Anda di halaman 1dari 13

OPINI

TATA KELOLA ARSIP KANTOR DESA


DI WILAYAH KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS
DALAM MEWUJUDKAN TERTIB ARSIP DESA
Nining Abriani, Anis Anggorowati, Nugraheni Panca Wardani
Universitas Jendral Soedirman
(niningabriani@yahoo.com, anisang1980@gmail.com, arda_spencer@yahoo.com)

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tata kelola arsip dalam mendukung
pelayanan administrasi pada kantor desa di Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dengan data kualitatif. Pengamatan meliputi implementasi proses
manajemen kearsipan, dan peran perencanaan, pengorganisasian, pengawasan serta memperhatikan
faktor-faktor yang menjadi penentu dalam pelaksanaan pengelolaan arsip yaitu sumber daya manusia,
sarana prasarana, anggaran, dukungan dan perhatian pimpinan. Data yang dianalisis adalah hasil
observasi dan hasil wawancara dengan kepala desa, sekretaris desa, dan kaur umum (pengelola
arsip).Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata kelola arsip kantor desa di wilayah Kecamatan
Sumbang mengacu pada pola klasifikasi, pedoman pengurusan surat, dan pedoman penataan berkas.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tata kelola arsip kantor desa di wilayah Kecamatan
Sumbang belum sesuai dengan standar kearsipan. Faktor yang sangat menentukan bagi keberhasilan
tata kelola arsip pada kantor desa di wilayah Kecamatan Sumbang adalah dukungan perhatian
pimpinan dan anggaran, karena tanpa adanya dukungan perhatian dari pimpinan dan anggaran maka
kegiatan pengelolaan arsip tidak dapat berjalan dengan optimal, kebutuhan sarana prasarana tidak akan
terpenuhi.
Kata Kunci :kantor desa, tata kelola arsip, tertib arsip desa.

ABSTRACT

This study aims to find out how the governance archives in support of administrative services at the
village office in District Sumbang Banyumas. This research uses descriptive method with qualitative
data. Observations include the implementation of records management process, and the role of
planning, organizing, supervision and attention to the factors that become determinants in the
implementation of records management of human resources, infrastructure, budget, support and
leadership attention. The data analyzed is the result of observation and interview result with village
head, village secretary, and general kaur (rocords manager).The results show that records
management in Sumbang subdistrict area village office refers to classification patterns, guidelines for
handling of letters, and file arrangement guidelines. The results also show that recrods management in
Sumbang subdistrict area village office is not in accordance with archival standards. The decisive
factor for the success of records management in Sumbang subdistrict area village office is the support
of leaders and budget, because without the support of the leaders and budget, records management
activities can not run optimally, infrastructure needs will not be met.
Keywords: good governance village, records management, village office.

13
PENGANTAR sehingga pekerjaan pengarsipan sering diabaikan
Latar Belakang Masalah dan tidak mendapat perhatian. Hal ini yang
Arsip memiliki peran yang sangat penting menyebabkan terbengkelainya arsip dan
dalam kelangsungan hidup organisasi baik dokumen penting yang ada di kantor desa
organisasi pemerintah maupun swasta, karena tersebut. Arsip hanya di tumpuk di atas meja
arsip berisi informasi yang berguna dalam kerja dan disudut ruang kerja, sehingga pada saat
pengambilan keputusan, dan dapat dijadikan kita membutuhkan akan sangat sulit untuk
sebagai alat bukti apabila terjadi masalah, juga menemukannya kembali. Mewujudkan tertib
dapat dijadikan sebagai alat pertanggung- administrasi dan tertib arsip diperlukan adanya
jawaban menajemen serta dapat dijadikan alat aparat desa yang khusus menangani pengelolaan
transparansi birokrasi. Wijaya (1993:102) arsip dan sarana pendukung, sehingga arsip dan
berpendapat bahwa dari arsip kita dapat dokumen penting sebagai bukti pertanggung-
memperoleh informasi yang banyak, karena jawaban dapat ditata, dikelola, disimpan dan
arsip berperan penting dalam menyajikan dipelihara dengan baik untuk memudahkan
informasi, dan arsip merupakan pusat ingatan penemuan kembali apabila dibutuhkan.
bagi setiap kegiatan, tanpa arsip tidak mungkin Administrasi desa menurut Peraturan
seseorang dapat mengingat segala dokumen dan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2006
catatan yang begitu kompleks, terutama dalam tentang Pedoman Administrasi Desa adalah
pengelolaan administrasi dan organisasi. keseluruhan proses kegiatan pencatatan data dan
Tata kelola arsip desa tidak lepas dari fungsi informasi mengenai penyelenggaraan
manajemen kearsipan, karena tata kelola arsip pemerintahan desa pada Buku Administrasi Desa
desa melalui beberapa tahap kegiatan sesuai yaitu kegiatan pencatatan data dan informasi
dengan manajemen kearsipan. Manajemen mengenai kegiatan pemerintahan desa pada
kearsipan merupakan pelaksanaan fungsi-fungsi Buku Administrasi Umum.
manajeman di dalam rangka mengelola Tata kelola arsip di kantor desa wilayah
keseluruhan daur hidup (siklus) dari proses Kecamatan Sumbang masih menemui berbagai
penciptaan sampai pemusnahan, dan kendala yang harus dihadapi. Penelitian ini
penyimpanan (Wallace, 1992:2-8). dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tata
kelola arsip telah dilakukan oleh kantor desa
Rumusan Masalah yang berada di Kecamatan Sumbang, memahami
Belum adanya sumber daya manusia yang kendala yang dihadapi, sekaligus menemukan
khusus menangani kearsipan dan minimnya upaya untuk mengatasi kendala tersebut.
sarana prasarana menjadi permasalahan yang Peneliti melalui penelitian ini akan
harus segera diatasi. Pengelolaan arsip di kantor mengidentifikasi permasalahan yang masih ada
desa dilakukan oleh aparat desa yang menangani dalam pelaksanaan kegiatan tata kelola arsip di
semua pekerjaan yang ada, dengan kantor desa Kecamatan Sumbang. Pertanyaan
menggunakan sarana yang sangat terbatas umum diatas diuraikan dalam rumusan

14
grandquestion yaitu: “Bagaimana kegiatan tata 8. Desa Ciberem (± 2,25 km jarak dari kantor
kelola arsip di kantor desa yang ada di wilayah kecamatan ke kantor desa)
Kecamatan Sumbang?” supaya lebih fokus. 9. Desa Kedungmalang (± 3,50 km jarak dari
Kecamatan Sumbang dengan luas wilayah kantor kecamatan ke kantor desa).
5.342,466 Ha/ 53,42 Km² dan ketinggian 225
mdpl merupakan salah satu dari dua puluh tujuh Tujuan Penelitian
kecamatan di Kabupaten Banyumas, yang Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
terletak di ujung timur laut wilayah Kabupaten bagaimana tata kelola arsip dalam mendukung
Banyumas. Visi Kecamatan Sumbang adalah pelayanan administrasi pada kantor desa di
“Terwujudnya pemerintah kecamatan yang Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas dan
responsif, amanah dan professional serta faktor-faktor apa saja yang menjadi penentu
masyarakat yang madani, maju, sejahtera dan dalam kegiatan tata kelola arsip desa.
religius”. Salah satu dari misinya adalah
mewujudkan pelayanan publik yang profesional Metodologi Penelitian
dan berbasis teknologi informasi. Tata kelola Metode penelitian yang digunakan adalah
arsip di desa dengan mengimplementasikan metode penelitian kualitatif deskriptif. Data yang
proses manajemen kearsipan sangat penting diperoleh dengan melakukan observasi dan
untuk mendukung pelayanan administrasi wawancara kepada responden. Observasi
kepada masyarakat padakantor desa di dilakukan dengan cara mengamati, melihat dan
Kecamatan Sumbang. mendengar langsung ke lokasi penelitian kepada
Kecamatan Sumbang terdiri dari 19 desa dan beberapa informan . Pendekatan kualitatif
peneliti mengambil data dari 9 desa yang ada di menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2006)
wilayah Kecamatan Sumbang, yaitu : penelitian kualitatif didefinisikan sebagai
1. Desa Silado (± 4,00 km jarak dari kantor prosedur penelitian yang menghasilkan data
kecamatan ke kantor desa) deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
2. Desa Karangturi (± 2,75 km jarak dari kantor orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
kecamatan ke kantor desa) Fokus dari Penelitian ini adalah sebagai berikut:
3. Desa Karangcegak (± 1,50 km jarak dari 1. Manajemen kearsipan dengan subfokus;
kantor kecamatan ke kantor desa) a. Peran Perencanaan: kemampuan untuk
4. Desa Tambaksogra (± 3,00 km jarak dari meningkatkan produktifitas kerja dalam
kantor kecamatan ke kantor desa) mencapai tujuan dengan menggunakan
5. Desa Kebanggan (± 2,00 km jarak dari sumber daya yang ada,
kantor kecamatan ke kantor desa) b. Pengorganisasian: struktur organisasi,
6. Desa Karanggintung (± 4,50 km jarak dari sistem/prosedur kearsipan,
kantor kecamatan ke kantor desa) c. Pengawasan : kemampuan arsiparis
7. Desa Banteran (± 5,00 km jarak dari kantor dalam melaksanakan monitoring dan
kecamatan ke kantor desa)

15
evaluasi terhadap pelaksanaan 1. Peran Manajemen Kearsipan
pengelolaan kearsipan. Berdasarkan pelaksanaan fungsi-fungsi
2. Faktor penentumanajemen kearsipan dengan manajemen, semua jenis arsip akan mengalami
subfokus : siklus hidup arsip. Siklus hidup arsip tersebut
a. Sumber daya manusia (SDM) : tenaga menurut Nuraida (2012: 93) adalah dari tahap
fungsional arsiparis dan petugas penciptaan, penggunaan, penyimpanan aktif,
pengelola arsip, penyimpanan inaktif sampai dengan tahap
b. Sarana prasarana: gedung/ruang pemusnahan atau pemindahan. Berdasarkan
penyimpanan, lemari/rak arsip, kode siklus hidup arsip, semua tahap sebaiknya dilalui
klasifikasi, folder, sekat, dan boks arsip, oleh setiap jenis arsip, karena apabila salah satu
c. Anggaran: potensi pembiayaan kegiatan tahap kurang mendapat penanganan yang baik,
kearsipan, maka sistem kearsipan secara keseluruhan
d. Dukungan dan perhatian dari pimpinan: menjadi tidak efektif dan efisien lagi.
apresiasi pimpinan, sosialisasi, dan Manajemen arsip sangat berperan dalam
bimbingan teknis. pelaksanaan tata kelola arsip di kantor desa dari
tahap penciptaan sampai dengan pemusnahan
Peneliti mengadakan pengamatan dan untuk memudahkan penemuan kembali arsip
wawancara kepada aparat yang mempunyai apabila dibutuhkan.
relevansi dengan pengelolaan arsip seperti
kepala desa, sekretaris desa, dan kaur umum 2. Peran Perencanaan
(pengelola arsip) yang dilakukan pada 9 kantor Menurut pendapat W. Taylor dalam Handoko
desa dari 19 desa di wilayah Kecamatan (2003:17) bahwa perencanaan merupakan suatu
Sumbang. pekerjaan penentuan faktor-faktor, kekuatan,
pengaruh dan hubungan-hubungan dalam
Kerangka Pemikiran pencapaian tujuan. Eastlack dan Donald (1970)
Menurut Anwari (2005:98) “untuk dapat menemukan bahwa kinerja perusahaan akan
menyajikan informasi yang lengkap, cepat dan lebih baik pada perusahaan yang melibatkan
benar haruslah ada sistem dan prosedur kerja proses perencanaan strategi, artinya dengan
yang baik dibidang kearsipan”. Administrasi adanya kemampuan perencanaan yang baik
dalam arti luas berarti segenap proses kegiatan dalam suatu perusahaan akan dapat
untuk mencapai tujuan, sedangkan administrasi meningkatkan kinerja perusahaan tersebut.
dalam arti sempit adalah segenap Melihat pendapat diatas maka, adanya
penyelenggaraan kegiatan tulis menulis, surat kemampuan perencanaan pengelolaan arsip yang
menyurat, beserta penyimpanan, pengurusan akan menentukan tercapainya tujuan
masalah-masalah dan segala pencatatannya pengelolaan kearsipan agar dapat dilaksanakan
dilaksanakan oleh aparat dalam arti pencapaian dengan optimal dalam mendukung pelayanan
tujuan (Widjaya AW,1992). administrasi.

16
3. Peran Pengorganisasian PEMBAHASAN
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai Unit Pengelola Arsip pada Kantor Desa di
kerangka kerja formal organisasi yang dengan Kecamatan Sumbang
kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi- a. Struktur Organisasi Pengelolaan Arsip
bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan Pengelolaan arsip pada arsip kantor desa di
(Robbins dan Coulter, 2007:284). Adanya wilayah Kecamatan Sumbang berada di bawah
struktur organisasi yang jelas akan terlihat naungan kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah
bagaimana kedudukan, tugas serta kewenangan (Arpusda) Banyumas selaku pembina arsip di
dari masing-masing bagian dalam organisasi. desa. Pengelolaan arsipnya menggunakan Buku
Pedoman Pola Klasifikasi Arsip yang sudah
4. Peran Pengawasan ditetapkan dengan Peraturan Bupati Banyumas
Menurut pendapat Handoko (2003:25) Nomor 190 Tahun 2005, Peraturan Bupati
bahwa perencanaan dan pengorganisasian tidak Banyumas Nomor 41 Tahun 2009 tentang
akan efektif jika tidak ada pengawasan. Hal ini Pedoman Pengurusan Surat, dan Peraturan
disebabkan karena dengan adanya pengawasan Bupati Banyumas Nomor 42 Tahun 2009 tentang
dapat menjamin apakah perencanaan yang Pedoman Penataan Berkas.
ditetapkan sudah sesuai dengan apa yang telah
dilaksanakan. Handoko (1984:359) b. Alur Penataan Arsip Dinamis di Kantor
mendefinisikan pengawasan sebagai proses Desa Kecamatan Sumbang
untuk menjamin agar tujuan organisasi dan Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan
manajemen tercapai. Pengawasan pada dasarnya secara langsung dalam penyelenggaraan
merupakan aktivitas membandingkan kondisi administrasi negara. Basir Barthos (1990:4)
yang ada dengan kondisi yang seharusnya mendefinisikan pengelolaan arsip dinamis
terjadi, bila ternyata ditemukan adanya adalah proses pengendalian arsip dinamis secara
penyimpangan atau hambatan segera diambil efisien, efektif, dan sistematis meliputi
tindakan koreksi. Cara efektif mencapai penciptaan, penggunaan, pemeliharaan dan
tujuannya, pengawasan tidak dilakukan hanya penyusutan arsip.
pada saat akhir proses manajemen saja, akan Penciptaan arsip merupakan proses
tetapi berada pada setiap tingkatan proses penerimaan dan pembuatan surat yaitu adanya
manajemen. Pengawasan akan memberikan nilai surat masuk dan surat keluar di kantor desa.
tambah bagi peningkatan pelayanan atau kinerja Pemberkasan/penataan arsip adalah proses
organisasi. penataan arsip dinamis aktif dan inaktif yang
bertujuan agar arsip tertata dengan baik dan
mempermudah penemuan kembali.
Pemeliharaan dan penggunaan arsip,
dilaksanakan untuk menjamin keamanan
informasi dan fisik arsip. Penyusutan arsip

