Christian Herdinata
Fransisca Desiana Pranatasari
Desain Cover :
Dwi Novidiantoko
Sumber :
www.shutterstock.com
Tata Letak :
Titis Yuliyanti
Proofreader :
Avinda Yuda Wati
Ukuran :
x, 245 hlm, Uk: 15.5x23 cm
ISBN :
No ISBN
Cetakan Pertama :
Bulan 2020
PENERBIT DEEPUBLISH
(Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA)
Anggota IKAPI (076/DIY/2012)
Jl.Rajawali, G. Elang 6, No 3, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman
Jl.Kaliurang Km.9,3 – Yogyakarta 55581
Telp/Faks: (0274) 4533427
Website: www.deepublish.co.id
www.penerbitdeepublish.com
E-mail: cs@deepublish.co.id
KATA PENGANTAR
Dr. Christian Herdinata, S.E., M.M., CFP®., QWP®., CRP®., AEPP®., CIQnR., CIQaR.
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi
vi
Standar Pengaturan Internasional, Harmonisasi dan
Pelaporan ............................................................................... 45
Credit Management and Organization .................................... 50
Kebijakan Persetujuan Kredit .................................................. 54
Fintech Lending yang Berijin dan Terdaftar di OJK ................... 56
Grosarium ............................................................................... 60
Kasus ...................................................................................... 62
Diskusi .................................................................................... 64
vii
Tipe-Tipe Risiko Bisnis UMKM.................................................. 98
Manajemen Risiko Bisnis UMKM ........................................... 101
Pentingnya Asuransi .............................................................. 103
Glosarium.............................................................................. 106
Kasus..................................................................................... 108
Diskusi................................................................................... 110
viii
Glosarium ............................................................................. 159
Kasus .................................................................................... 159
Diskusi .................................................................................. 162
ix
Kasus..................................................................................... 211
Diskusi................................................................................... 212
GLOSARIUM ......................................................................................... 213
INDEKS ................................................................................................. 229
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 235
TENTANG PENULIS ............................................................................... 242
x
BAB 1
LITERASI KEUANGAN UMKM
PENDAHULUAN
Usaha Mikro Kecil Menengah yang biasa disingkat menjadi UMKM
di Indonesia memiliki peran penting dalam membangun perekonomian
negara. Hal ini sangat berdampak di berbagai aspek termasuk di
dalamnya penyerapan tenaga kerja yang cukup signifikan jumlahnya.
Dalam Laporan Profil Bisnis UMKM yang merupakan hasil kolaborasi Bank
Indonesia dengan LIPI tahun 2015, menyatakan bahwa setidaknya tingkat
penyerapan tenaga kerja UMKM sekitar 97% dari seluruh tenaga kerja
nasional dan mempunyai kontribusi terhadap produk domestik bruto
(PDB) sekitar 57%. Hal ini sungguh merupakan temuan fakta peran UMKM
sebagai bagian terbesar seluruh unit usaha nasional yang merupakan
wujud nyata kehidupan ekonomi rakyat Indonesia. Harapannya, angka
kemiskinan Indonesia pun dapat menurun dengan kehadiran UMKM ini.
Untuk mengembangkan UMKM menjadi satu entitas yang
berfondasi kuat, UMKM perlu sungguh memiliki kesadaran akan
pentingnya literasi keuangan. Banyak pelaku UMKM yang belum
memahami secara baik apa dan bagaimana literasi keuangan itu sangat
berperan untuk pengembangan usaha mereka. Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) mencatat pada tahun lalu indeks literasi keuangan masyarakat
Indonesia masih rendah. Tercatat hanya indeks inklusi keuangan
masyarakat baru sebesar 29,7% sedangkan untuk literasi sebesar 67,8%
(2017, www.keuangan.kontan.co.id).
1
Gambar 1.1. Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2016
Sumber: OJK, 2016
2
seluruh segmen masyarakat. Untuk itu, OJK telah mengeluarkan
Peraturan OJK tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di
Sektor Jasa Keuangan bagi Konsumen dan Masyarakat. Peraturan OJK ini
diperlukan untuk mengkoordinasikan upaya Pelaku Usaha Jasa Keuangan
(PUJK) dalam meningkatkan pemahaman dan kepercayaan masyarakat
dalam menggunakan produk dan layanan jasa keuangan.
Ketidakmampuan seseorang dalam melakukan pengelolaan
keuangan dapat mendatangkan permasalahan di kemudian hari. Hal ini
seharusnya menjadi motivasi tersendiri untuk menyadarkan pentingnya
literasi keuangan. Bahkan di beberapa negara sudah mencanangkan
program nasional agar masyarakat secara umum melek keuangan
sehingga akhirnya akan meningkatkan perekonomian negaranya sendiri.
Ketika kondisi pemahaman pengetahuan literasi keuangan ini masih
belum kuat, berdampak pada rendahnya pertumbuhan ekonomi keluarga.
Jika literasi keuangan terpelajar dengan baik maka perilaku keuangan
masyarakat lebih baik, jika tidak literasi keuangan jadi rendah, maka
perilaku keuangan masyarakat menjadi sangat buruk.
Pada bab 1 ini, akan dijelaskan mengenai konsep literasi keuangan
yang diulas dalam beberapa pokok diskusi yang terkait dengan aplikasi
dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
1. UMKM di Indonesia
2. Pengertian literasi keuangan
3. Pentingnya literasi keuangan bagi pengelolaan keuangan UMKM
4. Edukasi literasi keuangan
UMKM DI INDONESIA
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ,mampu memberikan
peluang usaha kalangan industri yang berkontribusi dalam Produk
Domestik Bruto (PDB). PDB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan
oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan
jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit
ekonomi (Bank Indonesia, 2015). Hal ini menunjukkan bahwa peran
3
UMKM yang signifikan dalam penyerapan tenaga kerja menjadikan
UMKM efektif sebagai alat untuk memperkuat stabilitas ekonomi negara.
Tabel 1.1. Kriteria UMKM &Usaha Besar Berdasarkan Aset dan Omset
Kriteria
Ukuran Usaha
Aset Omset
Usaha Mikro Maksimal Rp 50 juta Maksimal Rp 300 juta
Usaha Kecil ˃ Rp 50 juta – Rp 500 ˃ Rp 300 juta – Rp 2,5
juta miliar
Usaha Menengah ˃ Rp 500 juta – Rp 10 ˃ Rp 2,5 miliar – Rp 50
miliar miliar
Usaha Besar ˃ Rp 10 miliar ˃ Rp 50 miliar
Sumber: Bank Indonesia, 2015
4
Di Indonesia, Undang-Undang yang mengatur tentang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2008. Dalam undang-undang tersebut UMKM dijelaskan sebagai:
“Sebuah perusahaan yang digolongkan sebagai UMKM adalah
perusahaan kecil yang dimiliki dan dikelola oleh seseorang atau
dimiliki oleh sekelompok kecil orang dengan jumlah kekayaan dan
pendapatan tertentu.”
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik, UMKM terbukti mampu
bertahan bahkan pasca krisis ekonomi tahun 1997-1998. Jumlah UMKM
justru meningkat bahkan mampu menyerap 85 juta hingga 107 juta
tenaga kerja sampai tahun 2012. Pada tahun itu, jumlah pengusaha di
Indonesia sebanyak 56.539.560 unit. Dari jumlah tersebut, Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) sebanyak 56.534.592 unit atau 99.99%.
Sisanya, sekitar 0,01% atau 4.968 unit adalah usaha besar (Bank
Indonesia, 2015). Selain itu, beberapa kondisi dan karakteristik berikut
juga memperkuat alasan mengapa UMKM bertahan ketika krisis yaitu
sebagai berikut (Budiarto, 2016):
1. Fleksibel. Ketika menghadapi hambatan tertentu dalam
menjalankan usaha, kemungkinan berpindah ke sektor atau usaha
lain lebih mudah.
2. Permodalan. Sistem permodalan untuk UMKM tidak selalu
tergantung dari investasi modal dari luar tetapi juga bisa berasal
dari kekuatan modal sendiri.
3. Pinjaman. Ketika UMKM memiliki pinjaman tertentu maka sudah
diperhitungkan kemampuan mengembalikan pinjaman tersebut
dengan bunga tertentu.
4. Penyebaran lokasi UMKM. Lokasi UMKM yang tersebar di berbagai
daerah di Indonesia memungkinkan sarana dan distribusi barang
dan jasa dalam melayani kebutuhan masyarakat.
Berkelanjutan adalah asas yang secara terencana
mengupayakan berjalannya proses pembangunan melalui pemberdayaan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang dilakukan secara
5
berkesinambungan sehingga terbentuk perekonomian yang tangguh dan
mandiri.
Perkembangan UMKM di Indonesia inilah yang tidak bisa
dipandang sebelah mata. Bahkan dapat dikatakan bahwa UMKM memiliki
peran strategis dalam perekonomian Indonesia karena kedudukannya
sebagai pemain utama kegiatan ekonomi di berbagai sektor yang
menyediakan lapangan pekerjaan terbesar. UMKM juga memiliki peran
dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan
masyarakat. Lebih lanjut pula, UMKM memiliki sumbangsih dalam
menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Globalisasi produk
perkembangan ilmu pengetahuan, daya inovasi, dan teknologi yang
semakin mengecilkan arti tapal batas politik dan geografi serta hasil dari
perubahan dasar finansial, manajemen perusahaan dan tata
pemerintahan modern yang semakin terbuka dan demokratis.
Keberlanjutan adalah salah satu tujuan yang diharapkan dapat dicapai
oleh UMKM. Berkelanjutan adalah asas yang secara terencana
mengupayakan berjalannya proses pembangunan melalui pemberdayaan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang dilakukan secara
berkesinambungan sehingga terbentuk perekonomian yang tangguh dan
mandiri.
UMKM memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan
usaha yang berkapasitas lebih besar. Untuk itu, UMKM perlu perhatian
khusus yang didukung oleh informasi akurat, agar terjadi link bisnis yang
terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya
saing usaha, yaitu jaringan pasar. Data ini memperlihatkan bahwa UMKM
merupakan pasar yang sangat potensial bagi industri jasa keuangan,
terutama bank untuk menyalurkan pembiayaan. Karena sekitar 60 - 70%
pelaku UMKM belum memiliki akses pembiayaan perbankan. (Bank
Indonesia, 2015)
Dari sisi kuantitas, Bank Sentral telah mengeluarkan Peraturan Bank
Indonesia (PBI) No. 14/22/PBI/2012 tanggal 21 Desember 2012 tentang
Pemberian Kredit oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam Rangka
Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. PBI tersebut
6
mengamanatkan kepada bank agar pada tahun 2015 memberikan porsi
kredit sekurang-kurangnya 5% kepada UMKM dari total kredit atau
pembiayaan yang dikucurkan. Bahkan pada tahun 2018 rasio kredit atau
pembiayaan terhadap UMKM ditetapkan paling rendah 20% dari total
kredit atau pembiayaan. Kemudian dari sisi kualitas, pelaku perbankan
harus memahami profil bisnis UMKM secara lebih mendalam sehingga
penyaluran kredit tepat sasaran dan menghasilkan kredit yang berkualitas
baik dan lancar. (Bank Indonesia, 2015).
UMKM dianggap menjadi pihak yang paling potensial dalam
menjadi target pinjaman usaha atau kredit sehingga banyak sekali jasa
keuangan baik bank maupun non bank yang menawarkan kepada mereka
pinjaman tersebut. Hanya saja tidak sedikit juga lembaga jasa keuangan
yang mungkin saja tidak bertanggungjawab dan bersifat ilegal. Ketika
UMKM pada akhirnya terjerat pinjaman ilegal ini tentu akan berimbas
pada usahanya. Untuk itulah UMKM perlu mendapatkan literasi keuangan
yang baik agar bisa mengelola keuangan dengan bijak dan memilih
alternatif pinjaman yang paling aman bagi usaha mereka. Harapannya
UMKM dapat mencapai kemandirian, yaitu asas pemberdayaan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah yang dilakukan dengan tetap menjaga dan
mengedepankan potensi, kemampuan, dan kemandirian Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah
.
PENGERTIAN LITERASI KEUANGAN
Pada konsep dasarnya, literasi itu sendiri memiliki pengertian
kemampuan memahami. Inklusi keuangan adalah akses masyarakat
terhadap lembaga-lembaga keuangan, baik untuk menabung atau kredit.
Literasi keuangan itu sendiri adalah tingkat pemahaman masyarakat
tentang segala hal terkait keuangan, misalnya, tidak terlibat investasi
ilegal. Dengan demikian, literasi Keuangan merupakan kemampuan
mengelola dana yang dimiliki agar berkembang dan hidup bisa lebih
sejahtera di masa yang akan datang.
Literasi keuangan adalah kemampuan untuk menghasilkan
diinformasikan dihakimi dan untuk mengambil tindakan efektif tentang
7
penggunaan saat ini dan di masa depan dan pengelolaan uang. Itu
termasuk kemampuan untuk memahami pilihan keuangan, rencanakan
masa depan, belanjakan dengan bijak, dan kelola tantangan yang terkait
dengan peristiwa kehidupan seperti kehilangan pekerjaan, menabung
untuk pensiun, atau membayar pendidikan anak (Cohen & Nelson, 2011;
Hidajat, 2018). Pengetahuan mengenai konsep-konsep dasar keuangan ini
sungguh penting, yang termasuk diantaranya pengetahuan mengenai
bunga majemuk, perbedaan nilai nominal dan nilai riil, pengetahuan dasar
mengenai diversifikasi risiko, nilai waktu dari uang dan lain-lain (Herdinata
dan Pranatasari, 2019).
8
penanaman modal dari berbagai jenis investasi dengan tujuan untuk
mengurangi kemungkinan risiko yang akan dihadapi.
Literasi keuangan menurut OJK, merupakan rangkaian proses atau
aktivitas untuk meningkatkan:
pengetahuan (knowledge);
keterampilan (skill); dan
keyakinan (confidence);
Konsumen dan masyarakat luas sehingga mereka mampu
mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik.
Pemahaman dasar lainnya yaitu mengenai nilai nominal adalah nilai
uang yang tertulis atau tertera pada mata uang dan nilai riil adalah
kemampuan daya tukar atau daya beli uang pada barang atau jasa. Hal ini
berbeda pula dengan maksud dari nilai intrinsik uang yaitu nilai atau
harga bahan yang digunakan untuk membuat uang itu sendiri. Contoh
perumpamaan untuk nilai intrinsik uang adalah sebuah uang bernominal
Rp50.000,00 membutuhkan biaya cetak sebesar Rp10.000,00 per lembar,
akan nilai intrinsik pada uang tersebut adalah Rp10.000,00 bukan
Rp50.000,00.
Ketika seseorang memiliki persepsi tentang pengetahuan keuangan
yang dimaksud ini, maka dia akan mampu membuat perencanaan
keuangan yang bijaksana bagi dirinya, keluarganya, bahkan juga masa
depannya. Mengapa demikian? Karena sejumlah uang yang kita terima
akan mampu membawa kita menjadi lebih baik ketika kita mampu
mengelolanya dengan bijak. Konsep inilah yang secara komprehensif
sebaiknya dimiliki seseorang terkait dengan literasi keuangan (Herdinata
dan Pranatasari, 2019). Chinen dan Endo (2010) yang menyatakan bahwa
individu yang memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang
benar tentang keuangan maka tidak akan memiliki masalah keuangan di
masa depan dan hal itu membuktikan perilaku keuangan yang sehat dan
mampu menentukan skala prioritas kebutuhan bukan keinginan. Ketika
seseorang memiliki literasi keuangan yang baik (well literate), maka dia
akan mampu melihat uang dengan sudut pandang yang berbeda serta
mampu mengendalikan kondisi keuangannya. Lebih lanjut bahwa literasi
9
keuangan itu sendiri adalah pengetahuan mengenai konsep-konsep dasar
keuangan, yang termasuk diantaranya pengetahuan mengenai bunga
majemuk, perbedaan nilai nominal dan nilai riil, pengetahuan dasar
mengenai diversifikasi risiko, nilai waktu dari uang dan lain-lain (Lusardi et
al., 2009).
Kita perlu menyadari bahwa pemahaman akan literasi keuangan ini
penting untuk di stimulus bahkan sejak dini. Beberapa faktor berikut ini
dipercaya dapat mempengaruhi tingkat literasi keuangan seseorang yaitu
lingkungan sosial, perilaku orang tua, pendidikan keuangan dan
pengalaman individu terhadap keuangan (Shim, et al., 2010). Dalam sudut
pandang perorangan atau keluarga terkait dengan tingkat literasi
keuangan keuangan memiliki dampak pada kemampuan untuk memiliki
tabungan jangka panjang. Dimulai dari faktor-faktor ini, Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) memiliki harapan besar agar nantinya masyarakat
memiliki kemampuan mengelola dana yang dimiliki agar berkembang dan
hidup bisa lebih sejahtera di masa yang akan datang. Namun memang
tetap perlu disadari bahwa literasi keuangan tidak menjamin bahwa
keputusan yang tepat yang dibuat, karena seseorang tidak selalu
mengambil keputusan berdasarkan rasional ekonomi (Herdinata dan
Pranatasari, 2019).
Pada survei tahun 2013 yang dilakukan OJK tentang tingkat literasi
keuangan penduduk Indonesia didapatkan hasil bahwa tingkat literasi
keuangan penduduk Indonesia dibagi menjadi empat bagian yaitu well
literate 21,84%, sufficient literate 75,69%, less literate 2,06%, dan not
literate 0,41% (www.ojk.go.id, 2017). Survei ini melihat bagaimana
pengetahuan dan keyakinan penduduk Indonesia mengenai lembaga jasa
keuangan termasuk di dalamnya produk jasa keuangan, seperti fitur,
manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan,
sampai kepada keterampilan mereka dalam menggunakannya. Hilgert
dan Hogart (2013) juga menyebutkan bahwa perilaku keuangan yang
sehat ditunjukkan oleh kegiatan perencana, pengelolaan serta
pengendalian seseorang terhadap keuangan pribadinya. Akhirnya, sikap
seseorang dikatakan baik atau tidak terhadap pengelolaan keuangannya
10
berkaitan dengan kemampuan dan pengetahuan seseorang tersebut akan
konsep-konsep keuangan yang disebut dengan literasi keuangan.
11
kalah penting juga bahwa keuangan menjadi dalam satu sektor krusial
bagi perusahaan. Hal ini kemudian dikenal dengan perilaku keuangan.
Perilaku keuangan adalah sikap dan tingkah laku seseorang dalam
mengelola keuangannya yang ditandai dengan adanya tindakan konsumsi
juga menabung. Literasi keuangan adalah cara terbaik untuk mengajarkan
seseorang tentang manfaat memiliki hubungan dengan lembaga
keuangan diantaranya adalah pendanaan dan kredit, kemampuan untuk
membangun keuangan yang positif (Rohrke & Robinson, 2000). Hailwood
(2007) menguatkan bahwa financial literacy akan mempengaruhi
bagaimana orang menabung, meminjam, berinvestasi dan mengelola
keuangan. Kecakapan finansial ini menekankan pada kemampuan untuk
memahami konsep dasar dari ilmu ekonomi dan keuangan untuk
menerapkan secara tepat.
Bagi UMKM memahami konsep literasi keuangan ini menjadi
sangat penting. Pemahaman akan literasi keuangan ini akan memudahkan
mereka mengetahui bagaimana sebuah nilai uang itu akan bermanfaat di
masa kini dan seberapa besar pengaruhnya di masa depan mereka.
Peningkatan kinerja dan keberlangsungan UMKM dapat dilakukan dengan
memperkaya pengetahuan pelaku UMKM terhadap pengetahuan
keuangan sehingga pengelolaan dan akuntabilitasnya bisa
dipertanggungjawabkan dengan lebih baik sebagaimana layaknya
perusahaan besar (Aribawa, 2016). Paling tidak, pengelolaan keuangan
pribadi mencakup beberapa hal sebagai berikut:
1. Penggunaan dana
2. Penentuan sumber dana
3. Manajemen risiko
4. Perencanaan masa depan
Setidaknya Literasi keuangan dibagi menjadi empat aspek yang
terdiri dari pengetahuan keuangan dasar (basic financial knowledge),
simpanan dan pinjaman (saving and borrowing), proteksi (insurance), dan
investasi (Chen dan Volpe, 1998).
1. Pengetahuan keuangan dasar (basic financial knowledge) yang
mencakup pengeluaran, pendapatan, aset, hutang, ekuitas, dan
12
risiko. Pengetahuan dasar ini biasanya berhubungan dengan
pengambilan keputusan dalam melakukan investasi atau
pembiayaan yang bisa mempengaruhi perilaku seseorang dalam
mengelola uang yang dimiliki.
2. Simpanan dan pinjaman (saving and borrowing). Tabungan adalah
akumulasi dana berlebih yang diperoleh dengan sengaja
mengkonsumsi lebih sedikit dari pendapatan.
3. proteksi (insurance). Asuransi merupakan suatu alat untuk
mengurangi risiko keuangan, dengan cara pengumpulan unit-unit
eksposur (exposure) dalam jumlah yang memadai, untuk membuat
agar kerugian individu dapat diperkirakan. Kemudian, kerugian
yang dapat diramalkan itu dipikul merata oleh mereka yang
tergabung.
4. Investasi. Investasi adalah menyimpan atau menempatkan uang
agar bisa bekerja sehingga dapat menghasilkan uang yang lebih
banyak.
Dengan peningkatan dan penguatan sektor keuangan diharapkan
akan melibatkan masyarakat berpenghasilan rendah atau tidak tetap
untuk menggunakan produk dan layanan perbankan. Hal ini akan memicu
kemudahan terkait perolehan modal dan pengelolaan tabungan dengan
biaya yang murah. Bahkan juga dapat dengan mudah melakukan transfer
dana tanpa pihak ketiga sehingga segala aktivitas usaha dapat terdukung
dengan baik. Pemilik UMKM yang memiliki pengalaman finansial yang
baik akan berpengaruh pada perilaku finansialnya sehingga penting bagi
semua pihak untuk meningkatkan pengalaman keuangan pemilik UMKM
(Purwidianti dan Tubastuvi, 2019). Bahkan muncul peluang lain bagi
pelaku UMKM untuk berinvestasi di alternatif keuangan lainnya misalnya
pasar modal (Purwidianti dan Tubastuvi, 2019).
OJK menyatakan bahwa misi penting dari program literasi
keuangan adalah untuk melakukan edukasi dibidang keuangan kepada
masyarakat Indonesia agar dapat mengelola keuangan secara cerdas,
supaya tingkat pengetahuan yang rendah tentang industri keuangan
dapat diatasi, kemudian masyarakat tidak mudah tertipu oleh produk -
13
produk investasi yang menawarkan keuntungan tinggi dalam jangka
pendek tanpa mempertimbangkan risikonya.
14
EDUKASI LITERASI KEUANGAN
Masyarakat diharapkan tidak mudah tertipu produk-produk
investasi yang menawarkan keuntungan tinggi dalam jangka pendek
tanpa mempertimbangkan risikonya. Hal ini akan sangat membahayakan
bagi mereka sendiri. Banyak sekali kejadian yang memberikan harapan
palsu terkait investasi-investasi yang tingkat pengembaliannya tinggi.
Masyarakat perlu sadar bahaya dan risiko ketika investasi memiliki tingkat
pengembalian yang sangat tinggi. Ketika risiko dapat diperhitungkan
dengan perhitungan pasti secara keuangan, maka paling tidak akan
memberikan tingkat keamanan tertentu.
Salah satu solusi yang perlu diambil sebuah negara adalah
melakukan edukasi keuangan berupa pemahaman masyarakat tentang
produk dan layanan yang ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan.
Edukasi keuangan ini dilakukan pada masyarakat Indonesia agar dapat
mengelola keuangan secara cerdas. Cerdas dalam hal ini tidak menuntut
seseorang menjadi sangat mahir di bidang keuangan, namun paling tidak
mereka dapat merencanakan keuangan masa depan mereka. Dengan
demikian rendahnya pengetahuan tentang industri keuangan dapat
diatasi (Yushita, 2017).
15
OJK Luncurkan Aplikasi Edukasi 'Sikapiuangmu'
Sumber:https://www.timesindonesia.co.id/read/news/112222/ojk-
luncurkan-aplikasi-edukasi-sikapiuangmu diakses 25 Juni 2020
16
Gambar 1.4. Kaleidoskop Edukasi Dan Perlindungan Konsumen 2018 yang
dilakukan OJK
Sumber: Sikapiuangmu.ojk.go.id, 2018 diakses pada 23 Juni 2020
17
GLOSARIUM
Usaha Mikro, Kecil, Sebuah perusahaan yang digolongkan sebagai UMKM
dan Menengah adalah perusahaan kecil yang dimiliki dan dikelola oleh
(UMKM) seseorang atau dimiliki oleh sekelompok kecil orang
dengan jumlah kekayaan dan pendapatan tertentu.
Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan
Usaha Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di
Indonesia dan berdomisili di Indonesia.
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau
badan usaha perorangan
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha
Menengah atau Usaha Besar
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil
atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan.
Berkelanjutan adalah asas yang secara terencana mengupayakan
berjalannya proses pembangunan melalui pemberdayaan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang dilakukan secara
berkesinambungan sehingga terbentuk perekonomian
yang tangguh dan mandiri.
Kemandirian adalah asas pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah yang dilakukan dengan tetap menjaga dan
mengedepankan potensi, kemampuan, dan kemandirian
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Kesatuan Ekonomi adalah asas pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan
Nasional Menengah yang merupakan bagian dari pembangunan
kesatuan ekonomi nasional.
Globalisasi produk perkembangan ilmu pengetahuan, daya inovasi,
dan teknologi yang semakin mengecilkan arti tapal batas
politik dan geografi serta hasil dari perubahan dasar
finansial, manajemen perusahaan dan tata pemerintahan
modern yang semakin terbuka dan demokratis.
18
Produk Domestik adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh
Bruto (PDB) unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan
jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
seluruh unit ekonomi
Literasi adalah kemampuan memahami
Inklusi keuangan adalah akses masyarakat terhadap lembaga-lembaga
keuangan, baik untuk menabung atau kredit
Literasi Keuangan merupakan kemampuan mengelola dana yang dimiliki agar
berkembang dan hidup bisa lebih sejahtera di masa yang
akan datang
Literasi Keuangan adalah pengetahuan mengenai konsep-konsep dasar
keuangan, yang termasuk diantaranya pengetahuan
mengenai bunga majemuk, perbedaan nilai nominal dan
nilai riil, pengetahuan dasar mengenai diversifikasi risiko,
nilai waktu dari uang dan lain-lain.
Nilai nominal adalah nilai uang yang tertulis atau tertera pada mata
uang.
Nilai Riil adalah kemampuan daya tukar atau daya beli uang pada
barang atau jasa.
Nilai Intrinsik adalah nilai atau harga bahan yang digunakan untuk
membuat uang itu sendiri.
Nilai Waktu adalah nilai uang dari beberapa waktu yang berbeda, yakni
Terhadap Uang antara nilai uang dimasa depan atau nilai uang saat ini.
Konsep ini sangat diperlukan oleh seseorang atau bahkan
manajer suatu perusahaan dalam mengambil keputusan
ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan
pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber
dana pinjaman yang akan dipilih.
Diversifikasi Risiko yaitu penanaman modal dari berbagai jenis investasi
dengan tujuan untuk mengurangi kemungkinan risiko yang
akan dihadapi.
Perilaku keuangan adalah sikap dan tingkah laku seseorang dalam mengelola
keuangannya yang ditandai dengan adanya tindakan
konsumsi juga menabung
Strategi Nasional Adalah program pemerintah yang bertujuan untuk
Literasi Keuangan mengakomodasi perubahan dan perkembangan literasi
Indonesia (SNLKI) dan inklusi keuangan.
19
berhubungan dengan pengambilan keputusan dalam
melakukan investasi atau pembiayaan yang bisa
mempengaruhi perilaku seseorang dalam mengelola uang
yang dimiliki.
Tabungan adalah akumulasi dana berlebih yang diperoleh dengan
sengaja mengkonsumsi lebih sedikit dari pendapatan.
Asuransi merupakan suatu alat untuk mengurangi risiko keuangan,
dengan cara pengumpulan unit-unit eksposur (exposure)
dalam jumlah yang memadai, untuk membuat agar
kerugian individu dapat diperkirakan.
Investasi adalah menyimpan atau menempatkan uang agar bisa
bekerja sehingga dapat menghasilkan uang yang lebih
banyak.
Perencanaan adalah proses merencanakan tujuan-tujuan keuangan
keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
Aset produktif yaitu harta yang bertumbuh dan nilainya meningkat seiring
perjalanan waktu. Biasanya berupa rumah atau tanah atau
emas.
KASUS
Literasi Keuangan UMKM Faktor Penting Tekan Angka Kemiskinan
Indeks kemiskinan Indonesia dianggap masih lebih rendah
dibandingkan negara tetangga. Salah satu faktor penyebabnya adalah
literasi keuangan yang masih lemah. Hal itu disampaikan oleh Ricky Satria,
Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank
Indonesia (BI) pada acara Peluncuran Program Literasi Keuangan
#IbuBerbagiBijak 2019 di Jakarta, (23/7/2019). Menurutnya, pendekatan
pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi kebijakan vital
untuk membantu meningkatkan ekonomi nasional, Pasalnya, sektor
tersebut menyumbang 62% terhadap Gross Domestic Product di
Indonesia. "Berdasarkan data kami, UMKM butuh dana Rp 2 triliun. Hanya
30% dari kebutuhan tersebut terpenuhi oleh negara. Sisanya didapatkan
dari bantuan keuangan nonformal," ujar Ricky.
Ricky menyebutkan, nyatanya usaha kecil memberikan dampak
pada inflasi. Untuk itu, BI mau tak mau mendirikan departemen khusus
UMKM. Pihaknya berusaha untuk mengubah pendekatan marketing
20
mereka melalui teknologi, seperti sosial media atau e-commerce. Setelah
sudah stabil, mereka butuh bantuan keuangan yang saat ini tidak hanya
bisa didapatkan dari bank, tapi juga dari pemain nonbank (fintech).
"Namun, tetap butuh semacam analisis perkembangan UMKM
memahami bidang finansial. Penting untuk mengetahui berapa banyak
butuh pinjaman, bukan berapa mau. Selain itu juga memahami
persyaratan dan lain-lain," tampah Ricky.
Sondang Martha Samosir, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi
Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), juga mengingatkan kepada para
pelaku usaha untuk hanya menggunakan jasa fintech yang telah terdaftar
di OJK. "Dalam memilih pinjaman, perlu dilihat legalitasnya dan apakah
suku bunganya wajar?," ujar Sondang.
Melalui kesamaan visi, yakni inklusi keuangan, BI dan OJK
mendukung program yang baru diluncurkan oleh PT Visa Worldwide
Indonesia (Visa Indonesia), yakni Literasi Keuangan #IbuBerbagaiBijak,
yang bertujuan untuk menjangkau perempuan pelaku UMKM. Program
yang hadir sejak 2017 ini telah menjangkau lebih dari 300 ribu perempuan
di Indonesia.
Program ini akan mengedukasi pelaku UMKM perempuan untuk
dorong inklusi keuangan, utamanya komunitas yang masih belum punya
akses ke layanan perbankan. "Kami meyakini bahwa mereka adalah salah
satu pihak yang dapat berperan besar dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi dan menciptakan lapangan kerja di masa mendatang," ujar Riko
Abdurrahman, Presiden Direktur Visa Indonesia.
Ia menambahkan, pertumbuhan wirausaha perempuan sangat
menjanjikan dan membanggakan, dan pihaknya ingin membekali para
pelaku UMKM perempuan dengan manajemen keuangan yang lebih baik
untuk perluas bisnis.
Sumber: https://swa.co.id/swa/trends/literasi-keuangan-umkm-faktor-penting-
tekan-angka-kemiskinan diakses 11 Mei 2020.
21
Pertanyaan:
1. Analisislah kasus diatas sesuai dengan pemahaman Anda!
2. Jelaskan bagaimana UMKM mampu mendorong pertumbuhan
ekonomi dan menciptakan lapangan kerja di masa mendatang?
3. Jelaskan bagaimana literasi keuangan UMKM faktor penting tekan
angka kemiskinan?
DISKUSI
1. Mengapa UMKM memiliki peran besar di pembangunan ekonomi
negara Indonesia?
2. Bagaimana penggolongan UMKM?
3. Jelaskan pendapat anda mengenai pentingnya literasi keuangan!
4. Jelaskan pengetahuan dasar yang perlu diketahui seseorang terkait
dengan literasi keuangan!
5. Mengapa pelaku UMKM sangat disarankan melek literasi
keuangan?
6. Apa saja dasar-dasar secara umum yang perlu diketahui seseorang
mengenai literasi keuangan?
7. Apa yang dimaksud dengan edukasi literasi keuangan?
8. Mengapa sebuah negara perlu mencanangkan program melek
keuangan?
9. Jelaskan peran Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia
(SNLKI)! )
10. Apa peran aplikasi yang diluncurkan OJK “Sikapiuangmu”?
22
BAB 2
FINANCIAL TECHNOLOGY
(FINTECH) UMKM
PENDAHULUAN
Financial Technology (berikutnya akan disingkat menjadi Fintech)
ini berpotensi memberikan manfaat bagi konsumen Indonesia bahkan di
seluruh dunia. Kombinasi yang sempurna antara peningkatan penggunaan
big data dan penggunaan transaksi via ponsel dengan dukungan internet
secara bersamaan di negara berkembang menciptakan potensi yang besar
bagi semua orang untuk mampu terhubung dengan sistem keuangan
mereka (Jagtiani dan John, 2018).
Pemanfaatan teknologi yang baru ini sangat berdampak pada
perkembangan fintech yang memberikan konsekuensi besar bahkan di
seluruh dunia. Peningkatan perkembangan ini sungguh sangat dirasakan
perbedaannya pada negara berkembang (Jagtiani dan John, 2018). Proses
bisnis yang dapat diselesaikan dengan fintech meliputi pembayaran,
investasi, pembiayaan, asuransi, lintas-proses dan bahkan infrastruktur.
Untuk itulah, peluang ini harus ditangkap pelaku UMKM sehingga mampu
secara beriringan mengembangkan usahanya termasuk juga kemudahan
transaksi keuangan mereka tentu dengan hati-hati.
Fintech dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk revolusi digital
layanan keuangan berbasis teknologi. Tidak hanya memudahkan
masyarakat melakukan transaksi pembayaran dan semacamnya,
keberadaan fintech juga mampu mendongkrak ekonomi nasional. Dapat
dikatakan bahwa Fintech memberikan solusi struktural bagi pertumbuhan
industri yang berbasis elektronik. Hal ini menjadi salah satu media bagi
UMKM dalam mencapai pasar yang lebih luas. Di Indonesia lembaga yang
23
berwenang mengatur fintech antara lain Bank Indonesia dan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK).
24
Gambar 2.2. Hasil Survey Tekfin Indonesia 2017
Sumber: https://mediaindonesia.com/read/detail/136859-prospek-tekfin-kian-
berseri diakses 26 Juni 2020
KONSEP FINTECH
Sebagai pelaku UMKM, kita perlu menyadari bahwa kini model
bisnis konvensional sudah harus mulai ditinggalkan karena adanya era
revolusi industri 4.0. Ketika UMKM di Indonesia mampu menyesuaikan
diri dengan baik dalam perubahan digital ini, maka UMKM akan mampu
bertahan. Memang menjadi tantangan besar bahwa penggunaan
teknologi inovatif ini sudah memasuki berbagai bidang usaha. Salah
satunya adalah fintech yang sangat berpotensi menjadi salah satu solusi
untuk mengatasi masalah transaksi keuangan. FinTech ini mempengaruhi
perubahan gaya hidup masyarakat yang didominasi oleh pengguna
25
teknologi informasi untuk menjadi penghubung antara sektor finansial
dengan pengguna atau masyarakat umum (Suharyati dan Sofyan, 2018).
Fintech sangat berpotensi menjadi salah satu solusi untuk
mengatasi masalah yang sedang ada di masyarakat khususnya masyarakat
yang bertempat tinggal jauh dari pusat kota maupun bagi masyarakat
yang tergolong unbanked. Fintech merupakan singkatan dari kata
Financial Technology, yang dapat diartikan dalam bahasa Indonesia
menjadi teknologi keuangan (Herdinata dan Pranatasari, 2019). Secara
sederhana, Fintech dapat diartikan sebagai pemanfaatan perkembangan
teknologi informasi untuk meningkatkan layanan di industri keuangan.
Definisi lainnya adalah variasi model bisnis dan perkembangan teknologi
yang memiliki potensi untuk meningkatkan industri layanan keuangan.
Kebutuhan masyarakat, mendorong para pelaku jasa keuangan untuk
terus melakukan inovasi dan transformasi dari transaksi secara tradisional
ke dalam bentuk digital, dengan proses yang lebih singkat, mudah, dan
terjangkau dengan adanya platform digital. (www.konsumen.ojk.go.id,
2020).
Mengingat pentingnya pengenalan teknologi dalam bidang layanan
keuangan ini bagi masyarakat, khususnya yang jauh dari jangkauan
perbankan dan lembaga keuangan konvensional dan meningkatnya
kebutuhan layanan keuangan bagi masyarakat yang lebih fleksibel,
mudah, cepat dan aman, maka perlu adanya sosialisasi atau edukasi bagi
masyarakat mengenai fintech ini (Suharyati dan Sofyan, 2018).
Indonesia dapat dikatakan sebagai pasar besar bagi fintech.
Meningkatnya mayoritas pengguna teknologi internet untuk transaksi
bisnis inilah faktornya. Menurut Indonesia's Fintech Association (IFA),
jumlah FinTech di Indonesia hingga November 2016, tercatat lebih dari
135 perusahaan. FinTech merupakan perusahaan yang menyediakan
teknologi untuk memfasilitasi layanan keuangan (startup) secara
independen di luar lembaga keuangan konvensional.
Berkat kemajuan dalam kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran
mesin (ML) telah memungkinkan kami untuk memahami sejumlah besar
data transaksi dilakukan dari situs internet dan ponsel. Pemanfaatan
26
kemajuan teknologi baru ini, berdampak pada kemajuan Fintech yang
diharapkan memiliki konsekuensi besar di seluruh dunia, terutama di
negara kita. Banyak transaksi yang kemudian dimudahkan seperti
tabungan, pinjaman, investasi, pembayaran. Bahkan konsumen yang tidak
memiliki rekening bank di seluruh dunia berpotensi terhubung ke sistem
keuangan. Namun hal ini justru bisa menjadi tantangan Fintech (Jagtiani
dan John, 2018).
27
Gambar 2.4. Transformasi Konsep Fintech
Sumber: (Philippon , 2016)
FINTECH (R)EVOLUTION
Pada dasarnya, manusia sudah memiliki kebiasaan dalam
penggunaan teknologi itu sendiri. Penggunaan teknologi oleh manusia
diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat
sederhana yang membantu aktivitas utama manusia. Dapat dikatakan
bahwa definisi teknologi adalah adalah keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia.
28
Dengan adanya teknologi maka proses koordinasi, dan melakukan
tugas dengan lebih mudah termasuk juga untuk sektor keuangan. Sektor
keuangan telah tumbuh selama berabad-abad terakhir yang kemudian
disebut sebagai penyedia layanan dukungan perusahaan di pasar primer
untuk menjalankan bisnis mereka dan dari waktu ke waktu membentuk
pasar sekunder di mana keuangan penyedia layanan saling berinteraksi
(Zhu et Al. 2004). Seiring waktu, hubungan timbal balik menjadi lebih
kompleks, timbal balik, dan kurang linier daripada industri manufaktur
dan ritel tradisional dihasilkan (Zhu et al. 2004,). Elemen teknologi dalam
istilah FinTech telah menjadi kunci dalam menangani keuangan proses
(Alt, et al. 2018). Evolusi FinTech sudah menunjukkan bahwa keuangan
teknologi memiliki warisan yang lebih panjang daripada istilah FinTech diri
seperti gambar berikut ini:
29
informasi dari representasi fisiknya dan untuk mengirimkannya lebih
cepat pada jarak yang lebih jauh yaitu teknologi analog. Implikasi
ekonomi sangat mendasar, dan telegraf diakui sebagai elemen
industrialisasi dalam masyarakat modern. Dengan dimulainya informasi
dan teknologi komunikasi digital, era teknologi keuangan digital ini
terkadang juga disebut sebagai Be-Finance. Di sektor perbankan,
teknologi tersebar di sepanjang rantai nilai perbankan, yang telah
berevolusi menjadi empat kelompok (Alt et al, 2018) yaitu pelanggan
(Ritel, komersial, investasi), saluran (cabang, broker, web, seluler, sosial),
penyedia layanan keuangan (bank, bukan bank) dan penyedia antar bank
(pertukaran, jaringan). Sejak 1960-an penyedia layanan keuangan besar
telah muncul sebagai pelopor dalam menggunakan IT, terutama bank-
bank besar telah membentuk departemen TI. Unit organisasi ini telah
mengembangkan kepemilikan sistem aplikasi dan mengoperasikan
jaringan perusahaan menghubungkan unit internal termasuk kantor
cabang mereka. Selama bertahun-tahun, sistem ini juga memungkinkan
antarmuka elektronik kepada pelanggan (mis., ATM, perbankan online)
dan untuk pemangku kepentingan eksternal (mis., bank lain, keuangan
pertukaran). Wilayah Pembayaran Euro Tunggal Eropa (SEPA), yang
dimulai pada 2009 dan baru saja ditingkatkan menjadi menangani proses
waktu-nyata antar bank (mis., SEPA Transfer Kredit Instan). Selain itu,
penyedia pertukaran memulai substitusi lantai perdagangan fisik oleh
perdagangan elektronik dan sistem kliring pada 1980-an. Sementara itu,
sebagian besar pertukaran di seluruh dunia (mis., CBOT di Chicago, EEX di
Leipzig, NYSE di New York, XETRA di Frankfurt) sepenuhnya elektronik dan
memungkinkan perdagangan saham, sertifikat dan turunan lainnya secara
real-time. & Secara keseluruhan, kebutuhan akan standardisasi menjadi
jelas bersama berbagai informasi individu dan tidak kompatibel sistem di
sepanjang rantai nilai perbankan. Inisiatif untuk antarmuka standar (mis.,
HBCI untuk perbankan online, FIX untuk perdagangan saham, UNIFY
untuk pinjaman) didorong oleh keuangan penyedia layanan dan sistem
perangkat lunak paket menjadi tersedia oleh vendor TI (mis., Finastra,
SAP, Temenos). Kedua perkembangan (yaitu standar dan standar
30
antarmuka perangkat lunak) yang ditujukan untuk mengurangi
ketidakefisienan yang datang bersama dengan sistem eksklusif (Alt et al,
2018).
