Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ”Peranan Kindom Plantae Bagi Kehidupan” Makalah ini Kami
susun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran bidang studi yaitu BIOLOGI.

Kingdom Plantae atau tumbuhan merupakan organisme yang memiliki jumlah anggota cukup banyak.
Habitat tumbuhan hampir seluruhnya di daratan dan sebagian lagi di perairan. Bagaimanakah
pengelompokan Kingdom Plantae? Apakah ciri-ciri dari setiap anggota Kingdom Plantae ini? Apakah
peranan Kingdom Plantae bagi kehidupan? Semua pertanyaan tersebut dapat Anda temukan
jawabannya dan akan penulis kupas tuntas melalui lembaran demi lembaran di dalam makalah ini

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada ibu mata pelajaran BIOLOGI, yang telah
memberikan kesempatan kepada saya untuk menyusun makalah ini. Ucapan terima kasih juga saya
ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga
amal kebaikannya dibalas oleh Allah SWT.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang konstruktif demi penyusunan makalah selanjutnya.

Akhir kata mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Jatia 28 February 2020

Penyusun

Reski Ardilla
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

BAB I..... PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan................................................................... 2

BAB II... PEMBAHASAN

A. Pengertian Kingdom Plantae................................................ 3

B. Ciri dan Struktur Regnum Plantae....................................... 4

C. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)............................................ 5

D. Tumbuhan Paku (Pterydhophyta)........................................ 8

E. Tumbuhan Berbiji (Spermathophyta)................................... 10

F. Peranan Plantae bagi Kelangsungan Hidup di Bumi........... 16

BAB III.. PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................... 18

B. Saran..................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan (plantae) merupakan makhluk hidup yang telah memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Tumbuhan ini bersifat eukariot, multiseluler, mengandung klorofil, dapat melakukan fotosintesis,
memiliki alat reproduksi multiseluler, dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual, ada pergantian
generasi, serta dinding selnya tersusun dari selulosa. Biasanya hidup di daratan (tanah) dan berfungsi
sebagai sumber utama oksigen bagi atmosfer bumi. (Sulistyorini, Ari. 2009)

Pada klasifikasi makhluk hidup dalam lima kingdom, makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom
Plantae adalah tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji. Berdasarkan perbedaan dan
persamaan morfologisnya, tumbuhan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok tumbuhan
tidak berpembuluh dan kelompok tumbuhan yang berpembuluh. Pembuluh ini berfungsi untuk
mengalirkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh. (Sulistyorini, Ari. 2009)

Cara reproduksi tumbuhan juga berbeda-beda, ada yang secara vegetatif maupun secara generatif.
Dilihat dari kelengkapan organ yang dimiliki, tumbuhan berbiji (Spermatophyta) merupakan golongan
tumbuhan paling tinggi tingkatannya. Pada tumbuhan ini akar, batang, dan daun telah nyata ada, serta
menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan. Tumbuhan dengan akar, batang dan daun sejati
disebut tumbuhan berkormus (kormophyta). Atas dasar ciri-ciri itulah maka tumbuhan berbiji disebut
(kormophyta berbiji). Selain spermatophyta, tumbuhan paku (Pteridophyta) juga telah menunjukkan ciri-
ciri mempunyai akar, batang, dan daun sejati, terutama golongan paku pohon. Jadi, tumbuhan paku
dapat dimasukkan ke dalam kelompok kormophyta. (Subardi, 2009)

Tumbuhan dapat kita jumpai hampir di seluruh penjuru bumi; di hutan, pegunungan, dan dataran
rendah. Hampir semua tumbuhan yang menjadi anggota kingdom Plantae hidup di daratan walaupun
beberapa tumbuhan hidup di air, misalnya teratai. Kingdom plantae meliputi semua tumbuhan bersel
banyak, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Sel-selnya bersifat eukariotik, dinding selnya
mengandung selulosa, memiliki klorofil, dan hidup secara autotrof. Keanekaragamannya sangat tinggi
sehingga tidak mudah untuk mengklasifikasikannya. Para ahli membagi dunia tumbuhan menjadi dua
kelompok, yaitu tumbuhan tak berpembuluh (nonvaskuler) dan tumbuhan berpembuluh (vaskuler).
(Riana Yani, 2009)

Apakah Anda sering mengonsumsi sayuran dan buah-buahan? Selain banyak macamnya, sayuran dan
buah-buahan memiliki kandungan protein nabati dan buah-buahan yang tidak terdapat pada daging.
Tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk beberapa kepentingan, misalnya bahan pangan dan obat-obatan.
Obat-obatan yang berasal dari tumbuhan banyak digunakan sebagai obat alternatif penyembuh
penyakit. Berdasarkan klasifikasi makhluk hidup, tumbuhan dikelompokkan dalam kerajaan tersendiri,
yaitu kingdom Plantae. (Fictor Ferdinand, 2009)

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kingdom plantae?

2. Bagaimana Ciri dan Struktur Regnum Plantae?

3. Apa saja klasifikasi dan daur hidup Tumbuhan Lumut (Bryophyta)?

4. Apa saja klasifikasi dan daur hidup Tumbuhan paku (Pterydophyta?

5. Apa saja klasifikasi dan daur hidup Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)?

6. Apa peranan kingdom plantae bagi kehidupan manusia?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan kingdom plantae.

2. Untuk Mengetahui Ciri dan Struktur Regnum Plantae.

3. Untuk Mengetahui klasifikasi dan daur hidup Tumbuhan lumut (Bryophyta).

4. Untuk mengetahui klasifikasi dan daur hidup tumbuhan paku (Pterydhophyta).

5. Untuk mengetahu klafikasi dan daur hidup tumbuhan berbiji (Spermathophyta).

6. Untuk mengetahui peranan kingdom plantae bagi kehidupan manusia.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kingdom Plantae

1. Kingdom plantae meliputi semua tumbuhan bersel banyak, mulai dari yang sederhana sampai yang
kompleks. Sel-selnya bersifat eukariotik, dinding selnya mengandung selulosa, memiliki klorofil, dan
hidup secara autotrof. Keaneka-ragamannya sangat tinggi sehingga tidak mudah untuk
mengklasifikasikannya. (Riana Yani, 2009)

2. Regnum Plantae atau tumbuhan merupakan organisme yang memiliki jumlah anggota cukup banyak.
Habitat tumbuhan hampir seluruhnya di daratan dan sebagian lagi di perairan. (Rikky Firmansyah, 2009)

3. Kingdom Plantae disebut juga Dunia Tumbuhan karena beranggotakan berbagai jenis tumbuhan.
Sebagai anggota sebuah kingdom, berbagai jenis tumbuhan memiliki ciri-ciri umum yang sama. Semua
organisme yang disebut tumbuhan bersifat eukariotik multiseluler dan sel-selnya terspesialiasasi
membentuk jaringan dan organ. (Widayati Sri, 2009)

4. Dunia Tumbuhan (Plantae) mencakup semua organisme multiseluler, autotrop, fotosintetik. (Moch
Anshori, 2009)

5. Tumbuhan merupakan organisme multiseluler, karena tubuhtumbuhan tersusun oleh banyak sel, baik
sel yang telah mengalami diferensiasi maupun belum mengalaminya. (Subardi dkk, 2009).

6. Tumbuhan (plantae) merupakan makhluk hidup yang telah memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Tumbuhan ini bersifat eukariot, multiseluler, mengandung klorofil, dapat melakukan fotosintesis,
memiliki alat reproduksi multiseluler, dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual, ada pergantian
generasi, serta dinding selnya tersusun dari selulosa. Biasanya hidup di daratan (tanah) dan berfungsi
sebagai sumber utama oksigen bagi atmosfer bumi. (Sulistyorini, Ari. 2009)

7. Kingdom Plantae merupakan organisme multiseluler atau terdiri atas banyak sel. Selain itu, kingdom
Plantae merupakan organisme eukariot. (Fictor Ferdinand, 2009)

8. Semua organisme dalam Regnum Plantae atau tumbuhan selnya bersifat eukariotik, multiseluler yang
mempunyai cirri khusus yaitu bersifat fotoautotrof (memperoleh makanan dengan fotosintesis yang
memanfaatkan sumber energi dari matahari), tumbuh secara tak terbatas (mempunyai bagian yang sel-
selnya selalu aktif membelah yaitu daerah meristem), selnya mempunyai dinding yang kaku terbuat dari
selulosa, tidak mempunyai organ gerak aktif, tidak mempunyai sistem saraf dan indra, serta
menunjukkan pergantian generasi antarhaploid dan diploid dalam daur hidupnya. (Herni Budiarti, 2009)

B. Ciri dan Struktur Regnum Plantae

Regnum Plantae atau tumbuhan merupakan organisme yang memiliki jumlah anggota cukup banyak.
Habitat tumbuhan hampir seluruhnya di daratan dan sebagian lagi di perairan. Jumlah tumbuhan yang
telah dikenal jumlahnya kurang lebih 260.000 spesies yang meliputi lumut, tumbuhan herba, tumbuhan
kayu, semak, dan pepohonan. Regnum Plantae memiliki ukuran tubuh yang bervariasi dari yang
berukuran kecil hingga berukuran sangat besar dan dapat mencapai tinggi 100 m. Sel pada Regnum
Plantae memiliki ciri yaitu organisme multiselular eukariot. Selain itu, Plantae berbeda dengan eukariot
lainnya, karena Plantae memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa. (Rikky Firmansyah, 2009)

Hal lain yang membedakan dengan organisme lainnya adalah Plantae dapat membuat makanannya
sendiri melalui proses fotosintesis serta struktur tubuh plantae telah dapat dibedakan antara akar,
batang, dan daun. Proses fotosintesis dapat terjadi karena Plantae memiliki kloroplas yang mengandung
klorofil sebagai bahan yang diperlukan untuk fotosintesis. Fotosintesis sendiri terjadi pada kloroplas.
(Rikky Firmansyah, 2009)

Struktur dasar tubuh Plantae terdiri atas akar, batang, dan daun. Akar merupakan bagian yang berfungsi
menyerap air dan nutrient di dalam tanah serta sebagai penopang tubuhnya untuk tumbuhan yang
hidup di daratan. Adapun tumbuhan yang hidup di air, akar memiliki fungsi hanya untuk menyerap air
dan nutrient tidak untuk menopang tubuhnya. Contoh tumbuhan adalah teratai. Batang berfungsi
sebagai pemberi bentuk serta tempat transportasi bahan mineral dan air. Batang menyangga daun,
bunga, dan buah. Adapun daun berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis dan pertukaran gas
antara oksigen dan karbondioksida melalui stomata pada daun. Tumbuhan memiliki jaringan pembuluh
yang terdiri atas floem dan xilem. Floem merupakan jaringan yang berfungsi mengangkut makanan dari
daun ke seluruh tubuh. Adapun xilem berfungsi mengangkut air dan mineral dari akar menuju seluruh
tubuh. (Rikky Firmansyah, 2009)

C. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

1. Klafikasi Lumut

Ketika kalian berada di daerah pegunungan atau batu-batuan yang ada di sungai atau di tembok-tembok
di dekat sumur rumah kalian sering kalian temukan tumbuhan yang berwarna hijau, hidup menempel.
Tumbuhan tersebut adalah Bryophyta (tumbuhan lumut). (Suwarno, 2009)

Divisio tumbuhan lumut dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu:


a. Musci (lumut daun)

Disebut lumut daun karena pada jenis lumut ini telah ditemukan daun meskipun ukurannya masih kecil.
Lumut daun merupakan jenis lumut yang banyak dijumpai sehingga paling banyak dikenal. Contoh-
contoh spesiesnya adalah Polytrichum juniperinum, Furaria,

b. Hepaticae (lumut hati)

Lumut hati atau Hepaticae dapat bereproduksi secara seksual dengan peleburan gamet jantan dan
betina, secara aseksual dengan pembentukan gemmae. Contohnya adalah Marchantia polymorpha.

c. Anthocerotaceae (lumut tanduk)

Disebut sebagai lumut tanduk karena morfologi sporofitnya mirip seperti tanduk hewan. Contohnya
adalah Anthoceros leavis. (Suwarno, 2009)

2. Daur Hidup Lumut

Dalam hidupnya lumut mengalami pergiliran keturunan antara generasi gametofit dan generasi sporofit.
Generasi gametofit (bersifat haploid) lebih menonjol dibandingkan generasi sporofit. Lumut yang sehari-
hari kamu lihat adalah generasi gametofitnya. (Herni Budiarti, 2009)

Pada fase ini lumut membentuk struktur batang dan daun, melakukan fotosintesis, membentuk organ
reproduksi/ gametangia (anteridium dan arkegonium), gamet, dan spora. Jika kedua gametangia
terdapat dalam satu individu disebut berumah satu (monoisous atau autoisous) dan jika terpisah pada
dua individu disebut berumah dua (dioisous) sehingga terdapat lumut jantan dan betina. Generasi
sporofit memperoleh makanan dari generasi gametofit, sehingga hidupnya tergantung pada generasi
gametofit.

Siklus hidup lumut dimulai ketika spora berkecambah menghasilkan protonema. Protonema kemudian
tumbuh dan berdiferensiasi membentuk rizoid, batang, dan mikrofil. Dari ujung batang berkembang
organ reproduksi. Organ reproduksi betina disebut arkegonia yang dilindungi oleh modifikasi daun yang
disebut perisaeta. Organ reproduksi jantan disebut anteridium yang ditutupi oleh modifikasi daun yang
disebut perigonium. Arkegonium menghasilkan sel telur atau ovum dan anteridium menghasilkan
sperma yang berflagela dua. Sperma kemudian berenang untuk membuahi sel telur. Pembuahan ini
hanya dapat berlangsung bila lingkungannya basah atau berair. (Herni Budiarti, 2009)

Gerakan sperma ke arah sel telur berupakan gerak kemotaksis, karena adanya rangsangan zat kimia
berupa lendir yang dihasilkna oleh sel telur. Hasil pembuahan membentuk zigot yang kemudian tumbuh
memjadi sporofit yang bersifat haploid. Ketika sporofit masak (menjadi dewasa, yaitu berumur antara ¼
– ½ tahun) akan membentuk tangkai panjang (disebut seta) yang ujungnya berupa kapsul yang disebut
sporogonium. Di dalam kapsul, setiap sel induk spora membelah menghasilkan empat spora yang
berkumpul membentuk tetrad. Ketika spora telah masak, kapsul pelindungnya pecah dan spora
dibebaskan. Spora kemudian dilepaskan yang dapat berkecambah dan memulai siklus hidup lumut lagi.
Secara singkat daur hidup lumut dapat kamu amati pada Gambar 3
D. Tumbuhan Paku (Pterydhophyta)

