Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah tentang Plantae (Tumbuhan), makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa penulis juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Permasalahan ........................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 2
2.1 Tumbuhan Lumut .................................................................... 2
2.2 Tumbuhan Paku .................................................................... 8
2.3 Tumbuhan Biji .................................................................... 13
BAB III PENUTUP........................................................................................ 17
3.1 Kesimpulan............................................................................... 17
3.2 Kesimpulan............................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ……………………….................................... 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kingdom Plantae Atau Yang Lebih Dikenal Dengan Tumbuhan Ialah Salah Satu
Organisme Eukariotik Multiseluler Yang Mempunyai Dinding Sel Dan Klorofil. Klorofil Yaitu
Zat Hijau Daun Yang Fungsinya Untuk Fotosintesis Yang Sehingga Tumbuhan Mampu
Membuat Makanannya Sendiri Atau Yang Sifatnya Autotrof. Inilah Yang Membedakan Antara
Kingdom Plantae Dan Kingdom Animalia. Perbedaan Lainnya Dari Kingdom Plantae Tidak
Bisa Bergerak Bebas Seperti Kingdom Animalia.
Tumbuhan Lumut Yaitu Suatu Kumpulan Tumbuhan Kecil, Yang Hidup Di Darat Dan
Biasanya Tumbuh Ditempat Lembab, Tidak Mmepunyai Akar, Batang Dan Daun Sejati, Serta
Tidak Mempunyai Pembuluh Pengangkut (Xilem Dan Floem), Merupakan Sebuah Tumbuhan
Peralihan Antara Tumbuhan Ber-Talus (Talofita) Dengan Tumbuhan Ber-Kormus (Kormofita)
Dan Mengalami Suatu Pergiliran Keturunan
2
Tumbuhan Lumut Juga Merupakan Suatu Tumbuhan Pelopor (Vegetasi Perintis),
Yang Tumbuh Disuatu Tempat Sebelum Tumbuhan Lain Mampu Tumbuh
Tumbuhan Ini Berukuran : Makroskopis 1-2 Cm, Dan Ada Juga Yang Mencapai 40
Cm.
Tumbuhan Ini Tubuh Nya Berbentuk : Mempunyai Dua Bentuk Generasi, Yakni
Generasi Gametofit Dan Generasi Sporofit.
3
Skema pergiliran keturunan (metagenesis) pada lumut
Spora berkromososm haploid (n) yang jatuh di habitat yang cocok akan berkecambah,
sel-selnya membelah secara mitosis dan tumbuh menjadi protonema yang haploid (n).
Protonema akan tumbuh menjadi gametofit (tumbuhan lumut) jantan dan betina yang
haploid (n).Tumbuhan lumut yang sudah dewasa akan membentuk alat kelamin jantan
(anteridium) dan alat kelamin betina (arkegonium).
Anteridium menghasilkan spermatozoid berflagel yang berkromosom haploid (n).
Arkegonium menghasilkan ovum yang berkromosom haploid (n). Ovum memproduksi
zat gula dan protein yang merangsang pergerakan spermatozoid menuju ovum.
Pergerakan spermatozoid disebut kematotaksis.
Fertilisasi ovum oleh spermatozoid menghasilkan zigot yang berkromosom diploid
(2n). Zigot mengalami pembelahan secara mitosis dan tumbuh menjadi embrio (2n).
Embrio tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n). Sporofit akan membentuk
sporongium (2n) yang memiliki kotak spora (sporangium).Di dalam kotak spora
terdapat sel induk spora diploid (2n) yang akan membelah secara meiosis dan
menghasilkan spora-spora yang haploid (n).
4
misalnya Marchantia dan Lunularia. Namun, ada lumut hati yang berdaun,
misalnya Jungermannia. Lumut hati tumbuh mendatar dan melekat pada substrat
dengan menggunakan rizoidnya. Lumut hati banyak ditemukan di tanah yana
glembap, terutama di hutan hujan tropis. Ada juga yang tumbuh di permukaan air,
misalnya Ricciocarpus natans.
Pada beberapa jenis lumut hati, misalnya Marchantia dan Lunularia, gametofit
memliki struktur khas berbentuk seperti mangkok yag disebut gemmae cup (piala
tunas). Gemmae cup berfungsi sebagai alat reproduksi secara vegetatif karena di
dalamnya terdapat gemmae atau tumbuhan lumut kecil yang bila terlepas dan
terpelanting oleh air hujan akan tumbuh menjadi lumut baru. Selain dengan gemmae
cup , reproduksi vegetatif lumut hati juga dapat dilakukan dengan cara fragmentasi
(pemutusan sebagian tubuhnya). Pada umumnya, lumut hati berumah dua,
misalnya Marchantia sp. Namun, ada pula yang berumah satu. Pada lumut hati yang
berumah dua, gametofit betina membentuk arkegoniofor yang di bagian ujung
tangkainya terdapat struktur berbentuk cakram atau payung dengan tepi berlekuk ke
dalam seperti jejari. Di bagian bawah cakram terdapat arkegonium. Arkegonium
membentuk sel kelamin betina (ovum). Sementara itu, gametofit jantan membentuk
anteridiofor yang di bagian ujung tangkainya terdapat struktur berbentuk cawan
dengan tepi berlekuk tidak dalam. Di bagian atas cawan terdapat anteridium yang
menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid) berflagel dua. Bila spermatozoid
membuahi ovum maka terbentuk zigot yang akan tumbuh menjadi sporofit. Sporofit
terletak tersembunyi di bagian bawah cakram arkegoniofor. Sporofit (2n) akan
membentuk sporogonium yang akan menghasilkan spora (n).
