Anda di halaman 1dari 19

Makalah tentang perkembangan hukum lingkungan di

Indonesia saat ini

Disusun oleh:

Fiska Nadia
1909124052
Kelas C
Mata kuliah: hukum lingkungan

Dosen pengampu: Gusliana HB, M.Hum

Fakultas Hukum Universitas Riau

2020/2021
Kata pengantar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puii syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan kesehatan
jasmani dan rohani kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan segala kemampuan penulis. Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada baginda nabi Muhammad shallaahu wasallam yang kita nantikan
syafaatnya kelak di akhirat.
Judul dalam makalah ini adalah mengenai perkembangan hukum lingkungan di
Indonesia saat ini.
Selanjutnya dalam penyusunan makalah hukum lingkungan mengenai “perkembangan
hukum lingkungan di Indonesia saat ini” dapat penulis susun dengan seoptimal
mungkin tentunya mendapat arahan dan bimbingan dari dosen mata kuliah hukum
lingkungan. Saran dan kritik dari dosen sangat penulis butuhkan untuk memperbaiki
banyak kekurangan dalam makalah yang penulis susun ini

Sekian dan terima kasih


Wassalamualaikum waramatullahi wabarakatuh

Pekanbaru, 10 November 2020


Penulis

Daftar isi

Kata pengantar.............................................................................................................................
Daftar isi.......................................................................................................................
Bab I......................................................................................................................
Pendahuluan.......................................................................................................................
1.1 Latar belakang.....................................................................................................................
1.2 Rumusan masalah............................................................................................................................
1.3 Tujuan penelitian.......................................................................................................................
Bab II............................................................................................................................
Pembahasan............................................................................................................................

2.1 Hukum lingkungan Indonesia bersifat pluralistik.........................................................

2.2Ruang lingkup wilayah wewenang pengelolaan lingkungan hidup di


Indonesia...............................................................................................................

2.3Alasan pelestarian kemampuan lingkungan di


Indonesia.............................................................

2.4 Sasaran terkait pengelolaan lingkungan hidup di


Indonesia.....................................................................................................................

Bab III............................................................................................................................
Penutup.........................................................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................................................
B. Saran.........................................................................................................................
Daftar pustaka.............................................................................................................................
Bab I
Pendahuluan

1.1Latar belakang

Seperti yang kita ketahui , lingkungan hidup Indonesia menjadi suatu ekosistem yang
terdiri dari berbagai daerah di mana masing-masing nya ada subsistem yang berisi aspek-
aspek terkait sosial budaya ekonomi dan fisik.serta terdapat corak ragam yang berbeda antara
subsistem satu dengan subsistem yang lainnya dan adanya daya dukung lingkungan yang
berlainan.dalam pengelolaan lingkungan hidup menurut dikembangkannya suatu sistem
dengan keterpaduan sebagai ciri-cirinya dan juga perlu diadakannya kebijaksanaan nasional
pengelolaan lingkungan hidup. Dapat dilihat di pasal 18 UU LH,di sana di sebutkan
pengelolaan lingkungan hidup Indonesia sangat bergantung kepada sifat keterpaduan
pelaksanaan kebijaksanaan dan juga secara horizontal dan juga lintas sektoral ataupun lintas
vertikal yakni antara pusat dan daerah yang meliputi seluruh jajaran aparatur pemerintah di
pusat maupun di daerah.

Di dalam pasal 18 UU dan didalam uu pplh, diatur yakni di pasal 9 ayat 2 yang
menegaskan,”pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan secara terpadu oleh instansi
pemerintah yang sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawab masing-masing dan juga
masyarakat dan juga pelaku pembangunan yang lainnya dan memperhatikan keterpaduan
perencanaan dan juga pelaksanaan kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan hidup”.
Keterpaduan atau integration yakni dengan ahli yang bernama Van den Berg, mengemukakan
keterpaduan ialah penyatuan dari wewenang sedang organisasi, iyalah kerjasama dalam
pelaksanaan wewenang yang bersifat mandiri.jadi di sini terlihat bahwa keterpaduan tidak
dapat sepenuhnya diterapkan di Indonesia.adanya pengaturan kelembagaan pengelolaan
lingkungan hidup yaitu pasal 11 12 dan 13 UUPLH yang dihubungkan dengan UU Nomor 22
tahun 1969 tentang pemerintahan daerah yang digantikan dengan UU Nomor 32 tahun 2004
dan PP nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi
sebagai otonom.

1.2rumusan masalah
1. Bagaimana sifat dari hukum lingkungan Indonesia?
2. Apa saja ruang lingkup wilayah wewenang pengelolaan lingkungan hidup di
Indonesia?
3. Mengapa kemampuan lingkungan di Indonesia harus dilestarikan ?
4. Apakah sasaran pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia?

1.3tujuan penelitian
1. Mengetahui sifat dari hukum lingkungan Indonesia
2. mengetahui dan merumuskan ruang lingkup wilayah wewenang pengelolaan
lingkungan hidup di Indonesia
3. Mengetahui alasan dilakukan nya pelestarian kemampuan lingkungan hidup di
Indonesia
4. Mengetahui sasaran terkait pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia
Bab II
Pembahasan

2.1Hukum lingkungan Indonesia bersifat pluralistik

Di masa dahulu, adanya lahir undang-undang nomor 5 tahun 1946


tentang peraturan dasar pokok-pokok Agraria,Undang-undangnomor 5 tahun
1967 tentang ketentuan-ketentuan pokok kehutanan,undang-undang nomor 11
tahun 1967 tentang ketentuan-ketentuan pokok pertambangan, undang-undang
nomor 11 tahun 1974 tentang pengairan,undang-undang nomor 4 tahun 1982
tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup, dan
undang-undang nomor 9 tahun 1985 tentang perikanan.definisi kehadirannya
pada saat di kala itu masih berorientasi pada semangat eksploitasi sumber daya
alam sebagai sektor yang mendukung target pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan pendapatan negara yang berorientasi dan berpihak juga kepada
modal atau investor untuk kepentingan perolehan profit dan bisnis.Di sini
orientasi pengelolaan sumber daya alam itu bercorak sentralistik.dan juga
digunakannya manajemen pengelolaan sumber daya alam yang menggunakan
pendekatan sektoral dan menjadikan sumber daya alam tidak dilihat sebagai
sistem ekologi yang terintegrasi dan corak sektoral dan kewenangan dan
kelembagaan menyebabkan tidak adanya koordinasi dan keterpaduan antar
sektor dalam pengelolaan sumber daya alam dan juga tidak diakui dan
dilindungi nya hak-hak masyarakat hukum adat secara hakiki dan adanya
faktor kemajemukan tatanan hukum dalam penguasaan dan pemanfaatan
sumber daya alam dalam lingkungan hidup. Tetapi sekarang sifat dari hukum
lingkungan Indonesia ialah bersifat pluralistik.

Maksud dari sifat pluralistik hukum lingkungan Indonesia ialah di


mana timbulnya adanya sistem pengelolaan lingkungan harus yang
memperhatikan keterkaitan dengan peraturan perundang-undangan
sektoral.yakni UULH atau UUPLH dan juga sejalan dengan fungsi UU atau
upaya tersebut sebagai umbrella act.undang-undang memuat asas dan prinsip
pokok dan juga memberi arahan serta ciri yang bisa dikembangkan nya ke
dalam sistem hukum lingkungan Indonesia.misalnya contohnya bisa dilihat
dalam sistem penegakan hukum lingkungan,sana adanya diatur bentuk-bentuk
pelanggaran atau kejahatan bagi pelaku atau yang dilakukan oleh orang-orang
atau badan dengan upaya pencegahan atau preventif dan penindakan atau
represif.dan di situ dalam praktik perselisihan tentang lingkungan dan
penyelesaian melalui hukum administrasi negara dan juga hukum pidana
maupun hukum perdata.

Kita ambil contoh,penyelesaian perselisihan lingkungan berdasarkan


hukum administrasi negara.dan disini pendekatan Hukum administrasi Negara
itu guna menyelesaikan perselisihan lingkungan yang hanya dikenakan sanksi
administratif ,sanksi administratif itu ialah penghentian sementara atau juga
bisa pencabutan izin dari perusahaan yang bersangkutan.yang diatur di dalam
undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dan terdapat sanksi administratif yang diatur dalam pasal 71.