1. Klasifikasi Tumbuhan Paku

Dahulu semua kormofita berspora dimasukkan dalam Pteridophyta. Jadi Pterydophyta meliputi berbagai
jenis pakis (kelas Filicinae), paku ekor kuda (Equisetinae), paku rane dan paku kawat (Lycopodiinae),
Psilotum (Psilotinae), serta Isoetes (Isoetinae). Namun pengujian secara molekular menunjukkan bahwa
kelompok-kelompok paku tersebut mempunyai banyak perbedaan atau berkerabat jauh, sehingga setiap
kelompok kemudian dimasukkan dalam divisi yang berbeda. Tumbuhan paku dapat dikelompokkan
sebagai berikut. (Herni Budiarti, 2009)

a. Divisi Psilophyta

Merupakan kelompok paku yang paling primitif, yaitu belum mempunyai struktur akar (berupa rizoma)
dan sebagian besar belum mempunyai daun. Sporangium terletak di ketiak daun. Contohnya adalah
Psilotum nudum.

b. Divisi Lycopodophyta

Mempunyai daun kecil-kecil atau berbentuk jarum atau sisik. Batangnya seperti kawat yang bercabang-
cabang. Contohnya Lycopodium clavatum yang digunakan sebagai obat-obatan, Lycopodium cernuum
yang digunakan sebagai karangan bunga, dan Selaginella.

c. Divisi Equisetophyta

Hidup di pegunungan atau rawa-rawa. Mempunyai rhizome yang menjalar. Batangnya mengandung zat
kersik yang dapat digunakan sebagai penggosok logam. Daunnya menyerupai jarum dan tersusun dalam
suatu lingkaran. Contohnya adalah rumput betung (Equisetum debile).

d. Divisi Pteridophyta

Pteridophyta dianggap paku sejati atau paku benar. Ada yang hidup di darat dan ada pula yang hidup di
air. Bentuk daun lebar, kedudukan daun menyirip, dan tulang daunnya jelas terlihat. Daun muda
menggulung dan sorus terletak di bawah permukaan daun. Contohnya adalah paku pohon (Cyanthea)
paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum), suplir (Adiantum cuneatum), semanggi (Marsilea crenata),
dan paku air (Azolla pinnata). (Herni Budiarti, 2009)

2. Daur Hidup Paku

Daur hidup tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan yang terdiri dari dua fase utama yaitu
gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang kamu amati sehari-hari merupakan fase sporofit yang
menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalium, yaitu tumbuhan kecil berupa
lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, akar berupa rizoid, tidak berbatang, dan tidak berdaun.

Protalium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Protalium menghasilkan anteridium
yaitu organ penghasil sperma atau sel kelamin jantan dan arkegonium yaitu organ penghasil ovum atau
sel telur. Agar terjadi pembuahan, lingkungan harus berair sebagai media sperma berpindah menuju
ovum. Ovum yang dibuahi berkembang menjadi zigot, kemudian tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.
Perhatikan daur hidup paku pada Gambar 5.

Berdasarkan spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu sebagai berikut.

a. Paku homospor atau isospor, menghasilkan satu jenis spora saja, misalnya paku kawat (Lycopodium
clavatum).

b. Paku heterospor, menghasilkan dua jenis spora yang berbeda ukurannya. Spora yang kecil disebut
mikrospora yang berjenis jantan, dan spora yang besar disebut makrospora yang berjenis betina. Hasil
fertilisasi ovum oleh sperma menghasilkan zigot yang dapat tumbuh menghasilkan tumbuhan paku.
Misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata).

c. Paku peralihan, menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi sebagian
jantan dan sebagian betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile). (Herni Budiarti,
2009)

E. Tumbuhan Berbiji (Spermathophyta)

Spermatophyta atau sering disebut tumbuhan berbiji merupakan suatu jenis tumbuhan berpembuluh
(Trakheophyta) karena mempunyai biji salah satu ciri khas tumbuhan berbiji (Spermatophyta). dan
bunganya sebagi alat reproduksi dan untuk meghasilkan suatu biji. dan suatu bagian bunga yang akan
menghasilkan gamet jantan yang disebut benangsari dan yang menghasilkan gamet betina yang disebut
dengan putik.

