ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan
sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang
memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti
perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan salah satu model manajemen
kurikulum yang berlaku saat ini di Indonesia. Kurikulum ini lahir seiring dengan pemberlakuan
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta Peraturan
Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Salah satu perbedaan KTSP
dengan kurikulum yang pernah berlaku sebelumnya di Indonesia adalah terletak pada sistem
Dengan demikian setiap sekolah khususnya guru perlu memahami bagaimana proses penyusunan
pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta
didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka
pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui
penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.
Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik (BSNP, 2006).
Guru sebagai tenaga pengajar yang berperan dalam mencetak siswa kreatif dan inovatif,
senantiasa dituntut berperan aktif dalam memberikan kontribusi yang maksimal dalam
penyempurnaan kurikulum lokal. Hal ini terkait dengan peran seorang guru yaitu: sebagai
fasilitator dan motivator bagi siswa (BSNP, 2006). Semiawan (1989) menyatakan bahwa konsep
baru tentang mengajar adalah membina siswa terkait bagaimana cara belajar, bagaimana cara
Tingginya angka siswa yang mengalami kesulitan dan tidak menyenangi pelajaran biologi
terutama materi sel berkaitan dengan tingkat minat membaca siswa yang rendah. ANTARA
News (2008) menyatakan dunia pendidikan di Indonesia memang tidak pernah lepas dari kritikan
baik itu dari segi mutu pendidikan, maupun dari siswanya yang budaya minat bacanya cenderung
menurun, menurut laporan Bank Dunia No. 16369-IND, dan Studi IEA (International
Association for the Evalution of Education Achievermen) di Asia Timur tahun 2006, tingkat
terendah membaca anak-anak di pegang oleh negara Indonesia dengan skor 51,7 di bawah
Filipina (skor 52,6), Thailand (skor 65,1), Singapura (74,0), dan Hongkong (75,5).
Banyak hal yang dapat memghambat dan mengaggu kemajuan belajar, salah satu faktor
yang menghambat kemajuan belajar adalah minat dan perhatian siswa terhadap bahan pelajaran.
Perhatian merupakan faktor penting dalam usaha belajar anak. Untuk dapat menjamin
pembelajaran yang baik, anak harus memiliki perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya.
Apabila bahan pelajaran itu tidak menarik baginya, maka timbullah rasa bosan dan malas
sehingga anak segan untuk membaca materi pelajaran ataupun belajar. Maka pendidikan harus
mengusahakan agar bahan pelajaran yang diberikan dapat menarik perhatian siswa (Aqib, 2002).
Beberapa penelitian dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar dan meningkatakan minat
membaca siswa antaralain, penelitian yang dilakukan oleh Ria (2009) menggunakan media
permainan Scrabble unsur sebagai media pembelajaran Sains sub materi pokok unsur, senyawa
dan campuran pada siswa SMP menunjukkan respon siswa yang berupa ketertarikan media,
kejelasan media serta semangat dan motivasi siswa dalam belajar diperoleh rata-rata 88,36%. Tes
pembelajaran kooperatif pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di SMP PGRI 1
Surabaya sangat layak digunakan dalam pembelajaran biologi, mempermudah siswa dalam
memahami materi dan aktivitas siswa lebih menyenangkan, ketuntasan seluruh sub indikator
(KTSP) ditujukan antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk belajar
membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan. Dengan kata lain pembelajaran biologi harus dikelola dengan pembelajaran yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga sesuai dengan tujuan pengembangan
Penelitian ini menerapkan permainan belajar yang dapat diwujudkan melalui media
permainan monopoli. Media ini akan diterapkan untuk siswa SMA kelas XI IPA semester 1.
Materi yang dipilih peneliti adalah sel. Materi sel terdiri dari sub materi teori sel, struktur dan
peranan bagian-bagian sel, struktur sel hewan dan tumbuhan, mekanisme transport zat melalui
membran. Materi ini memiliki banyak istilah dan berkaitan dengan pemahaman konsep biologi,
Banyaknya istilah-istilah dan konsep yang harus dikuasai, tersebut dapat menjadi beban
bagi siswa untuk memahami materi sehingga timbul perasaan dan suasana belajar yang bosan,
jenuh. Agar timbul suasana belajar yang menyenangkan dan siswa dapat lebih memahami dan
menguasai konsep sel dapat diwujudkan melalui media permainan monopoli. Media permainan
monopoli berfungsi sebagai sarana pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses belajar
mengajar.
Permainan monopoli dipilih karena termasuk suatu permainan yang relatif digemari anak
dan mudah dalam memainkannya. Bagian-bagian dari sel dapat dianalogikan sebagai kota atau
negara yang mewakili fungsi-fungsi tertentu pada permainan monopoli. Para pemain monopoli
harus bersaing untuk melakukan transaksi kombinasi yaitu menyewakan, membeli dan
menjawab pertanyaan. Konsep bermain media permainan monopoli biologi diadopsi dari
permainan monopoli secara umum dan dari hasil penelitian skripsi yang dilakukan oleh
yang harus dijawab pemain (siswa) selama mengikuti kegiatan belajar menggunakan media
Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini
adalah bagaimana kelayakan media permainan monopoli sebagai media pembelajaran biologi
Tujuan
2. Mendeskripsikan kelayakan media permainan monopoli sebagai media pembelajaran biologi SMA
media pembelajaran biologi SMA kelas XI IPA semester 1 pada materi Sel.
5. Mendeskripsikan data tentang respon guru dan siswa mengenai pengembangan media permainan
monopoli sebagai media pembelajaran biologi SMA kelas XI IPA semester 1 pada materi Sel.
Manfaat
1. Media permainan monopoli dapat digunakan siswa dan guru sebagai salah satu cara belajar yang
2. Memberikan wawasan guru dan siswa tentang metode pembelajaran yang menarik dan mengasah
kecerdasan. Yaitu pengembangan metode belajar dengan media permainan monopoli pada materi
sel.
3. Sebagai bahan masukan dalam membuat dan mengembangkan jenis media permainan yang
Batasan masalah
Untuk memberikan gambaran dan arah dari penelitian ini, penulis memberikan batasan-batasan
tertentu yaitu: Penelitian ini Mengembangkan Media Permainan Monopoli untuk Pembelajaran
Biologi SMA Kelas XI IPA Semester 1 Pada Sub Materi Sel. Standar Kompetensi yang
digunakan adalah 1. Memahami Struktur dan Fungsi Sel Sebagai Unit Terkecil Kehidupan
dengan Kompetensi Dasar: 1.1 Mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur dan fungsi sel
sebagai unit terkecil kehidupan dan 1.2 Mengidentifikasi organela sel tumbuhan dan hewan.