Dalam pasal 71 ayat 1 dinyatakan bahwa, “gubernur atau kepala


daerah TK 1 berwenang melakukan paksaan pemerintahan terhadap
penanggung jawab usaha dan atau kegiatan untuk mencegah atau mengakhiri
terjadinya pelanggaran serta menanggulangi akibat ditimbulkan oleh suatu
pelanggaran dan melakukan tindak penyelamatan,penanggulangan dan atau
pemulihan atas beban biaya penanggung jawab usaha dan atau kegiatan
kecuali ditentukan lain berdasarkan undang-undang”.
Pasal 71
(1) menteri gubernur atau bupati atau walikota sesuai dengan
kewenangannya wajib dilakukan pengawasan terhadap ketaatan
penanggung jawab usaha dan atau kegiatan atas ketentuan yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
(2) menteri gubernur atau bupati atau walikota dapat mendelegasikan
kewenangannya dalam melakukan pengawasan kepada pejabat atau
instansi teknis yang bertanggung jawab di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
(3) Dalam melaksanakan pengawasan,menteri gubernur atau bupati
atau walikota menetapkan pejabat pengawas lingkungan hidup
yang merupakan pejabat fungsional.

2.2 Ruang lingkup wilayah wewenang pengelolaan lingkungan

hidup di Indonesia

Di mana yang dipakai dalam menegaskan ruang lingkup wilayah


wewenang pengelolaan keuangan di Indonesia yaitu dengan jalan
dikembangkan melalui pendekatan kewilayahan. Yang dimaksud dengan
pendekatan kewilayahan ialah kombinasi antara pendekatan keruangan dan
kelingkungan (gunardo. 2014:26). Dan disini lingkungan hidup terkait konsep
kewilayahan dijumpai dalam rumusan yakni pasal 2 UU PLH, yang bunyinya,
“lingkungan hidup Indonesia berdasarkan wawasan nusantara mempunyai
ruang lingkup yang meliputi ruang, tempat Negara republik Indonesia
melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, serta yurisdiksinya”.1

Adanya paradigma baru mengenai lingkungan hidup yang menjadi


inspirasi akan kehadiran paradigma mengenai hukum lingkungan.di sini
adanya penggunaan hukum lingkungan yang dimaksudkan untuk
menunjukkan bagian hukum yang bersangkutan dengan lingkungan fisik dan
juga bisa diterapkan untuk mengatasi pencemaran, pengurasan dan perusakan
1
Koesnadi hardjasoemantri dan Harry Supriyono. Hukum lingkungan. Tangerang Selatan: universitas terbuka,
2016. Hal 2.4
(verontreiniging, uitputting en aantasting) lingkungan fisik (drupsteen, 1991,
h,4).jadi pada umumnya tujuan dari hukum lingkungan ialah menyelesaikan
masalah lingkungan yang khususnya yang disebabkan oleh umat
manusia.adanya kerusakan lingkungan atau adanya penurunan mutu
lingkungan yang disebabkan juga oleh bencana alam yang kadang-kadang
bencana alam itu dahsyat dan juga bisa mengganggu stabilitas masyarakat
dalam satu lingkungan. Menurut ahli yang bernama drupsteen, (1992:3)
hukum lingkungan yang dilihat dari fungsinya ialah memuat kaidah kaidah
tentang perilaku masyarakat yang positif terhadap lingkungan baik langsung
ataupun tidak langsung. Secara langsung pada masyarakat, hukum lingkungan
menyebabkan apa yang dilarang apa yang diperbolehkan. Sedangkan secara
tidak langsung,kepada masyarakat adalah memberikan landasan bagi yang
berwenang untuk memberikan kaidah kepada masyarakat.

Adanya 2 dimensi yang dimiliki oleh hukum lingkungan. Yang


pertama adalah,ketentuan tentang tingkah laku masyarakat yang kesemuanya
berguna supaya masyarakat dihimbau dan juga bisa dipaksa memenuhi hukum
lingkungan yang tujuannya memecahkan masalah lingkungan. Yang kedua
dimensinya ialah memberikan hak, kewajiban dan wewenang, kepada badan-
badan pemerintah dalam lingkungan. Terlihat dari dua komponen ini yang
menjadi ilmu lingkungan. Dan ilmu lingkungan itu tidak terlepas dari konsep
ekologi dan ekosistem.

