Anda di halaman 1dari 49

BISNIS KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA

LECI DAN PRODUK OLAHANNYA

Disusun oleh:
Kelompok 7
Cinthia (K3317019)
Lathifah Ramadhani (K3317043)
Ulfa Imroathul Hasanah (K3317073)

Diampu oleh:
Dr. Sri Retno Dwi Ariani, M. Si
Dr. Susilaningsih, M. Bus

PROGRAM STUDI ENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2020
RENCANA BISNIS PRODUK YANG BERNILAI EKONOMI TINGGI
(POHON IDE)
TEORI BAHAN BAKU
(LECI)

A. Sejarah, Daerah Asal, dan Penyebarannya

Ekspedisi para ahli botani Soviet yang dipimpin Nikolai Ivanoich


Vavilov pada tahun 1923-1933 ke beberapa daerah di Asia, Afrika, Eropa dan
Amerika Selatan menyimpulkan bahwa terdapat delapan sentrum tempat asal
tanaman-tanaman terpenting di dunia. Antara lain, dataran Cina, India, Asia
Tengah, Timur Dekat, Mediterania, Abisinia, Meksiko Selatan dan Amerika
Tengah, serta Amerika Selatan. Petunjuk yang digunakan untuk menetapkan
daerah asal tanaman antara lain adanya konsentrasi spesies tertentu dan dalam
bentuk bervariasi, adanya sejumlah besar sifat-sifat genetis yang dominan dan
terdapatnya bentuk-bentuk liar yang serupa dengan tanaman budi daya.

Beberapa literatur menyatakan bahwa tanaman leci berasal dari Cina


Selatan, kemudian menyebar ke daerah tropis dan subtropis seperti India, Asia
Tenggara, Jepang, Hawai, Brasil dan Florida. Nikolai Ivanoich Vavilov
memastikan bahwa sentrum asal tanaman leci ialah dataran Cina, meliputi
pegunungan Cina bagian tengah dan barat. Wilayah ini merupakan sentrum
asal tanaman yang terluas di dunia, meliputi 136 tumbuh-tumbuhan endemis
dan merupakan wilayah pertanian yang tertua di dunia. Tanaman leci telah
dibudidayakan di Cina sejak 40 abad yang lalu, terutama di Provinsi
Kwantung dan Fukien. Penanamannya sekarang telah meluas ke Thailand,
Taiwan, Jepang, India dsn Amerika Serikat.

Masuknya tanaman leci di Indonesia tidak ada data atau keterangan


secara pasti. Menurut beberapa litelatur, tanaman leci dibawa dari Cina ke
Bali oleh seorang pedagang bernama Lee Theong sebagai hadiah kepada raja
di Bali. Di daerah tersebut, leci telah dikebunkan 100 tahun yang lalu,
lokasinya sekitar 35 km di sebelah utara-timur Denpasar. Musim buah leci di
Bali berlangsung setiap tahun, sekitar bulan November-Desember.
B. Taksonomi dan Morfologi

1. Taksonomi Leci
Tanaman leci diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbijji)
Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Genus : Litchi
Species : Litchi chinensis Sonn
2. Morfologi Leci
Tanaman leci adalah tanaman tahunan (perenial), batang berkayu
dengan tinggi mencapai 15 m atau lebih. Tajuk tanaman berbentuk bulat,
melebar ke samping serta mempunyai banyak dahan dan cabang.
Daun tanaman leci berupa daun majenuk, berbentuk lonjong atau
elips seperti daun kelengkeng tetapi agak keriting. Helaian daun
bertangkai terletak hampir berhadapan, berjajar pada tangkai daun
dengan jumlah 2-8 pasang, berwarna hijau, dan agak lemas. Tulang daun
berwarna cokelat kehijauan sampai cokelat, ujung daunnya runcing, dan
tepi daun halus.
Bunga tanaman leci termasuk bunga majemuk yang tersusun dalam
tangkai (tandan). Panjang tangkai bunganya sekitar 6,5-30 cm yang
tumbuh pada pucuk cabang dan keluar dari ketiak daun. Tiap tangkai
bunga terdiri atas beratus-ratus bunga kecil yang berwarna putih atau
kekuningan. Saat mekat, aroma bunga kurang enak. Bunga jantan dan
betuna terdapat dalam satu malai. Persentase keberhasilan penyerbukan
bunga termasuk kategori sedang sampai tinggi karena dipengaruhi atau
dibantu oleh serangga dan angin. Dari satu tangkai bunga dapat
dihasilkan 1-40 butir buah dewasa.
Buah leci tersusun dalam dempolan seperti rambutan. Bentuk buah
bulat telur sampai bulat lonjong dengan kulit luar yang tipis. Permukaan
kulitnya kasar, tidak berbulu, tetapi seperti ada sisa rambut. Sewaktu
muda, warna kulit leci hijau dan setelah masak menjadi merah cerah
bercampur ungu, sepintas mirip dengan stroberi.
Daging buah dan biji leci mirip kelengkeng. Daging buah tebal
berwarna putih trasnsparan, berair, beraroma khas, berasa manis masam
tetapi enak, dan menyegarkan. Keharuman buah leci menjadi ciri khas
tersendiri.
Buah leci terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit 9,6 %, daging buah
78,2%, dan biji 15,96%. Biji leci licin mengkilap, berwarna sawo matang
(Rukmana, 2004).

C. Syarat Tumbuh

Leci tumbuh dengan baik di daerah dingin dengan ketinggian lebih dari
700 m di atas permukaan laut, curah hujan yang tinggi sekitar rata-rata 2.000
mm per tahun dan suhu udara yang baik adalah sekitar 9°C-19°C selama
musim hujan dan 25°C-33°C selama musim kemarau. Jenis tanah yang cocok
untuk menanam leci yaitu tanah yang gembur berhumus banyak.

