Anda di halaman 1dari 12

Kedudukan dan Ruang Lingkup Hukum Lingkungan

Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Dosen Pengampu: Fathor Rohman, SH.I, M.Sy.

Disusun Oleh

Kelompok 01

Erna pujiati 221102020034

Ilhamatus zakiya 221102020036

Evi mardiatu nisak 221102020040

Ahmad tijanuddarori 221102020035

Bayu andre setiawan 204102020050

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SHIDIQ

MARET 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayahnya, serta tak lupa sholawat serta salam semoga tetap mengalir pada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW. atas petunjuk risalahnya yang telah membawa umatnya dari zaman
kegelapan menuju ke zaman yang terang benderang, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isi nya yang sangat sederhana.

Pada makalah Hukum Lingkungan ini yang membahas tentang Kedudukan dan Ruang
Lingkung Hukum Lingkungan. Kami sangat menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna oleh karna itu kami sangat menghargai kritik dan saran dari para pembaca untuk
perbaikan makalah ini. Agar dapat memberi manfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi
kami sendiri. Dalam penyusunan makalah ini, kami ingin mengucapkan banyak terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagaimana semestinya.

Jember, 03 Maret 2024

Kelompok 01
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I...................................................................................................................1

PENDAHULUAN................................................................................................1

Latar belakang......................................................................................................1

Rumusan masalah.................................................................................................2

Tujuan masalah.....................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

Pengertian Hukum Lingkungan............................................................................3

Kedudukan Hukum Lingkungan..........................................................................4

Ruang lingkup Hukum Lingkungan.....................................................................5

BAB III...................................................................................................................11

PENUTUP..............................................................................................................11

Kesimpulan.........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada dasarnya, negara memiliki kewajiban untuk melindungi seluruh rakyat dan wilayah
Indonesia. salah satu cara untuk memenuhi kewajiban ini adalah dengan melindungi lingkungan
dengan kepentingan masa kini dan masa depan. Sejak diberlakukannya undang-undang
lingkungan pada tahun 1982, sudah diakui bahwa regulasi terkait lingkungan seperti yang
berkaitan dengan agrarian, hutan dan pertambangan telah mengalami perkembangan dan menjadi
landasan bagi kegiatan pemanfaatan lingkungan di Indonesia. Perlu diakui bahwa undang-
undang lingkungan telah mengalami dua kali revisi, yaitu pada tahun 1997 dan 2009.

Salah satu prinsip fundamental yang diatur dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup
tahun 1982 adalah penegasan secara tegas tentang kedudukan tentang Undang-Undang
Lingkungan Hidup tahun 1982 sebagai landasan bagi evaluasi dan penyesuaian semua peraturan
perundang-undangan yang mencakup aspek lingkungan hidup, baik yang telah berlaku maupun
yang akan diberlakukan, seperti mengenai sektor-sektor berikut:

1. Pertanian
2. Irigasi
3. Pertambangan dan energy
4. Kehutanan
5. Perlindungan dan pelestarian alam
6. Industri
7. Pemukiman
8. Tata ruang
9. Tata guna tanah, dll.

Dengan pengaturan ini, diharapkan semua peraturan perundang-undangan tersebut dapat


terangkum kedalam satu sistem hukum lingkungan di Indonesia. Bahkan, terkait pengaturan tata
ruang, pentingnya peran pengaturan tata ruang dalam melindungi fungsi lingkungan telah
dinyatakan secara tidak langsung oleh Undang-Undang Penataan Ruang yang baru di adopsi oleh
Indonesia pada tahun 1992.

Sebagai mahasiswa, penting bagi kita untuk memperoleh pemahaman tentang Hukum
Lingkungan agar dapat mengikuti materi-materi selanjutnya yang berkaitan dengan bidang
tersebut. Oleh karena itu, pada makalah ini kami akan membahas mengenai Kedudukan dan
Ruang Lingkup Hukum Lingkungan serta memberikan penjelasan dan uraian singkat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Hukum Lingkungan?
2. Bagaimana Kedudukan Hukum Lingkungan?
3. Apa saja Ruang Lingkup Hukum Lingkungan?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui apa arti dari Hukum Lingkungan
2. Untuk mengetahui kedudukan dari Hukum Lingkungan
3. Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup Hukum Lingkungan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Lingkungan


Secara umum, hukum merujuk pada serangkaian atau norma-norma yang
mengatur interaksi dalam masyarakat. Dengan kata lain, hukum mencakup berbagai
peraturan yang mengatur perilaku manusia, menetapkan apa yang dianggap pantas
dilakukan atau tidak dilakukan dalam kehidupan berkelompok. Pelaksanaan aturan ini
dapat ditegakkan dengan sanksi oleh pihak yang memiliki kewenangan. 1 Sementara
hukum lingkungan, merupakan hukum yang mengatur tatanan lingkungan yang ada di
lingkungan manusia. Berikut beberapa pendapat para ahli dalam memberikan pengertian
lingkungan hidup:
Menurut Soedjono, hukum lingkungan adalah sistem hukum yang mengatur
organisasi dan kondisi lingkungan hidup yang mencakup segala unsur dan situasi,
termasuk keberadaan manusia yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Munadjat Danusaputro menyatakan bahwa hukum lingkungan adalah sistem
hukum yang mengatur organisasi lingkungan hidup.
Menurut Siti Sundari Rungkuti, hukum lingkungan adalah sistem hukum yang
mengatur interaksi saling mempengaruhi antara manusia dan makhluk hidup lainnya,
dimaa pelanggarannya dapat mengakibatkan penerapan sanksi.2
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Hukum Lingkungan adalah
kumpulan norma hukum, termasuk yang tercantum secara tertulis maupun tidak, yang
mengatur perilaku masyarakat terhadap lingkungan hidup.

