Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH EKOLOGI

KONSEP-KONSEP EKOLOGI DALAM KURIKULUM

Kelas 3A Kelompok 8

Disusun Oleh:
Arsya Putri Nursyada (2224220041)
Siti Nur Fadilah (2224220045)
Kaila Auranazwa (2224220046)
Nadia Putri Hidayat (2224220086)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2023
Konsep-konsep ekologi yang diajarkan dalam kurikulum
(Buku ajar SMA/MA Kelas X: Erlangga Kurikulum 2013: Edisi Revisi)
1. Konsep Komponen Ekosistem
● Faktor Biotik (Autotrof: Produsen, Heterotrof: Komsumen dan pengurai)
● Faktor Abiotik (Udara, air, tanah, garam mineral, sinar matahari, suhu, kelembapan, pH,
salinitas, topografi)
2. Konsep Interaksi
● Interaksi Antarspesies (Netralisme, Kompetisi, Komensalisme, Amensalisme, Parasitisme,
Predasi, Protokooperasi, Mutualisme)
● Interaksi Antarpopulasi
● Interaksi Antarkomunitas
● Interaksi Antarkomponen biotik dan abiotik
3. Konsep Aliran Energi
● Rantai Makanan
● Jaring-jaring Makanan
4. Konsep Piramida Ekologi
● Piramida Jumlah
● Piramida Biomassa
● Piramida Energi
5. Konsep Dinamika Komunitas
● Suksesi Primer
● Suksesi Sekunder
6. Konsep Produktivitas
● Produktivitas Primer
● Produktivitas Sekunder
7. Konsep Daur Biogeokimia
● Daur Karbon
● Daur Nitrogen
● Daur Fosfor
● Daur Sulfur

Metode pengajaran yang direkomendasikan untuk mengajarkan konsep-konsep tersebut:


1. Metode diskusi, karena dengan metode diskusi kita sebagai pendidik dapat mengetahui
kemampuan pemahaman siswa mengenai materi konsep ekologi, dapat memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya, kita sebagai pendidik
mendapat feedback dari siswa mengenai tujuan pembelajaran tercapai atau tidak,
membantu siswa belajar untuk berpikir kritis dan dapat mengembangkan motivasi siswa
untuk belajar lebih lanjut (Bessy, 2016).
2. Metode demonstrasi, karena metode demonstrasi ini dapat membuat siswa termotivasi
dan nyaman dalam belajar dari awal pembelajaran sampai akhir. Penggunaan metode
demonstrasi ini sangat tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran terutama pada
konsep pembelajaran yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari (Miharja, 2020).
3. Metode movie learning, karena seiring dengan berkembangnya zaman, perkembangan
teknologi yang sangat pesat membantu menampilkan materi dalam format “Movie”
Sumber pembelajaran yang dikemas dalam bentuk movie/video memiliki keunggulan
yaitu lebih praktis, sehingga tidak mengganggu mobilitas mahasiswa. Penggunaannya
pun sangat mudah dan familiar. Movie/Video dapat dengan mudah diakses oleh
mahasiswa sebagai bahan ajar mandiri ataupun klasikal. Salah satu keuntungan video
sebagai sumber belajar adalah dapat menyajikan peristiwa berbahaya jika dilihat secara
langsung seperti lahar gunung berapi atau perilaku binatang buas. Keuntungan lain dari
video, dengan teknik pengambilan gambar frame demi frame, proses normal yang
memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit. Sama
halnya dengan proses suksesi yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk
melengkapi prosesnya, dapat disajikan dalam beberapa menit saja, sehingga prosesnya
dapat lebih terlihat (Handziko & Suyanto, 2015).
4. Metode Project Based Learning, karena diyakini dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam bertanya, mencari informasi dan menafsirkan informasi (visual dan tertulis)
yang mereka amati, baca atau dengar. Membuat proposal penelitian,
mendokumentasikan temuan, berdebat, berdiskusi, dan mengambil keputusan. Proses
bekerja untuk menampilkan dan membuat informasi secara mandiri. Mendiskusikan
pengetahuan dengan rekan kerja (orang lain), berkolaborasi untuk mencapai tujuan
bersama, dan menyadari bahwa setiap individu memiliki kapasitas khusus yang
berkaitan dengan proyek. Menunjukkan sifat intelektual dan sosial penting yang
diperlukan untuk mengatasi masalah di dunia nyata. Dengan metode Project Based
Learning yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa komponen penting
dalam proses pembelajaran yang memfasilitasi pengembangan keterampilan berpikir
kritis, kreatif, dan inovatif serta kemampuan mengkomunikasikan ide adalah pada saat
tugas akhir atau pasca proyek (Umar, 2017).
5. Metode Outdoor Learning, metode ini digunakan karena dapat meningkatkan minat dan
memotivasi siswa, belajar tidak monoton dan membosankan karena siswa belajar di luar
kelas dengan pembelajaran yang langsung berinteraksi dengan objek pembelajaran.
Dengan metode ini siswa akan mendapatkan lembar observasi, yang dimana siswa
diharuskan untuk melakukan pengamatan di lingkungan sekitar (Fitri et al., 2022).

