PROYEK ARSITEKTUR IV
BOARDING SCHOOL
DI JAKARTA SELATAN
DISUSUN OLEH
TIM DOSEN - 2
JURUSAN ARSITEKTUR
UNIVERSITAS TRISAKTI
Capaian Pembelajaran
Objek Rancangan
* Bangunan multi massa, multi fungsi, bertingkat sedang (6-10 lantai) berikut sarana umum
pendukungnya.
CP - Pengetahuan
1. Menguasai konsep teori arsitektur, perancangan arsitektur, estetika, sistem struktur dan utilitas
bangunan; dan penerapannya pada objek rancangan*.
2. Menguasai prinsip sains bangunan, lansekap perkotaan, perencanaan dan perancangan
kota, ekologi, dan penerapannya pada objek rancangan*.
3. Menguasai pengetahuan teori perilaku manusia di ruang dalam dan ruang luar bangunan,
fisika bangunan, anggaran dan biaya, serta metode penelitian dan perancangan arsitektural
dan penerapaannya pada objek rancangan*.
CP - Keterampilan Khusus
1. Mampu menyusun konsep rancangan arsitektur yang mengintegrasikan hasil kajian aspek
perilaku, lingkungan, teknis, dan nilai-nilai yang terkait objek rancangan*.
2. Mampu merancang secara mandiri dengan metode perancangan yang berbasis riset, dan
menghasilkan karya arsitektur yang kreatif, yang merupakan penyelesaian masalah arsitektur
yang kontekstual, dan teruji secara teoretis terhadap kaidah arsitektur.
3. Mampu mengkomunikasikan pemikiran dan hasil rancangan dalam bentuk grafis, tulisan, dan
model yang komunikatif dengan teknik manual maupun digital.
4. Mampu menyajikan beberapa alternatif solusi rancangan dan membuat keputusan pilihan
berdasarkan prinsip teori arsitektur.
Metode Pembelajaran
Bentuk pembelajaran studio dengan metode Pembelajaran Berbasis Proyek/Project Based
Learning (PBL), Pembelajaran Berbasis Masalah/Problem Based Learning (PBL).
Tim Dosen PA 3
1. Dr. Ir. Dermawati D.S., MTArs. 6. Ir. Rita Walaretina, MSA.
2. Dr. Ir. M. Bambang Susetyarto, MT. 7. Ir. Ratih Budiarti, MT.
3. Ir. Indartoyo, MTArs. 8. Ir. Endhi I. Purnomo, MSP.
4. Ir. Endang Marlina, MT. 9. Arief Fadhilah, ST., MT.
5. Ir. Nuzuliar Rahmah, MT. 10. Rizki Fitria Madina, ST., MT.
Referensi
1. Calthorpe, Peter, The Next American Metropolis: Ecology, Community, and The American Dream. Princeton Architectural
Press.
2. Chadderton, D; 2004,Building Services, London, Spon Press.
3. Ching, Francis DK,1996, Architecrure: Form, Space and Order. New Jersey : Jon Wille & Sons.
4. Clark, Roger. 1986. Preseden dalam Arsitektur, New York,Van Nostrand Reinhold.
5. Eisele, J &Kloft, E (Editor); 2003,High-Rise Manual: Typology and Design, Construction and Technology, Michigan:
Birkhauser-Publisher for Architecture.
6. Farrelly, Lorraine, 2007, The Fundamental of Architecture. Lousanne Switzerland, AVA Book.
7. Gandarum, Dedes N, 2008, Prinsip-prinsip Pengembangan Permukiman Baru, Jakarta, Universitas Trisakti
8. Gropius, Walter, 1925, International Architecture.
9. Hall, Edward T. 1982. The Hidden Dimention. New York: Garden City.
10. Juwana, J.Siswanto; 2008, Panduan Sistem Bangunan Tinggi.. Jakarta: Erlangga.
11. Khotijah, L., Sediadi, E & Judawati, W, 2010, Pedoman Perancangan Utilitas pada Bangunan, Jakarta, Universitas Trisakti.
12. Le Corbusier, J. Arsitektur Modern. 1986. New York: Oxford University Press.
13. Lin, C.Y. & Michael; 2009, Construction Technology for Tall Buildings. Singapore: World Scientific Publishing Co.
14. Lippsmejer, Gorge; 1980, Bangunan Tropis (terjemahan) edisi 2, Jakarta, Erlangga,
15. Panero, Julius. 1979. Human Dimension and Interior Space. Watson-Guptill.
16. Rapoport, Amos. 1969. House, Form and Culture, New York: Prentice Hall.
17. Shirvani, H. 1985,Urban Design Process, New York: Van Nostrand Reinhold Comp.
18. Spinellis, Diomidis; Gousios, Georgios (ed). 2009. Beautiful Architecture. Tokyo: O’Reilley Media.
19. Trancik, R. 1986, Finding Lost Space: Theories of Urban Design. New York: John Wiley & Sons.
20. Winandari, MIR. 2010, Karakter Arsitektur Kota: Metode Pencarian Indentitas Kota. Jakarta, Universitas Trisakti.
21. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007: Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA.
I. LATAR BELAKANG
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disiapkan sebagai pedoman Mata Kuliah Proyek
Arsitektur 4 Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Trisakti.
Pendidikan dengan kelengkapan asrama atau yang sering disebut dengan Boarding
School bukan sesuatu yang baru dalam konteks pendidikan di Indonesia. Telah lama
lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia menerapkan konsep pendidikan
berasrama dalam wujud ”Pondok Pesantren”, yang dianggap cikal-bakal pendidikan
berasrama di Indonesia (Panduan Asrama Pendidikan Profesi Guru, Dirjend.
Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti, 2017).
IV.1 PENDATAAN
o Laporan studi literatur, studi banding.
o Laporan studi lokasi tapak perancangan:
- Deskripsikan aspek-aspek yang diamati, kondisi fisik tapak, potensi dan masalah,
berbasis pada KAK dan informasi peraturan kota.
- Laporan harus dilengkapi gambar/foto/sketsa, dan catatan naratif hasil studi
lapangan.
IV.2 ANALISIS
o Analisis data studi literatur, studi banding, serta data studi tapak, ke dalam
sketsa ide desain dengan metode pendekatan analisis arsitektur.
o Transformasikan sketsa ide menjadi wujud studi penataan massa-massa
bangunan pada tapak terpilih melalui eksplorasi maket studi, lengkap dengan
skema-skema pengolahan tapak yang berkontur.
o Lakukan dokumentasi atas beberapa kali exercise eksplorasi tersebut sebagai
penguatan konsep untuk dipresentasikan pada sesi presentasi konsep.
IV.3 DESAIN
o Gambar pengembangan rancangan meliputi:
1) Blockplan minimal skala 1:700
2) Site Plan minimal skala 1: 500
3) Groundfloor Plan minimal skala 1: 500
4) Denah Bangunan minimal skala 1:200
5) Tampak masing-masing Bangunan (4 muka) skala 1:200
6) Potongan masing-masing Bangunan (2 arah) skala 1:200
7) Detail Arsitektur dalam sketsa perspektif
8) Detail Struktur
9) Perspektif Eksterior (minimal dua arah pandang)
10) Perspektif Interior (minimal dua arah pandang)
11) Skema utilitas
o Maket rancangan, skala disepakati kemudian.
Seluruh gambar produk rancangan dikerjakan pada kertas gambar ukuran A2, lengkap
dengan kop informasi proyek di bagian bawahnya, dengan teknik manual sampai
dengan desain skematik, dan diperbolehkan teknik digital untuk produk gambar
rancangan akhir.
V. KRITERIA PENILAIAN
Nilai Tugas merupakan komponen nilai proses studio, yakni aktif berasistensi dan
menyerahkan tugas-tugas kecil secara lengkap; mengikuti tahap 3 presentasi (sesuai
timeline), menyelesaikan tugas tahap pendataan hingga tahap analisis secara lengkap,
termasuk studi maket eksplorasi, menyelesaikan tugas hingga tahap desain secara
lengkap, termasuk maket rancangan akhir. Berdasarkan juknis PA, kriteria untuk
penilaian tiap komponen adalah sebagai berikut:
KEYPLAN
lokasi tapak