Perencanaaan Karangan
Perencanaaan karangan yaitu semua tahap persiapan penulisan. Dimana, kegiatan
menulis bukanlah suatu kegiatan yang kebetulan, melainkan memang telah direncanakan.
Dengan begitu, penulis benar-benar siap mengungkapkan gagasannya melalui tulisan.
Perencanaan karangan ilmiah adalah proses awal mengarang sampai dengan penulisan akhir.
Perencanaan ini mencakup prapenulisan, pengorganisasian keseluruhan penulisan, penulisan,
penyuntingan, dan presentasi
Memilih Topik
Topik adalah pokok pembicaraan yang dipilih dan biasanya merupakan hal yang menarik
untuk dikemukakan dan diketahui umum. Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan
ketika penulis akan membuat tulisan. Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya
dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas
Topik adalah sesuatu yang masih umum. Jika menulis hanya berdasarkan topik, maka
akan mengalami banyak kesulitan. Topik perlu dirinci menjadi kerangka karangan agar
lebih mudah. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan masih
bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail.
Topik adalah segala yang ingin dibahas. Ini berarti, penulis sudah memilih apa yang akan
menjadi pokok pembicaraan dalam tulisan tersebut. Menurut Sabarti Akhadiah (1994:
211), ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam memilih topik:
a) Ada manfaatnya untuk perkembangan ilmu atau profesi.
b) Cukup menarik untuk dibahas.
c) Dikenal dengan baik.
d) Bahannya mudah diperoleh.
e) Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.
Tujuan Penulis
Tujuan penulis, yaitu penulis ingin para pembaca mengetahui maksud dari cerita atau
amanat yang dapat dipetik dari suatu cerita
Menurut KBBI, pengertian menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan
(seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan. Menulis berarti menuangkan
isi hati si penulis ke dalam bentuk tulisan, sehingga maksud hati penulis bisa
diketahui banyak orang orang melalui tulisan yang dituliskan. Kemampuan
seseorang dalam menuangkan isi hatinya ke dalam sebuah tulisan sangatlah
berbeda, dipengaruhi oleh latar belakang penulis. Dengan demikian, mutu atau
kualitas tulisan setiap penulis berbeda pula satu sama lain. Namun, satu hal yang
penting bahwa terkait dengan aktivitas menulis, seorang penulis harus
memperhatikan kemampuan dan kebutuhan pembacanya.
Menulis adalah aktivitas yang mempunyai tujuan. Tujuan menulis dapat
bermacam-macam, bergantung pada ragam tulisan. Secara umum, tujuan menulis
dapat dikategorikan sebagai berikut:
1) Memberitahukan atau Menjelaskan: Tulisan yang bertujuan untuk
memberitahukan atau menjelaskan sesuatu biasa disebut dengan karangan
eksposisi.
2) Meyakinkan atau Mendesak: Tujuan tulisan terkadang untuk meyakinkan
pembaca bahwa apa yang disampaikan penulis benar sehingga penulis
berharap pembaca mau mengikuti pendapat penulis.
3) Menceritakan Sesuatu: Tulisan yang bertujuan untuk menceritakan suatu
kejadian kepada pembaca disebut karangan narasi.
4) Mempengaruhi Pembaca: Tujuan sebuah tulisan terkadang untuk
mempengaruhi atau membujuk pembaca agar mengikuti kehendak penulis.
5) Menggambarkan Sesuatu: Sebuah tulisan digunakan untuk membuat pembaca
seolah-olah melihat dan merasakan sesuatu yang diceritakan penulis dalam
tulisannya.
Selain itu, tujuan menulis dapat juga ditinjau dari segi kepentingan
pengarangnya. Menulis dari segi itu memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai
berikut:
1) Tujuan penugasan: Ada kalanya sebuah tulisan dibuat khusus untuk
memenuhi tugas yang diberikan.
2) Tujuan estetis: Tujuan ini biasanya dianut oleh para sastrawan. Mereka
menulis dengan tujuan untuk menciptakan sebuah keindahan melalui tulisan
yang dapat berbentuk puisi, cerpen, ataupun novel
3) Tujuan penerangan: Tujuan ini terkait dengan motivasi utama si penulis yang
membuat tulisan untuk memberi informasi kepada pembaca.