1. Klasifikasi Spermathophyta

Spermathophyta dapat dibagi menjadi 2 kelas, yaitu:

a. Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka)

Tumbuhan Gymnospermae disebut juga tumbuhan berbiji telanjang, karena bakal bijinya tidak
dibungkus oleh daun buah. Terdapat cambium sehingga dapat tumbuh membesar. Daun kebanyakan
kaku dan sempit, ada yang berbentuk jarum, misalnya pada pinus, ada yang seperti pita bertulang daun
sejajar, misalnya pakis haji, dan ada pula agak lebar bertulang daun menyirip, misalnya melinjo. Bunga
umumnya tidak memiliki mahkota atau bila memiliki mahkota tidak berwarna mencolok dan bentuknya
seperti sisik. (Suwarno, 2009)
Gambar .6. Contoh Tumbuhan Gymnospermae

Klasifikasi tumbuhan Gymnospermae dibagi menjadi:

1) Coniferales

Coniferales berarti kerucut, ditandai dengan adanya strobilus yang berbentuk kerucut. Bakal buah berada
pada strobilus betina yang memiliki ukuran lebih besar daripada strobilus jantan yang mengandung
serbuk sari. Selain itu, secara morfologi memiliki bentuk bangun tubuh seperti kerucut. Contohnya
adalah Pinus merkusii (pinus), Araucaria, Cupresus.

2) Ginkgoales

Sama halnya dengan ordo Cycadales, anggota Ginkgoales juga tumbuhan yang berumah dua. Strobilus
jantan dan strobilus betina dihasilkan pada individu yang berlainan. Contohnya adalah Ginkgo biloba.

3) Cycadales

Batang dari tanaman yang termasuk anggota ordo ini tidak bercabang, memiliki daun majemuk seperti
daun kelapa yang tersusun sebagai tajuk pada batang yang memanjang. Morfologi tumbuhan ini sangat
mirip dengan tumbuhan palempaleman. Contoh yang masih ada sampai sekarang adalah tanaman pakis
haji (Cycas rumphi). Anggota dari ordo Cycadales adalah berumah dua, di mana strobilus jantan dan
strobilus betina dihasilkan pada individu yang berlainan.

4) Gnetales

Sampai sekarang contoh spesies dari kelas ini yang sering kita jumpai adalah tumbuhan melinjo (Gnetum
gnemon). Sama halnya dengan yang lainnya, melinjo dalam perkembang-biakannya juga ditemukan
adanya bunga jantan dan bunga betina. (Suwarno, 2009)

b. Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup)

Disebut sebagai tumbuhan berbiji tertutup dikarenakan bakal biji yang dimiliki tumbuhan ini dilindungi
oleh daun buah. Pada tumbuhan ini juga telah memiliki bunga yang sesungguhnya, memiliki bentuk dan
susunan urat daun yang beranekaragam. Ada daun yang pipih, sempit, ataupun lebar, dan susunan urat
daunnya ada yang menyirip, menjari, melengkung, ataupun sejajar seperti pita. Alat perkembangbiakan
secara generative berupa bunga. (Suwarno, 2009)

Macam-macam bunga:

1) Bunga lengkap
Merupakan bunga yang memiliki semua bagian bunga tanpa terkecuali, yaitu tangkai bunga, kelopak
bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Contohnya adalah bunga mawar, melati (Jasminum
sambac), dan bunga sepatu.

2) Bunga tidak lengkap

Merupakan bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga. Contohnya adalah bunga tanaman
rumput-rumputan yang tidak

memiliki mahkota bunga.

3) Bunga sempurna

Merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus, selain itu juga memiliki bagian-bagian
bunga yang lain. Contohnya adalah bunga sepatu.