Leci dapat tumbuh dengan baik di daerah sejuk dan membutuhkan


cukup banyak air tapi yang tidak tergenang. Sebaiknya kedalaman air tanah
yang sesuai untuk budidaya leci hingga 1 meter, curah hujan yang tinggi
sekitar rata-rata 2.000 mm / tahun juga baik untuk budidaya leci. Dataran
tinggi dengan ketinggian lebih dari 700 m dpl merupakan daerah yang sangat
cocok untuk pertumbuhan leci.
D. Jenis dan Varietas

Varietas Leci

 Bengal

 Brewster

 Early Large Red

 Emperor
 Hak Ip

 Kaimana

 Kwai Mai Pink

 Mauritius
 No Mai Tsze

 Ohia

 Sweet Cliff

 Sweet Heart
Jenis Leci

Jenis leci dilihat dari Morfologi daunnya :

 Leci Kom (Dataran Rendah) memiliki bentuk daun yg sempit & memanj
ang, daun yg lbih tipis. Berdasarkan info indukan berbuah bagus di ketin
ggian skitar 250 mdpl.
 Leci Chakapat (Dataran Tinggi) memiliki daun agak lebar & agak bulat,
daun lebih tebal, permukaan daun yg cenderung mengkilat. Berdasarkan i
nfo, indukan berbuah lebat pada ketinggian diatas 600 mdpl.

E. Kandungan Gizi

Setiap 100 gram buah leci mengandung :

1. Energi : 66 kkal
2. Karbohidrat : 16,53 g
3. Protein : 0,83 g
4. Lemak : 0,44 g
5. Serat pangan: 1,3 g
6. Vitamin C : 71,5 g
7. Vitamin E : 0,07 mg
8. Vitamin K : 0,4 g
9. Kalsium: 5 mg
10. Zat besi : 0,31 g
(Rukmana, 2004)

F. Khasiat/Manfaat

1. Meningkatkan imunitas tubuh


Leci mengandung vitamin C yang cukup tinggi. Mengonsumsi satu
buah leci mampu memenuhi 9% kebutuhan vitamin C harian Anda.
Vitamin C dipercaya bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
2. Menyehatkan jantung
Leci kaya akan polifenol yang dapat meningkatkan kesehatan
jantung. Selain itu, kandungan flavonoid, tembaga, dan kalium di
dalamnya juga baik untuk kesehatan jantung.
3. Mencegah penyakit kanker
Manfaat berikutnya adalah mencegah penyakit kanker. Hal tersebut
diyakini karena buah leci mengandung flavonoid yang cukup tinggi.
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang
mengandung flavonoid secara rutin, selain mampu menjaga kesehatan
jantung, juga bisa mengurangi risiko munculnya penyakit kanker.
4. Meningkatkan kepadatan tulang
Kandungan kalium yang terdapat pada buah leci juga bermanfaat
dalam menjaga kesehatan otot dan saraf. Mengonsumsi makanan yang
mengandung kalium, seperti leci diyakini mampu meningkatkan
kepadatan tulang.
5. Mengatasi sembelit
Mengonsumsi buah leci dapat mencegah dan mengatasi sembelit.
Hal tersebut karena kandungan serat pada buah leci dapat membantu
meningkatkan pergerakan usus dan melunakkan tinja sehingga lebih
mudah dikeluarkan.
6. Membantu menurunkan berat badan
Manfaat lain dari buah ini adalah membantu menurunkan berat
badan. Penelitian menunjukkan bahwa kandungan polifenol pada ekstrak
leci mampu menurunkan berat badan dan mengurangi lemak pada perut.

G. Budidaya

1. Persiapan Lahan Tanam


Lahan untuk budidaya leci diolah terlebih dahulu. Tanah lahan
digemburkan dengan cara di bajak atau di cangkul sedalam 30 cm.
Selanjutnya buatlah lubang tanam dengan ukuran sekitar 60 cm x 60 cm
x 60 cm. Tanah galian bagian bawah dan atas dipisahkan. Lubang tanam
kemudian di diamkan selama sekitar 2 minggu agar gas beracun
menguap dari tanah. Selanjutnya, tanah galian bagian bawah
dikembalikan ke lubang. Tanah galian bagian atas dicampur dengan
pupuk kandang dan dikembalikan kembali ke lubang tanam.
2. Persiapan Bibit Leci
Bibit leci yang baik untuk dibudidayakan yaitu berumur sekitar 1
tahun hingga 1,5 tahun, memiliki pertumbuhan yang sehat dan normal,
dan ukuran seragam. Jika lahan seluas 1 hektar dengan jarak tanam 14 m
x 14 m atau 12 m x 12 m, dibutuhkan sekitar 50 sampai 70 batang bibit
leci.
3. Penanaman Leci
Setelah semua siap, selanjutnya adalah melakukan penanaman.
Melepaskan polybag dari bibit kemudian memasukkan bibit ke dalam
lubang tanam yang telah dibuat dan menimbun kembali dengan tanah
lalu memadatkan. Memberi penyangga setinggi 50 cm–150 cm di dekat
pangkal batang agar bibit tidak mudah roboh saat terkena angin. Setelah
selesai menanam kemudian melakukan penyiraman secukupnya saja.
4. Penyiraman Tanaman Leci
Penyiraman atau pengairan pada tanaman leci dilakukan secara
teratur sebanyak 1-2 kali dalam sehari, yaitu pada pagi dan sore hari,
terutama saat tidak turun hujan. Ketika tanaman memasuki usia dewasa
penyiraman dapat dikurangi secara bertahap, namun dengan melihat dan
memperhatikan pertumbuhan tanaman.

H. Panen Dan Pasca Panen

Leci tidak rontok setelah matang di pohon. Kematangan diperkirakan dari


bentuk tertentu, warna kulit buah, tekstur kulit, dan aroma masing-masing
kultivar. Suatu indeks kematangan yang didasarkan kepada nisbah gula/asam
telah dikembangkan di Australia. Sebagian besar buah leci dapat dipetik dari
pohonnya dalam waktu 1 minggu, dan dari satu kultivar dalam sebidang
kebun buah rampung dipanen dalam 3 minggu. Kebanyakan petani leci
menanam berbagai kultivar supaya dapat menyebarkan beban kerja
pemetikan. Bulan April sampai Juni adalah musim panen di Thailand bagian
utara. Di Bali, buah leci dipetik sekitar bulan Oktober; di Kalimantan Timur,
buah lici dari pohon di hutan dapat dipungut pada bulan Februari-Maret.

