Anda di halaman 1dari 19

MODUL AJAR IPAS

KELAS X
INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM

A. Bagian I: Informasi Umum


Nama Penyusun MGMP IPAS SMKN 1 SAMPANG

Nama Sekolah SMK Negeri 1 Sampang


Fase / Kelas E/X
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik diharapkan dapat memahami dan
membuat teks informasi mengenai keterkaitan makhluk hidup
dengan makhluk hidup lain, dan makhluk hidup dengan
lingkungannya.
Jumlah Pertemuan 1 x 6 JP
Alokasi waktu (menit) 6 x 45 menit
Elemen / Domain Makhluk Hidup dan Lingkungannya
Kompetensi Awal Komponen Biotik dan Abiotik
Profil Pelajar Pancasila Gotong Royong, Bernalar Kritis, Kreatif, dan Bertakwa Kepada
Tuhan Yang Maha Esa
Sarana Prasarana • Papan tulis
• Spidol
• Komputer/Laptop
• Jaringan Internet
• LCD Proyektor
Target Peserta Didik • Regular/tipikal
• Hambatan Belajar
• Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa
Model Pembelajaran Discovery Learning
Moda Pembelajaran Luring
Metode Pembelajaran Diskusi, tanya jawab, presentasi
Sumber Pembelajaran Buku Paket, Modul, Internet dan Lainnya
Media Pembelajaran PPT
B. Bagian II: Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran Mendeskripsikan interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya.

Pemahaman Bermakna Memahami interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya serta
dinamika populasi akibat interaksi, sehingga manusia dapat
mengetahui upaya untuk membantu melestarikan ekosistem.
Pertanyaan Pematik - Pernakah kalian melihat lebah hinggap pada bunga yang sudah
mekar?
- Apa yang bisa kalian amati?
- Adakah interaksi diantara kedua spesies tersebut?
Pesiapan Pembelajaran - Guru membuat presentasi tentang Interaksi antar Komponen dalam
Ekosistem.
- Guru menggandakan LKPD.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal
1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan
diterapkan dalam pembelajaran
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Pernakah kalian melihat lebah hinggap pada bunga yang sudah mekar?
b. Apa yang bisa kalian amati?
c. Adakah interaksi diantara kedua spesies tersebut?

Kegiatan Inti
Tahap I : Stimulation (Pemberian Rangsangan)
- Peserta didik mengamati gambar tentang interaksi antar komponen ekosistem.
- Memfasilitasi peserta didik untuk bertanya atau memberikan pendapat terhadap hasil
pengamatan soal yang diberikan.

Tahap II : Problem statement (identifikasi masalah)


- Peserta didik secara responsif mengemukakan ide secara lisan/tulisan identifikasi masalah
dari hasil pengamatan terkait dengan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal
dan kondisi penting apa yang menjadi kata kunci untuk menyelesaikan masalah padasoal
tersebut.
- Membagi peserta didik ke dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang

Tahap III : Data collection (pengumpulan data)


- Secara proaktif, peserta didik menggali informasi agar dapat menyelesaikan soal yang telah
diidentifikasi sebelumnya, materi terkait soal, mencari tahu prosedur penyelesaian. Dalam
hal ini peserta didik dapat mengakses pengetahuan barunya melalui kegiatan membaca dari
hasil brosing di internet, modul yang disediakan, atau sumber-sumber terkait yang
berhubungan dengan permasalahan.

Tahap IV : Data processing (pengolahan data)


- Dari hasil menggali informasi, peserta didik mendiskusikan dalam kelompoknya untuk
menyusun langkah-langkah atau strategi penyelesaian masalah dan menuangkannya pada
lembar kerja secara bertanggung jawab

Tahap V : Verification (pembuktian)


- Peserta didik melakukan verifikasi dan mengevaluasi dalam memecahkan masalah yaitu
saling bertanya, berdiskusi di kelompoknya (saling mengecek) untuk finalisasi penyelesaian
agar dapat dipertanggungjawabkan

Tahap VI : Generalization (menarik kesimpulan)


- Menginstruksikan peserta didik terhadap hasil pekerjaan untuk dapat dipresentasikan
- Menfasilitasi peserta didik dari perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya di depan kelas dan yang lain dapat menanggapi.
Kegiatan Penutup
1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

Refleksi 1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?


2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada
kegiatanpembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat
teratasidengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam
pelaksanaanpembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
Asesmen Asesmen Formatif: Lembar Kerja Peserta Didik
Asesmen Sumatif: Soal Latihan
C. Bagian III: Lampiran
BAHAN BACAAN
Interaksi Antar Komponen dalam Ekosistem
Ekosistem tersusun dari bermacam-macam komponen, baik komponen hidup (biotik)
maupun komponen tak hidup (abiotik). Komponen biotik sendiri juga terdiri atas bermacam-
macam makhluk hidup diantaranya yaitu monera, protista, fungi, plantae dan animalia. Sedangkan
komponen abiotik terdiri atas suhu, cahaya, udara, air, tanah dan bebatuan, kelembapan
serta altitude dan latitude. Semua komponen tersebut tidak ada yang bisa berdiri sendiri, semua
saling berintereraksi, baik antara komponen biotik dan abiotik, antar komponen biotik maupun
antar komponen abiotik. Dalam ekosistem juga terjadi hubungan timbal balik dan saling
ketergantungan antara komponen biotik dan komponen abiotik atau dengan lingkungan. Adapun
bentuk interaksi dalam ekosistem akan dijelaskan dalam artikel berikut ini.
1) Interaksi antara komponen biotik dan abiotik
Komponen biotik dapat memengaruhi komponen abiotik dalam ekosistem, demikian pula
sebaliknya. Sebagai contoh, setiap tumbuhan mengambil air dari lingkungannya (dari dalam
tanah), tetapi tumbuhan juga membebaskan air ke lingkungan (ke udara) dalam bentuk uap air.
Bersama uap air dari sumber yang lain akan terbentuk awan dan turun sebagai hujan. Akhirnya air
meresap ke dalam tanah (kembali lagi ke tanah). Di samping itu, tumbuhan juga mengambil zat
hara dari tanah, namun juga mengembalikannya lagi dalam bentuk ranting, dedaunan, dan sisa
tumbuhan yang telah lapuk dan mengalami penguraian.
Contoh lainnya yaitu padi selain membutuhkan sinar matahari untuk proses fotosintesis
sebagai penghasil sumber makanannya, juga membutuhkan udara sekitar untuk bernapas serta
membutuhkan air dan tanah agar dapat tumbuh. Cacing tanah membutuhkan sisa-sisa bahan
fragmen (remukan) tanaman padi sebagai makanannya dan membuat lubang tanah sebagai tempat
tinggalnya. Setelah cacing tanah mati akan terurai menjadi bahan organik (zat hara) seperti karbon,
nitrogen, oksigen, pospor, dan belerang di dalam tanah atau yang terdapat di atmosfer bagi
kebutuhan tanaman padi untuk kelangsungan hidupnya.
Dari contoh di atas dapat kita lihat dengan jelas bahwa di antara komponen-komponen
abiotik seperti udara, tanah, air, dan cahaya serta komponen-komponen biotik, yaitu tumbuhan dan
cacing terjadi interaksi atau hubungan sehingga terjadi saling ketergantungan.

Gambar. Interaksi antara komponen biotik dan abiotik


2. Interaksi antar komponen biotik
Komponen biotik secara timbal balik dapat memengaruhi komponen biotik lainnya.
Sebagai contoh dalam peristiwa simbiosis, masing-masing simbion memengaruhi satu sama lain.
Seekor lebah menghisap madu dari sekuntum bunga, lebah mendapatkan makanan (berupa madu)
dari bunga, namun lebah juga menjadi perantara penyerbukan bunga tersebut. Berdasarkan contoh
di atas dapat dilihat bahwa antar komponen dalam ekosistem terjadi hubungan timbal balik.
Interaksi antarkomponen biotik dalam ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
sebagai berikut :
1) Interaksi intraspesifik
Interaksi intraspesifik yaitu interaksi antar individu dalam satu spesies. Sebagai
contoh misalnya dalam koloni lebah madu (Aphis sp.) atau pada koloni rayap (Termit).
Pada masing-masing koloni terdapat pembagian kerja yang sangat rapi antara ratu, prajurit,
maupun pekerja. Interaksi pada koloni rayap dan lebah ini lebih bersifat saling membantu
dan menguntungkan.

2) Interaksi interspesifik
Interaksi interspesifik yaitu interaksi antar individu yang berbeda spesies. Interaksi
interspesifik dibagi menjadi beberapa bentuk sebagai berikut:

a. Hubungan Netral
Hubungan netral adalah hubungan yang tidak saling mempengaruhi.Misalnya kelinci
dan ayam yang dipelihara manusia dalam kandang yang berdekatan. Kedua hewan tersebut
memiliki makanan dan cara hidup yang berbeda, sehingga tidak terjadi hubungan
ketergantungan apapun diantara keduanya. Namun sebenarnya hubungan yang benar-benar
netral tidak ada, karena semua makhluk hidup memerlukan komponen abiotik seperti
udara, air, tanah, dan sebagainya sehingga pasti terjadi persaingan antar makhluk hidup,
meskipun bentuk persaingan tersebut tidak terlalu Nampak.

b. Hubungan Simbiosis
Pada beberapa kasus, interaksi yang terjadi antara anggota dari dua spesies yang
berbeda sangat erat disebut hubungan simbiotik. Satu psangan tersebut membentuk asosiasi
dikenal sebagai host dan yang lainnya sebagai simbion. Jenis host lebih besar dan lebih
bebas (host dapat hidup sendiri) daripada simbion (yang sering tergantung daripada host).
Terdapat tiga tipe hubungan simbiotik.

1) Simbiosis Parasitisme
Pada parasitisme, simbiosisnya disebut sebagai parasit; parasit mendapat
keuntungan dari hubungan host yang ditempati. Pada istilah pertumbuhan populasi,
hubungan ini lebih banyak dikenal sebagai predator dan pemangsanya. Peningkatan
dalam populasi host membuat jumlah parasit juga meningkat.
Gambar 1, merupakan contoh parasit. Hubungan simbiosis yang salah satu anggota
mendapat keuntungan dari spesies lain (inang) disebut parasitisme. Parasit dalam
beberapa cara merugikan, tetapi biasanya tidak sampai membunuh spesies inang. Bila
inang mati, parasit juga akan mati apabila tidak langsung menemukan inang pengganti.
Beberapa parasit, misal bakteri tertentu, cacing pita atau cacing kremi, hidup dalam
organisme lainnya. Pada kasus tertentu, parasit dapat dimanfaatkan sebagai agen
pengendali biologi dengan tujuan untuk menghindari atau mengurangi ledakan
populasi serangga (inang). Berikut adalah contoh tali putri sebagai parasit pada
tanaman lain.
Gambar 1. Tali putri merupakan parasit yang hidup pada tanaman beluntas

2) Simbiosis Mutualisme
Tipe hubungan simbiotik kedua adalah mutualisme, kedua spesies mendapat
keuntungan dari hubungan ini dan pertumbuhan satu populasi menyebabkan
peningkatan populasi lainnya. Sebagai contoh, kedua spesies mendapat keuntungan
dari kedua hubungan ini, pertumbuhan positif dari satu populasi menyebabkan
pertumbuhan positif populasi lainnya. Sebagai contoh, pada bintil akar tanaman
kacang-kacangan (Legum) terdapat bakteri Rhizobium sp yang melangsungkan hidup
di dalamnya.
Bintil akar tanaman kacang memberikan keuntungan berupa tempat hidup dan
nutrisi hasil fotosintesis bagi bakteri tersebut sedangkan bakteri Rhizobium sp ini dapat
mengikat nitrogen bebas di lingkungan yang sangat dibutuhkan oleh tanaman kacang-
kacangan.

Gambar 2. Simbiosis mutualisme


Terdapat bakteri pengikat nitrogen pada bintil akar kacang

3) Simbiosis Komensialisme
Pada simbiosis komensalisme, satu spesies mendapat keuntungan dan spesies. lain
tidak terpengaruh. Ikan remora mengikuti ikan hiu selagi hiu mencari mangsa. Saat
hiu sudah mendapatkan mangsa dan mengoyak tubuh mangsanya, ikan-ikan kecil
tersebut mengambil potongan-potongan makanan hiu. Ikan-ikan kecil tersebut
mendapat keuntungan pada proses ini, sedangkan hiu tidak terpengaruh (tidak
dirugikan) apapun dari ikan-ikan kecil yang mengikutinya.
Gambar 3. Hubungan komensalisme antara hiu dan remora

c. Predasi
Predasi ialah peristiwa memangsa yang ditemukan pada semua ekosistem termasuk
didalamnya adalah organime yang makan tumbuhan dan hewan. Predator adalah satu jenis
konsumen. Predator makan organisme lain. Predator memakan organisme lain dengan cara
memangsa atau dengan kata lain predator adalah pemangsa. Predator berupa hewan seperti
singa dan burung pemakan serangga. Hewan-hewan yang dimakan predator disebut
mangsa. Hubungan predator-mangsa seperti di antara kucing dan tikus melibatkan
perkelahian untuk dapat melangsungkan hidup.

