Anda di halaman 1dari 10

MODUL AJAR BIOLOGI FASE E

(KELAS X)
EKOSISTEM
SMAN 10 KOTA BOGOR

A. IDENTITAS

1. Informasi Umum

Mata Pelajaran Fase Kelas Semester Tahun Pelajaran


Biologi E X 2 2022/2023

Alokasi Waktu (JP) Jumlah Pertemuan Penulis Modul/Pengampu


2 JP 1 Tim SMAN 10 Kota Bogor

2. Informasi Khusus
Kompetensi Awal /  Peserta didik mampu menjelaskan pengertian
Kompetensi Prasyarat ekosistem dengan baik
 Peserta didik mampu mengidentifikasi komponen
ekosistem dengan baik
Penguatan Profil Pelajar Dimensi Elemen
Pancasila  Beriman, bertakwa akhlak kepada alam
Kepada Tuhan
YME, dan
berakhlak
mulia
 Berkebinekaan Refleksi dan tanggung jawab
Global terhadap pengalaman
kebinekaan
 Bergotong royong kolaborasi,
 Mandiri Pemahaman diri dan
situasi yang dihadapi
 Bernalar Kritis merefleksi pemikiran
dan proses berpikir
dalam mengambilan
keputusan
 Kreatif memiliki keluwesan berpikir
dalam mencari alternatif solusi
permasalahan.
Sarana dan Hp atau laptop, Projektor, alat tulis serta buku acuan
Prasarana yang pembelajaran.
diperlukan
Target peserta didik 9 rombel (9 x 36 orang)
Model/Metode Pendekatan saintifik
Model : Problem Based Learning (PBL)
pembelajaran yang
Metode : Diskusi, tanya jawab, observasi dan
digunakan presentasi
Media pembelajaran : media ajar interaktif
(wordwall), PPT dan LKPD

Sumber Belajar
● Irnaningtyas. 2018. Biologi untuk kelas X. Penerbit Erlangga
● Campbell. 2018. BIOLOGI. Edisi Kedelapan Jilid 2.Penerbit Erlangga.
● Odum EP. 1971. Fundemental of Ecology. Philadelpia: W.B Saunders Company
● Nunung Nurhayati. Biologi untuk kelas X. Penerbit Yrama Widya.2017
● Chanel YouTube :
https://www.youtube.com/watch?v=4v8dGqGcZO8
● Sumber artikel :
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210723174308-269-671471/alasan-hutan-
sumatera-masuk-daftar-neraka-unesco/1

B. KOMPONEN INTI

1. Capaian Pembelajaran
Elemen Capaian Pembelajaran (CP)
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan
menciptakan solusi atas permasalahan-permasalahan
Pemahaman Biologi
berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait pemahaman
keanekaragaman makhluk hidup dan peranannya, virus dan
peranannya, inovasi teknologi biologi, komponen ekosistem
dan interaksi antar komponen serta perubahan lingkungan.
Keterampilan Proses 1. Mengamati
2. Mempertanyakan dan memprediksi
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
5. Mengevaluasi dan refleksi
6. Mengkomunikasikan hasil
2. Tujuan Pembelajaran
Nomor Tujuan Pembelajaran (TP)
3 Melalui kegiatan pengamatan tayangan video atau gambar, diharapkan
peserta didik mampu menganalisis interaksi antar komponen biotik dan
komponen biotik lainnya dalam ekosistem dengan seksama dan penuh rasa
ingin tahu.
4 Melalui studi literatur, peserta didik mampu merumuskan solusi
permasalahan ekosistem berdasarkan interaksi antar komponen biotik dan
komponen abiotik dengan kritis dan solutif.

3. Asesmen
Dilaksanakan dalam 3 (tiga) prosedur/kegiatan dengan penjelasan berikut :
Diagnostik Formatif Sumatif
Asesmen diagnostik Asesmen formatif Asesmen sumatif
kognitif menggunakan dilaksanakan pada saat dilaksanakan pada saat
soal pretest pembelajaran berupa di akhir prgram
(Wordwall.net) Kegiataan LKPD dan pembelajaran
post test setiap akhir
pembelaajaran
(asesmen terlampir)
1) Instrumen Asesmen
Asesmen Keterampilan
Tes tertulis (Aplikasi Word wall)
Penilaian karakter profil Pelajar Pancasila
2) Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
1. Dapat menjelaskan konsep ekosistem
2. Dapat mengidentifikasikan komponen ekosistem
3. Dapat menyusun jaring-jaring makanan serta rantai makanan
4. Dapat menganalisis interaksi antara komponen ekosistem
4. Pertanyaan Pemantik
Apakah semua makhluk hidup memiliki perannya di bumi? Bagaimana dengan
nyamuk?
Apa yang terjadi jika kita membunuh semua nyamuk?
5. Pemahaman Bermakna
Peserta didik akan memahami bahwa mereka hidup pada suatu sistem, dimana antara
komponen satu dengan komponen lainnya saling berkaitan.
6. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-2 : Interaksi antar komponen ekosistem
Alokasi waktu 2 Jam Pelajaran (JP) @ 45 menit.
Kegiatan Uraian Kegiatan Model/Waktu
Awal  Guru memberikan salam serta meminta perwakilan 15 menit
peserta didik untuk memimpin doa
 Guru mengecek kehadiran peserta didik,
mengkondisikan kelas dan pembiasaan
Apersepsi
Guru menanyakan kepada peserta didik tentang
materi yang sudah di pelajari yang berkaitkan
dengan materi interaksi antar komponen ekosistem
Pemberian Acuan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaraan
Asesmen Diagnostik
Guru memberikan penilaian awal berupa pretest melalui
media Wordwall net
Inti Orientasi peserta didik pada masalah Problem
 Guru menanyakan kepada peserta didik: based
Apakah semua makhluk hidup memiliki perannya learning/ 60
di bumi? Bagaimana dengan nyamuk? menit
Apa yang terjadi jika kita membunuh semua
nyamuk?
 Peserta didik mengamati tayangan video dengan
judul :
“Bagaimana Jika "Nyamuk Punah dari Planet
Bumi? Apa yang akan Terjadi?" melalui tautan
berikut :
https://www.youtube.com/watch?
v=4v8dGqGcZO8
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk
mengajukan beberapa pertanyaan dan pernyataan
berkaitan dengan video tersebut
 Guru menyampaikan cakupan besar materi melaui
PPT dan penjelasan kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik (Communication)
 Peserta didik mengamati tayangan artikel berjudul
 “Alasan Hutan Sumatra Masuk “Daftar Neraka”
UNESCO” melalui proyektor untuk
mengorientasikan peserta didik pada masalah yang
akan dipecahkan
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
 Peserta didik berkelompok dalam memecahkan
permasalahan dalam LKPD
Membimbing penyelidikan individual maupun
kelompok
 Guru membimbing jalannya diskusi serta meminta
peserta didik untuk mengembangkan hasil
penyelidikan dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan pada LKPD (Collaboration, Critical
Thinking)
Mengembangkan dan menyajikan hasil penyelidikan
 Guru membimbing presentasi dan mendorong
kelompok memberikan penghargaan serta masukan
kepada kelompok lain. (Communication,
Collaboration)
Penutup Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan 15 enit
masalah
 Resume: Guru membimbing peserta didik membuat
kesimpulan tentang interaksi antar komponen
ekosistem
 Evaluasi : Guru memberikan asesmen berupa post test
pada media Wordwall net
 Refleksi: Memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengrefleksi pembelajaran pada hari
ini,supaya terjadi evaluasi dan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran di pertemuan selanjutnya.
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran
selanjutnya

7. Pengayaan dan Remedial


a. Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mampu mencapai kompetensi yang
telah ditetapkan dalam pembelajaran. Adapun bentuk pengayaan yang dilakukan sebagai
berikut:
● Melaksanakan konsep tutor sebaya, di mana peserta didik yang telah mencapai
kompetensi yang ditetapkan memberi bantuan kepada rekannya yang belum mampu
mencapai kompetensi yang ditetapkan.
● Memberikan penguatan secara mandiri melalui penugasan menonton video dan
membaca berita dari media masa digital mengenai keanekragaman hayati dan diunggah
ke Google Classroom
FORMAT LEMBARAN PROGRAM PENGAYAAN

