Oleh:
Lili Widyowati, S.Pd
NIP. 198305162010042004
Judul Penelitian :
ii
MOTTO
”Bukan kesulitan yang membuat takut, tetapi ketakutan itu yang membuat sulit”
iii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar biologi terutama pada
materi pokok virus dengan Cooperative Learning yaitu model pembelajaran Picture and
Picture. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (action research) yang
melibatkan empat komponen yakni: Planning (rencana), Action (tindakan), Observation
(pengamatan), Reflection (refleksi).
Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X-IPA3 SMA Negeri 1
Mimika yang berjumlah 35 siswa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan
kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, dimana setiap siklusnya terdiri dari; 1) planning
(rencana); untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran dan
membuat instrumen penelitian. 2) action (tindakan); melaksanakan model pembelajaran
Picture and Picture pada mata pelajaran biologi materi pokok virus. 3) observation
(pengamatan); pengambilan data tentang aktivitas belajar melalui tes evaluasi, lembar
observasi, serta lembar kuesioner. 4) reflection (refleksi); menganalisis data hasil
pengamatan.
Dari hasil penelitian diperoleh: Hasil pengamatan aktivitas peserta didik pada siklus
I yakni rata-rata aktivitas peserta didik dengan guru adalah 61,56% dan rata-rata aktivitas
peserta didik dengan peserta didik adalah 66,79%, Dan jumlah keseluruhan aktivitas peserta
didik adalah 77,78%. Untuk hasil pengamatan aktivitas peserta didik pada siklus II aktivitas
peserta didik dengan guru adalah 78,43% dan rata-rata aktivitas peserta didik dengan peserta
didik adalan 83,78%, dan jumlah keseluruhan aktivitas peserta didik 94,44 %.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka model pembelajaran Picture and Picture dapat
meningkatkan aktivitas belajar biologi materi pokok virus peserta didik kelas X-IPA3 SMA
Negeri 1 Mimika.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sholawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan nabi kita
Muhammad SAW, para sahabat dan pengikutnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
dapat menyusun Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Model
pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dalam meningkatkan aktivitas belajar
biologi materi pokok virus peserta didik kelas X-IPA3 SMA Negeri 1 Mimika”
Terwujudnya laporan ini berkat bimbingan, arahan serta bantuan dari berbagai
pihak, maka dari itu perkenankanlah penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua
2. Kepala SMA Negeri 1 Mimika
3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan PTK ini
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan dan kekeliruan, maka penulis mengharap saran dan kritik demi penyempurnaan
penyusunan laporan ini. Semoga penyusunan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
v
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ........................................................................................ 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………… ........................ 3
D. Penegasan Istilah ................... …………..……………………………............ 4
vi
C. Pembahasan……………………………………………………… .................. 67
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Landasan Teori
1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran
a. Belajar
1) Pengertian Belajar
Untuk memahami tentang pengertian belajar akan diawali dengan
mengemukakan beberapa definisi tentang belajar. IPA tidak hanya
merupakan kumpulan-kumpulan pengetahuan tentang benda atau
makhluk hidup, tetapi merupakan cara kerja, cara berpikir dan cara
memecahkan masalah. Berkaitan dengan pengertian belajar yang
berhubungan dengan IPA, beberapa ahli memberikan definisi teori
belajar sebagai berikut :
a) Teori belajar menurut Koffaka dan Kohler
Teori belajar yang dikemukan oleh Koffaka dan Kohler berupa
teori “Gestalt” yakni memperoleh problem yang dihadapi. Belajar
yang penting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, akan
tetapi mengerti dan memperoleh insight.
b) Teori belajar menurut Pieget
Piaget memandang belajar sebagai tindakan yang menyangkut
pikiran, tindakan kognitif menyangkut tindakan tindakan penataan dan
pengadaptasian terhadap lingkungan. Teori piaget mengenai
terjadinya belajar didasari atas 4 konsep dasar, yang skema, asimilasi,
akomodasi dan keseimbangan.
c) Teori belajar menurut Bruner
Bruner mengemukakan teorinya yang disebut “Free
DiscoverLearning ´, menurut teori ini proses belajar akan berjalan
dengan baik dan kreatif jika guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk menemukan suatu aturan (termasuk konsep, teori, definisi dan
sebagainya) melalui contoh-contoh yang menggambarkan (mewakili)
aturan yang menjadi sumbernya.
d) Teori belajar menurut W.S Winkel
W.S Wingkel dalam bukunya Psikologi pengajaran
merumuskan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental/ psikis, yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan pengetahuan, pemahaman,
keterampilan dan nilai-nilai sikap.
Belajar adalah mencari informasi atau pengetahuan baru dari
sesuatu yang sudah ada di alam. Belajar akan membawa suatu
perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan ini tidak
hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga
bentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat,
watak, dan penyesuaian diri. Dalam perkembangan intelektual terjadi
proses sederhana seperti melihat, menyentuh, menyebut nama benda
dan melakukan percobaan. Belajar IPA bermula dari hal-hal yang
kongret, memandang sesuatu y6ang dipelajari secara terpadu dan
melalui suatu proses sehingga terjadi suatu perubahan prilaku yang
diakibatkan oleh pengalaman.
2) Prinsip-prinsip belajar
Dari beberapa definisi belajar yang telah dikemukakan oleh ahli
dapat disimpulkan prinsip-prinsip belajar antara lain :
a) belajar akan berhasil jika disertai kemauan dan tujuan tertentu.
b) Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat, latihan dan ulangan.
c) Belajar lebih berhasil jika memberi sukses yang menyenangkan.
d) Belajar lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan aktivitas
belajar itu sendiri atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya.
e) Belajar lebih berhasil jika bahan yang sedang dipakai difahami, bukan
sekedar menghafal fakta.
f) Dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain.
g) Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri si pelajar.
h) Ulangan dan latihan perlu, akan tetapi harus didahuluin pemahaman.
Menurut Lestar D.Crow,Ph.D dan Alice Crow,Ph.D. mengemukakan
definisi belajar : ³Learning is the acquisition of habits, knowledge, and
attitudes. It involves new ways of doing things, and it operates in an
individuals attempts to overcome obstacles or to adjust to new situations.
(belajar adalah hal memperoleh kebiasaan, pengetahuan, dan sikap.
Belajar melahirkan cara-cara baru untuk melakukan sesuatu dan
mengusahakan individu mengatasi rintangan atau menyesuaikan diri
dengan situasi baru).
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi
dengan lingkungnnya. Jadi ciri khas suatu suatu proses belajar adalah
jika individu tersebut mengalami perubahan. Perubahanperubahan itu
sebagai indikasi telah terjadinya proses belajar.
b. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru
untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar dalam
memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
Menurut Oemar Hamalik, Pembelajaran adalah suatu kombinasi
yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
pelengkap, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari
siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material
meliputi buku-buku, papan tulis dan kapur, fotografi, slide dan film,
audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang
kelas, perlengkapan audiovisual, juga komputer, prosedur, meliputi
jadwal dan metode penyampaian informasi, praktek, belajar, ujian dan
sebagainya.
Sedangkan menurut Sukintaka Pembelajaran mengandung
pengertian, bagaimana para guru mengajarkan sesuatu kepada peserta
didik, tetapi di samping itu juga terjadi peristiwa bagaimana peserta
didik mempelajarinya. Jadi, di dalam suatu peristiwa pembelajaran
terjadi dua kejadian secara bersama, ialah pertama, ada satu pihak yang
memberi dan kedua, pihak lain yang menerima. Oleh sebab itu, dalam
peristiwa tersebut dapat dikatakan terjadi proses interaksi edukatif.
Sistem pembelajaran tidak dapat dilaksanakan dengan cara
membaca buku, belajar di kelas atau di sekolah saja, karena
pembelajaran diwarnai oleh organisasi dan interaksi antara berbagai
komponen yang saling berkaitan, untuk mempelajarkan peserta didik.
Ada tiga macam ciri khas yang terkandung dalam sistem
pembelajaran, ialah :
1. Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur, yang
merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran khusus.
2. Kesalingtergantungan, antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi
dalam suatu keseluruhan.
3. Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak
dicapai. Tujuan utama sistem pembelajaran adalah agar siswa belajar.
Dalam proses pendidikan pembelajaran merupakan salah satu aktivitas
yang paling utama. Sehingga keberhasilan dari pendidikan tergantung pada
efektif tidaknya pembelajaran. Unsur-unsur minimal yang harus ada dalam
sistem pembelajaran adalah peserta didik, suatu tujuan dan suatu prosedur kerja
untuk mencapai tujuan.
2. Aktivitas belajar
Aktivitas merupakan segala kegiatan yang yang dilaksanakan baik
secara jasmani dan rohani. Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas,
tanpa aktivitas belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Aktivitas
dalam belajar dipahami sebagai serangkain kegiatan jiwa raga, psikofisik,
menuju perkembangan individu yang menyangkut unsur cipta (kognitif), rasa
(efectif) dan karsa (psikomotor). Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan
yang berusaha memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Aktivitas guru dan peserta didik sebagai pelaku utama dalam
kegiatan belajar mengajar mutlak diperlukan demi terciptanya tujuan belajar.
Aktivitas guru harus mampu membangkitkan aktivitas peserta didik dan
mampu memancing kreatifitas peserta didik, sehingga kegiatan belajar
mengajar menjadi dinamis. Peserta didik aktif mendengar, berfikir, bertanya,
menjawab, menanggapi pertanyaan merupakan indikator siswa aktif.
Pendidikan modern lebih menitik beratkan pada aktivitas sejati, dimana
peserta didik belajar sambil bekerja. Dengan bekerja peserta didik memperoleh
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan perilaku lainnya termasuk sikap
dan nilai. Sehubungan dengan hal tersebut sistem pembelajaran dewasa ini
sangat menekankan pada pendayagunaan asas keakitifan (aktivitas) dalam
proses belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Paul D.Dierich aktivitas belajar tersebut meliputi :
a. Kegitan-kegiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati
eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau
bermain.
b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral): mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu keejadian, mengajuakan suatu pertanyaan, memberi
saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi.
c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok.
d. Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa
karangan, membuat sketsa, atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi
angket.
e. Kegiatan-kegiatan menggambar: menggambarr, membuat grafik, diagram,
peta dan pola.
f. Kegiatan-kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan pameran
(simulasi).
g. Kegiatan-kegiatan mental: merenungkan, mengingatkan, memecahkan
masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan,
membuat keputusan.
h. Kegiatan-kegiatan emosional : minat, membedakan ,berani, tenang.
Pengunaan aktivitas dalam pembelajaran memiliki manfaat tertentu, antara
lain:
a. Siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri. Berbuat
b. sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa. Memupuk
c. kerjasama yang harmonis dikalangan para siswa yang pada gilirannya dapat
memperlancar kerja kelompok.
d. Siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuan sendiri,
sehingga sangat bermanfaat dalam rangka pelayanaan perbedaan individual.
e. Memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang demokratis dan
kekeluargaan, musyawarah dan mufakat.
f. Membina dan memupuk kerjasama antara sekolah dan masyarakat, antara guru
dan orang tua siswa, yang bermanfaat dalam pendidikan siswa.
g. Pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara realistik dan konkrit, sehingga
dapat mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan
terjadinya verbalisme.
h. Pembelajaran dan belajar menjadi lebih hidup.
Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktvitas, tanpa adanya
aktivitas proses belajar tidak mungkin belajar dengan baik. Dalam setiap proses
belajar, peserta didik selalu menampakkan keaktifan. Aktifnya peserta didik
selama proses belajar memgajar merupakan salah satu indikator atau motivasi
peserta didik untuk belajar. Keaktifan itu beragam bentuknya, mulai dari
kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang susah diamati.
Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih
ketrampilan-ketrampilan, dan sebagainya.sedangkan kegiatan psikis misalnya
menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan
masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep yang lain, menyimpulkan
hasil percobaan, dan kegiatan psikis lain.
Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran akan menyebabkan
interaksi yang tinggi antara guru dan peserta didik ataupun peserta didik yang
lain. Aktivitas yang timbul dari peserta didik akan mengakibatkan pula
terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada
peningkatan prestasi.
3. Hakekat Pembelajaran Biologi
Biologi berasal dari kata bios yang berarti hidup, dan logos yang
berarti ilmu. Biologi adalah cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains
yang mempelajari khusus tentang makhluk hidup. Biologi merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang kehidupan, yang berarti bahwa senua
benda yang hidup menjadi objek Biologi, oleh karena itu Biologi berobjek
pada benda-benda hidup. Pada umumnya IPA mempunyai peran penting dalam
mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang
berkualitas, yaitu manusia yang mampu berpikir kritis, kreatif, logis dan
inisiatif.
Dalam K13 pokok pembelajaran IPA memiliki materi yang memuat
kajian dimensi objek, tingkat organisasi objek dan tema atau persoalan aspek,
Fisis, Kimia dan Biologi. Pada aspek Biologi IPA mengkaji berbagai fenomena
pada makhluk hidup berbagai tingkat organisasi kehidupan dan interaksinya
dengan faktor lingkungan. Biologi merupakan salah satu cabang dari ilmu
pengetahuan alam (IPA) yang memiliki kekhasan dibanding dengan ilmu alam
lain, objek kajian Biologi berupa benda konkrit dan dapat ditangkap indera,
dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris (pengalaman nyata), memiliki
langkah yang sistematis yang bersifat baku dan menggunakan cara berpikir
logis.
Pengetahuan Biologi yang dipelajari siswa SMA lebih menekankan
pada fenomena alam dan penerapannya yang meliputi beberapa aspek dan
secara umum terdapat dalam rambu-rambu K13 yaitu Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No.22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan
pendidikan. Di kelas X-IPA3 IPA semester I mata pelajaran Biologi SMA
membahas beberapa materi pokok yang sulit dipelajari hanya dengan metode
konvensional (ceramah). Sehingga penulis memilih penelitian di kelas X-IPA3
IPA semester I dan lebih mengkhususkan pada materi pokok virus.
4. Tujuan Pembelajaran Biologi
Semakin pesatnya perkembangan IPTEK dalam berbagai bidang di
masyarakat, terutama bidang pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan cara
pembelajaran menyiapkan peserta didik untuk mampu berfikir logis, kritis, kreatif,
serta berargumentasi secara benar.
Mata pelajaran Biologi dikembangkan melalui kemampuan berpikir
analisis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan alam sekitar.
Mata pelajaran Biologi bertujuan untuk :
a. Membentuk sikap positif terhadap Biologi dengan menyadari keteraturan
dan keindahan alam serta mengagungkan Tuhan YME
b. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat
bekerja sama dengan orang lain
c. Mengembangkan pengalaman dengan cara percobaan serta
mengkomunikasikan percobaan secara lisan dan tertulis.
d. Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif dan deduktif
dengan menggunakan konsep dan prinsip Biologi
e. Mengembangkan konsep dan prinsip Biologi dan saling keterkaitannya
dengan IPA lainnya serta mengembangkan prngetahuan, keterampilan dan
sikap percaya diri
f. Menerapkan konsep dan prinsip Biologi untuk menghasilkan karya
teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia
g. Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian
lingkungan
Biologi dapat membantu peserta didik memahami alam dan gejalanya,
untuk itu dalam pembelajaran Biologi harus memberi pengalaman belajar
kepada peserta didik, agar peserta didik dapat mengerti dan memahami secara
langsung alam sekitar.
5. Metode Pembelajaran Kooperatif Picture and Picture.
a. Model Pembelajaran
Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Model pembelajaran adalah
kumpulan-kumpulan melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu,
dan berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar.
Model pembelajaran merupakan pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.
Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik
mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan
ide.
b. Pembelajaran Kooperatif
1) Pengertian
Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya
mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu
sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Cooperative learning
merupakan pembelajaran yang banyak digunakan untuk mewujudkan
kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada peserta didik dan mengatasi
masalah guru dalam mengaktifkan peserta didik.
Menurut Thomson pembelajaran kooperatif menambah unsurunsur
interaksi sosial pada pembelajaran IPA. Dalam pembelajara kooperatif
peserta didik belajar bersama-sama dalam kelompok– kelompok kecil saling
membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari
4-5 siswa dengan kemampuan yang heterogen, maksud kelompok heterogen
adalah terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis kelamin dan suku.
Anita Lie menyatakan cooperative learning dengan istilah
pembelajaran gotong royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa lain
dalam tugas-tugas yang terstruktur. Lebih jauh dikatakan, cooperative
learning hanya berjalan kalau sudah terbentuk suatu kelompok atau suatu
tim yang di dalamnya siswa belajar secara terarah untuk mencapai tujuan
yang sudah ditentukan dengan jumlah anggota kelompok pada umumnya
terdiri dari 4-6 orang saja.
David dalam bukunya Learning Togheter and Alone mengemukakan
bahwa ”Cooperative learning is a complex instruction procedure that
requires conceptual knowledge.´ (Pembelajaran kooperatif merupakan pro
sedur pembelajaran yang bersifat kompleks dan membutuhkan pengetahuan
konseptual).
Dalam pembelajaran kooperatif peserta didik tidak hanya
mempelajari materi saja, peserta didik juga harus mempelajari keterampilan
khusus yang disebut keterampilan kooperatif. Ketrampilan ini berfungsi
untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas, peranan hubungan kerja dapat
dibngun dengan membagi tugas anggota kelompok selama kegiatan.
Keberhasilan kooperatif merupakan keberhasilan bersama dalam
sebuah kelompok. Setiap anggota kelompok tidak hanya melaksanakan
tugas masing-masing tetapi perlu adanya kerjasama anggota kelompok.
Menurut Johson dan Johson ada empat elemen dasar dalam
pembelajaran kooperatif yaitu :
1) Saling ketergantungan positif
2) Interaksi tatap muka
3) Akuntabilitas individual
4) Keterampilan menjalin hubungan interpersonal
Pembelajaran koopertif menampakkan wujudnya dalam
bentuk belajar kelompok, dalam belajar kelompok kooperatif
peserta didik tidak diperkenankan mendominasi atau
menggantungkan diri pada peserta didik lain. Keberhasilan
kooperatif merupakan keberhasilan bersama dalam sebuah
kelompok. Setiap anggota kelompok tidak hanya melaksanakan
tugas masing-masing tetapi perlu adanya kerjasama sesama anggota
kelompok.
2) Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif membutuhkan
partisipasi dan kerjasama dalam kelompok pembelajaran. Tujuan
utama dalam model pembelajaran kooperatif adalah agar peserta
didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temannya
dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan
kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya
dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok.
Trianto mengemukakan tujuan dari pembelajaran kooperatif
yaitu untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa
dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan
dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk
berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar
belakangnya.
Johnson dan Johnson juga menerangkan dari data hasil
penelitian menunjukkan bahwa belajar kooperatif akan mendorong
siswa belajar lebih banyak materi pelajaran, merasa lebih nyaman
dan termotivasi untuk belajar, mencapai hasil belajar yang tinggi,
memiliki kemampuan yang baik untuk berfikir secara kritis,
memiliki sikap positif terhadap objek studi, menunjukkan
kemampuan yang lebih baik dalam aktivitas kerjasama, memiliki
aspek psikologis yang lebih sehat dan mampu menerima perolehan
yang ada di antara teman satu kelompok.
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk
mencapai tiga tujuan antara lain sebagai berikut:
a) Untuk meningkatkan kinerja peserta didik dalam tugas-tugas akademik.
b) Memberikan peluang kepada peserta didik yang berbeda latar belakang
dan kondisi untuk belajar menghargai satu sama lain.
c) Mengajarkan kepada peserta didik keterampilan kerjasama dan
kolaborasi.
c. Picture and Picture
Picture artinya gambar, sedangkan Picture and Picture adalah gambar
dan gambar. Model pembelajaran Picture and Picture merupakan suatu model
belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi
urutan logis. Model pembelajaran Picture and Picture merupakan salah satu
model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Adapun langkah-langkah model pembelajaran Picture and Picture
adalah sebagai berikut:
1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2) Menyajikan materi sebagai pengantar
3) Guru menunjukan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan
berkaitan dengan materi
4) Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian
memasang/menggurutkan gambar-gambar menjadi gambar atau urutan
yang logis
5) Guru menanyakan alasan atau dasar urutan pemikiran urutan gambar
tersebut
6) Dari alasan/urutan gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep atau
materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7) Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
Model pembelajaran ini tentu saja memiliki kelebihan dan
kekurangan, kelebihan dari model pembelajaran ini adalah: guru
kemampuan masingmasing peserta didik dan melatih peserta didik untuk
berpikir logis dan sistematis. Sedangkan kekurangan dari model
pembelajaran ini adalah memakan waktu yang banyak (kurang efektif).
Namun perlu diingat bahwa langkah-langkah model pembelajaran
Picture and Picture yang telah dijabarkan sebelumnya tidak menjadi
patokan tetap, artinya langkah-langkah tersebut bias divariasi dengan
tindakkan lainnya supaya bias lebih efektif dan inofatif. Dalam
pembelajaran ini yang terpenting adalah peserta didik lebih aktif dalam
proses pembelajaran sehingga peserta didik mudah dalam memahami dan
menguasai materi yang diajarkan.
6. Materi Pokok Virus
Dalam Kurikulum 13 materi tentang virus merupakan materi dalam
pembelajaran IPA biologi untuk kelas X-IPA3 semester I, terdapat materi
pokok mengenai virus dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan
Indikator sebagai berikut:
Standar Kompetensi (SK) : 1. Memahami struktur dan fungsi virus
Kompetensi Dasar (KD) : 1.1. Menerapkan pemahaman tentang virus
berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran
virus dalam aspek kesehatan masyarakat.
1.2. Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan
peran virus dalam aspek kesehatan dalam
bentuk model/charta.
Indikator :
1. Mendeskripsikan ciri dan struktur virus TMV, H5N1, HIV dan
bakteriofage.
2. Menjelaskan dan membedakan siklus litik dan lisogenik.
3. Menjelaskan replikasi virus pada bakteriofage.
4. Menjelaskan peran virus yang merugikan dan mengutungkan bagi
kehidupan.
5. Menjelaskan cara pencegahan dan pengobatan infeksi virus.
CIRI DAN STRUKTUR VIRUS
Perbandingan ukuran
Diambil dari
http://www.niaid.nih.gov/topics/HIVAIDS/Understanding/Biology/Pag
es/structure.aspx diakses pada tanggal 19 Maret 2014
Ciri-ciri Umum
1. Berukuran sangat kecil, tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya, lolos
dari penyaring bakteri, ukuran 0.1-0.3 micrometer
4. Karakteristik bentuk virus, macam = spherical (komplek), helix, rod or
polyhedral, kadang memiliki ekor atau envelops (pelindung tambahan).
Kebanyakan berbentuk polyhedral yang bertipe icosahedron tersusun
dari 20 bentuk segitiga.
5. Parasit Obliget, virus tidak memiliki alat untuk melakukan
replikasi, untuk itu virus harus menginfeksi sel inang untuk melakukan
replikasi. Setiap virus hanya dapat menginfeksi beberapa jenis sel dalam
suatu spesies. hal ini menunjuk pada karakteristik inang suatu virus.
6. Virus tidak memiliki alat dan bahan untuk menjalankan metabolisme.
7. Virus hanya memiliki satu tipe asam nukleat saja. Virus mengandung
salah satu dari DNA atau RNA (tidak pernah keduanya) dalam materi
genetiknya. Asam nukleatnya bias dalam bentuk untai tunggal atau untai
ganda.
8. berbeda dengan sel, virus tidak menglami pertambahan massa dan
ukuran.
Ciri-ciri Khusus
1. Virus pada penyakit Mosaik tembakau (TMV); memiliki kapsid helix
dengan bentuk keseluruhan seperti batang yang kaku.
2. Adenovirus; memiliki kapsid polyhedral dengan tanduk glikoprotein
pada setiap puncak.
3. Virus influenza; memiliki selubung luar yang dilengkapi oleh tanduk
glikoprotein, genomnya terdiri dari delapan molekul RNA yang masing-
masing terbungks di dalam sebuah kapsid helix.
4. Bakteriofage; merupakan virus yang menginfeksi bakteri, fage T genap
seperti T4 memiliki sebuah kapsid yang komplek terusun dari kepala
polyhedral dan sebuah perlengkapan ekor, DNA disimpan di kepala dan
bagian ekor berfungsi dalam penginjeksian DNA ke dalam bakteri.
REPLIKASI VIRUS
Virus memerlukan lingkungan sel yang hidup. Virus hanya dapat
berkembang biak (bereplikasi) pada medium yang hidup (embrio, jaringan hewan,
jaringan tumbuhan). Karena virus tidak memiliki sistem enzim dan tidak dapat
bermetabolisme, maka virus tidak dapat melakukan reproduksi sendiri. Untuk
berkembangbiak mereka harus menginfeksi sel inang. Ada dua macam cara
menginfeksi virus yaitu fase litik dan fase lisogenetik. Berikut akan diuraikan
kedua macam daur hidup virus terutama penginfeksi bakteri dan fage.
1. Daur litik, virus akan menghancurkan sel hospes setelah berhasil melakukan
replikasi. Adapun tahapanya sebagai berikut:
a. Fase adsorbsi
Fase adsorbsi ditandai dengan melekatnya ekor virus pada dinding
sel bakteri. Virus menempel hanya pada tempat-tempat khusus, yakni pad
permukaan dinding sel bakteri yang memiliki protein khusus yang dapat
ditempeli protein virus. Menempelnya virus pada protein diding sel bakteri
itu sangat khas, mirip kunci dan gembok. Virus dapat menempel pada sel-
sel tertentu yang diinginkan karena memiliki reseptor pada ujung-ujung
serabut ekor. Setelah menempel, virus mengeluarkan enzim lisozim (enzim
penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri dan sel inang.
b. Fase injeksi
Setelah terbentuk lubang, kapsid virus berkontraksi untuk memompa
asam nukleatnya (DNA dan RNA) masuk kedalam sel. Jadi, kapsid virus
tetap berada diluar sel bakteri. Jika telah kosong, kapsid lepas dan tidak
berfungsi lagi.
c. Fase sintesis
Virus tidak memiliki “mesin” biosintetik sendiri. Virus akan
menggunakan mesin biosintetik inang (misalnya bakteri) untuk melakukan
kehidupanya. Karena itu, pengendali biosintetik bakteri yakni DNA
bakteri, harus dihancur-hancurkan. Untuk itu DNA virus memproduksi
enzim penghancur. Enzim penghancur akan menghancurkan DNA bakteri
tapi tidak menghancurkan DNA virus. Dengan demikian bakteri tidak
mampu mengendalikan mesin biosintetik sendiri.
DNA virus sangat berperan, DNA virus mengambil alih kendali
kehidupan. DNA virus mereplikasikan diri berulangkali dengan jalan
menkopi diri membentuk DNA virus dengan jumlah banyak. Selanjutnya
DNA virus tersebut melakuakn sintesis protein virus yang akan dijadikan
kapsid dengan menggunakn ribosom bakteri dan enzim-enzim bakteri.
Jelasnya, didalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis DNA virus
dan protein yang akan dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA
virus.
d. Fase perakitan
Kapsid yang disintesis mula-mula terpisah-pisah antara bagian
kepala, ekor, dan serabut ekor. Bagian-bagian kapsid itu dirakit menjadi
menjadi kapsid virus yang utuh, kemudian DNA virus masuk didalamnya.
Kini terbentuklah tubuh virus yang utuh. Jumlah virus yang tebentuk 100-
200 buah.
e. Fase litik
Ketika perakitan virus selesai, virus telah memproduksi enzim
lisozim lagi, yakni enzim penghancur yang akan menghancurkan dinding
sel bakteri. Dinding sel bakteri hancur, dinding sel bakterimengalami lisis
(pecah), dan virus-virus baru akan keluar untuk mencari inang yang lain.
Fase ini merupakan fase lisisnya sel bakteri namun bagi virus merupakan
fase penghamburan virus.
Penelitian pada fag yang menyerang bakteri Esherichia coli
menunjukkan bahwa ada virus yang mengakibatkan bakteri mengalami
lisis dan ada yang tidak. Virus T4 mengakibatkan bakteri mengalami lisis
dan karenanya daur hidup virus tersebut disebut sebagai daur litik.
2. Daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri.
a. Fase adsorbsi
Uraian yang sama dengan fase litik
b. Fase injeksi
Uraian yang sama dengan fase litik
c. Fase penggabungan
Ketika memasuki fase injeksi, DNA virus masuk kedalam tubuh bakteri.
Selanjutnya, DNA bakteri atau melakukan penggabungan. DNA bakteri
berbentuk silkuler, yakni seperti kalung yang tidak berujung dan
berpangkal. DNA tersebut berupa benang ganda yang terpilin. Mula-mula
DNA bakteri putus, kemudian DNA virus menggabungkan diri diantara
benang yang putus tersebut, dan akhirnya membentuk DNA sikuler baru
yang telah disisipi DNA virus. Dengan kata lain, didalam DNA bakteri
terknadung DNA genetik Virus.
d. Fase pembelahan
Dalam keadaan tersebut itu, DNA virus tidak aktif, yang dikenal sebagai
profag. Karena DNA virus menjadi satu dengan DNA bakteri, maka jika
DNA bakteri melakukan replikasi, profag juga ikut melakukan replikasi.
Misalnya saja jika bakteri akan membelah diri, DNA menhkopi diri
dengan proses replikasi. Dengan proses replikasi. Dengan demikian profag
juga ikut terkopi. Terbentuklah dua sel bakteri sebagai hasil pembelahan
dan didalm setiap sel anak bakteri tekandung profag yang identik.
Demikian seterusnya hingga proses pembelahan bakteri berlangsung
berulangkali sehingga setiap sel bakteri yang terbentuk didalam terkadung
profag. Dengan demikian jumlah profag mengikuti jumlah sel bakteri yang
ditumpanginya.
e. Fase sintesis
Karena radiasi atau pengaruh zat kimia tertentu profag taktif. Profag
tersebut memisahkan diri dari DNA bakteri, kemudian menghanacurkan
DNA bakteri. Selanjutnya, DNA virus mengadakan sintesis yakni
mensintesis protein untuk digunakan sebagi kapsid bagi virus-virus baru
dan juga melakukan replikasi DNA sehingga DNA virus menjadi banyak.
f. Fase perakitan
Kapsid-kapsid dirakit menjadi kapsid virus yang utuh, yang berfungsi
sebagai selubang virus. Kapsid yang terbentuk mencapai 100-200 kapsid
baru. Selanjutnya DNA hasil replikasi masuk ke dalamnya guna
membentuk virus yang baru.
g. Fase litik
Setelah terbetuk virus-virus baru terjadilah lisis sel bakteri (uraian sama
dengan daur litik). Virus-virus yang terbentuk berhamburan keluar sel
bakteri guna menyerang bakteri baru. Dalam daur selanjutnya virus dapat
mengalami daur litik atau daur lisogenik.
PERAN VIRUS
Pada umumnya, virus dapat menyebabkan penyakit pada makhluk hidup,
namun virus juga memiliki manfaat bagi manusia. Virus yang merugikan
diantaranya terjadi pada manusia, hewan dan tumbuhan.
1. Beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus antara lain,
gondongan, herpes, cacar air varisela-zoster, influenza, AIDS, flu burung, dan
lain-lain.
2. Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus antara lain, rabies, penyakit
mulut dan kaki, tetelo, dan lain-lain.
3. Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus antara lain, tungro,
mosaic, TYLCV, dan lain-lain.
Usaha pencegahan terhadap inveksi virus dapat dilakukan degan cara pemberian
vaksin, sedangkan pengobatannya dengan cara pemberian interveron dan
kemoterapi.
7. Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture pada Materi Pokok
Virus
Pendidikan merupakan suatu kegiatan belajar yang berlangsung
sepanjang waktu kehidupan manusia. Proses pembelajaran atau pendidikan
memungkinkan seseorang menjadi lebih manusiawi, sehingga disebut dewasa
dan mandiri. Bertumbuh menjadi dewasa dan mandiri berarti semakin mampu
bertanggung jawab atas diri sendiri, mampu menyatakan pendapat, dan mampu
mengeluarkan potensi-potensi yang dipercayakan Sang Pencipta. Bertumbuh
menjadi dewasa dan mandiri berarti semakin mengenal dan menjadi diri
sendiri, menjauhkan kecenderungan suka meniru atau sekedar ikut-ikutan, dan
semakin jujur dengan diri sendiri.
Penerapan model pembelajaran Picture and Picture sangat erat
dengan sikap mandiri, jujur serta mampu bertanggung jawab terhadap diri
sendiri. Sikap kemandirian peserta didik ini tampak ketika peserta didik
ditunjuk ke depan kelas untuk menyusun gambar-gambar tanpa pengaruh
peserta didik yang lain, sikap kejujuran tampak ketika peserta didik ditunjuk
untuk menjelaskan susunan gambar-gambar tersebut tanpa bantuan temannya
yang lain, sedangkan sikap tanggung jawab terhadap dirinya sendiri nampak
ketika setiap peserta didik harus terlibat secara aktif dalam diskusi kelompok,
mereka tidak boleh bergantung kepada teman lain, meskipun berada dalam satu
kelompok dan harus bisa mempertanggung jawabkan apa saja yang mereka
lakukan atas nama kelompok masing-masing.
Adapun perencanaan langkah-langkah Penerapan model pembelajaran
Picture and Picture pada materi pokok sel pada siklus I dan siklus II, adalah
sebagai berikut :
a. Siklus I
Pada siklus I, proses pembelajaran biologi diawali dengan
penyampaian materi pokok sel pada sub bab pertama, yaitu mengenai organel
sel tumbuhan dan sel hewan., yang di sertai gambar-gambar yang berkaitan
dengan materi. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian kelompok secara
acak (heterogen) dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Setelah itu barulah
dilaksanakan model pembelajaran Picture and Picture, dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
1) Guru menyajikan materi sebagai pengantar
2) Guru menunjukan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi
3) Guru membagikan gambar tersebut kepada masing-masing kelompok
untuk dirangkai
4) Guru menunjuk/ memanggil siswa secara acak untuk mengurutkan/
merangkai gambar-gambar menjadi urutan logis
5) Dari gambar tersebut guru memulai menanamkan materi sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai.
6) Guru menyimpulkan hasil pembelajaran
7) evaluasi
b. Siklus II
Sama halnya dengan siklus I, pada siklus II proses pembelajaran
biologi juga diawali dengan penyampaian sub bab kedua, yaitu mengenai
transpor pada membran sel, yang di sertai gambar-gambar yang berkaitan
dengan materi. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian kelompok secara
acak (heterogen) dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Setelah itu barulah
dilaksanakan model pembelajaran Picture and Picture, dengan langkah-
langkah yang sedikit berbeda dengan siklus I, seperti dibawah ini :
1) Guru menyajikan materi sebagai pengantar
2) Guru menunjukan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi
3) Guru menjelaskan keterkaitan gambar dengan materi
4) Guru membagikan gambar tersebut kepada masing-masing kelompok
untuk dirangkai, gambar untuk diskusi diperbanyak
5) Guru menunjuk/ memanggil siswa secara acak untuk mengurutkan/
merangkai gambar-gambar menjadi urutan logis
6) Guru memberikan bimbingan secara merata agar peserta didik menjadi
lebih efektif
7) Dari gambar tersebut guru memulai menanamkan materi sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai.
8) Guru menyimpulkan hasil pembelajaran
9) Evaluasi
Perbedaan langkah-langkah yang diambil dalam pelaksanaan model
pembelajaran Picture and Picture pada silkus I dan siklus II, bertujuan
agar lebih efektif, perbedaan ini terletak pada saat guru menjelaskan
keterkaitan gambar tersebut dengan materi supaya peserta didik lebih
paham tanpa terlalu banyak bertanya.
B. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang
diteliti. Jawaban ini dapat benar atau salah tergantung pembuktian di lapangan
sebagaimana diungkapkan oleh Sutrisno Hadi “Hipotesis adalah dugaan yang
mungkin benar, mungkin salah atau palsu, dan akan diterima jika faktor-faktor
membenarkannya.
Dalam penelitian ini hipotesis yang digunakan adalah aktivitas belajar
biologi materi pokok sel peserta didik kelas X-IPA3 SMA Negeri 1 Mimika
dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and
Picture. Mengingat hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang
mungkin benar atau salah, maka dilakukan pengkajian pada bagian analisis
data untuk membuktikan apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau
tidak diterima.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
penelitian ini bertujuan :
1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar Biologi peserta didik kelas X-IPA3 SMA
Negeri 1 Mimika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Picture and Picture.
2. Untuk menemukan bentuk-bentuk perilaku yang menyertai peningkatan
aktivitas belajar biologi peserta didik dengan menggunakan Model
Pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture Materi Pokok virus Peserta
Didik Kelas X-IPA3 SMA Negeri 1 Mimika.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada semester I (satu)
tahun ajaran 2019/2020. Peneliti akan menggunakan waktu penelitian selama
1 bulan yaitu pertengahan bulan September s/d pertengahan bulan Oktober.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Mimika.
C. Subyek Penelitian
Subyek yang akan di teliti pada penelitian ini adalah peserta didik
kelas X-IPA3 di SMA Negeri 1 Mimika yang terdiri dari 35 orang.
D. Kolaborator
Kolaborator dalam penelitian tindakan kelas ini adalah orang yang
membantu mengumpulkan data-data tentang penelitian yang sedang
dilaksanakan bersama-sama dengan peneliti. Kolaborator dalam penelitian ini
adalah guru biologi kelas X-IPA3 di SMA Negeri 1 Mimika.
E. Jadwal Penelitian
Berikut ini merupakan jadwal rencana kegiatan penelitian tindakan
kelas (PTK) di SMA Negeri 1 Mimika
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
Persiapan
Menyusun Konsep X
Pelaksanaan pembelajaran
Menyusun instrumen
X
2. penelitian.
Menyepakati jadwal dan
X
tugas penelitian.
Diskusi Konsep pelaksanaan X
penelitian.
Pelaksanaan
Mempersiapkan bahan X
pembelajaran.
3 Pelaksanaan siklus 1. X
Melakukan Refleksi X
tindakan siklus I.
Pelaksanaan Siklus II X
Melakukan Refleksi X
tindakan siklus II.
Pembuatan Laporan
X
Menyusun konsep laporan
3. penelitian.
Penyelesaian laporan X X
F. Teknik Pengumpulan Data
Dasar untuk mengetahui seberapa jauh penerapan model pembelajaran
Picture and Picture terhadap aktivitas belajar peserta didik dalam bidang studi
pada materi pokok virus, maka diperlukan data yang mempunyai validitas yang
tinggi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode sebagai
berikut :
1. Metode Wawancara (Interview)
Metode wawancara adalah teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti. Dalam melakukan wawancara mula-mula
menanyakan beberapa pertanyaan yang telah terstruktur, kemudian satu
persatu diperdalam mengorek keterangan lebih lanjut supaya jawaban yang
diperoleh lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan peneliti kepada
guru mata pelajaran Biologi.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran
umum kelas yang akan diberi tindakan oleh peneliti, selain itu digunakan
untuk memgetahui tingkat kesulitan materi, serta metode pembelajaran
yang biasa digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran sehari-hari.
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk
memperoleh data-data yang berkaitan dengan sekolah yang akan diteliti
mulai dari sejarah berdirinya sekolah struktur organisasi, sarana dan
prasarana, keadaan guru dan karyawan, daftar peserta didik yang menjadi
subjek penelitian, nilai tes terakhir sebelum dan sesudah diberikan tindakan
dan sebagainya. Sumber ini diperoleh dari kepala sekolah atau guru yang
bersangkutan.
3. Metode Observasi
Yaitu metode pengumpulan data melalui pengamatan dan
percatatan terhadap suatu gejala, proses kerja dan perilaku manusia.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan
pembelajaran biologi materi pokok virus dengan menggunakan model
pembelajaran picture and picture pada peserta didik kelas X-IPA3 SMA
Negeri 1 Mimika.
4. Metode Angket
Metode angket merupakan salah satu cara pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan-pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawab. metode ini digunakan untuk mengetahui
permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik dalam pembelajaran biologi
materi pokok virus.
G. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas
dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran.
Model penelitian tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
model spiral dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus
tindakan. Dimana setiap siklus tersebut terdiri 4 tahapan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
2) Tindakan
a. Guru memberi salam kepada semua peserta didik.
b. Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran peserta didik.
c. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang model
pembelajaran yang akan dilakukan yaitu dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture.
d. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
e. Guru menyajikan materi sebagai pengatar.
f. Guru menunjukkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
g. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 orang.
h. Guru membagikan gambar kepada masing-masing kelompok untuk
dirangkai.
i. Guru menunjuk/ memanggil siswa secara acak untuk mengurutkan/
merangkai gambar-gambar menjadi urutan logis.
j. Guru menanyakan alasan pemikiran gambar tersebut.
k. Dari gambar tersebut guru memulai menanamkan materi sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai.
l. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
m. Guru memberi tugas individu.
n. Guru menutup pembelajaran.
3) Observasi
a) Observasi terhadap peserta didik
Peneliti mengamati aktivitas belajar baik peserta didik dengan guru
maupun peserta didik dengan peserta didik dalam proses pembelajaran
kooperatif tipe Picture and Picture materi pokok virus.
b) Observasi terhadap guru
Peneliti mengamati guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif Picture and Picture.
4) Refleksi
a) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan sementara
terhadap pembelajaran yang terjadi pada siklus I.
b) Menganalisis dan mendiskusikan dengan guru yang bersangkutan
mengenai hasil yang diperoleh pada pembelajaran siklus I untuk
melakukan perbaikan pada pelaksanaan siklus II.
b. Siklus II
Pada prinsipnya, semua kegiatan yang ada pada siklus II hampir sama
dengan kegiatan pada siklus I, siklus II merupakan perbaikan dari siklus I,
terutama didasarkan pada hasil refleksi pada siklus I.
1) Perencanaan
Kegiatan perencanaan terdiri dari :
a) Peneliti dan guru merencanakan materi pokok yang sama dengan iklus
1 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and
Picture .
b) Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran pada materi
pokok yang sama dengan siklus 1 dengan pengelolaan kelas yang lebih
efektif.
c) Peneliti menyusun lembar observasi aktivitas peserta didik.
d) Peneliti menyusun lembar observasi kinerja guru.
e) Peneliti menyiapkan foto untuk dokumentasi.
f) Guru diharapkan mampu memperbaiki pengelolaan kegiatan
pembelajaran dari siklus I.
2) Tindakan
a) Guru memberi salam kepada semua peserta didik.
b) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran peserta didik.
c) Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang model pembelajaran yang
akan dilakukan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Picture and Picture.
d) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
e) Guru menyajikan materi sebagai pengatar.
f) Guru menunjukkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. Guru
membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok, masingmasing
kelompok terdiri dari 5 orang.
g) Guru membagikan gambar kepada masing-masing kelompok untuk
dirangkai.
h) Guru menunjuk/ memanggil siswa secara acak untuk mengurutkan/
merangkai gambar-gambar menjadi urutan logis.
i) Guru menanyakan alasan pemikiran gambar tersebut.
j) Dari gambar tersebut guru memulai menanamkan materi sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai.
k) Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
l) Guru memberi tugas individu.
m) Guru menutup pembelajaran.
3) Observasi
a) Observasi terhadap peserta didik
Peneliti mengamati aktivitas belajar baik peserta didik dengan guru
maupun peserta didik dengan peserta didik dalam proses pembelajaran
kooperatif tipe Picture and Picture materi pokok virus.
b) Observasi terhadap guru
Peneliti mengamati guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture.
4) Refleksi
a) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan sementara
terhadap pembelajaran yang terjadi pada siklus II
b) Memganalisis dan mendiskusikan hasil pengamatan. Setelah akhir siklus II
ini maka diharapkan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and
Picture dapat meningkatkan aktivitas belajar biologi peserta didik dalam
pembelajaran.
H. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan usaha untuk memilih, membuang,
menggolongkan, menyusun ke dalam kategorisasi, mengklasifikasi data untuk
mendukung tujuan dari penelitian.
Sebagaiman dalam penelitian PTK, analisis data yang digunakan adalah :
a. Analisis kualitatif
Digunakan untuk memberi informasi yang menggambarkan
peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar peserta didik pada saat
pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture materi
pokok virus.
b. Analisis kuantitatuif
Digunakan untuk menganalisis skor aktivitas belajar pada saat
pelaksanaan model pembelajaran kooperatif Picture and Picture materi
pokok virus.
Dalam hal ini peneliti menggunakan statistik deskriptif dengan
mencari nilai rata-rata dan prosentase aktivitas belajar peserta didik,
sebagaimana rumus :
1) Menghitung keaktifan peserta didik
a) Menghitung rata-rata keaktifan peserta didik
35 Yuliati 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 4
Jumlah 11 26 18 12 22 26 4 11 22 13
Keterangan :
1 : untuk jawaban ya
0 : untuk jawaban tidak
Tabel 4.2 :
Hasil Angket Penelitian
Jawaban
Item Soal
Angket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ya 11 26 18 12 22 26 4 11 22 13
Tidak 24 9 17 23 13 9 31 24 13 22
Dari angket tersebut dapat disimpulkan bahwa minat peserta didik terhadap mata
pelajaran Biologi sangat kurang. Disini akan berdampak pada aktivitas belajar
peserta didik menjadi rendah.
2. Hasil Penelitian Siklus I
Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 29
September 2019 dan Kamis, 30 September 2019. Pada proses
pembelajaran siklus I, peneliti melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Picture and Picture sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran yang telah disusun yaitu dalam bentuk
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disertai dengan LKS.
Dalam penerapan model pembelajaran Picture and Picture dengan
cara pengajaran biasa yang dilakukan oleh guru. Dalam tahap ini
peneliti melakukannya dengan cukup baik sehingga peserta didik
mengikutinya dengan antusias. dilanjutkan dengan diskusi kelompok
dengan lembar kerja yakni berupa gambar-gambar yang berkaitan
dengan materi untuk dirangkai (terlampir). Secara rinci hasil dari
pembelajaran pada siklus I dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Hasil pengamatan aktivitas peserta didik
Tahap selanjutnya dari model pembelajaran Picture and Picture adalah
pelaksanaan diskusi kelompok untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS)
yang diberikan oleh guru. dibagi dalam dua aspek, yaitu:
1) Aktivitas peserta didik dengan guru
Berdasarkan pengamatan selama proses belajar, interaksi peserta didik
dengan guru pada siklus I hanya memperoleh rata-rata sebesar 63,55 %.Hal ini
dikarenakan peserta didik belum mengetahui arti penting pemahaman aktivitas
dalam proses kegiatan pembelajaran terbukti dengan ketidakpedulian peserta
didik dalam proses penyampaian materi oleh guru. Sebagaimana dapat dilihat
pada tabel daftar aktivitas peserta didik dengan peserta guru di bawah ini:
Table 4.3
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS
PESERTA DIDIK DENGAN GURU
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Mimika
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Virus
Sub Materi pokok : Mendeskripsikan ciri dan struktur virus
=
= 12,71
= 63,55 %
2) Aktivitas peserta didik dengan peserta didik
Dari hasil pengamatan, diperoleh bahwa rata-rata prosentase interaksi peserta
didik dengan peserta didik sebesar 61,25%. Aktivitas belajar peserta didik
terjadi karena belum terbiasa melaksanakan kerjasama dalam kelompok
sehingga hanya didominasi oleh peserta didik yang pandai, sedangkan yang
lain hanya pasif untuk berpartisipasi dan ada juga yang hanya bermain sendiri.
Hal tersebut memberikan dampak pada peserta didik yang kurang, lebih
banyak bergantung dalam mengerjakan tugas yang diberikan dengan peserta
didik yang lebih pandai. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel daftar aktivitas
peserta didik dengan peserta didik di bawah ini:
Table 4.4
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS
PESERTA DIDIK DENGAN PESERTA DIDIK
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1Mimika
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Virus
Sub Materi pokok : Mendeskripsikan ciri dan struktur virus
TMV, H5N1, HIV dan bakteriofage.
Hari/Tanggal : Rabu, 25 September 2019
Jumlah Peserta Didik yang diteliti : 35 anak
Prosentase
Responden Aspek Pengamatan Jumlah Klasifikasi
No. (%)
A B C D E
1. Abraham Jimmy 3 2 2 2 1 10 50 % Cukup
2. P.N
Agustina Putri 4 3 2 3 2 14 70 % Baik
3. Landa Adinda
Amelistin 3 3 3 3 2 14 70 % Baik
4. Pramesti
A.Sampe
Anggi SAM
S. P. 3 4 2 3 2 14 70 % Baik
5. Handoyo
Anggi 4 3 2 3 2 14 70 % Baik
6. Widiyanti
Arde F. F. 3 4 1 1 1 10 50 % Cukup
7. Wondiwoy
Ayu Shakira 3 3 3 2 1 12 60 % Cukup
8. Ayunda Putri 4 2 2 2 2 12 60 % Cukup
9. Puspitasari
Brian Kery 4 4 2 3 2 15 75 % Baik
10. Lomo Rahma
Chici 3 3 1 3 2 12 60 % Cukup
11. Amelia S.
Chyntia 3 3 2 2 2 12 60 % Cukup
12. Marandoff
Eka Amini 4 3 2 2 1 12 60 % Cukup
13. Saputri
Eldin Mattew J. 3 4 1 1 2 11 55 % Cukup
14. Rumsawir
Gabryella 4 3 3 3 3 16 80 % Baik
15. Natalie R. Gery
Gervasius Silolo 3 4 1 2 2 12 60 % Cukup
16. K. Pekew
Helmina 2 2 2 2 2 10 50 % Cukup
Novalia Nauw
17. Jelita BR 3 2 3 1 3 12 60 % Cukup
GintingMikhael
18. Joshua 3 2 4 2 2 13 65 % Cukup
Mambenar
19. Lin Hermin R. 3 3 2 3 2 13 65 % Cukup
Iyai
20. Margareth M. 2 2 2 3 3 12 60 % Cukup
21. Maria
Isir D. 3 4 2 3 3 15 75 % Baik
MazzarelloW.
22. Megawati 2 2 2 2 2 10 50 % Cukup
Jikwa
23. Muhammad 3 3 2 2 2 12 60 % Cukup
24. Athariq
Nasriyunita 4 3 2 2 1 12 60 % Cukup
Permata
25. Nur Awallia 3
Halifah 4 2 2 2 13 65 % Cukup
26. Phill M. A. 3 4 2 2 2 13 65 % Cukup
Yoku
27. Pri Selita 4 3 2 3 2 14 70 % Baik
28. Putri Handayani 3 3 2 2 2 12 60 % Cukup
29. Prasmono
Setya Rimbi 4 3 1 3 1 12 60 % Cukup
Iriyani
30. Suci Puji Lestari 3 4 2 2 2 13 65 % Cukup
31. Tessalonika S. 3 3 2 3 2 13 65 % Cukup
A. N. Deda
32. Welson Dodi 2 3 2 2 1 10 50 % Cukup
Kbarek
33 Yonathan 4 3 3 3 3 16 80 % Baik
34 Hotgabe
Yosmiyanti 4 3 2 3 3 15 75 % Baik
Sihotang
Tandidatu
35 Yuliati 2 2 2 2 2 10 50 % Baik
Jumlah 111 106 72 82 62 345 61,25 % Cukup
Keterangan:
1. Aspek Pengamatan
A. Peserta didik mengemukakan pendapat dalam menyusun gambar
B. Peserta didik berpartisipasi dalam diskusi kelompok
C. Kemampuan peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
D. Sikap peserta didik dalam melakukan kegiatan tanpa merasa tertekan
(senang)
2. Kriteria Penilaian
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik
3. Klasifikasi Aktivitas
> 40 % = Kurang
41 – 69 % = Cukup
70 – 100 % = Baik
4. Analisis Data Aktivitas
Berdasarkan data siklus I ini maka, diperoleh:
∑ Aktivitas peserta didik –
Peserta didik seluruh peserta didik = 345
∑ Peserta didik = 35
Skor maksimum = 16
Maka,
=
= 9,8 %
=
= 61,25 %
Keterangan :
1. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas >25 % kriteria kurang.
2. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas <25 %-~50 % kriteria cukup.
3. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas >50 %-~75 % kriteria baik.
4. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas > 75 % kriteria baik sekali.
5. Penilaian :
=
= 13,11
=
= 77,11 %
2) Aktivitas peserta didik dengan peserta didik
Sedangkan untuk pengamatan aktivitas peserta didik dengan peserta
didik juga mengalami peningkatan yakni dari rata-rata sebesar 61,25 %
menjadi rata-rata sebesar 82,64 %. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel daftar
aktivitas peserta didik dengan peserta didik di bawah
Table 4.7
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS
PESERTA DIDIK DENGAN PESERTA DIDIK
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Mimika
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Virus
Sub Materi pokok : Menjelaskan dan membandingkan siklus
litik dan lisogenik
Hari/Tanggal : Rabu, 02 Oktober 2019
Jumlah Peserta Didik yang diteliti : 35 anak
Prosentase
Responden Aspek Pengamatan Jumlah Klasifikasi
No. (%)
A B C D E
1. Abraham 3 2 3 3 3 14 70 % Baik
2. Jimmy P.N
Agustina 4 3 2 3 3 15 75 % Baik
3. Putri Landa
Amelistin 3 3 3 3 2 14 70 % Baik
4. Adinda
A.Sampe
Anggi S. P. 3 4 2 3 2 14 70 % Baik
5. Pramesti
SAM
Handoyo
Anggi 4 3 2 3 2 14 70 % Baik
6. Widiyanti
Arde F. F. 3 4 2 2 3 14 70 % Baik
7. Wondiwoy
Ayu Shakira 3 3 3 2 3 14 70 % Baik
8. Ayunda Putri 4 2 3 2 3 14 70 % Baik
9. Puspitasari
Brian Kery 4 4 2 3 2 15 75 % Baik
10. Lomo Rahma
Chici 4 3 3 3 2 15 75 % Baik
11. Amelia
Chyntia S. 3 3 3 2 3 14 70 % Baik
12. Marandoff
Eka Amini 4 3 2 3 3 15 75 % Baik
13. Saputri
Eldin Mattew 3 4 3 2 2 14 70 % Baik
14. J. Rumsawir
Gabryella 4 3 4 3 3 16 85 % Baik
15. Natalie R.
Gervasius 3 4 3 3 3 14 70 % Baik
16. Silolo
Gery
HelminaK. 4 2 2 3 3 14 70 % Baik
17. PekewBR
Novalia
Jelita 4 2 3 3 3 15 75 % Baik
18. Nauw
Ginting
Joshua 3 2 4 2 3 14 70 % Baik
19. Mikhael
Lin Hermin 4 3 2 3 2 14 70 % Baik
20. Mambenar
R. Iyai
Margareth M. 4 2 2 3 3 14 70 % Baik
21. Isir D.
Maria 3 4 3 3 4 17 85 % Baik
22. MazzarelloW.
Megawati 3 2 3 3 3 14 70 % Baik
23. Jikwa
Muhammad 3 3 3 2 3 14 70 % Baik
24. Athariq
Nasriyunita 4 3 2 2 3 14 70 % Baik
Permata
Awallia
25. Nur Halifah 3 4 3 2 3 15 75 % Baik
26. Phill M. A. 3 4 2 2 3 14 70 % Baik
Yoku
27. Pri Selita 4 3 2 3 2 14 70 % Baik
28. Putri 4 3 2 3 3 15 75 % Baik
Handayani
29. Setya Rimbi 4 3 2 3 2 14 70 % Baik
Prasmono
30. Suci
Iriyani
Puji 3 4 3 3 2 15 75 % Baik
Lestari
31. Tessalonika 3 3 3 3 2 14 70 % Baik
S. A. N. Dodi
32. Welson Deda 3 3 2 3 3 14 70 % Baik
Kbarek
33 Yonathan 4 3 4 3 3 17 85 % Baik
Hotgabe
34 Yosmiyanti 4 3 2 3 4 16 80 % Baik
Sihotang
Tandidatu
35 Yuliati 3 3 2 3 4 15 75 % Baik
Jumlah 115 95 90 85 95 492 82,64 %
Keterangan: ‘
1. Aspek Pengamatan
A. Peserta didik mengemukakan pendapat dalam menyusun gambar
B. Peserta didik berpartisipasi dalam diskusi kelompok
C. Kemampuan peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
D. Sikap peserta didik dalam melakukan kegiatan tanpa merasa tertekan
(senang)
2. Kriteria Penilaian
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik
3. Klasifikasi Aktivitas
> 40 % = Kurang
41 – 69 % = Cukup
70 – 100 % = Baik
4. Analisis Data Aktivitas
Berdasarkan data siklus II ini maka, diperoleh:
∑ Aktivitas peserta didik – Peserta didik seluruh peserta didik = 492
∑ Peserta didik = 35
Skor maksimum = 17
Maka,
=
= 14,05
=
= 82.64 %
3) Hasil keseluruhan aktivitas peserta didik
Berdasarkan data hasil pengamatan yang telah diperoleh maka data hasiL
keseluruhan aktivitas peserta didik yang didapat dari siklus II mencapai 94,44
%. Hal ini terdapat peningkatan dibandingkan dengan siklus I dan sudah
mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan.
Sebagaimana dapat dilihat pada tabel daftar aktivitas peserta didik dengan
peserta didik di bawah ini:
Tabel 4.8
LEMBAR PENGAMATAN SELURUH AKTIVITAS PESERTA DIDIK
DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND
PICTURE SIKLUS II
Petunjuk pengamatan :
3. Pusatkan perhatian pada prilaku peserta didik di dalam kelas.
4. Tuliskan hasil pengamatan pada skala pengamatan dengan tanda cek (v) pada
setiap indikator dengan ketentuan : 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup), dan 1
(kurang).
Skor Penilaian
No Aspek Pengamatan
4 3 2 1 Prosentase
1. Peserta didik memperhatikan √ 96,09 %
penjelasan guru tentang materi
pokok sel √
2. Peserta didik menyalin materi 90,62 %
Keterangan :
1. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas > 25 % kriteria kurang.
2. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas <25 %-~50 % kriteria cukup.
3. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas >50 %-~75 % kriteria baik.
4. Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas > 75 % kriteria baik sekali.
Penilaian :
b. Hasil Pengamatan Terhadap Tindakan Guru
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap tindakan guru pada
siklus II, diperoleh data bahwa kinerja guru efektif dan optimal (terlampir).
Guru sudah mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik sesuai
dengan langkah-langkah yang ada dalam model pembelajaran Picture and
Picture.Hasil refleksi
Berdasarkan hasil penelitian siklus II kemudian dilakukan refleksi
terhadap langkah-langkah yang telah dilaksanakan. Hasil refleksi tersebut
adalah sebagai berikut:
Pada pelaksanaan siklus II ini sudah cukup dalam meningkatkan
kegiatan aktivitas peserta didik dengan guru maupun peserta didik dengan
peserta didik dan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Picture and
Picture sudah mencapai indikator yang telah ditentukan.
C. Pembahasan
Pembahasan yang diuraikan di sini didasarkan atas hasil pengamatan yang
telah dilakukan dilanjutkan dengan kegiatan refleksi. Dari hasil tersebut dapat
diketahui bahwa :
1. Siklus I
Selama proses pembelajaran siklus I berlangsung dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture, peserta
didik melakukan kegiatan-kegiatan yang dirancang sesuai dengan silabus dan
RPP. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus I antara lain sebagai
berikut :
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang
dibutuhkan selama proses penelitian berlangsung, diantaranya yaitu :
1) Membuat daftar nama peserta didik (untuk absensi)
2) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran pada materi yang telah
direncanakan, dan diserahkan kepada guru mata pelajaran Biologi.
3) Menyiapkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi sebagai bahan
pembelajaran.
4) Menyusun lembar observasi aktivitas peserta didik.
5) Menyusun lembar observasi kinerja guru.
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Picture and Picture adalah sebagai berikut :
c) Pertemuan pertama
Untuk pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan ini dipusatkan
untuk penyampai materi pokok virus pada sub bab organela ciri dan struktur
virus.
Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam kepada semua
peserta didik, dilanjutkan dengan menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai sebelum masuk pada penjelasan materi, guru melakukan apersepsi
dan kemudian dilanjutkan dengan penyampaian sedikit materi sebagai
pengantar.
Setelah penyampain materi selesai guru menjelaskan kepada peserta
didik tentang model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dan
kemudian menunjukkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
Selanjutnya guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang
masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 peserta didik serta membagikan
gambar kepada masing-masing kelompok untuk dirangkai, Setiap kelompok
berdiskusi untuk merangkai dan membahas gambar yang telah diberikan oleh
guru sampai waktu yang telah ditentukan.
Setelah selesai berdiskusi, guru menunjuk/memanggil peserta didik
secara acak untuk mengurutkan/merangkai gambar-gambar menjadi
urutan/gambar yang logis dan menanyakan alasan pemikiran gambar tersebut.
Karena sisa waktu tinggal sedikit maka waktu digunakan guru untuk
mengevaluasi hasil pembelajaran dan memotivasi peserta didik untuk tetap
belajar di rumah, kemudian guru menutup pertemuan dan mengucapkan
salam.
d) Pertemuan kedua
Pada pertemuan kedua, proses pembelajaran difokuskan pada guru
pada pembahasan kembali materi pada pertemuan pertama dan evaluasi. Guru
mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada peserta didik,
guru membagi membagi kelompok sesuai dengan kelompok sebelumnya dan
menunjuk salah satu peserta untuk menjelaskan maksud dari gambar yang telah
drangkai dan kemudian guru memperlihatkan gambar yang telah dirangkai oleh
peserta didik pada pertemuan sebelumnya. Dan kemudian guru menjelaskan
maksud dari gambar tersebut.
Selanjutnya guru mulai menanamkan materi sesuai dengan kompetensi
yang ingin di capai, dan kemudian guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
Untuk kegiatan selanjutnya masih ada sisa waktu 20 menit, guru membagikan
tugas individu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
peserta didik dalam memahami materi pokok virus sub bab ciri dan struktur
virus. Setelah tugas selesai dikerjakan oleh peserta didik, guru menutup
pelajaran.
c. Pengamatan
1) Observasi terhadap peserta didik
Peneliti mengamati aktivitas belajar baik peserta didik dengan guru
maupun peserta didik dengan peserta didik dalam proses pembelajaran
picture and picture materi pokok virus.
Peneliti mengamati aktivitas peserta didik pada saat pelaksanaan
pembelajaran yang disajikan oleh guru dan pada saat peserta didik
mengerjakan lembar diskusi kelompok. Dari hasil pengamatan yang telah
dilakukan diperoleh data bahwa peserta didik kurang aktif dan dalam kerja
kelompok peserta didik yang pandai cenderung mendominasi
kelompoknya.
2) Observasi terhadap guru
Peneliti mengamati guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran
dengan model pembelajaran picture and picture pada siklus I, diperoleh
hasil:
a) Guru kurang menciptakan suasana pembelajaran yang aktif.
b) Guru kurang memotivasi dan membimbing kinerja kelompok baik
secara individu maupun klasikal.
c) Guru kurang mengamati jalannya diskusi kelompok
d) Guru dalam memberikan gambar kepada kelompok kurang banyak
sehingga masih banyak peserta didik yang kurang aktif.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, maka peneliti dan guru
bersama-sama melakukan refleksi guna memperbaiki pelaksanaan
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil refleksi tersebut antara lain:
1) Guru harus lebih memotivasi dan membimbing kinerja kelompok baik
secara individu maupun klasikal.
2) Guru harus lebih menciptakan suasana pembelajaran yang aktif.
3) Untuk mengurangi dominasi peserta didik yang pandai dalam
kelompoknya dan peserta didik yang lain ikut serta dalam diskusi
kelompok maka guru perlu memperbanyak lembar diskusi kelompok.
4) Hasil aktivitas belajar peserta didik belum mencapai indikator yang telah
ditentukan yakni aktivitas peserta didik dengan guru 61,56% dan akivitas
peserta didik dengan peserta didik 66,79% dengan jumlah keseluruhan
akivitas peserta didik 77,78%, sehingga perlu diadakan perbaikan pada
siklus II.
2. Siklus II
Selama proses pembelajaran siklus II berlangsung dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture, peserta
didik melakukan kegiatan-kegiatan yang dirancang sesuai dengan silabus dan
RPP. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus II antara lain sebagai
berikut :
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti mempersiapkan dan memperabaiki
segala sesuatu yang dibutuhkan selama proses penelitian berlangsung,
diantaranya yaitu :
1) Membuat daftar nama peserta didik (untuk absensi)
2) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran pada materi yang telah
direncanakan, dan diserahkan kepada guru mata pelajaran Biologi.
3) Menyiapkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi sebagai
bahan pembelajaran.
4) Menyusun lembar observasi aktivitas peserta didik.
5) Menyusun lembar observasi kinerja guru.
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Picture and Picture adalah sebagai berikut :
a) Pertemuan pertama
Untuk pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan ini dipusatkan
untuk penyampai materi pokok virus pada sub bab menjelaskan dan
membedakan siklus litik dan lisogenik.
Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam kepada
semua peserta didik, dilanjutkan dengan menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai sebelum masuk pada penjelasan materi, guru melakukan
apersepsi serta memberikan motivasi untuk membangkitkan semangat
belajar peserta didik dan kemudian dilanjutkan dengan penyampaian
sedikit materi sebagai pengantar.
Setelah penyampain materi selesai guru menjelaskan kepada peserta
didik tujuan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dan
kemudian menunjukkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
Selanjutnya guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
yang masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 peserta didik serta
membagikan gambar kepada masing-masing kelompok untuk dirangkai,
pada siklus II pemberian gambar diperbanyak, hal ini bertujuan agar
peserta didik aktif dalam kinerja kelompok dan peserta didik yang pandai
tidak mendominasi kelompoknya. Setiap kelompok berdiskusi untuk
merangkai dan membahas gambar yang telah diberikan oleh guru sampai
waktu yang telah ditentukan. Dalam diskusi kelompok guru membimbing
kinerja kelompok baik secara individu maupun klasikal secara
proporsianal serta mengamati jalannya diskusi kelompok.
Setelah selesai berdiskusi, guru menunjuk/memanggil peserta didik
secara acak untuk mengurutkan/merangkai gambar-gambar menjadi
urutan/gambar yang logis dan menanyakan alasan pemikiran gambar
tersebut. Karena sisa waktu tinggal sedikit maka waktu digunakan guru
untuk mengevaluasi hasil pembelajaran dan memotivasi peserta didik
untuk tetap belajar di rumah, kemudian guru menutup pertemuan dan
mengucapkan salam.
f) Pertemuan kedua
Pada pertemuan kedua, proses pembelajaran difokuskan pada guru
pada pembahasan kembali materi pada pertemuan pertama dan evaluasi. Guru
mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada peserta didik,
kemudian guru memperlihatkan gambar yang telah dirangkai oleh peserta didik
pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru membagi kelompok sesuai
dengan kelompok sebelumnya dan menunjuk salah satu peserta untuk
menjelaskan maksud dari gambar yang telah drangkai Dan kemudian
menjelaskan maksud dari gambar tersebut.
Selanjutnya guru mulai menanamkan materi sesuai dengan kompetensi
yang ingin di capai, agar pemahaman peserta didik terhadap materi sel
meningkat guru dan peserta didik melakukan kegiatan tanya jawab dan
kemudian guru menyimpulkan hasil pembelajaran. Untuk kegiatan selanjutnya
masih ada sisa waktu 20 menit, guru membagikan tugas individu. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam
memahami materi pokok virus sub bab menjelaskan dan membedakan siklus
litik dan lisogenik. Setelah tugas selesai dikerjakan oleh peserta didik,
sebelelum menutup pembelajaran guru mememberikan memotivasi peserta
didik untuk giat belajar, kemudian guru menutup pelajaran.
c. Pengamatan
1) Observasi terhadap peserta didik
Peneliti mengamati aktivitas belajar baik peserta didik dengan guru
maupun peserta didik dengan peserta didik dalam proses pembelajaran
picture and picture materi pokok virus.
Peneliti mengamati aktivitas peserta didik pada saat pelaksanaan
pembelajaran yang disajikan oleh guru dan pada saat peserta didik
mengerjakan lembar diskusi kelompok. Dari hasil pengamatan yang telah
dilakukan pada siklus II diperoleh data bahwa peserta didik lebih aktif dari
siklus I dan dalam kinerja kelompok seluruh peserta didik mengikuti diskusi
tanpa adanya peserta didik yang lebih pandai mendominasi kelompoknya.
Hal ini dikarenakan pada saat diskusi kelompok siklus II guru lebih
membimbing kinerja kelompok baik secara individu maupun klasikal dan
guru mengamati jalanya diskusi.
2) Observasi terhadap guru
Peneliti mengamati guru dalam pengelolaan kegiatan
pembelajaran dengan model pembelajaran picture and picture pada
siklus I, diperoleh hasil:
a) Guru sudah menciptakan suasana pembelajaran yang aktif.
b) Guru memotivasi dan membimbing kinerja kelompok baik secara
individu maupun klasikal.
c) Guru mengamati jalannya diskusi kelompok
d) Guru dalam memberikan gambar kepada kelompok sudah
diperbanyak sehingga peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, maka peneliti dan guru
bersama-sama melakukan refleksi. Hasil refleksi tersebut antara lain:
1) Guru sudah melakukan pengelolaan pembelajaran dengan baik.
2) Hasil aktivitas belajar peserta didik sudah mencapai indikator yang telah
ditentukan yakni aktivitas peserta didik dengan guru 78,43 % dan aktivitas
peserta didik dengan peserta didik 83,78 % dengan mlah keseluruhan
aktivitas peserta didik 94,44% sehingga tidak perlu dilaksanakan
pembelajaran siklus III.
Untuk peningkatan aktivitas peserta didik secara klasikal dan jumlah aktivitas
keseluruah peserta didik, dapat dilihat pada table dan histognram dibawah ini:
Table 4.9
Aktivitas Peserta Didik dengan Peserta Didik
Maupun Peserta Didik dengan Guru
Jumlah
Aktivitas Peserta keseluruhan
Aktivitas Peserta
Siklus didik-Peserta aktifitas
didik-Guru
didik peserta
didik
I 61,56% 66,79% 77,78%
I 78,43% 83,78% 94,44%
Gambar 4.1
Histogram Aktivitas Peserta dengan Peserta Didik (PD-PD)
Maupun Peserta Didik dengan Guru (PD-Guru)
BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui bahwa
“Model Pembelajaran Picture and Picture dalam meningkatkan Aktivitas
Belajar Biologi Materi Pokok Virus Peserta Didik Kelas X-IPA3 SMA Negeri
1 Mimika, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SMA Negeri 1
Mimika dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture
membawa dampak positif terhadap aktivitas belajar yang rendah menjadi
meningkat. Hal ini dapat dilihat dengan perolehan aktivitas peserta didik,
yaitu pada siklus I aktivitas peserta didik dengan guru adalah 61,56% dan
aktivitas peserta didik dengan peserta didik 66,79% dengan jumlah
keseluruhan aktivitas peserta didik 77,78%, mengalami peningkatan pada
siklus II yakni aktivitas peserta didik dengan guru 78,63% dan aktivitas
peserta didik dengan peserta didik 83,78% dengan jumlah keseluruhan
aktivitas peserta didik 94,44%.
2. Bentuk-bentuk perilaku yang menyertai peningkatan aktivitas belajar
peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture
adalah sebagai berikut :
a. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang materi pokok sel.
Peserta didik menyalin materi yang disampaikan oleh guru.
b. Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru tentang penjelasan
guru.
c. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru terhadap pertanyaan
peserta didik.
d. Keberanian peserta didik menjawab pertanyaan dari guru.
e. Peserta didik mengemukakan pendapat dalam menyusun gambar.
Peserta didik berpartisipasi dalam diskusi kelompok.
f. Kemampuan peserta didik menyimpulkan hasil diskusi.
g. Sikap siswa dalam melakukan kegiatan tanpa merasa tertekan.
B. Saran
Berdasarkan penelitian tersebut penulis menyampaikan saran-saran
sebagai berikut:
1. Dalam proses belajar mengajar Biologi guru harus mampu memilih model
dan metode pembelajaran yang sesuai dengan matei yang akan
disampaikan supaya peseta didik tidak bosan dan lebih aktif dalam proses
pembelajaran.
2. Model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar peserta didik sehingga perlu dikembangkan pada materi
pokok yang lain.
C. Penutup
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan PTK ini. tak lupa penulis
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sepenuhnya
dalam menyusun PTK ini.
Penulis menyadari meskipun dalam penulisan PTK ini telah berusaha
semaksimal mungkin, namun dalam penulisan PTK ini tidak bisa lepas dari
kesalahan dan kekeliruan Untuk itu, kritik dan saran senantiasa penulis harapkan
demi perbaikan PTK ini ke depan serta perluasan pengetahuan keilmuan bagi kita
semua. Semoga PTK ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca
pada umumnya. Amin
DAFTAR PUSTAKA
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian :
a. Bacalah pertanyaan yang ada dengan seksama
b. Lingkarilah jawaban yang kamu anggap benar
c. Berilah alasan yang mendukung jawaban kamu
Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan keadaan kamu!
1. Apakah kamu suka mata pelajaran Biologi?
a. Ya b. Tidak
Alasan: …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
2. Apakah kamu punya buku paket mata pelajaran Biologi?
a. Ya b. Tidak
Alasan: …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
3. Apakah kamu senang mata pelajaran Biologi materi pokok virus?
a. Ya b. Tidak
Alasan: …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
4. Apakah menurut kamu, materi pokok virus mudah dipelajari?
a. Ya b. Tidak
Alasan: …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
5. Apakah guru kamu dalam menyampaikan materi pokok virus cukup jelas? a.
Ya b. Tidak
Alasan: …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
6. Apakah guru kamu dalam menyampaikan mata pelajaran Biologi
menggunakan model/media pembelajaran tertentu? a. Ya b. Tidak
Alasan: …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
7. Apakah kamu berani bertanya jika kamu belum paham?
a. Ya b. Tidak
Alasan: …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
8. Apakah kamu sering mendapatkan soal-soal latihan dari guru mata pelajaran
Biologi kamu?
a. Ya b. Tidak
Alasan: …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
9. Apakah kamu sering mendapatkan penyelesaian dari soal-soal latihan yang
diberikan guru mata pelajaran Biologi kamu? a. Ya b. Tidak Alasan:
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
10. Apakah kamu merasa mudah dalam pembelajaran Biologi?
a. Ya b. Tidak
Alasan: …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
ANGKET
PESERTA DIDIK SETELAH DIBERI TINDAKAN
Nama:
Kelas:
Petunjuk Pengisian:
a. Bacalah pertanyaan yang ada dengan seksama
b. Lingkarilah jawaban yang kamu anggap benar
c. Berilah alasan yang mendukung jawaban kamu
Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan keadaan kamu!
1. Apakah kamu suka mata pelajaran Biologi?
a. Ya b. Tidak
Alasan: …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
2. Apakah kamu punya buku paket mata pelajaran Biologi?
a. Ya b. Tidak
Alasan: …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
3. Apakah kamu senang mata pelajaran Biologi materi pokok virus?
a. Ya b. Tidak
Alasan: …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
4. Apakah menurut kamu, materi pokok virus mudah dipelajari?
a. Ya b. Tidak
Alasan: …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
5. Apakah guru kamu dalam menyampaikan materi pokok virus cukup jelas? a.
Ya b. Tidak
Alasan: …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
6. Apakah guru kamu dalam menyampaikan materi pokok virus menggunakan
metode pembelajaran picture and picture ? a. Ya b. Tidak Alasan:
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
7. Apakah kamu berani bertanya jika kamu belum paham?
a. Ya b. Tidak
Alasan: …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
8. Apakah kamu sering mendapatkan soal-soal latihan dari guru mata pelajaran
Biologi kamu?
a. Ya b. Tidak
Alasan: …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
9. Apakah kamu sering mendapatkan penyelesaian dari soal-soal latihan yang
diberikan guru mata pelajaran Biologi kamu? a. Ya b. Tidak Alasan:
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
10. Apakah kamu merasa mudah dalam pembelajaran Biologi?
a. Ya b. Tidak
Alasan: …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
PESERTA DIDIK KELAS X-IPA3 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE
5. ANGGI WIDIYANTI P
7. Ayu Shakira P
25. Nurhalifah P
· Menunjukan gambar-
gambar siklus litik dan
lisogenik
· Pembagian kelompok.
· Mengerjakan kelompok
(merangkai gambar-gambar
pada siklus litik dan
lisogenik
Reproduksi virus.
· Pelaksanaan turnamen
Lampiran 10
Jawaban:
A. Tabel Pengamatan
Nama Virus
No. Ciri-ciri
TMV HIV H5N1 Bakteriofage
1. Bentuk
2. Kapsid
3. Jenis asam
nukleat
4. Envelope
5. Inang
LEMBAR OBSERVASI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN (KEGIATAN
GURU ) SIKLUS I MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
PICTURE AND PICTURE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS
BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK SEL PESERTA DIDIK KELAS X-
IPA3 SMAN 1 MIMIKA
Nama Guru yang diamati : Lili Widyowati, S.Pd
Satuan Pendidikan/ Kelas : SMAN 1 Mimika
Kelas/Semester : X-IPA3/Gasal
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Virus
Kompetensi Dasar : Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan
tentang ciri, replikasi dan peran virus dalam aspek
kesehatan masyarakat.
Indikator : Mendeskripsikan ciri dan struktur virus TMV,
1. Kegiatan Pendahuluan
· Melakukan Appersepsi dengan mengucapkan salam ¸ ¸
pembuka ¸
· Memotivasi dan membangkitkan semangat peserta didik ¸
untuk belajar
· Menjelaskan tujuan pembelajaran
· Memberi gambaran umum materi pembelajaran
2. Kegiatan Inti ¸
· Menunjukan gambar-gambar yang berkaitan dengan
Materi ¸
· Membentuk kelompok-kelompok belajar peserta didik
· Menumbuhkan kerjasama antar anggota kelompok peserta ¸
didik untuk bekerja secara kelompok ¸
· Membimbing kinerja kelompok baik secara individu
maupun klasikal secara proporsianal ¸
· Mengamati jalannya diskusi kelompok
· Membantu peserta didik yang merasa kesulitan dalam ¸
menyelesaikan masalah
¸
· Menyampaikan materi yang sesuai dengan kompetensi
yang akan dicapai ¸
· Mendorong peserta didik untuk menyampaikan ide atau
bertanya ¸
· Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik
3. Kegiatan Penutup
· Mengevaluasi hasil pembelajaran ¸
· Memberikan soal tes secara individu untuk mengetahui ¸
KESIMPULAN:
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I ternyata kurang
optimal, hal ini terbukti dengan adanya beberapa langkah penerapan pembelajaran
yang belum terlaksana. Oleh karena itu, diharapkan adanya pelaksanaan
pembelajaran siklus II sebagai perbaikan untuk mengoptimalkan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture pada mata pelajaran biologi
materi pokok virus.
REKAP HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN
PESERTA DIDIK KELAS X-IPA3 SMAN 1 MIMIKA
Guru dengan
1 61,56% 78,43 %
peserta didik
Peserta didik
dengan
2 peserta didik 63,59 % 80,15 %
Pengorganisasian
No Kegiatan Pembelajaran
Peserta Didik Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan K 1 Menit
a. Appersepsi K 2 Menit
b. Guru memberikan salam kepada semua K 2 Menit
peserta didik K 2 Menit
c. Guru mengadakan presensi terhadap K 3 Menit
kehadiran peserta didik
d. Guru memotivasi peserta didik untuk
semangat belajar
e. Guru menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai
f. Guru menyajikan materi sebagai pengantar
2. Kegiatan Inti K 15 Menit
a. Guru menunjuk gambar-gambar yang telah G 5 Menit
disusun peserta didik I 10 Menit
b. Guru membagi kelompok sesuai kelompok K 5 Menit
pertemuan sebelumnya K 10 Menit
c. Guru menunjuk salah satu peserta didik/
perwakilan kelompok untuk menjelaskan
gambar-gambar tersebut
d. Guru membubarkan kelompok
e. Tanya jawab antara guru dan peserta didik
3. Kegiatan Akhir K 5 Menit
a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran I 20 Menit
b. Guru memberikan tes berdasarkan materi
yang telah diberikan/ tes evaluasi siklus I
(lampiran)
c. Guru menutup pelajaran K 5 Menit
Keterangan: I: Individual, G: Group, K: Klasikal
V. Alat dan Sumber Pembelajaran
Buku paket Biologi Kelas X-IPA3
Lembar Diskusi
Gambar yang mendukung materi
VI. Penilaian
1. Prosedur Tes
- Tes Awal : -
- Tes Proses : ada
- Tes Akhir : ada
2. Jenis Tes
- Tes Awal : -
- Tes Proses : Pengamatan Gambar
- Tes Akhir : Tertulis Essay
3. Alat Tes
SILABUS
VIRUS, CIRI DAN PERANANNYA DALAM KEHIDUPAN
Mengkomunikasikan
Menjelaskan secara lisan: ciri dan
karakter virus, perkembangbiakan dan
cara penularan HIV
Menjelaskan dampak ekonomi dan sosial
dengan terjangkitnya virus
Menyajikan sketsa model virus yang akan
dibuatnya (PR)