Gambar 4. Hubungan predasi antara ular dan tikus

Gambar 5. Keseimbangan populasi predator-mangsa


d. Alelopati
Alelopati merupakan interaksi antar populasi, bila populasi yang satu menghasilkan
zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon
kamboja jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang
bersifat toksik. Pada mikroorganime istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa. Contoh,
tanaman pinus dapat menyekresikan zat yang menyebabkan tanah disekitarnya menjadi
asam, sehingga tidak memungkinkan tumbuhan lain hidup disekitarnya.

Gambar 8. Alelopati pada pinus

e. Hubungan Kompetisi
Hubungan kompetisis merupakan hubungan antar makhluk hidup untuk
memperebutkan suatu komponen tertentu dalam ekosistem. Hubungan ini terjadi karena
adanya ketidakseimbangan dalam ekosistem. Misalnya kambing dan kerbau yang
digembala di padang rumput yang sama akan mengalami persaingan untuk memperebutkan
makanan berupa rumput. Kompetisi untuk merebutkan makanan maupun sumber daya
alam lainnya juga dapat terjadi dalam satu jenis makhluk hidup. Misalnya persaingan antar
kambing terhadap makanan yang jumlahnya sangat terbatas. Kompetisi pada dasarnya
terdiri dari dua macam, yaitu kompetisi intraspesies dan kompetisi interspesies. Kompetisi
intraspesies terjadi pada sesama spesies karena adanya kesamaan kebutuhan sumber daya
(contest competition), sedangkan kompetisi interspesies terjadi pada spesies yang berbeda
yaitu dengan cara membagi sumber daya.

Gambar 6. Kompetisi antar kambing untuk memperoleh makanan


Berikut adalah contoh grafik pertumbuhan akibat adanya kompetisi yang terjadi pada dua
species paramecium

Gambar 7. Kompetisi dua spesies Paramaecium pada makanan yang sama


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Interaksi Antar Komponen Dalam Ekosistem

Petunjuk:
- Kerjakan LKPD secara berkelompok dan bekerjasama
- Kerjakan secara berurutan
- Jika ada hal yang kurang jelas segera sampaikan ke guru

Tujuan:
1. Mengetahui komponen penyusun ekosistem
2. Mengetahui interaksi antar komponen penyusun ekosistem
3. Mengetahui definisi ekosistem

1. Rancanglah percobaan dengan petunjuk sebagai berikut!


Disediakan alat dan bahan sebagai berikut:
1. Tali rafia ukuran 1X1 m2
2. Lahan parkir sekolah
3. Mikroskop
4. Alat tulis
5. Meteran
6. Pathok
7. Kebun sekolah
8. Lup

2. Langkah-langkah:
a. Pilihlah alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan yang akan dilakukan dan jelaskan
secara singkat masing-masing kegunaannya!
b. Susunlah cara kerja yang sistematis berdasarkan alat dan bahan yang telah kalian pilih!
Hipotesis:
Alat:
Bahan:
Cara kerja:
Berdasarkan rancangan percobaan yang telah kalian buat, tabulasikan hasil pengamatan kalian
pada tabel ini berikut!

Tabel 1.
No Komponen Biotik Komponen Abiotik Jumlah

1
2
3
Analisa data:

Tabel 2.
No Jenis Interaksi Contoh Keterangan
1 Biotik dengan biotik

2 Biotik dengan abiotik

Analisa Data:

Berdasarkan hasil percobaan yang telah kalian dapatkan, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut
untuk mengembangkan kesimpulan!
1. - Dalam percobaan, kalian menemukan komponen hidup, disebut apakah komponen tersebut?
- Komponen-komponen tersebut tentunya memiliki peranan. Sebutkan macam-macam
komponen tersebut berdasarkan fungsinya di ekosistem dan beri penjelasan singkat!
2. - Selain komponen hidup, komponen apalagi yang kalian temukan?
- Disebut apakah komponen tersebut?
3. - Dalam percobaan, adakah makhluk hidup yang hanya ditemukan tunggal ataupun
berupa kumpulan?
- Disebut apakah masing-masing tingkatan tersebut? Berilah penjelasan singkat!
4. - Adakah hubungan antar masing-masing komponen pada soal no. 1 dan 2? Kalau ada, apa
saja bentuk hubungannya?
- Jelaskan secara singkat masing-masing hubungannya?
Berdasarkan pengamatan yang telah kalian lakukan, termasuk jenis ekosistem apakah kebun
sekolah? Jelaskan alasannya!

Kembangkanlah kesimpulan berdasarkan hasil percobaan dan jawaban pertanyaan.