Terdapat sekitar 6.500 spesies lumut hati, antara lain Marchantia polymorpha,
Ricciocarpus natans, Reboulia bemisphaerica, Pella calcynia, dan Riccardia indica.
5
tumbuh dari jaringan cawan arkegonium. Setelah sporofit masak, bagian ujungnya
akan terbelah dua. Sporogonium memiliki benang-benang elater yang mengatur
pengeluaran spora, dan pada kapsulnya terdapat stomata. Anteridium dan arkegonium
ada yang terletak pada talus yang sama (berumah satu), ada pula yang terletak pada
talus yang berbeda (berumah dua).
Lumut tanduk tumbuh di batuan atau tanah yang lembap. Terdapat sekitar 100 spesies
lumut tanduk, antara lain Anthoceros punctatus, Phaeoceros laevis,
Folioceros, dan Leiosporoceros.
6
Manfaat Tumbuhan Lumut
- Mampu menghasilkan oksigen yang merupakan udara untuk bernafas mahluk
hidup.
- Beberapa jenis lumut bisa digunakan sebagai tanaman hias.
- Bisa di manfaatkan sebagai bahan pembuat pembalut.
- Beberapa jenis tanaman lumut bisa digunakan sebagai bahan obat-obatan.
- Sebagai indikator biologi untuk mengetahui bagaimana degradasi lingkungan.
- Mampu membantu menahan erosi.
- Mampu membantu mengurangi bahaya banjir.
- Mampu membantu menyediakan air saat musim kemarau.
- Ada lumut yang mampu merangsang pertumbuhan rambut.
- Lumut yang tumbuh pada batang pohon mampu mendeteksi tingkat polusi,
semakin banyak lumut yang tumbuh berarti semakin baik kualitas udara di tempat
tersebut.
7
2.2 Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku adalah sekelompok tumbuhan yang memiliki sistem pembuluh sejati
(Tracheophyta), meskipun tumbuhan ini tidak pernah menghasilkan biji untuk berkembang
biak. Tumbuhan paku disebut juga sebagai paku-pakuan atau pakis-pakisan. Dalam bahasa
Inggris tumbuhan ini dikenal sebagai ‘fern’.
8
Kutikula berada pada bagian luas
Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya fotoautotrof.
Tumbuhan paku yang masih mudah, biasanya menggulung dan bersisik
10
jantan dan makrospora yang berkelamin betina. Contoh paku heterospora adalah
semanggi (Marsilea crenata) dan paku rane (Selaginella).
- Paku Peralihan: Paku peralihan adalah jenis tumbuhan paku yang menghasilkan
spora dengan bentuk dan ukuran sama, tetapi jenis kelaminnya berbeda. Jenis
tumbuhan paku tersebut merupakan peralihan antara tumbuhan paku homospora
dan heterospora. Contoh paku peralihan adalah paku ekor kuda (Equisetum
debile).
Klasifikasi Tumbuhan Paku Berdasarkan Morfologi
Berdasarkan morfologinya, tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi 4
macam, yaitu:
- Paku kawat (Lycophyta), memiliki struktur daun berbentuk mirip rambut sisik
dengan batang seperti kawat sehingga sering disebut paku kawat. Sporangium
terdapat pada sisi daun yang berkumpul membentuk kerucut yang disebut
strobilus. Contoh paku kawat: Lycopodium clavatum, paku tanduk
rusa (Lycopodium sp.)
- Paku ekor kuda (Sphenophyta), yaitu jenis paku yang berdaun kecil seperti selaput
dan tersusun melingkar. Batangnya mirip daun cemara, berongga, dan tumbuh
tegak. Umumnya jenis paku mi hidup di dataran tinggi. Contoh paku ekor kuda:
paku ekor kuda (Equisetum debile) dan Selaginela sp.
- Paku purba (Psilophyta), sebagian besar jenisnya telah punah. Tumbuhan paku ini
belum memiliki daun dan akar, batangnya bercabang menggarpu dengan
sporangium terdapat pada ujung cabangnya, dan telah memiliki berkas
pengangkut. Contoh paku purba: Psilotum nodum, Rhynia major.