Terkait pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia yang berhadapan


dengan hukum atau sarana kepentingan lingkungan yang berbagai macam.
Ahli mengemukakan Siti Sundari Rangkuti yang menganut pendapat Van den
Berg, hukum lingkungan memiliki bagian-bagian, yang pertama hukum
bencana (ranpenrrcht), yang kedua ialah hukum kesehatan lingkungan
(milleuhygienerecht), hukum tentang sumber daya alam atau konservasi (recht
betreffende naturlijkerijkdommen), yg keempat ialah hukum tata ruang,
kelima ialah hukum perlindungan lingkungan.

2.3Alasan pelestarian kemampuan lingkungan di Indonesia


Kata kelestarian,pelestarian ini berasal dari kata lestari yang berarti
langgeng dan tidak berubah.lalu jika kata ini dikaitkan dengan lingkungan
maka lingkungan itu tidak boleh berubah tetapi lingkungan harus tetap dalam
keadaan aslinya. Lalu kita lihat dalam hal pembangunan yang membawa
perubahan,membangun ialah mengubah sesuatu untuk mencapai taraf yang
lebih baik. Dan jika proses pembangunan terjadi dampak yang kurang baik
terhadap lingkungan, maka haruslah diupayakan upaya untuk meniadakan atau
mengurangi dampak negatif.yang dilestarikan bukanlah lingkungan sendiri
tetapi kemampuan lingkungan.kemampuan lingkungan yang serasi Dan
seimbang Yang inilah diperlukan dilestarikan dan membawa perubahan
perubahan dan diadakan selalu disertai dengan upaya mencapai keserasian dan
keseimbangan lingkungan pada tingkatan baru.pelestarian lingkungan berarti
melestarikan lingkungan itu sendiri digunakan dalam rangka kawasan
pelestarian alam dan kawasan suaka alam.
untuk mengetahui kemampuan lingkungan haruslah terlebih dahulu
diketahui segala komponen, susunan, atau sistem lingkungan,kondisi dan
segala sesuatu yang berkaitan dengan lingkungan hidup tersebut secara
lengkap. Jadi itulah faktor-faktor utama yang harusnya diketahui, faktor
lainnya ialah seperti sifat, corak, karakteristik, potensi atau kemampuan
mempengaruhi mutu lingkungan yang diukur dengan satuan satuan
tertentu.misalnya saja untuk lahan atau tanah yang dapat diketahui dan
ditetapkan kemampuannya berdasarkan faktor-faktor seperti sifat-sifat fisika,
kimia dan prosesnya, seperti bentuk lahan, penutupan dan tumbuhan tebal
humus, air tanah, PH keasaman, kemantapan ekosistem.2

Jadi di sini juga dilakukan upaya oleh pemerintah terkait pelestarian


lingkungan dan kehidupan masyarakat yaitu untuk menyelesaikan
permasalahan dengan menerapkan teknologi tepat guna. Ini semua untuk
menghindari dampak negatif, dari pengelolaan, misalnya saja limbah yang
dipecahkan secara bijaksana termasuk juga membuangnya.di sini pemerintah
berusaha untuk melakukan perubahan signifikan terhadap pembangunan

2
Muhamad Erwin. Hukum lingkungan dalam sistem perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di
Indonesia. Bandung: PT refika Aditama. 2015. Hal 57-58.
dengan mengedepankan lingkungan yang didalamnya ada terkait standar dan
mutu masyarakat. Dan juga pengelolaan sumber daya alam yang
bijaksana.seperti yang bisa diperbarui atau renewable resources Seperti kayu
tumbuhan dan lain sebagainya. Lalu adanya pembangunan berkesinambungan
seperti,misalnya ada lagi yang tidak bisa diperbarui atau non-renewable
resource seperti batubara.dan di sini sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui bisa dalam pengelolaan sumber daya alam itu mempertimbangkan
misalnya saja segi keterbatasan jumlah dan kualitas sumber daya alam,lokasi
sumber alam dan pengaruh terhadap pertumbuhan masyarakat dan
pembangunan daerah, dan juga penggunaan sumber daya alam yang tidak
boros. Lalu ada lagi peningkatan kualitas hidup.yakni terkait konsep
pembangunan berkelanjutan yang memberi batas ditentukan oleh tingkat
masyarakat dan organisasi sosial terkait sumber daya alam dan juga
kemampuan biosfer menyerap pengaruh-pengaruh kegiatan manusia.