B. Kedudukan Hukum Lingkungan


Di Indonesia, hukum lingkungan atau Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (PPLH) memiliki posisi yang fundamental dalam kerangka peraturan perundang-
undangan. Dasar konstitusional PPLH ditemukan dalam Pembukaan Undang-Undang
1
RM Gatot Soemartono, Mengenai Hukum Lingkungan di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 1991) hal. 23
2
Marlia Sastro, Hukum Lingkungan (Aceh: BieNa Edukasi, 2016) hal. 06
Dasar 1945, pada alinea ke-4 yang menegaskan “kewajiban negara” dan “tugas
pemerintah” untuk menjaga keselamatan seluruh rakyat serta kelestarian alam. 3
Kemudian, dalam Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945, dinyatakan
bahwa “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya, dikuasai oleh
Negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.” Dari ayat tersebut,
terlihat bahwa PPLH bertujuan untuk menjaga keserasian dan keseimbangan antara
pemanfaatan sumber daya alam dengan kesejahteraan manusia.
Dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (UUPPLH), hukum lingkungan memiliki posisi yang diatur dengan
jelas. Namun, perjalanan hukum lingkungan dalam sistem hukum Indonesia mengalami
proses hukum yang panjang sebelum mencapai titik ini. Sebelum sampai pada UUPPLH,
terdapat serangkaian langkah dan perundang-undangan. Asas-asas yang menjadi dasar
hukum lingkungan tersebut terdapat dalam Pasal 22 UU No. 32 Tahun 2009, sebagai
berikut:4
1. Asas tanggung jawab Negara memiliki makna bahwa:
a) Negara menjamin bahwa pemanfaatan sumber daya alam memberikan manfaat
kesejahteraan rakyat.
b) Negara menjamin hak setiap warga negara untuk memiliki lingkungan hidup yang
baik dan sehat.
c) Negara bertanggung jawab untuk mencegah terjadinya kegiatan pemanfaatan
sumber daya alam yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup.
2. Asas kelestarian berkelanjutan, memiliki makna bahwa setiap individu bertanggung
jawab kepada generasi mendatang dan sesama generasi untuk melakukan upaya
pelestarian dan peningkatan kualitas lingkungan hidup.
3. Asas keserasian dan keseimbangan, mengandung makna bahwa pemanfaatn
lingkungan hidup harus memperhatikan berbagai aspek, termasuk sosial kepentingan
sosial-ekonomi, sosial, budaya, perlindungan dan pelestarian ekosistem.

3
Yunus Wahid, Pengantar Hukum Lingkungan , ( Jakarta: Kencana,2018), hal. 172
4
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4. Asas keterpaduan, memiliki makna bahwa dalam usaha perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup, dilakukan dengan cara menggabungkan berbagai unsur agar
tercipta keselarasan dan keberlanjutan dalam upaya tersebut.
5. Asas manfaat, mengandung makna bahwa setiap kegiatan usaha atau pembangunan
dilakukan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam untuk kepentingan
manusia, dengan memperhatikan keberlanjutan dan dampaknya terhadap lingkungan
hidup.
6. Asas kehati-hatian, memiliki arti bahwa ketidakpastian tentang dampak dari suatu
usaha atau keterbatasan pengetahuan dan teknologi bukanlah alasan untuk menunda
upaya meminimalkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
7. Asas keadilan, memiliki makna bahwa PPLH harus mencerminkan keadilan secara
proporsional bagi setiap warga Negara.
8. Asas ekoregion, menegaskan bahwa dalam PPLH, perlu memperhatikan karakteristik
sumber daya alam, ekosistem, kondisi geografis, serta budaya masyarakat setempat
dan lokal.
9. Asas keanekaragaman hayati, mengandung makna bahwa dalam PPLH, harus
diperhatikan upaya untuk mempertahankan keterpaduan, keragaman, dan
keberlanjutan dari sumber daya alam baik yang bersifat tumbuhan maupun hewan.
10. Asas pencemar membayar, mengandung makna bahwa setiap pihak yang bertanggung
jawab atas kerusakan atau pencemaran lingkungan hidup yang diakibatkan oleh
kegiatan atau usahanya, wajib membayar biaya untuk memulihkan lingkungan
tersebut.
11. Asas partisipatif, memiliki makna bahwa setiap anggota masyarakat didorong untuk
terlibat secara aktif dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan PPLH,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
12. Asas kearifan lokal menekankan bahwa PPLH harus memperhatikan dan
menghormati nilai-nilai luhur yang berlaku dalam masyarakat setempat.
13. Asas tata kelola pemerintahan yang baik menunjukkan bahwa PPLH didasarkan pada
prinsip-prinsip partisipasi, transparansi, akuntabilitas, efisiensi, dan keadilan.
14. Asas otonomi daerah menegaskan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah memiliki
kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan di bidang
PPLH, dengan memperhatikan kekhususan dan keberagaman di setiap daerah.

