DISUSUN OLEH :
Kelompok 3:
1.A.KHUMAIRAH
2.NUR AULYA PRATIWI
3.NURHALIZA ALIMIN
4.A. NUR FATIMAH AKBAR
5.NASYA ALINI PUTRI
6.RIO ANDIKA
7.KAMEL IBRAHIM
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi. Sehingga untuk kedepannya sanggup memperbaiki bentuk maupun
tingkatan isi makalah sehingga menjadi makalah yang memiliki wawasan yang luas dan lebih
baik.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka
untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga
kami bisa melakukan perbaikan makalah ini sehingga menjadi makalah yang baik dan benar
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan (plantae) merupakan makhluk hidup yang telah memiliki akar, batang, dan
daun sejati. Tumbuhan ini bersifat eukariot, multiseluler, mengandung klorofil, dapat melakukan
fotosintesis, memiliki alat reproduksi multiseluler, dapat bereproduksi secara seksual dan
aseksual, ada pergantian generasi, serta dinding selnya tersusun dari selulosa. Biasanya hidup di
daratan (tanah) dan berfungsi sebagai sumber utama oksigen bagi atmosfer bumi. (Sulistyorini,
Ari. 2009)
Pada klasifikasi makhluk hidup dalam lima kingdom, makhluk hidup yang termasuk
dalam kingdom Plantae adalah tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
Berdasarkan perbedaan dan persamaan morfologisnya, tumbuhan terbagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu kelompok tumbuhan tidak berpembuluh dan kelompok tumbuhan yang
berpembuluh. Pembuluh ini berfungsi untuk mengalirkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh.
(Sulistyorini, Ari. 2009)
Cara reproduksi tumbuhan juga berbeda-beda, ada yang secara vegetatif maupun secara
generatif. Dilihat dari kelengkapan organ yang dimiliki, tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
merupakan golongan tumbuhan paling tinggi tingkatannya. Pada tumbuhan ini akar, batang, dan
daun telah nyata ada, serta menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan. Tumbuhan dengan
akar, batang dan daun sejati disebut tumbuhan berkormus (kormophyta). Atas dasar ciri-ciri
itulah maka tumbuhan berbiji disebut (kormophyta berbiji). Selain spermatophyta, tumbuhan
paku (Pteridophyta) juga telah menunjukkan ciri-ciri mempunyai akar, batang, dan daun sejati,
terutama golongan paku pohon. Jadi, tumbuhan paku dapat dimasukkan ke dalam kelompok
kormophyta. (Subardi, 2009)
Tumbuhan dapat kita jumpai hampir di seluruh penjuru bumi; di hutan, pegunungan, dan
dataran rendah. Hampir semua tumbuhan yang menjadi anggota kingdom Plantae hidup di
daratan walaupun beberapa tumbuhan hidup di air, misalnya teratai. Kingdom plantae meliputi
semua tumbuhan bersel banyak, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Sel-selnya
bersifat eukariotik, dinding selnya mengandung selulosa, memiliki klorofil, dan hidup secara
autotrof. Keanekaragamannya sangat tinggi sehingga tidak mudah untuk mengklasifikasikannya.
Para ahli membagi dunia tumbuhan menjadi dua kelompok, yaitu
1
tumbuhan tak berpembuluh (nonvaskuler) dan tumbuhan berpembuluh (vaskuler). (Riana
Yani, 2009)
Apakah Anda sering mengonsumsi sayuran dan buah-buahan? Selain banyak macamnya,
sayuran dan buah-buahan memiliki kandungan protein nabati dan buah-buahan yang tidak
terdapat pada daging. Tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk beberapa kepentingan, misalnya
bahan pangan dan obat-obatan. Obat-obatan yang berasal dari tumbuhan banyak digunakan
sebagai obat alternatif penyembuh penyakit. Berdasarkan klasifikasi makhluk hidup, tumbuhan
dikelompokkan dalam kerajaan tersendiri, yaitu kingdom Plantae. (Fictor Ferdinand, 2009)
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan menjelaskan bagaimana itu kingdom plantae
2
BAB II
PEMBAHASAN
Regnum Plantae atau tumbuhan merupakan organisme yang memiliki jumlah anggota
cukup banyak. Habitat tumbuhan hampir seluruhnya di daratan dan sebagian lagi di
perairan. (Rikky Firmansyah, 2009)
Kingdom Plantae disebut juga Dunia Tumbuhan karena beranggotakan berbagai jenis
