Anda di halaman 1dari 25

MODUL AJAR

I. INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun MAHMURI, S.Pd
Nama Institusi SMK YAPURA 2 TENJOLAYA
Tahun 2023/2024
Jenjang Sekolah SMA
Fase/Kelas E/ X
Elemen Pemahaman konsep biologi dan keterampilan
proses
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki
kamampuan menciptakan solusi atas
Capaian Pembelajaran permasalahan-permasalahan berdasarkan isu
lokal atau global dari pemahamannya tentang
komponen ekosistem dan interaksi antar
komponen

Alokasi Waktu 4 X 45 Menit (2 Kali Pertemuan)


B. KOMPETENSI AWAL
Kata Kunci Peserta didik mampu Menganalisis data
pengamatan tentang komponen ekosistem dan
peranannya dalam ekosistem di lingkungan
sekitarnya dan menganalisis data tentang
interaksi antar komponen ekosistem dan jaring-
jaring makanan dalam bentuk proyek sederhana

Pengetahuan Dasar Ekosistem diartikan sebagai kesatuan fungsional


antara makhluk hidup dengan lingkungannya
yang di dalamnya terdapat hubungan dan
interaksi yang sangat erat dan saling
memengaruhi. Ekosistem terdiri dari berbagai
unsur yang membentuk tata lingkungan.
Komponen ekosistem yang dikenal di alam ini
adalah komponen biotik dan komponen abiotik.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


1. Bergotong royong
2. Bernalar kritis
3. Kreatif

D. SARANA DAN PRASARANA


FASILITAS PPT bahan ajar, Laptop, LCD, LKPD, Video,
speaker
LINGKUNGAN BELAJAR Lingkungan sekolah
E. TARGET PESERTA DIDIK
Kategori Peserta Didik Peserta didik fase E/Kelas X
Jumlah Peserta Didik 25 Peserta didik / kelas
Ketersediaan Materi Modul Ajar, LKPD
F. MODEL PEMBELAJARAN

Pendekatan : Pendekatan Saintifik


Model Pembelajaran : Project Based Learning (PjBL)
Metode : Diskusi Kelompok, Presentasi
II. KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik (A) dapat menemukan (B) tipe interaksi antar komponen biotik melalui
pengamatan (C) dalam video dengan benar (D).
2. Peserta didik (A) dapat menggambar (B) skema pola interaksi antar komponen biotik
melalui pengamatan (C) dalam video menjadi rantai makanan dengan benar (D).
3. Peserta didik (A) melalui diskusi kelompok dapat menganalisis masalah (B) yang muncul
dalam video (C) dengan tepat (D).
4. Peserta didik (A) melalui diskusi kelompok dapat menciptakan solusi (B) terhadap
masalah yang muncul dalam video (C) dengan benar (D).
5. Peserta didik (A) mempresentasikan (B) solusi terhadap masalah yang muncul dalam
video dalam bentuk infografis/poster/video (C) dengan benar (D).

B. Indikator Pencapaian Belajar

1. Melalui kegiatan literasi, diskusi dan presentasi, peserta didik mampu


menemukan data interaksi antar komponen ekosistem yang ada
dilingkungan sekitar

2. Melalui kegiatan literasi, diskusi dan presentasi, peserta didik mampu


menyusun rantai makanan dalam bentuk proyek sederhana

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik akan memahami bahwa mereka hidup pada suatu sistem,
dimana antara komponen satu dengan komponen lainnya saling berkaitan.

C. PERTANYAAN PEMANTIK

1. Lihat dan amati di lingkungan sekolah, apakah kalian bisa


menyebutkan makhluk hidup yang ada? Coba sebutkan !
2. Kira-kira antar komponen ekosistem terjadi hubungan timbal balik atau tidak ? Jika ya,
contohnya apa saja?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke- 1
TAHAP KEGIATAN ESTIMASI WAKTU

PENDAHULUAN 1) Guru membuka kegiatan 10 Menit


pembelajaran dengan mengucapkan
salam.
2) Perwakilan peserta didik memimpin
doa.
3) Guru menanyakan kabar peserta
didik dan mengecek kehadiran
peserta didik.
4) Guru bertanya jawab dengan siswa
berkaitan dengan materi sebelumnya.
(Apersepsi)

5) Guru menyampaikan tujuan


pembelajaran yang ingin dicapai
dalam pembelajaran ini.

6) Guru Memberikan Asesmen awal

INTI 1. Sintaks 1 : Menyiapkan 70 Menit


pertanyaan mendasar dan
penugasanproyek
Guru menyajikan video terkait
serangan hama tikus Kabupaten
Lamongan
https://youtu.be/yK9z2HyV-
nQ?si=_Eyn0_6ZbS4c8wSU
 Pertanyaan pemantik kepada
peserta didik, meliputi :
a. Apakah Interaksi yang
terjadi pada ekosistem
tersebut?
b. Jika salah satu makhluk
hidup mati apakah yang
akan terjadi?

 Mengelompokkan peserta didik


menjadi 5 kelompok
2. Sintaks 2 : Mendesain
perencanaan proyek

 Peserta didik diberikan


LKPD dan menelaah dari
petunjuk LKPD tersebut
 Peserta didik menganalisis
dari video ekosistem
lingkungan sekitar yang
telah mereka bawa
 Peserta didik bersiap untuk
merancang projeknya
miniature rantai makanan
(Diorama) bersama
kelompoknya
 Membimbing peserta didik
menyusun perencanaan
proyek

3. Sintaks 3 : Menyusun jadwal


 Peserta didik menyusun jadwal
untuk menyelesaikan proyek
pembuatan media diorama rantai
makanan
 Peserta didik menanyakan
kepada guru tentang hal-hal
yang belum di mengerti

4. Sintaks 4 : Monitoring kegiatan


dan perkembanganproyek

 Peserta didik melakukan


penyusunan miniature rantai
makanan (Diorama) dan guru
memonitoring kegiatan tersebut
 Peserta didik saling bekerja
sama dalam kelompoknya

PENUTUP 1) Peserta didik melakukan refleksi 10 Menit


mengenai pembelajaran yang telah
dilakukan

2) Guru menyampaikan kegiatan pada


pertemuan selanjutnya
3) Pembelajaran diakhiri dengan salam
dan doa

PERTEMUAN ke-2
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik (A) dapat menemukan (B) data tentang interaksi antar komponen
ekosistem dan menyusun (B) rantai makanan dalam bentuk proyek sederhana
dengan benar (D) melalui model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
dengan metode diskusi dan presentasi (C) dengan penuh rasa tanggung jawab
TAHAP KEGIATAN ESTIMASI WAKTU

PENDAHULUAN 1. Guru mengucapkan salam dan 10 Menit


mengawali pembelajaran dengan
berdoa bersama

2. Guru menanyakan kabar peserta


didik dan mengecek kehadiran
peserta didik.

3. Guru memberi motivasi dan


apersepsi dengan mengaitkan
materi sebelumnya dengan materi
yang akan dilaksanakan

4. Guru menyampaikan tujuan


pembelajaran yang akan dicapai

5. Guru memberikan semangat untuk


mempresentasikan hasil project
Diorama nya pada hari ini
INTI 70 Menit
5. Sintaks 5 : Penyajian hasil akhir
dari proyek

 Kelompok siswa masing-masing


mempersentasikan project yang
sudah dibuat di depan kelas
dengan cara menampilkan
diorama rantai makanan yang
telah mereka buat.
 Setiap kelompok akan
menjelaskan rantai makanan
yang terjadi dan peranannya
dalam ekosistem
 Tanya jawab antar kelompok
terkait isi dan projek yang dibuat

6. Sintaks 6 : Mengevaluasi
kegiatan

GURU
Setelah semua kelompok selesai,
guru memberikan penjelasan
singkat mengenai project
miniature rantai makanan
(Diorama) yang sudah
dipresentasikan

SISWA
Salah satu siswa perkelompok
akan mengungkapkan kelebihan
dan kelemahan dari projek yang
di miliki

PENUTUP 1. Peserta didik melakukan refleksi 10 Menit


terkait kegiatan yang sudah
dilakukan.
2. Peserta didik melakukan asesmen
akhir (evaluasi )
3. Guru menyampaikan kegiatan
pada pertemuan selanjutnya
4. Pembelajaran diakhiri dengan
salam dan doa

E. ASESMEN

Asesmen Diagnostik Kognitif : soal pretes

Asesmen Formatif Tes penilaian harian berupa soal posttest dan tugas
harian
Asesmen Sumatif Tes penilaian ulangan harian
F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
1. Pengayaan
Peserta didik diminta mencari dan menyimak video terkait
keseimbangan ekosistem melalui sumber lain dan menuliskan
informasi yang terdapat dalam video tersebut

2. Remidial
- Pemberian bimbingan secara individu manakala ditemukan peserta
didik yang mengalami kesulitan terhadap pemahaman materi
- Pemberian pembelajaran ulang, melalui video dan sumber- sumber
Bogor, 06 November 2023
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Mahmuri, S.Pd Mahmuri, S.Pd.