Di sebagian besar negara Asia, buah leci dipasarkan dalam ikatan


tandannya. Pengelompokan baku untuk buah yang lepas-lepas telah
dikembangkan di Australia. Hasil rata-rata untuk pohon leci berumur 10 tahun
di Queensland bagian selatan berkisar antara kira-kira 10-50 kg per pohon per
tahun untuk kultivar-kultivar yang berbuah tidak teratur seperti ‘Tai So’, dan
30-80 kg per pohon untuk kultivar yang berbuah teratur seperti ‘Wai Chee’.
Hasil ini setara dengan 10,7-11,2 ton/ha per tahun, dengan jarak tanam yang
sesuai dengan anjuran. Hasil 10 ton/ha dapat dipertahankan pada kebun buah
lici yang dikelola dengan balk Al Guangdong (Cina), tetapi hasil rata-ratanya
hanya kira-kira 2 ton/ha per tahun. Penanganan pasca-panen

Di Asia, leci dipasarkan dalam keranjang bambu berkapasitas 22-25 kg


buah, biasanya tanpa dimasukkan ke dalam kamar pendingin atau
memperoleh perlakuan pascapanen, dan dikonsumsi dalam jangka waktu 3
hari setelah dipetik. Leci akan kehilangan warna merah cerah pada kulit
buahnya dan berubah menjadi coklat dalam beberapa hari setelah dipanen,
terutama jika kelembapannya rendah. Kelembapan yang tinggi cenderung
meningkatkan kebusukan pasca-panen. Untuk mempertahankan agar buah
tidak menjadi coklat dan busuk, petani-petani lici di Australia merendam buah
lici dalam larutan 0,5 g benomil/l pada suhu 52° C selama 2 menit, khususnya
buah-buah yang tidak dimasukkan ke dalam ruang pendingin di rumah petani.
Digunakan ‘punnet’ yang bertutup plastik; selapis tipis larutan tersebut sudah
cukup untuk mempertahankan kelembapan, sehingga buah-buah terhindar dari
perubahan warna menjadi coklat tanpa adanya pengasapan kondensasi pada
kemasan buah. Penyimpanan pada suhu 5-8° C dapat memperpanjang
ketahanan buah yang diperlukan sampai 4-6 minggu. 
PROSEDUR DAN BAGAN KERJA ANEKA OLAHAN LECI

A. Buah Leci dalam Botol


Alat:
1. Pisau
2. Panci berlapis email
3. Sendok
4. Sterilisator (dandang)
5. Pengaduk kayu
6. Kompor listrik
7. Botol selai
Bahan:
1. Buah Leci
2. Air mineral
3. Gula pasir
4. Asam sitrat
Langkah Kerja:
1. Mensterilkan botol yang sudah dicuci ke dalam pengukus selama ± 3
menit.
2. Buah leci dicuci dengan air bersih yang mengalir. Pencucian ini
bertujuan membersihkan kotoran-kotoran yang masih melekat atau
tercampur pada buah leci
3. Mengambil pisau dan memotong buah leci menjadi dua bagian lalu
mengeluarkan biji yang terdapat di dalam buah leci.
4. Melarutkan ¼
kg gula pasir ke dalam 450 ml air dan menambahkan
asam sitrat ½
sdm. Selanjutnya memanaskan larutan tersebut diatas
kompor listrik, tunggu hingga mendidih dan larut.
5. Memasukkan potongan buah anggur ke dalam botol, lalu dituangi
dengan sirup gula dalam kedaan panas.
6. Melakukan sterilisasi botol yang berisi buah anggur ke dalam
pengukus selama ± 3 menit. Kemudian menempelkan label pada
kemasan.
Bagan Kerja:

Mensterilkan botol yang sudah dicuci ke dalam pengukus selama


± 3 menit.

Buah leci dicuci dengan air bersih yang mengalir. Pencucian ini bertujuan
membersihkan kotoran-kotoran yang masih melekat atau tercampur pada
buah leci

Mengambil pisau dan memotong buah leci menjadi dua


bagian lalu mengeluarkan biji yang terdapat di dalam buah
leci.

Melarutkan ¼ kg gula pasir ke dalam 450 ml air dan menambahkan asam sitrat ½
sdm. Selanjutnya memanaskan larutan tersebut diatas kompor listrik, tunggu
hingga mendidih dan larut.

Memasukkan potongan buah anggur ke dalam botol, lalu


dituangi dengan sirup gula dalam kedaan panas.

Melakukan sterilisasi botol yang berisi buah anggur ke dalam


pengukus selama ± 3 menit. Kemudian menempelkan label pada
kemasan.
B. Leci Kering
Alat:
1. Pisau
2. Talenan
3. Loyang
4. Oven
Bahan:
1. Buah leci
Langkah Kerja:
1. Mencuci leci dengan air mengalir
2. Mengeluarkan biji leci
3. Letakkan buah leci di atas loyang pipih yang telah dialasi oleh kertas
perkamen khusus memasak
4. Meletakkan loyang di dalam oven. Panaskan oven terlebih dahulu
dengan tingkat panas terendah.
5. Keringkan buah leci selama 4 sampai 8 jam
6. Keluarkan buah leci dari oven ketika airnya sudah cukup hilang kadar
airnya. Buah-buahan tersebut harus terasa kenyal ketika dimakan,
bukan renyah atau berair.
Bagan Kerja:
Mencuci leci dengan air mengalir

Mengeluarkan biji leci

Letakkan buah leci di atas loyang pipih yang telah


dialasi oleh kertas perkamen khusus memasak
Meletakkan loyang di dalam oven. Panaskan oven terlebih
dahulu dengan tingkat panas terendah.

Keringkan buah leci selama 4 sampai 8 jam

Keluarkan buah leci dari oven ketika airnya sudah cukup


hilang kadar airnya. Buah-buahan tersebut harus terasa kenyal
ketika dimakan, bukan renyah atau berair.