Relevansi konsep-konsep ekologi dengan tujuan pembelajaran biologi:


● Konsep pembelajaran merupakan sebuah sistem atau proses perencanaan belajar yang
digunakan dalam pembelajaran agar tercapai hasil yang maksimal. Dan tujuan
pembelajaran merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan hal-hal yang
diharapkan dapat tercapai dan dapat dikuasai oleh peserta didik dalam suatu kegiatan
pembelajaran.
● Tabel relevansi/keterkaitan konsep-konsep ekologi dengan tujuan pembelajaran ekologi:
Konsep-konsep Ekologi Tujuan Pembelajaran
Konsep Komponen Ekosistem, Konsep Siswa dapat menganalisis peranan
Aliran Energi dan Konsep Daur komponen-komponen ekosistem dalam
Biogeokimia aliran energi dan daur biogeokimia

Konsep Interaksi Siswa dapat menjelaskan interaksi antara


komponen biotik dengan abiotik lainnya
dalam ekosistem
Konsep Piramida Ekologi Siswa dapat membedakan tipe piramida
ekologi
Konsep Dinamika Komunitas Siswa dapat mengemukakan terjadinya
dinamika komunitas akibat perubahan
ekosistem
Konsep Aliran Energi Siswa dapat membuat media diagram
rantai makanan dan jaring-jaring
makanan yang terjadi pada suatu
ekosistem

● Dari tabel relevansi di atas bisa kita ketahui bahwa konsep pembelajaran (konsep-
konsep ekologi) ini relevan/berkaitan dengan tujuan pembelajaran, karena sebuah
konsep pembelajaran merupakan sebuah proses perencanaan belajar yang dirancang
untuk siswa guna tercapainya tujuan pembelajaran. Kedua hal tersebut tidak dapat
dipisahkan atau hanya berdiri sendiri karena jika tidak ada konsep-konsep
pembelajaran, maka tidak ada gambaran dalam proses pembelajaran, sehingga tujuan
pembelajaran tidak akan tercapai, dan siswa tidak dapat menguasai materi yang
diajarkan oleh guru.
DAFTAR PUSTAKA

Bessy, E. (2016) Penerapan metoda pembelajaran diskusi dalam upaya meningkatkan


prestasi belajar Biologi dengan materi pokok Ekosistem dan komponen
pendukungnya bagi siswa kelas X semester II SMA NEGERI 5 KOTA
TERNATE tahun pembelajaran 2013/2014. EDUKASI-jurnal pendidikan. 14(1).

Fitri, D. R., Arsil., & Noviyanti, S. (2022) Analisis peran guru dalam pembelajaran IPA
materi Ekosistem melalui Outdoor Learning disekolah dasar. JURNAL
PENDIDIKAN DAN KONSERLING. 4(2).

Handziko, R.C., & Suyanto, S. (2015). PENGEMBANGAN VIDEO


PEMBELAJARAN SUKSESI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP MAHASISWA
BIOLOGI. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA. 1(2).

Irnaningtyas.(2013). Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Miharja, J. (2020). PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMA


MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA KONSEP
EKOSISTEM. PERENNIAL: Jurnal Pendidikan Biologi dan Biologi. 1(1).

Umar, M. A. (2017) penerapan pendekatan saintifik dengan metode pembelajaran


berbasis proyek (project-based learning) dalam materi Ekologi. BIOnatural.
4(1), 1-12.

Anda mungkin juga menyukai