Anda di halaman 1dari 4

Jagung (nama ilmiah jagung; Zea mays spp.

) adalah salah satu bahan makanan pokok pengganti


nasi. Jagung merupakan tanaman pangan penghasil karbohidrat terpenting di dunia, selain gandum
dan padi.
Di beberapa tempat seperti Amerika Tengah, Amerika Selatan, sebagian Afrika dan beberapa
daerah di Indonesia, jagung adalah bahan makanan pokok.
Selain sebagai bahan pangan, jagung juga digunakan sebagai pakan ternak, sumber minyak
pangan, bahan dasar tepung maizena, bahan baku produk industri farmasi, kosmetik dan kimia

Bagian-bagian tanaman jagung


Jagung adalah tanaman model yang menarik, khusunya dibidang pertanian dan biologi.
Tanaman jagung memiliki reaksi yang khas dan dramatis terhadap kekurangan atau keracunan unsur-
unsur hara penting, sehingga tanaman pangan ini disukai dan sering digunakan sebagai tanaman
percobaan fisiologi pemupukan.
Dari sisi fisiologi, tanaman jagung tergolong sebagai tanaman C4 yang sangat efesien
memanfaatkan sinar matahari. Karena memiliki banyak keunikan tersebut, sejak awal abad ke-20,
tanaman jagung menjadiobjek penelitian genetika yang intensif, dan membantu terbentuknya
teknologi kultivar hibrida yang revolusioner.
Sejarah Asal-usul dan Persebaran Tanaman Jagung
Tanaman jagung diperkirakan berasal dari Amerika Tengah, tepatnya dari negara Meksiko.
Petunjuk-petunjuk arkeologi mengarah pada budidaya jagung primitif di selatan Meksiko, sejak 7000
tahun lalu.
Bangsa Maya dan Olmek di Amerika Tengah diperkirakan telah menanam jagung sejak 10.000
tahun yang lalu. Saat itu mereka sudah mengenal berbagai teknik pengolahan jagung.
Sekitar 7000 tahun yang lalu, teknologi tersebut dibawa ke ekuador (Amerika Selatan) dan
mencapai daerah pegunungan di Peru pada 4000 tahun yang lalu dan sejak 2500 SM, tanaman jagung
telah dikenal dihampir seluruh benua Amerika.
Sisa-sisa tongkol jagung kuno ditemukan di Gua Guila Naquitz, lembah Oaxaca yang
diperkirakan berusia 6250 tahun. Juga ditemukan tongkol jagung utuh di gua-gua sekitar Tehuacan,
Puebla, Meksiko, diperkirakan usianya sekitar 3450 tahun.
Jagung relatif mudah beradaptasi diberbagai tempat, sehingga tanaman ini mudah menyebar ke
berbagai penjuru dunia. Sejak akhir abad ke-15, tanaman jagung menyebar ke berbagai wilayah benua
Eropa dan Asia.
Tanaman jagung masuk Indonesia diperkirakan dibawa oleh penjelajah Portugis pada abad ke-
16. Menurut Denys Lombard, kata “jagung” merupakan singkatan dari “jawa agung” yang berarti
“jewawut besar”, nama yang digunakan orang jawa dan diadopsi ke dalam bahasa Melayu.
Nama Lokal Jagung di Indonesia
Di Indonesia “jagung” memiliki berbagai nama lokal atau nama lain khas daerah tersebut.
Nama lokal jagung antara lain; jagong (Sunda, Aceh, Batak, Ambon), jago (Bima), jhaghung
(Madura), rigi (Nias), eyako (Enggano), wataru (Sumba), latung (Flores), fata (Solor), pena (Timor),
gandung (Toraja), kastela (Halmahera), telo (Tidore), binthe atau binde (Gorontalo dan Buol), barelle
(Bugis).
Di kawasan timur Indonesia, juga dikenal dan dipakai secara luas istilah milu yang berasal dari
Bahasa Portugis, yaitu “milho” yang berarti “jagung”.