C. Bolu
Alat:
1. Mixer
2. Loyang
3. Pengaduk
4. Dandang
5. Kuas
Bahan:
1. 75 gram tepung terigu
2. 2 butir telur ayam
3. 1 sachet nutrijell (rasa leci)
4. ½ sdt baking powder
5. ½ tbm
6. 50 gram gula pasir
7. 4 sdm minyak sayur
8. 1 sdt pewarna makanan merah
Langkah Kerja:
1. Panaskan dandang, jangan lupa tutupnya diberi serbet
2. Olesi cetakan dengan minyak goring/mentega
3. Kocok telur dan gula hingga mengembang dan berjejak. Kemudian
masukan tbm mix lagi hingga tercampur
4. Ayak tepung terigu, ditambahkan nutrijell dan baking powder.
Tambahkan pada adonan gula dan telur tadi. Mix hingga rata.
5. Setelah rata masukkan minyak goring dan pewarna makanan. Aduk
hingga rata dengan spatula saja atau sendok
6. Tuang adonan di dalam cetakan / Loyang yang sudah diberi minyal
sayur/margarine
7. Kukus selama 30 menit. Tes tusuk lidi/garpu untuk menunjukkan
sudah matang/belum.
8. Setelah matang sajikan. Bisa ditambahkan toping sesuai selera
Bagan Kerja:

Panaskan dandang, jangan lupa tutupnya diberi serbet

Olesi cetakan dengan minyak goring/mentega

Kocok telur dan gula hingga mengembang dan berjejak.


Kemudian masukan tbm mix lagi hingga tercampur

Ayak tepung terigu, ditambahkan nutrijell dan baking powder.


Tambahkan pada adonan gula dan telur tadi. Mix hingga rata.
Setelah rata masukkan minyak goring dan pewarna makanan.
Aduk hingga rata dengan spatula saja atau sendok

Olesi cetakan dengan minyak goring/mentega

Kukus selama 30 menit. Tes tusuk lidi/garpu untuk


menunjukkan sudah matang/belum.

Setelah matang sajikan. Bisa ditambahkan toping sesuai selera

hingga rata.

D. Masker
Alat:
1. Sendok
2. Mangkuk
3. Pisau
4. Penumbuk
Bahan:
1. Buah leci
2. Jus lemon
3. Tepung beras
Langkah Kerja:
1. Ambil 6-7 leci dan kemudian tumbuk untuk membuat bubur halus.
2. Tuang dalam mangkuk dan tambahkan 1 sendok the jus lemon segar
3. Tambahkan juga 1 sendok makan tepung beras dan campur semua
bahan untuk membuat pasta kental yang halus.
4. Kemudian oleskan pada wajah dan leher anda.
5. Biarkan masker di wajah anda sampai mongering
6. Lalu bersihkan dengan air biasa.
Bagan Kerja:
Ambil 6-7 leci dan kemudian tumbuk untuk membuat bubur
halus.

Tuang dalam mangkuk dan tambahkan 1 sendok the jus


lemon segar

Tambahkan juga 1 sendok makan tepung beras dan campur


semua bahan untuk membuat pasta kental yang halus.

Kemudian oleskan pada wajah dan leher anda.

Biarkan masker di wajah anda sampai mongering

Lalu bersihkan dengan air biasa


E. Powder Leci
Alat:
1. Panci
2. Sendok
3. Ayakan
4. Pisau
5. Baskom
6. Pengaduk
7. Parutan
Bahan:
1. Buah leci
2. Gula
Langkah Kerja:
1. Kupas buah leci dari kulitnya dan buang bijinya
2. Parut buah leci yang telah dibersihkan
3. Peras buah leci yang telah diparut kemudian saring airnya
4. Kemudian diamkan beberapa menit kurang lebih 30 menit, hingga sari
patinya mengendap
5. Setelah diamkan beberapa menit, ambil airnya bukan sari patinya
6. Kemudian airnya direbus hingga mendidih kemudian masukkan gula
7. Aduk terus hingga menjadi gumpalan
8. Gumpalan itu dihancurkan (selep/blender)
9. Di ayak
10. Jadilah serbuk buah leci
Bagan Kerja:
Kupas buah leci dari kulitnya dan buang bijinya

Parut buah leci yang telah dibersihkan


Peras buah leci yang telah diparut kemudian
saring airnya

Kemudian airnya direbus hingga mendidih kemudian


masukkan gula

Aduk terus hingga menjadi gumpalan

Gumpalan itu dihancurkan (selep/blender)

Di ayak

Jadilah serbuk buah leci

F. Teh Leci
Alat:
1. Gelas
2. Sendok
Bahan:

1. Teh celup
2. Air panas
3. Leci kalengan
4. Air buah leci kalengan
5. Sirup leci
6. Es batu
Langkah Kerja:
1. Seduh teh dengan air panas biarkan teh larut dan warnanya pekat
2. Siapkan gelas isi dengan es batu secukupnya, lalu tambahkan buah
leci, air lecinya, sirup leci dan akhirnya tambahkan teh nya
3. Aduk rata dan siap diminum selagi dingin
Bagan Kerja:
Seduh teh dengan air panas biarkan teh larut dan
warnanya pekat

Siapkan gelas isi dengan es batu secukupnya, lalu


tambahkan buah leci, air lecinya, sirup leci dan akhirnya
tambahkan teh nya

Aduk rata dan siap diminum selagi dingin

G. Selai Buah Leci


Alat:
1. Pisau
2. Blender
3. Panci
4. Kompor
5. Wadah
6. Jar selai
Bahan:
1. Buah leci
2. Gula
3. Garam
4. Pandan
5. Jeruk nipis
Langkah kerja:
1. Kupas buah leci, pisahkan dari isinya dan cuci hingga bersih
2. Masukkan daging buah leci dan sedikit air ke dalam blender, lalu
blender kasar
3. Masukkan adonan ke dalam panci
4. Tambahkan gula, garam, pandan dan perasan jeruk nipis
5. Panaskan dengan api kecil hingga adonan mengental
6. Masukkan ke dalam jar selai
Bagan Kerja:

Kupas buah leci, pisahkan dari isinya dan cuci hingga bersih

Masukkan daging buah leci dan sedikit air ke dalam blender, lalu
blender kasar

Masukkan adonan ke dalam panci

Tambahkan gula, garam, pandan dan perasan jeruk nipis


Panaskan dengan api kecil hingga adonan mengental

Masukkan ke dalam jar selai

H. Es Buah Leci
Alat:
1. Panci
2. Pisau
3. Mangkok
4. Kompor
Bahan:
1. Buah leci
2. Gula putih
3. Daun pandan
4. Es batu
Langkah Kerja:
1. Untuk membuat sirupnya, rebus gula putih dan daun pandan dalam
panci
2. Matikan api jika gula sudah larut dan dinginkan
3. Kupas buah leci, pisahkan dari isinya dan cuci hingga bersih
4. Masukkan daging buah leci dan buah lain sesuai selera pada wadah
mangkok
5. Masukkan sirup yang telah dibuat ke dalam mangkok
6. Tambahkan es batu agar lebih segar
Bagan Kerja:

Untuk membuat sirupnya, rebus gula putih dan daun pandan


dalam panci
Matikan api jika gula sudah larut dan dinginkan

Kupas buah leci, pisahkan dari isinya dan cuci hingga bersih

Masukkan daging buah leci dan buah lain sesuai selera pada
wadah mangkok

Masukkan sirup yang telah dibuat ke dalam mangkok

Tambahkan es batu agar lebih segar

I. Kopi Rasa Leci


Alat:
1. Pisau
2. Blender
3. Saringan
4. Gelas
Bahan:
1. Buah leci
2. Madu
3. Kental manis
4. Air
5. Kopi
6. Es batu
Langkah Kerja:
1. Kupas buah leci, pisahkan dari isinya dan cuci hingga bersih
2. Haluskan leci, madu, kental manis dan air dengan blender
3. Seduh kopi dengan air panas sebanyak setengah gelas. Biarkan agak
dingin hingga ampasnya mengendap, lalu buang ampasnya
4. Masukan jus buah leci ke dalam gelas sebanyak setengah gelas. Lalu
masukkan seduhan kopi dan masukkan sisa jus leci
5. Tambahkan es batu agar lebih segar
Bagan Kerja:

Kupas buah leci, pisahkan dari isinya dan cuci hingga bersih

Haluskan leci, madu, kental manis dan air dengan blender

Seduh kopi dengan air panas sebanyak setengah gelas. Biarkan agak
dingin hingga ampasnya mengendap, lalu buang ampasnya

Masukan jus buah leci ke dalam gelas sebanyak setengah gelas. Lalu
masukkan seduhan kopi dan masukkan sisa jus leci

Tambahkan es batu agar lebih segar

J. Yoghurt
Alat:
1. Kompor
2. Pengaduk
3. Inkubator
4. Blender
5. Wadah
Bahan:
1. Susu 1 liter
2. Bibit yoghurt
Langkah Kerja:
1. Panaskan 1 liter susu dengan suhu yang dipertahankan, aduk dan jaga
agar tidak mendidih karena dapat merusak protein susu
2. Setelah 30 menit, angkat susu dan dinginkan hingga hangat kuku
dalam suhu ruangan. Lalu masukkan ke dua bibit yoghurt
3. Masukan kedalam inkubator untuk difermentasi selama kurang lebih 5
jam
4. Angkat dan siap dipanen
5. Buat jus leci dengan menghaluskan daging buah leci yang sudah
dipisahkan dari bijinya dan dicuci bersih dengan menggunakan
blender
6. Jus buah bisa langsung dicampurkan dengan yoghurt yang telah
dipanen tersebut
7. Sajikan pada wadah
Bagan Kerja:

Panaskan 1 liter susu dengan suhu yang dipertahankan, aduk dan jaga agar tidak
mendidih karena dapat merusak protein susu

Setelah 30 menit, angkat susu dan dinginkan hingga hangat kuku dalam suhu
ruangan. Lalu masukkan ke dua bibit yoghurt
Masukan kedalam inkubator untuk difermentasi selama kurang lebih 5 jam

Angkat dan siap dipanen

Buat jus leci dengan menghaluskan daging buah leci yang sudah dipisahkan
dari bijinya dan dicuci bersih dengan menggunakan blender

Jus buah bisa langsung dicampurkan dengan yoghurt yang telah dipanen
tersebut

Sajikan pada wadah

K. Puding Leci
Alat:
1. Pisau
2. Sendok
3. Loyang Tulban
4. Pengaduk
Bahan:
 Puding I
1. 100 gram leci kalengan, ditiriskan, dipotong bentuk bunga
2. 200 ml air leci dari kaleng
3. 100 ml air
4. 1 sendok teh agar-agar bubuk
5. 1/2 sendok teh jeli bubuk
6. 25 gram gula pasir
7. 2 tetes pewarna merah muda
 Puding II
1. 1000 ml susu cair
2. 1 bungkus agar-agar bubuk
3. 1 sendok teh jeli bubuk
4. 75 gram gula pasir
5. 100 ml sirop leci
Langkah Kerja:

1. Puding I: Mencampur air leci, air, agar-agar, jeli bubuk, gula, dan
pewarna merah muda sampai rata. Masak sambil diaduk hingga
mendidih.
2. Tuang sedikit ke dalam loyang tulban diameter 22 cm. Biarkan
setengah beku. Tata leci di atasnya.
3. Puding II: Mencampur susu cair, agar-agar, jeli bubuk, dan gula
sampai rata. Masak sambil diaduk hingga mendidih. Tambahkan sirop
leci. Masak sambil diaduk hingga mendidih.
4. Tuang di atas puding I. Biarkan beku.
Bagan Kerja:
Puding I: Mencampur air leci, air, agar-agar, jeli bubuk, gula, dan pewarna
merah muda sampai rata. Masak sambil diaduk hingga mendidih

Tuang sedikit ke dalam loyang tulban diameter 22 cm. Biarkan setengah


beku. Tata leci di atasnya.
Puding II: Mencampur susu cair, agar-agar, jeli bubuk, dan gula sampai
rata. Masak sambil diaduk hingga mendidih. Tambahkan sirop leci. Masak
sambil diaduk hingga mendidih.

Tuang di atas puding I. Biarkan beku.

