Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL OBSERVASI FLORA DAN FAUNA

Disusun oleh:
1 Aras Agita Fasya (5)
2 Azlan Rauf Chandramukti (8)
3 Faradilla Indah Siti Aysha (13)
4 Fitriyanih (15)
5 Rifda Afifah Fatin (30)
6 Rifki Maulana Putra (31)

Guru bidang studi: Sri Suharnanik, S.Pd.


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………..........2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Lokasi …………………………………………………………...3
2.2 Hasil Observasi ………………………………………………… 3
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan …………………………………………………......13
Kata Pengantar

Puji syukur selalu dipanjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan hidayahnya makalah ini dapat dibuat. Makalah ini dibuat dengan
tujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi yang diampu oleh Ibu Sri
Suharnanik selaku guru bidang studi. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
kepada keluarga yang selalu mendukung kami dalam menyelesaikan makalah.
Kami menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah ini dan hasil dari
makalah terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Sehingga kami sangat
membuka bagi siapa pun yang ingin memberikan kritik dan saran yang membangun
bagi kami, agar makalah yang kami buat kedepannya lebih baik lagi. Kami berharap
dengan selesainya makalah hasil observasi ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.

Jakarta, September 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keanekaragaman flora dan fauna yang ada di suatu wilayah tidak terlepas dari
dukungan kondisi di wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di daerah
yang beriklim tropis, di mana banyak curah hujan dan sinar matahari, dan ada yang
hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan lembab. Tumbuhan merupakan
makhluk hidup yang menetap, memiliki dinding sel yang terdiri atas selulosa dan
sunber bahan makanan dari gas dan air, melalui bantuan klorofil dalam cahaya.
Tumbuhan di permukaan bumi sebagai obyek kajian bagi ahli geografi tumbuhan
Dalam suatu wilayah tertentu selalu terjadi populasi satu species dengan species
lainnya senantiasa terjadi suatu interaksi baik secara langsung maupun tidak
langsung. Dengan demikian terjadilah suatu kehidupan komunitas atau suatu
kelompok kehidupan. Jenis-jenis fauna tertentu dipengaruhi keberadannya oleh
keadaaan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan tumbuh-tumbuhan dipengaruhi oleh iklim.
Keadaan fauna di tiap-tiap daerah atau bioma, tergantung pada kemungkinan-
kemungkinan yang dapat di berikan daerah tersebut untuk memberi makan. Iklim
berpengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap penyebaran fauna.
Dukungan kondisi suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan fauna berupa
faktor fisik (abiotik) dan faktor non fisik (biotik). Yang termasuk faktor fisik
(abiotik) adalah iklim (suhu, kelembapan udara, angin), air, tanah, dan ketinggian.
Dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia, tumbuh-tumbuhan, dan
hewan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Lokasi
Hari/tanggal : Sabtu, 19 September 2019
Waktu : Pukul 09.00 s.d 12.00
Tempat : Fauna land, Ancol. Jakarta Utara
2.2 Hasil Observasi
 Fauna

1. Singa Putih

Singa Putih merupakan sebuah hasil dari mutasi langka yang terjadi pada Singa Kruger (Panthera
leo krugeri) yang ditemukan di beberapa konservasi alam liar di Afrika Selatan dan di kebun
binatang-kebun binatang di seluruh dunia. Di faunaland, terdapat sepasang singa putih dalam satu
kandang
2. Kuda Mini

Jenis kuda paling kecil ini berasal dari Inggris. Karena ukurannya yang kecil, lucu, dan mudah
dijinakkan, kuda mini ini sangat digemari anak-anak dan biasanya dijadikan hewan peliharaan di
Eropa dan Amerika. Tinggi kuda mini dari bahu ke kaki hanya mencapai 80 cm.

3. Keledai Mini

Keledai (Equus asinus) adalah mamalia dari keluarga Equidae. Merupakan hewan jinak yang
digunakan untuk bertransportasi dan kerja lain, seperti menarik kereta kuda maupun membajak
ladang. Keledai yang terdapat di faunaland ini bukan keledai yang berukuran besar melainkan
keledai yang berukuran kecil. Maka dari itu namanya adalah keledai mini, karena ukurannya yang
kecil

