah dari penguapan air yang terlalu besar. Lumut daun merupakan tumbuhan
yang berdiri tegak, kecil, dan letak daunnya tersusun teratur mengelilingi tangkainya seperti
spiral.

2.3 Siklus Hidup


Siklus hidup tumbuhan lumut bersifat metagenesis, karena bergantian antara reproduksi
seksual dan aseksual. Awalnya sporofit menghasilkan spora yang akan menjadi protonema,
dari protonema inilah gametofit terbentuk. Generasi gametofit ini punya satu sel kromosom
yang disebut dengan haploid (n) dan gametofit ini menghasilkan gametangium (organ
reproduksi) yang disebut dengan anteredium pada jantan dan arkegonium pada betina.
Gametangium dilindungi oleh daun khusus (bract).

Anteredium berbentuk bulat dan menghasilkan sperma berflagela (anterezoid dan


spermatozoid), sedangkan arkegonium berbentuk seperti botol yang memiliki bagian lebar
disebut perut, dan ada bagian sempitnya yang disebut dengan leher. Pembuahan (fertilisasi)
sel telur oleh anterzoid membuahkan zigot dengan dua sel kromosom atau disebut dengan
diploid (2n).

Zigot inilah yang merupakan awal dari sporofit lagi. Kemudian zigot melakukan pembelahan
menjadi sporofit dewasa yang sudah memiliki kaki untuk melekat pada gametofit, seta, dan
kapsul di bagian ujungnya. Kapsul ini merupakan tempat dihasilkannya spora melalui fase
fase pada meiosis. Setelah spora masak dan dikeluarkan dari dalam kapsul, barulah siklus
hidup lumut berulang lagi dari awal.

2.4 Ciri-ciri
1. Sel-sel penyusun tubuhnya mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa.
Multiseluler. Tidak memiliki pembuluh seperti xylem dan floem.
2. Air masuk dalam tubuh lumut secara imbibisi, sementara hasil fotosintesis
didistribusikan secara defusi, daya kapilaritas, dan dengan aliran sitoplasma.
3. Dinding sel terdiri atas selulosa.
4. Mengalami metagenesis
5. Merupakan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta
6. Permukaan luar tubuh dilapisi dengan lapisan berlilin yang berguna untuk
menahan masuknya air dan mengurangi penguapan.
7. Akar berupa akar semu (rizoid) yang terdiri dari beberapa lapis sel parenkim dan
berbentuk seperti rambut/benang-benang. Akar itu juga berfungsi untuk
menempelkan lumut.
8. Zigot berkembang menjadi embrio dan akan tetap tinggal di dalam gametangium
betina. Sperma diproduksi anteridium dan ovum diproduksi arkegonium.
Batang dan daunnya mempunyai susunan yang berbeda, yaitu:

9. Berukuran kecil dan jarang mencapai 15 cm


10. Selapis sel kulit, yang beberapa diantaranya membentuk rizoid epidermis, rizoid
tampak seperti benang yang berfungsi sebagai akar dan menyerap makanan dari
air dan garam mineral
11. Lapisan kulit dalam tersusun atas korteks, silinder pusat yang terdiri dari sel
penunjang atau parenkim yang memanjang, tidak mengandung xilem dan floem
12. Silinder pusat, terdiri atas sel parenkim yang berguna untuk mengangkut ari dan
garam mineral.
13. Pertumbuhan pada lumut yaitu secara memanjang
14. Susunan gametangiumnya (arkegonium ataupun anteredium) yang khas, sering
dijumpai pada tumbuhan paku (pteridophyta), terutama arkegoniumnya.
Arkegonium adalah gamet betina yang berbentuk seperti botol dan mengandung
sel ovum, sedangkan anteredium adalah gamet jantan tabg berbentuk bulat dan
mengandung sel spermatozoid
15. Daunnya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun yang lebih dari satu lapis.
Sel-sel daun kecil, mengandung kloroplas yang tersusun seperti jaring dan
berbentuk sempit dan memanjang

2.Hipotesis
a) Menyemprotkan Air Beras ke Tanaman Lumut, dapat mempercepat pertumbuhan dan
perkembangan tanaman Lumut
b) Air beras memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh Tanaman Lumut
c) Air beras yang dibiarkan semakin Lama akan semakin berbau juga akan semakin banyak
Nutrisi yang dimilikinya
d) Membiarkan Lumut Terkena Sinar Cahaya Matahari dengan Intensitas Cahaya yang
cukup membantu Lumut untuk melakukan Proses Fotosintesis dalam menghasilkan
makanan baginya
e) Menjaga Lingkungan Lumut selalu dalam keadaan lembab/agak basah dapat
meningkatkan presentase bertahan Hidup Lumut yang lebih lama dan Sehat
f) Menaruh Lumut pada Tanah dapat memperkuat Rizoid pada Tanaman Lumut

BAB III : PENGERJAAN


3.1 Alat dan Bahan dan Bahan:
 Tanaman Lumut
 Tanah
 Tempat Transparan
 Alat Semprot
 Air Beras
3.2 Langkah-langkah
1) Siap kan lah alat, bahan, dan tempat yang dibutuhkan
2) Taruh Tanah pada Tempat Transparan
3) Kemudian masukkan Lumut ke dalam Tempat dan taruh di atas Tanahnya
4) Lalu Taruh di tempat dengan intensitas Cahaya yang cukup
5) Masukkan Air beras ke Alat Semprot
6) Semprotkan Air beras ke permukaan Lumut
7) Usahakan untuk menjaga Lumut agar tidak kering dengan menyemprotkan Air Beras

3.3 Survei Lapangan


Tanaman Lumut ditempatkan di suatu tempat dengan menerima Cahaya buatan sebagai ganti
Sinar Matahari dengan suhu 36°c/37°c/38°c saat pagi hingga malam (sekitar pukul 18) dan
pada Suhu 20°c/22°c°24°c/25°c pada malam hari selama satu malam. Lumut pada umumnya
dapat tumbuh dengan optimal pada suhu 15-25°c tetapi toleran pada suhu 40-50°c dengan
keadaan yang Lembab.

Anda mungkin juga menyukai