4) Bunga tidak sempurna

Merupakan bunga yang hanya memiliki benang sari atau hanya memiliki putik saja, selain itu juga
memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga salak, bunga kelapa, jagung, dan
melinjo. Bunga yang hanya memiliki benang sari biasa disebut juga sebagai bunga jantan dan bunga yang
hanya memiliki putik saja biasa disebut sebagai bunga betina. (Suwarno, 2009)

Klasifikasi Angiospermae berdasarkan jumlah keping biji yang ada, dibedakan menjadi dua kelas, yaitu:

1) Monokotil

Berasal dari kata mono yang berarti satu atau tunggal dan kotiledonae yang artinya keping biji. Jadi,
tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya memiliki satu keping atau daun biji. Tumbuhan ini
memiliki perakaran serabut dan secara umum tumbuhan ini tidak bercabang. Daun yang dimiliki memiliki
tulang daun sejajar ataupun melengkung. Bagianbagian bunga yang dimiliki berjumlah kelipatan tiga.
Secara anatomi, baik pada bagian batang ataupun akar tidak akan dijumpai kambium, sehingga pada
tumbuhan monokotil hanya mengalami pertumbuhan memanjang saja, tumbuhan monokotil memiliki
berkas pembuluh angkut yang tersebar dan tidak teratur.

Berikut ini adalah famili-famili dari tumbuhan monokotil:

a) Liliaceae, contohnya kembang sungsang.

b) Poaceae atau Graminae, contohnya padi, alang-alang, dan jagung.

c) Zingiberaceae, contohnya jahe, lengkuas, dan kencur.


d) Musaceae, contohnya pisang.

e) Orchidaceae, contohnya anggrek.

f) Arecaceae, contohnya kelapa, palem.

2) Dikotil

Pada biji dikotil akan didapatkan dua keping atau daun biji. Itulah ciri pokok dari tumbuhan dikotil. Selain
itu, secara umum pada batang tumbuhan dikotil didapatkan cabang, serta memiliki sistem perakaran
tunggang. Tumbuhan dikotil memiliki sistem tulang daun menyirip atau menjari. Baik di dalam akar
ataupun batang akan dijumpai adanya kambium yang memiliki fungsi untuk pertumbuhan. Selain
tumbuh memanjang, tumbuhan dikotil juga mengalami pertumbuhan membesar atau melebar,
dikarenakan aktivitas kambium. Berkas pembuluh angkut xylem dan floem tersusun teratur dalam satu
lingkaran. (Suwarno, 2009)

Berikut ini adalah famili-famili tumbuhan dikotil:

a) Euphorbiaceae, contohnya karet.

b) Moraceae, contohnya beringin.

c) Papilionaceae, contohnya kacang tanah.

d) Labiatae, contohnya kentang.

e) Convolvulaceae, contohnya kangkung.

f) Apocynaceae, contohnya kamboja.

g) Rubiaceae, contohnya kopi.

h) Verbenaceae, contohnya jati.

i) Myrtaceae, contohnya cengkeh.

j) Rutaceae, contohnya jeruk.

k) Bombacaceae, contohnya durian.

l) Malvaceae, contohnya waru.

m) Mimosaceae, contohnya putri malu.

n) Caesalpiniaceae, contohnya asam. (Suwarno, 2009)

2. Daur Hidup Spermatophyta

a. Reproduksi Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)


Gymnospermae bereproduksi secara generatif (seksual) dengan membentuk biji. Alat reproduksinya
berupa strobilus terbentuk ketika tumbuhan sudah dewasa. Gymnospermae mengalami pembuahan
tunggal. Berikut ini adalah gambar daur hidup gymnospermae (pinus)

siklus-hidup-gymnospermae

Gambar.8. Daur Hidup Gymnospermae (Pinus)

b. Reproduksi Angiospermae Tumbuhan Berbiji Tertutup

Angiospermae memiliki alat perkembangbiakan berupa bunga. Reproduksi pada Angiospermae diawali
dengan adanya proses penyerbukan (menempelnya serbuk sari pada kepala putik) dan proses
pembuahan (penyerbukan sel telur dan kantong lembaga pada bakal biji dengan inti yang berasal dari
serbuk sari). Selanjutnya zigot berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi buah. Berikut adalah
gambar siklus hidup Angiospermae

siklus-hidup-angiospermae

F. Peranan Plantae bagi Kelangsungan Hidup di Bumi

1. Peranan Tumbuhan Lumut

Dalam kehidupan, tumbuhan lumut juga memiliki manfaat, di antaranya adalah:

a. Dalam ekosistem yang masih alami, lumut merupakan tumbuhan perintis karena dapat melapukkan
batuan sehingga dapat ditempati oleh tumbuhan yang lain.