17
mempunyai peranan yang sangat penting karena Sumbang dalam mengelola arsipnya dengan
arsip yang tercipta terus bertambah volumenya menggunakan sumber daya yang ada secara
sehingga harus dikendalikan dengan kegiatan efektif dan efisien dengan menggunakan proses
penyusutan arsip yaitu dengan cara manajemen kearsipan dalam memberikan
memindahkan, menyerahkan atau memusnahkan pelayanan administrasi dan penyediaan data dan
arsip. Hasil observasi menunjukkan bahwa tata informasi.
kelola arsip kantor desa di wilayah Kecamatan
Sumbang mengacu pada pola klasifikasi, b. Peran Perencanaan
pedoman pengurusan surat, dan pedoman Menurut pendapat Frederick W. Taylor
penataan berkas. dalam Handoko (2003:17) bahwa perencanaan
merupakan suatu pekerjaan penentuan faktor-
c. Penataan Arsip Dinamis Aktif faktor, kekuatan, pengaruh dan hubungan-
Hasil observasi dan wawancara hubungan dalam pencapaian tujuan. Melihat
menunjukkan tata kelola arsip kantor desa di pendapat diatas maka, adanya kemampuan
wilayah Kecamatan Sumbang sudah sesuai perencanaan pengelolaan arsip yang baik pada
dengan standar kearsipan yaitu menggunakan kantor desa di Kecamatan Sumbang, akan
sarana filing kabinet, folder, guide/sekat, label menentukan tercapainya tujuan pengelolaan
dan sesuai dengan klasifikasi. kearsipan agar dapat dilaksanakan dengan
optimal dalam mendukung pelayanan
Manajemen Kearsipan administrasi. Namun yang terjadi masih banyak
a. Peran Manajemen Kearsipan kantor desa-kantor desa yang belum
Sasaran dalam manajemen kearsipan merencanakan/menyusun anggaran untuk
adalah untuk memberikan pelayanan dalam kearsipan. Hal ini dapat dilihat dari penjelasan
penyimpanan arsip serta menyediakan data dan hasil wawancara dengan beberapa informan yang
informasi yang mudah dan cepat apabila menyatakan bahwa rencana program kerja
dibutuhkan. Data atau informasi yang tersimpan termasuk anggaran untuk pengelolaan arsip
dalam arsip, harus tersedia setiap saat apabila masih belum direncanakan.
dibutuhkan oleh setiap orang. Nuraida
(2012:101), menjelaskan tujuan penyimpanan c. Peran Pengorganisasian
arsip yaitu sebagai bahan referensi, apabila Struktur organisasi dapat diartikan sebagai
instansi membutuhkan suatu data atau informasi, kerangka kerja formal organisasi yang dengan
memberikan data atau informasi kepada kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-
pimpinan untuk pengambilan keputusan, dan bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan
memberikan keterangan yang sangat penting (Robbins dan Coulter, 2007:284). Sehingga
atau vital. Peran manajemen kearsipan dapat dengan adanya struktur organisasi yang jelas
diartikan sebagai manfaat bagi pengelola maka akan terlihat bagaimana kedudukan, tugas
kearsipan pada kantor desa di Kecamatan serta kewenangan dari masing-masing bagian