4) Tujuan pernyataan diri: Sebuah tulisan terkadang dibuat untuk menegaskan
siapa diri Anda.
5) Tujuan konsumtif: Ada kalanya sebuah tulisan diselesaikan untuk dijual dan
dikonsumsi oleh para pembaca.
Kerangka Karangan
Kerangka atau outline adalah suatu rencana yang memuat garis-garis besar dari suatu
susunan yang akan dibuat dan berisi rangkaian ide yang disusun secara sistematis, logis,
jelas, terstruktur, dan teratur. Sedangkan karangan adalah sebuah karya tulis yang
digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan kepada pembaca.
Jadi kerangka karangan adalah suatu suatu rencana atau rancangan yang memuat garis
besar atau ide suatu kaya tulis yang disusun dengan sistematis dan terstruktur
Bentuk-Bentuk Kerangka Karangan
Berikut ini terdapat beberapa bentuk-bentuk kerangka karangan, terdiri atas:
1. Berdasarkan Perumusan Teksnya
Terdiri atas:
a) Kerangka kalimat
Kerangka kalimat mempergunakan kalimat deklaratif ( berita) yang lengkap
untuk merumuskan setiap topik, sub topik, maupun sub-sub topik.
b) Kerangka topik
Kerangka topik dimulai dengan perumusan tesis dalam sebuah kalimat yang
lengkap. Sesudah itu semua pokok,. baik pokok-pokok utama maupun pokok-
pokok bawahan, dirumuskan dengan mencantumkan topiknya saja, dengan tidak
mempergunakan kalimat yang lengkap. Kerangka topik dirumuskan dengan
mempergunakan kata atau frasa. Sebab itu kerangaka topik tidak begitu jelas dan
cermat seperti kerangka kalimat. Kerangka topik manfaatnya kurang bila
dibandingkan dangan kerangka kalimat, terutama jika tenggang waktu antara
perencanaan antara kerangka karangan itu dengan penggarapannya cukup lama.
c) Gabungan antara kerangka kalimat dan kerangka topik
Kerangka karangan yang menggabungkan antara kerangka kalimat dan kerangka
topik. Kerangka karangan yang mencakup kalimat berita dan dan sub-sub bagian
maupun pokok-pokok utama dan pokok-pokok bawahan.
2. Berdasarkan Bentuk Karangan
Terdiri atas:
a) Karangan Deskripsi
Bentuk karangan seperti ini banyak di jumpai dalam berbagai betuk karangan,
misalnya novel, cerpen , laporan atau berita. Deskripsi adalah Tulisan yang
menggambarkan bentuk objek pengamatan, rupa, sifat, rasa atau corak yang
melukiskan perasaan.
Sebuah deskripsi di buat untuk membantu pembaca membayangkan suasana
mengenal ciri orang, dan untuk memahami suat sensasi atau perasaan melalui
ungkapan bahasa. Oleh karenanya dalam membuat deskripsi harus berdasar pada
pengamatan yang cermat dan penyusunan kalimat yang tepat yang harus diawali
dengan sebuah gambaran yang umum, yang berupa kalimat atau frasa.
Ada berbagai jenis deskripsi yang berupa deskripsi penampilan, kesopanan
perilaku, sifat, suara, cara bicara, dan sikap dan ada pula deskripsi melalui
pencerapan salah satu pancaindera kita yang harus disusun secara kronologis dan
logis.
b) Karangan Narasi
Secara sederhana di kenal sebagai cerita, peristiwa atau kejadian dalam satu
urutan waktu yang ada pula tokoh yang menghadapi suat konflik yang berisi
fakta atau fiksi.
c) Karangan Eksposisi
Tulisan yang memberikan informasi, penjelasan, keterangan atau pemahaman
kepada pembaca yang dapat di temui pada tulisan edotorial, esai, petunjuk
penggunaan atau ulasan yang didasarkan pada perincian yang khusus dan cermat,
penalaran, dan penggunaan contoh.
d) Karangan Argumentasi
Karangan yang bertjuan untuk meyakinkan orang, membuktikan pendapat atau
pendirian pribadi atau membujuk pihak lain agar sebuah pendapat pribadi di
terima yang dibuat dengan menyusun alasan atau pembuktian untuk menunjang
kalimat topik dengan memberikan penjelasan dan fakta yang tepat.