4. Kucing emas
Kucing Emas biasa di sebut Golden cat atau Fire cat, hewan ini termasuk salah satu hewan yg ikut
dikampanyekan untuk dicegah kepunahannya. Kucing emas (Catopuma temminicki) merupakan
salah satu dari tujuh jenis kucing yang hidup di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat.
Ciri utama dari Kucing Emas adalah hampir seluruh tubuhnya berwarna cokelat ke emas-emasan
(sesuai namanya) tetapi ada juga yg berwarna abu-abu atau coklat tua.
5. Tapir

Tapir adalah binatang herbivora yang memakan dedaunan muda di sepanjang hutan atau pinggiran
sungai. Tapir memiliki bentuk tubuh seperti babi, telinga yang mirip badak dan moncongnya yang
panjang mirip trenggiling, sementara lenguhannya lebih mirip suara burung daripada binatang
mamalia
6. Macan tutul

Macan tutul (Panthera pardus) adalah salah satu dari empat kucing besar. Hewan ini dikenal juga
dengan sebutan harimau dahan karena kemampuannya memanjat. Macan tutul berukuran besar,
dengan panjang tubuh antara satu sampai dua meter. Spesies ini pada umumnya memiliki bulu
berwarna kuning kecoklatan dengan bintik-bintik berwarna hitam.
7. Kanguru pohon kelabu

Kanguru pohon kelabu (endrolagus inustus) adalah spesies kecil arboreal dari marsupial dalam
famili Macropodidae. Dapat ditemukan di hutan perbukitan Papua utara dan barat dan merupakan
spesies asli untuk beberapa pulau lepas pantai.
8. Kanguru putih

Kanguru putih ini berasal dari selandia baru. Satwa ini tergolong unik karena di habitat aslinya,
kanguru putih seperti ini hanya ditemukan satu dari seribu ekor dan warnanya yang terang sulit
terlihat dan diburu oleh predator
9. Kura-Kura Raksasa Aldabra

Kura-kura raksasa Aldabra adalah salah satu kura-kura terbesar di dunia. Kura-kura ini hidup di
Aldabra. Kura-kura ini dapat tumbuh hingga lebih dari 1.5 meter dan dapat berumur hingga
mencapai 200an tahun.
10. Bekantan

Bekantan (Nasalis larvatus) adalah jenis monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna
coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus Nasalis. Bekantan merupakan
hewan endemik pulau Kalimantan yang tersebar di hutan bakau, rawa dan hutan pantai. Ciri utama
yang membedakan bekantan dari monyet lainnya adalah hidung panjang dan besar yang hanya
ditemukan di spesies jantan.
11. Kera tarsius

Tarsius adalah primata dari genus Tarsius, suatu genus monotipe dari famili Tarsiidae, satu-
satunya famili yang bertahan dari ordo Tarsiiformes. Meskipun grup ini dahulu kala memiliki
penyebaran yang luas, akan tetapi semua spesies yang hidup sekarang jumlahnya terbatas dan
ditemukan di pulau-pulau di Asia Tenggara.
12. Siamang putih

Siamang putih ini adalah kelainan genetika langka dimana pigmen melanin pada kulit hilang sama
sekali, kelainan langka ini yang disebut albino diperkirakan hanya terjadi satu dalam ribuan
specimen.
13. Silvery marmoset

Marmoset keperakan adalah monyet asal Selandia Baru yang tinggal di Hutan Hujan Amazon
bagian timur di Brasil. Bulu marmoset keperakan berwarna perak keabu-abuan kecuali untuk ekor
yang gelap. Hal unik dari kera jenis ini adalah telinganya yang telanjang, berwarna daging yang
menonjol dari kulit.
14. Cendrawasih kuning kecil

Cenderawasih kuning-kecil (Paradisaea minor) adalah burung Cenderawasih berukuran sedang


dengan panjang sekitar 32 cm, dari genus Paradisaea. Burung ini berwarna kuning dan coklat,
berparuh abu-abu kebiruan dan mempunyai iris mata berwarna kuning.
15. Flamingo

Flamingo adalah spesies burung berkaki panjang yang hidup berkelompok. Mereka berasal dari
genus Phoenicopterus dan familia Phoenicopteridae. Burung ini ditemukan di belahan bumi barat
dan timur, tetapi lebih banyak terdapat di belahan timur. Terdapat 4 spesies flamingo di Amerika
dan 2 jenis flamingo di Dunia Lama.
16. Kasuari gelambir