Mata Pelajaran :
Capaian Pembelajaran :
Tujuan Pembelajaran nomor :
Materi :
Kelas :
Tahun Pelajaran :
Ulangan Harian Tgl :
Pengayaan :

No Nama Siswa Tanggal Bentuk Ket


Pengayaan Pengayaan

b. Remedial
Kegiatan remedial dilaksanakan bagi peserta didik yang belum mampu mencapai
kompetensi dari pembelajaran.
● Melalui tutor sebaya apabila peserta didik yang remedial jumlahnya tidak lebih dari
50% jumlah peserta didik di kelas.
● Bimbingan khusus apabila peserta didik yang remedial jumlahnya sedikit 1 sampai 5
orang.
● Pembelajaran dengan model dan metode yang berbeda apabila peserta didik yang
remedial jumlahnya lebih dari 50% jumlah peserta didik di kelas.

FORMAT LEMBARAN PROGRAM PERBAIKAN

Mata Pelajaran :
Capaian Pembelajaran :
Tujuan Pembelajaran Nomor :
Materi :
Kelas :
Tahun Pelajaran :
Ulangan Harian Tgl :
Perbaikan :

No Nama Nilai Tanggal Nilai Bentuk Ket


Siswa Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan
Perbaikan Perbaikan

8. Materi Pokok Pembelajaran


Interaksi Antar Mahluk Hidup
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu
akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu
dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian
banyak kita lihat di sekitar kita.Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat
erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai
berikut.
1. Interaksi Antar Organisme
a. Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat
tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya :
antara capung dan sapi.
b. Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat
sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai
pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan
burung hantu dengan tikus.
c. Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu
organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya
sehingga bersifat merugikan inangnya.contoh : Plasmodium dengan
manusia,Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.
d. Komensalisme
Komensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam
bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan
dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang
ditumpanginya.
e. Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar
kacang-kacangan.
2. Interaksi Antar populasi
Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau
tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antar populasi adalah sebagai berikut.
Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat
yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut
(juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang
bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh,
jamur Penicillium sp. Dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri tertentu. Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila
antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk
mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan
populasi sapi di padang rumput.
3. Interaksi Antar Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling
berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah
disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan
gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan
dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran
nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas
tersebut. Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan
organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati,
misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut
dan darat.
Rantai dan Jaring-Jaring Makanan
Rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring makanan. Meskipun rantai
makanan dan jaring-jaring makanan terlihat sama, namun sedikit berbeda. Rantai makanan
adalah serangkaian proses makan dan dimakan antara mahkluk hidup berdasar urutan
tertentu yang terdapat peran produsen, konsumen dan dekomposer (pengurai) untuk
kelangsungan hidup. Secara sederhana rantai makanan bisa dilihat secara runtut dari
produsen, konsumen dan pengurai. Lain halnya dengan jaring-jaring makanan. Jaring-
jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang saling terhubung, dan tumpang
tindih dalam suatu ekosistem. ujuan mendasar dari jaring makanan adalah menggambarkan
rantai makanan antar spesies dalam suatu komunitas. Jaring makanan dapat dibangun untuk
menggambarkan interaksi spesies. Semua spesies di jaring makanan dapat dibedakan
menjadi spesies basal (autotrof, seperti tanaman), spesies perantara (herbivora dan
karnivora tingkat menengah, seperti belalang dan kalajengking), dan spesies puncak atau
predator (karnivora tingkat tinggi).

Gambar 1. Rantai makanan

Gambar 2. Jaring-jaring makanan


Tingkatan Trofik
Produsen
Produsen adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri, yaitu
tumbuhan hijau atau organisme autotrof. Produsen menduduki tingkat tropik pertama.
Konsumen I
Konsumen I adalah organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen
primer. Konsumen primer biasanya diduduki oleh hewan herbivora.
Konsumen II
Konsumen II adalah organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen
sekunder, diduduki oleh hewan pemakan daging (karnivor) dan seterusnya.
Konsumen puncak
Konsumen puncak adalah organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut
konsumen puncak.
Dekomposer
Dekomposer adalah organisme pengurai yang membentuk mata rantai terakhir dalam rantai
makanan. Mereka memecah hewan dan tumbuhan yang mati dan mengembalikan nutrisi
penting ke tanah.

Anda mungkin juga menyukai