KEKUATAN FINTECH
Fintech (Financial Technology) adalah inovasi di bidang jasa
keuangan yang sedang tren di Indonesia dan merupakan suatu terobosan
dalam teknologi yang menjadi penghubung antara sektor finansial dengan
pengguna atau masyarakat umum. Fintech memberikan pengaruh kepada
masyarakat secara luas dengan memberikan akses terhadap produk
keuangan sehingga transaksi menjadi lebih praktis dan efektif. Melalui
teknologi finansial (fintech), segala bentuk transaksi menjadi lebih cepat,
lebih mudah, sekaligus lebih efisien, tanpa perlu melakukan tatap muka.
Kemunculan fintech tidak dapat dilepaskan dari inovasi yang berkembang
31
untuk membiayai konsep finansial ini diperlukan start up (wirausaha baru)
untuk membangun bisnisnya (Muzdalifa, 2018).
Fintech yang terus berkembang akan mendukung pencapaian tiga
sasaran Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia (OJK, 2017).
1. Peran Kontributif , yaitu mengoptimalkan peran SJK dalam
mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi nasional
2. Peran Stabil, yaitu menjaga stabilitas sistem keuangan sebagai
landasan bagi pembangunan yang berkelanjutan
3. Peran Inklusif, yaitu membuka akses keuangan sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan kalangan masyarakat.
Perkuat pertahanan
Beberapa aspek agar perusahaan mampu bertahan dalam
transformasi Fintech adalah:
1. Akses (Alur bisnis: Akses ke Klien dan Keahlian Domain, Akses
Regulasi, dan Data: Bersihkan Mesin Data Terstruktur Mesin Bersih)
2. Nama Merek / Potensi untuk pendanaan
3. Industrialisasi (Keamanan IT, dll)
32
memberdayakan seluruh masyarakat Indonesia mulai dari masyarakat
kota sampai pedesaan dan daerah terpencil di seluruh pelosok Negro. Hal
ini bertujuan untuk bersama-sama merasakan dampak positif dari
berkembangnya teknologi di masa yang akan datang.
Perkembangan dan komitmen Indonesia untuk aktif dalam pasar
fintech ini dibarengi dengan pembentukan beberapa peraturan hukum
yang jelas dari pemerintah terkait dengan perkembangan teknologi
keuangan ini. Teknologi keuangan berkembang sangat cepat itu sulit
untuk mengelola semua fitur inovatifnya kontrol hukum (Kalmykova dan
Ryabova, 2016). Secara empiris pengguna akan mempertimbangkan
faktor-faktor yang mempengaruhi harapan dari kedua pengguna dan
organisasi dalam mengadopsi Fintech, diantaranya seperti kepercayaan
pelanggan, keamanan data, nilai tambah dari fintech itu sendiri.
Pentingnya menjaga keamanan data ini dalam rangka memberikan
pencegahan terkait meningkatnya serangan cyber dan peretasan.
Perusahaan harus siap untuk menanggapi serangan seperti ini secara
instan, kapan saja, untuk menghindari litigasi, penuntutan, dan kerusakan
reputasi. Meskipun ini adalah ancaman nyata bagi dunia komersial, artikel
ini akan fokus pada teknologi yang diciptakan oleh manusia untuk
mendukung sektor keuangan dan hukum dalam kinerja layanan. Regulasi
yang jelas akan meningkatkan kepercayaan pelanggan, keamanan data
dan tampilan desain pengguna inilah yang mempengaruhi penerapan
FinTech (Stewart dan Jurjens, 2018).
BANK INDONESIA
Bank Indonesia adalah salah satu pihak yang berwenang mengatur
fintech. Bank Indonesia dalam menjaga ketertiban lalu lintas pembayaran
terkait fintech mempunyai beberapa wewenang dalam beberapa aspek,
antara lain:
1. Dalam hal penyediaan pasar bagi pelaku usaha, Bank Indonesia
memastikan perlindungan terhadap konsumen, khususnya
mengenai jaminan kerahasiaan data dan informasi konsumen lewat
jaringan keamanan siber.
33
2. Dalam hal tabungan, pinjaman dan penyertaan modal, Bank
Indonesia mewajibkan setiap pelaku usaha untuk patuh kepada
peraturan makroprudensial, pendalaman mengenai pasar
keuangan, sistem pembayaran sebagai pendukung operasi dan
keamanan siber untuk menjaga data dan informasi konsumen.
3. Dalam hal investasi dan manajemen risiko, Bank Indonesia juga
mewajibkan setiap pelaku usaha untuk patuh kepada peraturan
makroprudensial, pendalaman mengenai pasar keuangan, sistem
pembayaran sebagai pendukung operasi dan keamanan siber untuk
menjaga data dan informasi konsumen.
4. Dalam hal pembayaran, penyelesaian/settlement dan kliring, Bank
Indonesia memastikan perlindungan terhadap konsumen,
khususnya mengenai jaminan kerahasiaan data dan informasi
konsumen lewat jaringan keamanan siber.
5. Dalam rangka menjamin keamanan dan ketertiban lalu lintas
pembayaran adalah sebagai fasilitator dalam hal penyediaan lahan
untuk lalu lintas pembayaran dan melakukan analis bisnis yang
intelligent bagi para pelaku usaha terkait fintech untuk
memberikan pandangan dan arahan tentang bagaimana
menciptakan sistem pembayaran yang aman dan tertib.
Dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI), Bank Indonesia adalah
regulator sistem pembayaran telah mengeluarkan peraturan terkait
Fintech di Indonesia melalui PBI No. 11/12/PBI/2009 tentang Uang
Elektronik (Electronic Money). PBI tersebut telah diubah sebanyak dua
kali yaitu dengan PBI No. 16/8/ PBI/2014 dan PBI No 18/17/PBI/2016
tentang Uang Elektronik (PBI E-Money). Berdasarkan PBI E-Money, Uang
Elektronik (Electronic Money) didefinisikan sebagai alat pembayaran yang
memenuhi unsur-unsur sebagai berikut (Njatrijani, 2019):
a) diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu
kepada penerbit
b) nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media server
atau chip;
34
c) digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan
merupakan penerbit uang elektronik tersebut;
d) nilai uang elektronik yang dikelola oleh penerbit bukan merupakan
simpanan.
PBI E-Money juga mengatur mengenai Layanan Keuangan Digital.
Terkait penerbitan, Penerbit dilarang menerbitkan Uang Elektronik
dengan Nilai Uang Elektronik yang lebih besar atau lebih kecil daripada
nilai uang yang disetorkan kepada Penerbit. Penerbit wajib melakukan
pencatatan dan/atau pengelolaan nilai uang elektronik harus dipisahkan
dari pencatatan dan/atau pengelolaan nilai yang setara dengan nilai uang
lainnya (Pasal 13). Penerbit dilarang menetapkan minimum, menahan
atau memblokir secara sepihak nilai uang elektronik, mengenakan biaya
pengakhiran penggunaan uang elektronik (Pasal 13A) (Njatrijani, 2019).
Pengaturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia terkait fintech antara
lain:
1. Peraturan Bank Indonesia No.18/40/PBI/2016 tentang
Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran;
2. Peraturan Bank Indonesia No.19/12/PBI/2017 tentang
Penyelenggaraan Teknologi Finansial
3. Peraturan Anggota Dewan Gubernur No.19/14/PADG/2017 tentang
Ruang Uji Coba Terbatas (Regulatoroy Sandbox) Teknologi
Finansial; dan
4. Peraturan Anggota Dewan Gubernur No.19/15/PADG/2017 tentang
Tata Cara Pendaftaran, Penyampaian Informasi, dan Pemantauan
Penyelenggara Teknologi Finansial.
35
OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)
Di Indonesia, OJK INI STRATEGI OJK DORONG FINTECH SALURKAN
bertugas mengkaji dan PEMBIAYAAN DI SEKTOR UMKM
36
Berbasis Teknologi Informasi; dan
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/POJK.02/2018 tentang
Inovasi Keuangan Digital di Sektor Jasa Keuangan.
Menurut Njatrijani (2019) Perusahaan Fintech dengan skema Peer –
to - Peer Lending merupakan lingkup kewenangan OJK dikarenakan
perusahaan tersebut memberikan pelayanan jasa keuangan. Namun
perusahaan tersebut belum memiliki landasan hukum kelembagaan
dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berdasarkan POJK P2P Lending,
perusahaan Fintech atau yang disebut penyelenggara dinyatakan sebagai
Lembaga Jasa Keuangan Lainnya dengan bentuk perusahaan berupa
badan hukum Perseroan Terbatas dan Koperasi (Pasal 2 ayat (2)). Batasan
pemberian pinjaman kepada penerima pinjaman diatur sebesar Rp
2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) (Pasal 6). Persyaratan wajib usaha
Fintech P2P Lending sebagaimana POJK No. 77/ POJK.01/2016 yaitu:
a) Kejelasan bentuk badan hukum, kepemilikan, dan permodalan
b) Mengajukan pendaftaran dan perizinan kepada OJK
c) Ketersediaan SDM yang memiliki keahlian atau latar belakang IT
d) Dokumen berbentuk elektronik
e) Terdapat akses informasi untuk penyelenggara pinjaman, pemberi
pinjaman, dan penerima pinjaman
f) Pusat data dan disaster recovery plan yang ditempatkan di
Indonesia dan memenuhi standar minimum, pengelolaan risiko,
dan pengamanan teknologi informasi, serta ketahanan terhadap
gangguan dan kegagalan sistem, serta alih kelola sistem teknologi
informasi.
g) Menjaga kerahasiaan, keutuhan, dan ketersediaan data pribadi,
data transaksi dan data keuangan sejak data diperoleh hingga data
dimusnahkan.
h) Sistem pengamanan yang mencakup prosedur, sistem pencegahan,
dan penanggulangan terhadap serangan yang menimbulkan
gangguan, kegagalan, dan kerugian.
i) Penyelenggara menerapkan prinsip dasar dari perlindungan
pengguna (konsumen) di sektor jasa keuangan
37
j) Perjanjian dilaksanakan dengan menggunakan tanda tangan digital.
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Setelah berlakunya
POJK nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam meminjam Uang
Berbasis Teknologi Informasi, OJK telah mengeluarkan ketentuan tentang
pelaksanaan tata kelola dan manajemen risiko Teknologi Informasi pada
layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi dalam SEOJK Nomor:
18/ SEOJK.02/2017 yang mulai berlaku pada tanggal ditetapkan yaitu 18
April 2017. Ruang lingkup yang diatur meliputi (Njatrijani, 2019):
a) Penempatan pusat data dan pemulihan bencana serta rencana
pemulihan bencana
b) Tata Kelola Sistem Elektronik dan teknologi Informasi yang meliputi
Rencana Strategis Sistem Elektronik, Sumber Daya manusia, dan
Pengelolaan Perubahan Teknologi Informasi
c) Alih Kelola Teknologi
d) Pengelolaan Data dan Informasi
e) Pengelolaan Risiko Teknologi Informasi
f) Pengamanan Sistem Elektronik
g) Penanganan Insiden dan Ketahanan Terhadap Gangguan
h) Penggunaan Tanda Tangan Elektronik
i) Ketersediaan Layanan dan Kegagalan Transaksi
j) Keterbukaan Informasi Produk dan Layanan.
38
2. Kepentingan nasional
a. Anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU-
PPT).
Kemudahan dan kecepatan yang ditawarkan oleh Fintech
menimbulkan potensi penyalahgunaan untuk kegiatan pencusian
uang maupun pendanaan terorisme.
b. Stabilitas sistem keuangan
Perlu manajemen risiko yang memadai agar tidak berdampak
negatif terhadap stabilitas sistem keuangan
Dalam situsnya, https://konsumen.ojk.go.id/ OJK memberikan
berbagai informasi terkait dengan perlindungan konsumen. Kita diajak
untuk menjadi konsumen yang pintar dan bijak dalam menggunakan
berbagai kemudahan dalam Fintech. Dalam memilih produk keuangan,
hendaknya kita mengenali kebutuhan dan produknya terlebih dahulu,
mengenali risiko dan manfaatnya, dan memahami hak dan kewajiban kita
ketika bertransaksi keuangan.
GLOSARIUM
Fintech (Financial adalah inovasi di bidang jasa keuangan yang sedang tren
Technology) di Indonesia. Fintech memberikan pengaruh kepada
masyarakat secara luas dengan memberikan akses
terhadap produk keuangan sehingga transaksi menjadi
lebih praktis dan efektif.
Transformasi adalah sebuah proses perubahan secara berangsur-
angsur sehingga sampai pada tahap ultimate, perubahan
yang dilakukan dengan cara memberi respon terhadap
pengaruh unsur eksternal dan internal yang akan
mengarahkan perubahan dari bentuk yang sudah dikenal
sebelumnya melalui proses tertentu.
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-
barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia.
Peran Kontributif mengoptimalkan peran SJK dalam mendukung
percepatan pertumbuhan ekonomi nasional
Peran Stabil menjaga stabilitas sistem keuangan sebagai landasan bagi
pembangunan yang berkelanjutan.
39
Peran Inklusif membuka akses keuangan sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan kalangan masyarakat.
KASUS
Fintech Buka Akses Permodalan Pelaku UMKM
Bisnis.com, SEMARANG – Pesatnya pertumbuhan industri financial
technology membawa angin segar bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM). Keberadaan pinjaman online ini diharapkan mampu
mendorong berkembangnya sektor usaha UMKM tersebut.
“Peluang kerja sama antara pelaku fintech dengan industri jasa
keuangan, termasuk koperasi simpan pinjam dan juga institusi atau
lembaga pemerintah yang bergerak di bidang pembiayaan. Kerja sama ini
perlu dilakukan sehingga bisa tercapai efisiensi dalam operasi dan bisa
berdampak bunga yang lebih murah kepada peminjam, terutama para
pelaku usaha,” jelas Braman Setyo, Direktur Utama Lembaga Pengelola
Dana Bergulir Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM).
Menurut Braman, pemerintah memandang positif dan terbuka
terhadap pesatnya perkembangan fintech ini. Dengan semakin
berkembangnya berbagai layanan pinjaman online ini, kebutuhan modal
para pelaku UMKM, terutama yang underserved bank diharapkan dapat
terpenuhi.
“Karena banyak fintech yang bergerak di bidang pembiayaan sektor
produktif dan ini bisa menjadi potensi supaya yang non-bankable pun bisa
mengakses pembiyaan sektor usaha, termasuk ke depan akses
pembiayaan LPDB melalui fintech,” jelas Braman.
Dalam kesempatan berbeda, Ketua Harian Asosiasi Fintech
Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Kusheryansyah mengatakan,
hadirnya fintech di Indonesia bertujuan untuk mendorong inklusi
keuangan.
“Kehadiran fintech P2P lending, khususnya untuk menjangkau
masyarakat yang tidak terjangkau pinjaman disebabkan tidak memenuhi
kriteria perbankan dan perusahaan pembiayaan,” katanya.
40
Selain itu, fintech dengan inovasi teknologinya menggunakan data
dan credit scoringalternatif sehingga dapat memperluas coverage.
“Dengan credit gap yang mencapai Rp1.000 triliun per tahun, peluang
tumbuhnya fintech sangat tinggi. Apalagi saat ini kolaborasi fintech
dengan bank dan perusahaan pembiayaan semakin giat dijalankan,”
jelasnya.
Kusheryansyah juga menambahkan, kehadiran fintech saat ini bisa
mendongkrak UMKM. Hal ini bukan wacana tetapi sudah terbukti dengan
hadirnya fintech P2P lending yang hadir diberbagai segmen.
“Ada platform Toko Modal yang membiayai pedagang di sekitar
jaringan minimarket, ada iTernak yang membiayai supply chain peternak.
Ada TaniFund, yang membiayai supply chain sektor pertanian. Ada Fintag
yang membiayai sektor kelautan, ada Esta Kapital yangg membiayai ibu-
ibu di Indonesia timur dengan model Grameen Bank,” lanjutnya.
Hadirnya Akseleran dan Modalku turut mengisi kebutuhan
pembiayaan produktif di segmen usaha Rp500 juta sampai Rp2 miliar.
“Pengusaha sektor kreatif seperti event organizer saat ini dapat peluang
pendanaan dari platform P2P lending seperti Investree,” ujarnya.
Terkait dengan pemanfaatan layanan fintech untuk UKM, CEO
UangTeman Aidil Zulkifli mengatakan pemanfaatan pinjaman online untuk
kebutuhan usaha tercatat cukup besar. Pada tahun lalu, setidaknya 30%
dari total nasabah memanfaatkan pinjaman tersebut untuk keperluan
produktif.
“Jika dilihat berdasarkan persentase, nasabah UangTeman paling
besar memang meminjam untuk alasan produktif dan kami juga terus
memberikan edukasi dan apresiasi kepada nasabah supaya bisa
mengelola pinjaman online ini dengan baik dan bermanfaat,” kata Aidil.
Menurut Aidil, pemanfaatan pinjaman online untuk UKM sendiri
terus berkembang karena kebutuhan pengusaha untuk dana yang cepat.
Pelaku usaha kecil itu tak mempermasalahkan besaran pinjaman yang
tergolong kecil jika dibandingkan dengan pinjaman konvensional lainnya.
“Pengusaha UKM ini memerlukan modal dalam waktu cepat, dan
mampu mengelola pinjamannya dengan baik sehingga manfaatnya betul-
41
betul terasa. Kalau layanan fintech ini bisa bersinergi dengan layanan
perbankan tentu akan membawa manfaat yang sangat besar bagi
masyarakat maupun perekonomian nasional,” ujar Aidil.
Salah satu tantangan dalam hal pemanfaatan pinjaman online ini
adalah memberikan edukasi kepada masyarakat ketika mengajukan
pinjaman. Aidil mengatakan, banyak orang yang karena membutuhkan
dana cepat sehingga tidak memperhatikan kredibilitas pemberi pinjaman
dan terjerat layanan yang pinjaman tersebut.
“UangTeman bersama AFPI selalu mendorong agar masyarakat
selalu memastikan hanya meminjam dari perusahaan yang terdaftar dan
diawasi oleh OJK. Kami yakin masyarakat lebih selektif dan mampu
mengelola pinjaman dengan baik, maka layanan pinjaman online ini bisa
menjadi andalan bagi pengusaha UKM,” kata Aidil.
Sumber: https://finansial.bisnis.com/read/20190308/89/897345/fintech-buka-
akses-permodalan-pelaku-umkm Diakses pada 23 Mei 2020
Pertanyaan:
1. Analsislah kasus diatas!
2. Bagaimana peran Fintech bagi UMKM?
DISKUSI
1. Bagaimana Peran Fintech di Indonesia?
2. Bagaimana proses transformasi Fintech?
3. Jelaskan Digitalisasi Marketplace yang terjadi selama satu dekade!
4. Jelaskan Evolusi FinTech!
5. Bagaimana regulasi pemerintah terkait dengan Fintech?
6. Bagaimana perlindungan konsumen fintech di Indonesia?
42
BAB 3
KEBIJAKAN MEMPEROLEH DANA
BAGI UMKM
PENDAHULUAN
Bisa dikatakan bahwa pertumbuhan fintech di seluruh dunia ini
masuk kategori “rapid grow” dan membuat sebuah landscape baru dalam
keuangan (Jagtiani dan John, 2018). Regulasi keuangan yang efektif jelas
penting untuk inovasi dan kesuksesan masa depan industri jasa keuangan
dan, khususnya, FinTech. Tiga tindakan disorot: a) platform sumber
terbuka untuk FinTech regulasi, b) XML peraturan untuk membantu
standardisasi pelaporan dan c) menyeluruh badan standar internasional
(Treleaven, 2015). Hal ini tentu memberikan dampak positif bagi
perusahaan, namun juga tidak sedikit pula resiko baru yang muncul.
Untuk itu pelaku UMKM perlu sungguh memahami bagaimana manfaat
dan resiko dari segala kemudahan di sektor keuangan ini.
Bagi pelaku UMKM, kesempatan memperoleh dana tambahan
sangat berdampak bagi kemajuan usaha mereka. Di Indonesia, telah di
atur beberapa kebijakan terkait memperoleh dana tambahan bagi usaha
mereka. Tentu hal ini tidak semudah membalik telapak tangan. Ada
beberapa kebijakan yang perlu diketahui UMKM ketika hendak
melakukan pinjaman dana.
Salah satu aspek yang cukup sering muncul sebagai salah satu
syarat kemudahaan pencairan dana adalah adanya rekam jejak yang baik,
usaha baru yang bereputasi. Namun realitanya, tidak sedikit pula reputasi
wirausaha dirasa kurang. Hal ini perlu untuk disadari dan ditangani
dengan hati-hati dalam hal mengurangi pengurangan ketidakpastian
usaha baru sendiri selama memproses dan tidak membiarkan
43
penjagaannya setelah reputasi dipinjam (Prashantham, Bhagavatula, dan
Kumar, 2020).
Pada bab 3 ini akan diulas beberapa pokok diskusi yang terkait
dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
1. Peran Regulator dalam Fintech
2. Standar Pengaturan Internasional, Harmonisasi Dan Pelaporan
3. Credit Management And Organization
4. Kebijakan Persetujuan Kredit
5. Fintech Lending Yang Berijin Dan Terdaftar Di OJK
44
menempatkan kita di belakang inovasi kurva jika dibandingkan dengan
negara lain. Dan, seperti regulasi keuangan lainnya, berbagai regulasi
Fintech berpotensi berinteraksi dengan peraturan keuangan yang ada
atau dengan peraturan terkait Fintech lainnya (Jagtiani dan John, 2018).
Regulator dihadapkan dengan implikasi yang berkembang untuk
risiko sistemik dan stabilitas keuangan. Alat-alat baru yang dikembangkan
ini dalam rangka untuk mengatasi risiko baru utama dari ekosistem
keuangan digital, seperti risiko keamanan dunia maya dan risiko vendor
pihak ketiga. Teknologi canggih pun telah digunakan lebih umum dalam
evaluasi pasar keuangan (Jagtiani dan John, 2018). Regulator memiliki
peran yang harus dimainkan dalam mendorong penggunaan inovasi
Fintech yang produktif. Kebijakan dan panduan regulasi melibatkan
pertukaran antara melindungi konsumen dan mendorong inovasi dan
persaingan Fintech (Jagtiani dan John, 2018).
45
Inggris akan mendapat manfaat dari aplikasi pelaporan otomatis dan
analisis lanjutan untuk kepatuhan dan pengukuran risiko. Boleh dibilang,
unsur utama dalam melangkah maju adalah standar (Treleaven, 2015).
46
3. Financial products Markup Language (FpML) Spesifikasi XML
untuk swap, turunan dan produk keuangan terstruktur
4. Interactive Financial Exchange (IFX) Spesifikasi XML untuk
penyajian tagihan elektronik dan pembayaran, pembayaran bisnis-
ke-bisnis, perbankan bisnis-ke-bisnis (seperti pelaporan saldo dan
transaksi, informasi pengiriman uang), mesin teller otomatis
komunikasi, pembayaran konsumen-ke-bisnis dan perbankan
konsumen-ke-bisnis
5. Market Data Definition Language (MDDL) Spesifikasi XML untuk
memungkinkan pertukaran data yang diperlukan untuk
menjelaskan, menganalisis dan memperdagangkan instrumen
dunia pasar keuangan. MDDL berupaya, melalui definisi istilah
umum, untuk memberikan standar kosa kata sehingga data pasar
dapat dipertukarkan secara jelas antara pertukaran, vendor,
redistributor, dan pelanggan
6. Open Financial Exchange (OFX) XML Schema Spesifikasi XML
untuk elektronik pertukaran data keuangan antara lembaga
keuangan, bisnis dan konsumen melalui Internet
47
Standards Body
Berkenaan dengan regulasi lembaga internasional utama memiliki
lebih dari 60 "pengawas" individu, masing-masing dengan kerangka kerja
data dan pelaporan yang sangat berbeda. Laporan untuk Kantor
Pemerintah Ilmu Pengetahuan Inggris merekomendasikan struktur
kelembagaan (lihat Gambar 3.1) untuk mempromosikan standar. Ini
adalah peluang untuk UK. Namun, itu penting untuk faktor dalam peran
yang E.U. drama undang-undang. Banyak data sekarang dibutuhkan, dan
templat dan sarana untuk transmisinya, diamanatkan dalam E.U. hukum.
Ini berarti ada agenda untuk reformasi regulasi pada akhirnya perlu
dilakukan di E.U. dan internasional tingkat (Treleaven, 2015).
Ada alasan mengapa data mengambil arti penting yang dimilikinya
sebagai alat pengatur dan permintaan data hanya akan diperluas untuk
mencakup FinTech, alternatif, dan bayangan perbankan. Yang
mengatakan, UK masih dapat memainkan peran utama dalam
mempromosikan regulasi otomatis (Treleaven, 2015).
48
• Harmonisasi - integrasi pemantauan keuangan nasional, Eropa dan
global sistem
• Alat risiko sistemik - mendorong komunitas akademik UK untuk
menyelidiki serangkaian teknik matematika untuk risiko, yang
dapat menghasilkan alat penting bagi para regulator
Tantangan Terbesar
Menurut Treleaven (2015) yang menjadi tantangan terbesar
adalah:
• Open-source regulatory platform perangkat lunak sumber
terbuka adalah sarana yang populer untuk mendukung inovasi.
Salah satu inisiatif yang mungkin harus bermanfaat bagi FinTech
komunitas akan menjadi pendaftaran otomatis dan pelaporan
peraturan sumber terbuka sistem yang didukung atau disertifikasi
oleh FCA yang akan mempercepat pendaftaran dan pelaporan
untuk pemula baru dalam layanan keuangan
• Financial “weather forecasting” system Saran lain adalah
pengembangan (untuk BoE / PRA) dari sistem pemantauan
keuangan nasional untuk perkiraan risiko sistemik di Indonesia
Sistem perbankan Inggris. (lih. jaringan data dan model peramalan
yang dioperasikan oleh Met Office di Exeter atau Pusat Eropa untuk
ramalan cuaca jarak menengah di Reading.) Faktanya, kelayakan
sistem semacam itu telah ditunjukkan, meskipun dalam skala kecil,
oleh Bank Meksiko, yang melakukan kliring untuk lembaga
keuangan Meksiko dan telah mengembangkan sistem untuk
memantau risiko sistemik berdasarkan “principle components
analysis” (PCA)
• Financial data research facility Akhirnya, komunitas akademik
membutuhkan akses ke dunia nyata data keuangan untuk
mendukung penelitian mereka. Diperlukan tiga kelas data
keuangan: Set data domain publik - ini terdiri dari data yang dapat
diakses publik (mis., Media sosial, ekonomi) dan menyumbang data
anonim.
49
• Commercial data a U.K. WRDS, fasilitas data Inggris terpusat
yang aman setara dengan Layanan Data Penelitian Wharton yang
sangat baik, terdiri dari data komersial dari penyedia data utama
(Thomson Reuters, Bloomberg, Markit). Kumpulan data
kepemilikan - yang paling penting adalah akses yang sangat aman
ke kumpulan data sensitif dan streaming data waktu-nyata dimiliki
oleh mitra regulator dan industri;
50
1. Faktor penting dalam kebijakan kredit, yang menyatakan bahwa:
a. Kebijakan kredit harus sesuai dengan visi, misi, rencana
perusahaan, dan rencana bisnis bank;
b. Dalam memberikan pinjaman, bank harus dapat mengawasi
portofolio kredit secara keseluruhan, menetapkan standar
dalam pinjaman individu memberikan, dan menetapkan standar
untuk tahapan pemberian kredit dengan penambahan
pengawasan internal;
c. Kebijakan kreditnya adalah dianggap baik ketika itu mencakup
prinsip kehati-hatian dalam manajemen kredit, manajemen
kredit dan organisasi, kebijakan persetujuan kredit,
dokumentasi dan administrasi, pengawasan kredit, dan
penyelesaian kredit;
d. Kebijakan kredit berfungsi sebagai pedoman, dan harus
tercermin dalam pedoman kebijakan kredit yang digunakan oleh
setiap bank;
e. Kebijakan kredit harus diajukan dan disetujui oleh dewan
komisaris; dan
f. Bank Indonesia harus mengawasi, memantau, dan menilai
implementasi kebijakan kredit di bank;
2. Prinsip kehati-hatian dalam manajemen kredit, yang terdiri dari:
a. Kebijakan kredit utama yang mengatur:
1) prosedur kredit yang sehat yang mencakup prosedur
persetujuan kredit, dokumentasi dan prosedur administrasi,
dan prosedur pengawasan kredit;
2) kredit dengan perlakuan khusus;
3) kredit dengan bunga yang dikapitalisasi;
4) prosedur penyelesaian kredit macet, prosedur penghapusan
kredit macet, dan kinerja buruk prosedur pelaporan
pinjaman; dan
5) prosedur penyelesaian agunan untuk barang-barang kredit
yang dimiliki oleh bank sebagai hasil penyelesaian kredit;
51
b. Kebijakan kredit Bank untuk rekanan dan debitur utama yang
terdiri dari:
1) Batasan tentang jumlah maksimum penyediaan keseluruhan
fasilitas kredit yang disediakan oleh bank kepada pihak
terkait dalam persentase angka berdasarkan jumlah jumlah
kredit dan modal bank yang dihitung;
2) Pemberian pinjaman sindikasi dan konsorsium prosedur
untuk pihak terkait di mana risiko dibagi dengan bank lain;
3) Persyaratan kredit untuk pihak terkait, khususnya
perbandingan antara tingkat bunga pinjaman yang telah
ditentukan sebelumnya dan debitur lainnya, serta bentuk
dan jenisnya dari agunan; dan
4) Kebijakan Bank dalam memberikan pinjaman kepada pihak
terkait sehubungan dengan peraturan kredit, khususnya milik
BMPK;
c. Dimasukkannya sektor ekonomi, segmen pasar, kegiatan bisnis,
dan debitur berisiko tinggi;
d. Kredit berisiko, yang meliputi:
1) kredit spekulatif;
2) kredit tanpa informasi keuangan yang memadai;
3) kredit yang membutuhkan keterampilan khusus yang tidak
dimiliki oleh bank; dan
4) kredit untuk debitur bermasalah dan / atau ke bank lain;
e. prosedur penilaian kualitas kredit harus didasarkan pada
prosedur tertentu yang memastikan bahwa kolektibilitas kredit
penilaian yang dilakukan oleh bank adalah sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia; dan
f. Petugas kredit harus memproyeksikan profesionalisme dan
integritas, yang berarti bahwa kebijakan kredit harus
menyatakan dengan jelas bahwa petugas kredit anggota dewan
komisaris, dan bahwa manajemen akan menampilkan perilaku
profesional dalam kredit mereka manajemen dengan bersikap
jujur, objektif, cermat, teliti, dan sadar akan peraturan
perbankan.
52
Lebih lanjut dijelaskan bahwa manajemen dan organisasi kredit
(Ikatan Bankir Indonesia, 2014) harus memenuhi persyaratan berikut:
a. Kebijakan kredit harus mencakup anggota organisasi dan
manajemen kredit, serta wewenang dan tanggung jawab anggota
organisasi dan petugas kredit;
b. Selain petugas kredit, dewan komisaris dan direksi harus memiliki
komite kebijakan kredit dan komite kredit;
c. Manajemen harus menyatakan keanggotaan dan wewenang
komite kebijakan kredit dalam perjanjian tertulis;
d. Fungsi dasar komite kebijakan kredit adalah: memberikan masukan
untuk dewan direksi; mengawasi pelaksanaan kebijakan kredit; dan
mengawasi kredit portofolio;
e. Tanggung jawab komite kebijakan kredit adalah: menyerahkan
laporan berkala mengenai pengawasanhasil dan implementasi
kebijakan kredit kepada dewan direksi dan salinan laporan kepada
dewan direksi komisaris; dan memberikan saran dan tindakan
perbaikan kepada dewan direksi; dan
f. Tugas dari komite kredit adalah: Menyetujui atau menolak aplikasi
kredit yang sesuai; dan Berkoordinasi dengan Aset dan Liability
Committee (ALCO) tentang pendanaan.
Hubungan antara gender pengusaha dan pendanaan usaha juga
telah diperiksa dari berbagai perspektif disiplin ilmu, termasuk
kewirausahaan, manajemen, keuangan, dan ekonomi. Karena dispersi ini,
para sarjana, pengusaha, dan kebijakan pembuat sama mungkin memiliki
sudut pandang berbeda tentang kesenjangan gender dalam pendanaan
usaha. Bahkan dalam disiplin ilmu, temuannya beragam, yang mana dapat
menyebabkan lebih banyak kebingungan pada apa yang bukti empiris
sarankan (Geiger, 2020). Beberapa penelitian merekam bahwa sumber
pendanaan tradisional telah mendokumentasikan bahwa pengusaha
perempuan menghadapi tantangan yang lebih besar daripada pengusaha
laki-laki ketika mencari dana untuk usaha mereka.
53
Gambar 3.2. Model konseptual fundling context
Sumber: Geiger, 2020
54
Kebijakan kredit harus mencakup kebijakan persetujuan kredit
(Ikatan Bankir Indonesia, 2014) yang berisi:
1. Total konsep hubungan aplikasi kredit. Persetujuan kredit tidak
boleh semata mata didasarkan pada satu transaksi atau satu kredit
Akun. Sebaliknya, harus mempertimbangkan penilaian kredit
keseluruhan dari pemohon kredit yang diberikan dan / atau akan
diberikan oleh bank, atau juga dikenal sebagai konsep hubungan
total;
2. Batasan otoritas persetujuan kredit. Kebijakan kredit harus
memasukkan alasan dan kriteria untuk batas otoritas persetujuan
kredit. Batasan otoritas untuk persetujuan kredit harus dibuat
dalam perjanjian tertulis melalui keputusan yang dibuat oleh
dewan direksi. Perjanjian ini paling tidak harus nyatakan jumlah
kredit dan petugas pinjaman yang ditunjuk;
3. Tanggung jawab pejabat pemutus kredit adalah untuk:
a. pastikan bahwa pinjaman yang diberikan sesuai dengan
peraturan perbankan dan prinsip-prinsip kredit sehat;
b. Pastikan bahwa implementasi pemberian kredit sesuai dengan
kebijakan kredit bank dan pedoman untuk penegak kredit;
c. Memastikan bahwa pemberian kredit didasarkan pada
perhitungan yang jujur, objektif, dan cermat untuk menghindari
kredit macet; dan
d. Pastikan bahwa pinjaman yang diberikan akan dibayar tepat
waktu dan tidak berkembang menjadi tidak berkinerja baik
pinjaman;
4. Proses persetujuan kredit mensyaratkan hal-hal berikut:
a. Proses persetujuan kredit membutuhkan tertulis aplikasi kredit
yang berisi semua informasi yang diperlukan dan memenuhi
persyaratan bank. Bank harus melakukannya mengkonfirmasi
bahwa dana dan informasi yang dinyatakan dalam aplikasi kredit
adalah benar;
b. Analisis kredit harus menampilkan konsep hubungan total
aplikasi kredit, sebutkan semua informasi mengenai bisnis dan
55
data pemohon dalam lengkap, akurat, dan obyektif, dan
memberikan penilaian tentang kelayakan jumlah aplikasi kredit
dan proyek atau bisnis yang dibiayai secara objektif. Analisis
kredit juga harus menilai karakter, kapasitas, modal, jaminan,
dan kondisi bisnis debitur, juga dikenal sebagai 5C;
c. Rekomendasi untuk persetujuan kredit disusun dalam format
tertulis berdasarkan analisis kredit yang telah dilakukan;
d. Kredit persetujuan harus mempertimbangkan hasil analisis dan
rekomendasi; perbedaan harus secara jelas dinyatakan secara
tertulis;
5. Perjanjian kredit menyatakan bahwa permohonan kredit untuk
setiap pinjaman yang disetujui harus dibuat dalam bentuk pinjaman
persetujuan. Perjanjian ini datang dalam bentuk perjanjian tertulis
dan berisi prasyarat berikut:
a. Memenuhi persyaratan hukum dan validitas untuk melindungi
kepentingan bank; dan
b. Ini menyatakan jumlah, durasi, pembayaran prosedur, dan
persyaratan kredit lainnya yang tercantum dalam perjanjian
kredit; dan
6. Persetujuan pencairan pinjaman, yang mengikuti prinsip-prinsip
berikut:
a. Bank hanya akan menyetujui pencairan pinjaman ketika semua
persyaratan dalam perjanjian kredit dipenuhi oleh pemohon
kredit; dan
b. Sebelum menyalurkan pinjaman, bank harus memastikan itu
semua aspek yurisdiksi terkait kredit telah diselesaikan untuk
memberikan perlindungan yang memadai bagi bank.
56
160 perusahaan. OJK mengimbau masyarakat untuk menggunakan jasa
penyelenggaran fintech peer to peer lending yang sudah terdaftar/berizin
dari OJK.
57
58
59
Sumber: https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/financial-technology/Pages/
Penyelenggara-Fintech-Terdaftar-dan-Berizin-di-OJK-per-11-Juni-2020.aspx
diakses pada 25 Juli 2020
GROSARIUM
rapid grow Pertumbuhan yang cepat
Kompleksitas yaitu tantangan menyeimbangkan perlu mendorong tetapi
dalam Fintech juga mengatur industri keuangan baru yang muncul dan
muncul industri teknologi yang dirancang untuk
mendukung pasar keuangan.
eXtensible spesifikasi XML yang menjelaskan informasi keuangan
Business Reporting untuk perusahaan publik dan swasta dan organisasi lain
Language (XBRL)
Financial Spesifikasi XML untuk waktu-nyata pertukaran elektronik
Information transaksi sekuritas
eXchange (FIX)
Protocol
Financial products Spesifikasi XML untuk swap, turunan dan produk keuangan
Markup Language terstruktur
(FpML)
Interactive Spesifikasi XML untuk penyajian tagihan elektronik dan
Financial Exchange pembayaran, pembayaran bisnis-ke-bisnis, perbankan
(IFX) bisnis-ke-bisnis (seperti pelaporan saldo dan transaksi,
informasi pengiriman uang), mesin teller otomatis
komunikasi, pembayaran konsumen-ke-bisnis dan
perbankan konsumen-ke-bisnis
Market Data Spesifikasi XML untuk memungkinkan pertukaran data
Definition yang diperlukan untuk menjelaskan, menganalisis dan
Language (MDDL) memperdagangkan instrumen dunia pasar keuangan.
MDDL berupaya, melalui definisi istilah umum, untuk
memberikan standar kosa kata sehingga data pasar dapat
dipertukarkan secara jelas antara pertukaran, vendor,
redistributor, dan pelanggan
60
Open Financial Spesifikasi XML untuk elektronik pertukaran data keuangan
Exchange (OFX) antara lembaga keuangan, bisnis dan konsumen melalui
XML Schema Internet
Pemodelan penggunaan teknik yang muncul seperti pemodelan
kebijakan regulasi berbasis agen untuk mensimulasikan kemungkinan dampak
kebijakan baru sebelum undang-undang (mis., MiFID II, EU
FFT) dan dampak praktis dari peraturan yang ada,
termasuk konflik antar regulator
Standar pelaporan mengembangkan penandaan dan pelaporan kepatuhan
(XML) yang umum standar di berbagai yurisdiksi untuk
mendukung panggilan untuk berbagi wajib informasi
antara regulator dengan yurisdiksi yang tumpang tindih
Harmonisasi integrasi pemantauan keuangan nasional, Eropa dan global
sistem
Alat risiko sistemik mendorong komunitas akademik UK untuk menyelidiki
serangkaian teknik matematika untuk risiko, yang dapat
menghasilkan alat penting bagi para regulator
Open-source perangkat lunak sumber terbuka adalah sarana yang
regulatory populer untuk mendukung inovasi. Salah satu inisiatif yang
platform mungkin harus bermanfaat bagi FinTech komunitas akan
menjadi pendaftaran otomatis dan pelaporan peraturan
sumber terbuka sistem yang didukung atau disertifikasi
oleh FCA yang akan mempercepat pendaftaran dan
pelaporan untuk pemula baru dalam layanan keuangan
Financial “weather Saran lain adalah pengembangan (untuk BoE / PRA) dari
forecasting” sistem pemantauan keuangan nasional untuk perkiraan
system risiko sistemik di Indonesia Sistem perbankan Inggris. (lih.
jaringan data dan model peramalan yang dioperasikan oleh
Met Office di Exeter atau Pusat Eropa untuk ramalan cuaca
jarak menengah di Reading.) Faktanya, kelayakan sistem
semacam itu telah ditunjukkan, meskipun dalam skala
kecil, oleh Bank Meksiko, yang melakukan kliring untuk
lembaga keuangan Meksiko dan telah mengembangkan
sistem untuk memantau risiko sistemik berdasarkan
“principle components analysis” (PCA)
Financial data Akhirnya, komunitas akademik membutuhkan akses ke
research facility dunia nyata data keuangan untuk mendukung penelitian
mereka. Diperlukan tiga kelas data keuangan: Set data
domain publik - ini terdiri dari data yang dapat diakses
publik (mis., Media sosial, ekonomi) dan menyumbang
data anonim.
61
Commercial data a U.K. WRDS, fasilitas data Inggris terpusat yang aman
setara dengan Layanan Data Penelitian Wharton yang
sangat baik, terdiri dari data komersial dari penyedia data
utama (Thomson Reuters, Bloomberg, Markit). Kumpulan
data kepemilikan - yang paling penting adalah akses yang
sangat aman ke kumpulan data sensitif dan streaming data
waktu-nyata dimiliki oleh mitra regulator dan industri
principle analisis komponen utama adalah teknik yang digunakan
components untuk menyederhanakan suatu data, dengan cara
analysis” (PCA) mentransformasi data secara linier sehingga terbentuk
sistem koordinat baru dengan varians maksimum
KASUS
Naikan Level UMKM, Pemerintah Ubah Kebijakan KUR 2020
Pasardana.id - Pemerintah menginginkan pelaku Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) bisa naik level. Misalnya dari pengusaha mikro
naik ke usaha kecil dan pengusaha kecil naik ke usaha menengah.
Dalam rangka meningkatkan level tersebut, pemerintah memberi
kail berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga rendah. Tahun
ini, pemerintah menurunkan suku bunga KUR menjadi 6 persen.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko
Perekonomian, Iskandar Simorangkir mengungkapkan, bahwa dengan
mengubah kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2020 ini demi mendorong
pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Kebijakan ini penting untuk mencapai pertumbuhan ekonomi
nasional yang inklusif dan berkeadilan.
Disampaikan Iskandar, terdapat empat poin kebijakan yang dirubah
pemerintah tahun ini. Di antaranya, menurunkan bunga KUR menjadi
enam persen dari sebelumnya tujuh persen.
Sementara subsidi bunga tetap 10,5 persen untuk KUR Mikro, KUR
kecil sebesar 5,5 persen dan KUR TKI sebesar 14 persen.
"Suku bunga turun, platfon naik, kita setting KUR lima tahun ke
depan," ungkapnya di Kantor Kementerian Koordinator bidang
Perekonomian, Jakarta, Selasa, (21/1/2020).
62
Iskandar menambahkan, pemberian KUR kepada pelaku usaha
memiliki batasan. Jika pelaku usaha sudah bisa naik kelas, subsisdi dari
pemerintah pun tidak akan diberikan lagi.
"Kalau sudah bisa sendirian, nanti kita lepaskan, jangan disuapi
lagi," ujarnya.
Disebutkan Iskandar, pemerintah juga meningkatkan target
penyaluran KUR di 2020 sampai 2024.Total plafon KUR ditingkatkan dari
Rp 140 triliun menjadi Rp 190 triliun pada tahun 2020. Selama lima tahun
akan terus ditingkatkan bertahap hingga jumlahnya Rp 325 triliun pada
2024.
Untuk plafon KUR mikro juga dinaikkan dari Rp25 juta menjadi
Rp50 juta. Total akumulasi plafon KUR Mikro sektor perdagangan
ditingkatkan dari Rp100 juta menjadi Rp200 juta hanya untuk Debitur KUR
Baru.
"Target KUR Sektor Produksi tetap sebesar minimal 60 persen,"
terangnya.
Ia menambahkan rendahnya penyaluran KUR di sektor produksi
bakal digenjot melalui program one village one product (OVOP) dengan
pola pengelolaan secara cluster yang basis pembiayaannya menggunakan
KUR khusus.
"Tidak mudah salurkan kredit. Sejak era mantan Menko
Perekonomian Darmin Nasution, target KUR produksi ditingkatkan terus
menjadi 60 persen. Banyak bank keberatan. Karena sadar susah, maka
ciptakan KUR khusus berbentuk kluster," pungkas dia.
Selain KUR, Pemerintah juga memiliki Program Mekaar, Ultra Mikro
(Umi) dan Program Kemitraan Ekonomi Umat untuk pembiayaan usaha
mikro. Program Mekaar yaitu pemberdayaan berbasis kelompok bagi
perempuan pra sejahtera pelaku usaha super mikro.
Plafon pinjamannya antara Rp2 juta-Rp 5 juta dan ini diberikan
secara bertahap tanpa agunan.
Ultra Mikro (UMi), yaitu program lanjutan dari program bantuan
sosial menjadi kemandirian usaha yang sulit memperoleh akses kredit
perbankan.
63
Plafon maksimal Rp10 juta per nasabah dan disalurkan oleh
Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). Konsep pembiayaan UMi yaitu
dengan pembentukan kelompok dan pendampingan untuk memfasilitasi
masyarakat yang tidak memiliki agunan.
Sementara, Program Kemitraan Ekonomi Umat (PKEU) yakni
program kemitraan antara umat (kelompok masyarakat yang tinggal di
pondok pesantren, di sekitar pondok pesantren maupun masyarakat
umum, khususnya UMKM) dengan kelompok usaha besar.
Sumber : https://pasardana.id/news/2020/1/22/naikan-level-umkm-pemerintah-
ubah-kebijakan-kur-2020/ diakses 20 Juni 2020
Pertanyaan:
1. Analisislah kasus diatas sesuai dengan pemahaman Anda!
2. Bagaimana tujuan pemerintah mengubah Kebijakan KUR 2020?
DISKUSI
1. Bagaimana peran regulator dalam fintech?
2. Apa yang anda ketahui mengenai standar pengaturan internasional,
harmonisasi dan pelaporan?
3. Apa yang anda ketahui mengenai credit management and
organization?
4. Bagaimana kebijakan persetujuan kredit di indonesia?
5. Mengapa kita sebagai pelaku umkm perlu mengetahui fintech
lending yang berijin dan terdaftar di OJK?
64
BAB 4
KEBIJAKAN MENGELOLA DANA
BAGI UMKM
PENDAHULUAN
Pengelolaan dana bagi seseorang sangatlah penting, apalagi ketika
seseorang tersebut memiliki sebuah usaha. Tidak sedikit pelaku UMKM
kebingungan dalam melakukan pengelolaan dananya. Kebanyakan dari
pelaku UMKM kesulitan dalam memisahkan pengeluaran keuangan
pribadi mereka dan pengeluaran untuk usaha mereka. Akibatnya, pelaku
UMKM tidak dapat menentukan laba bersih yang sungguh mereka
dapatkan dari usaha mereka. Bisnis UMKM seringkali masih sederhana
dalam mengelola keuangannya dan lemah dalam sistem
pengendaliannya, sehingga rawan terhadap penyelewengan (Bank
Indonesia, 2015).
Beberapa penelitian menemukan bahwa pada UMKM, kinerja
keuangan sebuah usaha dipengaruhi juga bagaimana pengelolaan
keuangan keluarga itu sendiri (Hansen dan Block, 2020). Ketika keuangan
keluarga terkelola dengan baik, biasanya keuangan usahanya pun akan
terkelola dengan baik pula.
Pada bab 4 ini akan dibahas beberapa pokok diskusi yang terkait
kebijakan mengelola dana bagi UMKM dengan aplikasi dalam kehidupan
sehari-hari yaitu:
1. Pengetahuan Keuangan Dan Pengalaman Keuangan
2. Sikap Pengelola Keuangan Dalam Perilaku Perencanaan Keuangan
3. Perencanaan Keuangan UMKM
65
Gambar 4.1. Info grafis Program Strategis Kementerian Koperasi
dan UMKM
Sumber: www.infopublik.id, 2019 diakses 29 Juni 2020
66
ini dialami hampir sebagian besar pelaku UMKM di seluruh Indonesia
karena adanya perilaku mengabaikan pengetahuan manajemen
keuangan. Kurangnya pengetahuan ini akan menyebabkan permasalahan
dalam pengambilan keputusan keuangan dan tidak adanya perencanaan
keuangan untuk investasi lain dan kesejahteraan (Silvy dan Yulianti,
2013). Oleh karena itu, pengetahuan akan pengelolaan dana yang
bijaksana sangat diperlukan bagi pelaku UMKM. Program tersebut
membuktikan bahwa pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM
telah berkomitmen lebih dari sekadar mengirimkan pengetahuan kepada
pelaku UMKM namun juga membuat sistem pendampingan lebih lanjut.
67
mengenai keuangan yang dialami atau yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari baik secara personal maupun sebuah usaha. Untuk
mendapatkan pengetahuan keuangan maka seseorang perlu belajar dan
meningkatkan kemampuan keuangannya secara langsung. Pengetahuan
keuangan ini yang akan membantu kita ahli dalam menggunakan uang
secara bijak.
Keahlian keuangan adalah sebuah teknik untuk membuat
keputusan manajemen keuangan (Silvy dan Yulianti, 2013). Terdapat
sebuah temuan bahwa mereka yang berpenghasilan rendah dengan
pendidikan kurang, cenderung memiliki bawah rata-rata literasi
keuangan. Orang yang memiliki pengetahuan keuangan yang lebih baik
akan memiliki perilaku keuangan seperti membayar semua tagihan tepat
waktu, membukukan pengeluaran setiap bulan, dan memiliki dana
darurat (Silvy dan Yulianti, 2013).
Pada artikel sebelumnya saya telah menjelaskan betapa pentingnya digitalisasi untuk
UMKM desa. Selanjutnya, tahap apa yang harus diperhatikan oleh pelaku usaha ketika
sudah mendapatkan laba yang banyak berkat digitalisasi? Pada artikel ke-3 saya yang
sekaligus menutup seri UMKM Desa akan dibahas mengenai pentingnya pemisahan
keuangan usaha dan pribadi.
Selama menjalani kurang lebih 30 hari PKL di Desa Cipanas, saya dan kelompok
mengobservasi mitra dan juga masyarakat pemilik UMKM yang kerap tidak melakukan
pemisahan uang usaha dan uang pribadinya. Pemilik UMKM terbiasa dengan mengambil
laba dari penjualan produk dan langsung menggunakannya untuk kepentingan pribadi
seperti membeli kebutuhan sehari-hari, pembayaran cicilan dan banyak lagi.
Mindset kebanyakan pelaku usaha yang kami temukan adalah -- "toh yang penting ada
uang untuk makan dan beli kebutuhan sehari-hari", dan tidak memikirkan perkembangan
usahanya. Ketika laba diambil terus menerus tanpa ada pencatatan, usaha akan
mengalami stagnansi dan lama-kelamaan usaha dapat mengalami kerugian.
Mengapa memisahkan uang usaha dengan uang pribadi itu penting? Hal ini karena ketika
adanya kegiatan usaha, para pelaku usaha tidak dapat mengambil kesimpulan apakah
hasil penjualannya itu untung atau rugi, dan juga tidak dapat melakukan evaluasi atas
usahanya selama suatu periode tertentu yang tentunya menjadi bagian penting dalam
menjalani sebuah usaha.
68
Selain itu, para pelaku usaha tidak dapat mengetahui dari mana uangnya berasal, apakah
itu dari kegiatan usaha mereka sendiri ataupun dari tempat lain. Kemudian sering juga
ketika para pelaku usaha ini mendapat uang maka langsung dibelanjakan, hal ini
menyebabkan para pelaku usaha susah untuk memperbesar bisnisnya.
Oleh karena itu pengetahuan akan pengetahuan keuangan sangatlah penting untuk
dipelajari. Definisi dari manajemen keuangan adalah kegiatan manajemen yang berfungsi
untuk mengelola aset-aset maupun dana. Dengan mempelajari manajemen keuangan,
maka para pelaku usaha dapat mengontrol keuangan usahanya.
Mereka juga dapat mengetahui apakah bisnis yang dijalaninya untung atau rugi dan tidak
lagi mencampur kas masuk dan keluar dari usaha dengan uang pribadi. Dengan ini para
pelaku UMKM dapat mengembangkan bisnisnya dari keuntungan yang didapat. Para
pelaku bisnis juga dapat melakukan efisiensi dalam penggunaan kas.
Dengan mengetahui keuntungan usaha, para pelaku UMKM dapat mengambil keputusan
yang tepat untuk mengembangkan dan memperbesar usaha. Contohnya seperti membuka
cabang, maupun memperbesar skala produksi. Akhir kata, saya dan kelompok
mempelajari banyak hal selama melakuakn kegiatan PKL selama 30 hari di Desa Cipanas,
sekian yang dapat saya bagikan sampai saat ini. Semoga UMKM Desa Indonesia dapat
berkembang lebih lagi!
Sumber:
https://www.kompasiana.com/evelyngreseldafang8092/5e556c5a097f3618c776bf04/pen
tingnya-edukasi-manajemen-keuangan-umkm-desa diakses 29 Juni 2020
69
dari keluarga. Seseorang dapat memperoleh pengetahuan keuangan
karena melakukan menyimpan dan mengumpulkan kekayaan, atau
dimungkinkan karena memiliki pengalaman keuangan keluarga.
Pengalaman seseorang dalam mengelola keuangan dan perencanaan
keuangan dapat bermanfaat pada pengambilan keputusan bisnis yang
bijak sana (Silvy dan Yulianti, 2013). Pengalaman keuangan adalah
kejadian tentang hal yang berhubungan dengan keuangan yang pernah
dialami (dijalani, dirasakan, ditanggung dan sebagainya) baik yang sudah
lama atau baru saja terjadi (Silvy dan Yulianti, 2013).
Dengan pengalaman keuangan maka seseorang akan mampu
membuat sebuah pertimbangan atau mengambil keputusan strategis juga
termasuk di dalamnya adalah investasi. Pengelolaan investasi yang baik
dan benar akan berguna untuk mencapai kesuksesan di masa yang akan
datang.
70
keuangan yang baik dan sadar akan risiko ini akan mampu untuk
menjadikan situasi keuangannya menjadi surplus keuangan dengan
tabungan masa depan atau sebagai modal investasi.
Untuk memulainya, sebaiknya seseorang menentukan terlebih
dahulu tujuan yang ingin dicapai dengan perencanaan keuangan yang
baik. Apakah tujuan tersebut jangka pendek atau jangka panjang. Hal ini
akan berguna untuk memutuskan alokasi dana terbaik yang perlu
dilakukan sebuah usaha.
71
Dengan demikian pemupukan aset akan berguna baginya di masa depan.
Adapun pengelompokan aset yang dimaksud adalah (Modul Pendidikan
Melek Keuangan, 2018):
1. Aset produktif yaitu harta yang bertumbuh dan nilainya meningkat
seiring perjalanan waktu. Biasanya berupa rumah atau tanah atau
emas.
2. Aset kolektif/ netral yaitu berupa harta yang berbentuk
kesenangan seseorang untuk disimpan. Biasanya berupa barang
hobi, lukisan, dan barang lain untuk di koleksi.
3. Aset konsumtif yaitu berupa harta barang yang nilainya menurun
dan memerlukan biaya perawatan, misalnya kendaraan.
Di sisi lain, untuk menjalankan sebuah usaha, pelaku UMKM juga
memerlukan bantuan hutang untuk memperlancar usahanya. Dengan
demikian, sebagai pelaku UMKM, kita perlu mengetahui beberapa tipe
hutang yaitu (Modul Pendidikan Melek Keuangan, 2018)::
1. Utang Produktif yaitu utang yang digunakan untuk membeli
barang-barang yang nilainya meningkat atau menghasilkan arus
kas.
2. Utang Konsumtif yaitu utang untuk membeli barang-barang yang
nilainya terdepresiasi/ turun tanpa memberikan dampak
peningkatan pada arus kas.
72
1. Pengukuran kinerja UMKM kerap sulit dilakukan secara kuantitatif,
dikarenakan terbatasnya sumber daya (pemahaman keuangan dan
tenaga kerja).
2. Pengukuran kinerja pada umumnya melihat indikator keuangan
yang kompleks, sehingga hal ini tidak secara lengkap
memperlihatkan kondisi aktual yang terjadi di bisnis tersebut.
3. Pengukuran kinerja yang kerap dipakai relatif hanya sesuai bila
digunakan untuk perusahaan besar yang terstruktur dalam
manajemen perusahaannya
Lebih lanjut, Aribawa (2016) memberikan beberapa indikator
pengukuran Literasi keuangan, kinerja UMKM dan keberlanjutan usaha
sebagai berikut:
73
Keterangan Indikator
3. Adanya pertumbuhan penjualan
4. Adanya penurunan biaya tetap
5. Kemampuan antisipasi produksi apabila permintaan
meningkat
6. Jaminan ketepatan waktu pada pelanggan
7. Kesesuaian produk dengan spesifikasi yang
ditawarkan
Keberlanjutan 1. Telah tercapainya BEP
Usaha 2. Terdapat sistem pelacakan kepuasan konsumen
3. Terdapat sistem pelacakan kepuasan karyawan/
manajer
74
dan mengidentifikasi jumlah pendapatan yang dibutuhkan untuk
membayar utang. Rasio yang ideal adalah <=30%.
5. RASIO ASET INVESTASI TERHADAP KEKAYAAN BERSIH yaitu
perhitungan rasio ini membantu kita melihat kekuatan investasi
yang menopang kehidupan keluarga. Untuk menunjukkan seberapa
baik seseorang dalam meningkatkan nilai asetnya. Rasio yang ideal
adalah >=50%.
6. RASIO SOLVABILITAS yaitu perhitungan rasio ini menunjukkan
tingkat solvabilitas aset (kebangkrutan) terhadap kekayaan
bersihnya. Semakin kecil rasio nya kemungkinan bangkrut tinggi,
sebab nilai asetnya juga akan semakin berkurang atau habis, jika
nilainya <50% Anda harus hati-hati mulai masuk dalam indikasi
kebangkrutan. Rasio yang ideal adalah >=50%.
DIAGNOSIS KEUANGAN
1. RASIO LIKUIDITAS (Ideal >= 3 bulan) Contoh
A Jumlah Aset Lancar Rp 3.500.000,00
B Jumlah Pengeluaran per Bulan Rp 1.100.000,00
C Kemampuan menopang biaya (A/B) 3,1 bulan
2. RASIO LIKUID TERHADAP KEKAYAAN BERSIH (Ideal Contoh
>= 15%)
A Jumlah Aset Lancar Rp 3.500.000,00
B Kekayaan Bersih (Aset-Utang) Rp 20.000.000,00
C Kemampuan mengelola kekayaan menjadi aset (A/B) 17,5%
3. RASIO UTANG TERHADAP ASET (Ideal <= 50% ) Contoh
A Jumlah Utang Rp 10.000.000,00
B Jumlah Aset Rp 20.000.000,00
C Kemampuan membayar utang dengan aset (A/B) 50%
4. RASIO KEMAMPUAN PELUNASAN HUTANG (Ideal <= Contoh
30%)
A Angsuran Utang Rp 1.000.000,00
B Jumlah Pendapatan per Bulan Rp 5.000.000,00
C Rasio kemampuan pelunasan hutang (A/B) 20%
75
5. RASIO ASET INVESTASI TERHADAP KEKAYAAN Contoh
BERSIH (Ideal >= 50%)
A Jumlah investasi Rp 15.000.000,00
B Kekayaan bersih (aset-utang) Rp 20.000.000,00
C Kemampuan mengelola investasi untuk menopang 57%
hidup (A/B)
6. RASIO SOLVABILITAS (Ideal >= 50%) Contoh
A Kekayaan bersih (aset-utang) Rp 20.000.000,00
B Jumlah Aset Rp 20.000.000,00
C Kemampuan melunas semua hutang dengan aset 100%
(A/B)
GLOSARIUM
RASIO LIKUIDITAS yaitu rasio yang mengindikasikan tersedianya Kas
yang cukup untuk menopang biaya ke depan. Rasio ini
diukur dalam satuan "bulan". Rasio yang ideal bila
dalam rentang antara 3-6 bulan.
RASIO ASET LIKUID yaitu perhitungan rasio yang mengindikasikan jumlah
TERHADAP KEKAYAAN Kekayaan Bersih yang berupa Kas dan Setara Kas.
BERSIH Rasio ini juga menunjukkan seberapa mudah harta
yang dimiliki bisa segera diuangkan. Jika terlalu
banyak, dikhawatirkan investasinya tidak berkembang
maksimal. Jika terlalu sedikit maka akan kesulitan jika
memerlukan dana dadakan kebutuhan sehari-hari.
Rasio yang ideal adalah >=15%
RASIO UTANG yaitu perhitungan rasio ini menunjukkan beban utang
TERHADAP ASET terhadap asetnya. Rasio yang ideal adalah <=50%.
RASIO KEMAMPUAN yaitu perhitungan rasio ini menunjukkan kemampuan
PELUNASAN UTANG membayar utangnya secara teratur, dan
mengidentifikasi jumlah pendapatan yang dibutuhkan
untuk membayar utang. Rasio yang ideal adalah
<=30%
RASIO ASET INVESTASI yaitu perhitungan rasio ini membantu kita melihat
TERHADAP KEKAYAAN kekuatan investasi yang menopang kehidupan
BERSIH keluarga. Untuk menunjukkan seberapa baik
seseorang dalam meningkatkan nilai asetnya. Rasio
yang ideal adalah >=50%.
76
RASIO SOLVABILITAS yaitu perhitungan rasio ini menunjukkan tingkat
solvabilitas aset (kebangkrutan) terhadap kekayaan
bersihnya. Semakin kecil rasio nya kemungkinan
bangkrut tinggi, sebab nilai asetnya juga akan semakin
berkurang atau habis, jika nilainya <50% Anda harus
hati-hati mulai masuk dalam indikasi kebangkrutan.
Rasio yang ideal adalah >=50%.
ASET PRODUKTIF yaitu harta yang bertumbuh dan nilainya meningkat
seiring perjalanan waktu. Biasanya berupa rumah
atau tanah atau emas.
ASET KOLEKTIF/ yaitu berupa harta yang berbentuk kesenangan
NETRAL seseorang untuk disimpan. Biasanya berupa barang
hobi, lukisan, dan barang lain untuk di koleksi.
ASET KONSUMTIF yaitu berupa harta barang yang nilainya menurun dan
memerlukan biaya perawatan, misalnya kendaraan.
UTANG PRODUKTIF yaitu utang yang digunakan untuk membeli barang-
barang yang nilainya meningkat atau menghasilkan
arus kas
UTANG KONSUMTIF yaitu utang untuk membeli barang-barang yang
nilainya terdepresiasi/ turun tanpa memberikan
dampak peningkatan pada arus kas.
PENGETAHUAN adalah segala sesuatu mengenai keuangan yang
KEUANGAN dialami atau yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
baik secara personal maupun sebuah usaha.
KEAHLIAN KEUANGAN Adalah sebuah teknik untuk membuat keputusan
manajemen keuangan
PENGALAMAN adalah kejadian tentang hal yang berhubungan
KEUANGAN dengan keuangan yang pernah dialami (dijalani,
dirasakan, ditanggung dan sebagainya) baik yang
sudah lama atau baru saja terjadi.
PENGALAMAN adalah kemampuan untuk membuat pertimbangan
KEUANGAN atau pengambilan keputusan investasi untuk
menentukan perencanaan dan pengelolaan investasi
untuk mengetahui kegunaan manajemen keuangan
untuk saat ini dan di masa mendatang
PERILAKU merupakan tindakan penempatan sejumlah dana
PERENCANAAN pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh
INVESTASI keuntungan di masa yang akan datang
SIKAP adalah gambaran kepribadian seseorang yang terlahir
melalui gerakan fisik dan tanggapan pikiran terhadap
suatu keadaan atau suatu objek.
77
KASUS
10 Fungsi Manajemen Keuangan Bisnis UMKM yang Harus Anda
Ketahui, agar Bisnis Anda Sukses. Apakah Sudah Anda Terapkan?
Apakah Anda, sebagai pebisnis UMKM sudah paham mengenai apa
saja fungsi manajemen keuangan bisnis UMKM? Dalam menjalankan
suatu bisnis, uang adalah ujung tombak perusahaan. Oleh sebab itu,
pengelolaan uang yang bijak menjadi hal yang sangat penting demi
kelangsungan perusahaan. Jika uang tidak diatur dengan cermat, maka
pemasukan dan pengeluaran akan rancu. Bagi Anda yang sedang
menjalankan bisnis, pastikan Anda memiliki manajemen keuangan yang
tepat.
Manajemen keuangan adalah segala kegiatan atau aktivitas
perusahaan yang berguna untuk mencapai tujuan utama perusahaan.
Kegiatan atau aktivitas di dalamnya, yaitu: cara memperoleh pendanaan
modal kerja, Menggunakan atau mengalokasikan dana, Mengelola aset
yang dimiliki.
#1 Memperjelas Rencana Keuangan
Rencana keuangan tidak hanya diperlukan ketika Anda akan
memulai bisnis. Dalam pengembangan bisnis pun, rencana keuangan yang
jelas bisa menjadi pedoman Anda dalam membelanjakan uang. Tanpa
rencana keuangan, pengeluaran akan menjadi kurang efisien. Dengan
menyusun rencana keuangan, Anda bisa memprediksikan jumlah
pemasukan dan pengeluaran selama beberapa periode ke depan. Ini akan
membantu Anda memberikan gambaran tentang apa yang harus
dilakukan untuk mendapatkan profit lebih banyak.
#2 Mengetahui Jumlah Utang
Salah satu tujuan perusahaan dalam melakukan manajemen
keuangan adalah untuk mengetahui berapa kekayaan yang dimiliki
perusahaan dan berapa besar utang yang ditanggung. Hal ini akan
memudahkan Anda dalam mengambil keputusan untuk memajukan
perusahaan ke depannya, apakah akan mencari pinjaman atau mengelola
sendiri dana yang sudah ada untuk digunakan dalam pengembangan
78
bisnis. Jika Anda mampu mengelola keuangan dengan baik, Anda bisa
secara maksimal memanfaatkan dana tersebut pada sektor guna
meningkatkan proses produksi.
#3 Mengendalikan Keuangan Saat Terjadi Perubahan
Salah satu fungsi utama manajemen keuangan yang mendasar
adalah mengendalikan keuangan perusahaan itu sendiri. Baik bagi usaha
kecil dan menengah maupun perusahaan yang mapan, jika pengeluaran
tidak terkendali maka dapat membawa penurunan profit dan bahkan
kebangkrutan. Sebanyak apapun pemasukan, jika pengeluarannya tidak
terkendali, maka tidak akan ada artinya. Misalnya, untuk mendapatkan
kualitas bahan baku yang lebih baik, tentu Anda harus mengeluarkan
dana yang jauh lebih banyak. Ketika bahan yang biasanya Anda gunakan
mendadak tidak tersedia, maka Anda harus untuk membeli barang
pengganti yang lebih mahal. Semua hal itu jika dilakukan tanpa adanya
manajemen keuangan, bisa-bisa membuat pengeluaran menjadi tidak
terkendali
#4 Menghindari Kesalahan Penggunaan Dana
Mungkin bagi pelaku bisnis UMKM atau bagi mereka yang
membuka bisnis, pemeriksaan keuangan (audit), kurang begitu
diperlukan. Namun, dengan adanya manajemen keuangan maka
kemungkinan penyelewengan terhadap dana perusahaan oleh oknum-
oknum tertentu dapat dihindarkan. Misalnya, biaya operasional yang
terus membengkak tanpa diimbangi dengan kenaikan kinerja. Tentunya
hal ini membuat performa perusahaan kurang efisien. Oleh sebab itu,
manajemen keuangan perlu dilakukan.
#5 Menyimpan Keuangan
Tujuan manajemen keuangan lainnya adalah mengetahui besarnya
laba dan persentase rata-rata pemasukan yang kita peroleh setiap
bulannya. Ini akan membantu Anda dalam menyimpan anggaran. Dalam
berbisnis, menyimpan sebagian anggaran adalah salah satu cara untuk
menyediakan dana tak terduga. Maksudnya, jika suatu ketika perusahaan
mengalami kerugian atau pemasukan yang lebih sedikit sedangkan
kegiatan operasional harus tetap berjalan, maka dana simpanan ini bisa
79
digunakan. Selain itu, menyimpan dana juga bisa digunakan sebagai
modal untuk mengembangkan bisnis ke tingkat lebih lanjut.
#6 Melakukan Pengawasan atas Biaya
Sebagai bisnis UMKM, pengawasan atas biaya merupakan hal yang
penting. Kegiatan pengawasan dilakukan untuk menentukan apa yang
telah dicapai, mengadakan evaluasi, dan mengambil tindakan-tindakan
korektif bila diperlukan untuk menjamin agar hasilnya sesuai dengan
rencana. Pengawasan tidak hanya melihat sesuatu dengan saksama dan
melaporkan hasil kegiatan mengawasi, tetapi juga mengandung arti
memperbaiki dan meluruskannya. Anda juga dapat mengukur atau
mengevaluasi kinerja yang dicapai terhadap standar yang telah
ditentukan.
#7 Menetapkan Kebijaksanaan Harga
Ada beberapa pihak yang memiliki peran dalam menetapkan
kebijakan harga jual, tidak terkecuali bagian keuangan. Bagian keuangan
memiliki peranan yang cukup penting. Berikut ini pihak-pihak yang
memiliki andil dalam penetapan harga jual:
1. Pimpinan, sebagai pengambil keputusan
2. Bagian keuangan, pembuatan perhitungan biaya produksi dan
pajak.
3. Bagian penjualan, peramalan penjualan produk yang dapat
dilakukan di masa yang akan datang
4. Akuntan, penyedia informasi biaya-biaya, seperti biaya total, biaya
marginal atau perbedaan biaya yang harus dipertimbangkan karena
perubahan produksi.
#8 Meramalkan Laba yang akan Datang
Dalam hal fokus informasi, akuntansi manajemen juga cenderung
berorientasi kepada masa yang akan datang. Dengan adanya manajemen
keuangan, maka para UMKM dapat:
1. Memprediksi volume penjualan di masa yang akan datang
2. Mempercepat mendapatkan informasi mengenai proses penjualan
ataupun data-data yang diperlukan
3. Mengefisiensikan waktu dan tenaga manusia yang dipergunakan.
80
#9 Mengukur atau Menjajaki Biaya Modal Kerja
Manajemen dalam modal kerja adalah kegiatan yang mencakup
semua fungsi manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek
perusahaan. Efisiensi modal kerja adalah ketepatan cara (usaha dan kerja)
dalam menjalankan sesuatu yang tidak membuang waktu, tenaga, biaya.
Kegunaan dari bagian ini yaitu mengupayakan agar modal kerja yang
tersedia tidak berlebihan dan tidak juga tidak kekurangan.
#10 Membantu Pengaturan Perpajakan
Sebagai warga negara yang baik tentunya kita dituntut untuk
membayar pajak dengan taat. Nah, kadang kala karena jumlah pajak yang
terlalu banyak membuat perusahaan berpikir 2 kali untuk tertib
membayar pajak. Pengelolaan pajak yang sangat erat berkaitan dengan
setiap transaksi yang dikelola fungsi akuntan manajemen.
Sumber:https://www.finansialku.com/fungsi-manajemen-keuangan-bisnis-
umkm/ diakses 29 Juni 2020
Pertanyaan:
1. Analisislah kasus diatas sesuai dengan pemahaman Anda!
2. Mengapa manajemen keuangan sangat penting untuk diketahui
pelaku UMKM?
3. Jelaskan setidaknya aktivitas utama dalam manajemen keuangan!
4. Bagaimana sebaiknya pelaku UMKM melakukan fungsi manajemen
keuangan dengan baik?
DISKUSI
1. Apa yang anda ketahui mengenai pengetahuan keuangan?
2. Apa kegunaan dari pengalaman keuangan?
3. Bagaimana sebaiknya sikap pengelola keuangan dalam perilaku
perencanaan keuangan
4. Bagaimana sebaiknya perencanaan keuangan UMKM dilakukan?
5. Apa yang bisa anda sarankan untuk pelaku UMKM terkait dengan
kemampuan pengelolaan dana ini?
81
BAB 5
TABUNGAN BAGI UMKM
PENDAHULUAN
Pada dasarnya, menabung merupakan cara untuk meningkatkan
standar hidup keluarga di masa depan. Hal ini dilakukan dengan
menyiapkan cadangan dana untuk menghadapi terjadinya risiko akibat
kemungkinan tertimpa musibah-musibah yang memerlukan dana besar
(Yasid, 2017). Menabung juga menjadi salah satu sarana penting dalam
meningkatkan kesejahteraan seseorang dan juga bagi pelaku UMKM.
Untuk itu, perlu sekali kita memasukkan kegiatan menabung ini dalam
sebuah perencanaan keuangan baik dalam keluarga maupun dalam
sebuah usaha sebagai pelaku UMKM. Hanya saja, pengelolaan tabungan
yang penting ini, justru kurang menjadi perhatian khusus dalam sebuah
perencanaan keuangan oleh seseorang.
82
Asia lain. Meskipun produk domestik bruto (PDB) meningkat namun
masih terbilang rendah marginal propensity to save atau lebih dikenal
dengan keinginan untuk menabung masyarakat. Angka 34,8% ini lebih
rendah dibandingkan dengan Singapura dan Cina bila dibandingkan
dengan jumlah penduduk Indonesia yang bisa dibilang sangat besar.
Jumlah tersebut seharusnya dapat menjadi salah satu kekuatan bagi
industri jasa keuangan nasional dalam meningkatkan rasio porsi tabungan
(www.republika.co.id diakses pada 9 Juli 2020)
Pertumbuhan pendapatan per kapita mempunyai hubungan positif
signifikan terhadap tingkat tabungan masyarakat. Mengapa demikian?
Karena asumsinya, semakin banyak yang dapat ditabung lalu
diinvestasikan, maka laju pertumbuhan perekonomian akan semakin
cepat. Kemampuan menabung umumnya dipengaruhi oleh faktor-faktor
ekonomi seperti pendapatan bersih per kapita (Sirine dan Utami, 2016).
Pertumbuhan ekonomi bisa terjadi dengan pesat, jika setiap negara
mencadangkan atau menabung sebagian tertentu dari pendapatan
nasionalnya (Gross Domestic Product) untuk menambah atau
menggantikan barang-barang modal yang telah susut atau rusak (Sirine
dan Utami, 2016). Hanya saja yang terjadi di Indonesia, rasionya masih
terbilang rendah. Kita perlu melihat kembali apa yang terjadi atau
sebaiknya kita melakukan apa untuk meningkatkan rasio ini. Bagi pelaku
UMKM tabungan ini punya peran penting untuk masa depan usaha
mereka
Dalam sebuah perencanaan keuangan, setidaknya kita perlu
memikirkan mengenai pengelolaan simpanan, tabungan dan investasi.
Tabungan itu sendiri berasal pendapatan yang tidak digunakan untuk
keperluan sehari-hari dan juga kepentingan lain yang dikeluarkan seorang
individu. Umumnya tabungan ini direncanakan untuk dapat digunakan
sebagai investasi atau dana darurat lain.
Pada bab 6 ini Tabungan bagi UMKM akan diulas beberapa pokok
diskusi yang terkait dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
1. Perencanaan Keuangan
2. Perilaku Menabung
83
3. Sikap Keuangan dan Sikap Menabung
4. Keyakinan kemampuan Menabung
PERENCANAAN KEUANGAN
Peran penting dari literasi keuangan kini telah diakui dalam
berbagai aspek kepentingan baik individu, bisnis, dan masyarakat secara
keseluruhan. Dengan literasi keuangan yang baik atau melek keuangan,
seorang individu dapat membuat keputusan yang lebih tepat. Melek
keuangan adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi tingkat
kelangsungan hidup dan prospek pertumbuhan start up perusahaan
(Susanti dan Ardyan, 2018). Melek keuangan juga akan membantu sebuah
start up ketika mereka akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan
pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman
yang akan dipilih. Hal ini membantu dalam perencanaan keuangan jangka
panjang. Literasi keuangan adalah alat yang paling efektif untuk
mendorong pertumbuhan keuangan bagi rumah tangga dan bisnis (ACCA,
2014). Lebih lanjut, seseorang dapat memiliki pemahaman mengenai
diversifikasi risiko yaitu penanaman modal dari berbagai jenis investasi
dengan tujuan untuk mengurangi kemungkinan risiko yang akan dihadapi.
Bagi keuangan rumah tangga, literasi keuangan akan memiliki
dampak pada perencanaan tabungan pendidikan untuk anak-anak dan
tabungan masa depan secara jangka panjang. Tabungan jangka panjang
yang dimaksud biasanya digunakan untuk memiliki aset (seperti tanah
atau rumah), pemenuhan pendidikan tinggi dan dana hari tua (pensiun).
Dengan pengetahuan cukup tentang literasi keuangan, maka menjadikan
seseorang mampu membuat keputusan berdasarkan informasi yang
relevan (Susanti dan Ardyan, 2018).
Melek keuangan ini memang memiliki dampak positif bagi
keuangan rumah tangga juga keuangan start up perusahaan. Hanya saja
kita tetap perlu menyadari bahwa literasi keuangan tidak sepenuhnya
akan menjamin bahwa keputusan yang diambil nantinya secara pasti
sangat tepat. Melek keuangan ini paling tidak dapat memastikan
perhitungan dan pengambilan keputusan secara rasional ekonomi.
84
Melek keuangan yang dibarengi dengan kemampuan melakukan
rasional ekonomi ini akan membuat kontribusi besar terhadap
kesejahteraan finansial individu juga start up perusahaan (Susanti dan
Ardyan, 2018). Dalam beberapa penelitian, didapatkan hasil bahwa
peningkatan tingkat melek keuangan di usaha kecil menengah merupakan
hal yang penting untuk pemantauan kegiatan usahanya, terutama
pemahaman tentang perkembangan keuangan, bagaimana jangkauan,
akses keuangan, aksestabilitas, produk dan layanan keuangan yang ada
(Susanti dan Ardyan, 2018).
Salah satu tujuan pelaku UMKM dalam memahami keuangan
adalah agar keberlangsungan dan keberlanjutan usahanya tetap berjalan
dengan lancar. Dengan keberlangsungan dan keberlanjutan usaha yang
lancar, diharapkan pelaku UMKM akan mendapatkan kesejahteraan pula.
Usaha yang lancar akan mendatangkan kesempatan lain terutama dalam
kerja sama dengan pihak eksternal. Selain itu, perencanaan keuangan
yang baik juga akan berdampak positif pada peminjaman dan pengajuan
kredit yang menjadi lebih mudah.
Perencanaan keuangan merupakan proses dimana seseorang akan
memenuhi kebutuhan hidup sebagai tujuan keuangan melalui suatu
implementasi keuangan baik secara komprehensif sehingga mampu
menunjukkan keuangan seseorang (Susanti dan Ardyan, 2018).
Perencanaan keuangan sebaiknya disusun dengan membuat tujuan
jangka pendek dan jangka panjang. Perencanaan keuangan ini dapat
terbentuk mulai dari pendapatan, pengeluaran, tabungan, investasi,
perencanaan pendidikan anak, dana pensiun, dan jaminan hari tua. Paling
tidak, pelaku UMKM mengetahui personal literasi keuangan yang
mencakup pengetahuan dasar mengenai keuangan pribadi (basic personal
finance), pengetahuan mengenai manajemen uang (cash management),
pengetahuan mengenai kredit dan utang, pengetahuan mengenai
tabungan dan investasi, serta pengetahuan mengenai risiko (Susanti dan
Ardyan, 2018).
Perpaduan antara kesadaran, pengetahuan, keterampilan, sikap,
dan perilaku dalam membuat keputusan keuangan bisa dianggap
85
merupakan upaya masyarakat yang melek finansial, pelaku usaha yang
melek finansial diharapkan akan mampu membuat keputusan keuangan
yang sehat yang pada tujuannya adalah mencapai keuangan individu yang
sejahtera (Atkinson dan Messy, 2012, dalam Susanti dan Ardyan, 2018).
Perilaku keuangan sebagai suatu pengambilan keputusan keuangan,
harmonisasi motif individu dan tujuan perusahaan juga efektivitas
manajemen dana (Humaira dan Sagoro, 2018).
PERILAKU MENABUNG
Dengan bekal literasi keuangan yang baik, maka pelaku UMKM
dapat melakukan pengelolaan keuangan atau perencanaan keuangan
yang tepat bagi usahanya sehingga dapat menghasilkan peningkatan
pendapatan. Peningkatan tingkat melek keuangan pelaku UMKM
merupakan hal yang penting untuk pemantauan kegiatan usahanya,
terutama pemahaman tentang perkembangan keuangan, bagaimana
jangkauan, akses keuangan, aksesabilitas, produk dan layanan keuangan
yang ada (Susanti dan Ardyan, 2018).
86
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan yang
mencukupi akan memberikan pengaruh positif terhadap perilaku
keuangan seseorang (Susanti dan Ardyan, 2018). Paling tidak yang
termasuk dalam perilaku keuangan adalah jenis-jenis perencanaan dan
anggaran keuangan yang dimiliki, teknik dalam menyusun perencanaan
keuangan, kegiatan menabung, kegiatan asuransi, pensiun dan
pengeluaran tidak terduga, kegiatan investasi, kredit/hutang, dan tagihan,
monitoring pengelolaan keuangan, dan evaluasi pengelolaan keuangan
(Humaira dan Sagoro, 2018). Salah satu perilaku keuangan yang dimaksud
adalah perilaku menabung. Menurut Yasid (2017), menabung dapat
diartikan dengan dua hal, yaitu:
1. menunda konsumsi
2. mengumpulkan kekayaan yang likuid dalam berbagai bentuk
Artinya, tabungan merupakan dana yang disisihkan untuk
kebutuhan di masa yang akan datang. Perlu disadari bahwa menabung
tidak hanya berupa uang, namun juga dapat berupa aset lainnya.