L. Cookies Leci
Alat:
1. Alat pengocok
2. Ayakan
3. Loyang
4. Sendok
Bahan:
1. 200 gram margarin
2. 1/2 sendok teh garam
3. 50 gram gula tepung
4. 2 sendok teh sirup leci
5. 2 buah kuning telur
6. 1/4 sendok teh essens leci
7. 200 gram tepung terigu protein rendah
8. 25 gram maizena
9. 25 gram susu bubuk
10. 100 gram fruit mix

Langkah Kerja:

1. Kocok margarin, garam, dan gula tepung 4 menit sampai lembut.


2. Masukkan sirup, kuning telur, dan essens leci. Kocok rata.
Tambahkan tepung terigu, maizena dan susu bubuk sambil diayak
dan diaduk rata.
3. Masukkan fruitmix. Aduk menyebar.
4. Sendokkan di atas loyang yang di oles tipis margarin.
5. Oven dengan api bawah suhu 150 derajat Celcius 30 menit sampai
matang.
Bagan Kerja:

Kocok margarin, garam, dan gula tepung 4 menit sampai lembut.

Masukkan sirup, kuning telur, dan essens leci. Kocok rata. Tambahkan
tepung terigu, maizena dan susu bubuk sambil diayak dan diaduk rata.

Masukkan fruitmix. Aduk menyebar.

Sendokkan di atas loyang yang di oles tipis margarin.

Oven dengan api bawah suhu 150 derajat Celcius 30 menit


sampai matang.

M. Ice Cream Leci


Alat:
1. Blender
2. Wadah ice cream
3. Mixer
Bahan:
1. 1 kg buah leci
2. 100 ml susu kental manis
3. 700 ml air
4. 1 sendok makan SP (pengemulsi)
Langkah Kerja:
1. Menghaluskan leci dengan blender, campurkan susu kental manis, dan
air.
2. Jika sudah, tuang ke dalam wadah, tutup dan masukkan ke dalam
freezer, dan tunggu hingga agak padat, kurang lebih 4 jam.
3. Setelah itu, keluarkan adonan, masukkan SP dan kocok dengan mixer
atau pengocok hingga tercampur rata dan lembut.
4. Masukkan kembali adonan ke dalam freezer, biarkan hingga
membeku dan menjadi es krim yang lezat dan menyegarkan.
Bagan Kerja:

Menghaluskan leci dengan blender, campurkan susu kental manis, dan air.

Jika sudah, tuang ke dalam wadah, tutup dan masukkan ke dalam freezer,
dan tunggu hingga agak padat, kurang lebih 4 jam.

Setelah itu, keluarkan adonan, masukkan SP dan kocok dengan mixer


atau pengocok hingga tercampur rata dan lembut.

Masukkan kembali adonan ke dalam freezer, biarkan hingga membeku


dan menjadi es krim yang lezat dan menyegarkan.

N. Permen Leci
Alat:
1. Pisau
2. Loyang
3. Kompor
4. Kain penutup
5. Wadah untuk memasak
6. Pengaduk
Bahan:
1. 1 bungkus agar-agar swalow merah
2. 1 bungkus agar-agar nutrijel rasa leci
3. 200 gram gula pasir
4. 200 ml air putih
Langkah Kerja:
1. Mencampur semua bahan lalu memasak dengan api kecil
2. Jika sudah meletup-letup tuang ke loyang lalu dinginkan
3. Kemudian potong-potong dengan pisau
4. Lalu jemur di bawah terik matahari 2-3 hari sambil ditutup kain agar
terhindar dari lalat.
5. Permen leci siap dinikmati.
Bagan Kerja:

Mencampur semua bahan lalu memasak dengan api kecil

Jika sudah meletup-letup tuang ke loyang lalu dinginkan

Kemudian potong-potong dengan pisau

Lalu jemur di bawah terik matahari 2-3 hari sambil ditutup kain agar
terhindar dari lalat.

Permen leci siap dinikmati.


menit sampai matang.
O. Saus Leci
Alat:
1. Pisau
2. Wadah saus
3. Wajan/teflon
4. Pengaduk
5. Kompor
Bahan:
1. 3 siung bawang putih, memarkan
2. 1 buah bawang bombay ukuran sedang, dipotong kecil
3. 1 buah paprika, dipotong kotok kecil
4. 1 sachet royco kaldu ayam
5. 1 sdt gula pasir
6. 4 sdm saus tomat
7. 1 kaleng buah leci
8. 200 ml air leci
9. 1 sdt tepung maizena, dilarutkan dengan sedikit air
10. 300 ml air
Langkah Kerja:
1. Tumis bawang putih hingga harum menggunakan margarin serta
memasukkan paprika dan bawang bombay lalu mengaduk hingga rata.
2. Menambahkan saus tomat dan air leci, mengaduk hingga rata serta
memasukkan gula pasir, mengaduk kembali.
3. Memasukkan royco kaldu ayam dan maizena yang telah diseduh.
Mengaduk hingga rata.
4. Setelah mengental, memasukkan leci dan masak sebentar lalu
mematikan api.
5. Tuang saus leci dalam wadah kecil.
Bagan Kerja:
Tumis bawang putih hingga harum menggunakan margarin serta
memasukkan paprika dan bawang bombay lalu mengaduk hingga rata
Menambahkan saus tomat dan air leci, mengaduk hingga rata
serta memasukkan gula pasir, mengaduk kembali

Memasukkan royco kaldu ayam dan maizena yang telah diseduh


Mengaduk hingga rata.

Setelah mengental, memasukkan leci dan masak sebentar lalu


mematikan api

Tuang saus leci dalam wadah kecil


menit sampai matang.
LABEL PRODUK ANEKA OLAHAN LECI

1. Selai Leci

2. Ice Cream Leci

3. Jus Leci
4. Cookies Leci

5. Kopi Leci
PENGEMASAN

A. Pengemasan Secara Umum

Kemasan pangan sangat diperlukan dalam dunia foodservice, karena


beragam makanan yang akan dijual ke konsumen terlebih dahulu ditempatkan
dalam wadah atau kemasan. Selain untuk menjaga penampilan dan kualitas
makanan, wadah kemasan pangan juga dapat meningkatkan nilai jual dan
sebagai media promosi.

Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan


barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual,
dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah
atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya,
melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan,
getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu
hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang
memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Dari segi
promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya
tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu

diperhatikan dalam perencanaannya

Kemasan, diartikan secara umum adalah bagian terluar yang


membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari
cuaca, guncangan dan benturan-benturan, terhadap benda lain. Pengemasan
merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap
untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai.
Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi
kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya
pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan,getaran). Di samping itu
pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau
produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam
penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau
pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Karena
itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam
perencanaannya.

B. Fungsi Pengemasan

Fungsi paling mendasar dari kemasan adalah untuk mewadahi dan


melindungi produk dari kerusakan-kerusakan, sehingga lebih mudah
disimpan, diangkut dan dipasarkan. Secara umum fungsi pengemasan pada
bahan pangan adalah :

1. Mewadahi produk selama distribusi dari produsen hingga kekonsumen,


agar produk tidak tercecer, terutama untuk cairan, pasta atau butiran

2. Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar


ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi
dari kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu
produk.

3. Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai
alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang
terdapat pada kemasan.

4. Meningkatkan efisiensi, misalnya : memudahkan penghitungan (satu


kemasan berisi 10, 1 lusin, 1 gross dan sebagainya), memudahkan
pengiriman dan penyimpanan. Hal ini penting dalam dunia
perdagangan.

5. Melindungi pengaruh buruk dari luar, Melindungi pengaruh buruk dari


produk di dalamnya, misalnya jika produk yang dikemas berupa produk
yang berbau tajam, atau produk berbahaya seperti air keras, gas beracun
dan produk yang dapat menularkan warna, maka dengan mengemas
produk ini dapat melindungi produk-produk lain di sekitarnya.
6. Memperluas pemakaian dan pemasaran produk, misalnya penjualan
kecap dan syrup mengalami peningkatan sebagai akibat dari
penggunaan kemasan botol plastik.

7. Menambah daya tarik calon pembeli

8. Sarana informasi dan iklan

9. Memberi kenyamanan bagi pemakai.

C. Klasifikasi Kemasan

Kemasan dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa cara yaitu :


1. Klasifikasi kemasan berdasarkan frekwensi pemakaian :
a. Kemasan sekali pakai (disposable) , yaitu kemasan yang langsung
dibuang setelah dipakai. Contoh bungkus plastik untuk es, permen,
bungkus dari daun-daunan, karton dus minuman sari buah, kaleng
hermetis.
b. Kemasan yang dapat dipakai berulangkali (multitrip), contoh : botol
minuman, botol kecap, botol sirup. Penggunaan kemasan secara
berulang berhubungan dengan tingkat kontaminasi, sehingga
kebersihannya harus diperhatikan.
c. Kemasan atau wadah yang tidak dibuang atau dikembalikan oleh
konsumen (semi disposable), tapi digunakan untuk kepentingan lain
oleh konsumen, misalnya botol untuk tempat air minum dirumah, kaleng
susu untuk tempat gula, kaleng biskuit untuk tempat kerupuk, wadah
jam untuk merica dan lain- lain. Penggunaan kemasan untuk
kepentingan lain ini berhubungan dengan tingkat toksikasi.

2. Klasifikasi kemasan berdasarkan struktur sistem kemas (kontak


produk dengan kemasan) :
a. Kemasan primer, yaitu kemasan yang langsung mewadahi atau
membungkus bahan pangan. Misalnya kaleng susu, botol minuman,
bungkus tempe.
b. Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi
kelompok-kelompok kemasan lain. Misalnya kotak karton untuk wadah
susu dalam kaleng, kotak kayu untuk buah yang dibungkus, keranjang
tempe dan sebagainya.

Kemasar tersier, kuartener yaitu kemasan untuk mengemas setelah


kemasan primer, sekunder atau tersier. Kemasan ini digunakan untuk
pelindung selama pengangkutan. Misalnya jeruk yang sudah dibungkus,
dimasukkan ke dalam kardus kemudian dimasukkan ke dalam kotak dan
setelah itu ke dalam peti kemas.

3. Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat kekauan bahan kemasan :

a. Kemasan fleksibel yaitu bahan kemasan yang mudah dilenturkan tanpa


adanya retak atau patah. Misalnya plastik, kertas dan foil.
b. Kemasan kaku yaitu bahan kemas yang bersifat keras, kaku, tidak tahan
lenturan, patah bila dibengkokkan relatif lebih tebal dari kemasan
fleksibel. Misalnya kayu, gelas dan logam.
c. Kemasan semi kaku/semi fleksibel yaitu bahan kemas yan memiliki
sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku. Misalnya botol
plastik (susu, kecap, saus), dan wadah bahan yang berbentuk pasta.

4. Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat perlindungan terhadap


lingkungan :

a. Kemasan hermetis (tahan uap dan gas) yaitu kemasan yang secara
sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, udara atau uap air sehingga
selama masih hermetis wadah ini tidak dapat dilalui oleh bakteri,
kapang, ragi dan debu. Misalnya kaleng, botol gelas yang ditutup secara
hermetis. Kemasan hermetis dapat juga memberikan bau dari wadah itu
sendiri, misalnya kaleng yang tidak berenamel.
b. Kemasan tahan cahaya yaitu wadah yang tidak bersifat transparan,
misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk
bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta
makanan hasil fermentasi, karena cahaya dapat mengaktifkan reaksi
kimia dan aktivitas enzim.
c. Kemasan tahan suhu tinggi, yaitu kemasan untuk bahan yang
memerlukan proses pemanasan, pasteurisasi dan sterilisasi. Umumnya
terbuat dari logam dan gelas.

5. Klasifikasi kemasan berdasarkan tingkat kesiapan pakai (perakitan) :

a. Wadah siap pakai yaitu bahan kemasan yang siap untuk diisi dengan
bentuk yang telah sempurna. Contoh : botol, wadah kaleng dan
sebagainya.
b. Wadah siap dirakit / wadah lipatan yaitu kemasan yang masih
memerlukan tahap perakitan sebelum diisi. Misalnya kaleng dalam
bentuk lembaran (flat) dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari
kertas, foil atau plastik. Keuntungan penggunaan wadah siap dirakit ini
adalah penghematan ruang dan kebebasan dalam menentukan ukuran.