18
dalam organisasi. Dengan melihat struktur yang Pernyataan-pernyataan diatas dapat
ada di kantor desa, dapat dijelaskan bahwa disimpulkan bahwa tata kelola arsip di desa
struktur organisasi untuk penanganan masalah sudah sesuai dengan prosedur kearsipan dengan
kearsipan berada dibawah Kepala Urusan Umum berpedoman pada klasifikasi dan JRA dari
selaku pengelola arsip. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah
Berkaitan dengan sistem/prosedur (Arpusda) Kabupaten Banyumas dan peraturan
kearsipan, peneliti juga melakukan analisis Bupati Banyumas namun belum semua kantor
terhadap peran dari sistem/prosedur kearsipan desa menggunakan pedoman tersebut karena
dalam penyeragaman aturan penataan arsip keterbatasan pengetahuan SDM tentang
supaya terjadi ketertiban dalam pengelolaan. kearsipan.
Hasil penelitian diperoleh penjelasan bahwa Dengan menggunakan pedoman ini,
prosedur kearsipan di kantor desa Kecamatan diharapkan tata persuratan dan pengelolaan arsip
Sumbang belum sepenuhnya baik. Masih banyak menjadi terarah, teratur dan seragam di semua
kantor desa yang belum menerapkan pola kantor desa di wilayah Kecamatan Sumbang,
klasifikasi arsip dalam penataan berkas dan sehingga arsip dapat tertata lebih baik dan
penyimpanan arsip. Hal ini dapat dilihat dari memudahkan dalam penemuan kembali arsip
hasil wawancara di beberapa kantor desa sebagai apabila dibutuhkan. Selain itu dari SDMnya
berikut : masih kurang memahami tentang pengelolaan
“Pedoman tata kelola arsip sudah ada arsip. SDM cukup ditangani oleh kaur umum
berupa pola klasifikasi dan peraturan
Bupati Banyumas tetapipenataan belum dibawah pengawasan sekdes dan pemahaman,
sesuai dengan prosedur kearsipan.” ketrampilan dan pengetahuan SDM masih
(wawancara dengan Karsidi,
23/08/2017). kurang sehingga harus sering mengikutkan
Hal yang sama juga dikatakan oleh informan dalam kegiatan sosialisasi, bimtek dan pelatihan
berikut : agar tata kelola arsip dapat dilaksanakan lebih
“Sudah ada pedoman tentang kearsipan baik lagi.
dan tata persuratan dari Pemda berupa
Peraturan Bupati Banyumas. Hal ini
menjadikan administrasi persuratan lebih d. Peran Pengawasan
tertib dan rapi, namun banyak SDM Kemampuan sistem pengawasan dalam
belum paham.”(wawancara dengan memantau perkembangan organisasi untuk
Hendaryono, 5/10/2017).
pencapaian tujuan, dalam hal ini memantau
“Pengelola arsip di tangani oleh sekdes
dan kaur umum dan dianggap cukup perkembangan pengelolaan arsip di kantor desa
karena berada dilingkup kantor Kecamatan Sumbang dilakukan oleh arsiparis
desa.”(wawancaradengan Supardjo,
23/08/2017). dari Arpusda Banyumas dengan cara monitoring
“SDM masih kurang paham mengenai dan bimbingan kepada pengelola arsip.
tata kelola arsip dan sangat Menurut pendapat Handoko (2003:25)
mengharapkan adanya Bimtek atau
pelatihan kearsipan.”(wawancara bahwa perencanaan dan pengorganisasian tidak
denganParman, 24/08/2017).
akan efektif jika tidak ada pengawasan. Hal ini

19
disebabkan karena dengan adanya pengawasan Tanpa sumber daya manusia yang cakap dan
dapat menjamin apakah perencanaan yang kreatif, organisasi dan manajemen akan gagal
ditetapkan sudah sesuai dengan apa yang telah dalam mencapai tujuannya (Handoko,
dilaksanakan. Handoko (1984:359) 2003:233). SDM yang berperan dalam tata kelola
mendefinisikan pengawasan sebagai proses arsip di desa adalah kepala urusan umum yang
untuk menjamin agar tujuan organisasi dan berada dibawah pengawasan sekretaris desa.
manajemen tercapai. Pengawasan pada dasarnya Kantor desa tersebut tidak memiliki SDM khusus
merupakan aktivitas membandingkan kondisi yang menangani kearsipan, sedangkan aparat
yang ada dengan kondisi yang seharusnya desa hanya terdiri dari kepala urusan umum,
terjadi, bila ternyata ditemukan adanya sekretaris desa dan perangkat desa.
penyimpangan atau hambatan segera diambil Hasil observasi menunjukkan bahwa dengan
tindakan koreksi. Agar dapat efektif mencapai SDM dan pengetahuan tentang kearsipan yang
tujuannya, pengawasan tidak dilakukan hanya sangat terbatas, kantor desa mampu mengelola
pada saat akhir proses manajemen saja, akan arsipnya sesuai dengan pedoman klasifikasi
tetapi berada pada setiap tingkatan proses walaupun belum dilaksanakan dengan maksimal.
manajemen. Dengan demikian pengawasan akan SDM sering diikutkan pada sosialisasi yang
memberikan nilai tambah bagi peningkatan diadakan oleh Arpusda Kabupaten Banyumas.
pelayanan atau kinerja organisasi. Pengawasan Pengembangan SDM sangat penting bagi
penyelenggaraan kearsipan desa-desa di wilayah suatu organisasi dalam rangka menyesuaikan diri
Kecamatan Sumbang berada di bawah Arpusda dengan kemajuan teknologi sehingga SDM akan
Banyumas. lebih terlatih, terdidik dan lebih ahli (Handoko,
Adanya pengawasan dan pelaporan seperti 2003:243). Dalam rangka meningkatkan
tersebut diatas maka pelaksanaan kegiatan pengetahuan, ketrampilan dan kompetensi,
kearsipan dapat dimonitor dan dievaluasi kantor desa harus mengikutkan kaur umum atau
sehingga pelaksanaannya akan menjadi lebih sekdes pada pendidikan dan pelatihan, bintek
baik dan terkendali. Menurut hasil observasi dan maupun sosialisasi kearsipan yang diadakan oleh
wawancara dengan informan dapat dikatakan Arpusda Banyumas atau kantor arsip provinsi.
bahwa, secara keseluruhan pengawasan untuk
bidang kearsipan belum terlaksana dengan baik. b. Sarana Prasarana
Upaya pencapaian tujuan suatu organisasi
Faktor-faktor Penentu Peran Manajemen harus memperhatikan sumber dayanya, baik
Kearsipan SDM maupun sumber daya lainnya (material
a. Sumber Daya Manusia organisasi), karena tanpa kedua sumber daya
Sumber daya terpenting dalam suatu tersebut tujuan organisasi tidak dapat dicapai
organisasi adalah sumber daya manusia yaitu secara optimal (Handoko, 2003:9). Tata kelola
orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, arsip dapat dilaksanakan dengan efektif dan
kreativitas dan usaha mereka kepada organisasi. efisien apabila faktor kepemimpinan,

20
profesionalisme/kompetensi arsiparis dan aparat “Untuk pedoman sudah ada dari arsip
daerah, sarana masih kurang baru ada
desa yang mengurus arsip, serta kondisi sarana filling cabinet terbatas. SDM masih kurang
prasarana yang dibutuhkan diperhatikan dan karena masih baru dan pengelola yang lama
dipindah.” (wawancara dengan Ari
dipenuhi. Susanto, 28/08/2017)
Sarana yang dipakai dalam penyelenggaraan “Kebutuhan sarana prasarana belum
tata kelola arsip, harus dimiliki dan dianggarkan, hanya tersedia filling cabinet
dengan jumlah terbatas.”(wawancara
dikembangkan oleh setiap unit kerja agar dengan Priyono, 28/08/2017)
penyelenggaraan kearsipan bisa dilaksanakan “Sarana belum memadai, sudah ada tetapi
sesuai standar kearsipan. Sarana dan prasarana belum lengkap, menggunakan lemari untuk
untuk pelaksanaan kerja kearsipan harus menyimpan arsip tetapi bukan rak arsip dan
belum tertata.“ (wawancara dengan
diupayakan memiliki standar kualitas dan Supardi, 25/08/2017)
spesifikasi sesuai kebutuhan dan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi. Standar c. Anggaran
kualitas dan spesifikasi prasarana dan sarana Pencapaian tujuan organisasi yang optimal
kearsipan meliputi kualitas, bahan, bentuk, ditentukan oleh selain SDM dan sumber daya
ukuran, jenis, dan lain-lain yang dijadikan acuan lain (material) manajer juga harus menggunakan
atau pedoman dalam pengadaan dan penggunaan sumber daya finansial untuk meningkatkan
prasarana dan sarana kearsipan. Hasil penelitian kualitas organisasi (Handoko, 2003:9). Menurut
didapatkan gambaran bahwa sarana prasarana Goggin (1990) akan mengukur jumlah dan
seperti ruang arsip, lemari penyimpan dan filling tingkat ketersediaan dana yang merupakan salah
kabinet belum tersedia di sebagian besar kantor satu sumberdaya yang berpengaruh terhadap
desa. Pengajuan anggaran untuk pengadaan kinerja organisasi publik untuk mencapai tujuan
sarana prasarana arsip dikantor desa sebagian kegiatan di dalam suatu proses kelembagaan.
besar ditindaklanjuti yaitu untuk anggaran Kaho (2003) juga mengungkapkan bahwa
kebutuhan tahun depan dan disesuaikan dengan faktor keuangan merupakan tulang punggung
besarnya anggaran yang tersedia. bagi terselenggaranya aktifitas dalam organisasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa
prasarana kearsipan di kantor desa sebagian bidang keuangan atau anggaran sangat
besar belum terpenuhi, dan sangat terbatas berpengaruh dan mendukung terselenggaranya
sehingga masih perlu perhatian dan aktifitas organisasi dalam mencapai tujuannya.
peningkatan. Hal yang dapat dilakukan Anggaran yang dialokasikan untuk pendanaan
diantaranya adalah dengan menambah anggaran kegiatan tata kelola arsip di kantor desa masih
untuk tata kelola arsip sehingga dapat relatif kecil karena dialokasikan untuk berbagai
dilaksanakan sesuai standar kearsipan dan arsip kegiatan tahunan di desa bukan hanya untuk
tertata dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil kegiatan kearsipan. Anggaran dimasing-masing
wawancara dengan aparat desa : desa masih sangat terbatas dan sumber dana

21
tergantung dari kemampuan desa masing- dikatakan bahwa kepemimpinan adalah cara dari
masing. Berikut kutipan dari hasil wawancara seorang pemimpin dalam mengarahkan,
dengan informan : mendorong dan mengatur unsur-unsur dalam
“Anggaran khusus untuk arsip belum ada kelompok atau organisasi untuk mencapai tujuan
perencanaan, tahun 2018 APBD yang baru
diajukan pengadaan sarana prasarana yang diinginkan sehingga akan menghasilkan
arsip.” (wawancara dengan Slamet kinerja pegawai yang maksimal.
Riyadi, 23/08/2017)
Perhatian dan dukungan pimpinan
“Belum ada anggaran khusus untuk arsip,
anggaran hanya untuk operasional merupakan hal yang sangat penting dalam
keseluruhan kegiatan.“(wawancara masalah kearsipan, karena tanpa adanya
dengan Sutarno, 28/08/2017)
dukungan dari pimpinan kegiatan tata kelola
“Rencana tahun depan akan dianggarkan
untuk kegiatan tata kelola arsip dan arsip tidak dapat berjalan, sarana prasarana
pengadaan sarananya dan saat ini sedang maupun anggaran tidak akan dipenuhi. Kantor
dikoordinasikan dengan BPD.”
(wawancara dengan Ahmad Suyanto, desa yang sangat terbatas baik gedung, sarana
5/10/2017) prasarana maupun SDM sangat membutuhkan
perhatian dan dukungan pimpinan agar tata
d. Dukungan dan Perhatian Pimpinan kelola arsip untuk mewujudkan tertib arsip desa
Handoko (2003:293) menyatakan bahwa dapat terwujud. Ada beberapa pimpinan yang
seorang pemimpin dapat mempengaruhi moral, cukup perhatian tapi ada pula pimpinan yang
kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan masih belum mendukung dan memperhatikan
kerja dan tingkat prestasi suatu organisasi, dan serta menyadari pentingnya arsip bagi instansi.
juga berperan dalam membentuk kelompok, Hasil penelitian menjelaskan bahwa
organisasi atau masyarakat untuk mencapai dukungan dan perhatian pimpinan di kantor desa
tujuan. Pemimpin yang efektif yang mempunyai sangat positif terhadap tata kelola arsip, hal ini
sifat-sifat atau kualitas tertentu seperti, karisma, dapat dilihat dari hasil wawancara berikut :
berpandangan kedepan, intensitas dan keyakinan “Ke depan akan dibuatkan SK untuk
mengelola arsip, sarana prasarana akan
diri sangat diinginkan oleh semua orang. Sebuah diusahakan bila sudah ada SDM
organisasi pemerintahan, kesuksesan atau (Sumber Daya Manusia) nya, dan akan
disediakan ruang arsip.” (Wawancara
kegagalan dalam pelaksanaan tugas dan dengan Rasyid Hermawan,
penyelenggaraan pemerintahan dipengaruhi oleh 23/08/2017)
kepemimpinan dan didukung oleh kapasitas “Rencana tahun depan akan
dianggarkan untuk kegiatan tata kelola
organisasi yang memadai sehingga arsip dan pengadaan sarananya dan saat
penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik ini sedang dikoordinasikan dengan
BPD.” (wawancara dengan Imam
akan terwujud atau sebaliknya kelemahan Susanto, 5/10/2017)
kepemimpinan merupakan salah satu sebab Dukungan dan perhatian pada kesejahteraan dan
keruntuhan kinerja organisasi di Indonesia peningkatan pengetahuan dan ketrampilan untuk
(Istianto, 2009:2). Dengan demikian dapat pengelola arsip masih harus ditingkatkan untuk

22
menambah semangat dan wawasan. tercampur dengan barang-barang lain
Untuk meningkatkan pemahaman, sehingga akan sulit untuk menemukan
pengertian dan pengetahuan pimpinan dalam hal kembali arsip apabila dibutuhkan.
ini kepala desa mengenai masalah kearsipan dan 2. Peran manajemen kearsipan dalam tata
pentingnya arsip dalam kelangsungan hidup kelola arsip didesa dapat dilihat dengan
suatu organisasi perlu diadakannya apresiasi atau adanya rencana kerja kegiatan desa yang
sosialisasi dari kantor Arpusda sebagai lembaga didalamnya termasuk anggaran, sarana
Kearsipan yang ada di kabupaten maupun dari prasarana untuk kegiatan tata kelola arsip.
tingkat provinsi. Dengan demikian tata kelola a. Peran perencanaan: berdasarkan
arsip desa untuk mewujudkan tertib arsip desa beberapa pernyataan dapat dikatakan
akan dapat dilaksanakan dengan optimal sesuai bahwa perencanaan untuk kegiatan tata
dengan standar kearsipan. kelola arsip belum dilaksanakan oleh
beberapa desa sehingga hasil kerja
KESIMPULAN belum maksimal dan kondisi arsip
Terbitnya Undang-undang Nomor 43 Tahun menjadi kacau.
2009 tentang Kearsipan dan Undang-Undang b. P e r a n p e n g o r g a n i s a s i a n : p e r a n
N o m o r 6 Ta h u n 2 0 1 4 t e n t a n g D e s a pengorganisasian juga dapat dilihat dari
mengamanatkan desa sebagai organisasi terkecil bagaimana struktur organisasi dan
dalam lembaga pemerintah harus sistem/prosedur mampu untuk menjadi
menyelenggarakan administrasi desa dan tata sarana dalam peningkatan produktifitas
kelola arsip dengan baik. Tata kelola arsip kantor kerja dalam mengelola arsip.
desa di wilayah Kecamatan Sumbang Kabupaten c. Peran pengawasan: hasil penelitian
Banyumas dalam mewujudkan tertib arsip desa menunjukkan bahwa pengawasan dalam
dapat disimpulkan sebagai berikut: bentuk monitoring dari kantor Arpusda
1. Administrasi desa meliputi administrasi Banyumas jarang bahkan belum pernah
persuratan dan tata kelola arsip dilakukan ke desa-desa. Sebaliknya
menggunakan buku agenda dan kartu pembinaan dari beberapa kepala desa
kendali. Kantor desa di Kecamatan Sumbang selalu dilakukan dengan cara
dalam menangani administrasi persuratan mengingatkan kepada aparat tentang
sudah cukup baik dan tertib sehingga pentingnya arsip.
pelayanan terhadap masyarakat juga cukup 3. Faktor-faktor yang menjadi penentu
memuaskan. Kegiatan kearsipan dan kondisi keberhasilan kegiatan tata kelola arsip desa:
kearsipan di desa yang ada di Kecamatan a. SDM di kantor desa cukup ditangani
Sumbang masih belum tertata sesuai dengan oleh kaur umum dibawah pengawasan
standar kearsipan. Arsip disimpan dengan sekdes, sedangkan untuk pemahaman,
cara ditumpuk di dalam filing cabinet, bukan ketrampilan dan pengetahuan SDM
menggunakan folder (map gantung) bahkan masih kurang sehingga harus sering

23
mengikutkan sertakan dalam kegiatan arsip sehingga dapat memberikan pelayanan
sosialisasi, bimtek dan pelatihan agar administrasi dan informasi yang lebih baik.
tata kelola arsip dapat dilaksanakan Saran tersebut adalah sebagai berikut :
sesuai dengan standar kearsipan; 1. Mempunyai sarana prasarana pengelolaan
b. Sarana prasarana masih kurang dan arsip yang memadai yang sesuai dengan
sangat terbatas karena belum ada standar kearsipan dan melaksanakan tata
anggaran khusus untuk kegiatan tata kelola arsip dengan menggunakan pedoman
kelola arsip di desa dan pengajuan untuk dari Arpusda.
pengadaan sarana prasarana arsip 2. Menambah alokasi anggaran untuk kegiatan
dikantor desa sebagian besar ditindak kearsipan, selain anggaran untuk kegiatan
lanjuti oleh pimpinan dengan tahunan yang ada di desa.
menganggarkan untuk anggaran 3. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan
kebutuhan tahun depan dan disesuaikan dan kompetensi SDM dengan mengikut
dengan besarnya anggaran yang sertakan pendidikan dan pelatihan,
tersedia; sosialisasi dan bimbingan teknis kearsipan
c. Anggaran untuk tata kelola arsip belum baik ditingkat kabupaten maupun provinsi.
baik artinya belum semua kantor desa
yang ada di Kecamatan Sumbang belum DAFTAR PUSTAKA
mempunyai anggaran, atau belum Anwari, Ahmad. 2005. Manajemen Kearsipan
dalam Penyelenggaraan Organisai Publik.
menyisihkan anggaran untuk kegiatan Jurnal Madani. II(November): 98.
kearsipan; Barthos, Basir. 2009. Manajemen Kearsipan.
d. Dukungan dan perhatian pimpinan di Bumi Aksara, Jakarta.
kantor desa cukup baik walaupun Bogdan, R. C dan Taylor, J., 1992.Terjemahan
terkendala oleh anggaran, tetapi tata oleh Arif Rurchan.Pengantar Metode
kelola arsip desa sudah dilaksanakan, Penelitian Kualitatif. Usaha Nasional.
Surabaya.
namun masih perlu ditingkatkan untuk
dukungan dan perhatian pada East lack J.K. and McDonald, 1970. CEO's Roles
in Corporate Growth. Harvard Business
kesejahteraan dan peningkatan Review (May-June): 150-163.
pengetahuan dan ketrampilan untuk
Goggin, Malcolm L., et al. 1990. Implementation
pengelola arsip. Theory and Practice : Toward a Third
Generation, Glenview. Illinois. Foresman
and Company.USA.
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat
Handoko, T. H. 2003.Manajemen.Edisi 2.
dikemukakan beberapa saran yang dapat Penerbit BPFE, Yogyakarta.
dipertimbangkan untuk dijadikan masukan yang
Handoko, T. H. 1984. Manajemen Sumber Daya
bermanfaat bagi kantor desa di Kecamatan Manusia.Salemba, Bandung.
Sumbang. Hal ini demi terlaksananya tata kelola
Handoko, H. 2003. Manajemen. BPFE,
arsip yang lebih baik untuk mewujudkan tertib Yogyakarta.

24
Handoko, T. H .2003.Manajemen Sumber Daya Peraturan
Manusia. Salemba, Bandung.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43
Istianto, Bambang. 2009. Manajemen tahun 2009 tentang Kearsipan. Jakarta.
Pemerintahan Dalam Persepektif Pelayanan
Publik. Mitra Wacana Media, Jakarta. Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang
Desa. Lembaran Negara Republik Indonesia
Kaho, Josef Riwu. 2003. Prospek Otonomi Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran
daerah di Negara RI. Rajawali Pers, Jakarta. Negara Nomor 5495. Jakarta.
Moleong, Lexy. 2006. MetodologiPenelitian Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32
Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya, tahun 2006 tentang Pedoman Administrasi
Bandung. Desa. Jakarta
Nuraida, Ida. 2012. Manajemen Administrasi
Perkantoran. Kanisius, Yogyakarta.
Robbins, S dan Coulter, M. 2007. Manajemen,
Edisi Kedelapan, Penerbit PT Indeks,
Jakarta.
Wallace, Patricia E. 1992. Records Manajement
Integrated Information. Patricia Hall, New-
Jersey.
Wijaya, A.W. 1993. Administrasi kearsipan:
Suatu Pengantar. jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Widjaya, AW. 1992. Pemerintahan Desa dan
Administrasi Desa. Rajawali Press, Jakarta.

25

Anda mungkin juga menyukai