b. Lumut dapat menyerap air yang berlebih, sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.

c. Lumut jenis Marchantia polymorpha dapat digunakan sebagai obat radang hati.

d. Lumut Sphagnum dapat dijadikan sebagai bahan pengganti kapas untuk industri tekstil. (Suwarno,
2009)

2. Peranan Tumbuhan Paku

Dalam kehidupan sehari-hari, tumbuhan paku juga berperan dalam,kehidupan, antara lain:

a. Sebagai tanaman hias, misalnya Adiantum cuneatum (suplir), Asplenium nidus (paku sarang burung)
dan Platycerium biforme (paku simbar menjangan).
b. Sebagai tanaman obat, misalnya rimpang dari Aspidium filixmas (Dryopteris) yang mampu
mengobati cacingan.

c. Sebagai bingkai dalam karangan bunga.

d. Sebagai pupuk hijau.

e. Sebagai sayuran, contohnya adalah Marsilea crenata (semanggi). (Suwarno, 2009)

3. Peranan Tumbuhan Berbiji

Beberapa manfaat tumbuhan berbiji bagi kehidupan dimanfaatkan untuk kepentingan manusia sebagai
berikut.

a. Kayu dapat digunakan untuk bahan bangunan dan perabotan.

b. Pohon-pohon sebagai penyimpan air, sumber oksigen, dan peneduh.

c. Sayur-sayuran merupakan sumber vitamin dan protein.

d. Padi, jagung, gandum, sagu sebagai makanan pokok.

e. Kapas dan rami sebagai bahan pakaian/sandang.

f. Macam-macam bunga untuk keindahan dan bahan kosmetik.

g. Mahkota dewa, kumis kucing, mengkudu, ada untuk bahan obat-obatan. (Idun Kistinnah, 2009).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kingdom plantae ialah tingkaatan takson yang digunakan untuk mengelompok-kan organisme
yang memiliki akar, batang, dan daun sejati yang merupakan organ hasil diferensiasi jaringan.

2. Sel pada Regnum Plantae memiliki ciri yaitu organisme multiselular eukariot. Selain itu, Plantae
berbeda dengan eukariot lainnya, karena Plantae memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa.

3. Divisio tumbuhan lumut dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu: Musci (lumut daun), Hepaticae
(lumut hati) dan Anthocerotaceae (lumut tanduk).

4. Tumbuhan Paku (Pterydhophyta) dapat dikelompokkan menjadi: Divisi Psilophyta, Divisi


Lycopodophyta, Divisi Equisetophyta dan Divisi Pteridophyta.

5. Spermatophyta atau sering disebut tumbuhan berbiji merupakan suatu jenis tumbuhan
berpembuluh (Trakheophyta) karena mempunyai biji. Spermathophyta dapat dibagi menjadi 2 kelas,
yaitu: Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka) dan Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup).
6. Tumbuhan merupakan organisme yang sangat dominan pengaruhnya bagi kelangsungan
ekosistem dunia. Pada zaman sekarang, ketika ilmu pengetahuan sudah sangat maju, dan manusia sudah
mempunyai konsep tatanan bermasyarakat, peranan tumbuhan tetap tidak tergantikan.

B. Saran

Dengan uraian diatas, semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para pembaca. Makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu kritik san saran yang dari pembaca yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Fictor Ferdinand, 2009. Praktis Belajar Biologi 1 untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai