Anda di halaman 1dari 27

MODUL AJAR IPAS

“MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA”


Sub Materi Perubahan Lingkungan

FASE E/X

OLEH:
CHANDRA LELONO M. S.Pd
SMK NEGERI PAKU
No. UKG : 201503115438

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN ANGKATAN III


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS PALANGKARAYA (UPR)
TAHUN 2023
INFORMASI UMUM PERANGKAT AJAR
1. Nama Penulis : CHANDRA LELONO.M, S.Pd
Instansi : SMK Negeri Paku
Tahun : 2023
2. Jenjang Sekolah : SMK
3. Kelas : X Sepuluh
4. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit ( 1 X Pertemuan)

Capaian Pembelajaran (CP)


Pada akhir fase E, peserta didik dapat memahami pengetahuan ilmiah dan menerapkannya; atau
membuat prediksi sederhana disertai dengan pembuktiannya. Peserta didik menjelaskan fenomena-
fenomena yang terjadi dilingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti makhluk hidup
dan lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan perubahannya; bumi dan antariksa;
keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu; interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi
sosial dan dinamika sosial; erta perilaku ekonomi dan kesejahtraan. peserta didik juga mengaitkan
fenomena-fenomena tersebut dengan keterampilan teknis pada bidang keahlian.

Tujuan Pembelajaran (TP)


Fase E
 Elemen : Menjelaskan Fenomena Secara Ilmiah
 Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu menganalisis dampak kerusakan lingkungan akibat ekosistem yang
tidak seimbang
2. Peserta didik mampu mencipta/membuat “Fishbone diagram” untuk mengetahui penyebab
serta dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan lingkungan.
Materi : Makhluk hidup dan Lingkungannya
Konsep Utama : Perubahan Lingkungan
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):
 Peserta didik menganalisis dampak kerusakan lingkungan akibat ekosistem yang tidak
seimbang
 Peserta didik membuat “fishbone diagram” untuk mengetahui penyebab serta dampak yang ditimbulkan
akibat kerusakan lingkungan
Kompetensi Awal:
1. Peserta didik sudah mampu menjelaskan komponen biotik dan abiotik dengan benar
2. Peserta didik sudah mampu menjelaskan hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya yaitu individu,
Populasi, komunitas, Biosfer dengan benar
Profil Pelajar Pancasila
 Beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia
 Bernalar kritis : Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
 Gotong royong : Melakukan kegiatan bersama-sama dengan sukarela
 Kreatif : membuat solusi dari permasalahan akibat kerusakan lingkungan
Sarana dan Prasarana
1. Laptop, LCD, jaringan internet
2. Lembar kerja peserta didik
3. Video pembelajaran tentang kerusakan lingkungan
4. Buku Pedoman Guru : Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Kelas X Kurikulum Merdeka,
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2022
Target Peserta Didik
Peserta Didik Kelas X SMK Negeri Paku
Model Pembelajaran:
Problem Based Learning (PBL)
Metode Pembelajaran:
Ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok dan penugasan
Kompetensi Inti
Pemahaman Bermakna
Memahami permasalahan lingkungan hidup saat ini memang menjadi problem yang paling sering terjadi di
lingkungan Indonesia. Permasalahan lingkungan ini bisa disebabkan oleh ciri-ciri manusia sebagai makhluk
ekonomi dari beberapa hal, mulai dari faktor alam atau faktor dari manusia nya sendiri. Kebanyakan dari
permasalahan ini terkadang belum memiliki solusi untuk mengatasinya. Sehingga menyebabkan kerusakan-
kerusakan alam dan lingkungan terus saja terjadi. Nah berikut ini beberapa permasalahan lingkungan hidup yang
ada di Indonesia serta solusi yang tepat untuk mengatasinya. Sehingga peserta didik akan memahami bahwa
lingkungan terus berubah dan dapat memberikan dampak negatif bagi kelangsungan mahluk hidup.
Pertanyaan Pematik
Anak-anak, masih ingatkan kalian bagaimana keadaan di lingkungan kalian sebelum adanya perusahaan yang ada
disekitar kalian ? Bandingkan dengan kondisi saat ini. Adalah yang berubah? Apakah perubahan itu
menguntungkan bagi manusia?
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal (10 Menit)
1. Melakukan pembukaan dengan salam dan dilanjutkan dengan Membaca Doa
2. Guru menanyakan kabar peserta didik
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
5. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan
pengalaman peserta didik
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik dan proses penilaian yang akan dinilai dalam kegiatan
pembelajaran
7. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-
hari.
Kegiatan Inti (70 Menit)
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Mengorientasikan siswa pada masalah (Sintaks 1)
1. Guru meminta peserta didik untuk mengamati video pembelajaran
https://www.youtube.com/watch?v=2ipM-s0eZK8
2. Perubahan lingkungan apa yang terjadi di daerah tempat tinggalmu?
3. Mengapa demikian?
4. Peserta didik mengamati permasalahan yang ditayangkan
5. Guru memberikan konsep dasar, petunjuk dan referensi untuk menyelesaikan masalah.
Mengorganisasikan kerja siswa (Sintaks 2)
6. Peserta didik dibagi ke dalam 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 peserta didik
7. Masing-masing kelompok diberikan 1 permasalahan akibat kerusakan lingkungan untuk
didiskusikan (LKPD)
8. Setiap kelompok mencari dampak kerusakan lingkungan akibat ekosistem dan mencari
solusi dari permasalahan melalui bahan ajar yang tersedia.
9. Setiap kelompok menyimpulkan hasil diskusi dan penemuan solusi dari permasalahan yang
diberikan.
Melakukan penyelidikan atau penelusuran untuk menjawab permasalahan (Sintaks 3)
10. Peserta didik secara berkelompok membuat “fishbone diagram” untuk mengetahui penyebab serta
dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan lingkungan dari permasalahan yang didapat setiap kelompok
. Fishbone dapat dibuat secara digital atau manual tergantung minat dan bakat serta sarana peserta didik.
11. Untuk memperkaya “Fishbone diagram” yang dibuat, peserta didik dapat mendiskusikan,
mengumpulkan informasi dari bahan ajar dan internet, saling bertukar informasi dalam kelompoknya
masing-masing sehingga dapat menyempurnakan dalam pembuatan Fishbone diagram.
Mengembangkan Dan Menyajikan Hasil (Sintaks 4)
12. Peserta didik mendapatkan bimbingan untuk menyusun laporan hasil diskusi kelompok pada
LKPD dalam bentuk Fishbone diagram .
13. Peserta didik mendapatkan bimbingan untuk melakukan presentasi secara bergantian antar
kelompok di depan kelas tentang Fishbone diagram yang telah dibuat.
14. Peserta didik yang lain menyimak dan memberikan tanggapan terhadap kelompok yang
melakukan presentasi.
Melakukan evaluasi dan refleksi proses dan hasil penyelesaian masalah (Sintaks 5)
15. Peserta didik bersama guru menganalisis dan mengevaluasi hasil solusi melalui diskusi kelas
16. Peserta didik memperhatikan dengan cermat penguatan dari guru terhadap materi yang sudah dipelajari
17. Peserta didik mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
1. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah berlangsung.
2. Peserta didik diarahkan untuk membuat kesimpulan tentang hal-hal yang yang telah dipelajari terkait materi
perubahan lingkungan
3. Guru memberikan penghargaan (reward) kepada kelompok terbaik selama kegiatan pembelajaran
4. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang aktivitas pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya.
5. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta didik.
REFLEKSI PENDIDIK
Guru
 Apakah tujuan pembelajaran telah tercapai?
 Apakah sudah menggunakan metode atau model pembelajaran yang mampu mengajak siswa
untuk berpikir kritis dan bernalar?
 Apakah seluruh peserta didik mengikuti pelajaran dengan antusias?
 Kesulitan apa yang dialami?
 Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan model PBL?
 Langkah apa yang diperlukan untuk memperbaiki proses belajar?
 Apakah waktu yang digunakan dalam pembelajaran sudah cukup atau kurang?
Peserta Didik
 Apa saja yang kesulitanmu dalam menyelesaikan tugas ini?
 Bagaimana cara kamu mengatasi hambatan tersebut?
 Pada bagian mana dari hasil pekerjaanmu yang dirasa masih memerlukan bantuan?
Bantuan seperti apa yang kamu harapkan?
 Hal apa yang membuatmu bersemangat saat belajar hari ini?
 Apakah pembelajaran hari ini menyenangkan?
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Bahan ajar/Materi Ajar
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD )
3. Penilaian (Sikap, Keterampilan (Unjuk kerja), Pengetahuan
BAHAN BACAAN PENDIDIK
1. (https://anyflip.com/ihuwh/ebjs/)
2. Buku Pedoman Guru. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Kelas X Kurikulum Merdeka,
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2022
3. Siti Indrawati. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. kelas X Kurikulum Merdeka.
Magelang. PT. Lini Suara Nusantara.
BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK
1. Buku Projek Ilmu Pengetahuan Alam Dan Sosial Kelas X SMA/SMK
2. (https://anyflip.com/ihuwh/ebjs/)

Tampa , November 2023


Mengetahui: Guru IPAS Kelas X
Kepala SMKN PAKU

ANTONIUS NORMAGITA, S.Pd CHANDRA LELONO, M. S.Pd


NIP.1973080119990310007
LAMPIRAN- LAMPIRAN
LAMPIRAN 1

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Nama Sekolah : SMKN Paku


Kelas : X/Fase E
Materi : Perubahan Lingkungan
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Nama Kelompok : 1.
2.
3.
4.

Tujuan Pembelajaran :
 Peserta didik mampu menganalisis dampak kerusakan lingkungan akibat ekosistem yang
tidak seimbang dengan benar
 Peserta didik mampu membuat “fishbone diagram” untuk mengetahui penyebab serta dampak yang
ditimbulkan akibat kerusakan lingkungan dengan benar
Dasar Teori :

Perubahan Lingkungan
Perubahan lingkungan yang menyebabkan kerusakan lingkungan bisa terjadi karena faktor alam maupun faktor
manusia.
a) Kerusakan Lingkungan karena faktor manusia. Manusia memiliki berbagai jenis kebutuhan, baik
kebutuhan pokok atau kebutuhan lainnya. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut manusia
memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia. Semakin banyak jumlah manusia, semakin banyak
pula sumber daya alam yang digali. Dalam proses pengambilan, pengolahan, dan pemanfaatan
sumberdaya alam terdapat zat sisa yang tidak digunakan oleh manusia. Sisa-sisa tersebut dibuang
karena dianggap tidak ada manfaatnya lagi. Proses pembuangan yang tidak sesuai dengan mestinya
akan mencemari perairan, udara, dan daratan. Sehingga lama-kelamaan lingkungan menjadi rusak.
Kerusakan lingkungan yang diakibatkan pencemaran terjadi dimana-mana berdampak pada
menurunya kualitas lingkungan yang menimbulkan dampak buruk bagi manusia seperti penyakit dan
bencana alam. Beberapa kegiatan manusia yang dapat meneyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan
yaitu: 1) Penebangan hutan 2) Penambangan liar 3) Pembangunan perumahan 4) Penerapan
intensifikasi pertanian )
b) Perubahan lingkungan karena faktor alam. Sadar atau tidak lingkungan yang kita tempati sebenarnya
selalu berubah. Pada awal pembentukannya bumi sangat panas seehingga tidak ada satupun bentuk
kehidupan yang berada didalamnya.namun dalam jangka waktu yang sangat lamadan berangsur-
angsur lingkungan bumi berubah menjadi lingkungan yang memungkinkan adanya bentuk kehidupan.
Perubahan lingkungan itu terjadi karena adanya faktor-faktor alam. Beberapa faktor alam yang dapat
mempengaruhi berubahnya kondisi lingkungan antara lain bencana alam, seperti gunung meletus,
tsunami, tanah longsor, banjir, dan kebakaran hutan.

Usaha Manusia Menangani Limbah


Selain mencemari lingkungan, banyaknya limbah di permukaan bumi, baik di tanah maupun di perairan, juga
menimbulkan bau busuk dan pemandangan yang tidak sedap dipandang mata. Untuk mengatasi hal-hal tersebut,
usaha-usaha yang dapat dilakukan. antara lain mengolah limbah secara langsung atau tanpa didaur ulang dan
mengolah limbah dengan didaur ulang.
1. Penanganan limbah organik padat :
a. Composting, yaitu penanganan limbah organik menjadi kompos yang bisa dimanfaatkan sebagai
pupuk melalui proses fermentasi. Bahan baku untuk membuat kompos adalah sampah kering maupun
hijau dari sisa tanaman, sisa makanan, kotoran hewan, sisa bahan makanan. Gas Bio, yaitu
pengubahan sampah organik yang berasal dari tinja manusia maupun kotoran hewan menjadi gas yang
dapat berfungsi sebagai bahan bakar alternatif. Kandungan gas bio antara lain metana ( CH4) dalam
komposisi yang terbanyak, karbondioksida ( CO2 ), Nitrogen ( N2 ), Karbonmonoksida ( CO ),
Oksigen (O2), dan hidrogen sulfida (H2S). Gas metana murni adalah gas tidak berwarna, tidak berbau
dan tidak berasa. Supaya efektif, proses pengubahan ini harus pada tingkat kelembaban yang sesuai,
suhu tetap dan pH netral.
b. Makanan ternak (Hog Feeding), adalah pengolahan sampah organik menjadi makanan ternak. Agar
sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak harus dipilih dan dibersihkan terlebih dulu
agar tidak tercampur dengan sampah yang mengandung logam berat atau bahan-bahan yang
membahayakan kesehatan ternak.
2. Penanganan limbah anorganik padat :
a. Empat R ( 4 R = replace, reduce, recycle dan reuse )
Replace yaitu usaha mengurangi pencemaran dengan menggunakan barang-barang yang ramah
lingkungan. Contohnya memanfaatkan daun daripada plastik sebagai pembungkus, menggunakan
MTBE daripada TEL untuk anti knocking pada mesin, tidak menggunakan CFC sebagai pendingin
dan lain-lain. Reduce yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan meminimalkan
produksi sampah. Contohnya membawa tas belanja sendiri yang besar dari pada banyak kantong
plastik, membeli kemasan isi ulang rinso, pelembut pakaian, minyak goreng dan lain-lain daripada
membeli botol setiap kali habis, membeli bahan-bahan makanan atau keperluan lain dalam kemasan
besar daripada yang kecil-kecil. Recycle yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan
mendaur ulang sampah melalui penanganan dan teknologi khusus. Proses daur ulang biasanya
dilakukan oleh pabrik/industri untuk dibuat menjadi produk lain yang bisa dimanfaatkan. Dalam hal
ini pemulung berjasa sekaligus mendapatkan keuntungan karena dengan memilah sampah yang bisa
didaur ulang bisa mendapat penghasilan.Misalnya plastik-plastik bekas bisa didaur ulang menjadi
ember, gantungan baju, pot tanaman.Reuse yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan
cara menggunakan dan memanfaatkan kembali barang-barang yang seharusnya sudah dibuang.
Misalnya memanfaatkan botol/kaleng bekas sebagai wadah, memanfaatkan kain perca menjadi keset,
memanfaatkan kemasan plastik menjadi kantong belanja / tas
b. Insenerator, adalah alat yang digunakan untuk membakar sampah secara terkendali pada suhu tinggi.
Insenerator efisien karena sanggup mengurangi volume sampah hingga 80 %. Residunya berupa abu
sekitar 5 – 10 % dari total volume sampah yang dibakar dan dapat digunakan sebagai penimbun tanah.
Kekurangan alat ini adalah mahal dan tidak bisa memusnahkan sampah logam.
c. Sanitary Landfill, adalah metode penanganan limbah padat dengan cara membuangnya pada area
tertentu.
d. Penghancuran sampah (pulverisation), adalah proses pengolahan sampah anorganik padat dengan cara
menghancurkannya di dalam mobil sampah yang dilengkapi dengan alat pelumat sampah sehingga
sampah hancur menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfaatkan untuk menimbun tanah
yang cekung atau letaknya rendah.
e. Pengepresan sampah (reduction mode), yaitu proses pengolahan sampah dengan cara mengepres
sampah tesebut menjadi padat dan ringkas sehingga tidak memakan banyak tempat.
3. Penanganan Limbah cair
Sekitar 80% air yang digunakan manusia untuk aktivitasnya akan dibuang lagi dalam bentuk air yang
sudah tercemar, baik itu limbah industri maupun limbah rumah tangga. Untuk itu diperlukan penanganan
limbah dengan baik agar air buangan ini tidak menjadi polutan. Cara Fisika, yaitu pengolahan limbah
cair dengan beberapa tahap proses kegiatan yaitu :
1) Proses Penyaringan (screening), yaitu menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar dan
mudah mengendap.
2) Proses Flotasi, yaitu menyisishkan bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak
mengganggu proses berikutnya.
3) Proses Filtrasi, yaitu menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari dalam air atau
menyumbat membran yang akan digunakan dalam proses osmosis.
4) Proses adsorbsi, yaitu menyisihkan senyawa anorganik dan senyawa organik terlarut lainnya, terutama
jika diinginkan untuk menggunakan kembali air buangan tersebut, biasanya menggunakan karbon
aktif.
5) Proses reverse osmosis (teknologi membran), yaitu proses yang dilakukan untuk memanfaatkan
kembali air limbah yang telah diolah sebelumnya dengan beberapa tahap proses kegiatan. Biasanya
teknologi ini diaplikasikan untuk unit pengolahan kecil dan teknologi ini termasuk mahal.
6) Cara kimia, yaitu pengolahan air buangan yang dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang
tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor dan zat organik beracun dengan
menambahkan bahan kimia tertentu yang diperlukan.
7) Cara biologi, yaitu pengolahan air limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme alami untuk
menghilangkan polutan baik secara aerobik maupun anaerobik. Pengolahan ini dianggap sebagai cara
yang murah dan efisien.

Cara Kerja :
 Analisislah dampak kerusakan lingkungan dari gambar yang sudah kalian liat dapatkan!

a. Kelompok 1 ( Kebakaran Hutan) d. Kelompok 4 (Banjir)


b. Kelompok 2 (Pertambangan) e. Kelompok 5 (Penebangan Liar)

c. Kelompok 3 (Pembuangan Sampah)

 Buatlah Fishbone dari permasalahan yang sudah kalian dapatkan dari guru!
Rubrik Penilaian
Tabel 1. Rubrik Penilaian Fishbone
No Kriteria Skor Bobot
1 Isi Fishbone Semua kriteria terpenuhi 4 6
1. Terdapat masalah utama pada bagian Hanya tiga kriteria terpenuhi 3
kepala Hanya dua kriteria terpenuhi 2
2. Menyebutkan minimal 2 penyebab Hanya satu kriteria terpenuhi 1
potensial pada bagian tulangnya.
3. Menjabarkan masing-masing
penyebab yang memungkinkan
4. Penjabaran benar
2 Tampilan Fishbone Semua kriteria terpenuhi 4 4
1. Perbandingan ukuran antara kepala Hanya tiga kriteria terpenuhi 3
dengan tulang sesuai. Hanya dua kriteria terpenuhi 2
2. Tulisan dapat dibaca Hanya satu kriteria terpenuhi 1
3. Bersih dan rapi
4. Pengaturan warna menarik
Nilai Laporan : Jumlah Skor x Bobot X 100
40
Tabel Perkembangan Peserta Didik
No Kriteria Perkembangan
C B A
1 Mampu menentukan penyebab perubahan Memenuhi 1 Memenuhi 2 Memenuhi
lingkungan dari berbagai aspek kriteria kriteria semua
2 Mampu menggali informasi dari berbagai kriteria
sumber mengenai perubahan lingkungan
3 Mampu menyampaikan hasil diskusi
dengan jelas, menggunakan bahasa baik dan
benar
Keterangan :
A : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup Baik

Tindak Lanjut Penilaian

 Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat diberikan
aktivitas tambahan dengan membaca materi untuk peserta didik dengan pencapaian tinggi
(materi terlampir)
 Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan
pendampingan Kembali oleh guru maupun tutor sebaya.
Petunjuk Pembuatan Fishbone

Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah, dan
menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori
yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan, dan sebagainya.
Langkah-Langkah Pembuatan Fish Bone
1. Menyepakati Pernyataan Masalah
a. Sepakati sebuah pernyataan masalah (problem statement). Pernyataan masalah ini diinterpretasikan
sebagai “effect”, atau secara visual dalam fishbone seperti “kepala ikan”.
b. Tuliskan masalah tersebut di tengah whiteboard di sebelah paling kanan, misal: “Bahaya Potensial
Pembersihan Kabut Oli”.
c. Gambarkan sebuah kotak mengelilingi tulisan pernyataan masalah tersebut dan buat panah horizontal
panjang menuju ke arah kotak (lihat Gambar 1).

d. Mengidentifikasi Katagori
Dari garis horisontal utama, buat garis diagonal yang menjadi “cabang”. Setiap cabang mewakili “sebab
utama” dari masalah yang ditulis. Sebab ini diinterpretasikan sebagai “cause”, atau secara visual
dalam fishbone seperti “tulang ikan”.

3. Menemukan Penyebab-Penyebab Potensial


a) Saat sebab-sebab dikemukakan, tentukan bersama-sama di mana sebab tersebut harus ditempatkan
dalam fishbone diagram, yaitu tentukan di bawah kategori yang mana gagasan tersebut harus
ditempatkan, misal: “Mengapa bahaya potensial? Penyebab: Karyawan tidak mengikuti prosedur!”
Karena penyebabnya karyawan (manusia), maka diletakkan di bawah “Man”.
b) Sebab-sebab ditulis dengan garis horisontal sehingga banyak “tulang” kecil keluar dari garis diagonal.
c) Pertanyakan kembali “Mengapa sebab itu muncul?” sehingga “tulang” lebih kecil (sub-sebab) keluar
dari garis horisontal tadi, misal: “Mengapa karyawan disebut tidak mengikuti prosedur? Jawab: karena
tidak memakai APD” (lihat Gambar 3).
d) Satu sebab bisa ditulis di beberapa tempat jika sebab tersebut berhubungan dengan beberapa kategori.
4. Mengkaji Dan Menyepakati Penyebab Yang Paling Memungkinkan
a) Setelah setiap kategori diisi carilah sebab yang paling mungkin di antara semua sebab-sebab dan sub-
subnya.
b) Jika ada sebab-sebab yang muncul pada lebih dari satu kategori, kemungkinan merupakan petunjuk
sebab yang paling mungkin.
c) Kaji kembali sebab-sebab yang telah didaftarkan (sebab yang tampaknya paling memungkinkan) dan
tanyakan , “Mengapa ini sebabnya?”
d) Pertanyaan “Mengapa?” akan membantu kita sampai pada sebab pokok dari permasalahan
teridentifikasi.
e) Tanyakan “Mengapa ?” sampai saat pertanyaan itu tidak bisa dijawab lagi. Kalau sudah sampai ke situ
sebab pokok telah terindentifikasi.
f) Lingkarilah sebab yang tampaknya paling memungkin pada fishbone diagram (lihat Gambar 4).

LAMPIRAN 2

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN (LATIHAN SOAL)

Ranah
CP Materi ATP Bentuk Soal No Soal
Kognitif
Peserta didik dapat Perubahan 1. Peserta didik C4 Uraian 1
memahami Lingkungan mampu
pengetahuan ilmiah menganalisis
dan menerapkannya; dampak
atau membuat prediksi kerusakan
sederhana disertai lingkungan
dengan akibat
pembuktiannya. ekosistem
Peserta didik yang tidak
menjelaskan seimbang
fenomena-fenomena Perubahan C6 Uraian 2
2. Peserta
yang terjadi Lingkungan
didik
dilingkungan
mampu
sekitarnya dilihat dari
membuat
berbagai aspek seperti
“fishbone
makhluk hidup dan
diagram”
lingkungannya; zat
untuk
dan perubahannya;
mengetahui
energi dan
penyebab
perubahannya; bumi
serta dampak
dan antariksa;
yang
keruangan dan
ditimbulkan
konektivitas antar
akibat
ruang dan waktu;
kerusakan
interaksi, komunikasi,
lingkungan
sosialisasi, institusi
sosial dan dinamika
sosial; serta perilaku
ekonomi dan
kesejahtraan. peserta
didik juga mengaitkan
fenomena-fenomena
tersebut dengan
keterampilan teknis
pada bidang keahlian.
LATIHAN SOAL

Nama
Kelas :

Soal Uraian

Luas Sawah Pada Beberapa Kabupaten Di Bali


80000

60000

40000

20000

0
Tahun 2010 Tahun 2012 Tahun 2014 Tahun 2016

Jembrana Tabanan Badung

1. Perhatikan grafik berikut ini dan Analisis lah!

Informasi pembangunan hotel dan villa pada Kabupaten Badung, Tabanan dan Jembrana. “Bertambahnya
jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali, maka beberapa Kabupaten tujuan wisatawan telah menambah
jumlah villa dan hotel baik hotel bintang tiga sampai hotel bintang lima” (https://bali.bps.go.id/)
Pertanyaan:
a. Analisis lah erusakan lingkungan yang ditimbulkan akibat berkurangnya luas sawah ditinjau dari segi
ekosistem dan ekonomi
b. Analisis lah penyebab yang mengakibatkan semakin berkurangnya luas sawah di Kabupaten Tabanan
c. Analisis lah solusi yang dapat mengurangi dampak negatif dari kerusakan lingkungan yang ditimbulkan
dari kerusakan lingkungan tersebut.

2. Perhatikan gambar wilayah di bawah ini!

Berdasarkan gambar di atas, buatlah


“fishbone diagram” yang terdiri dari
pernyataan masalah, penyebab
potensial serta penyebab yang paling
memungkinkan.