NRKS. 21023L106205241217517 NUPTK : 2544757658120002
LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Kerja Peserta Didik


Lampiran 2 Instrumen Penilaian
Lampiran 3 Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Lampiran 4 Glosarium
Lampiran 5 Daftar Pustaka
Lampiran 1

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

No Nama Anggota Kelompok

A. Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui kegiatan literasi, diskusi dan presentasi, peserta didik mampu
menemukan data interaksi antar komponen ekosistem yang ada dilingkungan
sekitar
2. Melalui kegiatan literasi, diskusi dan presentasi, peserta didik mampu
menyusun rantai makanan dalam bentuk proyek sederhana

B. Petunjuk
1. Bacalah dan pahami instruksi dibawah ini
2. Kalian amati video ekosistem yang sudah dibawa
3. Menemukan interaksi antara komponen biotik dan biotik (simbiosis)
4. Kemudian menyusun proyek sederhana berupa miniature rantai makanan atau
jaring-jaring makanan yang terdapat dalam video ekosistem tersebut
Lampiran 2

Lembar penilaian sikap pada kegiatan diskusi kelompok

No. Nama Tanggung jawab Keaktifan kerjasama skor


3 2 1 3 2 1 3 2 1

Ket : Hanya ditandai siswa yang paling tinggi dan yang paling rendah. Selain itu, dianggap
setara.

Nilai = skor yang diperoleh x 100%


Jumlah skor keselurahan

Rubrik Penilaian :
76- 100 Sangat berkembang
51- 75 Berkembang sesuai harapan
26- 50 Belum berkembang
0- 25 Tidak berkembang

Rubrik Penilaian Sikap Dalam Kegiatan Diskusi Kelompok

No. Aspek Yang kegiatan Skor


Diamati
Dapat mengumpulkan tugas dengan 3
tepat waktu serta tugas telah selesai
dikerjakan
1 Tanggung jawab Tidak dapat mengumpulkan tugas 2
(gotong royong) dengan tepat waktu namun tugas
selesai dikerjakan
Tidak dapat mengumpulkan tugas 1
dengan tepat waktu dan tugas tidak
selesai dikerjakan
Aktif dalam kegiatan tanya jawab, 3
dapat mengemukakan pendapat
2 Keaktifan (bernalar Tidak terlalu aktif dalam tanya jawab, 2
kritis) ikut mengungkapkan ide atau
pendapat
Tidak aktif dalam tanya jawab, tidak 1
ikut mengemukakan ide atau pendapat
Bekerjasama dengan baik dan 3
menghargai pendapat teman
3 Kerjasama (gotong Bekerjasama dengan baik dan kurang 2
royong) menghargai pendapat teman
Tidak Bekerjasama dengan baik dan 1
tidak menghargai pendapat teman

Lembar Penilaian Keterampilan pada kegiatan Presentasi

No. Nama Penggunaan Pemahaman Menanggapi skor


bahasa materi pertanyaan/sangahan
3 2 1 3 2 1 3 2 1

Nilai = skor yang diperoleh x 100%


Jumlah skor keselurahan

Rubrik Penilaian :

76- 100 Sangat berkembang


51- 75 Berkembang sesuai harapan
26- 50 Belum berkembang
0- 25 Tidak berkembang

Rubrik Keterampilan Presentasi

No. Aspek yang di Nilai kriteria skor


Bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami 3

1 Penggunaan bahasa Bahasa yang digunakan mudah dipahami 2

Bahasa yang digunakan sulit dipahami 1

Mampu memahami semua materi yang ditampilkan 3


2 Pemahaman Materi Kurang mampu memahami semua materi yang 2
ditampilkan
Tidak Mampu memahami semua materi yang 1
ditampilkan
Menanggapi Menanggapi pertanyaan atau sanggahan dengan 3
pertanyaan/sangahan bijaksana
3 Menanggapi pertanyaan atau sanggahan dengan 2
baik
Kurang menanggapi pertanyaan atau sanggahan 1
Rubrik penilaian Diorama

