Nama
NIM
: Usman
: 0402515085
Judul tesis
: Efektifitas Pembelajaran Biologi Berbasis Komputer Model Drill dipadu dengan siklus belajar
No
1.
Penulis &
identitas
jurnal
R. Rizal Isnanto
Seminar
Nasional
Aplikasi
Teknologi
Informasi 2004
Yogyakarta, 19
Juni 2004
Judul
Aplikasi Teknologi
Multimedia pada Bidang
Pendidikan Sains dan
Teknologi
14
Keterang
an
2.
Diah Aryulina
JURNAL
KEPENDIDIKAN
TRIADIK, April
2009 Volume
12, No. 1
Implementation Of 5e
Learning Cycle To Increase
Students Inquiry Skills And
Biology Understanding
Teori :
Siklus Belajar adalah model pembelajaran yang
berpusat pada kegiatan penyelidikan sebelum konsep
ilmiah diperkenalkan kepada siswa (Tobin, Tippins,
dan Gallard,1994).
Model Siklus Belajar terdiri atas tahap-tahap yang
saling terkait. Siklus belajar 5E (SB-5E) yang
dikembangkan oleh Roger Bybee (Bybee dkk,
2006; Collete dan Chiapetta, 1994; Songer dan Ho,
2005) terdiri atas lima tahap yang yaitu tahap engage
(pelibatan), tahap explore (penyelidikan/eksplorasi),
tahap explain (penjelasan/ pengenalan konsep),
tahap elaborate (penggalian), dan tahap evaluate
(penilaian)
Hasil penelitian yang dikutip Barbra (1998)
menunjukkan bahwa siklus belajar terutama
bermanfaat dalam pembelajaran sains untuk: (1)
meningkatkan interaksi sosial antarsiswa, (2)
memberi kesempatan pada siswa melakukan kegiatan
14
3.
Andi Suwondo,
Endang Sri
Mujiwati,
Mumun
Nurmilawati.
Seminar
Nasional XII
Pendidikan
Biologi FKIP
Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri
Didukung Media Nyata
terhadap Kemampuan
Menjelaskan Hubungan
Antara Struktur Akar
Tumbuhan dengan
Fungsinya pada Siswa
Kelas IV SDN Burengan 2
Kota Kediri
Metode :
Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus
berkesinambungan. Setiap siklus tindakan terdiri atas empat
langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi, dan evaluasi-refleksi (Elliot,
1991). Pada siklus
I, tindakan yang diterapkan adalah model SB-5E dengan
bimbingan penuh dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
penuntun selama tahap pengumpulan data/informasi,
pembahasan, dan penarikan kesimpulan pada Lembar
Kegiatan Siswa (LKS). Pada siklus II, tindakan yang
diterapkan berupa penghilangan pertanyaan-pertanyaan
penuntun untuk menarik kesimpulan pada LKS. Selanjutnya,
pada siklus III, pertanyaan-pertanyaan penuntun
pembahasan/analisis dan penarikan kesimpulan ditiadakan.
Selain itu, pada siklus II dan III
juga dilaksanakan
perbaikan tahap-tahap pembelajaran dengan model SB-5E
berdasarkan refleksi pembelajaran di siklus sebelumnya
Metode :
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan
menggunakan 2 kelas, yaitu kelas pertama dengan
penerapan model inkuiri didukung media nyata dan kelas
kedua dengan proses pembelajaran konvensional yaitu
dengan ceramah. Masing-masing kelas dengan jumlah siswa
sebanyak 35. Data diperoleh dari hasil postest sebanyak 10
soal isian. Teknik analisis data dengan menggunakan uji T.
14
4.
5.
UNS 2015
Deny Setiawan,
Herawati
Susilo2.
Prosiding
Seminar
Nasional
Pendidikan
Biologi 2015,
yang
diselenggaraka
n oleh Prodi
Pendidikan
Biologi FKIP
Universitas
Muhammadiya
h Malang,
tema: Peran
Biologi dan
Pendidikan
Biologi dalam
Menyiapkan
Generasi
Unggul dan
Berdaya Saing
Global,
Malang, 21
Maret 2015.
Sardianto
Markos
Siahaan.
Prosiding
Peningkatan Keterampilan
Metakognitif Mahasiswa
Program Studi Biologi
Melalui Penerapan Jurnal
Belajar Dengan Strategi
Jigsaw Dipadu Pbl Berbasis
Lesson Study Pada
Matakuliah Biologi Umum
Teori :
Beberapa penelitian menemukan, bahwa kemampuan
metakognitif siswa (kesadaran dan keterampilan
metakognitif), berada pada level cannot really (tidak mampu
memisahkan apa yang dipikirkan dan bagaimana ia berpikir)
dan at risk (siswa tampak tidak memiliki kesadaran berpikir
sebagai suatu proses) (Suratno, 2009; Prayitno, 2011)
Metode :
Terkait data keterampilan metakognitif diukur dengan
1) penskoran rubrik dan non rubrik pada hasil akhir
siklus serta 2) jurnal belajar yang dimodifikasi dari
Setiawan (2012).
Keterampilan metakognitif menurut Corebima (2009)
dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam
memaparkan jawaban atas tes penguasaan konsep
biologi yang meliputi penggunaan jawaban dalam
kalimat sendiri, urutan paparan jawaban runtut,
sistematis dan logis, gramatika atau bahasa, alasan
(analisis/evaluasi/kreasi), serta jawaban yang
diberikan benar, kurang benar, tidak benar, atau tidak
dijawab sama sekali. Jurnal belajar dapat dilihat
berdasarkan adanya aspek konsep dasar, refleksi diri
dan pertanyaan yang dituliskan mahasiswa.
Penggunaan Teknologi
Informasi Dan Komunikasi
Dalam Pembelajaran Fisika
Teori :
Posisi pendidikan Indonesia saat ini berada pada
transisi dari era teknologi industri ke era teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) atau juga dikenal
14
Seminar
Nasional Fisika
2012;
Palembang, 4
Juli 2012
14
6.
R. Hamidatul
Asna
LEMBAGA
PENELITIAN
DAN
PENGABDIAN
KEPADA
MASYARAKAT
Implementasi Strategi
Pembelajaran Berbasis
Inkuiri Dengan Siklus
Belajar 5e Untuk
Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis
Teori
14
ISSN
1412-565
X
7.
YOHANA AYU
Implementasi model
Metode :
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen
semu (quassy experiment)
Penarikan sampel dilakukan dengan teknik cluster
random sampling yaitu pemilihan sampel
berdasarkan kelompok yang sudah ada, karena tidak
memungkinkan bagi peneliti untuk mengambil secara
acak siswa yang dipilih untuk berpartisipasi dalam
penelitian dengan alasan pembatasan administratif
(Fraenkel & Wallen, 2007).
Bentuk desain penelitian yang digunakan adalah
Pretest-Postest Control Group Design
Pada penelitian ini terdiri dari dua kelompok belajar,
yaitu kelompok yang diberi perlakuan dengan
memberikan strategi pembelajaran berbasis inkuiri
terbimbing pada kelompok eksperimen dan strategi
pembelajaran langsung (konvesional) pada kelompok
kontrol. Kedua kelompok diberikan pretes serta
postes yang diharapkan dapat mengukur
keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep
sistem peredaran darah sebelum dan sesudah
mendapat perlakuan
Teori :
14
ISSN:
PRIMASARI,
RINI
ANGGRAINI,
BUDI CAHYO
ARI WIBOWO,
POPPY
RAHMATIKA
PRIMANDIRI,
AGUS MUJI
SANTOSO
Pembelajaran Group
Investigation Berbasis
Local Materials Melalui
Lesson Study Untuk
Meningkatkan
Keterampilan Metakognisi
Dan Hasil Belajar Kognitif
Siswa Kelas X SMAN 1
Mojo Kediri Pada Materi
Ekosistem
BIOEDUKASI
Volume 8,
Nomor 2
Halaman 53-56
8.
Mariani
Natalina, Yustini
Yusuf dan
Ermadianti
Jurnal
Biogenesis, Vol.
9, Nomor 2,
Februari 2013
Penerapan strategi
pembelajaran inkuiri
terbimbing untuk
meningkatkan sikap ilmiah
dan hasil belajar biologi
siswa kelas VIII7 SMP
Negeri 14 Pekanbaru
tahun ajaran 2012/2013
Metode :
Data keterampilan metakognisi diperoleh dari jawaban soal
uraian yang dikoreksi menggunakan rubrik keterampilan
metakognisi dari Corebima (2009) kemudian dikategorikan
menggunakan rating scale menurut Green (2002)
Teori :
Menurut Sanjaya (2007), strategi pembelajaran Inkuiri
Terbimbing adalah strategi pembelajaran yang
menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Prinsip strategi
pembelajaran Inkuiri Terbimbing memberikan stimulasi
berupa pertanyaanpertanyaan yang bersifat membimbing
untuk memancing keingintahuan siswa sebelum
mempelajari suatu subjek serta menyiapkan siswa untuk
berpikir kritis dalam menyelesaikan suatu permasalahan
dengan mendiskusikannya secara kelompok, sehingga siswa
tidak hanya mampu untuk mendapatkan suatu konsep
dengan membangun pengetahuannya sendiri tetapi juga
untuk berinteraksi dengan guru melalui
pertanyaanpertanyaan maupun dengan siswa lain melalui
kerja kelompok.
Metode :
14
1693-2654
Agustus
2015
9.
T.H. Agustanti
JPII 1 (1) (2012)
16-20
Jurnal
Pendidikan IPA
Indonesia
http://journal.u
nnes.ac.id/inde
x.php/jpii
Implementasi metode
inquiry untuk
meningkatkan hasil belajar
biologi
14
10.
Anisa
Khumairo, Sri
Endah
Indriwati, dan
Nursasi
Handayani
PENGARUH MODEL
PEMBELAJARAN GUIDED
INQUIRY DISERTAI MIND
MAPPING TERHADAP HASIL
BELAJAR SPIRITUAL,
KETERAMPILAN PROSES,
DAN PENGETAHUAN
BIOLOGI SISWA
BERKEMAMPUAN
AKADEMIK BERBEDA
Teori :
Model pembelajaran Guided Inquiry (inkuiri terbimbing)
merupakan model pembelajaran yang mempunyai langkahlangkah untuk memecahkan masalah, merencanakan
eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan
menganalisis data, dan menarik kesimpulan (Irwandi, 2007)
Metode :
Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi
experiment dengan menggunakan desain penelitian
pretest posttest nonequivalent control group design.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas XI IPA MAN Malang I, dan sampelnya adalah
siswa kelas XI IPA 3 yang menjadi kelas kontrol yang
akan diajar dengan pembelajaran Think Pair Share,
dan kelas XI IPA 6 yang menjadi kelas eksperimen
yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran Guided Inquiry disertai Mind Mapping
Data yang diperoleh dalam penelitian ini, berupa skor
pretest dan posttest sikap spiritual, skor pretest dan
posttest keterampilan proses dan pengetahuan siswa.
Kegiatan pengumpulan data tersebut, dilakukan
melalui kegiatan pretest (siswa mengerjakan soal
tes/pretest, pengisian kuisioner terstruktur dan
angket sebelum diajarkannya model pembelajaran
guided inquiry disertai mind mapping di dalam kelas),
dan melalui kegiatan posttest (siswa mengerjakan
soal tes/posttest, pengisian kuisioner terstruktur dan
angket setelah diajarkannya model pembelajaran
guided inquiry disertai mind mapping di dalam kelas).
Nantinya dari tiap-tiap jawaban siswa akan diperoleh
skor masing-masing.
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian
14
11.
Dyah Ayu
Kaniraras,
Puguh
Karyanto,
Nurmiyati, Lilis
Kusumawati.
Seminar
Nasional XII
Pendidikan
Biologi FKIP
UNS 2015
Penerapan E-module
Berbasis Problem-Based
Learning untuk
Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi dan
Mengurangi Miskonsepsi
pada Materi Ekosistem
Siswa Kelas X Sains 1 SMA
Negeri 2 Karanganyar
Tahun Pelajaran 2014/2015
14
12.
Robiatul
Khoiriyah
Peningkatan Kemampuan
Mengidentifikasi Komponen
Penyusun Ekosistem
Melalui Metode Inkuiri Bagi
Siswa Tunanetra Kelas X
SLB Negeri Pandaan
Kabupaten Pasuruan
13.
EndangWahyun
ingsih,Hantorod
anSifakIndana
PENERAPAN
PEMBELAJARAN INKUIRI
UNTUK MENINGKATKAN
KINERJA ILMIAH PADA MATA
PELAJARAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
DBE3:JurnalPTK
VolKhusus,Febr
uari2011
14
14.
15.
Nurfaidah,Rah
mawati,danNur
hayati
DBE3:JurnalPTK
VolKhusus,Febr
uari2011
Ida Bagus Putu
Arnyana
dalam melakukan kegiatan sesuai dengan langkahlangkah kegiatan yang sudah disusun. Keempat, guru
membimbing semua kelompok dalam menuliskan
data hasil kegiatan. Kelima, guru membimbing semua
kelompok dalam membuat kesimpulan hasil kegiatan.
Keenam, guru memandu siswa untuk
mempersentasikan hasil kegiatan di kelas dan
mengumpulkan hasil dari semua kelompok.
Pengumpulan data dilakukan pada setiap siklus
dimulai dari awal sampai akhir tindakan siklus I
sampai II. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode (1) Lembar observasi kinerja
ilmiah siswa, (2) Lembar penilaian atau rubrik
penilaian belajar siswa tentang keterampilan kinerja
ilmiah, (3) Angket siswa dan (4) Dokumentasi, untuk
mendukung penelitian
Metode:
Data penelitian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
Analisis kuantitatif menggunakan tabel frekuensi dan
persentase ketuntasan belajar dengan kriteria: (a) skor 0
64 dikategorikan tidak tuntas,dan(b)skor65
100dikategorikan tuntas.
Teori :
Menurut Ibrahim dan Nur (2000) dan Ismail (2002),
PBL memiliki ciri-ciri sebagai berikut. (1) Mengajukan
pertanyaan
atau
masalah.
(2)
Berfokus
pada
keterkaitan
14
ISSN
0215 8250
mengorganisasi
siswa
dalam
belajar,
(3)
menlaksanakan
penyelidikan,
(4)
Eka Winingsih,
Titik Suryani
Seminar
Nasional IX
Pendidikan
Biologi FKIP
UNS
17.
Ardian Anjar
Pangestuti,
Herawati
Susilo, Siti
Zubaidah
Seminar
Nasional IX
Pendidikan
Biologi FKIP
UNS
Penerapan Metode
Pembelajaran Talking
Stick Disertai Dengan
Concept Map Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar
Biologi Pada Materi Sistem
Pencernaan Siswa Kelas Xi
Ipa I Sma Negeri 2
Sukoharjo Tahun Pelajaran
2011/2012
Penerapan Model
Pembelajaran Biologi
Berbasis Reading
Concept Map Teams
Games Tournaments
Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis
Dan Hasil Belajar Kognitif
Siswa Kelas X IPA 4 SMA
Laboratorium UM
Teori :
Untuk menerapkan kondisi belajar yang efektif guru harus
melibatkan siswa secara aktif, menarik minat dan perhatian
siswa. Membangkitkan motivasi siswa dan perhatian siswa,
membangkitkan motivasi siswa, serta memperhatikan
perbedaan individu siswa (Usman, 2009)
Teori :
Menurut Widuroyekti (2006:4), dalam aktivitas membaca
terjadi proses pengaktifan pikiran melalui rangkaian
aktivitas mental yang sangat kompleks
Metode :
Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini terdiri atas
empat macam. Pertama, rubrik penilaian kemampuan
berpikir kritis. Rubrik ini digunakan untuk menganalisis
jawaban siswa pada tes akhir siklus. Melalui analisis hasil
tes dengan rubrik ini akan dapat diketahui skor kemampuan
berpikir kritis siswa. Rubrik ini diadaptasi dari Hart (1994).
Instrumen kedua adalah kunci jawaban hasil belajar kognitif.
Kunci jawaban ini digunakan untuk menganalisis jawaban
14
18.
Etik
Prayudhawati
PENSA E Jurn
al
19.
Rina
Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran Ipa Terpadu
Dengan Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think-PairShare (TPS) Pada Tema
Kesadahan Air Di SMPN 1
Loceret Nganjuk
14
Rahayuningsih,
M. Masykuri,
dan Budi Utami
20.
Jurnal
Pendidikan
Kimia, Vol. 1
No. 1 Tahun
2012 Program
Studi
Pendidikan
Kimia
Universitas
Sebelas Maret
Sabmei
Sukamsyah
Jurnal Exacta,
Vol. IX No. 1
Juni 2011
Teori :
Metode Inkuiri Terbimbing Inkuiri (Inquiry; bahasa inggris)
merupakan proses pembelajaran yang bervariasi dan
meliputi kegiatan-kegiatan yang berdasarkan metode
ilmiah, seperti mengobservasi, merumuskan pertanyaan
yang relevan, merencanakan penyelidikan atau investigasi,
mereview apa yang telah diketahui, melaksanakan
percobaan atau eksperimen dengan menggunakan alat
untuk memperoleh data, menganalisis dan menginterpretasi
data, serta membuat prediksi dan mengkomunikasikan
hasilnya (Depdikbud dalam Ibrahim, 2008)
14
ISSN
1412-3617