2.4.Sasaran terkait pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia

Yakni maksudnya akan dibahas mengenai tujuan pengelolaan lingkungan


hidup yang tercantum dalam pasal 4 UU LH, dan tujuan pengelolaan lingkungan
hidup ini berubah menjadi sasaran dalam pasal 4 uu PLH, yakni yang berbunyi
sebagai berikut,

“sasaran pengelolaan lingkungan hidup adalah, yang pertama, tercapainya


keselarasan, keserasian,dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidup.
Yang kedua,terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang
memiliki sikap dan tindakan melindungi dan membina lingkungan hidup. Yang
ketiga,terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan. Yang
keempat, tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup. Yang kelima,
terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana. Yang ke
enam,terlindunginya Negara kesatuan republik Indonesia terhadap usaha dan atau
kegiatan diluar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran dan atau kerusakan
lingkungan hidup.”
Selanjutnya terkait dengan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana yang
tertuang dalam pasal 4 huruf e yang berarti yang berkaitan dengan pemakaian sumber
daya tak terbarui atau non renewable resources, dan ada aspek-aspek seperti
penghematan, daya guna serta hasil guna memilih menjadi mutlak
diperhatikan,adanya aspek daur ulang atau recycle inc yang senantiasa harus
diusahakan dengan mengunakan macam-macam teknologi baik itu teknologi maju
ataupun teknologi sederhana.serta juga pemanfaatan sumber daya secara bijaksana
bukan hanya ditujukan kepada penghematan sumber daya tak terbarui, melainkan juga
bisa pada pencarian sumber daya alternatif seperti biomassa misalnya. guru besar
universitas gadjah Mada bernama Professor Herman Yohanes menyatakan adanya
sumber tanam atau full terbarukan yang memberi harapan besar di Indonesia adalah
biomassa nabati atau tumbuh-tumbuhan. Kayu bakar, arang, etanol,Dan lain-lain
inilah kemungkinan-kemungkinan yang ada di Indonesia.tapi masih banyak yang
meragukan pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi masa depan karena adanya
keterbatasan luas lahan untuk produksi biomassa itu dan juga adanya persaingan
pemanfaatan lahan untuk pangan dan energi.

Sasaran selanjutnya ialah dikaitkan dengan mengubah sifat manusia sebagai


perusak lingkungan menjadi manusia pembina lingkungan jadi manusia mampu
melestarikan kemampuan lingkungan yang serasi Dan seimbang.dan di sini kata-kata
pembangunan berwawasan lingkungan tercantum dalam kata kunci dalam rangka
melaksanakan pembangunan dewasa ini Dan di masa mendatang, dan juga
memperhatikan kepentingan lingkungan atau pembangunan tanpa merusak
lingkungan. Pada praktiknya banyak kegiatan pengelolaan sumber daya alam di
Indonesia yang merusak lingkungan hidup dan mengabaikan prinsip berkelanjutan
berkeadilan dan berwawasan lingkungan. Contohnya saja adanya kerusakan dan
degradasi terhadap lingkungan hidup baik segi kualitas dan kuantitas.salah satu
contohnya ialah dampak dari pencemaran limbah pabrik tahu terhadap lingkungan
hidup,di sini adanya rusaknya kualitas lingkungan terutama perairan yang menjadi
salah satu kebutuhan umat manusia dan makhluk hidup lainnya.dan rusaknya
lingkungan akibat limbah pabrik tahu tadi berdampak buruk terhadap kehidupan
ekosistem yang berada di perairan dan juga mengancam kesehatan manusia.lalu
gangguan terhadap perairan sangat merugikan kualitas mutu air dan juga
manfaatnya.Karena limbah tahu tadi membawa akibat bagi lingkungan,karena ia
mempunyai bahan-bahan berbahaya yang dibuang ke perairan yang salah satu
limbahnya itu berbahaya dan juga beracun. Limbah berbahaya dan beracun adalah
sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun
yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakkan lingkungan hidup,
dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
serta makhluk hidup lain.