e) Karangan Persuasi
Karangan persuasi adalah tulisan atau karangan yang ditulis dengan bertujuan
untuk mempengaruhi pembaca agar melakukan apa yang dikatakan penulis dalam
tulisannya. Atau lebih jelasnya, karangan persuasi adalah karangan yang isinya
mengajak, menghimbau atau menarik para pembacanya
Unsur-Unsur Narasi
Di dalam suatu narasi terdapat unsur-unsur berikut ini;
Tokoh, yaitu pelaku di dalam suatu cerita, misalnya “Aku”.
Latar, yaitu keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana.
Tempat/Ruang, misalnya “di sekolah”.Waktu, misal “Pukul 13.00 WIB”.
Urutan Kejadian, yaitu deretan peristiwa yang dijelaskan secara runut berdasarkan
kronologis.
> Pagi itu, aku sedang bersiap-siap berangkat ke kantor
> Aku melihat tayangan TV tentang peristiwa pembunuhan
> Kejadian pembunuhan itu di komplek perumahan ku
> Korban pembunuhan tersebut adalah salah satu anggota keluarga teman ku
Struktur Narasi
Pada umumnya, suatu narasi memiliki struktur berikut ini;
Pengenalan, yaitu bagian pengenalan tokoh, latar, suasana, dan lainnya.
Awal pertikaian, yaitu bagian dimana terjadi konflik awal yang dialami oleh
tokoh dalam cerita.
Klimaks, yaitu puncak pertikaian yang dialami oleh tokoh dan merupakan inti
dari cerita yang disampaikan.
Antiklimaks, yaitu bagian yang menjelaskan mengenai penyelesaian masalah
dalam suatu cerita dan merupakan tanda bahwa cerita tersebut berakhir.
Jenis-Jenis Narasi
Narasi dapat dikelompokkan dalam empat jenis, yaitu narasi informatif, ekspositorik,
artistik, dan sugestif. Berikut ini penjelasan jenis-jenis narasi tersebut;
1. Narasi Informatif
Ini adalah jenis narasi yang tujuannya untuk menyampaikan suatu informasi
mengenai suatu peristiwa secara tepat sehingga menambah pengetahuan audiens
mengenai informasi tersebut.
2. Narasi Ekspositorik
Ini adalah jenis narasi yang menyampaikan suatu peristiwa/ kejadian berdasakan data
dan fakta yang sebenarnya. Terdapat satu tokoh utama dalam narasi ini, dimana kisah
tokoh tersebut diceritakan mulai dari masa kecil hingga akhir hidupnya,
contohnya Biografi.
3. Narasi Artistik
Ini adalah jenis narasi yang mengisahkan suatu cerita rekaan bersifat imajinatif
dengan menggunakan bahasa yang figuratif. Tujuan dari narasi ini adalah untuk
menyampaikan maksud tertentu, menyampaikan amanat tersembunyi kepada
audiens.
4. Narasi Sugestif
Ini adalah jenis narasi dimana di dalamnya terdapat kisah rekaan, khayalan, atau
imajinasi dari pengarang. Narasi ini bersifat fiktif yang melibatkan imajinasi dimana
tujuannya adalah kesan terhadap peristiwa yang dikisahkan.
2. Deskripsi adalah suatu kaidah upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat diutarakan
secara jelas dan tepat agar dapat dipahami oleh orang lain yang tidak mengalaminya sendiri.
Ciri-Ciri Deskripsi
Deskripsi memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan jenis teks
lainnya. Adapun ciri-ciri deskripsi adalah sebagai berikut:
Umumnya isi deskripsi terdapat penjelasan atau rincian mengenai objek, tempat, atau
suasana tertentu.
Deskripsi melibatkan panca indera (penglihatan, pendengaran, pengecapan,
penciuman, dan perabaan) dalam menjelaskan suatu objek atau peristiwa.
Deskripsi berisi gambaran sebenarnya mengenai suatu objek atau peristiwa secara
detail sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat dan merasakannya.
Deskripsi umumnya mengungkapkan ciri-ciri fisik objek, misalnya ukuran, bentuk,
warna, dan sifat.