tumbuhan. Sebagai anggota sebuah kingdom, berbagai jenis tumbuhan memiliki ciri-ciri umum
yang sama. Semua organisme yang disebut tumbuhan bersifat eukariotik multiseluler dan sel-
selnya terspesialiasasi membentuk jaringan dan organ. (Widayati Sri, 2009)
Tumbuhan (plantae) merupakan makhluk hidup yang telah memiliki akar, batang, dan
daun sejati. Tumbuhan ini bersifat eukariot, multiseluler, mengandung klorofil, dapat melakukan
fotosintesis, memiliki alat reproduksi multiseluler, dapat bereproduksi secara seksual dan
aseksual, ada pergantian generasi, serta dinding selnya tersusun dari selulosa. Biasanya hidup di
daratan (tanah) dan berfungsi sebagai sumber utama oksigen bagi atmosfer bumi. (Sulistyorini,
Ari. 2009)
Kingdom Plantae merupakan organisme multiseluler atau terdiri atas banyak sel. Selain
itu, kingdom Plantae merupakan organisme eukariot. (Fictor Ferdinand, 2009)
Semua organisme dalam Regnum Plantae atau tumbuhan selnya bersifat eukariotik,
multiseluler yang mempunyai cirri khusus yaitu bersifat fotoautotrof (memperoleh makanan
dengan fotosintesis yang memanfaatkan sumber energi dari matahari), tumbuh secara tak terbatas
3
(mempunyai bagian yang sel-selnya selalu aktif membelah yaitu daerah meristem), selnya
mempunyai dinding yang kaku terbuat dari selulosa, tidak mempunyai organ gerak aktif, tidak
mempunyai sistem saraf dan indra, serta menunjukkan pergantian generasi antara haploid dan
diploid dalam daur hidupnya. (Herni Budiarti, 2009)
4
2.3 Klasifikasi Kingdom Plantae
Tumbuhan dapat dibagi menjadi tumbuhan tidak berpembuluh (nontracheophyta) dan
tumbuhan berpembuluh (tracheophyta). Tumbuhan tidak berpembuluh hidup di antara habitat air
dan darat. Adapun tumbuhan berpembuluh memiliki struktur yang telah teradaptasi sempurna
dengan habitat darat. Menurut Campbell (1998: 550), anggota kingdom Plantae dapat
diklasifikasikan ke dalam 12 divisio, yaitu:
b. Hepatophyta
Divisi Hepatophyta atau lumut hati banyak ditemukan menempel di
bebatuan, tanah, atau dinding tua yang lembap. Tubuh lumut hati memiliki
struktur mirip akar, batang, dan daun. Siklus hidup lumut hati mirip dengan
lumut daun. Perkembangbiakan lumut hati dilakukan secara seksual dan
aseksual. Secara seksual dengan membentuk anteridium dan arkegonium.
Secara aseksual, lumut hati melakukan reproduksi dengan sel yang
strukturnya menyerupai mangkuk berisi kumpulan tunas di permukaan
gametofit. Struktur ini disebut gemma cup. Contoh lumut hati adalah
Marchantia polymorpha dan Porella.
(Gambar 2.3 (a) Anteridium, (b) Arkegonium, dan (c) Gemma cup)
c. Anthocerophyta
Divisi Anthocerophyta memiliki struktur tubuh mirip tanduk sehingga
dinamakan lumut tanduk. Anthocerophyta hanya memiliki satu kloroplas di
dalam tiap selnya. Oleh karena itu, Anthocerophyta dianggap sebagai lumut
primitif. Siklus hidupnya menyerupai divisi Bryophyta dan Hepatophyta.
Fase gametofitnya lebih dominan dari sporofitnya. Contoh Anthocerophyta
adalah Anthoceros sp.
7
(Gambar 2.6 Psilotum nodum)
Lycophyta
Lycophyta memiliki struktur daun berbentuk mirip rambut sisik
dengan batang seperti kawat sehingga sering disebut paku kawat.
Sporangiumnya tersusun dalam bentuk strobilus (jamak: strobili).
Contoh tumbuhan dari divisi ini adalah Lycopodium, Isoetes, dan
Selaginella
Equisetophyta (Sphenophyta)
Divisi ini memiliki bentuk daun mirip kawat dengan susunan daun
satu lingkaran. Kelompok ini memiliki homospora pada konus di
ujung batang, memiliki banyak daun, batang berongga, dan beruas.
Pada divisi ini terdapat silika yang terkonsentrasi di batang sehingga
tumbuhan ini sering dijadikan sebagai bahan penggosok. Karena
bentuknya unik, divisi ini sering disebut sebagai paku ekor kuda.
Contohnya adalah Equisetum debile
8
Pterophyta
Pterophyta dianggap sebagai paku sejati. Terdapat lebih dari
12.000 spesies Pterophyta hingga saat ini. Anggotanya ada yang
memiliki panjang 9 meter. Pterophyta memiliki ciri-ciri daun yang
besar dan sorus di bagian bawah daun. Contohnya Azolla pinnata dan
Adiantum sp. (suplir).