………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Pedoman Penskoran Latihan Soal
1. Soal Nomor 1

No Kriteria Skor Bobot Kunci Jawaban


a. Menuliskan 2 dampak yang benar dari 2 1 1. Berkurangnya
perubahan lingkungan pada aspek ekonomi ekosistem sawah
dengan benar 2. Turunnya produksi
Menuliskan 1 dampak yang benar dari 1 pertanian
perubahan lingkungan pada aspek ekonomi 3. Hilangnya mata
dengan benar pencaharian petani
Tidak menuliskan dampak yang benar dari 0 4. Ketahanan pangan
perubahan lingkungan pada aspek ekonomi nasional terganggu
Skor 2

No Kriteria Skor Bobot Kunci Jawaban


b. Menuliskan 2 penyebab yang benar 2 1 3. Pembangunan
Menuliskan 1 penyebab yang benar 1 perumahan pada
Tidak menuliskan penyebab 0 lahan pertanian
4. Pendirian pabrik di
daerah pedesaan
Skor 2

No Kriteria Skor Bobot Kunci Jawaban


c. Menuliskan 2 solusi yang sesuai 2 1 1. Teknik urban
MMenuliskan 1 solusi yang sesuai 1 farming
Tidak Menuliskan solusi 0 2. Peningkatan
Skor: 2 kapasitas SDM di
sektor pertanian
penguatan
kebijakan di
sektor pertanian
2. Soal Nomor 2

No Kriteria Skor Bobot


1 Isi Fishbone Semua kriteria 4 6
1. Terdapat masalah utama pada bagian kepala terpenuhi
2. Menyebutkan minimal 2 penyebab potensial Hanya tiga kriteria 3
pada bagian tulangnya. terpenuhi
3. Menjabarkan masing-masing penyebab yang Hanya dua kriteria 2
memungkinkan terpenuhi
4. Penjabaran benar Hanya satu kriteria 1
terpenuhi
2 Tampilan Fishbone Semua kriteria 4 4
1. Perbandingan ukuran antara kepala dengan terpenuhi
tulang sesuai. Hanya tiga kriteria 3
2. Tulisan dapat dibaca terpenuhi
3. Bersih dan rapi Hanya dua kriteria 2
4. Pengaturan warna menarik terpenuhi
Hanya satu kriteria 1
terpenuhi

Nilai : Skor x bobot x 100


40

Kunci Jawaban soal no. 2 (Membuat Fishbone)

Perusakan Hutan Bakau Pengerukan Pasir Pantai

area pantai
Penyusutan
Pemerasan kekayaan laut Pembangunan Infrastruktur

PENGAYAAN DAN REMEDIAL


A. Pengayaan
1. Materi
Materi untuk murid dengan pencapaian tinggi dapat diakses pada link berikut :
https://www.bps.go.id/statictable/2020/07/13/2110/rekapitulasi-luas-penutupan-lahan-hutan-dan-
non-hutan-menurut-provinsi-tahun-2014-2019-ribu-ha-.html

2. Aktivitas
a. Murid mencermati berbagai informasi yang tersedia pada materi yang telah diberikan berupa : 1)
peningkatan jumlah penduduk, 2) perubahan luas hutan pada masing-masing provinsi, 3)
mencermati berbagai infografis pada link yang tersedia.
b. Murid membuat menentukan satu permasalahan lingkungan yang mungkin muncul berdasarkan
data-data yang terdapat pada link. Murid dapat mengambil tema mengenai kependudukan,
berkurangnya jumlah hutan, dampak paradigma baru perekononian terhadap lingkungan dan lain
sebagainya.
c. Murid menciptakan solusi untuk mengatasai permasalahan tersebut.
3. Penilaian

No Kriteria Skor Bobot


1 Isi Semua kriteria 4 6
1. Ide menarik terpenuhi
2. Ide Orisinal Hanya tiga kriteria 3
3. Mudah dilakukan terpenuhi
4. Solusi yang diberikan dapat Hanya dua kriteria 2
mengatasi permasalahan terpenuhi
lingkungan Hanya satu kriteria 1
terpenuhi
2 Tampilan Media Penyajian Semua kriteria 4 4
1. Menggunakan bahasa yang baik terpenuhi
dan benar Hanya tiga kriteria 3
2. Menggunakan gambar yang jelas terpenuhi
3. Tulisan dapat dibaca Hanya dua kriteria 2
4. Komposisi warna menarik terpenuhi
Hanya satu kriteria 1
terpenuhi
Nilai Laporan : Jumlah Skor x Bobot X 100
40
B. Remedial
Untuk murid yang belum mencapai kriteria, maka Bapak/Ibu dapat melakukan kegiatan berikut :
 Kegiatan Pembelajaran
Bapak/Ibu dapat memberikan jam tambahan diluar jam pembelajaran untuk memberikan pemahaman
materi terkait ekosistem untuk peserta didik yang akan mengikuti remedial.
Agar kegiatan remedial tidak menganggung waktu pembelajaran, Bapak ibu dapat mengunggah soal
remedial secara online melalui LMS.
1. Memberikan bimbingan secara individu mengenai materi komponen ekosistem, jaring-jaring makanan
serta interaksi antara ekosistem
2. Memberikan bimbingan kelompok
3. Meminta bantuan kepada teman sebaya murid untuk memberikan penjrlasan mengenai materi terkait

 Materi
Untuk materi, Bapak/Ibu dapat menggunakan materi sebelumnya (materi terlampir)

 Soal
Untuk soal remedial Bapak/Ibu dapat menggunakan soal test sumatif atau membuatkan soal dengan
tingkat kesulitan yang sama.
Contoh Soal Remedial Yang Memiliki Tingkat Kesulitan Sama Dengan Tes Sumatif (Bapak/Ibu
dapat mengembangkan soal lainnya).
1. Perhatikan gambar di wilayah di bawah ini!

Berdasarkan gambar di samping,


buatlah “fishbone diagram” yang
terdiri dari pernyataan masalah,
penyebab potensial serta penyebab
yang paling memungkinkan. (skor 3)

Lembar Refleksi Kegiatan Pembelajaran Modul Ajar

Halo anak-anak, setelah kalian mengikuti pembelajaran dari pertemuan pertama sampai dengan ketiga silahkan
isi tabel refleksi pada tabel di bawah ini!

Lembar Refleksi Guru

CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) TUJUAN PEMBELAJARAN (TP) ALUR TUJUAN


PEMBELAJARAN (ATP)
Pada akhir fase E, peserta didik  Peserta didik  Peserta didik mampu
dapat memahami pengetahuan menganalisis dampak menganalisis dampak
ilmiah dan menerapkannya; atau kerusakan lingkungan kerusakan lingkungan
membuat prediksi sederhana akibat ekosistem yang akibat ekosistem yang
disertai dengan pembuktiannya. tidak seimbang tidak seimbang
Peserta didik menjelaskan  Peserta didik membuat  Peserta didik mampu
fenomena-fenomena yang terjadi “fishbone diagram” untuk membuat “fishbone
dilingkungan sekitarnya dilihat mengetahui penyebab serta diagram” untuk
dari berbagai aspek seperti dampak yang ditimbulkan mengetahui penyebab serta
makhluk hidup dan akibat kerusakan dampak yang ditimbulkan
lingkungannya; zat dan lingkungan akibat kerusakan
perubahannya; energi dan lingkungan
perubahannya; bumi dan
antariksa; keruangan dan
konektivitas antar ruang dan
waktu; interaksi, komunikasi,
sosialisasi, institusi sosial dan
dinamika sosial; serta perilaku
ekonomi dan kesejahtraan.
peserta didik juga mengaitkan
fenomena-fenomena tersebut
dengan keterampilan teknis pada
bidang keahlian.

PERTANYAAN JAWABAN

Apakah persiapan yang dilaksanakan


sebelum pembelajaran sudah
maksimal?

Hal apa saja yang dipersiapkan


sebelum pembelajaran berlangsung?

Apakah saya sudah melaksanakan


pembelajaran dengan maksimal?
Jelaskan alasannya!

Apakah model dan metode yang


digunakan dalam pembelajaran
sudah tepat dan termasuk ke dalam
pembelajaran inovatif? Jelaskan!

Apakah alur tujuan pembelajaran


sudah tercapai? Jelaskan!
Jelaskan perbedaan pembelajaran
hari ini dibandingkan dengan
pembelajaran- pembelajaran
sebelumnya?

Kendala apa yang dihadapi saat


pembelajaran berlangsung?

Bagaimanakah kesan yang diperoleh


setelah pemelajaran selesai?

Usaha apa yang akan Anda lakukan


agar proses Anda lebih baik dan
mencapai tujuan pembelajaran?

Bagaimana evaluasi pembelajaran


untuk hari ini?

B. Lembar Refleksi Diri Peserta Didik


No Pertanyaan Ya Tidak
1 Saya mampu menganalisis kerusakan linkungan yang terjadi di sekitarnya
2 Saya mampu menganalisis penyebab perubahan lingkungan yang terjadi di
sekitarnya.
3 Saya mampu menganalisis dampak negatif dari perubahan lingkungan yang terjadi
4 Saya mampu menganalisis solusi yang sesuai untuk mengatasi kerusakan
lingkungan
5 Saya mampu membuat Fishbone yang sesuai untuk mengatasi kerusakan
lingkungan dalam bentuk diagram
6 Saya merasa senang saat mengikuti pembelajaran
(apabila tidak, jabarkan bagian mana atau kegiatan mana yang membuat kalian
tidak senang)
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa hal yang paling Anda pahami/ kuasai setelah
pembelajaran materi tentang perubahan lingkungan?

2. Apa hal yang belum Anda pahami/ kuasai setelah


pembelajaran materi tentang perubahan lingkungan?

3. Apa hal yang membingungkan dari pembelajaran


materi tentang perubahan lingkungan hari ini?

4. Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti


pembelajaran materi tentang perubahan lingkungan
hari ini?
Tabel Refleksi Diri Guru
No. Pertanyaan Ya Tidak
1 Kegiatan pembelajaran berjalan sesuai waktu yang telah ditentukan
2 Metode atau model yang digunakan pada proses pembelajaran modul 1 sesuai
dengan topik
3 Tujuan pembelajaran tercapai
4 Terdapat tantangan dalam melaksanakan proses pembelajaran (jika ada silahkan
dijabarkan)
a…………………………………………………………………………………
b…………………………………………………………………………………
c…………………………………………………………………………………
5 Peserta didik merasa senang dan nyaman dalam mengikuti pembelajaran (uraikan
alasannya baik jawabannya Ya atau Tidak)
a………………………………………………………………………………....
b………………………………………………………………………………....

Tindak Lanjut Refleksi


Bapak/Ibu dapat menggunakan hasil refleksi dari guru maupun peserta didik untuk memperbaiki

LAMPIRAN 3
RUBRIK PENILAIAN SIKAP

A. PETUNJUK
1. Isi identitas peserta didik dengan benar.
2. Beri tanda centang (√) disamping pernyataan yang sesuai dengan keadaan peserta didik pada saat
kegiatan.

B. KRITERIA PENILAIAN SIKAP

DIMENSI
KATEGORI
NAMA CAPAIAN Gotong Berpikir
Royong Mandiri Kreatif Kritis

KATEGORI DIMENSI
CAPAIAN Gotong Mandiri Kreatif Bernalar
Royong Kritis

BB (Belum Belum menampilkan perilaku dalam rubrik


Berkembang)

MB (Mulai Menampilkan Menampilkan Menampilkan 1-2 Menampilkan


Berkembang) 1-3 perilaku 1-2 perilaku perilaku 1-2 perilaku
BSH Menampilkan Menampilkan 3- Menampilkan 3-4 Menampilkan 3-4
(Berkembang Sesuai 4-6 perilaku 5 perilaku perilaku perilaku
Harapan)

M (Membudaya) Menampilkan seluruh perilaku dalam rubrik secara konsisten

TABEL PENILAIAN

I. Dimensi Gotong royong


No Indikator kolaborasi, kepedulian, dan berbagi. Ceklis

1. Siswa bekerjasama dengan baik dengan teman sejawat dalam kelompok.


2. Peserta didik berkontribusi aktif.dalam kegiatan kelompok
3. Peserta didik memberi kesempatan teman sejawatnya untuk
berkontribusi dalam kelompok

4. Peserta didik membantu teman sejawatnya yang mengalami kesulitan


5. Menghargai gagasan, pendapat, maupun tindakan orang lain
6. Bekerjasama, tidak egois, dan tidak arrogant
7. Peserta didik mampu berbagi pendapat dan informasi dalam kelompok
secara bijaksana

Jumlah ceklis
Kategori Capaian
II. DIMENSI BERNALAR KRITIS
No Indikator Perilaku Berfikir Kritis Ceklis

1 Menjelaskan, merelevansikan, dan mengklarifikasi


2 Mengajukan pertanyaan terkait materi
3 Menyimpulkan permasalahan dari informasi yang diperoleh
4 Menilai pernyataan, pendapat, kinerja, karya.
5 Memberi/menyampaikan pendapat, saran, alternatif solusi,,
6 Menganalisis masalah/argumen untuk mengambil keputusan.
Jumlah ceklis

Kategori Capaian
III. DIMENSI BERFIKIR KREATIF
No Indikator Perilaku Berfikir Kreatif Ceklis

1 Mengadaptasi ; pengetahuan, gagasan, prosedur, terkait materi


2 Menggabungkan; beberapa pengetahuan, gagasan, prosedur
3 Memodifikasi, merinci, menyederhanakan ; gagasan,
Pengetahuan
4 Mengembangkan gagasan, pengetahuan, prosedur
5 Menata, mengganti ; gagasan, prosedur, pengetahuan
Jumlah ceklis
Kategori Capaian
IV. DIMENSI MANDIRI
No Indikator Perilaku Mandiri kesadaran akan diri dan situasi Ceklis
yang dihadapi serta regulasi diri.
1. nggap dalam setiap mengikuti instruksi pembelajaran
2. miliki inisiatif tinggi untuk memulai ataupun bertanya jawab
selama proses pembeljaran
3. ngerjakan tugas yang sudah dibagi secara bertanggung jawab
4. nahan rasa ingin menonjol dalam kelompok
5. matuhi aturan selama kegitan pembelajaran berlangsung.
Jumlah ceklis
Kategori Capaian

LAMPIRAN 4

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN


(PENILAIAN UNJUK KINERJA)

No Nama Siswa PK KOM HD Rerata Predikat

1.
2.
3.
4.
dst

PK : Partisipasi dalam kelompok.


KOM : Komunikatif saat presentasi.
HD : Hasil Diskusi di LKPD
terkait dampak perubahan
interaksi makhluk hidup
dengan lingkungannya
Ket:
Nilai Siswa diisi dengan angka (0-100)
Nilai sikap merupakan rata-rata aspek yang dinilai Predikat:
A: jika mendapat nilai 93-100
B: jika mendapat nilai 83-92
C: jika mendapat nilai 75-83
D: jika mendapat nilai <75

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017. Artikel Online. Pengertian dan penangannan limbah. Diakses pada laman web:
http://www.pelajaran.co.id/2016/17/pengertian-dan-cara-penanganan-limbah-terlengkap.html]
Pada tanggal 13 Juni 2021

Eriskusnadi.2019. Artikel Online. Fishbone Digaram. Diakses pada laman web :


https://eriskusnadi.com/2011/12/24/fishbone-diagram-dan-langkah-langkah-pembuatannya/.
Pada tanggal 14 Juni 2021

Anda mungkin juga menyukai