Kata-kata dalam deskripsi selalu bermakna kata sifat atau keadaan.
Struktur Deskripsi
Deskripsi memiliki tiga struktur utama, yaitu; identifikasi, klasifikasi, dan bagian
deskripsi. Berikut penjelasan mengenai ketiganya:
Identifikasi, yaitu bagian yang menjelaskan mengenai penentuan identitas objek
(benda, manusia, dan lain sebagainya).
Klasifikasi, yaitu bagian yang menjelaskan mengenai susunan atau sistem dalam
suatu kelompok berdasarkan standar atau kaidah yang telah ditetapkan.
Bagian Deskripsi, yaitu bagian inti dari deskripsi yang berisi gambaran atau
pemaparan mengenai objek atau topik yang dibahas.
Jenis-Jenis Deskripsi
Berdasarkan isi teksnya, deskripsi dapat dibedakan dalam beberapa jenis. Mengacu pada
pengertian deskripsi di atas, adapun jenis-jenis deskripsi adalah sebagai berikut:
Deskripsi Subjektif, yaitu deskripsi yang dibuat berdasarkan kesan yang dimiliki oleh
seorang penulis terhadap objek atau topik yang dibahas.
Deskripsi Spatial, yaitu deskripsi yang berisi penjelasan mengenai suatu objek
berdasarkan data dengan referensi ruang kebumian (georeference). Misalnya benda,
tempat, ruang, dan lainnya.
Deskripsi Objektif, yaitu deskripsi yang menjelaskan tentang suatu objek dengan
memberikan gambaran berdasarkan keadaan objek yang sebenarnya, tanpa adanya
tambahan opini dari penulis.
3. Eeksposisi adalah sebuah paragraf yang berisi tentang informasi dan pengetahuan yang
ditulis secara singkat, padat, akurat, serta mudah dipahami oleh setiap orang yang
membacanya. Artinya, setiap orang yang membaca suatu teks eksposisi akan dapat
memahami informasi yang terdapat di dalamnya.
Adapun tujuan dari teks eksposisi adalah untuk menjelaskan suatu informasi atau
mengungkapkan gagasan secara singkat, padat , dan akurat sehingga para pembacanya
mendapatkan ilmu pengetahuan baru mengenai suatu hal atau peristiwa secara rinci.
struktur teks eksposisi adalah sebagai berikut:
Thesis (Pernyataan Pendapat)
Tesis adalah bagian pembuka dari penulisan exposition text. Tesis merupakan
pernyataan pendapat dari penulis secara pribadi tentang topik atau masalah yang
dibahas.
Argument (Argumentasi)
Argumentasi adalah bagian dari penulisan exposition text yang berisi tentang alasan-
alasan yang mendukung atau memperkuat pendapat penulis pada bagian tesis tadi.
Argumentasi ini bisa diambil dari hasil penelitian para ahli, ataupun pendapat pakar
di bidang tertentu sehingga memperkuat pendapat pribadi si penulis.
Reiteration (Penegasan Ulang Pendapat)
Reiterasi adalah penegasan kembali pendapat penulis pada bagian tesis sehingga
pembaca dapat lebih memahami sepenuhnya isi dari teks tersebut. Biasanya reiterasi
disertai dengan bukti-bukti pendukung, dan merupakan bagian dari kesimpulan suatu
teks yang dibuat penulis.
4. Menentukan Topik
Pada karya ilmiah, Topik adalah hal paling dasar yang harus ditentukan terlebih dahulu.
Menentukan topik tidak bisa asal-asalan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu ;
a. Sesuai dengan prodi/bidang ilmu yang kita tekuni
b. Menarik, utamanya bagi peneliti itu sendiri
c. Problematik, harus dapat menyelesaikan suatu permasalahan, baik yang diperkirakan
akan menjadi masalah ataupun sudah menjadi masalah. Masalah tidaklah selalu negatif,
bisa jadi masalah bersifat positif.
d. Mengandung pengetahuan dasar, karena topik bersifat mendasar.
e. Terbatas, walaupun bersifat dasar dan umum, topik haruslah tetap terbatas akan suatu
bidang tertentu.
f. Memperhatikan proses pengumpulan data
g. Bermanfaat