9
(Gambar 2.10 Siklus hidup Gymnospermae)
10
Divisi Cycadophyta
Tumbuhan divisi ini sebagian besar menyerupai pohon palem
dengan daun majemuk menyirip dan terdapat pada bagian ujung dari
batang utama sehingga membentuk mahkota daun. Umumnya berumah
dua dan berkelamin satu. Strobilus atau runjung yang merupakan
kumpulan mikrosporofil atau kumpulan megasporofil juga terdapat di
bagian ujung dari batang dan diliputi daun majemuk. Contoh spesies
divisi ini adalah Cycas rumphii (Gambar 2.12). Pohon ini dapat
memiliki ketinggian sekitar 6 m, batang berlendir, empulur banyak dan
mengandung tepung. Daun mudanya menggulung seperti daun paku.
Divisi Ginkgophyta
Tumbuhan divisi ini hanya diwakili oleh spesies Ginkgo biloba.
Daunnya mirip kipas dengan tangkai yang panjang tulang daun
bercabang. Berumah dua dan mengeluarkan bau tidak sedap.
Tumbuhan ini terkenal sebagai tanaman obat.
Divisi Gnetophyta
Tumbuhan divisi ini dianggap paling tinggi tingkat perkembangan
evolusinya dari Gymnospermae dan dianggap pula sebagai tumbuhan
peralihan antara Gymnospermae dan Angiospermae. Anggotanya
merupakan tumbuhan memanjat, liana, atau pohon. Berupa pohon
berumah dua dan jarang yang berumah satu. Daunnya tunggal dan
berhadapan letaknya dengan urat daun menyirip. Bunga betina berupa
bulir yang tersusun dalam lingkaran. Buah mempunyai biji yang
diliputi oleh integumen luar yang mengeras dan integumen dalam yang
lembut. Di bagian luar diliputi oleh perhiasan bunga yang tebal atau
berdaging. Contoh spesies divisi ini adalah Gnetum gnemon (melinjo)
(Gambar 2.14).
11
(Gambar 2.14 Gnetum gnemon)
12
Berikut adalah Tabel 2.1 memperlihatkan beberapa
perbedaan antara tumbuhan monokotil dan dikotil. Perhatikan juga
Gambar 2.16
(Gambar 2.16 Perbedaan struktur biji tanaman monokotil dan tanaman dikotil)
13
Tumbuhan Angiospermae memiliki daur hidup yang kompleks dan
mengalami pergiliran keturunan. Daur hidupnya secara umum
dapat dilihat pada Gambar 2.17 berikut.
15
2.6 Peran Kingdom Plantae
Peran Kingdom Plantae dalam ekosistem sangat penting. Beberapa peran utama
tumbuhan meliputi:
3. Pengatur Iklim: Tumbuhan memainkan peran penting dalam siklus air dan pengaturan
iklim. Tumbuhan menyerap air dari tanah melalui akar dan melepaskannya ke atmosfer
melalui proses transpirasi. Hal ini membantu mengatur kelembaban dan suhu di
lingkungan sekitar.
4. Pengontrol Erosi Tanah: Akar tumbuhan membantu menahan tanah dan mencegah
erosi. Tanaman penutup tanah dan pepohonan dapat membantu melindungi tanah dari
hujan dan angin, yang dapat menyebabkan erosi.
5. Habitat dan Makanan: Tumbuhan menyediakan habitat dan makanan bagi berbagai
jenis organisme. Banyak hewan bergantung pada tumbuhan untuk mendapatkan makanan
dan perlindungan.
16
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kingdom Plantae adalah kelompok besar organisme yang melibatkan berbagai jenis
tumbuhan, mulai dari lumut hingga pohon besar. Tumbuhan dalam kingdom ini memiliki
peran sangat penting dalam ekosistem dan kehidupan di Bumi. Beberapa poin penting yang
dapat disimpulkan meliputi:
2. Reproduksi: Tumbuhan dapat berkembang biak melalui reproduksi seksual dan aseksual.
Reproduksi seksual melibatkan pembentukan sel kelamin dan pembuahan, sedangkan
reproduksi aseksual melibatkan pembentukan keturunan baru tanpa melibatkan sel
kelamin.
4. Pentingnya bagi Manusia: Tumbuhan juga penting bagi kehidupan manusia, sebagai
sumber pangan, obat-obatan, bahan bakar, dan berbagai produk lainnya.
3.2. Saran
Makalah ini menunjukan tentang bagaimana kingdom plantea dan menjelaskan
unsur di dalam nya semoga makalah ini menambah luas wawasan bagi para pembaca
17
DAFTAR PUSTAKA
Fictor Ferdinand, 2009. Praktis Belajar Biologi 1 untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Herni Budiati, 2009. Biologi : untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Idun Kistinnah, 2009. Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas
X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Moch Anshori, 2009. Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah
(MA) Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rasti Septianing dkk, 2013. Panduan Belajar Biologi 1A SMA Kelas X. Yudhistira : Jakarta.
Riana Yani dkk; 2009. Biologi 1 : Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Rikky Firmansyah, 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 1 : untuk Kelas X Sekolah
Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Subardi dkk, 2009. Biologi 1 : untuk Kelas X SMA/ MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Suwarno, 2009. Panduan Pembelajaran Biologi : Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Widayati Sri. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
18