D. Jenis-Jenis Kemasan Untuk Bahan Pangan

Berdasarkan bahan dasar pembuatannya maka jenis kemasan pangan


yang tersedia saat ini adalah kemasan kertas, gelas, kaleng/logam, plastik dan
kemasan komposit atau kemasan yang merupakan gabungan dari beberapa jenis
bahan kemasan, misalnya gabungan antara kertas dan plastik atau plastik,
kertas dan logam. Masing-masing jenis bahan kemasan ini mempunyai
karakteristik tersendiri, dan ini menjadi dasar untuk pemilihan jenis kemasan
yang sesuai untuk produk pangan. Karakteristik dari berbagai jenis bahan
kemasan adalah sebagai berikut :

1. Kemasan Kertas
- tidak mudah robek
- tidak dapat untuk produk cair
- tidak dapat dipanaskan
- fleksibel
2. Kemasan Gelas
- berat
- mudah pecah
- mahal
- non biodegradable
- dapat dipanaskan
- transparan/translusid
- bentuk tetap (rigid)
- proses massal (padat/cair)
- dapat didaur ulang
3. Kemasan logam (kaleng)
- bentuk tetap
- ringan
- dapat dipanaskan
- proses massal (bahan padat atau cair)
- tidak transparan
- dapat bermigrasi ke dalam makanan yang dikemas
- non biodegradable
- tidak dapat didaur ulang
4. Kemasan plastik
- bentuk fleksibel
- transparan
- mudah pecah
- non biodegradable
- ada yang tahan panas
- monomernya dapat mengkontaminasi produk
5. Komposit (kertas/plastik)
- lebih kuat
- tidak transparan
- proses massal
- pengisian aseptis
- khusus cairan
- non biodegradable
Selain jenis-jenis kemasan di atas saat ini juga dikenal kemasan edible dan
kemasan biodegradable. Kemasan edible adalah kemasan yang dapat dimakan
karena terbuat dari bahan-bahan yang dapat dimakan seperti pati, protein atau
lemak sedangkan kemasan biodegradable adalah kemasan yang jika dibuang
dapat didegradasi melalui proses fotokimia atau dengan menggunakan mikroba
penghancur.
PENYIMPANAN

Produk yang telah dikemas dalam kemasan sekunder bila tidak


langsung dipasarkan sebaiknya disimpan terlebih dahulu dalam gudang.
Penyimpanan berperan besar, terutama pada kondisi ruang penyimpanan.
Tempat penyimpanan sebaiknya cukup luas, tidak terlalu panas ataupun
lembab, lantainya kering, sistem ventilasinya baik dan bebas dari
binatang. Penyimpanan yang baik akan membantu mempertahankan
kualitas produk dan kemasan.

Untuk menghindari kerusakan, penumpukan kardus tidak boleh lebih


dari delapan tumpuk. Kardus yang berada dibagian paling bawah harus
diberi palet, biasanya palet terbuat dari kayu yang berfungsi untuk
menghindari kontak langsung antara produk dengan lantai sehingga
kerusakan produk dapat dihindari.

Pengaturan keluar-masuk produk hendaknya dilakukan dengan baik.


Produk yang lebih dahulu masuk ke tempat penyimpanan sebaiknya lebih
dahulu didistribusikan. Sistem ini dinamakan dengan first in first out
(FIFO). Sistem ini bertujuan untuk menghindari produk terlalu lama
disimpan.
CONTOH PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN

PRODUK OLAHAN LECI

(JUS LECI)

A. Pengemasan

Pengemasan jus leci dilakukan dalam botol berbahan kaca (gelas).


Penggunaan kemasan dengan bahan kaca ini bertujuan untuk menjaga isinya
dari oksigen dan kelembapan, sehingga jus dalam kondisi yang baik.
Kemasan berbahan kaca seperti ini memiliki beberapa keunggulan, yakni
sebagai berikut:
1. Bersifat inert atau lambat bereaksi terhadap bahan kimia dan tidak
mengkontaminasi produk yang dikemas, dalam hal ini adalah jus leci.

2. Mencegah penguapan sehingga sangat cocok untuk jus leci yang


berbentuk cair.

3. Dapat melindungi dari kontaminasi luar

4. Menghalangi keluarnya cairan (jus leci) dari produk yang dikemas.

5. Karena sifatnya yang transparan, kemasan gelas akan mempermudah dan


menarik pembeli untuk melihat langsung produk (jus leci) yang dikemas.

6. Memudahkan dalam proses pengisian karena mulut botol yang terbuka


dan pengepakan.

Namun terdapat pula kelemahan dari botol yang terbuat dari bahan kaca (gelas),
yaitu:
1. Tidak disarankan untuk meletakkan di tempat yang memiliki cahaya
terang karena akan mudah teroksidasi.

2. Berat dan kurang praktis sehingga agak sulit dibawa.

3. Mudah pecah.
Contoh sketsa kemasan produk jus leci:

B. Penyimpanan

Ditinjau dari kelemahan pada kemasan jus leci dalam botol kaca (gelas) maka
penyimpanan yang harus dilakukan sebagai berikut:
1. Diletakkan di tempat yang kering dan aman agar kemasan botol tidak
pecah.

2. Pemilihan tempat menyimpan sebaiknya terhindar dari cahaya matahari


secara langsung sehingga jus tidak mudah teroksidasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2017). Diakses pada 18 Maret 2020 pukul 20:40 melalui web
https://www.faunadanflora.com/cara-budidaya-leci-buah-harum-dan-manis/.
Hambali, Erliza dkk. (2005). Membuat Aneka Teh Herbal. Bogor: Penerbit
Swadaya.

Rukmana, R. (2004). Seri Budi Daya Leci Potensi dan Peluang Agrobisnis.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Sucipta, N dkk. (2017). Pengemasan Pangan: Kajian Pengemasan Yang Aman,
Nyaman, Efektif dan Efisien. Bali: Universitas Udayana

Anda mungkin juga menyukai