C. Ruang Lingkup Hukum Lingkungan


Ruang lingkup hukum lingkungan meliputi dua aspek:
1. Ruang lingkup hukum lingkungan secara umum
Ini mencakup semua aturan, regulasi, dan prinsip-prinsip yang mengatur interaksi
antara manusia dengan lingkungan hidup. Termasuk didalamnya adalah peraturan
yang menetapkan standar perlindungan lingkungan, penanggulan pencemaran,
pengelolaan sumber daya alam, pengaturan dampak lingkungan dan sebagainya.
2. Ruang Lingkup Hukum Lingkungan di Indonesia
Ini merujuk pada hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia terkait dengan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Ini termasuk Undang-Undang,
peraturan pemerintah, kebijakan, serta instrumen hukum lainnya yang mengatur isu-
isu lingkungan di Indonesia, seperti Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan regulasi-regulasi yang
berkaitan dengannya.5
Ruang lingkup hukum lingkungan di Indonesia terdiri dari:
a. Hukum Tata Lingkungan merupakan peraturan yang menata lingkungan untuk
mencapai keseimbangan dalam hubungan antara manusia dan lingkungan hidup,
baik lingkungan fisik maupun lingkungan budaya dan sosial.
b. Hukum Perlindungan Lingkungan adalah peraturan perundang-undangan yang
mengatur pengelolaan lingkungan yang terkait dengan aspek biotik atau
kehidupan organisme hidup di lingkungan
c. Hukum Kesehatan Lingkungan adalah bagian dari peraturan perundang-undangan
yang berkaitan dengan kebijakan dan praktik dalam menjaga dan meningkatkan
kesehatan manusia melalui pemeliharaan kondisi lingkungan yang bersih dan
aman.

5
Komang Ayu Suseni, “Penegakan Hukum Lingkungan Sebagai Upaya Membangun Lingkungan Yang Bersih dan
Sehat”, Journal Hukum Agama Hindu, Vol. 5 NO. 1 (2021), 01
d. Hukum Pencemaran Lingkungan adalah bagian dari sistem hukum yang mengatur
masalah pencemaran lingkungan, termasuk polusi atau pencemaran yang
disebabkan oleh masuknya atau dilepaskannya makhluk hidup, zat energi, atau
komponen lain ke lingkungan, baik melalui aktivitas manusia maupun proses
alam.
e. Hukum Lingkungan Internasional adalah serangkaian prinsip hukum yang
dikembangkan oleh sistem hukum internasional untuk mengatur isu-isu
lingkungan dengan tujuan melindungi dan mengelola sumber daya alam serta
berkaitan dengan hubungan antarnegara.
f. Hukum Sengketa Lingkungan adalah bagian dari sistem hukum yang berkaitan
dengan penyelesaian perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul dari
kegiatan yang berpotensi atau telah berdampak pada lingkungan hidup.
BAB III

KESIMPULAN

Dalam materi yang telah dipaparkan didalam makalah dapat diambil kesimpulan, hukum
lingkungan merupakan hukum yang mengatur tatanan lingkungan yang ada di lingkungan
manusia termasuk yang tercantum secara tertulis maupun tidak, yang mengatur perilaku
masyarakat terhadap lingkungan hidup.

Di Indonesia, hukum lingkungan atau Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup


(PPLH) memiliki posisi yang fundamental dalam kerangka peraturan perundang-undangan.
Dasar konstitusional PPLH ditemukan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, pada
alinea ke-4 yang menegaskan “kewajiban negara” dan “tugas pemerintah” untuk menjaga
keselamatan seluruh rakyat serta kelestarian alam. Kemudian, dalam Pasal 33 ayat (3) Undang-
Undang Dasar 1945 dari ayat tersebut, terlihat bahwa PPLH bertujuan untuk menjaga keserasian
dan keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dengan kesejahteraan manusia. Dalam
UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH),
hukum lingkungan memiliki posisi yang diatur dengan jelas.

Ruang lingkup hukum lingkungan meliputi dua aspek, ruang lingkup hukum lingkungan
secara umum dan ruang lingkup hukum lingkungan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Soemartono, R. M. G. (1991). Mengenai Hukum Lingkungan di Indonesia. Jakarta: Sinar


Grafika.
Sastro, M. (2016). Hukum Lingkungan. Aceh: BieNa Edukasi
Wahid, Y. (2018). Pengantar Hukum Lingkungan. Jakarta: Kencana
Indonesia. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Komang, A. (2021. Penegakan Hukum Lingkungan Sebagai Upaya Membangun Lingkungan
Yang Bersih dan Sehat. Jurnal Hukum Agama Hindu, 5(1) 01.

Anda mungkin juga menyukai