Kesimpulan:
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
RUBRIK PENILAIAN

Aspek Berkembang Mulai Mahir Sangat Mahir


Berkembang
Isi Permasa- Siswa kurang Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu
lahan mampu memahami dan memahami dan memahami dan
memahamidan mengidentifikasi mengidentifikasi mengidentifikasi
mengidentifikasi permasalahan dan menuliskan dan menuliskan
permasalahan yangdiberikan. secara jelas secara jelas
yang diberikan Dan menuliskan penyelesaian penyelesaian
danmenuliskan penyelesaian permasalahan permasalahan
penyelesaian sudahcukup jelas yang diberikan yang diberikan
permasalahan tetapi masih serta
masih belum jelas terlalu panjang menghubungkan
penyelesaian
terhadap
permasalahan
yang diberikan
Presentasi Belum Dapat Sudah dapat Sudah dapat Sudah sangat
difahami difahami difahami dengan dapat difahami
pesertalain peserta dengan jelas oleh peserta dengan jelas
jelas peserta lain dengan oleh peserta lain
lain tetapimasih sesuai dengan dengan sesuai
terlalu panjang pedoman dengan pedoman
penilaian penilaian dan
mampu
menggunakan di
permasalahan
lain.
SOAL LATIHAN

Petunjuk: Jawablah soal-soal berikut dengan jelas dan benar !


1. Jelaskan hubungan yang terjadi pada hewan beruang yang memangsa ikan salmon sebagai
makanannya, pada gambar di bawah ini!

2. Beberapa waktu lalu terjadi wabah ulat bulu yang melekat pada pohon di beberapa daerah.
Hal ini mengakibatkan warga sekitar menjadi resah. Untuk mengatasi masalah tersebut,
jelaskan upaya apa yang sebaiknya dilakukan dan dihindari berdasarkan prinsip interaksi
dalam ekosistem?
PEDOMAN PENILAIAN
No. Butir Soal Alternatif Jawaban Bobot soal
1 Jelaskan hubungan yang terjadi pada Predasi adalah hubungan antara 50
hewan beruang yang memangsa ikan pemangsa (predator) dan
salmon sebagai makanannya, pada mangsanya (Prey). Hubungan ini
gambar di bawah ini! sangat erat sebab tanpa mangsa,
predator tidak dapat hidup.
Meskipun pemangsa untung dan
yang dimangsa rugi namun tetap
bukan termasuk hubungan
parasitisme, karena pada
parasitisme keduanya dalam satu
tubuh, sedangkan predasi
hubungan keduanya terpisah
tubuhnya.

2 Beberapa waktu lalu terjadi wabah ulat Upaya yang sebaiknya dilakukan 50
bulu yang melekat pada pohon di adalah melakukan pembasmian
beberapa daerah. Hal ini secara hayati dengan
mengakibatkan warga sekitar menjadi memanfaatkan burung sebagai
resah. Untuk mengatasi masalah predator alami ulat bulu.
tersebut, jelaskan upaya apa yang Sedangkan yang harus dihindari
sebaiknya dilakukan dan dihindari adalah membasmi ulat bulu
berdasarkan prinsip interaksi dalam dengan cara membakarnya atau
ekosistem? menebang pohonnya.

Rubrik Penilaian :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai= x 100
100
REMIDIAL DAN PENGAYAAN

A. Remidial
1. Tuliskan komponen abiotik dan komponen biotik di sekitar rumahmu!
2. Bagaimanakah jika dalam lingkunganmu tidak ada sinar matahari?

B. Pengayaan
Carilah gambar mengenai akibat perilaku buruk manusia yang berdampak pada
kerusakan lingkungan dan berilah solusinya dari permasalahan tersebut.
GLOSARIUM

Alelopati : interaksi antar populasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang
dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain
Altiude : ketinggian
Interaksi interspesifik : interaksi antar individu yang berbeda spesies
Interaksi intraspesifik : interaksi antar individu dalam satu spesies
Kompetisi : interaksi individu yang memperebutkan suatu sumber daya yang
jumlahnya terbatas
Latitude : garis lintang
Netralisme : hubungan antara makhluk hidup berbeda jenis yang tidak saling
mempengaruhi
Predasi : interaksi biologis ketika suatu organisme pemangsa, membunuh dan
memakan organisme lain yang merupakan mangsanya
Simbiosis : semua jenis interaksi biologis jangka panjang dan dekat antara dua
organisme biologis yang berbeda
DAFTAR PUSTAKA

https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/ipa/BAB-
VI_-EKOLOGI.pdf, diakses pada tanggal 1 Juli 2021

https://www.academia.edu/42611215/Materi_Pembelajaran_BAB_Ekosistem_Kelas_X,
diakses pada tanggal 1 Juli 2021

Anda mungkin juga menyukai