- Paku sejati (Pterophyta), merupakan jenis paku yang banyak dijumpai, umumnya
disebut pakis. Tumbuhan ini berdaun lebar dan mudah menggulung. Sporangium
terdapat pada sporofil. Contoh paku sejati: Paku sampan (Azolla
pinnata), semanggi (Marsilea crenata),suplir (Adiantum cuneatum), dan paku
sarang burung (Asplenium nidus).
11
- Bermanfaat sebagai penggosok atau ampelas, seperti tumbuhan paku Equisetum
sp
- Sebagai salah satu bahan dalam membuat karangan bunga, seperti Lycopodium
cernum
12
Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji , phyton=tumbuhan)
adalah kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa
biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon
individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian
yang diikuti oleh pembuahan.
Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat. Namun, tumbuhan berbiji ada yang
hidup mengapung di air, misalnya teratai. Tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan foto
autotrof.
13
Tumbuhan Berbiji Memiliki Jaringan Pembuluh Yang Bervariasi Dan Terdiri Dari
Floem Yang Fungsinya Untuk Membawa Bahan Makanan Yang Berasal Dari Daun
Ke Seluruh Tubuh Tanaman, Serta Xylem Yang Fungsinya Sebagai Pengangkut Air
Dan Mineral Dari Tanah.
Pada Umumnya, Tumbuhan Berbiji (Kecuali Tumbuhan Parasit) Sifatnya Autotrof
Atau Bisa Mensintesis Makanan Sendiri Melalui Fotosintesis. Oleh Karena Itu,
Tumbuhan Berbiji Yaitu Organisme Fotoautotrof.
Sebagian Besar Tumbuhan Berbiji Mempunyai Habitat Di Darat Seperti: Mangga,
Rambutan, Dan Jambu. Ada Pula Tumbuhan Berbiji Yang Hidup Mengapung Di
Atas Air Seperti: Enceng Gondok.
Tumbuhan Biji Berkembangbiak Nya Secara Aseksual Maupun Secara Seksual.
15
melengkung, batang tidak bercabang dengan ruas yang jelas, tidak
berkambium, dan perhiasan bunganya berjumlah 3 atau kelipatannya.
Kelas Monocotyledoneae terdiri atas beberapa famili berikut.
a) Liliaceae, contoh kembang sungsang.
b) Poaceae atau Gramineae, contoh padi, alang-alang, dan jagung.
c) Zingiberaceae, contoh jahe, lengkuas, dan kencur.
d) Musaceae, contoh pisang.
e) Orchidaceae, contoh anggrek.
f) Arecaceae, contoh kelapa dan palem.
- Dicotyledoneae (dikotil)
Ciri-cirinya mempunyai dua daun lembaga, akar tunggang, tulang daun menyirip
atau menjari, batang bercabang-cabang dengan ruas tidak jelas, mempunyai
kambium, dan perhiasan bunganya berjumlah 2, 4, 5, atau kelipatannya.
Kelas Dicotyledoneae terdiri atas beberapa famili berikut.
a) Euphorbiaceae, contoh karet.
b) Moraceae, contoh beringin.
c) Papilionaceae, contoh kacang tanah.
d) Labiatae, contoh kentang.
e) Convolvulaceae, contoh kangkung.
f) Apocynaceae, contoh kamboja.
g) Rubiaceae, contoh kopi.
h) Verbenaceae, contoh jati.
i) Myrtaceae, contoh cengkih.
j) Rutaceae, contoh jeruk.
k) Bombacaceae, contoh durian.
l) Malvaceae, contoh waru.
m) Mimosaceae, contoh putri malu.
n) Caesalpiniaceae, contoh asam.
BAB III
PENUTUP
16
3.1 KESIMPULAN
Tumbuhan Lumut Yaitu Suatu Kumpulan Tumbuhan Kecil, Yang Hidup Di Darat Dan
Biasanya Tumbuh Ditempat Lembab,
Tumbuhan paku adalah sekelompok tumbuhan yang memiliki sistem pembuluh sejati
(Tracheophyta), meskipun tumbuhan ini tidak pernah menghasilkan biji untuk berkembang
biak.
Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji , phyton=tumbuhan)
adalah kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa
biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon
individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian
yang diikuti oleh pembuahan.
3.2. SARAN
Siswa sebaiknya lebih mempelajari tentang ilmu tumbuhan serta klasifikasinya karena
pemamfaantannya bagi kehidupan sehari hari sangat banyak
Dengan uraian diatas, semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para pembaca.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik san saran yang dari
pembaca yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://aslam02.wordpress.com/materi/kelas-x-2/kingdom-plantae/tumbuhan-berbiji-
spermatophyta/
17
http://tersains.blogspot.com/2015/10/ciri-ciri-klasifikasi-dan-reproduksi.html
https://ceycieenajwa.wordpress.com/category/spermatophyta/
18