lalu adanya sasaran lagi pelaksanaan dari hak kedaulatan negara Indonesia
dalam rangka membela kepentingan negara dan bangsa terhadap gangguan dari luar.
Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam,baik itu sumber daya alam yang
terbarukan atau renewable maupun yang tidak terbarukan atau non renewable.dan
juga Negara republik Indonesia yang kaya sumber daya alam ini membentuk modal
alam atau natural resources stock, dan juga seperti contohnya aliran sungai, danau,
kawasan lindung, dan ada juga sumber daya alam bentuk komoditas atau natural
resources commodity, Seperti contohnya kayu, tambang minyak gas bumi,yang
hampir merata di seluruh wilayah kedaulatan negara republik Indonesia.
Bab III
Penutup

3.1 kesimpulan

sifat pluralistik hukum lingkungan Indonesia ialah di mana timbulnya adanya


sistem pengelolaan lingkungan harus yang memperhatikan keterkaitan dengan
peraturan perundang-undangan sektoral.yakni UULH atau UUPLH dan juga sejalan
dengan fungsi UU atau upaya tersebut sebagai umbrella act.undang-undang memuat
asas dan prinsip pokok dan juga memberi arahan serta ciri yang bisa dikembangkan
nya ke dalam sistem hukum lingkungan Indonesia. ruang lingkup wilayah wewenang
pengelolaan keuangan di Indonesia yaitu dengan jalan dikembangkan melalui
pendekatan kewilayahan.

sasaran pengelolaan lingkungan hidup adalah, yang pertama, tercapainya


keselarasan, keserasian,dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidup.
Yang kedua,terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang
memiliki sikap dan tindakan melindungi dan membina lingkungan hidup. Yang
ketiga,terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan. Yang
keempat, tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup. Yang kelima,
terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana. Yang ke
enam,terlindunginya Negara kesatuan republik Indonesia terhadap usaha dan atau
kegiatan diluar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran dan atau kerusakan
lingkungan hidup.

3.2 saran

Sebaiknya di Indonesia mematuhi dengan benar terkait konsep kedaulatan lingkungan


dalam perwujudan prinsip keseimbangan antara hak manusia dengan alam dengan pendekatan
pluralisme hukum atau legal pluralism untuk mewujudkan keadilan lingkungan dan bisa
menjadi rujukan untuk membentuk norma dalam peraturan perundang-undangan yang
mengatur pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.dan juga dalam penerapan
prinsip keberlanjutan di mana KTN adalah komponen utama dalam menjamin
keberlangsungan lingkungan hidup dan prinsip ini sebagai upaya pencegahan dari ancaman
kerusakan lingkungan sebagai sistem kehidupan manusia.

Daftar pustaka

Erwin, Muhammad. 2015. Hukum lingkungan dalam sistem Pengelolaan lingkungan


hidup di Indonesia. Bandung: PT refika aditama
Hardjasoemantri, Koesnadi. (1986). Aspek hukum peran serta masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan hidup. Yogyakarta: gadjah Mada university press.
Hardjasoemantri, Koesnadi. (1995). Kendala dan Tantangan dalam pengendalian
dampak lingkungan. Seminar nasional tekanan liberalisasi ekonomi dunia dan tantangan
penegakan hukum lingkungan di Indonesia. Yogyakarta: universitas Atma jaya.
Hardjasoemantri, Koesnadi, Harry Priyono. 2016. Hukum lingkungan. Tangerang
Selatan: penerbit universitas terbuka
Priyanta M. pembaharuan dan harmonisasi perundang-undangan bidang lingkungan
dan penataan ruang menuju pembangunan berkelanjutan. Hasanuddin law rev. 1 (3).
Siahaan NHT. Hukum lingkungan dan ekologi pembangunan, penerbit Erlangga.
Jakarta;
Subagyo, Joko P, hukum lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta

Lampiran-lampiran

Foot note 1
Foot note 2

Anda mungkin juga menyukai