No Aspek Kriteria Skor

1 Projek Terpenuhi 3 kriteria yaitu gambar menarik, 4


bermakna sebagai penyampaiannpesan dan
sesuai dengan isi
Terpenuhi 2 kriteria yaitu gambar yang baik 3
dan menarik

Terpenuhi 1 kriteria yaitu gambar yang baik 2

Seluruh kriteria tidak terpenuhi 1

2 Isi/ teks Terpenuhi 3 kriteria yaitu isi teks singkat, 4


padat akan informasi dan jelas
keterbacaannya

Terpenuhi 2 kriteria isi/ teks yang baik 3

Terpenuhi 1 kriteria isi/ teks yang baik 2

Seluruh kriteria tidak terpenuhi 1

3 persentasi Terpenuhi 3 kriteria yaitu isi teks singkat, 4


padat akan informasi dan jelas
keterbacaannya

Melakukan persentasi di kelas 3

Memosting hasil kegian yang mereka lakukan 2


di sosial media yang mereka miliki lebih dari
satu

seluruh kreteria tidak terpenuhi 1

Rubrik Penilaian Poster

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒h


Nilai maksimum = X 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
ASESMEN PENGETAHUAN
Instrumen Soal Assesmen Pengetahuan
Pertemuan 1

Kisi-Kisi Soal Pretes dan Post-Test

No. Elemen Capaian Tujuan Indikator Soal Level No. Kunci Skor
urut Pembelajaran Pembelajaran soal jawab
an
1 Ekosist Pada akhir Setelah Disajikan C3 1 C 20
fase E, melakukan pernyataan
em dan
peserta didik literasi, diskusi terkait interaksi
perana memiliki
dan presentasi, antar
kamampuan
nnya peserta didik komponen
menciptakan
solusi atas mampu ekosistem,
permasalaha menemukan peserta didik
n- data interaksi mampu
permasalaha antar menganalisis
n komponen interaksi yang
berdasarkan
ekosistem yang terjadi dengan
isu lokal
atau global ada benar
dari dilingkungan
pemahaman sekitar
nya tentang
komponen
ekosistem
dan
interaksi
antar
komponen

2 Setelah Disajikan gambar C3 2 C 20


melakukan makhluk hidup
literasi dan (komponen biotik),
diskusi peserta didik
kelompok dalam mampu
pembelajaran menganalisis
Biologi interaksi antar
menggunakan komponen
model ekosistem
pembelajaran
Project Based
Learning,
peserta didik
mampu
menganalisis
interaksi antar
komponen
ekosistem yang
ada
dilingkungan
sekitar

3 Setelah Disajikan bagan C3 3 E 20


melakukan rantai makanan,
literasi dan Peserta didik
diskusi mampu C3 4 D 20
kelompok dalam menganalisis
pembelajaran jaring-jaring
Biologi makanan jika
menggunakan salah satu
model makhluk hidup
mati apa yang
pembelajaran
akan terjadi pada
Project Based
jaring-jaring
Learning, makanan tersebut
peserta didik
mampu
menganalisis
jarring-jaring
makanan

4 Setelah Disajikan gambar C3 5 D 20


melakukan jaring-jaring
literasi dan makanan, peserta
diskusi didik mampu
kelompok dalam menganalisis
pembelajaran peranan
Biologi komponen biotik
menggunakan yang terdapat dari
jaring-jaring
model
makanan tersebut
pembelajaran
Project Based
Learning,
peserta didik
mampu
menganalisis
peranan dari
komponen
biotik tersebut

1. Burung jalak biasanya mencari makan berupa kutu yang ada di tubuh kerbau. Namun
jika burung jalak tersebut tidak mendapatkan kutu dari kerbau, yang akan terjadi adalah
……
A. Burung jalak akan mati karena kelaparan
B. Simbiosis mutualisme tidak mungkin terjadi lagi
C. Burung jalak akan mencari serangga ditempat lain
D. Tubuh kerbau terasa semakin gatal akibat digigit banyak kutu
E. Hubungan antara kerbau dan jalak berubah menjadi komensalisme

2. Perhatikan kedua gambar berikut:


Jika kedua hewan tersebut hidup dalam satu habitat yang sama, pernyataan hasil analisis
yang paling tepat adalah ….
A. Kedua jenis hewan tersebut memiliki niche yang sama
B. Kedua jenis hewan tersebut memiliki kebutuhan hidup yang sama
C. Antara kedua hewan tidak ada yang diuntungkan ataupun dirugikan
D. Kedua spesies tersebut masing-masing dipengaruhi oleh adanya asosiasi
E. Salah satu pihak mendapatkan keuntungan dan pihak yang lain dirugikan

3. Perhatikan bagan jarring-jaring makanan berikut:

Jika serigala mengalami kepunahan yang akan terjadi pada populasi burung hantu adalah
…….
A. Menurun, sebab ular memakan burung hantu
B. Menurun, sebab akan taerjadi persaingan dengan ular
C. Meningkat, sebab burung hantu tidak dimakan serigala
D. Tetap sama, sebab burung hantu tidak memakan serigala
E. Meningkat, akan lebih banyak tikus dan kelinci

4. Perhatikan gambar jarring-jaring makanan berikut ini

Jika pada ekosistem tersebut disemprotkan insektisida, akibat yang akan terjadi adalah
….
A. Katak hidup dengan memangsanya belalang
B. Populasi katak dan tikus bertambah banyak
C. Burung pipit hidup karena makan bunga septau
D. Ulat dan belalang mati sehingga tikus menyerang sawi
E. Belalang, ulat dan tikus dan petani dapat memanen sawi

5. Berdasarkan gambar di atas, peranan organisme yang tepat adalah …..


herbivora karnivora Konsumen 1 Konsumen II Konsumen
III
A Tikus Elang Katak Burung pipit Elang
B Ulat Katak Belalang Tikus Burung pipit
C Belalang Tikus Ulat Burung pipit Elang
D Ulat Katak Tikus Elang Elang
E Burung pipit elang ulat katak elang
Lampiran 3
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Mata pelajaran : BIOLOGI
Materi : Ekosistem
Kelas X

Komponen ekosistem merupakan bagian dari suatu ekosistem yang menyusun


ekosistem ini sendiri sehingga terbentuk sebuah ekosistem. Komponen dalam
ekosistem kemudian dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu komponen hidup dan
komponen tak hidup. Selain itu komponen hidup dapat disebut juga sebagai komponen
biotik, dan komponen tak hidup dapat disebut sebagai komponen abiotik. Setiap
komponen memiliki anggota yang berbeda-beda pula. Berikut lebih jelasnya Grameds:

KOMPONEN BIOTIK
Biotik, memiliki arti “Hidup”. Komponen biotik pada suatu ekosistem adalah makhluk
hidup itu sendiri, sebab ekosistem tak akan pernah terbentuk tanpa adanya makhluk
hidup didalamya. Keberadaan makhluk hidup kemudian membentuk suatu rantai
makanan dalam suatu ekosistem. Beberapa contoh dari komponen biotik yang ada
lingkungan sekitar kita, antara lain:

 Organisme Autotrof atau Produsen, disebut sebagai produsen karena organisme ini
mampu membuat makanannya sendiri, bahkan ia membuat makanan bagi
organisme lain yang tinggal di ekosistem. Produsen kemudian akan membuat
makanan dengan menyerap senyawa serta zat- zat anorganik yang akan diubah
menjadi senyawa organik melalui suatu proses yang dinamakan sebagai
fotosistensis.

 Organisme Heterotrof (Konsumen) memiliki sifat yang berbeda dengan organisme


pertama. Organisme heterotrof ini memperoleh makanan dari organisme autotrof
atau produsen dan akan memakan sesama organisme heterotrof lainnya. Sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa organisme heterotrof adalah organisme yang
menggunakan bahan-bahan organik dari organisme lain yang digunakan sebagai
sumber energi dan makanannya. Sebagai contoh adalah manusia dan hewan.
Ketiganya nanti dibagi lagi berdasarkan makanannya menjadi Herbivora, Karnivora
serta Omnivora

 Pengurai atau Dekomposer, merupakan Golongan terakhir dari komponen biotik


dalam sebuah ekosistem. Pengurai atau dekomposer ini adalah organisme yang
menguraikan sisa- sisa makhluk hidup (heterotrof atau autotrof) yang telah mati.
Dengan kata lain, pengurai adalah organisme yang bekerja untuk merubah bahan
bahan organik dari organisme yang telah mati menjadi senyawa anorganik melalui
suatu proses yang dinamakan dekomposisi. Pengurai atau dekomposer akan
menduduki jabatan penting dalam suatu rantai makanan di bumi, karena perannya
paling akhir adalah kunci keberlangsungan rantai makanan. Beberapa contoh
pengurai atau dekomposer yang ada di sekitar lingkungan tempat kita tinggal
adalah ganggang, jamur, bakteri, cacing, dan lain sebagainya.
KOMPONEN ABIOTIK
Komponen kedua dalam ekosistem adalah komponen abiotic atau komponen yang tak
hidup. Dengan kata lain, komponen abiotik adalah komponen yang terdiri dari benda-
benda bukan makhluk hidup tetapi ada di sekitar kita, dan ikut mempengaruhi
kelangsungan hidup. Beberapa jenis komponen abiotik yaitu suhu, sinar matahari, air,
angin, udara, kelembapan udara, dan banyak lagi benda mati yang ikut berperan dalam
ekosistem. Berikut beberapa diantaranya:

 Suhu: Suatu proses biologis yang dipengaruhi oleh perubahan pada suhu, contohnya
mamalia & burung sebagai makhluk hidup yang dapat mengatur sendiri suhu
tubuhnya.
 Air: Sebuah ketersediaan air dapat mempengaruhi distribusinya suatu organisme
Contohnya Organisme dapat beradaptasi dan bertahan hidup dengan
memanfaatkan ketersediaan air yang berada di padang pasir.
 Garam: Konsentrat pada garam akan mempengaruhi keseimbangan air dalam
organisme melalui Osmosis. Contohnya pada Beberapa organisme Terestrial yang
dapat beradaptasi pada lingkungan dan kandungan garamnya yang cukup tinggi.
 Sinar Matahari: Intensitas & Kualitas pada sebuah Cahaya Matahari akan
mempengaruhi proses fotosintesis, karena air mampu menyerap cahaya sehingga
proses fotosintesis dapat terjadi di sekitar permukaan matahari.

Macam-Macam EKOSISTEM
Ekosistem merupakan satu kesatuan fungsional antara komponen biotik (makhluk
hidup) dan komponen abiotik (komponen tak hidup atau lingkungan) yang saling
berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam bentuk hubungan timbal balik antara
satu dengan yang lain. Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air,
ekosisten darat, dan ekosistem buatan. Berikut penjelasannya

AKUATIK (AIR)
Ekosistem akuatik merupakan ekosistem yang komponen abiotiknya sebagai besar
terdiri atas air. Makhluk hidup (komponen biotik) dalam ekosistem perairan dibagi lagi
menjadi:

 Ekosistem air tawar: Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain Variasi suhu tidak
menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam
tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji,
Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air
tawar pada umumnya telah beradaptasi.
 Ekosistem Air Laut: Habitat laut (oseanik) ditandai salinitas (kadar garam) yang
tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya
tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan
suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang
panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah
termoklin.
 Ekosistem Estuary: Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan
laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa
garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi.
Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam,
ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing,
kerang, kepiting, dan ikan
 Ekosistem Pantai: Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di
gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap
hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar
dan berdaun tebal.
 Ekosistem Sungai: Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air
sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran
air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi
sesuai dengan ketinggian dan garis lintang. Ekosistem sungai dihuni oleh hewan
seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, dan buaya.
 Ekosistem terumbu karang: Terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi
ekosistem ini sangat tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan
organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro
organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput,
landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.
Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.
 Ekosistem laut dalam: Kedalamannya lebih dari 6.000m. Biasanya terdapat lele laut
dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri
yang bersimbiosis dengan karang tertentu.
 Ekosistem lamun: Lamun atau seagrass adalah satu-satunya kelompok tumbuh-
tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut. Tumbuh-tumbuhan ini hidup di
habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti halnya rumput di darat, mereka
mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai-tangkai yang merayap yang
efektif untuk berbiak. Berbeda dengan tumbuh-tumbuhan laut lainnya (alga dan
rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan menghasilkan biji. Mereka juga
mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat-zat hara.
Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Dalam ekosistem laut, terdapat berbagai makhluk hidup di dalamnya. Seperti


contohnya yang dapat kita lihat pada buku Jelajah Terumbu Karang-Teluk Jailolo,
Mulut Ekosistem Laut Pulau Halmahera.

TESETERIAL (DARAT)
Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah
hujan. Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim sangat
penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu
tempat tertentu. Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir,
kebakaran, atau aktivitas manusia. Berikut beberapa diantaranya ekosistem darat:

 Tundra: Terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan
terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini
hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan
biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang. Pada umumnya,
tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
 Karst (batu gamping / gua): Berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah
Yugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir
sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah
longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas
yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro. Ekosistem karst mengalami
keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di
ekosistem lain.
 Hutan hujan tropis: Terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah
hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda
antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama
antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk
tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang
langsung terdapat di sekitar organisme. Daerah tudung cukup mendapat sinar
matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C.
Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan
anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan,
harimau, burung hantu, dan banyak lagi yang dapat kamu pelajari di Seri Mengenal
Habitat Hewan: Hutan Hujan Tropis.

 Hutan gugur: Terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki empat musim, ciri-
cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20)
dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa,
beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).

 Taiga: Terdapat di belahan bumi sebelah utara dan pegunungan daerah tropik, ciri-
cirinya adalah suhu yang rendah di musim dingin. Biasanya taiga merupakan hutan
yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan
tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang
hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.

 Sabana: Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60
inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana
yang terluas di dunia terdapat di Afrika, Hewan yang hidup di sabana antara lain
serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena

 Padang rumput: Terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.
Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan
turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat.
Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya
bergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar,
serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus, dan ular yang dapat Grameds
pelajari dalam Balita Ingin Tahu: Hewan Padang Rumput.

 Gurun: Terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri
ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan
suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di
gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun
berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang
serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara
lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal
lainnya yang dapat Grameds lihat melalui buku Seri Mengenal Habitat Hewan: Gurun
Pasir.

EKOSISTEM BUATAN
Sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatan. Ekosistem buatan merupakan
ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem
buatan ini kemudian mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan
peliharaan yang didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah. Contoh
ekosistem buatan diantaranya:

 Bendungan
 Hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
 Agroekosistem berupa sawah tadah hujan
 Sawah irigasi
 Perkebunan sawit
 Ekosistem pemukiman seperti kota dan desa
 Ekosistem ruang angkasa.
Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang cukup
banyak serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi dan panas.
Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat
memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar. Semua
ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.
Lampiran 4

GLOSARIUM

Abiotik : Komponen ekosistem dari benda mati.


Alelopati : Interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi
tumbuhnya populasi lain.
Autotrof : Organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri.
Abisal : Daerah dengan kedalaman mencapai 4.000 m. Sinar matahari tidak mampu menembus daerah ini.
Biotik : Komponen ekosistem dari mahluk hidup.
Bioma : Ekosistem darat yang khas pada wilayah tertentu dan dicirikan oleh jenis vegetasi yang dominan di
wilayah tersebut.
Bentik : Daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati.
Batial : Daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2.500 m.
Biomassa : Massa kering organisme.
Biogeokimia : Siklus yang melibatkan senyawa kimia yang berpindah tempat melalui organisme sebagi
perantara kemudian senyawa ini kembali ke lingkungan fisik.
Bentos : Hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan.
Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.
Dekomposer : Disebut juga pengurai yaitu organisme yang mampu merombak sisa produk organisme /
organisme yang telah mati menjadi senyawa anorganik.
Detritivor : Organisme yang memakan serpihan-serpihan organik dari suatu organisme.
Ekosistem : Kesatuan fungsional antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang di dalamnya terdapat
hubungan dan interaksi yang sangat erat dan saling memengaruhi.
Eutrofik : Danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif.
Heterotorf : Organisme yang memanfaatkan senyawa organik dari makhluk hidup lain.
Hadal : Bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000 meter.
Individu : Organisasi mahluk hidup terdiri dari kesatuan sistem organ.
Intertidal : Area pasang surut air laut disepanjang garis pantai Jaring-jaring makana : Kesatuan dari rantai-
rantai makanan yang komplek.
Komensalisme : Hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama
untuk berbagi sumber makanan, salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan.
Konsumen : Organisme yang memperoleh bahan organik dari organisme lain.
Komunitas : Organisasi mahluk hidup terdiri dari populasi-populasi.
Kompetisi : Interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat
DAFTAR PUSTAKA

Irnaningtyas & Sylva Sagita. 2022. Biologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga
Tim Litbang 1 SMA Neutron Yogyakarta. 2016. Belajar Praktis Biologi. Yogyakarta : CV
Integral Offset
https://www.gramedia.com/literasi/ekosistem/

Sumber internet lainnya

Anda mungkin juga menyukai