Klasifikasi Ilmiah Tanaman Jagung


Klasifikasi Ilmiah Tanaman Jagung
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelilidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
Nama binomial : Zeamays ssp. Mays
Deskripsi dan Ciri-ciri Fisik Tanaman Jagung
Tanaman jagung sangat mudah dikenali, yaitu berbatang keras dan daunnya memanjang yang
tumbuh disetiap ruas. Tinggi tanaman jagung dalam budidaya rata-rata antara 2 hingga 2,5 meter.
Jagung merupakan tanaman semusim (annual) yang menyelesaikan daur hidupnya antara 3
sampai 5 bulan. Separuh pertama daur hidupnya adalah tahap pertumbuhan vegetatif, dan paruh kedua
untuk tahap reproduktif.
Batang tanaman jagung beruas-ruas dan berbuku-buku, tiap ruas panjangnya sekitar 20 cm.
Batangnya keras dibagian luar dan dibagian dalam batang bertekstur seperti gabus. Pada umumnya
tanaman jagung tidak memiliki anakan, namun ada yang dapat membentuk anakan seperti tanaman
padi.
Ketika dewasa, tanaman jagung memiliki bunga jantan yang muncul di bagian puncak tanaman,
bunga berbentuk malai. Dan bunga betina berbentuk tongkol yang tumbuh dari buku diantara batang
dan pelepah daun.
https://mitalom.com/klasifikasi-dan-morfologi-jagung-deskripsi-dan-sejarah-asal-usul-
tanaman-jagung/
Fertilisasi pada tumbuhan
Fertilisasi adalah proses pembuahan atau peleburan gamet jantan dan gamet betina, dibagi 2
yaitu:
Fertilisasi internal, yaitu pembuahan yang terjadi di dalam tubuh induk betina.
Fertilisasi eksternal, yaitu pembuahan yang terjadi di luar tubuh induk betina/air.
Proses fertilisasi pada tumbuhan

Setelah terjadi penyerbukan pada bunga, maka serbuk sari di kepala putik akan membentuk
saluran-saluran menuju ke bakal biji yang disebut buluh serbuk atau buluh sari.

Pada saat itu, inti vegetatif berjalan di muka dan diikuti inti generatif. Fungsi dari inti generatif
adalah mengatur pertumbuhan buluh serbuk sari menuju ke ruang bakal biji.

Inti generatif dibagi 2, yaitu:

Inti generarif 1, untuk membuahi inti sel telur dan membentuk zigot.
Inti generarif 2, untuk membuahi inti kandung lembaga sekunder dam membentuk endosperm
atau putik lembaga.
Menjelang mencapai bakal buah, inti generatif membela menjadi 2. Setelah sampai di pintu
bakal biji, inti vegetatif melebur, kemudian inti sperma masuk ke dalam bakal biji melalui mikrofil.

Fertilisasi pada tumbuhan biji terbuka (gymnospermae)

Pada tumbuhan, inti spermatozoid yang dihasilkan oleh serbuk sari akan membuahi sel telur
sehingga dihasilkan zigot saja sehingga akan disebut pembuahan tunggal.

Fertilisasi pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae)

Di dalam bakal biji ada 2 buah inti, yaitu inti sel telur dan inti kandung kenbaga sekunder. Inti
sperma 1 membuahi sel telur dan menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi keping lembaga,
sedangkan inti sperma 2 akan membuahi inti kandung lembaga sekunder dan menghasilkan putik
lembaga. Jadi pada bakal biji terjadi 2 kali pembuahan sehingga disebut pembuahan ganda.

Keterangan:

Inti vegetatif berguna untuk mengatur pertumbuhan buluh serbuk sari menuju bakal biji.
Inti sperma 1 berguna untuk membuahi inti sel telur dan membetuk zigot.
Inti sperma 2 berguna untuk membuahi kandung lembaga sekunder dan membentuk endosperm
atau putik lembaga.

Manfaat Festilisasi
Tidak membutuhkan ketrampilan yang memadahi, peralatan, bahan dan biaya yang mahal, serta
sarana pendukung yang mencukupi,
Tidak membutuhkan metode yang khusus dan optimum untuk menunjang keberhasilan
aplikasinya pada tiap species dan tanaman,
Terjaganya tanaman dari penyimpangan karakter-karakter tanaman (undesirable characteristics)
dan kelainan genetik (genetic abberant),
Tidak diperlukan proses aklimatisasi dan adaptasi .

https://sciencebooth.com/2013/05/26/fertilisasi-pada-tumbuhan/

Anda mungkin juga menyukai