Kasuari gelambir tunggal (Casuarius unappendiculatus) merupakan sejenis burung berukuran


besar yang tidak bisa terbang dari wilayah utara Pulau Papua. Hewan ini tersebar dan endemik di
daerah rawa pesisir dan hutan hujan dataran rendah di Papua utara dan Pulau Yapen, Batanta, dan
Salawati. Hewan ini memilih tinggal di bawah ketinggian 490 m (1610 ft).
17. Kasturi raja
Kasturi raja (Nuri kabare atau juga disebut nuri elang), atau nuri nazar, adalah anggota dari
genusnya, dan genusnya sendiri merupakan anggota sendiri dari subfamilia Psittrichadinae. Ia
endemik di bukit-bukit dan montane hutan hujan di Guinea Baru dan dataran tinggi Papua pada
ketinggian 100-1.800 mdpl.
18. Kakatua

Kakatua adalah jenis burung hias yang memiliki bulu yang indah dengan lengkingan suara yang
cukup nyaring. Spesies ini termasuk salah satu burung dengan kecerdasan yang cukup bagus.

 Flora
Tidak hanya memiliki berbagai macam fauna, di faunaland juga terdapat beberapa flora, berikut
adalah flora yang terdapat di dalam faunaland:
1) Kepuh

Kepuh atau kelumpang (Sterculia foetida) adalah sejenis pohon kerabat jauh kapuk randu. Tinggi
dengan batang besar menjulang, pohon ini kerap didapati di hutan-hutan pantai. Di Bali dan juga
di Jawa, pohon yang lekas tumbuh ini banyak ditemukan di pemakaman.
2) Rainbow eucalyptus

Eucalyptus deglupta adalah spesies pohon tinggi, umumnya dikenal sebagai eucalyptus pelangi,
getah Mindanao, atau getah pelangi dan merupakan tanaman asli Filipina, Indonesia, dan Papua
Nugini. ini adalah satu-satunya spesies kayu putih yang biasanya hidup di hutan hujan, dengan
kisaran alami yang meluas ke belahan bumi utara, dan satu dari hanya empat spesies kayu putih
dari lebih dari tujuh ratus yang tidak terjadi di Australia . Ini ditandai dengan kulit multi-warna
yang menampilkan warna lavender, biru, hijau, oranye dan merah marun.
3) Berbagai macam tanaman hias
Terdapat banyak sekali tanaman yang menghiasi sekitar area faunaland agar tida terlihat gersang,
mulai dari tanaman yang kecil, tanaman besar, dan tanaman yang digantung. Selain membuat
terlihat sejuk, fungsi lain dari tanaman-tanaman ini adalah menambah nilai estetika dari faunaland.

BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Faunaland adalah kebun binatang yang berlokasi di Ancol, Jakarta Utara dan berdiri diatas
lahan seluas kurang lebih 5 hektar yang terdiri dari daratan dan perairan. Faunaland mengusung
konsep Papua yang merupakan perpaduan antara benua Asia dan Australia sehingga menciptakan
keindahan flora, fauna dan seni budaya daerah tersebut. Konsep ini menghadirkan satwa-satwa
unik dan langka dari berbagai wilayah di Indonesia khususnya wilayah timur Indonesia dan juga
negara di dunia.
Terdapat banyak sekali fauna, dan fauna di sini dipisah berdasarkan jenisnya. Untuk
burung sendiri, ada tempat yang dinamakan bird land dimana burung di lepas begitu saja tanpa
kandang agar mereka bisa merasa seperti di habitatnya. Dan untuk kera, mereka memiliki wilayah
khusus untuk kandang kera-kera tersebut. Untuk binatang lainnya seperti kuda, kura-kura, dan
lainnya tidak memiliki wilayah khusus hanya diberi kandang saja. Di faunaland ini terdapat 2 ekor
singa putih yang tentunya memiliki kandang tersendiri, kandang singa putih ini hanya dibatasi oleh
kaca sehingga kami para pengunjung bisa melihat singa dengan jelas. Di setiap fauna yang kita
lihat, akan ada sebuah papan kecil yang berisi nama dan informasi tentang satwa tersebut yang
memudahkan kita untuk mengenalinya.
Dan yang terakhir, di faunaland tidak hanya memiliki fauna saja namun juga ada flora di
dalamnya. Begitu kita datang, kita akan disambut dengan pohon rainbow eucalyptus dan pohon
kepuh. Dan begitu masuk ke area faunaland, banyak sekali tanaman-tanaman hias yang cantik dan
tentunya membuat suasana menjadi sejuk.

Anda mungkin juga menyukai