Perilaku menabung adalah salah satu perspektif perilaku keuangan
dari proses pengambilan keputusan dengan menyisihkan sebagian
pendapatan. Lebih lanjut, menurut Yasid (2017), tabungan dapat
digunakan sebagai sarana untuk memupuk aset memiliki beberapa fungsi,
yaitu:
1. meningkatkan stabilitas keluarga;
2. menciptakan orientasi kognitif dan emosional masa depan;
3. menstimuli perkembangan human capital dan aset lainnya;
4. mampu fokus dan memiliki spesialisasi;
5. memberikan dasar dalam pengambilan risiko;
6. menambah kemapanan personal;
7. menambah pengaruh sosial;
8. meningkatkan partisipasi politik; dan
9. meningkatkan kesejahteraan anak
Tabungan masyarakat merupakan selisih antara pendapatan
(incomes) masyarakat dengan pengeluaran (expenditures). Besarnya
87
tabungan masyarakat, khususnya tabungan pribadi (personal saving)
cenderung menurun dari tahun ke tahun. Sebagai contoh tabungan
bangsa Amerika mengalami penurunan yang signifikan. Bila pada abad 18-
19 jumlah tabungan personal mencapai 15 persen, pada tahun 2006,
jumlah tersebut telah menjadi minus satu (-1 persen). Artinya,
pengeluaran masyarakat Amerika melebihi pendapatannya. Hal ini
disebabkan karena pengaruh penggunaan kartu kredit yang memberikan
kemudahan dalam berhutang (Yasid, 2017).
Selain melek keuangan, perilaku menabung juga sering
dihubungkan dengan pengaruh sosial seperti peran orang tua dan teman
sebaya yang memengaruhi perilaku seseorang dalam menabung.
Pengalaman orang sekitar kita ini yang kemudian dapat memengaruhi
masalah atau risiko keuangan seseorang (Sirine dan Utami, 2016). Artinya
memang perilaku keuangan ini perlu adanya stimulus pendukung dari luar
pribadi kita sehingga kita termotivasi untuk baik dalam perilaku
keuangan. Tanpa adanya stimulus yang secara terus menerus, maka sikap
menabung pun kurang menjadi kesadaran bagi kita individu maupun
pelaku UMKM.
Gambar 5.3 menunjukkan bahwa perilaku atau niat berperilaku
akan dipengaruhi oleh banyak hal. Hal ini juga berlaku pada perilaku
menabung. Dengan demikian perlu berbagai aspek stimulus untuk
menjadikan keberhasilan dalam berperilaku menabung ini. Untuk dapat
berperilaku tertentu dipengaruhi oleh sikap atas manfaat suatu perilaku,
norma subyektif yaitu dorongan orang-orang yang penting dalam
hidupnya untuk berperilaku tertentu dan keyakinan akan kemampuannya
untuk melakukan perilaku yang dimaksud.
88
Gambar 5.3. Model Niat Berperilaku Fishbein
Sumber: Diadaptasi dari Fishbein & Ajzen dalam Yasid (2017)
89
Sikap keuangan ini mengarahkan seorang individu untuk dapat
bijak dalam menabung. Sikap menabung merupakan sikap yang
diperlukan untuk bisa membangun masa depan yang lebih baik dilakukan
dengan adanya penghematan demi memupuk modal bagi investasi di
masa yang akan datang.
90
tangganya dengan pengeluaran usahanya. Secara sederhana, contoh
tabel berikut ini dapat digunakan untuk memisahkan pengeluaran pribadi
dan usaha. Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh pelaku
UMKM untuk dapat membuat perencanaan keuangan terutama
menabung:
1. Pisahkan pengeluaran pribadi dan pengeluaran usaha.
2. Buatlah detail perencanaan pengeluaran bulanan (tetapkan
persentase tertentu yang secara konsisten disisihkan setiap bulan
untuk tabungan.
3. Simpan dalam rekening yang terpisah dengan rekening
pengeluaran bulanan.
91
suatu kegiatan ekonomi tanpa terlibat aktif di dalamnya. Dengan
kestabilan pendapatan pasif kita ini, maka seseorang tidak lagi hanya
mengandalkan active income atau pendapatan aktif untuk memenuhi
kebutuhan masa kini dan masa mendatang. Oleh karena itu, sudah
saatnya Anda untuk mulai memiliki pendapatan sampingan. Untuk itu,
sebagian pendapatan tadi bisa kita masukkan ke sarana penggandaan
berupa investasi yang akan dibahas detail pada bab berikutnya. Sebagai
gambaran saja bahwa apabila Anda membutuhkannya dalam jangka
waktu di bawah lima tahun maka Anda dapat melakukan investasi jangka
pendek. Berikut macam-macam investasi jangka pendek yang bisa Anda
pertimbangkan:
1. Tabungan
2. Surat berharga
3. Reksadana
Salah satu tips supaya kita bisa konsisten menabung adalah dengan
lebih disiplin dalam melakukan penyetoran. Hanya saja kita kadang lupa
menyetorkannya dan kadang dana tersebut sudah kita pakai untuk
pengeluaran lain. Maka kita dapat melakukan hal berikut:
1. Anda dapat membuka rekening tabungan berjangka.
2. Mengikuti layanan auto debit dalam tabungan berjangka
GLOSARIUM
Perencanaan merupakan proses dimana seseorang akan memenuhi
keuangan kebutuhan hidup sebagai tujuan keuangan melalui suatu
implementasi keuangan baik secara komprehensif sehingga
mampu menunjukkan keuangan seseorang
Tabungan merupakan dana yang disisihkan untuk kebutuhan di masa
yang akan datang.
Tabungan merupakan selisih antara pendapatan (incomes)
masyarakat masyarakat dengan pengeluaran (expenditures).
Perilaku adalah salah satu perspektif perilaku keuangan dari proses
menabung pengambilan keputusan dengan menyisihkan sebagian
pendapatan.
92
Sikap keuangan diartikan sebagai keadaan pikiran, pendapat, serta
penilaian tentang keuangan pribadinya yang diaplikasikan
ke dalam sikap.
Sikap keuangan didefinisikan juga sebagai penerapan prinsip-prinsip
keuangan untuk menciptakan dan mempertahankan nilai
melalui pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber
daya yang tepat
Sikap menabung merupakan sikap yang diperlukan untuk bisa membangun
masa depan yang lebih baik dilakukan dengan adanya
penghematan demi memupuk modal bagi investasi di masa
yang akan datang.
KASUS
Anda Memiliki UKM? Ini 5 Alasan Anda Perlu Tabungan Bisnis!
Menjalankan UKM dengan profesional memerlukan manajemen
keuangan yang baik. Membuat tabungan atau rekening bisnis menjadi
salah satu langkah awalnya. Memiliki tabungan bisnis merupakan salah
satu cara mengelola keuangan dengan baik bagi Anda yang memiliki UKM
(Usaha Kecil dan Menengah). Cara ini dapat membuat pengelolaan
keuangan bisnis Anda lebih terukur. Nah, setidaknya ada 5 manfaat yang
bisa Anda peroleh dengan memisahkan tabungan bisnis dari tabungan
pribadi.
1. Mengontrol Keuangan Bisnis
Modal menjadi kebutuhan utama yang harus Anda miliki sebelum
memutuskan untuk merintis usaha. Modal itu hanya boleh
digunakan untuk kegiatan usaha, mulai dari produksi, pemasaran,
menyewa tempat, hingga menggaji karyawan. Dengan membuat
tabungan bisnis, Anda bisa melihat pemasukan maupun
pengeluaran bisnis Anda dengan lebih rinci. Sehingga Anda bisa
mengukur dan mengontrol prioritas pengeluaran untuk
mengembangkan UKM Anda.
93
2. Melindungi Aset Pribadi
Kesalahan yang perlu dihindari bagi pebisnis segmen UKM adalah
mencampurkan aset pribadi dengan aset perusahaan. Keduanya
harus memiliki batas yang tegas agar jika suatu kali bisnis Anda
mengalami kerugian atau gugatan, maka aset pribadi Anda tetap
aman, untuk itu Anda bisa memanfaatkan rekening bisnis atau giro
dan yang mempunyai layanan integrasi antara tabungan pribadi
dan tabungan usaha, seperti Rekening Giro dari HSBC Retail
Business Banking. Dengan layanan Integrated Total Relationship
Balance (ITRB) ini, pemilik UKM akan mendapat tiga keuntungan
sekaligus. Pertama, keuntungan bebas biaya transfer tanpa kuota
melalui HSBC Business Internet Banking (BIB). Kedua, Anda akan
mendapat tarif khusus untuk RTGS dan Telegraphic Transfer.
Ketiga, bunga yang kompetitif untuk rekening bisnis Anda.
3. Kredibilitas Bisnis
Memiliki rekening bisnis akan menjadikan usaha Anda dipandang
lebih profesional di mata konsumen dan mitra. Hal tersebut
lantaran nama yang tercantum dalam rekening itu bukan nama
pribadi, melainkan nama perusahaan atau usaha Anda. Meski
demikian Anda tak perlu khawatir karena sebenarnya Anda yang
tetap kendali atas rekening bisnis tersebut.
4. Manfaat Khusus Saat Ingin Mengajukan Pinjaman Bisnis
Tabungan bisnis dapat memudahkan penyusunan laporan
keuangan UKM Anda, misalnya soal pemasukan maupun
pengeluaran. Hal ini dapat membuat pihak bank atau pemberi
pinjaman lebih mudah menganalisis bisnis Anda, sehingga peluang
mendapat pinjaman usaha menjadi terbuka lebih lebar.
5. Kemudahan Mengatur Aset Bisnis Seperti Tabungan, Giro, atau
Deposito
Keuntungan terakhir yang bisa Anda petik dari tabungan bisnis
adalah kemudahan memperhitungkan arah pengembangan bisnis
secara tepat ketika Anda akan melakukan ekspansi untuk
meningkatkan omzet bisnis.
94
Dengan beragamnya keuntungan tabungan bisnis bagi para pemilik
UKM, kini Anda tidak perlu ragu lagi untuk membuat rekening bisnis agar
Anda lebih mudah mengatur keuangan dan usaha Anda semakin
berkembang.
Sumber: https://www.hsbc.co.id/1/PA_esf-ca-app-content/content/indonesia/
personal/offers/news-and-lifestyle/files/articles/html/201907/anda-memiliki-
ukm-ini-5-alasan-anda-perlu-tabungan-bisnis.html diakses 10 Juli 2020
Pertanyaan:
1. Analisislah kasus diatas sesuai dengan pemahaman Anda!
2. Apa peran penting tabungan bisnis bagi pelaku UMKM?
DISKUSI
1. Bagaimana perencanaan keuangan UMKM sebaiknya dibuat?
2. Jelaskan pentingnya tabungan bagi pelaku UMKM?
3. Bagaimana peran penting tabungan bagi sebuah negara?
4. Apa yang dimaksud dengan perilaku menabung, sikap keuangan
dan sikap menabung?
5. Bagaimana fungsi tabungan yang dapat digunakan sebagai sarana
untuk memupuk aset?
6. Secara sederhana bagaimana cara menabung?
95
BAB 6
ASURANSI BAGI UMKM
PENDAHULUAN
Peran penting UMKM dalam perekonomian Indonesia
menjadikannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi negara di
beberapa sektor yaitu penyedia lapangan kerja yang terbesar; pemain
penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan
masyarakat; pencipta pasar baru dan sumber inovasi. Hanya saja
kebanyakan pelaku UMKM dirasa masih belum melek keuangan padahal
pertumbuhan jasa keuangan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal
ini nampak pada hasil survei OJK terhadap 8000 responden yang adalah
masyarakat Indonesia pada tahun 2013 berikut ini.
96
Gambar 6.1 ini terlihat bahwa kebanyakan dari mereka hanya
mengetahui bahwa sektor keuangan identik dengan perbankan dan
pegadaian. Padahal masih banyak sektor keuangan yang bisa
dimanfaatkan masyarakat Indonesia terutama pelaku UMKM untuk
mengoptimalkan dana yang mereka miliki dan bahkan melindungi dana
mereka. Salah satunya adalah asuransi yang ternyata hasilnya masih
kurang dari 50%. Gambar 6.2. di bawah ini menunjukkan jumlah usaha di
Indonesia yang melakukan aktivitas keuangan dan asuransi pada tahun
2016 untuk kategori usaha menengah besar dan usaha mikro kecil.
Pada bab 6 ini akan diulas beberapa pokok diskusi yang terkait
dengan asuransi bagi UMKM yaitu:
1. Risiko bisnis UMKM
2. Tipe-tipe risiko bisnis UMKM
3. Manajemen risiko bisnis UMKM
4. Pentingnya asuransi
97
RISIKO BISNIS UMKM
Risiko pada umumnya berkonotasi negatif yang cenderung kurang
disukai banyak orang bahkan sebisa mungkin dihindari (Mamduh dan
Hanafi, 2009). Prinsipnya, risiko ini biasanya muncul karena adanya
ketidakpastian. Contoh, bila seseorang melakukan investasi logam mulia
atau emas. Jika harga tengah naik, maka akan mendapatkan keuntungan,
bila selisih harga saat itu lebih tinggi dibandingkan harga beli. Namun bila
sedang turun dan kemudian berniat menjual, maka akan rugi. Karena
harga saat itu lebih rendah dari harga saat beli. Ketidakpastian harga naik
atau turun itulah yang menyebabkan munculnya risiko (Bank Indonesia,
2015).
Definisi risiko itu sendiri adalah kejadian yang berpotensi
merugikan kondisi seseorang, namun juga dapat menjadi suatu peluang
yang berdampak pada pencapaian tujuan dengan hasil yang diharapkan.
Risiko itu sendiri muncul melalui ketidakpasatian.
98
melihat tipe-tipe risiko. Bagan berikut ini menunjukkan bahwa risiko bisa
dikelompokkan ke dalam beberapa dimensi (Mamduh dan Hanafi, 2009):
Risiko murni versus risiko spekulatif,
Subjektif versus objektif, dan
Statis versus dinamis
Risiko Murni yaitu risiko dimana hanya ada kemungkinan kerugian,
seperti kecelakaan dan kebakaran (Bank Indonesia, 2015). Berikut ini
contoh risiko murni:
99
Tabel 6.3. Risiko Spekulatif
Tipe Risiko Definisi Ilustrasi
Risiko Pasar Risiko yang terjadi dari Harga pasar produk
pergerakan harga atau perusahaan mengalami
volatilitas harga pasar penurunan, menimbulkan
kerugian perusahaan
Risiko Kredit Risiko karena counter party Pelanggan tidak mampu
gagal memenuhi kewajiban- membayar kewajibannya,
nya kepada perusahaan atau piutang dagang tidak
terbayar
Risiko Likuiditas Risiko tidak dapat memenuhi Perusahaan tidak memiliki
kebutuhan kas, risiko tidak kas yang memadai untuk
bisa menjual dengan cepat, membayar kewajiban (mem-
karena tidak likuid atau bayar utang). Perusahaan
gangguan pasar terpaksa menjual tanah
dengan harga murah untuk
memenuhi kebutuhan kas
Risiko Risiko kegiatan operasional Prosedur pengawasan
Operasional tidak berjalan lancar sehingga perusahaan tidak berjalan
menimbulkan kerugian; semestinya, sehingga terjadi
kegagalan sistem; kesalahan pencurian barang perusaha-
manusia; pengendalian dan an oleh karyawan
prosedur yang kurang
Sumber: Mamduh dan Hanafi, 2009
100
Tipe Risiko Jenis Risiko Definisi
karyawan dalam menghitung kebutuhan bahan
baku.
Risiko Risiko kerugian keuangan akibat turunnya
Reputasi reputasi atau nama baik perusahaan, seperti
menurunnya kualitas produk atau produk yang
diberikan tidak sesuai dengan yang dijanjikan.
Risiko non- Perspektif Risiko yang timbul karena ketidakpastian yang
Keuangan Mikro terjadi pada internal perusahaan, seperti faktor
manusia, proses, kejadian, sistem dan teknologi.
Perspektif Risiko yang timbul karena ketidakpastian yang
Makro datang dari eksternal, seperti kebijakan
pemerintah, industri, lingkungan bisnis
domestik, sosial dan lingkungan bisnis
internasional.
Sumber: Bank Indonesia, 2015
Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko adalah proses temu kenali risiko yang dilakukan
untuk mengidentifikasi risiko-risiko apa saja yang dihadapi oleh
perusahaan. Caranya adalah, dengan melakukan penelusuran terhadap
sebab-sebab yang berpotensi menimbulkan risiko sampai terjadinya
peristiwa tersebut. Sederhananya: Menganalisis terjadinya risiko, misal:
api kompor kebakaran kerugian
101
Evaluasi Dan Pengukuran Risiko
Tujuan evaluasi risiko adalah untuk memahami karakteristik risiko
dengan lebih baik, sehingga memudahkan melakukan pengendalian
terhadap risiko. Untuk mengukur risiko dapat digunakan pendekatan
dengan memperkirakan kemungkinan (probabilitas) risiko dan tingkat
konsekuensi risiko (Bank Indonesia, 2015).
Probabilitas risiko
Probabilitas risiko melihat kemungkinan terjadinya risiko atau suatu
kejadian terburuk terjadi. Contohnya, risiko kebakaran pada
bengkel dinilai dengan probabilitas 60%. Oleh karena dianggap
angka probabilitas ini tinggi, maka risiko kebakaran perlu diberi
perhatian lebih.
Tingkat keseriusan konsekuensi risiko (severity)
Selain probabilitas, risiko juga diukur dengan melihat tingkat
konsekuensi risiko (severity) tersebut atau besarnya kerugian yang
timbul akibat risiko. Contohnya, dengan angka probilitas yang
tinggi, jika terjadi kebakaran angka kerugian yang diakibatkan akan
besar juga, maka risiko kebakaran akan ditempatkan di kuadran
probabilitas tinggi dan severity tinggi. Dengan demikian langkah
yang lebih efektif bisa dilakukan untuk memitigasi risiko kebakaran
yang terjadi.
102
Pengelolaan Risiko
Risiko harus dikelola dengan berbagai cara seperti:
Penghindaran (avoid)
Penghindaran risiko merupakan cara paling mudah dan aman untuk
mengelola risiko.
Ditahan (retain)
Dalam beberapa situasi akan lebih baik jika risiko dihadapi atau
ditanggung sendiri.
Diversifikasi
Diversifikasi berarti menyebar eksposur risiko, sehingga risiko tidak
terkonsentrasi pada satu atau dua eksposur saja.
Ditransfer ke pihak lain
Apabila perusahaan tidak ingin menanggung risiko sendiri, maka
risiko tersebut dapat ditransfer ke pihak lain yang lebih mampu
menghadapi risiko tersebut, seperti perusahaan asuransi atau
penjaminan.
PENTINGNYA ASURANSI
Risiko tersebut dapat ditransfer ke pihak lain yang lebih mampu
menghadapi risiko tersebut, seperti perusahaan asuransi atau
penjaminan. Perusahaan asuransi menggunakan the law of large numbers
sebagai dasar operasi mereka. Sebagai gambaran, yang dimaksud the law
of large numbers yaitu semakin banyak eksposur atau risiko yang serupa,
semakin kecil penyimpangan kerugian yang terjadi dari kerugian yang
diperkirakan. Sebagai contoh, untuk individu, risiko atau ketidakpastian
yang berkaitan dengan kematian sangat tinggi. Tetapi jika eksposur atau
risiko kematian tersebut dikumpulkan oleh perusahaan asuransi, risiko
kematian tersebut menjadi lebih mudah dan lebih akurat untuk dihitung.
Jika eksposur atau risiko kematian yang dikumpulkan mencapai 500.000,
maka kematian yang sesungguhnya akan menyimpang dari yang
diperkirakan tidak lebih dari 1% akurasi meningkat (Mamduh dan Hanafi,
2009).
103
Terdapat sebuah kondisi dimana perusahaan asuransi dapat
dirugikan oleh perilaku konsumennya. Ada dua masalah perilaku yang
inheren dalam kontrak asuransi, yaitu problem moral hazard dan adverse
selection.
a. Moral hazard adalah perilaku yang tidak berhati-hati (ceroboh).
Asuransi cenderung mendorong terjadinya perilaku moral hazard.
Sebagai contoh, misalkan saya adalah seorang yang sangat berhati-
hati dalam menjalankan mobil saya di jalanan. Kemudian saya
membeli asuransi kecelakaan mobil. Setelah membeli asuransi,
saya akan merasa bahwa ada yang melindungi saya jika terjadi
kecelakaan. Karena itu saya menjadi tidak berhati-hati lagi. Perilaku
saya menjadi lebih ceroboh.
b. Problem adverse selection bisa digambarkan sebagai berikut ini.
Siapa yang cenderung membeli asuransi, orang yang perilakunya
ceroboh atau yang perilakunya berhati-hati? Kecenderungannya
adalah mereka yang perilakunya ceroboh akan membeli asuransi,
karena dia merasa membutuhkan perlindungan untuk perilakunya
yang ceroboh. Orang yang berhati-hati akan lebih berhati-hati pula
dalam membeli asuransi, karena kebutuhan akan perlindungan
(asuransi) tidak sebesar kebutuhan dari orang yang tidak berhati-
hati.
Untuk itu, setidaknya empat hal diperlukan dalam transaksi
asuransi: (1) perjanjian kontrak, (2) pembayaran premi, (3) tanggungan
(benefit) yang dibayarkan jika terjadi kerugian seperti yang disebutkan
dalam kontrak, dan (4) penggabungan (pool) sumber daya oleh
perusahaan asuransi yang diperlukan untuk membayar tanggungan.
Kini banyak sektor usaha yang didukung oleh produk produk
asuransi. Hal ini prinsipnya untuk melindungi usaha mereka dari risiko-
risiko umum yang mungkin dialami kebanyakan usaha disektor yang
sama. Salah satunya adalah asuransi perikanan.
104
Gambar 6.4. Asuransi Perikanan untuk Pembudidaya Ikan Kecil
Sumber: https://ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/info-terkini/Pages/Infografis-
Asuransi-Perikanan-untuk-Pembudidaya-Ikan-Kecil.aspx diakses 20 Juni 2020
105
Bisnis asuransi didasarkan pada prinsip mengumpulkan (pool)
sumber daya, bukannya mengumpulkan risiko. Melalui premi yang
diterima oleh perusahaan asuransi, perusahaan bisa mengumpulkan
sumber daya, sehingga bisa memperkecil probabilitas tidak bisa
memenuhi kewajibannya. Penggabungan risiko untuk memperkecil
probabilitas ketidakmampuan membayar kewajiban mensyaratkan
hubungan yang rendah (atau negatif) sehingga risiko tersebut akan saling
menghilangkan. Penggabungan risiko semacam itu merupakan prinsip
diversifikasi, bukannya asuransi (Bank Indonesia, 2015).
Risiko yang bisa ditanggung oleh asuransi cukup beragam. Berikut
ini beberapa contoh risiko-risiko tersebut:
1. Risiko kecelakaan kerja,
2. Risiko kematian,
3. Risiko tabungan tidak terbayar oleh bank (asuransi deposito),
4. Risiko kebakaran atau kerusakan properti.
Perusahaan asuransi jiwa mengambil premi, menginvestasikan
dana ini dalam bentuk saham, obligasi, nyata real, dan hipotek, dan
kemudian melakukan pembayaran kepada penerima manfaat.
Perusahaan asuransi jiwa juga menawarkan berbagai rencana
penghematan pajak tangguhan yang dirancang untuk menyediakan
pensiun manfaat (Brigham dan Ehrhardt, 2013).
GLOSARIUM
Risiko risiko itu sendiri adalah kejadian yang berpotensi
merugikan kondisi seseorang, namun juga dapat menjadi
suatu peluang yang berdampak pada pencapaian tujuan
dengan hasil yang diharapkan.
Risiko Murni yaitu risiko dimana hanya ada kemungkinan kerugian,
seperti kecelakaan dan kebakaran
Risiko Aset Fisik Risiko yang terjadi karena adanya kejadian tertentu yang
berakibat buruk (kerugian) pada aset fisik perusahaan
Risiko Karyawan Risiko karena karyawan perusahaan mengalami peristiwa
yang merugikan
Risiko Legal Risiko kontrak tidak sesuai yang diharapkan, dokumentasi
106
yang tidak benar
Risiko Spekulatif yaitu, dimana ada kemungkinan untung dan rugi.
Risiko Pasar Risiko yang terjadi dari pergerakan harga atau volatilitas
harga pasar
Risiko Kredit Risiko karena counter party gagal memenuhi kewajibannya
kepada perusahaan
Risiko Likuiditas Risiko tidak dapat memenuhi kebutuhan kas, risiko tidak
bisa menjual dengan cepat, karena tidak likuid atau
gangguan pasar
Risiko Operasional Risiko kegiatan operasional tidak berjalan lancar sehingga
menimbulkan kerugian; kegagalan sistem; kesalahan
manusia; pengendalian dan prosedur yang kurang
Risiko Pasar Risiko ini muncul akibat perubahan harga pasar aset yang
diperdagangkan, seperti persediaan barang.
Risiko Kredit Risiko kerugian keuangan akibat pelanggan gagal
membayar utang.
Risiko Operasional Risiko kerugian keuangan akibat kegagalan operasional,
seperti kesalahan yang dilakukan karyawan dalam
menghitung kebutuhan bahan baku.
Risiko Reputasi Risiko kerugian keuangan akibat turunnya reputasi atau
nama baik perusahaan, seperti menurunnya kualitas
produk atau produk yang diberikan tidak sesuai dengan
yang dijanjikan.
Perspektif Mikro Risiko yang timbul karena ketidakpastian yang terjadi pada
internal perusahaan, seperti faktor manusia, proses,
kejadian, sistem dan teknologi.
Perspektif Makro Risiko yang timbul karena ketidakpastian yang datang dari
eksternal, seperti kebijakan pemerintah, industri,
lingkungan bisnis domestik, sosial dan lingkungan bisnis
internasional.
Manajemen risiko adalah metode yang logis dan sistematis untuk
mengidentifikasi, menganalisis, menilai, memperlakukan,
memantau dan mengkomunikasikan risiko yang melekat
pada setiap aktivitas, fungsi atau proses dengan cara yang
memungkinkan perusahaan meminimumkan kerugian dan
memaksimumkan peluang.
Identifikasi risiko Adalah proses temu kenali risiko yang dilakukan untuk
mengidentifikasi risiko-risiko apa saja yang dihadapi oleh
perusahaan
Probabilitas risiko melihat kemungkinan terjadinya risiko atau suatu kejadian
terburuk terjadi
107
Tingkat keseriusan risiko juga diukur dengan melihat tingkat konsekuensi risiko
konsekuensi risiko (severity) tersebut atau besarnya kerugian yang timbul
akibat risiko
Diversifikasi berarti menyebar eksposur risiko, sehingga risiko tidak
terkonsentrasi pada satu atau dua eksposur saja.
Transfer risiko risiko tersebut ditransfer ke pihak lain yang lebih mampu
menghadapi risiko tersebut, seperti perusahaan asuransi
atau penjaminan.
the law of large yaitu semakin banyak eksposur atau risiko yang serupa,
numbers semakin kecil penyimpangan kerugian yang terjadi dari
kerugian yang diperkirakan.
Moral hazard adalah perilaku yang tidak berhati-hati (ceroboh).
KASUS
Aplikasi Online SIAP Picu Minat Petani pada Program Asuransi Pertanian
Jakarta [B2B] - Aplikasi
online Sistem Informasi Asuransi
Pertanian disingkat SIAP untuk
mendukung digitalisasi layanan
Asuransi Usaha Tani Padu (AUTP)
dan Asuransi Usaha Ternak
Sapi/Kerbau (AUTS/K) yang
diluncurkan Direktorat Jenderal
Prasarana dan Sarana Pertanian -
Kementerian Pertanian RI [Ditjen
PSP] diyakini oleh Sekretaris
Ditjen PSP, Mulyadi Hendiawan akan memikat petani di seluruh Indonesia
mengikuti program asuransi AUTP dan AUTS.
Keyakinan Mulyadi Hendiawan mengacu pada inisiatif dan
dukungan Ditjen PSP Kementan kepada pemerintah daerah melakukan
sosialisasi aplikasi online SIAP di beberapa provinsi seperti Lampung,
Sumatera Selatan, Yogyakarta, Sumatera Utara, Banten dan beberapa
provinsi lainnya. "Daerah merespons dengan baik, sehingga sosialisasi
aplikasi online SIAP banyak dilakukan oleh daerah," kata Mulyadi
108
Hendiawan di Jakarta, belum
lama ini. Menurutnya,
layanan AUTP dan AUTS/K
dengan aplikasi Android
didukung perusahaan
asuransi PT Asuransi Jasa
Indonesia [Jasindo] didesain
sederhana dan simpel, agar
mudah digunakan oleh petani
untuk proses administrasi
dan pembayaran premi
asuransi pertanian.
"Aplikasi SIAP menjadi
salah satu jawaban atas
keluhan para dinas pertanian
di seluruh Indonesia dan
beberapa pihak lainnya
mengenai penyajian data
atau pendaftaran asuransi
tani," katanya. Mulyadi menambahkan, penggunaan aplikasi IT sangat
penting untuk pendaftaran peserta, khususnya tertib administrasi dan
transparansi kepersetaan petani mengikuti AUTP dan AUTS/K. "Proses
pendaftaran akan semakin cepat, mudah, tertib dan terkontrol. Semua
pihak yang terlibat bisa memantau langsung progress tiap peserta
asuransi tani, begitu pula dengan petani misalnya terkait premi dan lain-
lain," katanya. [Sur]
Sumber: https://www.berita2bahasa.com/berita/08/2995-aplikasi-online-siap-
picu-minat-petani-pada-program-asuransi-pertanian diakses 20 Juni 2020
Pertanyaan:
1. Analisislah kasus diatas sesuai dengan pemahaman Anda!
2. Bagaimana pendapat Anda mengenai aplikasi online Sistem
Informasi Asuransi Pertanian disingkat SIAP untuk mendukung
109
digitalisasi layanan Asuransi Usaha Tani Padu (AUTP) dan Asuransi
Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K)?
3. Apakah Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K) penting
dimiliki oleh peternak sapi?
DISKUSI
1. Bagaimana pendapat anda mengenai risiko bisnis UMKM?
2. Apa yang dimaksud risiko itu sendiri?
3. Jelaskan tingkatan Ketidakpastian!
4. Sebut dan jelaskan tipe risiko!
5. Apa beda dari risiko spekulatif dan risiko murni?
6. Bagaimana proses-proses melakukan manajemen risiko?
7. Apa pentingnya asuransi bagi UMKM?
110
BAB 7
INVESTASI BAGI UMKM
PENDAHULUAN
Sebesar atau sekecil apapun skala sebuah UMKM, pelaku UMKM
perlu memperhatikan manajemen bisnis dan investasi di masa depan
untuk dapat mengembangkan usahanya yang lebih terencana. Banyak
pelaku UMKM yang hanya memikirkan keuntungan di masa kini dan
kurang memperhitungkan perencanaan investasi jangka panjang dengan
alasan skala usaha mereka yang masih kecil. Padahal dengan konsisten
melakukan perencanaan investasi yang dibarengi dengan manajemen
bisnis yang baik, diharapkan sebuah UMKM akan mampu bertumbuh dan
berkembang.
Pelaku UMKM yang sadar akan kebutuhan investasi akan
menyisihkan sebagian keuntungannya untuk kepentingan investasi ini.
Banyak sekali manfaat dari perencanaan investasi. Nilai aset dan
kekayaan usaha akan semakin meningkat sesuai nilai investasi yang
dimiliki. Pelaku UMKM juga akan terhindar dari inflasi sehingga masa
depan mereka akan lebih terjamin. Ketidakpastian di masa depan akan
lebih terjaga.
111
Gambar 7.1. Infografis Perencanaan Masa Depan Melalui Investasi
Sumber: https://katadata.co.id/ diakses 19 Juli 2020
112
tertinggi dengan nilai mencapai 203 persen. Saham menempati posisi
kedua dengan 195,2 persen. Peer to peer lending dengan variasi tingkat
risiko menawarkan ROI 180 persen. Di bawahnya, obligasi menyusul
dengan nilai 170 persen. Sedangkan emas hanya memberikan ROI sebesar
89,4 persen. Peer-to-peer lending pun menjadi investasi dengan
pertumbuhan paling tinggi di tahun 2017. Nilai investasinya naik 802,8
persen dibanding tahun 2016, dari Rp 284 miliar menjadi Rp 2,56 triliun.
Disusul emas dengan peningkatan 38,85 persen, reksadana 35,07 persen
dan obligasi hanya mencatatkan peningkatan 5,38 persen. Sedangkan
saham justru mengalami penurunan 1,79 persen. Dengan beragam
investasi yang ada, calon investor harus memperhatikan beberapa hal
supaya tidak terjebak investasi ilegal serta kerugian besar
(https://katadata.co.id/, diakses 19 Juli 2020).
Pada bab 1 ini peran strategis UMKM pada tantangan globalisasi
kini akan diulas beberapa pokok diskusi yang terkait dengan aplikasi
dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
1. Apakah menabung saja cukup?
2. Peran perencanaan investasi bagi UMKM
3. Faktor pertimbangan sebelum berinvestasi bagi UMKM
4. Macam-macam investasi
5. Tips melakukan investasi
113
Salah satu alasan menyusutnya nilai mata uang karena adanya
inflasi. Inflasi adalah kenaikan harga secara umum dan terus menerus
dalam jangka waktu tertentu. Kondisinya adalah ketika kenaikan itu harga
meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Jadi,
kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi.
Penyebab inflasi: meningkatnya kebutuhan, meningkatnya harga bahan
pokok, hingga banyaknya peredaran mata uang di suatu negara. Dengan
adanya inflasi, harga meningkat dan nilai mata uang menjadi turun.
Lalu apa hubungan inflasi dengan menabung saja tidak cukup?
Gambarannya begini, tabungan di lembaga keuangan konvensional
memiliki bunga rata-rata 1% per tahun. Padahal inflasi di Indonesia rata-
rata per tahun mencapai 5% per tahun. Dari perbandingan tersebut,
tingkat bunga tabungan yang lebih rendah dari tingkat inflasi, maka nilai
tabungan kita secara tidak langsung akan tergerus terus tiap tahunnya
karena lebih kecil bunganya daripada tingkat inflasi.
Maka dapat disimpulkan bahwa menabung itu perlu tetapi
menabung saja tidak cukup. Kita sebagai pelaku usaha (pelaku UMKM)
harus pintar dalam mengelola dana yang kita miliki. Alokasi dana untuk
investasi dapat digunakan untuk mempersiapkan kebutuhan masa depan
dan melawan penyusutan nilai mata uang.
Ketika berinvestasi pun, kita harus bijak melakukan pertimbangan
dan memilih investasi yang paling cocok untuk kita dan keamanan usaha
kita dengan mengukur kemungkinan risiko yang dapat terjadi.
Apabila kamu belum pernah mencoba investasi, beberapa tips di
bawah ini bisa jadi acuan kamu sebelum memulai investasi awalmu.
Beberapa pertimbangan yang dapat dijadikan patokan adalah cari
instrumen investasi dengan modal awal relatif kecil, diversifikasi dalam
investasi, Mulai dengan Investasi Jangka Pendek. Waktu investasi juga
perlu dipertimbangkan ketika akan berinvestasi. Investment timing option
adalah kondisi dimana memberikan perusahaan pilihan untuk menunda
proyek investasi tertentu daripada mengimplementasikannya segera
dimana opsi untuk menunggu ini memungkinkan perusahaan untuk
114
mengurangi ketidakpastian kondisi pasar sebelum memutuskan untuk
mengimplementasikan proyek (Ehrhardt dan Brigham, 2011).
115
Dengan peluang produksi, kami maksudkan kemampuan untuk mengubah
modal menjadi manfaat.
Investasi adalah menanamkan uang untuk memulai atau
memperluas proyek yang dapat dilakukan dengan membeli aset atau
bunga di mana dana-dana itu kemudian digunakan, dengan tujuan
menghasilkan pendapatan dan meningkatkan nilai seiring waktu. Sebagai
contoh, kegiatan investasi dapat dilakukan dengan:
1. pembelian obligasi
2. saham,
3. properti real estat di antara beberapa lainnya.
4. bangunan yang dibangun atau fasilitas lain yang digunakan untuk
memproduksi barang dapat dilihat sebagai investasi.
5. Produksi barang yang diperlukan untuk memproduksi barang lain
juga dapat dilihat sebagai investasi.
Emas/logam mulia, obligasi dan reksadana dengan tingkat risiko
rendah adalah pilihan investasi jangka panjang. Saham dan peer-to-peer
lending. Kelebihan peer-to-peer lending, calon investor bisa memilih
tingkat risiko sesuai preferensi, mulai dari risiko rendah, sedang dan tinggi
cocok untuk pilihan investasi jangka pendek. (https://katadata.co.id/,
diakses 19 Juli 2020).
116
3. aset (mis. komoditas atau karya seni),
4. real estat.
Supaya dapat melakukan kegiatan investasi secara bijaksana,
pelaku UMKM perlu melakukan beberapa pertimbangan sehingga hasil
investasinya nanti dapat tercapai sesuai harapan dan kebutuhan. Pelaku
UMKM perlu berhati-hati dan memperhitungkan segala kemungkinan
investasi yang datang di hadapannya:
1. Pertama, pelaku UMKM sebaiknya memastikan perusahaan
investasi tersebut terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
2. Kedua, bunga atau ROI nya lebih tinggi dibanding tingkat inflasi
nasional.
3. Ketiga, pahami risiko yang mungkin akan terjadi.
4. Keempat, pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan
kebutuhan.
Dengan investasi, pelaku usaha bermaksud untuk melakukan
kegiatan menambahkan modal yang lebih bermanfaat di masa yang akan
datang. Oleh karena itu, pelaku UMKM perlu menyadari pertimbangan
pemilihan investasi yang dikemukakan Ehrhardt dan Brigham (2011)
bahwa terdapat empat faktor paling mendasar yang mempengaruhi biaya
uang adalah
1. produksi peluang,
2. preferensi waktu untuk konsumsi,
3. risiko, dan
4. inflasi
Target kita sebagai pelaku UMKM ketika menginvestasikan
sebagian dana kita tentu untuk mendapatkan keuntungan yang lebih
besar di masa depan. Hanya saja, kita tetap perlu sadar bahwa kita tidak
bisa berharap 100% keuntungan yang banyak terhadap investasi yang kita
berikan. Untuk itu kita perlu mengetahui investasi apa saja yang dapat
memberikan tingkat pengembalian yang sesuai kebutuhan kita dan sesuai
dengan risiko yang bisa kita toleransi sesuai kemampuan kita.
117
Gambar 7.2 Potensi Keuntungan dan Potensi Kerugian
Sumber: https://www.finansialku.com/risiko-dan-pengembalian-investasi/
diakses 19 Juli 2020
118
3. Tingkat Pengembalian yang diharapkan (expected return) adalah
tingkat pengembalian di masa depan yang diharapkan oleh
investor.
4. Tingkat Pengembalian yang sebenarnya (realized return) adalah
tingkat pengembalian actual atau tingkat pengembalian yang
sebenarnya diterima oleh investor.
Kita perlu menyadari kondisi kita sendiri ketika hendak melakukan
investasi. Kita adalah tipe orang yang berani mengambi risiko yang tinggi
atau tidak. Kesadaran diri ini akan memberikan kita pertimbangan,
investasi apa yang memang cocok untuk kita ambil. Gambar 7.2
menjelaskan bahwa:
1. Ketika kita adalah tipe yang berani mengambil risiko yang tinggi,
maka dianjurkan mengambil investasi yang berwarna oranye
dengan harapan imbal hasil yang tinggi pula. Investasi yang
dimaksud adalah reksadana saham, saham, dan derivatif.
2. Ketika kita adalah tipe yang memiliki tingkat keberanian menengah
dalam mengambil risiko yang tinggi, maka dianjurkan mengambil
investasi yang berwarna kuning dengan harapan imbal hasil
menengah atau paling tidak nampak adanya pengembangan uang
dalam investasinya. Investasi yang dimaksud adalah reksadana
campuran, reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang,
obligasi perusahaan.
3. Ketika kita adalah tipe yang cenderung menjauhi risiko, maka
dianjurkan mengambil investasi yang berwarna biru dengan tingkat
pengembalian paling rendah namun kemungkinan terjadinya risiko
pun paling rendah. Biasanya tujuan pada tahap ini untuk menjaga
uangnya tidak terkikis secara langsung oleh inflasi jadi paling tidak
uang mereka aman. Investasi yang dimaksud adalah obligasi
pemerintah, tabungan dan deposito.
MACAM-MACAM INVESTASI
Terdapat berbagai macam investasi yang ditawarkan, mulai dari
investasi jangka pendek dan jangka panjang. Investasi jangka panjang
119
adalah kegiatan penanaman aset/ dana dalam jangka waktu lebih dari
satu tahun (membutuhkan waktu yang cukup lama) untuk mencapai
keuntungan yang tinggi. Investasi jangka pendek adalah kegiatan investasi
yang dananya dapat segera dicairkan bahkan kurang dari 1 tahun pun.
Kadang, investasi jangka panjang dipandang sebagai suatu solusi
untuk menghadapi masa depan. Investasi jangka panjang memungkinkan
investor mendapatkan keuntungan secara konsisten namun dana yang
diinvestasikan akan tertahan lebih lama. Investasi jangka panjang lebih
cocok untuk memenuhi kebutuhan berkelanjutan dalam jangka panjang.
Investasi jangka panjang ini memiliki potensi keuntungan jauh lebih tinggi
berkat efek compounding bahkan valuasinya dapat mendongkrak posisi
inflasi. Compaunding di sini adalah efek bunga berbunga. Yang termasuk
dalam investasi jangka panjang adalah:
1. Investasi Properti
Investasi ini tergolong aman karena dapat dikatakan bahwa nilai
properti anti inflasi. Hanya saja untuk berinvestasi properti
dibutuhkan dana yang banyak. Dana tersebut akan sebanding
dengan nilai masa depan yang didapatkannya namun dengan
periode waktu lebih dari 1 tahun (secara jangka panjang). Investasi
properti ini bisa dikelola dengan menyewakan tanah, menyewakan
rumah, bisnis rumah kos, investasi apartemen, dan investasi ruko,
kios, hingga toko
2. Investasi Saham
Prinsip dasarnya, investasi saham berupa bukti bahwa Anda ikut
memiliki sebuah perusahaan. Suatu perusahaan bisa mendapatkan
sejumlah dana dari investor apabila menerbitkan saham.
Keuntungan yang akan diperoleh investor yang membeli sebuah
saham yaitu berdasarkan capital gain dan pembagian dividen.
Capital gain merupakan keuntungan yang didapatkan dari selisih
harga beli dan harga jual suatu saham, yang mana harga jual saham
lebih tinggi dari harga belinya. Dividen merupakan bagian dari
keuntungan yang dihasilkan perusahaan dibagikan juga kepada
pemegang saham. Dividen bisa dalam bentuk tunai di mana
120
perusahaan memberikan sejumlah uang tunai untuk setiap lembar
saham. Perlu disadari bahwa saham juga bisa termasuk investasi
jangka pendek ketika kita sebagai investor melakukan kegiatan jual
beli dalam jangka waktu 1 th atau kurang.
3. Reksadana
Investasi reksadana digunakan sebagai wadah pengelolaan modal
bagi sekumpulan investor dengan membeli unit penyertaan reksa
dana yang dikelola oleh manajer investasi ke dalam portofolio
investasi sesuai instrumen investasi yang dipilih. Reksadana dikelola
oleh manajemen profesional, yaitu manajer investasi yang memiliki
keahlian dalam pengelolaan dana.
4. Obligasi jangka panjang
Investasi obligasi jangka panjang merupakan investasi surat hutang
berupa surat bukti adanya pinjaman kepada pihak yang
menerbitkan obligasi dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun
(obligasi memiliki durasi investasi jangka panjang 2-3 tahun).
Obligasi dapat dikeluarkan oleh pemerintah atau pun perusahaan
swasta yang dilunasi pada saat jatuh tempo yang telah disepakati
oleh kedua belah pihak.
5. Investasi Emas
Emas merupakan barang investasi yang juga banyak digemari
karena harga emas selalu naik dan tahan dengan tingkat inflasi.
Emas tergolong mudah dicairkan
Khusus bagi siapa pun yang ingin ‘memutar uang’ dengan tujuan
memperoleh keuntungan besar dalam waktu yang singkat, maka investasi
jangka pendek sangat cocok untuk dipilih. Biasanya investor yang memilih
untuk investasi jangka pendek memiliki tujuan mendapatkan tambahan
dana serta membiayai kebutuhan jangka pendeknya. Lalu, ada pula
investor yang ingin menjadikan cash flow miliknya agar lebih bermanfaat
dalam beberapa waktu.
Investasi jangka pendek jangka waktunya maksimal setahun,
bahkan kurang dari setahun sehingga mendapatkan keuntungan jadi lebih
cepat. Cocok untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek. Hanya saja,
121
investasi jangka pendek ini memiliki risiko cenderung lebih besar dan
valuasinya rentan terhadap inflasi. Berikut ini jenis investasi jangka
pendek:
1. Deposito
Jangka waktu deposito tergantung kebutuhan Anda, ada yang 3
bulan, 6 bulan, hingga 1 tahun. Jangka waktu deposito yang dipilih
berpengaruh terhadap return yang didapatkan. Makin lama jangka
waktunya, return yang Anda peroleh semakin besar.
2. Saham
Ketika seseorang melakukan investasi saham namun kegiatan imbal
hasil dilakukan kurang dari 1 tahun maka umumnya banyak yang
menggunakan sistem trading. Untung yang besar risikonya juga
besar.
3. Reksadana pasar uang
Reksadana pasar uang artinya uang yang Anda investasikan 100%
ditempatkan pada instrumen pasar uang, seperti deposito
berjangka, obligasi, Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
4. Obligasi / surat hutang jangka pendek
Adalah alat investasi yang menghasilkan keuntungan dalam jangka
waktu pendek adalah surat utang atau obligasi. Jenis investasi ini
sifatnya fleksibel, mulai dari jangka waktu satu bulan sampai satu
tahun tapi return yang diberikan rendah. Obligasi jangka pendek
dengan tenor sekitar enam bulan, biasanya ini obligasi yang sudah
mau jatuh tempo. Walaupun obligasi dikatakan cukup aman karena
jenisnya jangka pendek tetapi tetap ada risiko dibaliknya.
5. Peer to peer lending
Peer to Peer Lending ini tergolong jenis investasi yang masih baru
dimana kita berperan sebagai investor atau pemberi pinjaman
modal kepada UMKM di Indonesia, lalu, keuntungan yang bakal
Anda dapatkan berasal dari suku bunga pinjaman. P2P Lending ini
sangat membantu juga bagi kebutuhan kredit UMKM yang setiap
tahunnya mencapai Rp1,6 triliun. Sedangkan pihak bank atau
lembaga konvensional hanya mampu menyalurkan kebutuhan dana
122
sebesar Rp600 triliun tiap tahun. Untuk itulah P2P Lending ini
dihadirkan sebagai alternatif bagi UMKM mendapatkan pinjaman
modal dengan proses yang cepat dan mudah.
GLOSARIUM
Inflasi adalah kenaikan harga secara umum dan terus menerus
dalam jangka waktu tertentu.
Investment timing adalah kondisi dimana memberikan perusahaan pilihan
option untuk menunda proyek investasi tertentu daripada
mengimplementasikannya segera dimana opsi untuk
menunggu ini memungkinkan perusahaan untuk
mengurangi ketidakpastian kondisi pasar sebelum
memutuskan untuk mengimplementasikan proyek
Investasi adalah menanamkan uang untuk memulai atau
memperluas proyek yang dapat dilakukan dengan membeli
aset atau bunga di mana dana-dana itu kemudian
digunakan, dengan tujuan menghasilkan pendapatan dan
meningkatkan nilai seiring waktu.
Risiko adalah tingkat potensi kemungkinan adanya kerugian yang
timbul karena perolehan hasil investasi yang diharapkan
tidak sesuai dengan harapan.
Imbal hasil adalah tingkat potensi keuntungan yang kemungkinan akan
(return) didapatkan pada masa yang akan datang.
Tingkat Tingkat pengembalian di masa depan yang diharapkan oleh
123
Pengembalian investor.
yang Diharapkan
(Expected Return)
Tingkat Tingkat pengembalian aktual atau tingkat pengembalian
Pengembalian yang sebenarnya diterima oleh investor.
yang Sebenarnya
(Realized Return)
Investasi jangka adalah kegiatan penanaman aset/ dana dalam jangka
panjang waktu lebih dari satu tahun (membutuhkan waktu yang
cukup lama) untuk mencapai keuntungan yang tinggi.
Investasi jangka adalah kegiatan investasi yang dananya dapat segera
pendek dicairkan bahkan kurang dari 1 tahun pun.
Compaunding adalah efek bunga berbunga.
Capital gain merupakan keuntungan yang didapatkan dari selisih harga
beli dan harga jual suatu saham, yang mana harga jual
saham lebih tinggi dari harga belinya.
Dividen merupakan bagian dari keuntungan yang dihasilkan
perusahaan dibagikan juga kepada pemegang saham.
Investasi obligasi merupakan investasi surat hutang berupa surat bukti
jangka panjang adanya pinjaman kepada pihak yang menerbitkan obligasi
dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun.
KASUS
Investasi UKM, Membantu Mengembangkan UKM Nasional
Investasi UKM mungkin tidak sepopuler investasi emas, properti,
ataupun reksa dana. Padahal investasi ini cukup menjanjikan keuntungan
yang menggiurkan. Sebagai negara berkembang, jumlah Usaha Kecil
Menengah (UKM) di Indonesia cukup berlimpah ruah. Dari data Badan
Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2014, jumlah UKM di Indonesia telah
mencapai ± 57 juta industri. Jika pertumbuhan UKM ada di angka 5% per
tahun, maka pada tahun 2016 jumlah bisnis UKM sudah mencapai 70 juta
usaha. Padahal menurut data Commonwealth Bank Indonesia,
pertumbuhan bisnis UKM berada di angka 17,8% (tahun 2015). Dilihat
dari data tersebut, tentu Anda bisa memperkirakan sendiri kira-kira
berapa besar industri UKM yang ada di Indonesia. Jumlah yang cukup
besar ini ternyata mampu berpengaruh positif terhadap perekonomian
124
bangsa. Menurut Presiden Komisaris Commonwealth Bank Indonesia,
Geoffrey David Coates, pertumbuhan bisnis UKM turut memegang
peranan penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan
pertumbuhan sektor perekonomian di Indonesia. Bahkan bisnis UKM
mampu memberikan kontribusi sebesar 57,9% dari jumlah Pendapatan
Domestik Bruto (PDB) yang ‘masuk’ pada tahun 2015 lalu.
Investasi UKM
Melihat potensi bisnis UKM yang cukup besar, bukan hal yang
mustahil untuk menjadikan UKM sebagai salah satu sarana berinvestasi
karena memang bisnis ini cukup menjanjikan. Namun, Anda harus jeli
dalam menentukan bisnis UKM mana yang akan Anda investasikan. Sama
seperti teknik berinvestasi lainnya, kesalahan dalam menentukan tempat
berinvestasi justru dapat mendatangkan bencana di masa yang akan
datang (baca: kerugian). Jadi, sudah saatnya Anda mempertajam feeling
Anda ketika berinvestasi.
Teliti Investasi
Meski ada banyak bisnis UKM yang cukup menjanjikan, tetapi tidak
semuanya mampu berhasil dan bertahan lama. Anda perlu memiliki
kejelian untuk melihat perilaku masyarakat, potensi pasar, dan tren yang
saat ini sedang berkembang. Beberapa bisnis UKM yang pantas untuk
Anda lirik misalnya saja usaha kecil yang memiliki kekhasan daerah atau
yang memiliki produk yang kompetitif. Contohnya saja industri kerajinan
batik tradisional. Seperti yang sudah diketahui bersama, bahwa Indonesia
terkenal dengan kain batiknya yang sudah melegenda, bahkan hingga ke
luar negeri. Jadi, investasi UKM di bidang ini tentu memiliki masa depan
yang cerah. Investasi pun dapat dilakukan dalam bentuk alih teknologi
ataupun operasional usaha. Dengan demikian, industri UKM dapat
berjalan lebih efektif dan efisien.
Industri UKM lain yang tidak kalah menggiurkan ialah industri
makanan. Industri makanan hampir tidak pernah mati, keuntungan yang
mungkin diperoleh pun cukup besar. Hanya saja, karena keunggulan inilah
125
maka industri makanan banyak dilirik oleh pelaku usaha, persaingan pun
menjadi sangat sengit. Saat akan berinvestasi pada industri makanan, hal
yang perlu Anda perhatikan ialah apakah industri ini cukup
menguntungkan dan bertahan lama, atau hanya sebuah tren sesaat yang
kemudian akan jatuh tenggelam. Tentu Anda tidak ingin memiliki nasib
sama seperti industri UKM “Es Capucino Cincau” yang booming sesaat
dan tenggelam kemudian, bukan? Industri UKM lain yang bisa Anda lirik
ialah industri yang memiliki produk yang kompetitif. Salah satu contoh
yang bisa Anda lihat ialah industri UKM sepatu dan sandal yang ada di
Ciomas. Meski industri ini sudah menjamur di mana-mana, tetapi sepatu
dan sandal Ciomas dapat diterima baik di hati konsumen. Salah satu kiat
jitunya ialah menghadirkan produk yang unik, sesuai dengan
perkembangan pasar, dan dukungan harga yang kompetitif. Dengan jurus
ini, sepatu dan sandal yang berasal dari Ciomas sudah melanglang buana
hingga ke seluruh wilayah nusantara.
126
bebas untuk mengajukan proposal bisnis kepada investor. Dibandingkan
pembiayaan dari bank yang cenderung ‘ribet’, crowdfunding lebih
sederhana, baik untuk menyalurkan dana investasi maupun memberi
keuntungan bagi investor. Demikian informasi kami tentang investasi
UKM. Mari kita mulai memperhatikan bisnis UKM yang tidak hanya
memberi keuntungan tetapi juga membangun perekonomian bangsa.
Pertanyaan:
1. Analisislah kasus diatas sesuai dengan pemahaman Anda!
2. Bagaimana keunggulan dari investasi UKM?
3. Apakah keunggulan melakukan investasi bersama akseleran?
DISKUSI
1. Mengapa menabung saja cukup?
2. Bagaimana perencanaan investasi bagi UMKM?
3. Bagaimana faktor pertimbangan sebelum berinvestasi bagi UMKM?
4. Sebutkan dan jelaskan macam-macam Investasi!
5. Bagaimana tips melakukan Investasi?
127
BAB 8
ESTIMASI ARUS KAS UMKM
PENDAHULUAN
Ketika kita sebagai pelaku usaha sudah berkomitmen untuk
mengembangkan usaha kita, maka salah satu hal yang paling penting
untuk menjaga pertumbuhan usaha kita adalah dengan konsisten
melakukan pencatatan keuangan dan membuat laporan keuangan.
Laporan keuangan ini sangat berguna untuk berbagai aspek dalam
perkembangan sebuah usaha. Dengan memiliki laporan keuangan, pelaku
UMKM dapat melihat kondisi keuangan perusahaan, mulai dari laba atau
rugi, pengelolaan modal, posisi aset dan juga arus keluar masuk uang itu
sendiri dalam periode tertentu yang sudah ditentukan perusahaan.
Laporan keuangan adalah suatu luaran dari catatan informasi
keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi tertentu yang
digunakan perusahaan untuk menggambarkan kinerja mereka. Menurut
Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia, sebuah laporan
keuangan yang lengkap biasanya terdiri dari 5 jenis laporan, yaitu laporan
laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, laporan arus kas dan catatan
atas laporan keuangan. Laporan arus kas ini penting dikuasai oleh pelaku
UMKM karena menunjukkan laporan yang atas aliran uang/kas yang
didapat atau dikeluarkan oleh perusahaan Anda dalam periode tertentu.
Secara sederhana, dengan laporan arus kas ini, pelaku UMKM
dapat mengetahui lebih dalam mengenai kemampuan perusahaan dalam
membayar aspek-aspek operasional seperti membayar kewajiban
perusahaan (membayar gaji karyawan), dan membayar dividen. Laba
bersih bisa diketahui dari arus kas yang masuk dan keluar.
Bagi pelaku UMKM, kurangnya perhatian terhadap cash flow pada
perusahaan akan membuat keuangan perusahaan menjadi kacau bahkan
128
dapat mengakibatkan kebangkrutan. Untuk itu, pelaku UMKM dirasa
perlu perkiraan arus kas/estimasi arus kas sebagai dasar dan acuan
rencana suatu perusahaan ke depannya.
Pada bab 8 ini estimasi arus kas UMKM akan diulas beberapa pokok
diskusi yang terkait dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
1. Laporan keuangan
2. Pentingnya estimasi arus kas bagi UMKM
3. Fungsi dana dalam mengelola arus kas
4. Estimasi arus kas dan perhitungannya
5. Langkah dalam identifikasi dan pengukuran risiko
LAPORAN KEUANGAN
Ketika kita berdiskusi mengenai topik keuangan dalam pengelolaan
UMKM, peran manajemen keuangan ini sangat penting untuk kemajuan
UMKM. Secara umum, divisi keuangan dalam UMKM ini memiliki tugas
untuk mengelola dana yang masuk secara maksimal untuk kegiatan
operasional dan investasi perusahaan. Untuk itu, divisi keuangan perlu
membuat semacam laporan keuangan. Menurut Bringham dan Houston
(2014), laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang dilengkapi
dengan angka – angka di atasnya dimana angka tersebut dapat
menggambarkan bagaimana posisi aset secara nyata dalam sebuah
perusahaan. Lebih sederhananya, bahwa laporan keuangan ini adalah
suatu luaran dari catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada
suatu periode akuntansi tertentu yang digunakan perusahaan untuk
menggambarkan kinerja mereka.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia,
sebuah laporan keuangan yang lengkap biasanya terdiri dari 5 jenis
laporan, yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca,
laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
1. Laporan laba rugi (income statement) merupakan bagian dari
laporan keuangan yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan
beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi)
bersih.
129
2. Laporan perubahan modal adalah mencatat informasi tentang
penyebab bertambah dan berkurangnya modal selama kurun
waktu tertentu.
3. Neraca/ laporan posisi keuangan (balance sheet) adalah laporan
yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir
periode tersebut
4. Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan yang
menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.
5. Catatan atas laporan keuangan adalah laporan yang menyajikan
informasi tentang penjelasan secara rinci suatu pos dalam Laporan
Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, dan Laporan Arus Kas (LAK)
dalam rangka pengungkapan pencatatan akuntansi yang memadai.
Menurut Bringham dan Houston (2014), setidaknya laporan
keuangan itu mencakup 4 hal yaitu laporan laba rugi, laporan laba
ditahan, neraca, laporan arus kas.
Laporan laba rugi menunjukkan hasil operasi selama periode
tertentu (Bringham dan Houston, 2014). Laporan ini merangkum
pendapatan yang didapatkan perusahaan selama melakukan proses usaha
dibandingkan dengan beban yang dikeluarkan selama satu periode
akuntansi tertentu.
Laporan laba ditahan menunjukkan perubahan laba ditahan di
antara dua tanggal neraca. Laba ditahan menunjukkan klaim terhadap
aktiva, alih-alih menunjukkan aktiva per ekuitas pemegang saham
(Bringham dan Houston, 2014). Akun “laba ditahan” akan terus
terakumulasikan ketika perusahaan “menabung” sebagian laba dan tidak
membayarkan keseluruhannya kepada pemegang saham berupa deviden.
Angka dalam akun “laba ditahan” ini merupakan jumlah laba ditahan
tahunan untuk setiap tahun sepanjang perusahaan ini didirikan. Dengan
demikian, dapat dikatakan tabungan perusahaan tercermin dari nominal
akun “laba ditahan” yang dimilikinya.
Neraca/ laporan posisi keuangan mencerminkan posisi perusahaan
dalam kondisi keuangannya di waktu atau titik tertentu. Sebelah sisi kiri
laporan menyajikan aset yang dimiliki perusahaan. Sebelah sisi kanan
130
menyajikan kewajiban dan ekuitas perusahaan yang mencerminkan klaim
terhadap suatu aset (Bringham dan Houston, 2014).
Laporan arus kas mencakup faktor-faktor yang berdampak
terhadap arus kas (selama periode akuntansi tertentu), antara lain:
Aktivitas operasi, Investasi, dan Pembiayaan (Bringham dan Houston,
2014). Arus kas bersih sering dinyatakan sebagai: laba bersih ditambah
penyusutan dan karena penyusutan adalah pos nonkas terbesar. Laba
akuntansi mungkin mencantumkan laba dan beban yang tidak tercantum
dalam arus kas bersih, karena tidak diterima/dibayarkan dalam satu
periode akuntansi. Investor lebih tertarik pada proyeksi arus kas bersih
daripada laporan laba, karena kas menentukan dividen yang dibayarkan
atau modal yang diinvestasikan untuk menunjang pertumbuhan
(Bringham dan Houston, 2014). Arus kas operasi adalah arus kas yang
berasal dari operasi normal: perbedaan antara pendapatan kas dan biaya
kas, termasuk pajak atas laba operasi. Arus kas ini berbeda dengan arus
kas bersih, karena tidak memasukkan beban bunga (Bringham dan
Houston, 2014). Faktor penting yang biasanya memengaruhi saldo kas
setidaknya beberapa transaksi terkait:
1. Arus kas
2. Perubahan modal kerja
3. Aset tetap
4. Transaksi efek dan pembayaran deviden.
Laporan arus kas ini memisahkan aktivitas perusahaan menjadi tiga
kategori yaitu:
1. Aktivitas operasi, yaitu segala aktivitas perusahaan yang meliputi
laba bersih, penyusutan dan perubahan dalam modal kerja selain
kas dan utang jangka pendek.
2. Aktivitas investasi, yaitu segala aktivitas perusahaan yang
pembelian atau penjualan aset tetap.
3. Aktivitas pendanaan, yaitu segala aktivitas perusahaan yang
meliputi penerimaan kas melalui penerbitan utang jangka pendek,
utang jangka panjang, saham, juga menggunakan kas untuk
131
membayar deviden, membeli kembali saham atau obligasi yang
beredar.
Pentingnya arus kas ini banyak dipakai pemilik perusahaan untuk
menghitung estimasi arus kas sehingga akan tergambarkan sampai sejauh
mana perusahaan dapat cukup secara keuangan dan mampu tetap
bertahan.
132
menggunakan uang perusahaan untuk urusan pribadi. Maka dengan
adanya estimasi arus kas ini, kita dapat memperkirakan masalah
keuangan perusahaan kita di masa depan dan bahkan dapat mencegah
atau mengurangi dampaknya bagi perusahaan. Dengan mengetahui
kemungkinan apa yang akan terjadi, maka perusahaan dapat mengambil
langkah-langkah untuk mengurangi dampak kekurangan arus kas. Bahkan
kita juga dapat melihat bagaimana sebaiknya pengelolaan uang kas dan
kepastian bahwa kita memiliki uang tunai untuk membayar tagihan dan
melakukan pembayaran gaji.
Membantu bisnis tetap untung. Ketika arus kas memberikan
gambaran bahwa akan terjadi perkiraan defisit kas, maka hal ini mungkin
akan mempengaruhi kemampuan UMKM untuk melakukan pendanaan
beberapa kegiatan usaha seperti mendanai proyek pemasaran,
pertumbuhan perusahaan, dan membayar karyawan yang membantu
dalam mencapai kesuksesan. Untuk itu, estimasi arus kas ini dapat
digunakan sebagai alarm posisi uang kas perusahaan.
Membantu memberi keyakinan pada pihak Bank. Tentu saja untuk
meningkatkan pertumbuhan UMKM, kadang perlu melakukan kerja sama
dengan Bank untuk peminjaman dana tertentu. Nah, untuk itu kita perlu
meyakinkan pihak Bank bahwa UMKM kita sehat secara keuangan dan
mampu secara lancar (punya uang tunai cukup) yang digambarkan
melalui estimasi arus kas perusahaan. Kreditur (pihak bank) tentu ingin
melihat perkiraan keuangan UMKM kita apakah di masa depan
perusahaan akan mampu membayar pinjaman kembali atau tidak.
Setidaknya Estimasi arus kas ini berisi perkiraan pendapatan tunai UMKM
untuk jangka waktu yang perusahaan kumpulkan. Hal ini dilakukan
dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan
perusahaan dalam asumsi tertentu sehingga didapatkan arus kas masuk
bersih per tahun setelah sebuah usaha dijalankan.
133
dari dana itu sendiri. Hal ini menjadi penting karena pemahaman akan
konsep fungsi dana ini adalah dasar dalam mengelola arus kas. Ketika kita
tahu kondisi dan fungsi dana yang kita miliki, maka kita akan bijak dalam
mengambil keputusan untuk menyimpan atau melakukan investasi bagi
perusahaan. Sederhananya, fungsi tersebut dibagi menjadi 3 bagian yang
meliputi:
1. Fungsi likuiditas.
Ketika dana memenuhi kondisi fungsi likuiditas, maka dapat
diartikan bahwa dana dapat secara lancar digunakan untuk
memenuhi kebutuhan operasional. Dana dapat dicairkan dengan
cepat tanpa ada risiko pengurangan investasi awal.
2. Fungsi anti inflasi
Ketika dana memenuhi kondisi fungsi anti inflasi, maka kondisi yang
dimaksud adalah sejumlah dana sengaja disimpan untuk
menghindari risiko penurunan pada daya beli di masa yang akan
datang dan dapat dicairkan dengan cepat.
3. Capital growth
Kondisi dimana dana yang ada dapat digunakan untuk melakukan
penambahan kekayaan secara jangka panjang.
Oleh karena itu, dengan membuat rencana keuangan usaha dengan
jelas dan tepat, hal ini akan membantu pelaku UMKM terhindar dari risiko
kerugian. Estimasi arus kas dapat memprediksi arus kas secara rinci di
masa yang akan datang sehingga pelaku UMKM dapat melakukan
beberapa penyesuaian dalam strategi usahanya untuk mengurangi risiko
yang mungkin terjadi. Dengan demikian pelaku UMKM dapat
mengarahkan diri pada keputusan yang tepat untuk usaha mereka.
Estimasi arus kas memberikan gambaran akan keseluruhan
penerimaan kas dan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang
menyebabkan adanya perubahan kas. Estimasi arus kas juga dapat
digunakan untuk membuat perkiraan kebutuhan dana di masa yang akan
datang dan memperkirakan juga jangka waktu pengembalian kredit.
Manajer atau pelaku UMKM juga akan merasa terbantu ketika akan
melakukan kebijakan-kebijakan finansial. Selain itu, ketika pelaku UMKM
134
hendak melakukan pinjaman bank, maka estimasi arus kas inilah yang
akan dilihat oleh kreditur karena menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam membayar pinjaman kredit kepada mereka.
135
meskipun proyek diterima atau ditolak. Oleh karena adanya biaya
tertanam yang terjadi dimasa lalu dan tidak akan berubah walau
proyek tersebut diterima atau ditolak maka, biaya tersebut tidak
relevan dalam analisis penganggaran modal
6. Biaya Kesempatan. Biaya kesempatan adalah arus kas yang dapat
dihasilkan dari aset yang dimiliki oleh perusahaan, jika aset
tersebut tidak digunakan oleh proyek yang sedang
dipertimbangkan
7. Eksternalitas. Eksternalitas adalah dampak yang diberikan dari
proyek yang tidak tercermin dalam arus kas proyek.
Perhatikan ilustrasi berikut ini yang menggambarkan bagaimana
sebuah estimasi arus kas itu dilakukan. Kita akan mulai dengan topik
untuk mencari arus kas relevan.
136
6. WACC: 10%
NCF atau Net Cash Flow adalah sebuah penerimaan kas dari
aktivitas operasi yang dikurangi pengeluaran dari aktivitas operasi
tersebut.
OCF atau Operating Cash Flow adalah kas yang dihasilkan akibat
dari kegiatan operasional perusahaan yang di jalankan.
CF adalah cash flow yang menggambarkan adanya arus uang masuk
(cash in flow) dan uang yang keluar (cash out flow).
137
Equipment -$200,000
Pemasangan dan Angkut -40,000
Δ NOWC -20,000
CF0 Bersih -$260,000
138
Langkah 5: Terminal Arus Kas Bersih
Jika Fasilitas Bisa Disewakan Sebesar $ 25,000 Per Tahun, Akankah Ini
Mempengaruhi Analisis?
Ya, dengan menerima proyek, perusahaan menerima arus kas
tahunan yang kemungkinan sebesar $ 25.000, yang merupakan
biaya peluang yang akan dikenakan kepada proyek.
Arus kas relevan adalah biaya kesempatan setelah pajak tahunan.
139
o A-T opportunity cost = $25,000 (1 – T)
= $25,000(0.6)
= $15,000
Jika Lini Produk Baru Menurunkan Penjualan Dari Lini Lain Perusahaan,
Akankah Ini Mempengaruhi Analisis?
Ya. Efek pada CF proyek lain adalah “eksternalitas”.
Kerugian CF bersih per tahun pada jalur lainnya akan menjadi biaya
untuk proyek ini.
Eksternalitas dapat menjadi positif (dalam kasus pelengkap) atau
negatif (pengganti).
Enter CFs into calculator CFLO register, and enter I/YR = 10%.
NPV = -$4.03 million
IRR = 9.3%
MIRR = 9.6%
Payback = 3.3 years
Jika ini adalah pengganti dan bukan proyek baru, apakah analisisnya
akan berubah?
Ya, peralatan lama akan dijual, dan peralatan baru dibeli.
CF tambahan akan menjadi perubahan dari yang lama ke situasi
baru.
Biaya penyusutan yang relevan akan menjadi perubahan dengan
peralatan baru.
140
Jika mesin lama dijual, perusahaan tidak akan menerima SV pada
akhir masa pakai mesin. Ini adalah biaya peluang untuk proyek
penggantian.
141
Analisis Risiko Sensitivitas
Analisis sensitivitas mengukur pengaruh perubahan variabel pada
proyek NPV. Untuk melakukan analisis sensitivitas, semua nilai variabel
dianggap tetap, kecuali untuk variabel yang diizinkan untuk berfluktuasi.
Mengakibatkan perubahan NPV dicatat.
Kalau dilihat dari sisi keuntungan, analisis risiko sensitivitas dapat
mengidentifikasi variabel yang mungkin memiliki dampak potensial
terbesar pada profitabilitas dan memungkinkan manajemen untuk fokus
pada variabel-variabel ini. Kalau dilihat dari sisi kekurangan, analisis risiko
sensitivitas tidak mencerminkan efek dari diversifikasi. Tidak memasukkan
informasi tentang besaran kemungkinan kesalahan perkiraan.
Inflasi menyebabkan tingkat diskonto yang akan direvisi naik. Oleh
karena itu, inflasi menciptakan bias ke bawah di PV. Inflasi harus
dibangun dari perkiraan CF. Arus Kas Operasi Tahunan, Jika Inflasi Yang
Diharapkan = 5%
142
Enter CFs into calculator CFLO register, and enter I/YR = 10%.
NPV = $15.0 million.
IRR = 12.6%.
GLOSARIUM
Laporan keuangan adalah suatu luaran dari catatan informasi keuangan suatu
perusahaan pada suatu periode akuntansi tertentu yang
digunakan perusahaan untuk menggambarkan kinerja
mereka.
Laporan laba rugi merupakan bagian dari laporan keuangan yang
(income menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban
statement) perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi)
bersih.
Laporan adalah mencatat informasi tentang penyebab bertambah
perubahan modal dan berkurangnya modal selama kurun waktu tertentu.
Neraca (balance adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan entitas
sheet) tersebut pada akhir periode tersebut
Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan aliran masuk dan keluar
(cash flow uang (kas) perusahaan.
statement)
Catatan atas adalah laporan yang menyajikan informasi tentang
laporan keuangan penjelasan secara rinci suatu pos dalam Laporan Realisasi
Anggaran (LRA), Neraca, dan Laporan Arus Kas (LAK) dalam
rangka pengungkapan pencatatan akuntansi yang
memadai.
Aktivitas operasi yaitu segala aktivitas perusahaan yang meliputi laba bersih,
penyusutan dan perubahan dalam modal kerja selain kas
dan utang jangka pendek
143
Aktivitas investasi yaitu segala aktivitas perusahaan yang pembelian atau
penjualan aset tetap
Aktivitas yaitu segala aktivitas perusahaan yang meliputi
pendanaan penerimaan kas melalui penerbitan utang jangka pendek,
utang jangka panjang, saham, juga menggunakan kas untuk
membayar deviden, membeli kembali saham atau obligasi
yang beredar.
Kas relevan adalah serangkaian arus kas spesifik yang harus
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
Arus kas Adalah suatu arus kas yang akan terjadi jika dan hanya jika
tambahan perusahaan melakukan proyek tersebut
(incremental cash
flow)
Analisis adalah situasi dimana proyek atau peralatan yang kurang
penggantian atau efisien digantikan oleh peralatan yang baru yang lebih
Replacement efisien untuk menghasilkan manfaat yang lebih hemat
Analysis biaya, meskipun mesin yang baru juga memungkinkan
adanya output tambahan
Biaya tertanam adalah suatu pengeluaran yang telah terjadi dan tidak
(sunk cost) dapat dipulihkan meskipun proyek diterima atau ditolak.
Oleh karena adanya biaya tertanam yang terjadi di masa
lalu dan tidak akan berubah walau proyek tersebut
diterima atau ditolak maka, biaya tersebut tidak relevan
dalam analisis penganggaran modal
Biaya kesempatan adalah arus kas yang dapat dihasilkan dari aset yang
dimiliki oleh perusahaan, jika aset tersebut tidak digunakan
oleh proyek yang sedang dipertimbangkan
Eksternalitas adalah dampak yang diberikan dari proyek yang tidak
tercermin dalam arus kas proyek.
Biaya modal rata- merupakan biaya modal suatu perusahaan, yang terdiri
rata tertimbang dari saham, penggunaan hutang, dan laba ditahan
(Weighted
Average Cost of
Capital, WACC)
NCF atau Net Cash adalah sebuah penerimaan kas dari aktivitas operasi yang
Flow dikurangi pengeluaran dari aktivitas operasi tersebut.
OCF atau adalah kas yang dihasilkan akibat dari kegiatan operasional
Operating Cash perusahaan yang di jalankan
Flow
144
KASUS
Pengelolaan Laporan Keuangan UMKM Masih Lemah
Bisnis.com, SEMARANG - Sering tumbangnya usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM), saat ini adalah kurang baiknya pengelolaan laporan
keuangan. Hal ini sering menjadi kambing hitam tutupnya suatu bidang
usaha apalagi yang baru dirintis. Direktur Utama Kantor Jasa Akuntansi
(KJA) Softwan Aji Semarang, Softwan Aji menuturkan, di Kota Semarang
tercatat hampir 90% UMKM yang tidak mempunyai perencanaan
keuangan yang baik. Biasanya usaha yang digeluti lama kelamaan ambruk
karena kurang telitinya mengelola sumber pendapatan UMKM tersebut.
“Dengan kehadiran KJA di Kota Semarang ternyata sangat ditunggu oleh
para pelaku UMKM yang ingin belajar mengenai mengelola laporan
keuangan dengan baik. Kebanyakan dari mereka yang datang mengeluh
karena belum bisa membaca laporan keuangan dan kurang teliti jika ada
pengeluaran ataupun pemasukan yang belum ditulis,” tutur Aji saat
menghadiri acara Craft Fashion Expo 2017 di Semarang Minggu
(26/11/2017).
KJA memberikan edukasi kepada pelaku UMKM, tentang neraca
perdagangan, laporan laba rugi, bagaimana mengelola usaha yang lebih
efisien dibandingkan dengan tahun sebelumnya, serta pemilik usaha bisa
tahu jika ada kecurangan yang dilakukan. “Kecenderungan UMKM di Kota
Semarang adalah kurang mengamati pasar, sehingga mereka biasanya
memberikan harga yang terlalu murah untuk barang yang dijual karena
mereka tidak menghitung tentang penyusutan, biaya operasional dan lain
sebagainya,” ujarnya.
Dalam mengelola suatu usaha haruslah mempunyai profit yang
menjanjikan market yang dituju serta yang paling penting adalah
manajemen keuangan yang sehat. Seharusnya pelaku UMKM harus
menyadari tentang pentingnya pengelolaan bukan mementingkan pasar
semata. Jika hanya menjual tanpa mengelola keuangan dengan baik,
usaha akan sulit berkembang karena, biasanya pelaku usaha akan terus
menambah utang. “Laporan Keuangan merupakan kunci keberhasilan
145
UMKM karena penyebab utama gagalnya suatu usaha adalah pengelolaan
keuangan yang buruk bisa dipastikan 80% usaha yang tutup pada tahun
ke lima adalah karena kurang sehatnya keuangan pada perusahaan,”
ujarnya.
Menurutnya, di Provinsi Jawa Tengah pelatihan mengenai laporan
keuangan belum banyak dilakukan, sehingga para pelaku usaha asal
mengelola tanpa adanya dasar sistem pengelolaan yang baik sehingga
usaha banyak yang tidak bertahan lama. “Kami berharap agar menteri
keuangan berkerja sama dengan menteri koperasi dan UMKM untuk
edukasi secara besar-besaran bagaimana mengelola keuangan yang
efisien sehingga usaha yang di geluti berjalan dengan lancar,”. Tegasnya
Wakil Ketua Ikatan Akuntan Indonesia, Hendri Santosa mengungkapkan di
Provinsi Jawa Tengah pelatihan mengenai laporan keuangan belum
banyak dilakukan, sehingga para pelaku usaha asal mengelola tanpa
adanya dasar sistem pengelolaan yang baik sehingga usaha banyak yang
tidak bertahan lama. IKA juga memberikan kegiatan dalam menyambut
60 tahun berdirinya IKA satu diantaranya pelatihan Sistem Keuangan Desa
agar mengurangi tingkat korupsi di desa. “Kami berikan pelatihan
mengelola keuangan seperti membuat laporan sekitar 24 kabupaten
daerah di Jawa Tengah sekarang ini telah 5864 desa sekitar 76 persen dari
total desa di Jawa Tengah sekitar 7700,” pungkasnya.
Sumber: https://kabar24.bisnis.com/read/20171126/78/712826/pengelolaan-
laporan-keuangan-umkm-masih-lemah diakses 24 juli 2020
Pertanyaan:
1. Analisislah kasus diatas sesuai dengan pemahaman Anda!
2. Bagaimana sebaiknya sikap UMKM dalam pengelolaan
keuangannya?
3. Apa pentingnya laporan keuangan bagi perkembangan UMKM?
4. Bagaimana sebaiknya upaya pemerintah menanggulangi masalah
ini?
146
DISKUSI
1. Apa saja yang termasuk dalam laporan keuangan?
2. Jelaskan bagaimana pentingnya estimasi arus kas bagi UMKM?
3. Apa saja fungsi dana dalam mengelola arus kas?
4. Jelaskan yang Anda ketahui mengenai estimasi arus kas dan
perhitungannya?
5. Bagaimana langkah dalam identifikasi dan pengukuran risiko?
147
BAB 9
PENGANGGARAN MODAL UMKM
PENDAHULUAN
Bagi sebagian orang, melakukan perencanaan keuangan
merupakan hal yang rumit untuk dilakukan. Memang mungkin saja benar,
namun kerumitan ini tetap perlu dilakukan demi keputusan yang tepat,
realistis dan bijak bagi pelaku UMKM tersebut. Perencanaan keuangan
memang rumit di awalnya, namun ketika ini sudah menjadi rutinitas yang
selalu dilakukan maka kerumitan akan tidak terasa lagi.
Pembuatan anggaran bagi UMKM merupakan aspek penting dalam
sebuah perjalanan bisnis bahkan dapat dikatakan ini kegiatan inti bisnis
sebelum dilakukan. Dengan menetapkan anggaran bagi diri sendiri, laba,
pendapatan, dan tabungan dapat dipahami, disimpan, dan direncanakan
ke depannya. Sebuah anggaran sebaiknya disusun secara menyeluruh dan
dianalisis ke mana uang tersebut akhirnya keluar atau masuk dan kapan
anggaran tersebut dapat dikembalikan dengan sejumlah investasi modal
yang dilakukannya. Kegiatan penganggaran yang aktif dilakukan ini akan
membantu perusahaan dalam mengurangi risiko kerugian yang tidak
terduga karena statistik dapat membantu bisnis dengan memprediksi tren
yang akan datang.
Anggaran modal ini memungkinkan pelaku UMKM untuk dapat
menghasilkan strategi dalam menghasilkan keuntungan yang lebih besar
untuk masa depan. Dengan mengikuti langkah-langkah untuk memahami
tujuan yang telah ditetapkan dengan tepat dan tekun, individu dapat
belajar cara bekerja secara efisien sepanjang perjalanan waktu. Ini juga
membantu Anda mendapatkan pengalaman dalam pengeluaran dan
memungkinkan mengetahui apa yang disimpan dan apa yang melebihi
anggaran.
148
Pada bab 9 ini penganggaran modal UMKM yaitu:
1. Pentingnya penganggaran modal bagi UMKM
2. Pengertian dan manfaat penganggaran modal
3. Metode analisis penganggaran modal dan penerapannya
149
Dalam penganggaran modal, setidaknya meliputi seluruh periode
investasi yang mencakup pengeluaran-pengeluaran (cost) dan manfaat
(benefit) yang dikuantifikasi, sehingga memungkinkan untuk diadakan
penilaian dan membandingkannya dengan alternatif investasi lainnya.
Mengapa demikian? Karena penganggaran modal dimaksudkan untuk
menganalisis investasi dari beberapa alternatif investasi yang tersedia.
Kemudian menetapkan atau memilih investasi yang paling
menguntungkan.
Ketidaktepatan dalam menetapkan pilihan investasi akan
menimbulkan kerugian-kerugian baik kerugian riil ataupun kerugian
karena kehilangan kesempatan untuk memperoleh manfaat yang lebih
menguntungkan (opportunity cost) yang sebenarnya dapat diwujudkan.
Analisis investasi akan menyeleksi kesempatan-kesempatan investasi
yang ada, sehingga dapat dipilih investasi yang memberikan manfaat
terbesar dari setiap rupiah dana yang diinvestasikan. Oleh karena itu,
manfaat aktivitas penganggaran modal ini adalah:
1. Mengetahui kebutuhan dana secara rinci. Pelaku UMKM akan
mengetahui dan memahami bagaimana dana tertentu akan terikat
jangka waktunya lebih dari satu tahun.
2. Mencegah terjadinya terjadi over invesment atau under invesment.
3. Pelaku UMKM dapat lebih terperinci dan teliti terhadap
perencanaan keuangan karena dana semakin banyak dan dalam
jumlah yang sangat besar.
4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.
Analisis penganggaran modal memerlukan estimasi arus kas yang
sudah dibahas pada bab sebelumnya. Perhitungannya dilakukan dimulai
dari investasi awal hingga proyek tersebut berjalan. Pada tahap awal kas
perusahaan masih negatif karena perusahaan mengeluarkan dana untuk
investasi awal, namun setelah proyek tersebut selesai, arus kas akan
menjadi positif akibatnya adanya penghasilan yang dihasilkan dari
investasi tersebut. Aliran kas yang akan kita perhitungkan adalah aliran
kas yang muncul karena keputusan menjalankan investasi yang sedang
dipertimbangkan. Aliran kas yang tidak relevan tidak akan masuk dalam
150
analisis. Aliran kas yang relevan tersebut sering diberi nama sebagai
incremental cash flow. Aspek berikut ini yang perlu diperhatikan ketika
kita hendak menentukan incremental cash flow:
1. Sunk Cost yaitu sejumlah pengeluaran di masa lalu, yang tidak
terpengaruh oleh keputusan menerima atau menolak suatu proyek.
2. Opportunity Cost yaitu sejumlah biaya yang timbul karena
perusahaan kehilangan kesempatan menerima suatu pendapatan.
Hal ini terjadi karena aset perusahaan ini digunakan untuk proyek
yang lain.
3. Side Effect dapat diartikan sebagai erosion atau sinergi. Erosion
ketika produk baru menurunkan arus kas sedangkan sinergi terjadi
sebaliknya.
4. Allocated Cost yaitu pengeluaran kas jika terjadi kenaikan cost pada
proyek.
Ketika kita mengestimasi arus kas dalam sebuah proyek, beberapa
istilah berikut ini kemudian muncul untuk mengisi komponen arus kas
tersebut:
1. Initial investment (investasi awal) adalah semua pengeluaran yang
digunakan untuk membiayai proyek terkait dengan investasi pada
aktiva tetap (pabrik dan aktiva tetap lainnya) dan investasi pada
modal kerja.
2. Operational cash flow adalah aliran kas masuk yang diperoleh
setelah perusahaan beroperasi.
3. Terminal value adalah arus kas yang dihasilkan jika pada akhir
periode, investasi tersebut dijual (nilai bersih dari penjualan
tersebut).
151
3. Tentukan r = WACC untuk proyek.
4. Mengevaluasi arus kas.
Perbedaan antara proyek independen dan proyek saling eksklusif:
1. Proyek independen adalah sebuah situasi proyek jika arus kas satu
tidak terpengaruh oleh penerimaan yang lain.
2. Proyek saling eksklusif adalah sebuah situasi jika arus kas yang satu
dapat dipengaruhi secara negatif oleh penerimaan yang lain.
Metode Analisis Penganggaran Modal dan Penerapannya dilakukan
dengan menghitung beberapa hal berikut:
1. Payback periode
2. Net Present Value (NPV)
3. Internal Rates Of Return (IRR)
Payback periode
Payback periode adalah perhitungan untuk mengetahui jumlah
tahun yang diperlukan untuk memulihkan biaya proyek, atau berapa lama
untuk mendapatkan uang bisnis kembali. Harapannya, dengan jangka
waktu pengembalian yang lebih cepat, maka risiko yang mungkin akan
diterima perusahaan pun lebih kecil.
Kelebihan payback periode adalah:
1. Memberikan indikasi risiko dan likuiditas proyek.
2. Mudah untuk menghitung dan memahami.
Kelemahan payback periode adalah:
1. tidak memperhatikan time value of money (nilai waktu uang).
2. tidak memperhatikan cash in flow (CF) setelah masa payback
sehingga tidak bisa digunakan sebagai alat ukur.
Rumus:
152
Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah metode penilaian investasi yang
menggunakan discounted cash flow yaitu mempertimbangkan nilai waktu
uang pada aliran kas yang terjadi sekarang dengan arus kas keluar yang
akan diterima pada masa yang akan datang.
Kelebihan Net Present Value (NPV)
1. memperhitungkan time value of money
2. memperhitungkan seluruh cash flow selama usia investasi
Kelemahan Net Present Value (NPV)
Dalam membandingkan dua investasi yang sama modalnya, nilai tunai
netto tidak dapat digunakan sebagai pedoman.
Rumus:
Langkah-langkah:
a. Tentukan discount rate yang digunakan berdasarkan biaya modal
atau Required Rate Of Return
b. Menghitung present value dari net cash flow.
c. Menghitung present value dar net outlay.
d. Menghitung present value dengan mengurangkan PVNCF dengan
PVNOL
e. Kriteria:
153
Jika NPV (+), investasi diterima.
Jika NPV (-), investasi ditolak.
Rumus:
CONTOH PERHITUNGAN:
154
Net cash provided by ops. (503,936)
Financing Activities
Change in S-T invest. 28,600
Change in notes payable 520,000
Change in long-term debt 676,568
Payment of cash dividends (11,000)
Net cash provided by fin. act. 1,214,168
Summary of Statement of CF
Net cash provided by ops. (503,936)
Net cash to acquire FA (711,950)
Net cash provided by fin. act. 1,214,168
155
What’s Franchise L’s NPV?
Project L:
Perhitungan Rumus
Calculator Solution
156
What’s Franchise L’s IRR?
157
Keputusan tentang Proyek S dan L per IRR
Jika S dan L bersifat independen, terimalah keduanya. IRR> r = 10%.
Jika S dan L saling eksklusif, terima S karena IRRS> IRRL
158
GLOSARIUM
Penganggaran modal adalah proses kegiatan yang mencakup seluruh
(Capital Budgeting) aktivitas perencanaan penggunaan dana dengan tujuan
untuk memperoleh manfaat (benefit) pada waktu yang
akan datang.
Proyek independen adalah sebuah situasi proyek jika arus kas satu tidak
terpengaruh oleh penerimaan yang lain.
Proyek saling eksklusif adalah sebuah situasi jika arus kas yang satu dapat
dipengaruhi secara negatif oleh penerimaan yang lain.
Incremental cash flow ini yang digunakan untuk menghitung atau menganalisa
kelayakan suatu proyek dengan metode net present
value.
Sunk Cost yaitu sejumlah pengeluaran di masa lalu, yang tidak
terpengaruh oleh keputusan menerima atau menolak
suatu proyek.
Opportunity Cost yaitu sejumlah biaya yang timbul karena perusahaan
kehilangan kesempatan menerima suatu pendapatan.
Hal ini terjadi karena aset perusahaan ini digunakan
untuk proyek yang lain.
Side Effect dapat diartikan sebagai erosion atau sinergi. Erosion
ketika produk baru menurunkan arus kas sedangkan
sinergi terjadi sebaliknya.
Allocated Cost yaitu pengeluaran kas jika terjadi kenaikan cost pada
proyek.
Initial investment adalah semua pengeluaran yang digunakan untuk
(Investasi awal) membiayai proyek.
Operational Cash Flow adalah aliran kas masuk yang diperoleh setelah
perusahaan beroperasi.
Terminal Value adalah arus kas yang dihasilkan jika pada akhir periode,
investasi tersebut dijual (nilai bersih dari penjualan
tersebut)
KASUS
Peran Anggaran dalam Perencanaan Usaha
Anggaran sangat penting untuk membantu perencanaan
perusahaan secara keseluruhan, sekaligus pengendalian dalam
pelaksanaannya. Pelaku usaha kecil menengah (UKM), umumnya
menjalankan kegiatan usaha tanpa perencanaan yang baik. Semuanya
159
cenderung dibiarkan berjalan begitu saja, dengan pengendalian
berdasarkan insting atau kebiasaan saja. Memang benar, cara
pengelolaan “tradisional” seperti itu, bisa saja membuat perusahaan
berjalan bahkan berkembang. Tapi, perkembangan itu seringkali mentok
pada tingkat tertentu. Bahkan, sering juga, sewaktu-waktu terjadi
penurunan dan bangkrut. Sebab, iklim usaha penuh dengan perubahan-
perubahan. Terlebih jaman sekarang, di mana persaingan usaha kian
berlangsung ketat.
Perencanaan yang baik dan ditulis secara sistematis, jalannya
perusahaan akan lebih terarah, efisien, mudah dikontrol dan dievaluasi.
Langkah-langkah pengembangan pun, menjadi lebih mudah dilakukan.
Langkah pertama dalam menyusun perencanaan, adalah menentukan
harapan atau tujuan yang ingin dicapai. Setelah itu, disusun tentang
langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mewujudkan harapan
tersebut. Perlu juga dipertimbangkan, apakah langkah-langkah tersebut
bisa benar-benar mampu dijalankan, atau terlalu berat. Di sinilah perlu
upaya penyesuaian dengan kemampuan perusahaan.
Salah satu faktor penting dalam perencanaan itu, adalah anggaran.
Penganggaran perusahaan, yang sering disebut budgeting, merupakan
suatu proses perencanaan sekaligus pengendalian kegiatan operasi
perusahaan, yang dinyatakan dalam satuan kegiatan dan satuan uang.
Tujuannya, untuk memproyeksikan operasi atau kegiatan perusahaan,
dalam proyeksi laporan keuangan (laporan rugi-laba, neraca, perubahan
modal), dan aliran kas.
Penganggaran perusahaan (perencanaan dan pengendalian laba)
tersebut, mencakup pengembangan dan pelaksanaan dari tujuan
perusahaan, spesifikasi tujuan perusahaan, pengembangan strategi
perencanaan laba jangka panjang, spesifikasi strategi perencanaan laba
jangka pendek, pembuatan suatu pelaporan kinerja periodik dan
pengembangan prosedur tindak lanjut.
Penjabaran dari perencanaan dan pengendalian operasi
perusahaan, diwujudkan dalam suatu bentuk atau format laporan, yang
dikenal dengan Anggaran (budget). Anggaran merupakan suatu rencana
160
yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam
unit uang, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu
(periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang
disusun dinyatakan dalam bentuk unit uang, maka anggaran seringkali
disebut juga dengan rencana keuangan.
Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati
posisi penting, dalam arti segala kegiatan akan dinyatakan dalam satuan
uang, sehingga dapat diukur pencapaian efisiensi dan efektivitas dari
kegiatan yang dilakukan. Secara lebih substansial, penganggaran
merupakan komitmen resmi manajemen yang terkait dengan harapan
manajemen tentang pendapatan, biaya dan beragam transaksi keuangan
dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
161
mencapai tujuan. Karena itu, perlu diketahui faktor- faktor lingkungan
intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,
atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan,
antisipasi keadaan, masalah, dan kesempatan serta ancaman yang
mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian penting dari proses
perencanaan.
Tahap 4:
Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian
tujuan.
Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan
berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-
alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) di
antara berbagai alternatif yang ada.
Sumber: http://www.bogasari.com/business-inspiration/peran-anggaran-dalam-
perencanaan-usaha diakses pada 26 Juli 2020
Pertanyaan:
1. Analisislah kasus diatas sesuai dengan pemahaman Anda!
2. Sebaiknya sebuah usaha melakukan perencanaan usahanya?
3. Jelaskan pentingnya anggaran bagi UMKM!
DISKUSI
1. Jelaskan pentingnya penganggaran modal bagi UMKM!
2. Jelaskan pengertian dan manfaat penganggaran modal!
3. Jelaskan metode analisis penganggaran modal dan penerapannya!
162
BAB 10
MANAJEMEN MODAL KERJA UMKM
PENDAHULUAN
Dalam menjalankan sebuah usaha, setiap perusahaan baik skala
besar maupun UMKM pasti ingin mencapai kesuksesan usaha. Untuk
meraihnya dan mampu bersaing dengan pasar, maka sebuah usaha perlu
memikirkan bagaimana keunggulan kompetitif yang bisa dipakai usaha
tersebut dalam bertahan dan memajukan usahanya. Keunggulan
kompetitif usaha ini harus dicari dan dibangun secara konsisten.
Untuk dapat mengembangkan keunggulan kompetitifnya, setiap
perusahaan harus memiliki modal kerja yang baik. Modal kerja yang baik,
akan berimbas positif pula pada setiap aktivitas perusahaan. Karena
setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh perusahaan selalu memerlukan
dana, baik untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari maupun
untuk membiayai investasi jangka panjangnya.
Penentuan efektifitas manajemen modal kerja menjadi sangat
penting untuk melihat bagaimana pertumbuhan usaha pelaku UMKM. Hal
ini juga dapat mencerminkan kelangsungan perusahaan secara jangka
panjang. Bahkan ketika perusahaan mengalami kekurangan modal kerja
untuk memperluas penjualan dan meningkatkan produksinya, maka besar
kemungkinan akan kehilangan pendapatan dan keuntungan.
Setidaknya ada beberapa tujuan dilakukannya manajemen modal
kerja bagi UMKM, yaitu mendapatkan keuntungan yang maksimal dan
mempertahankan tujuan likuiditas perusahaan. Kedua tujuan ini perlu
berjalan beriringan dengan seimbang. Oleh karena itu, manajemen modal
kerja sangat perlu dilakukan dengan efektif sehingga profitabilitas
perusahaan dapat ditingkatkan.
163
Umumnya, manajemen modal kerja pada UMKM digunakan untuk
membeli persediaan barang yang diperlukan oleh para pelanggan,
membayar gaji pegawai, membayar hutang dagang, membayar bunga
pinjaman serta untuk mendanai kegiatan lain yang menjadi kegiatan rutin
usaha tersebut. Nah, dalam bab ini kita akan melihat bagaimana
pengelolaan manajemen modal kerja sebaiknya dilakukan.
Pada bab 10 ini akan membahas mengenai manajemen modal kerja
dan pentingnya melakukan manajemen modal kerja bagi UMKM dengan
pokok bahasan sebagai berikut:
1. Terminologi modal kerja
2. Siklus kas
3. Manajemen persedian dan piutang
4. Kebijakan kredit
5. Pinjaman bank
6. Analisis modal kerja pada umkm
1. Perencanaan kebijakan kredit dalam bisnis skala menengah
164
4. Jika rasio keuangan memenuhi persyaratan, perusahaan bisa
mendapatkan tambahan dana dari pihak kreditur.
5. Memaksimalkan penggunaan aktiva lancar untuk meningkatkan
laba dan penjualan
Modal kerja setiap perusahaan pasti berbeda jumlahnya. Hal ini
sebaiknya di tentukan untuk memastikan bahwa modal tersebut cukup
jumlahnya dan mampu membiayai pengeluaran operasional harian.
Besarnya modal kerja yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
1. Jenis perusahaan
Kebijakan modal kerja yang akan diambil akan berbeda tergantung
jenis usahanya. Tentu saja, usaha retail, manufaktur, jasa pun juga
akan berbeda.
2. Syarat kredit
Kebutuhan akan modal bagi perusahaan juga tergantung pada
syarat pembelian dan penjualan.
3. Waktu produksi
Perusahaan akan butuh modal yang banyak ketika waktu yang
diperlukan untuk produksi barang semakin lama
4. Tingkat perputaran persediaan perusahaan
Semakin lama persediaan berputar, maka semakin besar modal
yang diperlukan oleh perusahaan dan sebaliknya.
Dalam kaitannya dengan terminologi modal kerja, beberapa hal
berikut perlu untuk di ketahui:
1. Modal kerja bruto: total seluruh aset.
2. Modal kerja bersih: aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar.
3. Kebijakan modal kerja: menentukan tingkat setiap jenis aktiva
lancar untuk dikelola dan bagaimana untuk membiayai aktiva
lancar.
4. Manajemen modal kerja: pengendalian terhadap kas, piutang,
persediaan, dan utang lancar.
165
Ada berbagai kebijakan pendanaan modal kerja yang biasanya
diambil perusahaan untuk menjadi keputusan strategis usaha mereka.
Adapun beberapa macam kebijakan pendanaan modal kerja yang
biasanya diterapkan antara lain:
1. Kebijakan Agresif yaitu berfokus menggunakan utang jangka
pendek untuk membiayai aktiva tetap dan aktiva lancar.
2. Kebijakan Moderat yaitu berfokus menggunakan utang jangka
pendek untuk membiayai aktiva lancar yang temporary dan
menggunakan utang jangka panjang dan modal untuk membiayai
aktiva lancar yang permanen dan aktiva tetap.
3. Kebijakan Konservatif yaitu berfokus menggunakan utang jangka
panjang dan modal untuk membiayai aktiva lancar permanen dan
aktiva tetap serta tidak sama sekali menggunakan utang jangka
pendek.
SIKLUS KAS
Siklus kas memiliki pengertian yaitu sebuah perjalana kas yang
dimulai dari kas dikeluarkan (untuk membeli bahan-bahan) sampai kas
kembali lagi (piutang dibayarkan). Kegiatan ini menggambarkan
bagaimana siklus kas terjadi. Siklus Konversi Kas merupakan sebuah
metrik yang menunjukkan waktu perusahaan dalam mengubah investasi
dalam persediaan menjadi uang tunai.
166
Siklus Persediaan (INV)
Waktu yang diperlukan untuk membeli bahan baku menjadi
persediaan barang jadi dan menjualnya kembali.
Rumus:
𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒅𝒊𝒂𝒂𝒏
Inventory Conversion Period = 𝑯𝑷𝑷∶𝟑𝟔𝟓
167
Siklus Penangguhan Utang (AP)
Waktu yang diperlukan perusahaan untuk membayar pembelian
kreditnya
Rumus:
𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈
Payable Period = 𝑯𝑷𝑷∶𝟑𝟔𝟓
CCC = INV + AR - AP
168
Catatan:
Sepanjang tindakan-tindakan tersebut dapat dilakukan tanpa
memperbesar biaya atau menurunkan penjualan maka sebaiknya
dilakukan oleh perusahaan.
Memaksimalkan CCC
1. Memperpendek Periode Inventory
2. Memperpendek Periode Penagihan Piutang
3. Memperpanjang Periode Pelunasan Utang
169
Anggaran Kas
Untuk memperkirakan arus kas masuk, arus keluar, dan saldo akhir
kas.
Untuk merencanakan pinjaman yang diperlukan untuk pendanaan
atau dana yang tersedia untuk berinvestasi.
Dapat dilakukan dengan periode harian, mingguan, atau bulanan.
Bulanan untuk perencanaan tahunan dan harian untuk
mendasari perencanaan manajemen kas
KEBIJAKAN KREDIT
Elemen Kebijakan Kredit (Piutang)
Periode kredit adalah lama waktu yang diberikan kepada pembeli
untuk membayar. Periode yang lebih pendek mengurangi DSO dan
rata-rata AR, tapi mungkin menghambat penjualan.
Diskon Cash adalah menurunkan harga. Menarik pelanggan baru
dan mengurangi DSO.
Standar kredit adalah standar ketat cenderung mengurangi
penjualan, tetapi mengurangi beban piutang tak tertagih.
170
Kebijakan Penagihan adalah Prosedur untuk menagih piutang.
Kebijakan ketat akan mengurangi DSO tetapi dapat merusak
hubungan dengan pelanggan
PINJAMAN BANK
Persyaratan pinjaman bank tercantum dalam promes yang
memuat:
Jumlah pinjaman
Waktu jatuh tempo
171
Tingkat bunga
Armortisasi
Frekuensi pembayaran bunga
Bunga diskon
Pinjaman tambahan
Jaminan
Ketentuan pembatasan
Jaminan pinjaman
172
Pengelolaan piutang perlu dipikirkan pelaku UMKM supaya posisi
keuangan usaha mereka dapat terkendali dan stabil. Piutang itu sendiri
merupakan sejumlah uang yang dipinjam / belum dibayarkan pelanggan /
pembeli atau pelanggan tersebut melakukan pembelian produk kita
secara kredit. Pembayaran piutang ini biasanya dilakukan pelanggan pada
waktu jatuh tempo yang telah disepakati dengan perusahaan kita.
Beberapa pertimbangan berikut biasanya dipakai untuk pengelolaan
piutang:
1. Standar Pemberian Kredit
Dalam standar kredit,hal yang perlu diperhatikan adalah kaulaitas
minimum kepercayaan pada pemohon kredit untuk dapat disetujui
permohonan kreditnya.
2. Persyaratan Kredit (Periode Kredit /Jangka Waktu Pinjaman)
Fokus dalam periode kredit adalah mengenai total jangka waktu
dimana pelanggan diberikan perpanjangan kredit untuk membayar
tagihan.
3. Risiko Kelalaian
Pembahasan dalam kebijakan yang dapat ditempuh dari risiko
kelalaian tidak hanya mengenai waktu pembayaran tagihan yang
lambat tapi juga mengenai jumlah piutang yang tidak tertagih.
4. Prosedur dan Kebijakan Penagihan
Perusahaan menentukan keseluruhan kebijakan penagihan dengan
menggabungkannya dengan prosedur yang dijalankan. Prosedur ini
meliputi surat-surat, telepon, kunjungan dan tindakan-tindakan
hukum. Salah satu variabel utama dalam kebijakan adalah besarnya
jumlah utang yang digunakan dalam prosedur penagihan.
Batasanya adalah semakin besar penagihan, semakin kecil
kemungkinan piutang tidak tertagih dan semakin sedikit periode
penagihan.
Pengelolaan persediaan ini sebaiknya membentuk hubungan antara
produksi dan penjualan produk. Terdapat berbagai jenis persediaan pada
perusahaan manufaktur yang harus pelaku UMKM pahami terlebih
dahulu yaitu bahan mentah, barang setengah jadi, persediaan dalam
173
pemindahan dan barang jadi. Untuk itu, hal berikut inilah yang
direkomendasikan dalam pengelolaan persediaan:
1. Kuantitas pesanan ekonomis
Kuantitas persediaan untuk dipesan sehingga total biaya
persediaan dapat diminimumkan sepanjang periode perencanaan
perusahaan.
2. Titik pemesanan
Perlu diperhatikan kapan waktu yang tepat untuk perusahaan
sehingga arus memesan. Tenggang waktu merupakan faktor yang
harus dipertimbangkan.
Faktor Eksternal
Dalam pengelolaan modal kerja pada UMKM, faktor eksternal yang
memengaruhi yaitu konsumen dan suplier. Hal lain yang menjadi penting
juga untuk diperhatikan oleh pelaku UMKM adalah pertumbuhan
ekonomi Indonesia dan ketidakpastian pasar (Herdinata et al, 2017).
Faktor Pendukung
Dalam pengelolaan modal kerja pada UMKM, faktor pendukung
dalam pengelolaan modal kerja yaitu sistem yang berkaitan dengan
pencatatan, adanya kolektor sehingga cashflow menjadi lancar dan
pengelolaan jatuh tempo pada supplier. Hal ini perlu didukung oleh
financial technology dengan mengadopsi IT sehingga menjadi lebih
mudah dan terintegrasi (Herdinata et al, 2017).
Faktor Penghambat
Dalam pengelolaan modal kerja pada UMKM, faktor penghambat
dalam pengelolaan modal kerja yaitu sistem konsinyasi yang relatif lunak
dalam negosiasi retur barang dan tempo pembayaran kepada para
pembeli. Oleh karena itu, diperlukan kemampuan dalam mengolah uang
itu sendiri dan mampu menciptakan invasi melalui keunggulan yang
dimiliki oleh usaha tersebut (Herdinata et al, 2017)
174
PERENCANAAN KEBIJAKAN KREDIT DALAM BISNIS SKALA MENENGAH
Kaitannya dengan modal kerja, kas dapat menunjukkan seberapa
besar investasi perusahaan dalam modal kerja, sehingga dapat diketahui
cukup tidaknya modal kerja dalam kas untuk mengoperasikan perusahaan
sehari-hari. Modal kerja (working capital) yaitu kas, piutang, persediaan.
Perusahaan mengikuti suatu siklus modal kerja karenaperubahan dalam
kas akan mempengaruhi struktur modal kerja perusahaan .
Modal kerja (working capital) yaitu kas, piutang, persediaan.
Beberapa hal yang terkait dengan hal tersebut yaitu (Brigham dan
Houston, 2014):
1. Konversi kas (cash conversion cycle) merupakan berapa waktu
danaterikat dalam modal kerja atau berapa lama waktu antara
pembayaran untuk modalkerja dan penagihan kas dari penjualan
modal kerja tersebut
2. Periode konversi persediaan (average collection period) merupakan
rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengubah bahan mentah
menjadi barang jadi dan menjualnya
3. Periode penerimaan rata-rata (average collection period) yaitu
rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengubah piutang
perusahaan menjadi kas atau untuk menagih kas setelah terjadi
penjualan;
4. Periode penangguhan utang (payables deferral period) yaitu rata-
rata waktu antara pembelian bahan baku dan tenaga kerja dengan
pembauran kasnya.
Beberapa metode dapat digunakan untuk menghitung modal kerja
melalui berbagai sudut pandang tentang definisi modal kerja. Untuk
memperkirakan modal kerja (aset lancar), perputaran modal dapat
dihitung sebagai berikut:
1. Inventory Conversion Period = [Inventory]/[Cost of goods sold per
day]
2. Average Collection Period = [Receivables]/[Sales per day]
3. Payables Deferral Period = [Payables]/[Cost of goods sold per day]
175
Penggunaan modal kerja yang efisien dan efektif akan membuat
perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik. Untuk mencapai kinerja
keuangan yang baik ini, pelaku UMKM perlu memiliki strategi dalam
pengelolaan modal kerja. Pengelolaan modal kerja berkaitan dengan
kebutuhan produk yang dihasilkan dan pembayaran yang dilakukan
merupakan aktivitas dari modal kerja yang harus dilandasi kontrak yang
jelas. Strategi dalam pengelolaan modal kerja dalam penjualan secara
kredit dengan mempertimbangkan 2 hal yaitu prospek ke depan dari
konsumen yang membeli dan besarnya usaha yang dimiliki konsumen.
Strategi dalam pengelolaan modal kerja, antara lain:
1. evaluasi terhadap penjualan yang selama ini dilakukan karena akan
mempengaruhi modal kerja;
2. perhitungan yang benar terhadap jumlah produksi yang dilakukan;
3. secara rutin mencari supplier dengan penawaran harga yang lebih
rendah dan sistem pembayaran serta minimum pemesanan yang
dapat diterima.
4. Ketika membeli barang perlu memperhatikan potongan harga
5. penentuan supplier yang tepat khususnya berkaitan dengan jangka
waktu pembayaran secara kredit.
Perencanaan kebijakan kredit dalam bisnis skala menengah harus
dilakukan secara tepat. Misalnya saja ketika dilakukan ekspansi, maka
UMKM harus melakukan perhitungan proyeksi yang benar atau ketika
menggunakan kredit dari bank maka harus diperhitungkan
kemampuan membayar. Pelaku UMKM perlu membuat kebijakan
modal kerja yang terintegrasi, sehingga dapat melakukan pengambilan
keputusan secara cepat dan tepat. Oleh karena itu, beberapa hal berikut
ini perlu menjadi dasar sebelum UMKM melakukan kebijakan kredit
(Herdinata et al, 2017):
1. memahami konsep modal kerja dengan benar yaitu dengan siklus
konversi kas yang pendek, artinya mampu mengumpulkan piutang
dengan cepat dan mengelola persediaan dengan tepat, serta
membayar kepada pemasok lebih lambat namun dengan tetap
menjaga kredibilitasnya.
176
2. melaksanakan, mengevaluasi dan menindaklanjuti berkaitan
dengan manajemen modal kerja, sehingga tidak ada kredit yang
macet.
3. melakukan manajemen modal kerja dengan mempertimbangkan
risiko usaha dan kondisi ekonomi yang dapat mempengaruhi
manajemen modal kerja.
Menurut Herdinata (2017) perilaku pengusaha dalam pengelolaan
kredit mikro, kecil dan perusahaan menengah adalah sebagai berikut:
1. UMKM membuat keputusan kredit dengan mempertimbangkan
peluang membuat keputusan seperti itu;
2. UMKM melakukan manajemen kredit mereka dengan
mempertimbangkan perputaran uang tunai, piutang, dan
inventaris;
3. Kredit konsumsi terbatas hingga 30% untuk memastikan
kemampuan perusahaan membayar utang tepat waktu; dan
4. Manajemen kredit juga harus mempertimbangkan permintaan
pasar untuk menentukan barang-barang laris dan memastikan uang
tunai lebih lancar mengalir.
Beberapa hal berikut ini yang disarankan Herdinata (2017) untuk
UMKM di Indonesia:
1. Penting bagi pengusaha skala menengah untuk memahamikonsep
kredit untuk memanfaatkan perputaran uang tunai, piutang, dan
inventaris;
2. Sangat penting bagi bank untuk menerapkan kontrol dalam
manajemen kredit mereka untuk menghindari kredit macet;
177
GROSARIUM
Modal kerja Adalah modal yang diperlukan perusahaan untuk
membiayai semua kegiatan usahanya sehingga dapat
berjalan sesuai rencana
Manajemen adalah segala aktivitas yang berkaitan dengan pengelolaan
modal kerja keuangan termasuk di dalamnya aktivitas manajemen
anggaran dana guna mendukung kinerja perusahaan.
adalah pengendalian terhadap kas, piutang, persediaan,
dan utang lancar.
Modal kerja bruto adalah total seluruh aset.
Modal kerja adalah aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar.
bersih
Kebijakan modal Adalah menentukan tingkat setiap jenis aktiva lancar untuk
kerja dikelola dan bagaimana untuk membiayai aktiva lancar.
Kebijakan Agresif yaitu berfokus menggunakan utang jangka pendek untuk
membiayai aktiva tetap dan aktiva lancar.
Kebijakan yaitu berfokus menggunakan utang jangka pendek untuk
Moderat membiayai aktiva lancar yang temporary dan menggunakan
utang jangka panjang dan modal untuk membiayai aktiva
lancar yang permanen dan aktiva tetap.
Kebijakan yaitu berfokus menggunakan utang jangka panjang dan
Konservatif modal untuk membiayai aktiva lancar permanen dan aktiva
tetap serta tidak sama sekali menggunakan utang jangka
pendek
Siklus kas yaitu sebuah perjalana kas yang dimulai dari kas
dikeluarkan (untuk membeli bahan-bahan) sampai kas
kembali lagi (piutang dibayarkan).
Siklus Konversi merupakan sebuah metrik yang menunjukkan waktu
Kas perusahaan dalam mengubah investasi dalam persediaan
menjadi uang tunai.
Biaya carry Adalah biaya penyimpanan, biaya asuransi, biaya pajak,
biaya depresiasi, dan biaya barang usang.
Biaya pemesanan Adalah biaya penerimaan pesanan, biaya pengiriman, dan
biaya penanganan pemesanan.
Biaya running Adalah biaya yang terjadi karena hilangnya penjualan atau
short goodwill pelanggan, dan gangguan jadwal produksi.
Periode kredit adalah lama waktu yang diberikan kepada pembeli untuk
membayar. Periode yang lebih pendek mengurangi DSO
dan rata-rata AR, tapi mungkin menghambat penjualan.
178
Diskon Cash adalah menurunkan harga. Menarik pelanggan baru dan
mengurangi DSO.
Standar kredit adalah standar ketat cenderung mengurangi penjualan,
tetapi mengurangi beban piutang tak tertagih.
Kebijakan adalah Prosedur untuk menagih piutang. Kebijakan ketat
Penagihan akan mengurangi DSO tetapi dapat merusak hubungan
dengan pelanggan
Motif transaksi yaitu perusahaan menyediakan kas untuk membayar
berbagai transaksi bisnisnya, seperti biaya rutin atau
membayar gaji dan transaksi tidak regular lainnya seperti
hutang.
Motif berjaga-jaga yaitu mepertahankan saldo kas untuk memenuhi
permintaan kas yang sifatnya tidak terduga.
Motif spekulasi yaitu untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau
menginvestasikan kas dalam bentuk investasi yang sangat
likuid
Piutang merupakan sejumlah uang yang dipinjam / belum
dibayarkan pelanggan / pembeli atau pelanggan tersebut
melakukan pembelian produk kita secara kredit.
KASUS
Pentingkah Modal Kerja bagi Perusahaan?
Bagi pendiri usaha, modal merupakan fondasi awal yang sangat
penting diperhatikan sebelum menjalankan sebuah usaha. Setiap
perusahaan dalam menjalankan usahanya pasti membutuhkan modal
kerja, baik perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur maupun jasa.
Modal kerja merupakan penggunaan dana yang digunakan oleh
perusahaan untuk mendukung kegiatan operasionalnya seperti
pembelian bahan mentah, pembayaran gaji pegawai, dan pembayaran
lainnya.
Modal kerja sangat penting untuk menentukan tingkat likuiditas
perusahaan karena semakin baik dalam pengelolaan modal kerja maka
semakin baik pula tingkat likuiditasnya. Adanya modal kerja akan
menjadikan perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendek yang
berguna untuk menjalankan kegiatan operasional setiap hari. Sedangkan
179
pada likuiditas, menunjukan kemampuan perusahaan untuk pemenuhan
kewajiban.
Jumlah modal kerja harus cukup yaitu dapat membiayai seluruh
pengeluaran-pengeluaran dalam kegiatan operasional perusahaan sehari-
harinya yang nantinya akan berdampak bagi perusahaan dalam
beroperasi secara efisien dan tidak mengalami kesulitan keuangan.
Apabila modal kerja berlebihan akan mengakibatkan sebagian dana yang
tersedia tidak produktif lagi karena kelebihan modal kerja akan
menimbulkan pemborosan. Perusahaan yang tidak memiliki kecukupan
modal kerja akan macet dalam menjalankan operasionalnya dan nantinya
dapat kehilangan keuntungan.
Kebutuhan perusahaan akan modal tergantung pada jenis dan sifat
usaha yang dijalankan perusahaan contohnya perusahaan bidang industri
lebih membutuhkan modal kerja yang relatif besar dibanding perusahaan
bidang jasa karena dalam proses produksi membutuhkan investasi bahan
baku sampai barang jadi untuk kelancaran penjualan. Pada perusahaan
jasa hanya membutuhkan modal kerja relatif kecil sebagai investasi yang
diperlukan dalam persediaan dan investasi dalam piutang dimana
pencairan dana untuk menjadi kas relatif lebih cepat.
Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi modal kerja seperti
tingkat perputaran piutang dan persediaan. Pada tingkat perputaran
piutang besarnya modal kerja yang dibutuhkan tergantung pada lamanya
waktu yang diperlukan dari piutang menjadi uang kas. Tingkat perputaran
persediaan ini menunjukan berapa kali persediaan perusahaan diganti
baik dibeli atau dijual. Hubungan perputaran persediaan dengan modal
kerja yang diinvestasikan yaitu negatif. Dimana semakin tinggi tingkat
perputaran persediaan maka jumlah modal kerja yang diinvestasikan
dalam persediaaan akan rendah karena akan memperkecil tingkat risiko
kerugian akibat penurunan harga dan perubahan selera konsumen.
Sumber modal kerja perusahaan umumnya berasal dari hasil
operasi perusahaan, keuntungan dari penjualan surat-surat berharga baik
investasi jangka pendek, penjualan aktiva tidak lancar, penjualan saham
atau obligasi, dana pinjaman dari bank, dan kredit dari supplier. Modal
180
kerja akan bertambah jika aktiva lancar juga bertambah dengan diimbangi
perubahan dalam sektor atau pos tidak lancar.
Contoh kasus yang diambil dari Kompas.com, PT. Matahari Putra
Prima Tbk (MPPA) telah menyiapkan rencana penggunaan modal kerja
sebesar Rp 900 miliar dari sebagian hasil penjualan saham PT. Matahari
Departement Store Tbk. Perusahaan Matahari Putra Prima telah
menggunakan modal kerja sekitar 30% untuk biaya awal pembangunan di
10 gerai Hypemart dimana tiap gerai Hypermart membutuhkan biaya
awal berkisar Rp 25 miliar hingga Rp 30 miliar yang meliputi biaya gedung
dan seluruh perlengkapan. Untuk modal kerja yang tersisa perusahaan
Matahari Putra Prima akan memanfaatkannya untuk pembangunan 10
gerai Hypermart setiap tahunya.
Perusahaan Matahari Putra Prima telah memfikirkan rencana dan
strategi jangka panjang dalam penggunaan modal kerja. Penggunaan
modal kerja tersebut digunakan untuk ekspansi bisnis di bidang ritel.
Manajemen modal kerja yang baik dilakukan perusahaan dengan
memanfaatkan aktiva lancar secara efektif dan efisien untuk memperoleh
profit yang maksimal. Hasil penjualan saham dari perusahaan Matahari
Departement Store digunakan sebagai sumber modal perusahaan
Matahari Putra Prima dalam melakukan ekspansi bisnisnya. Dari segi
kebutuhan penggunaan modal, perusahaan ini membutuhkan modal kerja
yang tinggi dibanding perusahaan sektor jasa.
Sumber: https://www.kompasiana.com/meilindabrielyan/59e93d6b96bb084
a644526d2/pentingkah-modal-kerja-bagi-perusahaan diakses 27 Juli 2020
Pertanyaan:
1. Analisislah kasus diatas sesuai dengan pemahaman Anda!
2. Apa akibatnya ketika UMKM tidak mampu mengelola modal kerja?
3. Bagaimana sebaiknya modal kerja dikelola oleh UMKM?
181
DISKUSI
1. Apa yang dimaksud dengan terminologi modal kerja?
2. Jelaskan bagaimana sebaiknya siklus kas pada UMKM dan apa
manfaatnya?
3. Jelaskan bagaimana manajemen persedian dan piutang pada
UMKM?
4. Apa yang dimaksud dengan lebijakan kredit?
5. Apa saja yang perlu dipersiapkan dalam kaitannya dengan pinjaman
bank?
6. Bagaimana analisis modal kerja pada umkm?
7. Bagaimana perencanaan kebijakan kredit dalam bisnis skala
menengah?
8. Bagaimana perilaku pengusaha dalam pengelolaan kredit mikro,
kecil dan perusahaan menengah?
182
BAB 11
PANDUAN PRAKTIS APLIKASI
KEUANGAN
PENDAHULUAN
Pengelolaan keuangan sangat penting dilakukan menjaga dan
melihat kondisi finansial perusahaan untuk itu pengelolaan keuangan ini
wajib dimiliki oleh perusahaan skala besar hingga kecil. Ketika pelaku
UMKM tidak melakukan pengelolaan dengan baik, maka akan sangat
berisiko mengalami kegagalan karena mereka tidak ada perhitungan
kepastian alokasi jumlah pemasukan dan pengeluaran yang digunakan.
Ketika pelaku UMKM sudah mengerti bagaimana perhitungan
perencanaan keuangan usahanya, dalam bab ini akan dibahas beberapa
fitur aplikasi yang dapat memudahkan pelaku UMKM dalam
mengaplikasikan langsung rencana keuangannya. Kemajuan teknologi
sungguh menjadi kemudahan bagi pelaku UMKM dalam rangka
peningkatan pemahaman literasi keuangan yang berguna untuk melihat
kinerja keuangan mereka.
Pada bab 11 ini akan dibahas mengenai panduan praktis aplikasi
keuangan dan beberapa contoh fitur aplikasi yang bisa digunakan untuk
memudahkan mengelola keuangan secara online bagi UMKM yaitu:
1. Pentingnya pengelolaan keuangan bagi UMKM
2. Bukukas.co.id
3. Akunbiz
4. Financial calculator
183
PENTINGNYA PENGELOLAAN KEUANGAN BAGI UMKM
Banyak alasan yang menunjukkan bahwa menjadi pelaku UMKM
sangat diperlukan kemampuan pengelolaan keuangan. Tidak harus
menjadi mahir memang, namun setidaknya pelaku UMKM perlu
memahami bagaimana kinerja keuangan mereka. Setidaknya, ada
beberapa alasan utama pelaku UMKM Anda wajib melakukan
pengelolaan keuangan:
1. Mencermati Pengeluaran Modal
Manajemen keuangan membantu mencermati setiap pengeluaran
sehingga akan lebih mudah dalam mempertimbangkan apakah
modal yang akan dikeluarkan untuk membeli aset sebanding
dengan apa yang dihasilkan.
2. Mengatur Cash Flow
Dengan mengatur cash flow atau aliran kas perusahaan pelaku
UMKM jadi mengetahui apakah mereka memiliki kas yang cukup
untuk menjalankan kegiatan bisnis sehari-hari. Misalnya untuk
sewa kantor, menggaji karyawan, membayar tagihan, serta
keperluan lainnya.
3. Menekan Pengeluaran
Dengan mengelola keuangan, pelaku UMKM dapat menekan biaya
pengeluaran. Pengeluaran bulan ini dapat dijadikan acuan untuk
pengeluaran bulan depan dan bahkan dapat dilakukan efisiensi
dengan mengurangi penggunaannya.
BUKUKAS.CO.ID
Salah satu aplikasi yang dapat membantu pelaku UMKM dalam
pengelolaan keuangan mereka adalah BukuKas. Bukukas ini merupakan
aplikasi keuangan berbasis mobile, yang dapat membantu para pelaku
UMKM dalam mencatat hasil penjualan atau pemasukan, serta
pengeluaran dan utang/piutang secara digital. Pencatatan digital
keuangan yang rutin dilakukan ini memiliki manfaat bagi pelaku UMKM
karena hasil laporan transaksi beserta keuntungan dan kerugiannya dapat
dengan mudah diketahui dan diunduh dalam format PDF.
184
Aplikasi gratis ini membantu UMKM dalam mencatat semua
transaksi secara detail, memantau arus kas, memonitor performa bisnis,
dan merencanakan keuangan usaha agar bisnis dapat berkembang pesat.
Bahkan untuk beberapa jenis usaha seperti reseller, dropshipper, dan
online shop, dapat terbantu karena pemilik usaha dapat memisahkan
penjualan dan biaya operasional yang dikeluarkan untuk setiap kanal e-
commerce di pembukuan terpisah.
185
Nama Fitur Penjelasan Detail Fitur
Kartu nama Miliki kartu nama digital Mengedit Kartu Nama
digital bisnismu sendiri untuk Membagikan Kartu Nama
memudahkan promosi
usahamu ke pelanggan. Kartu
Nama digital ini dapat
dibagikan lewat chat WhatsApp
dan media sosial.
Sumber: https://www.bukukas.co.id/panduan-pengguna/ diakses pada 29 Juli
2020
AKUNBIZ
Aplikasi lain yang bisa membantu pelaku UMKM dalam mengelola
keuangan mereka adalah AKUN.biz. Aplikasi AKUN.biz ini merupakan
aplikasi keuangan yang memungkinkan pelaku UMKM untuk dengan
cepat dan mudah mencatat pendapatan, pengeluaran, utang, dan
piutang. Dengan pencatatan yang rutin dilakukan pelaku UMKM dapat
mempertahankan kinerja keuangan mereka dengan baik. Bahkan ketika
kinerja keuangan mereka baik, maka pengajuan pinjaman kredit bank
untuk memajukan usaha mereka pun akan lebih lancar dan terpercaya.
Aplikasi keuangan ini pada dasarnya dapat digunakan oleh siapa
saja untuk tujuan apa pun mulai dari individu, organisasi, atau
perusahaan:
1. UMKM, Salah satu masalah yang sering dihadapi dalam proses
bisnis UMKM adalah tidak adanya catatan keuangan yang rapi dan
terorganisir. Sebagian besar UMKM masih menggunakan
pencatatan manual. Tetapi metode ini tidak disarankan karena
186
kelemahannya, yaitu data yang hilang atau hancur, dan risiko
margin kesalahan yang besar. AKUN.biz akan sangat membantu
menghasilkan laporan-laporan yang memantau dan menganalisis
pertumbuhan bisnis.
2. Resellers, Dropshippers, and Small Online Shops. saat ini telah
menjadi alternatif penghasilan tambahan yang menjanjikan dan
bahkan dapat menjadi penghasilan utama. Jika dikelola dengan baik
dan hati-hati, omset penjualan mereka akan segera meningkat.
Namun, naiknya omset harus disertai dengan manajemen
keuangan yang cermat.
Aplikasi AKUN.biz ini berfungsi seperti buku besar atau buku kas
kecil. Kita sebagai pengguna dapat mengelompokkan transaksi ke dalam
kategori dan melaporkan data ini dengan total pendapatan, pengeluaran,
atau saldo.
187
FINANCIAL CALCULATOR
Financial calculator juga merupakan aplikasi yang dapat diundur
secara gratis di Google Store yang memudahkan kita dalam melakukan
perhitungan terkait dengan kinerja keuangan. Financial calculator adalah
alat profesional untuk tenaga penjualan & bisnis yang praktis ini adalah
solusi lengkap untuk perhitungan keuangan.
188
3. Mengetahui instrumen keuangan apa yang tepat untuk tujuan
keuangan.
189
Compounding = di isi dengan annually
Setelah itu Anda bisa tekan di Future Value dengan begitu keluar
nilai -10.842.109.615,47
KASUS
BukuKas, Solusi Pembukuan Keuangan Digital UMKM
Bisnis.com, JAKARTA - Di zaman serba digital ini,
pertumbuhan UMKM sebagai sektor penting yang menopang
pertumbuhan ekonomi nasional dinilai belum optimal, sehingga dilakukan
berbagai upaya oleh pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.
Salah satu upayanya adalah mendorong para pelaku UMKM ini
untuk bisa go online dengan memanfaatkan internet, termasuk
penggunaan aplikasi digital, untuk mengembangkan bisnis mereka.
Pandangan optimis dari banyak pihak meyakini bahwa produk-
produk UMKM lokal bisa berjaya di pasar global. Tetapi, jumlah UMKM
yang sudah go online saat ini masih relatif sedikit dibandingkan dengan
jumlah keseluruhannya.
190
Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Komunikasi dan
Informatika, dari total sekitar 60 juta UMKM yang ada di Indonesia, baru
sekitar 9.4 juta UMKM yang sudah go online. Kementerian Koperasi dan
UKM serta Kementerian Kominfo, telah menargetkan untuk meng-online-
kan 8 juta UMKM sampai dengan tahun 2020 ini.
Dengan banyaknya peluang yang terbuka lebar untuk kemajuan
UMKM di Indonesia, seberapa mampukah mereka untuk dapat
menjalankan dan mengembangkan usaha secara profesional di tengah
persaingan yang semakin ketat?
Berkembangnya sebuah bisnis berawal dari manajemen keuangan
yang baik. Pengelolaan keuangan usaha yang baik berarti para pelaku
UMKM mengetahui setiap pergerakan arus kas dan dapat mengontrol
pengeluaran uang agar usaha mereka tidak mengalami kerugian.
Caranya mudah, mereka hanya perlu rajin mencatat setiap
transaksi keuangan yang dilakukan, baik itu penjualan, pembelanjaan
modal, pelanggan yang berutang, dan pembayaran tempat sewa. Namun
pada kenyataannya, hal ini belum tentu mudah untuk dijalankan jika
semua dilakukan secara manual, tidak sistematis, ataupun tidak
terintegrasi.
Lalu, bagaimana UMKM yang sudah go online dapat memanfaatkan
teknologi untuk mempermudah pembukuan? Solusinya adalah dengan
penggunaan aplikasi digital. Di Play Store terdapat beragam aplikasi yang
menawarkan kemudahan untuk melakukan pembukuan secara digital
melalui berbagai fiturnya. Salah satu aplikasi yang paling
direkomendasikan adalah BukuKas.
Sampai saat ini, aplikasi ini tercatat telah membantu lebih dari
250,000 UMKM untuk dapat melakukan pengelolaan dan pemantauan
keuangan usaha mereka secara mudah dan praktis
melalui smartphone mereka di mana pun dan kapan pun.
Sumber: https://ekonomi.bisnis.com/read/20200511/9/1238739/bukukas-solusi-
pembukuan-keuangan-digital-umkm diakses 29 Juli 2020
191
Pertanyaan:
1. Analisislah kasus diatas sesuai dengan pemahaman Anda!
2. Bagaimana peran aplikasi pengelolaan keuangan terhadap kinerja
UMKM?
DISKUSI
1. Bagaimana pentingnya pengelolaan keuangan bagi UMKM?
2. Apa yang anda ketahui mengenai bukukas.co.id?
3. Apa yang anda ketahui mengenai Akunbiz?
4. Apa yang anda ketahui mengenai financial calculator?
192
BAB 12
PANDUAN PRAKTIS PENGAJUAN
KREDIT BANK
PENDAHULUAN
Bukan sebuah hal yang tabu ketika sebuah usaha melakukan
pengajuan kredit ke bank untuk keperluan usahanya. Kadang untuk
meningkatkan pertumbuhan usaha mereka, dibutuhkan sejumlah dana
yang nominalnya tidak sedikit. Dalam kasus ini, pengajuan kredit pada
bank menjadi salah satu solusi. Oleh karena itu, kita sebagai pelaku
UMKM telah dibekali sebelumnya dengan beberapa pengelolaan
keuangan untuk mengidentifikasi proyeksi keuangan kita ke depan.
Dengan estimasi arus kas dan manajemen modal kerja kita akan
mengetahui bagaimana dana kita akan teralokasikan dan akan kembali
memberikan keuntungan untuk perusahaan kita. Jadi kita harus berhati-
hati melakukan perhitungan kembalinya investasi kita. Kini banyak sekali
yang menawarkan pengajuan kredit. Mulai dari kredit usaha rakyat yang
dicari pelaku UMKM secara mandiri maupun yang didukung oleh berbagai
kementerian perlu untuk diketahui pelaku UMKM.
193
Gambar 12.1. Kemudahan Akses Modal dan Daya Saing Ekonomi
Sumber: https://www.pkpberdikari.id/infografis/kerjanyatajokowi-kemudahan-
akses-umkm-dan-peningkatan-daya-saing-ekonomi/
Diakses pada 25 Juli 2020
Pada bab 12 ini panduan praktis pengajuan kredit bank akan diulas
beberapa pokok diskusi yaitu:
1. Peran Kredit Usaha Rakyat
2. Pemerintah beri insentif berupa pinjaman kredit bagi UMKM
3. Bantuan Dana bagi UMKM
4. Syarat dan Ketentuan Pengajuan Pinjaman
194
PERAN KREDIT USAHA RAKYAT
UMKM memiliki peran strategis dalam pembangunan
perekonomian nasional sehingga perkembangan usaha mereka
mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. UMKM mampu
menyerap tenaga kerja yang signifikan jumlahnya. UMKM adalah usaha
yang terbukti mampu bertahan ketikan krisis melanda. Penggolongan
atau kelas usaha yang masuk dalam jenis usaha kecil dan menengah
berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah yang dibedakan menurut jumlah kekayaan dan hasil
penjualan tahunan yang didapatkan. (Detail penggolan terdapat pada bab
awal buku ini.)
Dalam mengembangkan usahanya, UMKM tentu membutuhkan
sejumlah dana tambahan yang mungkin saja jumlahnya tidak sedikit. Oleh
karena itu, bukan suatu hal yang aneh bahwa pada akhirnya UMKM
membutuhkan tambahan modal. Tambahan modal yang dimaksud ini bisa
berasal dari bantuan pemerintah, bisa juga dari pinjaman kredit bank
yang mereka ajukan secara mandiri kepada bank. Jenis-jenis sumber
permodalan ataupun kredit yang bisa didapatkan UMKM:
1. Kredit berdasarkan kegunaan
a. Kredit Modal Kerja
Permodalan ini biasanya memiliki jangka waktu 1 tahun dan dapat
diperpanjang melalui pinjaman dari bank atau leasing. Sejumlah
bank mempunyai program khusus dalam memberikan kesempatan
bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) untuk
mendapatkan bantuan permodalan. Sebagai contoh adalah bank
BRI dengan programnya yang terkenal yaitu Teras BRI Nusantara.
Melalui Teras BRI, bank BRI bahkan memiliki program dengan
pendampingan untuk pengusaha UKM agar usaha yang dijalankan
dapat berkembang lebih baik serta untuk menghindari adanya
kredit macet.
b. Kredit Investasi
Kredit ini bersifat investasi dimana biasanya digunakan untuk kredit
investasi di mana debitur ingin mengembangkan usahanya yang
195
diperuntukkan bagi pengusaha yang sudah berjalan selama
beberapa tahun. Jangka waktunya kredit ini lebih fleksibel dan bisa
disesuaikan menurut jumlah dana yang ingin diinvestasikan
(umumnya maksimal 5 tahun).
196
Gambar 12. 1 Gerakan nasional pemerataan ekonomi digital
bagi UMKM Indonesia
Sumber: https://twitter.com/KemensetnegRI/status/847274990684618753/
photo/1 diakses 29 Juli 2020
197
Agar dapat mempermudah proses pengajuan kredit nantinya,
beberapa hal berikut yang perlu dipersiapkan pelaku UMKM:
1. Menentukan jenis pinjaman yang diperlukan UMKM
2. Pilih pinjaman agunan atau tanpa agunan dengan
mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya
3. Menyiapkan persyaratan umum yang diperlukan
4. Memahami konsep 5C
Capacity terkait dengan kemampuan perusahaan untuk
mengembalikan dana pinjaman usaha, biasanya dilihat dari cara
Anda mengelola keuangan.
Collateral terkait aset yang bisa dijadikan jaminan pinjaman.
Character adalah penilaian berdasarkan kepribadian pelaku
UMKM di antaranya berupa latar belakang dan kehidupan
sehari-hari Anda.
Condition terkait situasi pasar yang memengaruhi usaha yang
diajukan untuk pinjaman
Capital menyangkut nilai bersih usaha dan hak pelaku UMKM di
dalamnya.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) itu sendiri adalah kredit/pembiayaan
modal kerja dan/atau investasi kepada debitur individu/perseorangan,
badan usaha dan/atau kelompok usaha yang produktif dan layak namun
belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup.
Dengan kemudahan dalam mengakses KUR, diharapkan UMKM dapat
bergerak di sektor usaha produktif antara lain: pertanian, perikanan dan
kelautan, perindustrian, kehutanan, dan jasa keuangan simpan pinjam.
Penyaluran KUR dapat dilakukan langsung, maksudnya UMKM dan
Koperasi dapat langsung mengakses KUR di Kantor Cabang atau Kantor
Cabang Pembantu Bank Pelaksana. Untuk lebih mendekatkan pelayanan
kepada usaha mikro, maka penyaluran KUR dapat juga dilakukan secara
tidak langsung, maksudnya usaha mikro dapat mengakses KUR melalui
Lembaga Keuangan Mikro dan KSP/USP Koperasi, atau melalui kegiatan
linkage program lainnya yang bekerja sama dengan Bank Pelaksana.
198
PEMERINTAH BERI INSENTIF BERUPA PINJAMAN KREDIT BAGI
UMKM
Pemerintah sepenuhnya mendukung perkembangan UMKM
Indonesia dengan berbagai kegiatan yang mereka desain untuk UMKM itu
sendiri. Kegiatan ini dilakukan oleh berbagai macam institusi pemerintah
yang memicu scaling up UMKM.
Bahkan di situasi yang tidak menentu kini seperti saat Pandemi,
pemerintah tetap berusaha melakukan hal terbaik untuk membantu
UMKM. Virus Corona atau COVID-19 ini mengancam juga keselamatan
ekonomi. Dampak ganda yang ditimbulkan terhadap kelancaran bisnis
juga berimbas pada ketahanan UKM. Bisnis kecil pun terancam
menghadapi krisis yang tidak satu-dua bulan, namun bisa sepanjang
tahun. Salah satu peran pemerintah menyikapi adanya Covid-19 ini
tergambarkan pada gambar 12.2. mengenai bagaimana pemerintah
melakukan stimulus dan relaksasi KUR UMKM. Hal ini dicetuskan oleh
Kementerian Koperasi UKM (Kemenkop UKM) untuk menstimulus dan
merelaksasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) UMKM akibat Covid-19 yang
diberlakukan per 1 April 2020 dengan tujuan kebijakan adalah untuk:
1. Agar UMKM memiliki daya tahan ekonomi.
2. Meminimalisir dampak ekonomi secara makro.
3. Prioritas debitur KUR kecil dan mikro nonproduksi.
199
Gambar 12.2. stimulus dan relaksasi KUR UMKM
Sumber: https://akurat.co/ekonomi/id-1083164-read-stimulus-dan-relaksasi-kur-
umkm diakses pada 29 Juli 2020
200
BANTUAN DANA UNTUK UMKM
Selain pengajuan tambahan modal secara mandiri kepada pihak
bank, pemerintah juga menawarkan bantuan dana bagi UMKM. Tahun
2019 lalu, Kementerian Koperasi dan UKM RI menawarkan sejumlah
bantuan dana untuk wirausaha pemula. Hal ini dilakukan dalam rangka
mendukung penciptaan lapangan pekerjaan dan penanggulangan
kemiskinan, Kementerian Koperasi dan UKM menyelenggarakan bantuan
berupa hibah kepada 2.500 wirausaha pemula (WP) skala mikro hingga
Rp. 12.000.000 untuk masing-masing WP. Persyaratan mengikuti bantuan
pemerintah. (http://pembiayaan.depkop.go.id/index.php/public/penerim
a/index/75, diakses 29 Juli 2020):
individu yang memiliki rintisan usaha yang diprioritaskan usaha di
bidang produksi yang mempunyai potensi untuk dikembangkan dan
usahanya telah berjalan paling singkat 6 (enam) bulan dan paling
lama 3 (tiga) tahun;
belum pernah menerima bantuan dana yang sejenis dari
Kementerian Koperasi dan UKM;
Usia paling tinggi 45 tahun;
Pendidikan paling rendah SLTP;
memiliki KTP yang masih berlaku;
memiliki IUMK/SKDU atau Sertifikat Register UMKM dari
Kementerian Koperasi dan UKM RI
memiliki NPWP;
memiliki Sertifikat Pembekalan Kewirausahaan paling lama 2 (dua)
tahun yang dikeluarkan oleh Deputi SDM dan/atau Deputi Bidang
Pembiayaan dan/atau Perangkat Daerah Provinsi/DI dan/atau
Kabupaten/Kota yang membidangi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah;
memiliki proposal pengembangan usaha paling sedikit memuat
identitas pengusul, informasi usaha, perhitungan laba/rugi, rencana
penggunaan dana dan foto-foto aktivitas usaha;
memiliki rekening tabungan yang masih aktif; dan
tidak berstatus sebagai PNS/TNI/Polri.
201
Gambar 12.3 Alur Pengajuan Bantuan Pemerintah bagi Wirausaha Pemula
Sumber: https://www.ukmindonesia.id/baca-deskripsi-program/106 diakses
pada 25 Juli 2020
202
Tabel 12.1. Alamat Website mengenai Informasi KUR
Nama Bank Alamat Website
Bank BTN https://www.btn.co.id/id/Conventional/Product-Links/Produk-
BTN/Kredit-Komersial/Pinjaman-Usaha-Mikro-Kecil-dan-
Menengah/Kredit-UMK
Bank BRI https://bri.co.id/kur
Bank BCA https://www.bca.co.id/bisnis/produk-dan-layanan/pinjaman
Bank BNI https://www.bni.co.id/id-
id/beranda/promoacara/promoperbankan/articleid/3243
Bank https://www.bankmandiri.co.id/kredit-usaha-rakyat-kur-
Mandiri
Bank BTPN https://www.btpn.com/id/tentang-kami/segmen-usaha/btpn-
mitra-usaha-rakyat/paketmu-kredit-usaha-rakyat
Bank HSBC https://www.hsbc.co.id/1/2/id/personal/retail-
business/pinjaman-usaha
Bank OCBC https://www.ocbcnisp.com/business-banking/Kredit/Kredit-
NISP Modal-Kerja/Overview-Kredit-Modal-Kerja.aspx
Bank https://www.danamon.co.id/id/Bisnis/SyariahBisnis/Pembiayaan-
Danamon Investasi-
Syariah/?utm_campaign=Information&utm_source=SEM&utm_m
edium=paid&utm_term=External&utm_content=Always-On-
SEM_&gclid=Cj0KCQjwvIT5BRCqARIsAAwwD-
Q1hHrzdYscaAvQlRyXPNYBfpt8-U_3nU37q1WJqQy-
p5SBiMUOhpUaAowsEALw_wcB
Bank https://www.banksinarmas.com/id/bisnis/produk/pinjaman/Kred
Sinarmas it-Mikro
Bank Mega https://www.bankmega.com/pinjaman.php
Bank BTN
Memiliki selogan dalam memberikan penjaminan kredit adalah “Solusi
Tepat bagi Anda Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah”.
Informasi berikut ini dapat diakses pada:
“https://www.btn.co.id/id/Conventional/Product-Links/Produk-
BTN/Kredit-Komersial/Pinjaman-Usaha-Mikro-Kecil-dan-
Menengah/Kredit-UMKM” diakses pada 25 Juli 2020
203
Kredit UMKM hadir sebagai solusi modal kerja atau investasi
kepada nasabah dalam bidang usaha dengan skala Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah guna pembiayaan usaha produktif. Syarat dan ketentuan:
Memiliki usaha produktif dalam kategori Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) dan telah berjalan minimal 1 (satu) tahun
Memiliki izin usaha yang masih berlaku
Tidak memiliki kredit bermasalah dengan Bank BTN maupun
dengan Bank lain
Mayoritas pemilik/pengurus telah berpengalaman dalam
perusahaan yang akan dibiayai minimal selama 1 (satu) tahun
Usaha telah memperoleh laba bersih pada 1 (satu) tahun terakhir
Bagi pemohon Perorangan (individual applicant):
o Warga Negara Indonesia (WNI) dengan usia minimal 21
tahun/telah menikah/pernah menikah
o Usia maksimal pada saat kredit lunas adalah 65 (enam puluh
lima) tahun
Bagi pemohon Badan Usaha: (business entity applicant)
o Berbadan hukum Indonesia dengan usia pengurus minimal 21
(dua puluh satu) tahun atau telah menikah
204
Badan
Dokumen Pemohon Perorangan
Usaha
Rekening tabungan/giro yang menunjukkan v v
transaksi usaha
Rincian peruntukan kredit v v
Agunan kredit v v
Cara mendaftar:
Mengajukan aplikasi permohonan Kredit UMKM ke Kantor Cabang
Bank BTN terdekat di kota Anda
Menyerahkan berkas yang telah ditentukan dan dipersiapkan
Berkas yang telah diterima akan diproses dan diverifikasi oleh Bank
BTN
Setelah lolos proses verifikasi dan disetujui maka pemohon akan
melakukan akad kredit
Pencairan kredit dapat dilakukan
Bank BRI
Kredit Modal Kerja dan atau Kredit Investasi dengan batas atas
kredit hingga Rp500 juta diberikan kepada usaha mikro, usaha kecil dan
koperasi dengan bisnis produktif yang akan mendapat jaminan dari
Perusahaan Penjamin.
Informasi ini dapat diakses pada:
https://bri.co.id/kur diakses pada 25 Juli 2020
205
Tabel 12.3. Persyaratan Calon Debitur
KUR Mikro BANK BRI KUR Kecil BANK BRI KUR TKI BANK BRI
1. Individu (perorangan) 1. Mempunyai usaha 1. Individu (perorangan)
yang melakukan produktif dan layak calon TKI yang akan
usaha produktif dan 2. Tidak sedang berangkat bekerja ke
layak menerima kredit dari negara penempatan.
2. Telah melakukan perbankan kecuali 2. Persyaratan
usaha secara aktif kredit konsumtif administrasi:
minimal 6 bulan seperti KPR, KKB, dan, Identitas berupa
3. Tidak sedang Kartu Kredit KTP dan Kartu
menerima kredit dari 3. Telah melakukan Keluarga
perbankan kecuali usaha secara aktif Perjanjian kerja
kredit konsumtif minimal 6 bulan dengan pengguna
seperti KPR, KKB, 4. Memiliki Surat Izin jasa
dan, Kartu Kredit Usaha Mikro dan Perjanjian
4. Persyaratan Kecil (IUMK) atau penempatan
administrasi: surat izin usaha 3. Paspor
Identitas berupa KTP, lainnya yang dapat 4. Visa
Kartu Keluarga (KK), dipersamakan 5. Persyaratan lainnya
dan surat izin usaha sesuai ketentuan
Bank BNI
Memiliki slogan dalam memberikan penjaminan kredit adalah
“Menginspirasi kemandirian usaha Anda”.
Informasi ini dapat diakses pada:
https://www.bni.co.id/id-id/beranda/promoacara/promoperbankan/
articleid/3243 diakses pada 25 Juli 2020
BNI Kredit Usaha Rakyat (BNI KUR) adalah fasilitas kredit dari Bank
Negara Indonesia untuk digunakan sebagai tambahan modal usaha
produktif dalam bentuk Kredit Modal Kerja, nasabah juga dapat
menggunakan fasilitas kredit ini sebagai Kredit Investasi. Fasilitas kredit
BNI KUR diberikan hingga maksimal Rp500 juta dengan jangka waktu
pengembalian hingga 3 tahun untuk Kredit Modal Kerja 5 tahun untuk
Kredit Investasi.
Persyaratan Umum:
206
Warga Indonesia (WNI)
Usaha telah berjalan minimal 6 bulan
Bank Mandiri
Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan yang
diberikan oleh perbankan kepada UMKMK yang feasible tapi belum
bankable. KUR bertujuan untuk meningkatkan dan memperluas
pelayanan Bank kepada UMKM produktif, meningkatkan kapasitas daya
saing UMKM, mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga
kerja, serta menanggulangi kemiskinan
Informasi ini dapat diakses pada:
https://www.bankmandiri.co.id/kredit-usaha-rakyat-kur-
diakses pada 25 Juli 2020
Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Mandiri terdiri dari 3 jenis yaitu:
1. KUR Mikro, dengan limit kredit maksimal sampai dengan Rp25 juta
per debitur dan jangka waktu maksimal 2 tahun.
207
2. KUR Ritel, dengan limit kredit di atas Rp25 juta sampai dengan
maksimal Rp200 juta per debitur, dan jangka waktu maksimal 3
tahun untuk kredit modal kerja dan 5 tahun untuk kredit investasi.
3. KUR Penempatan TKI, dengan limit kredit maksimal sampai dengan
Rp25 juta per debitur dengan jangka waktu disesuaikan dengan
masa kontrak kerja atau maksimal 12 bulan.
4. KUR Khusus, dengan limit di atas Rp25 juta sampai dengan Rp500
juta diberikan kepada kelompok yang dikelola secara bersama
dalam bentuk cluster dengan menggunakan Mitra Usaha untuk
komoditas perkebunan rakyat dan peternakan rakyat serta
perikanan rakyat.
208
Paling lama 5 (lima) tahun untuk kredit/pembiayaan investasi
o KUR TKI:
Jangka waktu KUR penempatan tenaga kerja Indonesia paling
lama sama dengan masa kontrak kerja dan tidak melebihi
jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun.
o KUR Khusus:
Paling lama 4 (empat) tahun untuk kredit/pembiayaan modal
kerja; atau
Paling lama 5 (lima) tahun untuk kredit/pembiayaan
investasi.
Limit Kredit:
o KUR Mikro: maksimal Rp25 juta
o KUR Kecil: > Rp25 juta s.d. Rp500 juta
o KUR TKI: maksimal Rp25 juta
o KUR Khusus: > Rp25 juta s.d. Rp500 juta
Syarat Pengajuan:
KUR Mikro dan KUR Ritel:
Calon Debitur/Debitur tidak memiliki kredit atau
Calon Penerima KUR Mikro dan Kecil dapat sedang menerima
kredit/pembiayaan yaitu KUR pada penyalur yang sama, kredit
kepemilikan rumah, kredit/leasing kendaraan bermotor, kartu
kredit, dan resi gudang dengan kolektibilitas lancar.
Dalam hal Calon Debitur/Debitur masih memiliki baki debet Kredit
Produktif dan/atau Kredit Program di luar KUR tetapi yang
bersangkutan telah melunasinya, maka diperlukan Surat
Keterangan Lunas/Roya dengan lampiran cetakan rekening Koran
dari Bank Sebelumnya.
Tidak masuk Daftar Hitam Nasional Penarik Cek dan/atau Bilyet
Giro Kosong.
Usia Calon Debitur minimal 21 tahun atau sudah menikah
(dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Akta
Kelahiran/Surat Kenal Lahir atau Kartu Keluarga (KK) atau Surat
209
Nikah dari Instansi yang berwenang) dan saat kredit lunas usia
maksimal 60 tahun.
Mempunyai usaha produktif dan layak yang telah berjalan 6 (enam)
bulan.
GLOSARIUM
Kredit tanpa Adalah kredit bank yang tidak memerlukan jaminan aset dari
agunan (KTA) debitur.
Kredit dengan Adalah kredit ini mensyaratkan adanya jaminan yang berupa
Jaminan aset-aset yang bisa dijaminkan seperti kendaraan, rumah,
tanah dan lain sebagainya
Kredit investasi Adalah Kredit ini bersifat investasi dimana biasanya
digunakan untuk kredit investasi di mana debitur ingin
mengembangkan usahanya yang diperuntukkan bagi
pengusaha yang sudah berjalan selama beberapa tahun.
Kredit Usaha adalah kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau investasi
Rakyat (KUR) kepada debitur individu/perseorangan, badan usaha
dan/atau kelompok usaha yang produktif dan layak namun
belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan
belum cukup.
210
KASUS
BRI Perlebar Akses Pinjaman Online UMKM di Masa Pandemi
Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
meningkatkan penyaluran kredit di tengah pandemi Covid-19 lewat
pinjaman online. Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan pandemi
Covid-19 membuat masyarakat berkreasi sehingga memunculkan
sejumlah entrepreneur baru. BRI pun ikut mengambil peran dalam tren ini
dengan memudahkan calon pengusaha mendapatkan kredit. Hanya saja,
dia tidak menyebutkan secara pasti besaran peningkatan pinjaman
melalui digital lending tersebut.
Layanan digital lending CERIA sebenarnya telah dirilis pada akhir
Januari 2020 lalu. Pengunduh aplikasi ini yang awalnya bergerak perlahan
tiba-tiba mengalami peningkatan signifikan sejak Maret 2020. Tercatat,
dalam 3 bulan setelah Maret 2020, aplikasi sudah diunduh sebanyak
260.000 kali.
BRI menawarkan suku bunga sebesar 1 persen per bulan untuk
layanan digital lending CERIA. Apabila tenor pinjaman berada di bawah 30
hari akan mendapatkan bunga hingga 0 persen.
"Jadi cepat sekali, kami senang dalam akta singkat bisa berikan
shortterm funding untuk pembiayaan UMKM dan bisa menjadi bagian
untuk menolong bisnis mereka untuk bertumbuh," katanya dalam live
talks BRImo, Minggu (28/6/2020).
Adapun lewat digital lending, masyarakat yang membutuhkan
tambahan modal karena peningkatan order produk dapat mengajukan
pinjaman jangka pendek.
Handayani mencontohkan debitur yang membutuhkan pinjaman
selama 30 hari dan telah melakukan pembayaran penuh akan tidak
dikenakan bunga. Apabila lebih dari batas waktu pembayaran jatuh
tempo, maka akan diberikan bunga ringan.
"Jadi, banyak opportunity bisnis baru karena pandemi Covid-19,
mereka pun perlu financial support dengan tempo yang tidak lama, butuh
211
pinjaman tenor 3 minggu atau 2 minggu karena orderan banyak, kami
siapkan digital lending," katanya.
Selain itu, BRI juga memberikan layanan paylater yakni keleluasaan
bagi UMKM untuk melakukan pembayaran agar bisa mengatur aliran kas.
Adapula Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bisa diakses secara digital.
"Kami buka akses seluas-luasnya untuk UMKM yang butuh
pembiayaan," katanya.
Sumber: https://finansial.bisnis.com/read/20200628/90/1258643/bri-perlebar-
akses-pinjaman-online-umkm-di-masa-pandemi diakses 29 Juli 2020
Pertanyaan:
1. Analisislah kasus diatas sesuai dengan pemahaman Anda!
2. Bagaimana BRI perlebar akses pinjaman online UMKM di masa
pandemi?
DISKUSI
1. Bagaimana peran kredit usaha rakyat?
2. Bagaimana cara pemerintah beri insentif berupa pinjaman kredit
bagi UMKM?
3. Jelaskan bantuan dana bagi UMKM yang dilakukan pemerintah!
4. Bagaimana syarat dan ketentuan pengajuan pinjaman yang Anda
ketahui?
212
GLOSARIUM
A
Aktivitas investasi : yaitu segala aktivitas perusahaan yang pembelian
atau penjualan aset tetap
Aktivitas operasi : yaitu segala aktivitas perusahaan yang meliputi laba
bersih, penyusutan dan perubahan dalam modal
kerja selain kas dan utang jangka pendek
Aktivitas : yaitu segala aktivitas perusahaan yang meliputi
pendanaan penerimaan kas melalui penerbitan utang jangka
pendek, utang jangka panjang, saham, juga
menggunakan kas untuk membayar deviden,
membeli kembali saham atau obligasi yang beredar.
Alat risiko sistemik : mendorong komunitas akademik uk untuk
menyelidiki serangkaian teknik matematika untuk
risiko, yang dapat menghasilkan alat penting bagi
para regulator
Allocated cost : yaitu pengeluaran kas jika terjadi kenaikan cost pada
proyek.
Analisis : adalah situasi dimana proyek atau peralatan yang
penggantian atau kurang efisien digantikan oleh peralatan yang baru
replacement yang lebih efisien untuk menghasilkan manfaat yang
analysis lebih hemat biaya, meskipun mesin yang baru juga
memungkinkan adanya output tambahan
Arus kas tambahan : adalah suatu arus kas yang akan terjadi jika dan
(incremental cash hanya jika perusahaan melakukan proyek tersebut
flow)
Aset kolektif/ : yaitu berupa harta yang berbentuk kesenangan
netral seseorang untuk disimpan. Biasanya berupa barang
hobi, lukisan, dan barang lain untuk di koleksi.
Aset konsumtif : yaitu berupa harta barang yang nilainya menurun
dan memerlukan biaya perawatan, misalnya
kendaraan.
Aset produktif : yaitu harta yang bertumbuh dan nilainya meningkat
seiring perjalanan waktu. Biasanya berupa rumah
atau tanah atau emas.
Aset produktif : yaitu harta yang bertumbuh dan nilainya meningkat
213
seiring perjalanan waktu. biasanya berupa rumah
atau tanah atau emas.
Asuransi : merupakan suatu alat untuk mengurangi risiko
keuangan, dengan cara pengumpulan unit-unit
eksposur (exposure) dalam jumlah yang memadai,
untuk membuat agar kerugian individu dapat
diperkirakan.
B
Berkelanjutan : adalah asas yang secara terencana mengupayakan
berjalannya proses pembangunan melalui
pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah
yang dilakukan secara berkesinambungan sehingga
terbentuk perekonomian yang tangguh dan mandiri.
Biaya carry : adalah biaya penyimpanan, biaya asuransi, biaya
pajak, biaya depresiasi, dan biaya barang usang.
Biaya kesempatan : adalah arus kas yang dapat dihasilkan dari aset yang
dimiliki oleh perusahaan, jika aset tersebut tidak
digunakan oleh proyek yang sedang
dipertimbangkan
Biaya modal rata- : merupakan biaya modal suatu perusahaan, yang
rata tertimbang terdiri dari saham, penggunaan hutang, dan laba
(weighted average ditahan
cost of capital,
wacc)
Biaya pemesanan : adalah biaya penerimaan pesanan, biaya
pengiriman, dan biaya penanganan pemesanan.
Biaya running : adalah biaya yang terjadi karena hilangnya
short penjualan atau goodwill pelanggan, dan gangguan
jadwal produksi.
Biaya tertanam : adalah suatu pengeluaran yang telah terjadi dan
(sunk cost) tidak dapat dipulihkan meskipun proyek diterima
atau ditolak. oleh karena adanya biaya tertanam
yang terjadi dimasa lalu dan tidak akan berubah
walau proyek tersebut diterima atau ditolak maka,
biaya tersebut tidak relevan dalam analisis
penganggaran modal
C
Capital gain : merupakan keuntungan yang didapatkan dari selisih
214
harga beli dan harga jual suatu saham, yang mana
harga jual saham lebih tinggi dari harga belinya.
Catatan atas : adalah laporan yang menyajikan informasi tentang
laporan keuangan penjelasan secara rinci suatu pos dalam laporan
realisasi anggaran (lra), neraca, dan laporan arus kas
(lak) dalam rangka pengungkapan pencatatan
akuntansi yang memadai.
Commercial data : fasilitas data inggris terpusat yang aman setara
dengan layanan data penelitian wharton yang
sangat baik, terdiri dari data komersial dari penyedia
data utama (thomson reuters, bloomberg, markit).
kumpulan data kepemilikan - yang paling penting
adalah akses yang sangat aman ke kumpulan data
sensitif dan streaming data waktu-nyata dimiliki
oleh mitra regulator dan industri
Compaunding : adalah efek bunga berbunga.
D
Diskon cash : adalah menurunkan harga. menarik pelanggan baru
dan mengurangi dso.
Diversifikasi : berarti menyebar eksposur risiko, sehingga risiko
tidak terkonsentrasi pada satu atau dua eksposur
saja.
Diversifikasi risiko : yaitu penanaman modal dari berbagai jenis investasi
dengan tujuan untuk mengurangi kemungkinan
risiko yang akan dihadapi.
Dividen : merupakan bagian dari keuntungan yang dihasilkan
perusahaan dibagikan juga kepada pemegang
saham.
Dunia usaha : adalah usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah,
dan usaha besar yang melakukan kegiatan ekonomi
di indonesia dan berdomisili di indonesia.
E
Eksternalitas : adalah dampak yang diberikan dari proyek yang
tidak tercermin dalam arus kas proyek.
Extensible business : spesifikasi xml yang menjelaskan informasi
reporting language keuangan untuk perusahaan publik dan swasta dan
(XBRL) organisasi lain
215
F
Financial “weather : saran lain adalah pengembangan (untuk boe / pra)
forecasting” dari sistem pemantauan keuangan nasional untuk
system perkiraan risiko sistemik di indonesia sistem
perbankan inggris. (lih. Jaringan data dan model
peramalan yang dioperasikan oleh met office di
exeter atau pusat eropa untuk ramalan cuaca jarak
menengah di reading.) faktanya, kelayakan sistem
semacam itu telah ditunjukkan, meskipun dalam
skala kecil, oleh bank meksiko, yang melakukan
kliring untuk lembaga keuangan meksiko dan telah
mengembangkan sistem untuk memantau risiko
sistemik berdasarkan “principle components
analysis” (pca)
Financial data : akhirnya, komunitas akademik membutuhkan akses
research facility ke dunia nyata data keuangan untuk mendukung
penelitian mereka. Diperlukan tiga kelas data
keuangan: set data domain publik - ini terdiri dari
data yang dapat diakses publik (mis., media sosial,
ekonomi) dan menyumbang data anonim.
Financial : spesifikasi xml untuk waktu-nyata pertukaran
information elektronik transaksi sekuritas
exchange (FIX)
protocol
Financial products : spesifikasi xml untuk swap, turunan dan produk
markup language keuangan terstruktur
(FPML)
Fintech (financial : adalah inovasi di bidang jasa keuangan yang sedang
technology) tren di indonesia. Fintech memberikan pengaruh
kepada masyarakat secara luas dengan memberikan
akses terhadap produk keuangan sehingga transaksi
menjadi lebih praktis dan efektif.
G
Globalisasi : produk perkembangan ilmu pengetahuan, daya
inovasi, dan teknologi yang semakin mengecilkan
arti tapal batas politik dan geografi serta hasil dari
perubahan dasar finansial, manajemen perusahaan
dan tata pemerintahan modern yang semakin
terbuka dan demokratis.
216
H
Harmonisasi : integrasi pemantauan keuangan nasional, eropa dan
global sistem
I
Identifikasi risiko : adalah proses temu kenali risiko yang dilakukan
untuk mengidentifikasi risiko-risiko apa saja yang
dihadapi oleh perusahaan
Imbal hasil (return) : adalah tingkat potensi keuntungan yang
kemungkinan akan didapatkan pada masa yang akan
datang.
Incremental cash : ini yang digunakan untuk menghitung atau
flow menganalisa kelayakan suatu proyek dengan
metode net present value.
Inflasi : adalah kenaikan harga secara umum dan terus
menerus dalam jangka waktu tertentu.
Initial investment : adalah semua pengeluaran yang digunakan untuk
(investasi awal) membiayai proyek.
Inklusi keuangan : adalah akses masyarakat terhadap lembaga-
lembaga keuangan, baik untuk menabung atau
kredit
Interactive : spesifikasi xml untuk penyajian tagihan elektronik
financial exchange dan pembayaran, pembayaran bisnis-ke-bisnis,
(IFX) perbankan bisnis-ke-bisnis (seperti pelaporan saldo
dan transaksi, informasi pengiriman uang), mesin
teller otomatis komunikasi, pembayaran konsumen-
ke-bisnis dan perbankan konsumen-ke-bisnis
Investasi : adalah menyimpan atau menempatkan uang agar
bisa bekerja sehingga dapat menghasilkan uang
yang lebih banyak.
Investasi : adalah menanamkan uang untuk memulai atau
memperluas proyek yang dapat dilakukan dengan
membeli aset atau bunga di mana dana-dana itu
kemudian digunakan, dengan tujuan menghasilkan
pendapatan dan meningkatkan nilai seiring waktu.
Investasi jangka : adalah kegiatan penanaman aset/ dana dalam
panjang jangka waktu lebih dari satu tahun (membutuhkan
waktu yang cukup lama) untuk mencapai
keuntungan yang tinggi.
217
Investasi jangka : adalah kegiatan investasi yang dananya dapat
pendek segera dicairkan bahkan kurang dari 1 tahun pun.
Investasi obligasi : merupakan investasi surat hutang berupa surat
jangka panjang bukti adanya pinjaman kepada pihak yang
menerbitkan obligasi dengan jangka waktu lebih dari
1 tahun.
Investment timing : adalah kondisi dimana memberikan perusahaan
option pilihan untuk menunda proyek investasi tertentu
daripada mengimplementasikannya segera dimana
opsi untuk menunggu ini memungkinkan
perusahaan untuk mengurangi ketidakpastian
kondisi pasar sebelum memutuskan untuk
mengimplementasikan proyek
K
Kas relevan : adalah serangkaian arus kas spesifik yang harus
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
Keahlian keuangan : adalah sebuah teknik untuk membuat keputusan
manajemen keuangan
Kebijakan agresif : yaitu berfokus menggunakan utang jangka pendek
untuk membiayai aktiva tetap dan aktiva lancar.
Kebijakan : yaitu berfokus menggunakan utang jangka panjang
konservatif dan modal untuk membiayai aktiva lancar permanen
dan aktiva tetap serta tidak sama sekali
menggunakan utang jangka pendek
Kebijakan modal : adalah menentukan tingkat setiap jenis aktiva lancar
kerja untuk dikelola dan bagaimana untuk membiayai
aktiva lancar.
Kebijakan moderat : yaitu berfokus menggunakan utang jangka pendek
untuk membiayai aktiva lancar yang temporer dan
menggunakan utang jangka panjang dan modal
untuk membiayai aktiva lancar yang permanen dan
aktiva tetap.
Kebijakan : adalah prosedur untuk menagih piutang. kebijakan
penagihan ketat akan mengurangi dso tetapi dapat merusak
hubungan dengan pelanggan
Kemandirian : adalah asas pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan
menengah yang dilakukan dengan tetap menjaga
dan mengedepankan potensi, kemampuan, dan
kemandirian usaha mikro, kecil, dan menengah
218
Kesatuan ekonomi : adalah asas pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan
nasional menengah yang merupakan bagian dari
pembangunan kesatuan ekonomi nasional.
Kompleksitas : yaitu tantangan menyeimbangkan perlu mendorong
dalam fintech tetapi juga mengatur industri keuangan baru yang
muncul dan muncul industri teknologi yang
dirancang untuk mendukung pasar keuangan.
Kredit dengan : adalah kredit ini mensyaratkan adanya jaminan yang
jaminan berupa aset-aset yang bisa dijaminkan seperti
kendaraan, rumah, tanah dan lain sebagainya
Kredit investasi : adalah kredit ini bersifat investasi dimana biasanya
digunakan untuk kredit investasi di mana debitur
ingin mengembangkan usahanya yang
diperuntukkan bagi pengusaha yang sudah berjalan
selama beberapa tahun.
Kredit tanpa : adalah kredit bank yang tidak memerlukan jaminan
agunan (KTA) aset dari debitur.
Kredit usaha rakyat : adalah kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau
(KUR) investasi kepada debitur individu/perseorangan,
badan usaha dan/atau kelompok usaha yang
produktif dan layak namun belum memiliki agunan
tambahan atau agunan tambahan belum cukup.
L
Laporan arus kas : adalah laporan yang menunjukkan aliran masuk dan
(cash flow keluar uang (kas) perusahaan.
statement)
Laporan keuangan : adalah suatu luaran dari catatan informasi keuangan
suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi
tertentu yang digunakan perusahaan untuk
menggambarkan kinerja mereka.
Laporan laba rugi : merupakan bagian dari laporan keuangan yang
(income menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban
statement) perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau
rugi) bersih.
Laporan : adalah mencatat informasi tentang penyebab
perubahan modal bertambah dan berkurangnya modal selama kurun
waktu tertentu.
Literasi : adalah kemampuan memahami
Literasi keuangan : merupakan kemampuan mengelola dana yang
219
dimiliki agar berkembang dan hidup bisa lebih
sejahtera di masa yang akan datang
Literasi keuangan : adalah pengetahuan mengenai konsep-konsep dasar
keuangan, yang termasuk diantaranya pengetahuan
mengenai bunga majemuk, perbedaan nilai nominal
dan nilai riil, pengetahuan dasar mengenai
diversifikasi risiko, nilai waktu dari uang dan lain-
lain.
M
Manajemen modal : adalah segala aktivitas yang berkaitan dengan
kerja pengelolaan keuangan termasuk di dalamnya
aktivitas manajemen anggaran dana guna
mendukung kinerja perusahaan.
: adalah pengendalian terhadap kas, piutang,
persediaan, dan utang lancar.
Manajemen risiko : adalah metode yang logis dan sistematis untuk
mengidentifikasi, menganalisis, menilai,
memperlakukan, memantau dan
mengkomunikasikan risiko yang melekat pada setiap
aktivitas, fungsi atau proses dengan cara yang
memungkinkan perusahaan meminimumkan
kerugian dan memaksimumkan peluang.
Market data : spesifikasi xml untuk memungkinkan pertukaran
definition data yang diperlukan untuk menjelaskan,
language (MDDL) menganalisis dan memperdagangkan instrumen
dunia pasar keuangan. mddl berupaya, melalui
definisi istilah umum, untuk memberikan standar
kosa kata sehingga data pasar dapat dipertukarkan
secara jelas antara pertukaran, vendor,
redistributor, dan pelanggan
Modal kerja : adalah modal yang diperlukan perusahaan untuk
membiayai semua kegiatan usahanya sehingga
dapat berjalan sesuai rencana
Modal kerja bersih : adalah aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar.
Modal kerja bruto : adalah total seluruh aset.
Moral hazard : adalah perilaku yang tidak berhati-hati (ceroboh).
Motif berjaga-jaga : yaitu mempertahankan saldo kas untuk memenuhi
permintaan kas yang sifatnya tidak terduga.
Motif spekulasi : yaitu untuk memperoleh keuntungan dari memiliki
220
atau menginvestasikan kas dalam bentuk investasi
yang sangat likuid
Motif transaksi : yaitu perusahaan menyediakan kas untuk
membayar berbagai transaksi bisnisnya, seperti
biaya rutin atau membayar gaji dan transaksi tidak
regular lainnya seperti hutang.
N
NCF atau net cash : adalah sebuah penerimaan kas dari aktivitas operasi
flow yang dikurangi pengeluaran dari aktivitas operasi
tersebut.
Neraca (balance : adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan
sheet) entitas tersebut pada akhir periode tersebut
Nilai intrinsik : adalah nilai atau harga bahan yang digunakan untuk
membuat uang itu sendiri.
Nilai nominal : adalah nilai uang yang tertulis atau tertera pada
mata uang.
nilai riil : adalah kemampuan daya tukar atau daya beli uang
pada barang atau jasa.
Nilai waktu : adalah nilai uang dari beberapa waktu yang
terhadap uang berbeda, yakni antara nilai uang di masa depan atau
nilai uang saat ini. Konsep ini sangat diperlukan oleh
seseorang atau bahkan manajer suatu perusahaan
dalam mengambil keputusan ketika akan melakukan
investasi pada suatu aktiva dan pengambilan
keputusan ketika akan menentukan sumber dana
pinjaman yang akan dipilih.
O
OCF atau operating : adalah kas yang dihasilkan akibat dari kegiatan
cash flow operasional perusahaan yang di jalankan
Open financial : spesifikasi xml untuk elektronik pertukaran data
exchange (OFX) keuangan antara lembaga keuangan, bisnis dan
xml schema konsumen melalui internet
Open-source : perangkat lunak sumber terbuka adalah sarana yang
regulatory populer untuk mendukung inovasi. salah satu
platform inisiatif yang mungkin harus bermanfaat bagi fintech
komunitas akan menjadi pendaftaran otomatis dan
pelaporan peraturan sumber terbuka sistem yang
didukung atau disertifikasi oleh fca yang akan
221
mempercepat pendaftaran dan pelaporan untuk
pemula baru dalam layanan keuangan
Operational cash : adalah aliran kas masuk yang diperoleh setelah
flow perusahaan beroperasi.
Opportunity cost : yaitu sejumlah biaya yang timbul karena perusahaan
kehilangan kesempatan menerima suatu
pendapatan. hal ini terjadi karena aset perusahaan
ini digunakan untuk proyek yang lain.
P
Pemodelan : penggunaan teknik yang muncul seperti pemodelan
kebijakan regulasi berbasis agen untuk menyimulasikan kemungkinan
dampak kebijakan baru sebelum undang-undang
(mis., mifid ii, eu fft) dan dampak praktis dari
peraturan yang ada, termasuk konflik antar
regulator
Pengalaman : adalah kejadian tentang hal yang berhubungan
keuangan dengan keuangan yang pernah dialami (dijalani,
dirasakan, ditanggung dan sebagainya) baik yang
sudah lama atau baru saja terjadi.
Pengalaman : adalah kemampuan untuk membuat pertimbangan
keuangan atau pengambilan keputusan investasi untuk
menentukan perencanaan dan pengelolaan investasi
untuk mengetahui kegunaan manajemen keuangan
untuk saat ini dan di masa mendatang
Penganggaran : adalah proses kegiatan yang mencakup seluruh
modal (capital aktivitas perencanaan penggunaan dana dengan
budgeting) tujuan untuk memperoleh manfaat (benefit) pada
waktu yang akan datang.
Pengetahuan : adalah segala sesuatu mengenai keuangan yang
keuangan dialami atau yang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari baik secara personal maupun sebuah usaha.
Pengetahuan : pengetahuan keuangan dasar (basic financial
keuangan dasar knowledge) yang mencakup pengeluaran,
pendapatan, aset, hutang, ekuitas, dan risiko.
pengetahuan dasar ini biasanya berhubungan
dengan pengambilan keputusan dalam melakukan
investasi atau pembiayaan yang bisa mempengaruhi
perilaku seseorang dalam mengelola uang yang
dimiliki.
222
Peran inklusif : membuka akses keuangan sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan kalangan masyarakat.
Peran kontributif : mengoptimalkan peran sjk dalam mendukung
percepatan pertumbuhan ekonomi nasional
Peran stabil : menjaga stabilitas sistem keuangan sebagai
landasan bagi pembangunan yang berkelanjutan.
Perencanaan : adalah proses merencanakan tujuan-tujuan
keuangan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
Perencanaan : merupakan proses dimana seseorang akan
keuangan memenuhi kebutuhan hidup sebagai tujuan
keuangan melalui suatu implementasi keuangan
baik secara komprehensif sehingga mampu
menunjukkan keuangan seseorang
Perilaku keuangan : adalah sikap dan tingkah laku seseorang dalam
mengelola keuangannya yang ditandai dengan
adanya tindakan konsumsi juga menabung
Perilaku menabung : adalah salah satu perspektif perilaku keuangan dari
proses pengambilan keputusan dengan menyisihkan
sebagian pendapatan.
Perilaku : merupakan tindakan penempatan sejumlah dana
perencanaan pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh
investasi keuntungan di masa yang akan datang
Periode kredit : adalah lama waktu yang diberikan kepada pembeli
untuk membayar. Periode yang lebih pendek
mengurangi dso dan rata-rata ar, tapi mungkin
menghambat penjualan.
Perspektif makro : risiko yang timbul karena ketidakpastian yang
datang dari eksternal, seperti kebijakan pemerintah,
industri, lingkungan bisnis domestik, sosial dan
lingkungan bisnis internasional.
Perspektif mikro : risiko yang timbul karena ketidakpastian yang terjadi
pada internal perusahaan, seperti faktor manusia,
proses, kejadian, sistem dan teknologi.
Piutang : merupakan sejumlah uang yang dipinjam / belum
dibayarkan pelanggan / pembeli atau pelanggan
tersebut melakukan pembelian produk kita secara
kredit.
Principle : analisis komponen utama adalah teknik yang
components digunakan untuk menyederhanakan suatu data,
analysis” (PCA) dengan cara mentransformasi data secara linier
223
sehingga terbentuk sistem koordinat baru dengan
varians maksimum
Probabilitas risiko : melihat kemungkinan terjadinya risiko atau suatu
kejadian terburuk terjadi
Produk domestik : adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh
bruto (PDB) seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu,
atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir
yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi
Proyek independen : adalah sebuah situasi proyek jika arus kas satu tidak
terpengaruh oleh penerimaan yang lain.
Proyek saling : adalah sebuah situasi jika arus kas yang satu dapat
eksklusif dipengaruhi secara negatif oleh penerimaan yang
lain.
R
Rapid grow : pertumbuhan yang cepat
Rasio aset investasi : yaitu perhitungan rasio ini membantu kita melihat
terhadap kekayaan kekuatan investasi yang menopang kehidupan
bersih keluarga. Untuk menunjukkan seberapa baik
seseorang dalam meningkatkan nilai asetnya. Rasio
yang ideal adalah >=50%.
Rasio aset likuid : yaitu perhitungan rasio yang mengindikasikan
terhadap kekayaan jumlah kekayaan bersih yang berupa kas dan setara
bersih kas. Rasio ini juga menunjukkan seberapa mudah
harta yang dimiliki bisa segera diuangkan. Jika
terlalu banyak, dikhawatirkan investasinya tidak
berkembang maksimal. Jika terlalu sedikit maka
akan kesulitan jika memerlukan dana dadakan
kebutuhan sehari-hari. rasio yang ideal adalah
>=15%
Rasio kemampuan : yaitu perhitungan rasio ini menunjukkan
pelunasan utang kemampuan membayar utangnya secara teratur,
dan mengidentifikasi jumlah pendapatan yang
dibutuhkan untuk membayar utang. rasio yang ideal
adalah <=30%
Rasio likuiditas : yaitu rasio yang mengindikasikan tersedianya kas
yang cukup untuk menopang biaya ke depan. Rasio
ini diukur dalam satuan "bulan". Rasio yang ideal
bila dalam rentang antara 3-6 bulan.
224
Rasio solvabilitas : yaitu perhitungan rasio ini menunjukkan tingkat
solvabilitas aset (kebangkrutan) terhadap kekayaan
bersihnya. Semakin kecil rasio nya kemungkinan
bangkrut tinggi, sebab nilai asetnya juga akan
semakin berkurang atau habis, jika nilainya <50%
anda harus hati-hati mulai masuk dalam indikasi
kebangkrutan. Rasio yang ideal adalah >=50%.
Rasio utang : yaitu perhitungan rasio ini menunjukkan beban
terhadap aset utang terhadap asetnya. Rasio yang ideal adalah
<=50%.
Risiko : risiko itu sendiri adalah kejadian yang berpotensi
merugikan kondisi seseorang, namun juga dapat
menjadi suatu peluang yang berdampak pada
pencapaian tujuan dengan hasil yang diharapkan.
Risiko : adalah tingkat potensi kemungkinan adanya
kerugian yang timbul karena perolehan hasil
investasi yang diharapkan tidak sesuai dengan
harapan.
Risiko aset fisik : risiko yang terjadi karena adanya kejadian tertentu
yang berakibat buruk (kerugian) pada aset fisik
perusahaan
Risiko karyawan : risiko karena karyawan perusahaan mengalami
peristiwa yang merugikan
Risiko kredit : risiko karena counter party gagal memenuhi
kewajibannya kepada perusahaan
Risiko kredit : risiko kerugian keuangan akibat pelanggan gagal
membayar utang.
Risiko legal : risiko kontrak tidak sesuai yang diharapkan,
dokumentasi yang tidak benar
Risiko likuiditas : risiko tidak dapat memenuhi kebutuhan kas, risiko
tidak bisa menjual dengan cepat, karena tidak likuid
atau gangguan pasar
Risiko murni : yaitu risiko dimana hanya ada kemungkinan
kerugian, seperti kecelakaan dan kebakaran
Risiko operasional : risiko kegiatan operasional tidak berjalan lancar
sehingga menimbulkan kerugian; kegagalan sistem;
kesalahan manusia; pengendalian dan prosedur
yang kurang
Risiko operasional : risiko kerugian keuangan akibat kegagalan
operasional, seperti kesalahan yang dilakukan
225
karyawan dalam menghitung kebutuhan bahan
baku.
Risiko pasar : risiko yang terjadi dari pergerakan harga atau
volatilitas harga pasar
Risiko pasar : risiko ini muncul akibat perubahan harga pasar aset
yang diperdagangkan, seperti persediaan barang.
Risiko reputasi : risiko kerugian keuangan akibat turunnya reputasi
atau nama baik perusahaan, seperti menurunnya
kualitas produk atau produk yang diberikan tidak
sesuai dengan yang dijanjikan.
Risiko spekulatif : yaitu, dimana ada kemungkinan untung dan rugi.
S
Side effect : dapat diartikan sebagai erosion atau sinergi. Erosion
ketika produk baru menurunkan arus kas sedangkan
sinergi terjadi sebaliknya.
Sikap : adalah gambaran kepribadian seseorang yang
terlahir melalui gerakan fisik dan tanggapan pikiran
terhadap suatu keadaan atau suatu objek.
Sikap keuangan : diartikan sebagai keadaan pikiran, pendapat, serta
penilaian tentang keuangan pribadinya yang
diaplikasikan ke dalam sikap.
Sikap keuangan : didefinisikan juga sebagai penerapan prinsip-prinsip
keuangan untuk menciptakan dan mempertahankan
nilai melalui pengambilan keputusan dan
pengelolaan sumber daya yang tepat
Sikap menabung : merupakan sikap yang diperlukan untuk bisa
membangun masa depan yang lebih baik dilakukan
dengan adanya penghematan demi memupuk
modal bagi investasi di masa yang akan datang.
Siklus kas : yaitu sebuah perjalanan kas yang dimulai dari kas
dikeluarkan (untuk membeli bahan-bahan) sampai
kas kembali lagi (piutang dibayarkan).
Siklus konversi kas : merupakan sebuah metrik yang menunjukkan waktu
perusahaan dalam mengubah investasi dalam
persediaan menjadi uang tunai.
Standar kredit : adalah standar ketat cenderung mengurangi
penjualan, tetapi mengurangi beban piutang tak
tertagih.
Standar pelaporan : mengembangkan penandaan dan pelaporan
226
kepatuhan (xml) yang umum standar di berbagai
yurisdiksi untuk mendukung panggilan untuk
berbagi wajib informasi antara regulator dengan
yurisdiksi yang tumpang tindih
Strategi nasional : adalah program pemerintah yang bertujuan untuk
literasi keuangan mengakomodasi perubahan dan perkembangan
indonesia (SNLKI) ) literasi dan inklusi keuangan.
Sunk cost : yaitu sejumlah pengeluaran di masa lalu, yang tidak
terpengaruh oleh keputusan menerima atau
menolak suatu proyek.
T
Tabungan : adalah akumulasi dana berlebih yang diperoleh
dengan sengaja mengkonsumsi lebih sedikit dari
pendapatan.
Tabungan : merupakan dana yang disisihkan untuk kebutuhan di
masa yang akan datang.
Tabungan : merupakan selisih antara pendapatan (incomes)
masyarakat masyarakat dengan pengeluaran (expenditures).
Teknologi : adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan
dan kenyamanan hidup manusia.
Terminal value : adalah arus kas yang dihasilkan jika pada akhir
periode, investasi tersebut dijual (nilai bersih dari
penjualan tersebut)
The law of large : yaitu semakin banyak eksposur atau risiko yang
numbers serupa, semakin kecil penyimpangan kerugian yang
terjadi dari kerugian yang diperkirakan.
Tingkat keseriusan : risiko juga diukur dengan melihat tingkat
konsekuensi risiko konsekuensi risiko (severity) tersebut atau besarnya
kerugian yang timbul akibat risiko
Tingkat : tingkat pengembalian di masa depan yang
pengembalian diharapkan oleh investor.
yang diharapkan
(expected return)
Tingkat : tingkat pengembalian actual atau tingkat
pengembalian pengembalian yang sebenarnya diterima oleh
yang sebenarnya investor.
(realized return)
Transfer risiko : risiko tersebut ditransfer ke pihak lain yang lebih
227
mampu menghadapi risiko tersebut, seperti
perusahaan asuransi atau penjaminan.
Transformasi : adalah sebuah proses perubahan secara berangsur-
angsur sehingga sampai pada tahap ultimate,
perubahan yang dilakukan dengan cara memberi
respons terhadap pengaruh unsur eksternal dan
internal yang akan mengarahkan perubahan dari
bentuk yang sudah dikenal sebelumnya melalui
proses tertentu.
U
Usaha kecil : adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar
Usaha menengah : adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan usaha kecil atau usaha besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan.
Usaha mikro : adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan
Usaha mikro, kecil, : sebuah perusahaan yang digolongkan sebagai
dan menengah UMKM adalah perusahaan kecil yang dimiliki dan
(UMKM) dikelola oleh seseorang atau dimiliki oleh
sekelompok kecil orang dengan jumlah kekayaan
dan pendapatan tertentu.
Utang konsumtif : yaitu utang untuk membeli barang-barang yang
nilainya terdepresiasi/ turun tanpa memberikan
dampak peningkatan pada arus kas.
Utang produktif : yaitu utang yang digunakan untuk membeli barang-
barang yang nilainya meningkat atau menghasilkan
arus kas
228
INDEKS
229
F Investasi, 5, 7, 8, 12, 13, 14, 15, 19,
20, 67, 70, 71, 75, 76, 77, 83,
Financial, 216
84, 85, 87, 89, 90, 92, 93, 98,
Financial “weather forecasting”
111, 112, 113, 114, 115, 116,
system, 49, 61
117, 118, 119, 120, 121, 122,
Financial data research facility, 216
123, 124, 125, 126, 127, 129,
Financial information exchange
131, 134, 139, 144, 148, 149,
(FIX) protocol, 216
150, 151, 153, 154, 158, 159,
Financial products Markup
193, 195, 198, 202, 203, 204,
Language (FpML), 47, 60
205, 206, 208, 209, 210, 213,
Fintech (financial technology), 216
215, 217, 218, 219, 220, 221,
G 222, 223, 224, 225, 226, 227,
233, 234, 236, 238, 240
Globalisasi, 6, 18, 113, 216
Investasi jangka panjang, 90, 111,
H 112, 116, 119, 120, 121, 124,
217
Harmonisasi, 86, 217 Investasi jangka pendek, 92, 112,
114, 116, 119, 120, 121, 122,
I
124, 218
Identifikasi risiko, 101, 107, 217 Investasi obligasi jangka panjang,
Imbal hasil (return), 118, 123, 217 121, 124, 218
Incremental cash flow, 135, 144, Investment timing option, 114,
151, 159, 213, 217 123, 218
Inflasi, 20, 73, 111, 114, 115, 117,
119, 120, 121, 122, 123, 134, K
142, 217 Kas relevan, 135, 136, 137, 139,
Initial investment (investasi awal), 144, 218
151, 217 Keahlian keuangan, 68, 77, 218
Inklusi keuangan, 1, 2, 3, 7, 19, 21, Kebijakan agresif, 218
217, 227 Kebijakan konservatif, 218
Interactive Financial Exchange Kebijakan modal kerja, 218
(IFX), 47, 60 Kebijakan moderat, 218
Kebijakan penagihan, 218
230
Kemandirian, 7, 18, 206, 218 M
Kesatuan ekonomi nasional, 4, 18,
Manajemen modal kerja, 163, 164,
219
193, 220, 235
Kompleksitas dalam fintech, 219
Manajemen risiko, 12, 97, 101,
Kredit dengan jaminan, 196, 219
107, 110, 220, 237
Kredit investasi, 195, 202, 205,
Market Data Definition Language
206, 208, 210, 219
(MDDL), 47, 60
Kredit Tanpa Agunan (KTA), 196,
Modal kerja, 78, 81, 131, 137, 143,
210, 219
151, 163, 164, 193, 195, 198,
Kredit Usaha Rakyat (KUR), 198,
204, 205, 206, 208, 209, 210,
199, 207, 210, 212
213, 218, 219, 220, 236
Modal kerja bersih, 220
L
Modal kerja bruto, 220
Laporan arus kas (cash flow Moral hazard, 104, 108, 220
statement), 130, 143, 219 Motif berjaga-jaga, 220
Laporan keuangan, 94, 128, 129, Motif spekulasi, 220
130, 143, 145, 146, 147, 160, Motif transaksi, 221
185, 186, 204, 215, 219
Laporan laba rugi (income N
statement), 129, 143, 219
NCF atau Net Cash Flow, 137, 144
Laporan perubahan modal, 128,
Neraca (balance sheet), 143, 221
129, 130, 143, 185, 219
Nilai intrinsik, 9, 19, 221
Literasi, v, 1, 2, 3, 7, 9, 10, 11, 12,
Nilai nominal, 8, 9, 10, 19, 220, 221
13, 14, 15, 16, 19, 20, 21, 22,
Nilai riil, 8, 9, 10, 19, 220, 221
68, 70, 73, 84, 85, 86, 87, 89,
Nilai waktu terhadap uang, 19, 221
183, 219, 220, 227, 233, 235,
236, 239, 240 O
Literasi keuangan, v, 1, 2, 3, 7, 9,
OCF atau Operating Cash Flow,
10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 19,
137, 144
20, 21, 22, 68, 73, 84, 85, 86,
Open Financial Exchange (OFX)
87, 89, 183, 219, 220, 227, 233,
XML Schema, 47, 61
235, 236, 239, 240
231
Open-source regulatory platform, Perspektif makro, 101, 107, 223
221 Perspektif mikro, 101, 107, 223
Operational cash flow, 151, 159, Piutang, 100, 184, 185, 186, 187,
222 218, 220, 223, 226
Opportunity cost, 140, 150, 151, Principle Components Analysis”
159, 222 (PCA), 49, 61, 62
Probabilitas risiko, 102, 107, 224
P Produk Domestik Bruto (PDB), 1,
Pemodelan kebijakan regulasi, 222 83
Pengalaman keuangan, 13, 65, 67, Proyek independen, 152, 158, 159,
70, 77, 81, 123, 222 224
Penganggaran modal (capital Proyek saling eksklusif, 152, 159,
budgeting), 149, 222 224
Pengetahuan keuangan, 8, 9, 12,
R
19, 65, 67, 68, 69, 70, 77, 81,
222, 236 Rapid grow, 43, 60, 224
Pengetahuan keuangan dasar, 12, Rasio aset investasi terhadap
19, 222 kekayaan bersih, 75, 76, 224
Peran inklusif, 32, 40, 223 Rasio aset likuid terhadap
Peran kontributif, 32, 39, 223 kekayaan bersih, 74, 76, 224
Peran stabil, 32, 39, 223 Rasio kemampuan pelunasan
Perencanaan keuangan, v, 8, 9, 11, utang, 74, 76, 224
14, 20, 65, 67, 69, 70, 71, 81, Rasio likuiditas, 74, 75, 76, 224
82, 83, 84, 85, 86, 87, 91, 92, Rasio solvabilitas, 75, 76, 77, 225
95, 145, 148, 150, 183, 223, 239 Rasio utang terhadap aset, 74, 75,
Perilaku keuangan, 3, 9, 10, 12, 19, 76, 225
68, 71, 86, 87, 88, 92, 123, 223, Risiko, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 19, 20,
239 71, 82, 84, 85, 87, 88, 89, 97,
Perilaku menabung, 83, 86, 87, 88, 98, 99, 100, 101, 102, 103, 104,
92, 95, 113, 223, 238, 239 106, 107, 108, 110, 112, 114,
Perilaku perencanaan investasi, 70, 115, 116, 117, 118, 119, 122,
77, 223, 238 123, 129, 134, 141, 142, 143,
Periode kredit, 170, 178, 223 147, 148, 151, 152, 187, 213,
232
214, 215, 216, 217, 220, 222, T
223, 224,225, 226, 227, 234,
Tabungan, 10, 13, 20, 71, 73, 82,
237
83, 84, 85, 87, 88, 90, 91, 92,
Risiko aset fisik, 99, 106, 225
93, 94, 95, 106, 113, 114, 119,
Risiko karyawan, 99, 106, 225
130, 148, 201, 205, 227, 235
Risiko kredit, 100, 107, 225
Tabungan masyarakat, 83, 87, 88,
Risiko legal, 99, 106, 225
92, 227
Risiko likuiditas, 100, 107, 225
Teknologi, 6, 18, 21, 101, 107, 112,
Risiko murni, 99, 106, 110, 225
125, 183, 191, 216, 219, 223,
Risiko operasional, 100, 107, 225
227, 241
Risiko pasar, 100, 107, 141, 226
Terminal value, 151, 159, 227
Risiko reputasi, 101, 107, 226
The law of large numbers, 103,
Risiko spekulatif, 99, 100, 107, 110,
108, 227
226
Tingkat keseriusan konsekuensi
risiko, 102, 108, 227
S
Tingkat pengembalian yang
Side effect, 151, 159, 226 diharapkan (expected return),
Sikap, 10, 12, 19, 65, 70, 77, 81, 84, 119, 227
85, 88, 89, 90, 93, 95, 146, 223, Tingkat pengembalian yang
226, 236, 238 sebenarnya (realized return),
Sikap keuangan, 70, 84, 89, 90, 93, 119, 227
95, 226, 236 Transfer risiko, 108, 227
Sikap menabung, 84, 88, 89, 90, 93, Transformasi, 28, 31, 228
95, 226
Siklus kas, 164, 166, 178, 226 U
Siklus konversi kas, 166, 168, 178,
Usaha kecil, 4, 6, 18, 20, 74, 79, 85,
226
93, 124, 125, 127, 159, 195,
Standar kredit, 170, 179, 226
205, 215, 228
Standar pelaporan, 48, 226
Usaha menengah, 4, 18, 97, 215,
Strategi Nasional Literasi Keuangan
228
Indonesia (SNLKI), 19, 22, 227
Usaha mikro, v, 1, 3, 4, 5, 6, 7, 18,
Sunk cost, 135, 139, 144, 151, 159,
20, 97, 145, 195, 198, 201, 204,
214, 227
233
205, 206, 214, 215, 218, 219,
228, 236
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM), v, 3
Utang konsumtif, 72, 77, 228
Utang produktif, 72, 77, 228
234
DAFTAR PUSTAKA
235
Cekaja.com. (2019). Masyarakat Indonesia Masih Belum Melek Keuangan.
Diakses 20 Juni 2020 dari https://www.cekaja.com/
info/masyarakat-indonesia-masih-belum-melek-keuangan/
Chen, H & Volpe, RP. 1998. “An Analysis of Personal Financial Literacy
among College Students.” Financial Services Review. 7(2), 107-
128.
Chinen, Kenichiro & Hideki Endo. 2012. Effect of Attitude and Bacground
on Personal Finance Ability: A Student Survey in the United State.
International Journal of Management. (29).1: 33-45
Cohen, M., & Nelson, C. (2011). Financial Literacy: a Step for Clients
towards Financial Inclusion. Global Microcredit Summit, 14-17.
Ehrhardt, M. C., & Brigham, E. F. (2011). Financial management: theory
and practice. South-Western Cengage Learning.
Finansial.bisnis.com. (2019). Fintech Buka Akses Permodalan Pelaku
UMKM. Diakses pada 23 Mei 2020 dari https://finansial.bisnis.
com/read/20190308/89/897345/fintech-buka-akses-permodalan-
pelaku-umkm
Finansial.bisnis.com. (2019). Milenial, Pilih Menabung atau Investasi?.
Diakses 09 Juli 2020 dari https://finansial.bisnis.com/read/
20190727/55/1128913/milenial-pilih-menabung-atau-investasi
Finansialku.com. (2020). 10 Fungsi Manajemen Keuangan Bisnis UMKM
yang Harus Anda Ketahui, agar Bisnis Anda Sukses. Apakah Sudah
Anda Terapkan?. Diakses 29 Juni 2020 dari https://www.
finansialku.com/fungsi-manajemen-keuangan-bisnis-umkm/
______. (2020). Risiko dan Pengembalian Investasi. Diakses 19 Juli 2020
dari https://www.finansialku.com/risiko-dan-pengembalian-
investasi/
Fitria. M.,Yurniwati, dan Rahman. A. (2018). The Effect of Financial
Literacy on Growth and Sustainability of SMEs (Small and Medium
Enterprises) in the Handicraft Sector in Padang City. International
Journal of Progressive Sciences and Technologies (IJPSAT). Vol. 10
No. 2 pp. 382-393
236
Geiger, M. (2020). A meta-analysis of the gender gap (s) in venture
funding: Funder-and entrepreneur-driven perspectives. Journal of
Business Venturing Insights. 13, e00167.
Hailwood, DWAK 2007, ‘Financial Literacy and its Role in Promoting a
Sound Financial System’, Reserve Bank of New Zealand, Vol 70,
No. 2.
Hansen, C., & Block, J. (2020). Exploring the relation between family
involvement and firms’ financial performance: A replication and
extension meta-analysis. Journal of Business Venturing Insights,
13, e00158.
Herdinata, C. (2017). Credit Policy Planning in Medium Scale Business.
Mediteranean Journal of Social Sciences. Vol 8 No 1
Herdinata, C., & Pranatasari, F. D. (2019). Panduan Penerapan Financial
Technology melalui Regulasi, Kolaborasi, dan Literasi Keuangan
pada UMKM. Yogyakarta : Leutikaprio
Herdinata, C., Kohardinata, C., & Kusuma, M. (2017). Kebijakan dan
Strategi Pengelolaan Manajemen Modal Kerja. Jurnal Bisnis
Perspektif. Vol 9 no 2 pp 119 - 129.
Herdinata, C., Kusuma, M., & Kohardinata, C. (2017). Analisis Manajemen
Modal Kerja pada Usaha Skala Menengah di Surabaya
Hidajat, T. (2018). Financial Literacy, Ponzi and Pyramid Scheme in
Indonesia. Jurnal Dinamika Manajemen, 9(2), 198-205.
Hilgert, M.A & Hogart M. 2003. Household Financial Management: The
Connectionbetween Knowledge and Behavior. Federal Reserve
Bulletin. July 2003
Hsbc.co.id (2020). Anda Memiliki UKM? 5 Alasan Anda Perlu Tabungan
Bisnis. Diakses pada 10 Juli 2020 dari https://www.hsbc.co.id/
1/PA_esf-ca-app-content/content/indonesia/personal/offers/
news-and-lifestyle/files/articles/html/201907/anda-memiliki-
ukm-ini-5-alasan-anda-perlu-tabungan-bisnis.html
Humaira, I., & Sagoro, E. M. (2018). Pengaruh pengetahuan keuangan,
sikap keuangan, dan kepribadian terhadap perilaku manajemen
keuangan pada pelaku UMKM sentra kerajinan batik KABUPATEN
237
BANTUL. Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan
Manajemen, 7(1), 96-110.
Ikatan Bankir Indonesia. (2014). Mengelola Kredit Secara Sehat [Healthy
Credit Management]. Gramedia.
Indonesia, B. (2015). Profil bisnis usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM). Jakarta: Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia.
Infopublik.id. (2019). Lima Program Unggulan Kementrian Koperasi UKM.
Diakses 29 Juni 2020 dari http://infopublik.id/kategori/ekonomi-
bisnis/384656/lima-program-unggulan-kementerian-koperasi-
ukm?video=
Jagtiani, J., & John, K. (2018). Fintech: The impact on consumers and
regulatory responses. Journal of Economics and Business. Vol 100
pp 1–6
Kalmykova, Ekaterina., Anna Ryabova. (2016). FinTech Market
Development Perspectives. SHS Web of Conferences. Vol 10
Katadata.co.id. (2018). Rencanakan Masa Depan dengan Investasi.
Diakses 19 Juli 2020 dari https://katadata.co.id/arsip/infografik/
5e9a55ba73dcd/rencanakan-masa-depan-dengan-investasi
Keuangan.kontan.co.id (2017, 4 Oktober). OJK: Literasi keuangan
masyarakat masih rendah. Diakses 15 mei 2020, dari
https://keuangan.kontan.co.id/news/ojk-literasi-keuangan-
masyarakat-masih-rendah
Keuangan.kontan.co.id. (2019). Ini strategi OJK dorong fintech salurkan
pembiayaan di sektor UMKM. Diakses pada 26 Juni 2020 dari
https://keuangan.kontan.co.id/news/ini-strategi-ojk-dorong-
fintech-salurkan-pembiayaan-di-sektor-umkm
Kompasiana.com. (2017). Pentingkah Modal Kerja bagi Perusahaan?.
Diakses pada 27 Juli 2020 dari https://www.kompasiana.com/
meilindabrielyan/59e93d6b96bb084a644526d2/pentingkah-
modal-kerja-bagi-perusahaan
______. (2020). Pentingnya Edukasi Manajemen Keuangan UMKM Desa.
Diakses 29 Juni 2020 dari https://www.kompasiana.
238
com/evelyngreseldafang8092/5e556c5a097f3618c776bf04/penti
ngnya-edukasi-manajemen-keuangan-umkm-desa
Kusuma, Dewi Rachmat. (2014). Melek Keuangan Masyarakat Indonesia
Masih di Bawah Singapura dan Malaysia. (Online).
http://finance.detik.com [13 Agustus 2015].
Lusardi, A, Mitchel,O S, & Curto,V,. 2009. Financial Literacy Among the
Young: Evidence and Implications for Consumer Policy. In Pension
Research Working Paper. Pension Research Council, University of
Pensylvania.
Mahdzan, N.S., Tabiani, S. (2013), „The Impact of Financial Literacy on
Individual Saving: an Exploratory Study in the Malaysian Context”,
Transformations in Business & Economics, Vol. 12, No 1 (28),
pp.41-55.
Mamduh, M. H., & Hanafi, M. (2009). Manajemen Risiko. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Mediaindonesia.com. (2017). Prospek Tekfin kian Berseri. Diakses pada 26
Juni 2020 dari https://mediaindonesia.com/read/detail/136859-
prospek-tekfin-kian-berseri.
Muzdalifa, I., Rahma I.A., Novalia, B.G., (2018). Peran Fintech Dalam
Meningkatkan Keuangan Inklusif Pada Umkm Di Indonesia
(Pendekatan Keuangan Syariah). Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal
Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol. 3, No. 1, 2018
Ojk.go.id. (2018). Asuransi Perikanan untuk Pembudidaya Ikan Kecil.
Diakses 20 Juni 2020 dari https://ojk.go.id/id/berita-dan-
kegiatan/info-terkini/Pages/Infografis-Asuransi-Perikanan-untuk-
Pembudidaya-Ikan-Kecil.aspx
Pasardana.id. (2020). Naikan Level UMKM, Pemerintah Ubah Kebijakan
KUR 2020. Diakses 20 Juni 2020 dari https://pasardana.id/news/
2020/1/22/naikan-level-umkm-pemerintah-ubah-kebijakan-kur-
2020/.
Philippon, Thomas. (2016). The Fintech Opportunity. National Bureu of
Economic research. http://www.nber.org/papers/w22476
239
Prashantham, S., Bhagavatula, S., & Kumar, K. (2020). Handle with care:
Entrepreneurial reputation-borrowing in an emerging economy.
Journal of Business Venturing Insights, 13, e00156.
Purwidianti, W., & Tubastuvi, N. (2019). The Effect of Financial Literacy
and Financial Experience on SME Financial Behavior in Indonesia.
JDM (Jurnal Dinamika Manajemen), 10(1), 40-45.
Republika.co.id. (2018). Bank BJB Ajak Masyarakat menabung Sejak Dini.
Diakses pada 09 Juli 2020 dari https://republika.co.id/berita/
ekonomi/keuangan/18/06/25/pavfor371-bank-bjb-ajak-
masyarakat-menabung-sejak-dini
Rohrke, A, & Robinson, L 2000, ‘Guide to Financial Literacy Resources’,
Journal of Financial Literacy.
S. Shim, S., B.L. Barber, N.A. Card, J-J. Xiao, J. Serido. Financial
Socializaqtion of First-year College Students: The Roles of Parents,
Work, and Education, Journal of Youth Adolescence, 39((2010)
1457-1470.
Se2016.bps.go.id. (2016). Indografis UMKMB. Diakses pada 20 Juni 2020
dari https://se2016.bps.go.id/umkumb/index.php/infografis/
Sikapiuangmu.ojk.go.id. (2018). Kaleidoskop Edukasi Dan Perlindungan
Konsumen 2018. Diakses 24 Juni 2020 dari https://sikapiuangmu.
ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Home
Silvy, M., & Yulianti, N. (2013). Sikap pengelola keuangan dan perilaku
perencanaan investasi keluarga di Surabaya. Journal of Business
and Banking, 3(1), 57-68.
Sirine, H., & Utami, D. S. (2016). Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku
menabung di kalangan mahasiswa. Jurnal Ekonomi dan bisnis,
19(1), 27-52.
Stewart, Harrison,. Jan Jurjens. (2018). Data Security and Consumer trust
in Fintech Innovation in Germany.
Suharyati, Sofyan P., (2018). Edukasi Fintech Bagi Masyarakat Desa
Bojong Sempu Bogor. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia. Vol. 1,
No.
240
Susanti, A., & Ardyan, E. (2018). Tingkat Pendidikan, Literasi Keuangan,
dan Perencanaan Keuangan terhadap Perilaku Keuangan UMKM
di Surakarta. Telaah Bisnis, 18(1).
Swa.co.id. (2019, 23 Juli). Literasi Keuangan UMKM Faktor Penting Tekan
Angka Kemiskinan. Diakses 11 Mei 2020, dari
https://swa.co.id/swa/trends/literasi-keuangan-umkm-faktor-
penting-tekan-angka-kemiskinan
Timesindonesia.co.id. (2015). OJK Luncurkan Aplikasi Edukasi
'Sikapiuangmu' . diakses 25 Juni 2020 dari https://www.times
indonesia.co.id/read/news/112222/ojk-luncurkan-aplikasi-
edukasi-sikapiuangmu
Treleaven, P. (2015). Financial regulation of FinTech. Journal of Financial
Perspectives, 3(3).
Yasid, M. (2014). Perilaku menabung ibu rumah tangga keluarga miskin
peserta program ikhtiar lembaga keuangan mikro syariah berbasis
kelompok di Bogor, Jawa Barat. Tazkia Islamic Finance and
Business Review, 4(1).
Yushita, A.N. (2017). Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Pengelolaan
Pribadi. Jurnal Nominal. Vol VI No 1 pp 11-26
Zhu, K., Kraemer, K. L., Xu, S., & Dedrick, J. (2004). Information technology
payoff in E-business environments: An international
perspectiveon value creation of E-business in the financial
services industry. Journal of Management Information Systems,
21(1), 17– 54. https://doi.org/10.1080/07421222.2004.11045797.
______. (2016). [OJK] Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Brosur Strategi
Nasional Literasi Keuangan Indonesia. Jakarta.
______. (2018). Modul Pendidikan Melek Keuangan. Yogyakarta: CU
Kridha Rahardja.
241
TENTANG PENULIS
242
Menjadi Reviewer jurnal nasional dan internasional.
Penerima Hibah Penelitian DIKTI sejak tahun 2009 sampai dengan
tahun 2020.
Ada dua buku yang telah dihasilkan, antara lain: (1) Manajemen
Keuangan - Based on Empirical Research pada tahun 2009; dan (2)
Panduan Penerapan Financial Technology melalui Regulasi,
Kolaborasi, dan Literasi Keuangan pada UMKM pada tahun 2019.
Pembicara di berbagai Seminar Bidang Manajemen Keuangan,
Portofolio Investasi, Perbankan, Pasar Modal, Keuangan
Perusahaan, dan Entrepreneurship
243
Fransisca Desiana Pranatasari, S.E., M.M., CDMP.
244
Pratitioner) sejak tahun 2015 dan CDMP (Certified Digital Marketing
Professional) sejak tahun 2019. Salah satu modul pembelajaran di bidang
manajemen telah berhasil mendapatkan hak cipta dari Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berjudul Empowering
The Disable to be An Entrepreneur tahun 2017. Beberapa riset yang
dilakukan penulis di bidang manajemen dan kewirausahaan juga telah
mendapatkan hibah dosen pemula dari Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia pada tahun 2016 dan 2017.
Beberapa hasil risetnya juga telah dipublikasikan di beberapa jurnal
nasional dan jurnal nasional terakreditasi.
245