Anda di halaman 1dari 3

Nama: Fiska Nadia

Nim: 1909124052

Kelas: C

Kesimpulan webinar “implementasi CSR di masa pandemi covid nineteen”

CSR atau corporate social responsibility pertama ini merupakan fenomena terhadap aspek-aspek
kehidupan sosial di masyarakat,pelaku usaha jadi perusahaan juga harus mampu mengatasi dampak
dari konflik yang sedang dialami sekarang karena perusahaan ialah bagian dari subsistem tata kelola
perekonomian kita yang selama ini telah menikmati berbagai hasil keuntungan dari kegiatan usaha
yang dilakukan. Jadi ini disebut juga dengan corporate social responsibility.

dengan dasar hukumnya yakni pasal 15 huruf B undang-undang Nomor 25 tahun 2007 tentang
penanaman modal yang penjelasannya, “tanggung jawab sosial perusahaan adalah tanggung jawab
yang melekat pada setiap perusahaan penanam modal untuk menciptakan hubungan yang serasi
seimbang dan sesuai dengan lingkungan, nilai dan norma dan budaya masyarakat setempat” agar
perusahaan menciptakan iklim kondusif atau menjaga hubungan.

selanjutnya pasal 1 angka 3 undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas junto
PP nomor 47 tahun 2012, “tanggung jawab sosial perusahaan dan lingkungan adalah komitmen
perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan
kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat baik bagi perusahaan sendiri, komunitas
setempat maupun masyarakat pada umumnya” pasal ini ialah implementasi bagaimana kita melihat
komitmen atau jangka panjang Bagaimana perusahaan mengimplementasi tanggung jawab atau
makna responsibility.

Selanjutnya ialah pasal 74 UU PT yang memiliki hakikat,yang pertama perseroan yang menjalankan
kegiatan usaha dibidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan.yang kedua tanggung jawab sosial dan lingkungan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan
diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan
kepatutan dan kewajaran.yang ketiga perseroan tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.yang
keempat ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur dengan
peraturan pemerintah.

Nilai-nilai dibalik CSR memiliki aspek yangpertama CSR ialah bagian dari bentuk komitmen korporasi
terhadapperbaikan kualitas hidup lingkungan baik internal maupun eksternal.salah satu cara dalam
mendapatkan izin sosial bagi kehidupan kegiatan operasional perusahaan dari masyarakat sekitar
dan juga menjadi bagian dari strategi bisnis yakni membangun image atau Citra perusahaan.
Ahli bernama bradshaw dan vogel ialah ruang lingkup yang dimiliki CSR yang pertama corporate
filantropi,piala usaha-usaha amal yang dilakukan oleh suatu perusahaan di mana usaha-usaha tidak
berhubungan secara langsung dengan kegiatan normal perusahaan.corporate responsibility ialah
usaha sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan ketika sedang mengajar profitabilitas
sebagai tujuan perusahaan.corporate polisi ialah berkaitan erat dengan Bagaimana hubungan
perusahaan dengan pemerintah yang meliputi posisi perusahaan dengan adanya berbagai
kebijaksanaan pemerintah yang mempunyai baik perusahaan atau masyarakat keseluruhan.

Ahli bernama John elkington mengelompokkan ruang lingkup CSR yaitu kesejahteraan ekonomi,
peningkatan kualitas lingkungan, dan keadilan sosial.

Bentuk CSR di era pandangan yang pertama bersifat internal, yakni menyiapkan protokol kesehatan
beserta perlengkapan lingkungan perusahaan. Bersifat eksternal yakni menyumbangkan peralatan
pencegahan penyebaran covid. Selanjutnya ialah corporate social responsibility pada masa pandemi
adanya terjadi paradigma seperti bagaimana perspektif hukum di Indonesia atas paradigma yang
ada. Ada terdapat stakeholders dikemukakan oleh Milton Friedman. Sistem hukum di Indonesia
tentang undang-undang PT terkait tanggung jawab pemegang saham, apa yang menjadi tanggung
jawab direksi maka dilaporkan,sistem hukum Indonesia menganut paradigma paradigma
tersebut.pemerintah menggunakan pendekatan pendekatan dengan ada undang-undang lingkungan
hidup,undang-undang perkebunan dan undang-undang kehutanan.

perusahaan mengelola sumber daya alam mempunyai tanggung jawab untuk kemakmuran rakyat
inilah disebut paradigma CSR bersifat mandatornilai-nilai filosofis seperti kekayaan alam semesta
sejatinya diciptakan Tuhan yang diperuntukkan untuk kepentingan kehidupan makhluk bukan
kepentingan seseorang atau kelompok orang. Jadi CSR harus dinikmati semua orang.

Ada pendapat CSR dibiayai setelah mendapat keuntungan, ada juga pendapat CSR sebagai cost bisnis
sesuai pasal 74 ayat 2 undang-undang PT di mana CSR harus menjadi kewajiban yang dianggarkan di
awal atau sudah harus diperhitungkan. CSR di masa pandemi dampaknya sangat luas.banyak
musibah di hampir semua negara baik ekonomi dan sosial.ini membutuhkan kolaborasi bersama
negara serta pelaku usaha dan masyarakat,yang harus mengambil bagian sendiri dalam mencegah
atau berkontribusi bagi pihak-pihak.ada optimalisasi penguatan perlindungan internal yakni
perlindungan pencegahan covid di area kerja dan penghindaran PHK.

CSR PTPN v di masa pandemi. Dimana PTPN v memberikan bantuan penanganan secara bersama-
sama satgas BUMN dan gugus tugas pencegahan covid nineteen pemerintahan provinsi Riau dengan
mengalihkan 60% dana bina lingkungan untuk penanganan bencana, ada relaksasi pengembalian
dana program kemitraan, bantuan dana sarana prasarana sebesar 1,5 miliar, terdapat donasi seluruh
dewan direksi dan dewan komisaris, bantuan sembako dan membangun fasilitas isolasi di RS
perusahaan. Total bantuan perusahaan mencapai 2,3 miliar.
Selanjutnya tenaga kerja di PT Freeport dengan tenaga asing dan juga tenaga asli orang Papua. Kita
membutuhkan bantuan orang asing karena teknologi mereka. PT Freeport berkomitmen
melaksanakan program CSR seperti program kesehatan, pendidikan dan infrastruktur masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai